Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS ATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TERKAIT

DENGAN HUMAS PEMERINTAH

Disusun Oleh :

Firlana Erwanda Damaresi 51116041

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SERANG RAYA
2018
Mengenai humas pemerintah kita sudah tidak asing lagi mendengarnya, namun kalau
kita ditanya tentang apa saja tugas dari humas pemerintah itu sendiri banyak sekali orang
awam seperti saya yang belum memahami apa saja tugas dari humas pemerintah. Sebelum
kita membahas analisisnya, kita harus mengenal dulu apa itu humas pemerintah. Humas
pemerintah adalah lembaga yang mengelola informasi dan komunikasi yang
berkesinambungan untuk memperoleh pemahaman dan dukungan masyarakat tentang
kegiatan kegiatan di pemerintahan seperti kebijakan, program, kegiatan pembangunan dan
pelayanan publik yang dilakukan pemerintah. Dan apa saja tugas dari humas pemerintahan
yaitu :

1. Melaksanakan komunikasi timbal balik antara instansi pemerintah dan publik yang
terencana untuk menciptakan saling pengertian dalam mencapai tujuan, demi
memperoleh manfaat bersama

2. Meningkatkan kelancaran arus informasi dan aksesibilitas public

3. Meningkatkan koordinasi dalam penyebarluasan informasi tentang kebijakan


pemerintah

4. Membangun citra dan reputasi positif

UU No. 32 TAHUN 2002

Pasal 38

(1) Bahasa daerah dapat digunakan sebagai bahasa pengantar dalam penyelenggaraan
program siaran muatan lokal dan, apabila diperlukan, untuk mendukung mata acara tertentu.

(2) Bahasa asing hanya dapat digunakan sebagai bahasa pengantar sesuai dengan keperluan
suatu mata acara siaran.

Dalam kefektifan berkomunikasi dengan public Humas Pemerintah harus dapat


menggunakan bahasa daerah yang ingin ia kunjungi untuk mendapatkan informasi dari
public. Bahasa daerah sanagat dibutuhkan untuk public yang berada dipedalaman, karena
tidak banyak dari mereka dapat berbahasa Indonesia atau berbahasa asing. Dan yang seperti
saya sering liat, humas pemerintah baik itu dari daerah atau pusat telah melakukan hal
tersebut sehingga, kebijakan-kebijakan pemerintah telah tersampaikan untuk public di
pedalaman. Selain humas pemerintah menginformasikan kebijakan baik itu berupa
pembangunan fasilitas, penyuluhan atau lainnya itu sudah banyak sekali hasil nampaknya.

INTRUKSI PRESIDEN NO 9 TAHUN 2015 BAGIAN KEDUA

Dalam hal informasi kepada masyarakat dibuat dalam bentuk iklan layanan
masyarakat, harus memenuhi kriteria tertentu antara lain :

1. Menimbulkan respon positif masyarakat


2. Tidak menayangkan kepentingan pribadi dan golongan

Dalam hal ini Humas Pemerintah menjalankan tugasnya dengan memberikan iklan
masyarakat yang telah dipasang secara dicetak maupun melalui elektronik. Salah satunya
iklan layanan masyarakat yang sering kita jumpai adalah mengenai bahayanya rokok. Humas
pemerintah mengedukasi khalayak untuk menjauhkan rokok dari kehidupan sehari hari.
Namun tidak semua orang dapat menghilangkan kebiasaan tersebut. Dan hal ini lah yang
menjadi kurang efektif saat humas pemerintah melakukan tugasnya untuk mengedukasi
masyarakat.

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA REPUBLIK


INDONESIA NOMOR 35 TAHUN 2014 PASAL 6.

Dimana isi dari pasal 6 itu sendiri yaitu sebagai berikut :

Pasal 6

Bakohumas dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam pasal 5,


menyelenggarakan fungsi :

a. perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Humas sesuai kebutuhan masyarakat;


b. pengelolaan informasi yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data, dan
penyebaran informasi strategis baik sektoral maupun lintas sektoral antar pemerintah
dengan pemangku kepentingan dan/atau sebaliknya;
c. pencitraan positif dan penguatan legitimasi masyarakat; dan
d. pelaksanaan evaluasi kegiatan Humas.

Pertama melakukan perencanaan dan pelaksanaan kegiatan Humas sesuai kebutuhan


masyarakat. Salah satu ruang lingkup dari humas pemerintah yaitu perencanaan dan strategi
komunikasi. Perencanaan komunikasi adalah pernyataan tertulis mengenai serangkaian
tindakan tentang bagaimana suatu kegiatan komunikasi akan atau harus dilakukan agar
mencapai perubahan perilaku dan kegiatan sesuai dengan yang diinginkan. (Cangara, 2015).
Disini humas pemerintah melakukan komunikasi timbal balik dengan public atau masyarakat,
mendengarkan dan mewujudkan aspirasi aspirasi masyarakat dan memberitahu ataupun
mengedukasi masyarakat tentang kebijakan-kebijakan yang ada di pemerintahan. Selain
perencanaan humas pemerintah memiliki-strategi untuk dijalankan kedepannya, suatu strategi
mempunyai dasar atau skema untuk mencapai sasaran yang dituju (Yoshida: 2006). Ada
suatu model tentang perencanaan yang terdiri dari 5 tahap :
1. Riset
2. Desain rencana
3. Uji coba dan penyesuaian
4. Implementasi dan monitoring
5. Evaluasi

Melakukan riset di masyarakat mengumpulakan fakta-fakta dan masalah-masalah


yang terdapat di public, lalu mendesain rencana. Dalam kegiatan humas pemerintah tidak
lepas berbicara dari pembicaraan mengenai anggran. Humas harus mampu menyeting atau
mengatur untuk penggunaan anggaran yang akan digunakan untuk kepentingannya. Dan
mengenai biaya yang dikeluarkan oleh humas pemerintah itu jumlahnya tidak terbatas
berbeda dengan humas perusahaan yang sangat terbatas. Lemahnya humas pemerintah adalah
tidak melihat apasaja dampak dari pembelanjaan publikasi. Yang ketiga ada uji coba dan
penyesuaian, hal ini sangan opsioal sautu rencana yang telah dilakukan itu dapat tetap
dilakukan ataupun tidak dilakukan lagi. Yang keempat implementasi dan monitoring, yaitu
menerapkan perencanaan yang telah disepakati dan melakukan monitoring kegiatan publikasi
dan melihat feedback dari masyarakat, namun saat ini humas pemerintah belum pernah
melakukan hal tersebut dengan baik. Yang terakhir adalah evaluasi, evaluasi ini dapat
menggunakan model lasswell [Who>Says What>Channel>To whom>With what effect]
untuk mengetahui apakah perencaan humas pemerinta itu berhasil atau tidak.

Kedua mengenai pengelolaan informasi yang dilakukan humas pemerintah, humas


pemerintah memang tugasnya lebih berat dibandingkan humas yang berada di perusahaan
dan untuk pengelolaan informasi humas pemerintahan yang berada di Indonesia memiliki
sumber daya teknologi yang minim dibandingkan dengan negara lain, sehingga hal ini yang
membuat humas pemerintahan melakukan tugasnya dengan kurang maksimal. Dan lemahnya
fungsi koordinasi dan kerjasama antar lembaga pun membuat humas pemerintah kekurangan
sumber informasi dan bantuan untuk mengelola suatu informasi. Karena dimasing-masing
organisasi memiliki suatu ego sektoral yang sangat kuat, sehingga sulit untuk mendapatkan
informasi internal dalam suatu organisasi tersebut. Humas pemerintah juga harus berupaya
bagaimana untuk menjalin hubungan yang baik dengan media, karena media merupakan
public eksternal yang menjadi sarana komunikasi antara humas dengan public (bersifat satu
arah). Melalui kerjasama dengan media massa humas pemerintah dapat menginformasikan
kepada public mengenai kebijakan-kebijakan yang sudah ada.

Lalu sesuai dengan fungsi humas pemerintaha yaitu bertanggung jawab menjaga citra
positif intansi, humas pemerintah membangun hubungan baik antar pemerintah dan
masyarakat, untuk dapat bekerjasama didalam memberikan evaluasi, dukungan termasuk
pengamanan semua kebijakan. Membangun citra dan reputasi pemerintah harus membangun
image yang baik supaya kepercayaan public terhadap pemerintah akan lebih kuat. Namun
saat ini image pemerintah sedang hancur karena banyaknya isu isu dan kasus kasus yang
dilakukan pejabat-pejabat Negara kita. Mulai dari berita hoax, kasus suap, penggelapan uang,
dll hal ini yang menjadi salah satu tantangan humas pemerintah. Factor-faktor penghambat
pada saat-saat menjalankan membangun citra pemerintahan yaitu dikarenakan pemegang
kebijakan sering kali terlepas dan menyimpang dari aturan resmi, juga kendali fungsi dan
peranan kehumasan itu sendiri. Factor lainnya adalah, muncul akibat kebijakan searah dan
masih adanya paktek prioritas kepentingan, pengelompokan kebutuhan etnis tertentu yang
akibatnya mengobrak abrik citra dan reputasi pemerintah di mata masyarakat yang merasa
tersisih dan terkalahkan karena munculnya kebijakan-kebijakan yang menyimpang dari hati
nurani penikmat pembangunan tersebut. Pencitraan ini harus dilakukan secara terus menerus,
baik itu penyaluran opini masyarakat secara umum, juga, masukan-masukan positif.

Salah satu study case tentang citra humas pemerintah di Bali.

Citra mrupakan unsur penting dalam sebuah instansi, citra dapat memberikan pandangan
negtif dan positif terhadap instansi. Citra dapat merosot turun dikarenakan adanya krisis,
krisis memiliki sifat tidak terduga dan dapat muncul sewaktu-waktu. Pemerintah Daerah dan
Gubernur mengalami penurunan citra karena pemberitaan, kondisi ini menyebabkan krisis.
Diawali dengan pemberitaan Bali Post yang kemudian menyebarkan berita bohong hingga
kasus ini naik ke meja hijau. Kasus tersebut membuat pemberitaan di media tersebut menjadi
sangat negative.

Dalam kasus ini dapat diteliti melalui strategi komunikasi, dimana humas harus memiliki
strategi-strategi tersebut untuk mengembalikan citra. Dan strategi komunikasi dipahami
Humas Pemerintah Provinsi sebagai suatu perencanaan yang terintegrasi dalam hubungannya
dengan komunikasi. Strategi komunikasi disusun Humas untuk menanggulangi rendahnya
kepercayaan public terhadap pemerintah daerah. Humas pemerintah daerah memberikan
informasi yang sebenar-benarnya dan jujur, agar ketimpangan informasi yang seperti
diberitakan oleh media Balipost yang kebanyakan memberikan informasi yang tidak
seimbang menjadi seimbang. Dan Humas Pemprov memberikan pesan tentang pencapaian
yang telah dilakukan oleh Pemerintah Daerah Bali di media cetak seperti Koran dan melalui
berita online.

Anda mungkin juga menyukai