DOSEN PENGAMPU:
1. Dr. Ringgo Eldapi Yozani, S.Ikom, M.Ikom
2. Risky Arya Putri, S.Sos, M.Si
OLEH :
2. Jelaskan dan berikan contoh mengenai perbedaan yang signifikan antara humas
pemerintahan, humas perusahaan dan humas internasional!
Jawaban :
a. Humas Pemerintahan
Government Public Relations (GPR) atau yang lebih sering didengar sebagai humas
pemerintah, dapat dikatakan hampir sama definisinya dengan humas pada umumnya.
humas pada institusi pemerintah, yakni suatu keharusan fungsional dalam rangka tugas
penyebaran informasi kebijakan, program dan kegiatan-kegiatan lembaga pemerintah
kepada masyarakat (rachmadi, 1994). Selanjutnya, elvinaro ardianto (2014) menyatakan
bahwa esensi dari tujuan public relations dari dunia pemerintahan adalah membuat
berbagai program pemerintahan yang dapat membentuk meningkatkan dan memelihara
citra positif dan reputasi baik agar dapat memperoleh opini public yang menguntungkan.
Humas pemerintah menurut Sam Black dibagi menjadi dua, yaitu humas pemerintah
pusat dan humas pemerintah daerah. Humas pemerintah pusat yaitu humas pada
departemen-departemen, yang diberikan kedudukan cukup tinggi dengan wewenang dan
fungsi menasehati pimpinan departemen. Sedangkan, humas pemerintahan daerah pada
intinya sama dengan humas pemerintah pusat yang membedakan hanyalah ruang
lingkupnya saja.
Contohnya humas pemerintahan bertugas menjalankan kegiatan kebijakan dan
pelayanan publik dengan memberikan berbagai informasi tentang kebijakan kepada
masyarakat. Hal ini bertujuan untuk membentuk citra positif pemerintah dimata public
atau masyarakat.
b. Humas Perusahaan
Dalam suatu perusahaan, humas adalah profesi yang memegang kendali agar
perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik. Humas dianggap menjadikan perusahaan
menjadi lebih baik karena dalam kinerjanya, ia harus bisa membangun citra perusahaan
tersebut agar penilaian orang terhadap perusahaan tersebut positif. Fungsi humas
perusahaan menurut Warren K. Agee yaitu upaya yang berencana untuk mempengaruhi
dan membina opini yang menyenangkan melalui penampilan yang dapat diterima,
dilakukan secara jujur dan dengan kepercayaan melalui jalur komunikasi. Untuk
menegakkan fungsi humas perusahaan ada 4 jenis pelayanan dasar yang harus
dipraktekkan, yaitu :
- Nasehat
- Pelayanan Komunikasi
- Pengkajian Humas
- Promosi Humas
c. Humas Internasional
Public relations merupakan bagian kecil dari tiap fungsi diplomat dan diplomasi
merupakan bagian kecil dari international public relations. Lahirnya international public
relations disebabkan karena adanya perubahan-perubahan yang sangat cepat disegala
bidang, seperti perkembangan dalam bidang komuniksai, transportasi, pariwisata,
pendidikan, budaya, dan sebagainya. Eksistensi Negara yang satu tidak terlepas dari
negara lain. Faktor ini telah mendorong adanya perluasan bidang public relations dalam
bidang-bidang internasional. Dalam melakukan hubungan internasional harus selalu
berhubungan dengan perwakilan-perwakilan diplomatik yang ada di negaranya
masingmasing. Selain dengan menggunakan perwakilan diplomatik, media yang
digunakan juga bisa berupa surat kabar, majalah, radio, dan telivisi untuk membantu
menyampaikan informasi internasional.
International public relations dapat dilakukan secara efektif dengan memberikan
informasi secara terus menerus dengan media radio/televisi. Selain itu juga dapat
dilakukan dengan cara memberikan dorongan kepada wakil media terutama para
wartawan suarat kabar untuk berkunjung ke negara yang diwakilinya, sehingga mereka
dapat membuat tulisan mengenai hal-hal yang mereka jumpai di negara yang mereka
kunjungi.
Ada 3 unsur dominan dalam mengembangkan humas internasional, yaitu :
- Pemerintahan yang mapan dan demokratis.
- Sistem politik dan ekonomi yang memungkinkan dikembangkan dan persaingan
disegala lapangan pekerjaan.
- Media yang besar dan merdeka, yang memperoleh pemerintah secara minimal.
3. Berikan analisis anda mengenai fungsi Government Public Relation dalam menyusun policy
(kebijakan) berikan contoh!
Jawaban :
Government Public Relations (GPR) merupakan program prioritas untuk memastikan
masyarakat mengetahui apa yang dilakukan pemerintah dan berpartisipasi dalam
pembangunan. Implementasi GPR dilaksanakan sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 9
Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik. Basis kerja Government Public
Relations adalah pengelolaan informasi dan komunikasi yang berkelanjutan untuk
memperoleh pemahaman dan dukungan publik terhadap Program dan Kebijakan Pemerintah.
Peran Humas pemerintah di era kemajuan teknologi dan informasi sekarang bukan lagi
sebagai penyampai informasi, melainkan menjadi salah satu unsur strategis dalam
mendukung kesuksesan pelaksanaan progam pemerintah. Terutama menciptakan reputasi
kinerja pemerintahan yang baik (good governance) di mata masyarakat.
Peran humas atau kehumasan dalam pemerintahan ke depan semakin dibutuhkan,
terutama pada era dimana transparansi dan akuntabilitas menjadi keharusan yang utama serta
era kemajuan teknologi. Era transparansi dan perkembangan teknologi informasi telah
menjadikan masyarakat lebih kritis dan cenderung terjadi perubahan yang cepat di
masyarakat. Kondisi seperti ini menuntut instansi/organisasi untuk mengakomodir dan
mengantisipasi keinginan masyarakat untuk memperoleh informasi. Perkembangan teknologi
informasi telah melahirkan perkembangan yang cukup pesat pada media cetak dan
elektronik. Dengan kondisi tersebut diperlukan kelembagaan humas dalam setiap instansi
pemerintah untuk mengimbangi arus informasi di masyarakat yang sewaktu-waktu dapat
merugikan instansi pemerintah. Pembentukan humas instansi pemerintah berfungsi untuk
menterjemahkan kebijakan kepada intern (pegawai) atau masyarakat (publik) dan untuk
memonitor setiap tingkah laku publik untuk disampaikan kepada pimpinan instansi sebagai
bahan pengambil keputusan.
Humas pemerintah pada dasarnya tidak bersifat politis. Humas pemerintah dibentuk
untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan pemerintah. Memberikan
informasi secara teratur tentang kebijakan, rencana-rencana tentang peraturaan dan
perundang-undangan dan sebagainya. Semuanya itu berpengaruh kepada kehidupan
masyarakat. Tugas humas pemerintah harus memberikan masukan serta saran bagi para
pejabat pemerintah atau pejabat negara tentang segala informasi yang diperlukan dan reaksi
atau kemungkinan reaksi masyarakat terhadap kebijakan lembaga, baik yang sedang
dilaksanakan ataupun sedang diusulkan.
Salah satu contohnya seperti kita ketahui bahwa tugas dari lembaga humas adalah
menginformasikan segala hal mengenai kebijakan pemerintah. Informasi mengenai
pelayanan publik menempati porsi terbesar. Masyarakat harus diedukasi agar bagaimana
pelayanan publik dapat diakses oleh masyarakat secara optimal. Hal-hal yang terkait dengan
transparansi seperti prosedur pelayanan atau biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat
merupakan hal terpenting yang harus ada di dalam kegiatan humas pemerintah.
Pekerjaan humas pemerintah di era kebebasan pers seperti saat ini memang tidak mudah.
Humas dituntut untuk mampu merespon cepat setiap perubahan yang terjadi, baik secara
internal maupun eksternal, terkait reputasi instansi pemerintah. Humas harus menyusun press
release, menjalin hubungan baik dengan insan pers yang bisa saja datang sewaktu-waktu
meminta keterangan pejabat terkait tentang pemberitaan yang beredar di masyarakat. Saat
kasus korupsi menjerat salah satu pegawai di instansi A misalnya, maka humas harus bisa
merespon pemberitaan buruk ini dengan baik agar reputasi organisasi tidak ‘hancur’ di mata
masyarakat. Bukan dalam rangka membela diri, namun lebih kepada membantu insan pers
dalam memberikan berita yang berimbang dan valid.
4. Apa yang menjadi dasar pentingnya membentuk unit humas/departemen humas internal
dalam organisasi!
Jawaban :
Organisasi merupakan wadah atau lembaga yang menaungi sekelompok orang yang
saling bekerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Setiap organisasi baik
pemerintah/swasta maupun organisasi besar/kecil memiliki tujuan (visi dan misi) organisasi
masing-masing. Dan untuk mendukung tujuan organisasi agar dapat diterima baik dan
terlaksana dengan lancar, maka pentingnya membentuk unit humas/departemen humas
internal dalam organisasi untuk menjalankan tugasnya secara rutin dan berkesinambungan.
Humas kini banyak digunakan di berbagai organisasi untuk membantu organisasi mencapai
tujuannya secara efektif dan efisien.
Bentuk kegiatan Internal public relations adalah kegiatan yang ditujukan untuk publik
internal organisasi atau perusahaan. Publik internal adalah semua elemen yang
mempengaruhi secara langsung dalam keberhasilan perusahaan seperti karyawan, manajer,
supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya. Melalui kegiatan
internal public relations diharapkan dapat memenuhi kebutuhan internal dan kepentingan
umum dari organisasi atau perusahaan. Hubungan yang harmonis antara pihak-pihak yang
terkait dengan perusahaan itu akan menciptakan iklim kerja yang baik. Dengan demikian
operasi perusahaan akan berjalan dengan lancar.
Dari uraian di atas untuk dapat menciptakan hubungan baik dengan para karyawa,
dibutuhkannya unit humas/departemen humas internal untuk bertanggungjawab melakukan
beberapa kegiatan agar usaha untuk mencapai tujuan organisasi dapat terlaksana, untuk itu
Seorang PR harus mampu menjembatani komunikasi antara manajemen dan karyawan.
Karena program memegang hubungan karyawan diharapkan akan mengarah pada hasil
positif yang karyawan merasa dihargai dan dirawat oleh perusahaan. Sehingga tercipta rasa
memiliki (sense of belonging), motivasi, kreativitas dan ingin mencapai performa maksimal.
Adapun keuntungan memiliki humas internal, yaitu :
- Adanya kedekatan (Team membership)
- Pengetahuan terhadap organisasi lebih baik
- Efisiensi terhadap perusahaan
- Ada ketika dibutuhkan
REFERENSI :
1. Kaukab, M. Elfan. 2020. Pengetahuan Dasar Public Relation. FEB UNSIQ Wonosobo.
2. Abdurrachman, Oemi. 2001. Dasar-dasar Public relations. Bandung: PT. Citra Aditya
Bakti.
3. Kustadi Suhandang, Public Relation Perusahaan (Bandung:Yayasan Nuansa
Cendekia,2004), h.6
4. Evawani (2019). Peran Humas Dalam Membentuk Citra Pemerintah. Jurnal Ilmu
Administrasi Negara, Volume 12, Nomor 1, Juli 2012: 1 – 73
5. Artis (2011). Strategi komunikasi public realtions. Jurnal Sosial Budaya, Vol. 8 No. 02
6. Agung Wasesa, Silih. 2005. Strategi Public Relations. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama