Anda di halaman 1dari 8

UJIAN AKHIR SEMESTER GENAP DASAR PUBLIC RELATION

Disusun oleh:

Khayla Syalwa Benlantara

205120200111010

E-2 Kom Dasar Public Relations

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK


PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI MALANG

2021
1. Jawablah berdasarkan buku Public Relations karya Lattimore et al:
"Jelaskan tentang pengertian, fungsi publisitas dan kaitannya dg PR"
Public Relations atau humas didefiniskan oleh Lattimore sebagai fungsi manajemen
dan fungsi kepemimpinan yang membantu dalam mencapai tujuan organisasi dan
memfasilitasi pertemuan organisasi. Praktisi humas berkomunikasi dengan seluruh orang
internal (karyawan) dan publik eksternal untuk mewujudkan hubungan positif dan
menciptakan konsistensi di antara tujuan organisasi dan ekspektasi publik. Praktisi humas
juga mengembangkan, melaksanakan, dan mengevaluasi program organisasi yang
mempromosikan pertukaran pengaruh dan pemahaman di antara bagian konstituen
organisasi dan publik. Praktisi humas juga memiliki fungsi sebagai penasihat atau mediator
bagi perusahaan untuk menerjemahkan tujuannya menjadi kebijakan dan tindakan yang
nantinya dapat diterima oleh publik.
Publisitas adalah artikel yang tidak berbiaya di kolom berita atau media massa
tentang suatu perusahaan atau produk yang ditulis oleh media massa. Kaitannya dapat
dilihat dari fungsinya yang sama sama membangun citra positif suatu perusahaan. Dahulu
kala orang Amerika menggunakan teknik publisitas untuk menarik pemukim. Saat Revolusi
Amerika juga dipakai, public relations berhasil di saat tekanan atau krisis ekstrem.
Bentuk komunikasi yang dilakukan oleh humas memang bersifat persuasif dan
memiliki tujuan. Humas memang dilihat sebagai upaya terencana untuk mempengaruhi
opini publik melalui komunikasi persuasif.

2. Apa perbedaan antara Humas Swasta/bisnis dan humas pemerintah


Menurut Rachmat Kriyantono (____) di bukunya Best Practice PR (Humas), prinsip
dari humas itu universal, namun jenis organisasi akan mempengaruhi bagaimana organisasi
tersebut melaksanakan tujuan fungsi, dan peran humas atau cara melaksanakan aktivitas
atau fungsi kehumasan. Contohnya adalah perbedaan humas swasta/bisnis dengan humas
pemerintah. Perbedaan signifikannya terdapat pada tujuan dan sasaran publiknya.
Organisasi atau lembaga yang dinaungi pemerintah tujuannya adalah untuk melayani
masyarakat atau warga negara mencapai kesejahteraan sesuai dengan amanah konstitusi
negara. Jadi, lembaga pemerintah berorientasi pada pelayanan publik (public service
oriented).
Ciri khas pertama ada pada sifat pelayanannya. Tidak seperti lembaga swasta/bisnis
yang tujuannya adalah untuk mencari keuntungan atau berorientasi profit keuangan,
lembaga pemerintah didirikan untuk melayani rakyat sehingga kepentingan publik adalah
prioritas utamanya. Seorang humas pemerintah dituntut untuk mendorong fungsi pelayanan
publik dalam suatu lembaga pemerintah berjalan dengan baik proses pemenuhan kebutuhan
publik dan pelayanannya. Peran humas pemerintah dalam lembaga pemerintah juga sebagai
jembatan antara publik dan lembaga agar lembaga tahu apa yang dibutuhkan publiknya.
Lalu, produk pelayanan yang disediakan oleh lembaga pemerintah juga bersifat wajib
dan mengikat undang-undang. Tidak seperti lembaga swasta atau bisnis yang bersifat
optional atau ada gantinya. Contohnya adalah membayar pajak, membuat KTP dan SIM,
dan lain-lain. Sehingga seorang humas pemerintah di sini harus membuat pelayanan dengan
baik bagi publik.
Humas pemerintah dituntut untuk menjalani fungsi pelayanannya lebih dibandingkan
humas swasta atau bisnis. Lembaga swasta atau bisnis masih bisa tidak menjawab keluhan
dari publiknya karena relasi lembaga dan publiknya tidak satu dimensi, melainkan
konsumen atau stakeholders. Sedangkan lembaga pemerintah bersifat multidimensi karena
setiap publiknya adalah warga negara dan pemerintah juga harus memenuhi hak dan
kebutuhan warga negara.
Selain itu, sasaran dari seorang humas pemerintah sifatnya untuk memenuhi aturan
undang-undang dalam aktivitas sasarannya. Seperti perintah undang-undang agar
masyarakat mengurus KTP bagi mereka yang berumur 17 tahun ke atas. Klaim, tuntutan,
atau pun keluhan bisa dilakukan semua masyarakat tanpa terkecuali. Bahkan orang yang
tidak sedang berurusan dengan pelayanan publik. Pelayanan masyarakat sangat ditekankan
di humas pemerintah karena dana pengoperasian lembaganya datang dari uang rakyat
sehingga uang rakyat harus dikembalikan dengan pelayanan. Warga negara yang berhak
dilayani oleh lembaga pemerintah adalah mereka yang memiliki hak karena telah
membayar pajak dan sebagai “pemilik kedaulatan” negara. Pemerintah fungsinya adalah
sebagai alat negara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini tidak seperti perusahaan
swasta atau publik yang bebas ingin memilih sasaran publiknya. Setiap warga negara juga
memiliki hak untuk mendapat informasi publik.
Sebagai humas pemerintah, penyebaran informasi dan pelayanannya harus ke semua
masyarakat, tanpa terkecuali. Menurut UU No. 14/2008, informasi publik adalah informasi
yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh suatu badan publik
yang berkaitan dengan penyelenggara dan penyelenggaraan negara dan/atau
penyelenggaraan badan publik dan juga informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan
publik.
Untuk lembaga pemerintah yang memiliki profit, sifat layanan publiknya tidak boleh
hilang dan tetap harus diutamakan. Ada pula layanan yang berkaitan dengan produk
kepentingan bersama sehingga pengelolaannya dilakukan oleh lembaga pemerintah dalam
bentuk BUMN atau Badan Usaha Milik Negara/Daerah. Ada pula kemungkinan walaupun
masyarakat tidak mau menggunakan jasa BUMN namun ini merupakan situasi “mau tidak
mau” sehingga BUMN harus mengedepankan pelayanan publik. Contohnya adalah PLN
yang merupakan satu-satunya penyedia listrik, PT KAI yang merupakan satu-satunya
penyedia transportasi kereta api, atau air PDAM yang merupakan satu-satunya penyedia
air).
Pelayanan publik yang dilakukan oleh lembaga pemerintah bersifat nonprofit, tidak
menghasilkan produk atau barang yang diperjualbelikan untuk mendapat keuntungan
finansial. Lembaga pemerintah fokus kepada mewujudkan keuntungan dan kemanfaatan
umum berupa penyediaan barang atau jasa yang berkualitas dan bisa memadai hidup
banyak masyarakat.
Lembaga pemerintah sering mendapat kendala hukum, tidak seperti lembaga atau
organisasi swasta atau bisnis. Lembaga pemerintah diikat oleh banyak aturan publik seperti
Undang-Undang Kebebasan Informasi Publik tahun 2008. Karena lembaga pemerintah
bekerja di sektor publik dalam proses kehidupan masyarakatnya, maka peluang untuk
menimbulkan respons dari publik sangat besar. Seperti kritik-kritik, demonstrasi, dan lain-
lain.
3. Bagaimana proses media relations dilaksanakan
Media relations adalah kegiatan humas atau public relations dalam memberikan suatu
informasi kepada publik yang bertujuan agar mendapat dukungan dan kepercayaan dari
publik. Media relations juga dilakukan agar hubungan baik dengan pers dan media massa
tetap terjaga. Aturan dalam media relations oleh praktisi humas antara lain: being honest
(jujur), service (memberikan layanan terbaik), dilarang merengek atau menangis bahkan
mengancam, dilarang meminta untuk bungkam suatu jurnalis, dilarang spam atau
membanjiri media.
Bentuk-bentuk media relations antara lain press conference, press briefing, press
tour, news release, special events, press luncheon, dan press interview.
Pedoman untuk public relations dalam melakukan media relations adalah
1. Seorang public relations wajib berbicara dari sudut kepentingan publik
2. Membuat berita yang menarik, kreatif, dan mudah dimengerti
3. Jika dari awal tidak ingin beberapa pernyataan dikutip, jangan buat pernyataan
tersebut
4. Menyatakan fakta
5. Dilarang berdebat dengan reporter, karena dapat membuat praktisi humas
kehilangan kendali diri
6. Wajib menjawab secara langsung apabila diberi pertanyaan langsung oleh reporter
7. Jika juru bicara tidak memiliki jawaban dari pertanyaan tersebut, wajib memberikan
kejelasan kapan akan diberi tahu jawabannya
8. Harus mengatakan fakta walaupun faktanya menyakitkan
9. Jangan melakukan konferensi pers karena dapat menimbulkan banyak opini publik,
terkecuali bila praktisi humas memiliki sesuatu yang bisa dianggap sebagai berita
oleh reporter

4. Bagaimana kaitan Humas dan Marketing, Apa kaitan publisitas dan iklan dan
jelaskan jenis2 publisitas
Marketing atau pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi,
penentuan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang, dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memuaskan individu atau konsumen dan tujuan organisasi. Lingkup dari
marketing berkaitan erat dengan aspek yang disebut bauran pemasaran (marketing mix),
yaitu produk (product), harga (price), tempat distribusi (place), dan promosi (promotion).
Sehingga marketing menggunakan empat aspek tersebut untuk menentukan karakteristik
produk, harga, cara distribusi produk, dan memilih metode promosi produk.
Banyak miskonsepsi di mana suatu perusahaan menyamakan marketing dengan humas,
namun sebenarnya fungsi manajemen dari marketing dan humas berbeda. Marketing adalah
fungsi manajemen di bidang pemasaran produk, sedangkan humas adalah fungsi
manajemen di bidang komunikasi. Tujuannya pun berbeda, marketing bertujuan untuk
mendapat profit atau keuntungan dengan menjual produk atau hard-selling, sedangkan
humas mendapat profit atau keuntungan dengan menjual citra dan reputasi atau self-selling.
Kaitan humas dengan marketing adalah humas membantu membangun citra dari
produk yang akan dipasarkan. Karena ini memang fokus dari humas yang bertujuan untuk
membangun identitas dan citra korporat. Selain itu, humas dalam marketing akan
membantu dalam mengelola unsur eksternal atau pengesahan pihak ketiga, seperti
komentar positif dan negatif dari media, dan opini puas maupun tidaknya pelanggan.
Dengan mendapat kredibilitas dan kepercayaan dari media, humas dapat menciptakan
lingkungan pasar yang kondusif, meningkatkan visibilitas dan atau share of voice,
menginformasikan atau mendidik pelanggan, mempengaruhi perdagangan dan mendukung
daya jual, memberi pengaruh atau membentuk opini, memperluas promosi dan memperkuat
iklan, mengeksploitasi sponsorship, dan mengelola permasalahan serta menahan krisis
(Kolah, 2004).
Ada yang dinamakan marketing public relations. Di sini humas menggunakan strategi
periklanan dan publisitas untuk mendukung tujuan marketing. Periklanan yang dilakukan
oleh humas adalah ke arah menjual citra perusahaan (company/corporate image), bukan
penjualan produk secara langsung. Ini berhubungan juga dengan tugas humas yang
memberi dukungan kepada marketing dengan menjaga faktor-faktor eksternal produk
(politik, supplier, distributor, konsumen, lembaga keuangan, media, kompetitor, sosial,
agama, komunitas, budaya, dan lain-lain) agar tetap ramah dan baik kepada perusahaan.
Sehingga citra positif terhadap produk akan tumbuh dan perusahaan makin banyak
penjualan dari produk tersebut dan sales akan naik dan keuntungan perusahaan makin
besar. Humas dan marketing digunakan untuk saling mendukung. Perpaduan dari kedua hal
ini melahirkan konsep marketing public relations atau MPR.
Publisitas adalah segala informasi atau tindakan yang membawa seorang individu
menjadi dikenal publik, kegiatan perusahaan untuk melaporkan berita-berita mengenai
bisnisnya, segala kegiatan yang dilakukan untuk mengenalkan perusahaan dan atau produk
kepada masyarakat melalui media massa, istilah yang merujuk pada publikasi berita tentang
organisasi atau individu di mana dan itu tidak perlu membayar waktu atau space, informasi
tentang organisasi yang dikemas sebagai editorial (bukan iklan) pada medium publikasi dan
berita, dan masih banyak lagi definisinya. Berarti dapat disimpulkan melalui pandangan
media massa, publisitas adalah informasi yang disediakan oleh sumber luar yang digunakan
untuk media karena informasi itu memiliki nilai berita. Media massa tidak mengambil uang
sedikit pun dari organisasi yang ditulis informasinya dan dibuatnya merupakan hak dari
media massa itu sendiri. Kaitannya dengan humas, publisitas adalah upaya media building-
information subsidies, yaitu menyediakan informasi kepada media untuk bisa dimuat dalam
berita dan menjadi agenda media ketika dimuat, yang berarti humas dapat membangun
agenda media. Contoh dari publisitas di media massa adalah pemberitaan peningkatan
kinerja sebuah perusahaan, launching produk baru, pelayanan publik, berita feature tentang
temuan ilmiah dari suatu universitas, dan lain-lain.
Keuntungan dari publisitas adalah mengandung kredibilitas dan kepercayaan tinggi di
mata media karena informasi atau beritanya adalah fakta dan tidak direkayasa, tidak
berisikan pesan menjual, dan ditulis oleh media. Publisitas juga tidak berbayar. Cerita
tentang produk atau perusahaan juga kemungkinan lebih detail dalam publisitas. Dapat juga
menjelaskan cacat produk (crisis response). Namun, kekurangan dari publisitas ini adalah
tidak dapat dikontrol, tidak dapat mengontrol informasi yang dimuat, dan komunikasinya
bersifat satu arah. Kaitan publisitas dengan iklan adalah keduanya merupakan alat promosi
yang menggunakan media massa.
Jenis-jenis publisitas ada publisitas lisan (wawancara wartawan dengan humas),
publisitas tulisan (bersumber dari informasi tertulis yang dibuat humas), publisitas positif
(dapat memunculkan dampak positif bagi perusahaan), publisitas positif (dapat
memunculkan dampak negatif bagi perusahaan), publisitas yang direncanakan (berasal dari
kegiatan yang sengaja diselenggarakan oleh humas dan diberitahukan kepada media), dan
publisitas yang tidak direncanakan. Frazier Moore membagi publisitas menjadi beberapa
jenis juga, yaitu siaran berita, artikel feature bisnis, artikel pelayanan masyarakat, publisitas
keuangan, publisitas barang produksi, publisitas bergambar, publisitas bahan latar belakang
redaksional, dan publisitas darurat (publisitas untuk memberikan penjelasan terhadap
peristiwa-peristiwa yang berpotensi menurunkan citra perusahaan dan kejadiannya begitu
cepat tanpa direncanakan).

5.

Anda mungkin juga menyukai