1810414210007
UAS PR GOVERNMENT
A. Batasan Humas Pemerintah
Dalam menjalankan fungsi humas pemerintahan tersebut, ada juga strategi untuk
meyerap aspirasi masyarakat. Caranya adalah sebagai berikut:
• Enviromental scanning
• Riset kuantitatif untuk aktivis dan mengadakan kontrak personal dengan mereka.
• Memantau kelopok diskusi, ruang chating, dan situs-situs yang ada berkaitan dengan
kebijakan yang akan dibuat.
• Identifikasi kelompok-kelompok yang paling berpengaruh dengan kebijakan yang
dibuat dan dengarkan apa yang mereka inginkan
• Lakukan analisis isi terhadap media
• Lakukan polling atau lihat hasil polling yang sudah sering menyelenggarakan.
B. Publik, Stakeholder, dan Sasaran Humas Pemerintah
Definisi publik dalam humas adalah sekelompok orang yang aktif berkomunikasi
dengan satu sama lain secara tidak langsung, dengan melakukan diskusi mengenai
permasalahan bersama-sama, dan mencari solusi bersama-sama. Meskipun pada umumnya,
publik tidak saling mengenal, mereka cenderung aktif dan terlibat dalam diskusi sosial, baik
secara langsung maupun tidak langsung. Publik yang memiliki pemahaman dan minat yang sama
terhadap suatu masalah akan menciptakan sebuah opini publik yang dapat mengubah arah
kebijakan suatu lembaga atau instansi. Dalam humas pemerintahan, opini publik dapat mengubah
arah kebijakan yang belum, sudah maupun akan ditetapkan oleh pemerintah.
Selain publik, ada juga yang dinamakan stakeholder (pemangku kepentingan) dalam
humas. Mereka adalah kelompok yang memiliki peran dalam menentukan keberhasilan
perusahaan, dalam hal ini kesuksesan kebijakan pemerintah. Stakeholder terbagi menjadi
stakeholder internal dan eksternal. Stakeholder internal adalah publik yang berada di dalam
lingkup organisasi. Mereka relatif lebih mudah untuk dikendalikan. Stakeholder internal
terdiri dari, pemegang saham, manajer dan top executive, karyawan, dan keluarga
karyawan. Sedangkan stakeholder eksternal adalah mereka yang berkepentingan terhadap
perusahaan, dan berada di luar perusahaan. Stakeholder eksternal terdiri dari konsumen,
penyalur, produsen, pemerintah, pers, komunitas, dan bank.
Akibat rezim pemerintahan sebelumnya, Humas pemerintah pada masa pemerintahan ini
mengalami kesulitan untuk mengembalikan kepercayaan publik (masyarakat). Pemerintah tidak
lagi memegang kontrol akan media, disahkan UU terkait pers ditengah banyaknya pelanggaran
etika dan profesionalisme jurnalistik. Humas pada masa pemerintahan ini bekerja dengan bebas,
transparan terhadap masyarakat
Pemerintahan Gus Dur,
Kementriam Penerangan yang dapat diibaratkan berperan sebagai humas pada masa
pemerintahan Soekarno dibubarkan. Selain dinilai sebagai peninggalan jaman orde baru,
efektivitasnya dianggap tidak relevan lagi dengan masyarakat Indonesia. Tugas Humas
Pemerintahan yang berada didepan publik pada masa pemerintahan ini langsung diwakili
melalui juru bicara sekaligus menjadi pertama kali dalam Humas Pemerintahan di Indonesia
Pemerintahan Megawati,
Pada masa pemerintahan ini fungsi Humas masih berjalan tidak semestinya Perwakilan
langsung dari kepresiden yakni juru bicara ditiadakan pada masa pemerintahan ini selain itu
meski dibentuk Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi yang dalam perjalanannya
lembaga ini hanya membuat kebijakan saja tanpa eksekusi.
Pemerintahan SBY,
Pada masa pemerintahan ini, humas dinilai berjalan cukup baik dibanding pemerintahan
sebelumnya selain itu juru bicara kembali dijadikan garda depan pemerintahan. Masa
kepemerintahannya menghasilkan kepercayaan yang tinggi dari masyarakat.
Pemerintahan Jokowi,
Pada masa pemerintahan ini, humas dijadikan posisi strategis dalam pemerintahan selain itu
juga kepemerintahan juga mendapat kepercayaan tinggi dari masyarakat. Posisi juru bicara
kepresidenan juga dimaksimalkan dan Kementrian Komunikasi dan Informasi memegang tugas
humas pemerintahan.