Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari bab ini diharapkan peserta didik dapat:
1. Menjelaskan sejarah Humas/Public Relation
2. Menjelaskan definisi Humas/Public Relation
3. Menjelaskan fungsi kehumasan
4. Mengidentifikasi aspek-aspek kehumasan
5. Menjalankan proses humas
6. Menunjukkan manfaat humas
Peta Konsep
Sejarah Humas
(Public Relation)
Definisi Humas
(Public Relation)
Aspek-Aspek Humas
Proses Humas
Manfaat Humas
Materi Pembelajaran
A. Sejarah Humas/PR
Gambar 1.3. Prita Kemal Gani, Pendiri London School of Public Relation
(Sumber: https://www.google.co.id/)
Sekarang bagaimana dengan kalian sebagai generasi penerus bangsa yang
nantinya melanjutkan estafet kemajuan negara tercinta? Tentunya wajib ikut
berperan sebagai humas di era global saat ini.
Di samping ini semua sejarah perkembangan Public Relations bisa dilihat dari
beberapa gambaran kronologi seperti berikut ini:
1. Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri
didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. 1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh.
3. 1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani.
4. 1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai.
5. 1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi.
6. 1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai
mata kuliah wajib. Di samping itu banyak diadakan kursus-kursus yang
bermutu.
7. 1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
8. 1968: Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena
penelitian yang rutin dan kontinu.
Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1. 1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya
satu aspek saja.
2. 1979-1990 : Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan
mental dan kualitas
3. 1990-sekarang: Perkembangannya antara lain:
a. Perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap
dan pola perilaku secara nasioal/internasional.
b. Membangun kerja sama secara lokal, nasional, dan internasional.
c. Saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi.
C. Fungsi Humas
D. Aspek-Aspek Humas
Setelah mengetahui definisi dan fungsi humas dapatlah kita ketahui bahwa dalam
tugas humas terdapat aspek aspek di dalamnya, antara lain:
1. Aspek Layanan, yaitu untuk mengatur, mengotomatisasi, dan sinkronisasi
proses bisnis/kegiatan perusahaan juga layanan pelanggan dan dukungan
teknis, dengan tujuan menarik pelanggan/klien dan memeliharanya agar tidak
berada di tempat kita. Contohnya pada perusahaan dibutuhkan layanan yang
baik agar klien tertarik dan bertahan pada perusahaan tersebut.
2. Aspek Komunikasi, yaitu perubahan dengan memasukan aspek komunikasi atau
hubungan dua arah (two-way commucations). Definisi mengenai humas kemudian
memasukkan kata-kata seperti reciprocal (timbal balik), mutual (saling) dan between
(antara). Dengan demikian pengertian humas sudah mengandung pengertian aksi
timbal balik (interaktif). Contohnya sebelum para karyawan perusahaan melakukan
unjuk rasa kenaikan gaji, public relations harus melibatkan semua staf perusahaan
yang bersankutan untuk mencegah aksi umpan balik. Public relations menggunakan
informasi untuk mengembangkan sebuah rencana aksi dirancang untuk
meminimalkan risiko unjuk rasa dan kemudian melasanakan rencana terbaik
sebelum terjadi unjuk rasa oleh karyawan perusahaan.
3. Aspek Kesetiaan, mempengaruhi pelaku orang secara individu maupun kelompok
saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, di mana persepsi,
sikap dan opini untuk mencapai suatu kesuksesan sebuah perusahaan di mana dia
berada. Contohnya menjaga suatu rahasia perusahaan oleh pegawai dan karyawan
demi kelancaran jalannya perusahaan.
4. Aspek Produktivitas, secara umum produktivitas mengandung pengertian
perbandingan terbalik antara hasil yang dicapai (output) dengan keselutuhan
sumber daya (input) yang digunakan, dapat dikatakan bahwa kinerja sebagai
suatu hasil atau output dari suatu proses pelaksanaan tugas akan berpengaruh
terhadap produktivitas/ kerja. Semakin baik kinerja seorang pegawai, berarti
tersebut juga semakin produktif atau produktivitasnya semakin meningkat.
Contohnya merancang iklan yang menarik dan inovatif sehingga menarik klien
untuk bergabung sehingga dapat meningkatkan produktivitas diperusahaan.
5. Aspek Etika Moral, dalam era globalisasi yang ditandai munculnya kebebasan
pers, mengeluarkan pendapat/opini dan berekspresi terbuka, serta kemampuan
untuk berkompetitif dalam persaingan pasar bebas, khususnya dibidang jasa
teknologi informasidan bisnis lainnya yang mampu menerobos batas-batas
wilayah suatu negara, sehingga dampaknya sulit dibendungoleh negara lain
sebagai target sasarannya. Contohnya tidak menggunakan cara atau sistem
yang menyinggung klien dalam proes berjalannya perusahaan.
E. Proses Humas
Berbicara tentang proses humas, tidak akan bisa lepas dari aspek manajemen PR,
telah kita ketahui pada dasarnya fungsi humas tidak lepas dari fungsi manajemen, begitu
juga dengan proses kerja humas yang tidak lepas dari fungsi manajemen.
Menurut Scott M. Cultip dan Allen H. Center proses manajemen public relations
sepenuhnya mengacu kepada pendekaan manajerial, di mana proses kerjanya
dilakukan melalui 4 (empat) tahapan atau langkah-langkah pokok yang menjadi
landasan acuan untuk melaksanakan program kerja kehumasan, yaitu: fact finding,
planning, communicating dan evaluating.
1. Fact Finding yaitu mendifinisikan permasalahan yang dilakukan melalui penelitian
dengan menganalisa situasi berupa pemahaman, opini, sikap dan perilaku publik
terhadap lembaga. Tahap ini memberikan landasan pada tahap-tahap berikutnya dalam
proses penyelesaian masalah, dengan mengatakan, “Apa yang terjadi sekarang.”
2. Planning yaitu membuat strategi perencanaan dan pengambilan keputusan untuk
membuat program kerja berdasarkan kebijakan lembaga yang juga disesuaikan
dengan kepentingan publik. Tahap ini melibatkan hal-hal yang ditemukan pada
tahap pertama. Tahap kedua ini berusaha menjawab, “Didasarkan pada apa kita
telah mempelajari situasi, apa yang akan kita ubah atau lakukan dan katakan?”
3. Communicating yaitu mengkomunikasikan pelaksanaan program sehingga mampu
mempengaruhi sikap publiknya yang mendorong mereka untuk mendukung
pelaksaan program tersebut. Jadi tahap ini merupakan tahap pelaksanaan program.
Pertanyaan dalam tahap ini adalah “Siapa yang akan melakukan dan
memberitahukan program ini serta kapan, di mana dan bagaimana?”
4. Evaluating yaitu tahap melakukan penilaian terhadap hasil-hasil pelaksanaan program
dari perencanaan, pelaksanaan program (pengkomunikasian), sampai keberhasilan
Contoh KASUS
Tahun 2000-an Perusahaan bedak PT. Pigeon memproduksi bedak padat untuk
wantia remaja, namun bedak padat tersebut di isukan mengandung pewarna pakaian
yang berbahaya bagi kulit. Peran PR dalam menangani kasus tersebut yaitu:
1. Fact Finding: mencari data-data yang akurat mengenai produk kami dengan
bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan bedak padat tersebut dan
melihat kelapangan/masyarakat yang menggunakan produk tersebut
apabila keadaannya mengacu pada hal yang menggawatkan perusahaan
misalnya masyarakat banyak yang menganggap bedak padat tersebut
berbahaya sehingga didemo keberadaannya, langkah selanjutnya yang
harus dilakukan oleh seorang PR adalah:
2. Planning : Menyusun rancangan hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh
seorang PR, setelah PR mendapatkan bukti dan fakta bahwa produk perusahaan
tidak mengandung bahan pewarna pakaian yang berbahaya untuk kulit, rencana
pertama akan dilakukan adalah conferensi pers yaitu dengan mengundang para
wartawan di lobby perusahaan pigeon kemudian membawa ahli lab dan dokter
kulit yang telah menyelidiki komposisi dari bahan pembuatan bedak tersebut
dan PR sebagai perwakilan atau juru bicara dari perusahaan, kemudian
mengadakan acara bazzar di mall taman anggrek dan di dalamnya ada uji coba
pembuktian bedak yang berbahaya dengan yang aman, dan juga memberikan
hadiah bagi pembeli bedak tersebut. Dan dengan tempat yang sama yaitu di
mall taman anggrek perusahaan pigeon akan mengadakan talk show dengan
Kehumasan 9
mengundang artis “icon” dan mengundang badan POM, dokter kulit.
Membuat berita melalui media cetak, majalah mengenai perbaikan citra
dari produk kami. Membuat iklan yang mengandung unsur pembuktian
bahwa bahan-bahan pembuatan bedak ini adalah alami semuanya dan
tentunya juga harus menarik dengan memperhatikan komposisi warna
dan icon atau artis yang menjadi talent dalam iklan tersebut.
3. Comunicating : Kemudian PR akan membagikan tugas kapada karyawan yang
memiliki keahlian pada tugasnya masing-masing agar rancangan yang telah
disusun berjalan dengan baik misalnya membagi tugas untuk acara event siapa
saja yang mengatur lokasi, bintang tamu dan sebagainya, kemudian yang
merancang berita di media cetak agar terlihat lebih menarik dan tugas lainnya .
Setelah semua hal-hal sudah diatur dengan baik, PR beserta karyawan lain yang
ikut serta membantu kegiatan yang telah direncanakan sebelumnya langsung
melakukan tindakan dan terjun ke lapangan untuk merealisasikannya. Tentunya
setiap kegiatan ini juga kami bekerja sama dengan pihak media agar setiap
kegiatan kami diberitakan sehingga perusahaan kami membaik imagenya.
Tentunya hal ini juga diawali dengan hubungan yang baik antara PR dengan
para wartawan/pers. Dalam pelaksanaan kegiatan seorang PR perusahan yang
memegang andil besar bagi kegiatan yang akan dilaksanakan ini maka PR harus
mengontrol segala kegiatan yang dilakukan agar meminimalisir kesalahan dan
meluruskan segala sesuatu yang melenceng dari jalur yang telah disepakati
atau ditentukan. Tujuan lainnya yaitu agar segala kegiatan berjalan sesuai
rencana sehingga target atau tujuan yang diinginkan bisa tercapai dengan baik
karena pada dasarnya yang merancang kegiatan ini adalah seorang PR, maka
PR itu juga yang harus mengawasi agar sesuai track/perencanaan awal.
4. Evaluating : Setelah selesai kagiatan tersebut seorang PR perusahaan
pigeon akan mengevaluasi seluruh kegiatan tersebut apakah berjalan
sesuai rencana, lancar dan memenuhi target yang diinginkan sehingga
kedepannya diperlukan modifikasi atau tidak. Dan tidak lupa setelah
kegiatan ini PR juga harus memantau segala pemberitaan yang
berkembang di publik melalui media massa maupun media elektronik.
Gambar 1.4 Contoh Kasus Humas dan Penyelesaiannya (Sumber:
http://sumaiyahinfo.blogspot.co.id/2013/03/proses-atau-tahapan-kerja-public.html)
F. Manfaat Humas
Uji Kompetensi
A. Pilihlah jawaban yang tepat!