Anda di halaman 1dari 7

Nama : Corrina Salsabhilla

Nim

: 022135007

Tugas : Komunikasi BisnisPublic Relation


Sejarah Perkembangan Public Relations di Indonesia

Humas kependekan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali disederhanakan sebagai
sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR). Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif
baru bagi masyarakat Indonesia. PR sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam
jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi
dan lain-lain.
Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun
perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses
perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.
PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi
(Kasali, 2005:1). Di masa mendatang PR diperkiraan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa.
Pemerintah AS mempekerjakan 9000 karyawan di bidang komunikasi yang ditempatkan di United
States Information Agency.
Perkembangan Humas di Dunia
Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas
yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan
industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father
of Public Relations.
Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi
informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah
landasan bagi masyarakat.
Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu. Misalnya pada
masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara
pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (bendabenda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.
Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan. Ketika era
Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno
mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan
rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam
sejarah kemanusiaan.

Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan
dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan
dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.
Berikut gambaran kronologis PR di dunia:
Abad ke-19

: PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang


mandiri didasarkan pada perkembangan pengetahuan dan teknologi.
1865-1900
: Publik masih dianggap bodoh
1900-1918
: Publik diberi informasi dan dilayani
1918-1945
: Publik diberi pendidikan dan dihargai
1925
: Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi
1928
: Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di
fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu
banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu
1945-1968
: Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui
1968
: Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah
ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu.
Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.
1968-197
: Publik dikembangkan di berbagai bidang,
pendekatan tidak hanya satu aspek saja
1979-1990
: Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam
perubahan mental dan kualitas
1990-sekarang : a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang,
sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional
b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional
c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya,
Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi
Asal Mula Istilah
Hubungan dengan masyarakat luas baik melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi organisasi dan
sebagainya terkait dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk
dirinya sendiri (Websters New World Dictionary)
Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur
seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program
untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News)
Filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang
melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah
dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik (Moore, 2004: 6).
Public Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat (humas) mempunyai dua
pengertian. Pertama, humas dalam artian sebagai teknik komunikasi atau technique of
communication dan kedua, humas sebagai metode komunikasi atau method of
communication (Abdurrahman, 1993: 10). Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan

kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan
muncul perubahan yang berdampak (lihat Jefkins, 2004: 2).
Public Relations menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non
profit komersial, publik- privat, pemerintah swasta). Artinya Public Relations jauh lebih luas
ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal.
Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah
fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena itu, staf Public Relations dituntut
mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra
lembaga yang diwakilinya.
Perkembangan Humas di Indonesia
Pada akhirnya perkembangan Public Relation mulai masuk ke Indonesia. Sejarah
perkembangan Public Relations di Indonesia secara konsepsional terjadi pada tahun 1950-an. Kala
itu berdiri organisasi HUMAS pertama kali di perusahaan perminyakan negara ( Pertamina). Peranan
divisi HUPMAS ( Hubungan Pemerintah dan Masyarakat ) Pertamina ini sangat penting dalam upaya
menjalin hubungan komunikasi timbal balik dengan pihak klien, relasi bisnis, perusahaan
swasta/BUMN/Asing dan masyarakat.
Kemudian pada tahun 1954, secara resmi HUMAS diterapkan pada jajaran kepolisian. Dilanjutkan di
berbagai instansi pemerintah dan perusahaan swasta pada tahun 1970-an.
Jika dikaitkan dengan state of being, dan sesuai dengan method of communication, maka istilah
Humas dapat dipertanggung jawabkan. Tetapi, jika kegiatan yang dilakukan oleh Kepala Hubungan
Masyarakat itu, hanya mengadakan hubungan dengan khalayak di luar organisasi, misalnya
menyebarkan press release ke massa media, mengundang wartawan untuk jumpa pers atau wisata
pers, maka istilah hubungan masyarakat tersebut tidaklah tepat apabila dimaksudkan sebagai
terjemahan dari public relations. ((Onong U, Effendy. 1993. Human Relations dan Public Relationas.
manda Maju.))
Bapak Rosady Ruslan, SH, MM membagi perkembangan public relations di Indonesia dalam 4
periode ((Ruslan Rosady. 1998. Manajemen PR & Media Komunikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.)) sebagai berikut :
1. Periode 1 ( Tahun 1962 )
Secara resmi pembentukan HUMAS di Indonesia lahir melalui Presidium Kabinet PM Juanda,
yang menginstruksikan agar setiap instansi pemerintah harus membentuk bagian/divisi HUMAS.
Dijelaskan pula garis besar tugas kehumasan dinas pemerintah adalah : Tugas strategis yaitu ikut
serta dalam proses pembuatan keputusan oleh pimpinan hingga pelaksanaaannya. Dan tugas taktis
yaitu memberikan informasi, motivasi, pelaksanaaan komunikasi timbal balik dua arah supaya
tercipta citra atas lembaga/institusi yang diwakilinya.

2. Periode 2 ( Tahun 1967 1971 )


Pada periode ini terbentuklah Badan Koordinasi Kehumasan (Bakohumas). Tata kerja badan
ini antara lain ikut serta dalam berbagai kegiatan pemerintah dalam pembangunan, khususnya di
bidang penerangan dan kehumasan, serta melakukan pembinaan dan pengembangan profesi
kehumasan.
Tahun 1967, berdiri Koordinasi antar Humas Departemen/ Lembaga Negara yang disingkat
Bakor yang secara ex officio dipimpin oleh pimpinan pada setiap departemen.
Tahun 1970- 1971, Bakor diubah menjadi Bako-humas (Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah )
yang diatur melalui SK Menpen No. 31/Kep/Menpen/tahun 1971. Yang menjelaskan sebagai institusi
formal dalam lingkungan Departemen Penerangan RI. Bakohumas tersebut beranggotakan Humas
departemen, Lembaga Negara serta unit usaha negara/BUMN. Kerjasama antara Humas
departemen/institusi tersebut menitikberatkan pada pemantapan koordinasi, integrasi, dan
sinkronisasi dalam operasi penerangan dan kehumasan.
3. Periode 3 ( Tahun 1972 1993 )
Periode ini ditandai dengan munculnya Public Relations kalangan profesional pada lembaga
swasta umum. Dengan indikator sebagai berikut:
1. Tanggal 15 desember 1972 didirikannya Perhimpunan Hubungan Masyarakat Indonesia (
Perhumas ) sebagai wadah profesi HUMAS oleh kalangan praktisi swasta dan pemerintah.
Seperti wardiman Djojonegoro ( mantan mendikbud), Marah Joenoes (mantan kahupmas
Pertamina), dll. Pada konvensi Nasional HUMAS di Bandung akhir tahun 1993 lahirlah Kode
Etik Kehumasan Indonesia ( KEKI ). Perhumas juga tercatat sebagai anggota International
Public Relations Association ( IPRA) dan ASEAN Public Relations Organization (FAPRO).
2. Tanggal 10 April 1987 di jakarta, terbentuklan suatu wadah profesi HUMAS lainnya yang
disebut dengan Asosiasi Perusahaan Public Relations ( APPRI ). Tujuannya adalah sebuah
wadah profesi berbentuk organisasi perusahaan perusahaaan public relations yang
independen (konsultan jasa kehumasan ).
4. Periode 4 ( Tahun 1995 sekarang )
Periode ini Public Relations berkembang di kalangan swasta bidang profesional khusus (
spesialisasi PR/HUMAS bidang industri pelayanan jasa). Dengan indikator sebagai berikut:
1. Tanggal 27 November 1995 terbentuk Himpunan Humas Hotel Berbintang ( H-3).
Himpunan ini diperuntukkan sebagai wadah organisasi profesi HUMAS bidang jasa
perhotelan, berkaitan erat dengan organisasi PHRI ( Perhimpunan Hotel dan Restoran di
Indonesia).
2. Tanggal 13 september 1996 diresmikannya Forum Komunikasi Antar Humas Perbankan (
FORKAMAS) oleh Gubernur BI Soedradjad Djiwandono. Forum ini resmi bagi para pejabat
HUMAS ( Public Relations Officer ), baik bank pemerintah ( HIMBARA), swasta ( PERBANAS),
dan asing yang beroperasi di bidang jasa perbankan di Indonesia.

3. Keluarnya SK BAPEPAM No.63/1996, tentang wajibnya pihak emiten (perusahaan yang go


public) di Pasar Bursa Efek Jakarta ( BEJ) dan Bursa Efek Surabaya memiliki lembaga
Corporate Secretary.
4. Berdirinya PRSI ( Pulic Relations Society of Indonesia ) pada tanggal 11 november 2003 di
Jakarta. ini menyerupai PRSA ( Public Relations Society of Amerika), sebuah organisasi
profesional yang bergengsi dan berpengaruh serta mampu memberikan sertifikasi akreditasi
PR Profesional (APR) di Amerika yang diakui secara internasional. PRSI atau Masyarakat PR
Indonesia (MAPRI) pertama kali dipimpin oleh August Parengkuan seorang wartawan senior
harian Kompas dan mantan ketua Perhumas-Indonesia. Tujuan organisasi ini adalah
meningkatkan kesadaran, kepedulian, kebersamaan, pemberdayaan serta pastisipasi para
anggotanya untuk berkiprah sebagai PR professional dalam aktivitas secara nasional maupun
internasional

A. Humas Pemerintah
Humas pemerintah pada dasarnya tidak bersifat politis. Bagian humas di institusi
pemerintahan dibentuk untuk mempublikasikan atau mempromosikan kebijakan-kebijakan mereka.
Tugas pemerintah memang sangat berat, sebab masyarakat yang dihadapi terdiri dari berbagai
publik dengan kepentingan yang sangat komplek pula. Hal ini memang tidak lepas dari
karakteristik yang meletak dalam setiap program/kegiatan pemerintah. Program pemerintah
ditunjuk untuk masyarakat luas. Dengan berbagai latar belakang, karakter, ekonomi, pendidikan
(intelejensi) yang beragam.Sering kali hasilnya abstrak, yang sulit dilihat dalam waktu dekat, bahkan
dalam jangka yang panjang sekalipun, karena sifatnya yang integral dan berkesinambungan.Program
pemerintah selalu mendapat controlling / pengawasan dari berbagai kalangan terutama pers,
Lembaga Swadaya Masyarakat, dan sebagainya.
Kebanyakan humas pemerintah diarahkan untuk hubungan dengan media, masalah umum,
dokumentasi dan publikasi. Sementara itu, kegiatan-kegiatan yang biasanya ditangani oleh humas
antara lain adalah konferensi pers, membuat pers release, press clipping, pameran-pameran,
penerbitan media interen, mengorganisir pertemuan dengan masyarakat, penerangan melalui
berbagai media komunikasi bagi masyarakat, mendokumentasi berbagai kegiatan instansi,
mengorganisir kunjungan-kunjungan para pejabat,menerima keluhan masyarakat/publik.
B. Humas Industri Dan Bisnis
Humas industri dan bisnis telah diterima oleh perusahaan-perusahaanbesar. Humas disana
meupakan fungsi menejemen yang turut menentukan suksesnya operasi suatu perusahaan. Humas
dalam industri dan bisnis berkembang sering dengan masyarakat terhadapp keputusan-keputusan
yang dibuat oleh manajement terutana didalam industri dan bisnis.Kesadaran masyarakat tentang
pengaruh keputusan industri dan bisnis terhadap hal-hal diatas dan masyarakat sebagai
sasaran market industri dan bisnis di sisi yang lain, menimbulkan kesadaran kalangan industri dan
bisnis untuk ikut memperhatikan danmelibatkan peranan masyarakat terhadap keputusan mereka.
Masyarakat dapat digunakan oleh industri untuk mempengaruhi legislative,pengesahan
undang-undang uatau peraturan, usaha-usaha lobi masyarakat, liputan pers, komentar editorial,

surat pembaca ataupun dalam usaha pemberitahuan kepada cabang-cabang perusahaan. Beberapa
penerapan humas dalam industri dan bisnis meliputi ; hubungan dengan pelanggan dan peran
humas terhadap marketing yang pada akhirnya melahirkan peraturan marketing PR (MPR),
hubungan pemegang saham, hubungan dengan karyawan, hubungan dengan pers, bantuan untuk
merekrut pegawai baru, hubungan dengan komunitas, hubungan antar perusahaan/organisasi lain,
hubungan dengan pemerintahan (legeslatif dan eksekutif).

C. Humas Sosial
Banyak aktivitas humas yang menyangkut kesejahteraan umum terpisah dari implikasiimplikasi komersial yang biasa. Berikut ini beberapa praktik humas dalam organisasi-orgganisasi
sosial, latar belakang, dan penerapan-penerapannya.

Humas Penegak Hukum

Termasuk dalam hal ini humas yang berada dalam kepolisian. Penegak hukum perlu
mendengarkan dan tanggap terhadap kepentingan umum supaya mereka dapat membantu
masyarakat dengan baik.

Humas Organisasi Keagamaan

Organisasi-organisasi keagamaan sekarang mulai menyadari pentingnya media masa untuk


mencapai para jamaah dari mempropagandakan doktrin-doktrin mereka.

Humas Provesi

Profesi kedokteran, profesi pengacara, profesi wartawan, profesi artis dan sebagainya, juga
tidak kalah dalam menggunakan pendekatan humas untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

Humas Organisasi Sukarela

Ada banyak organisasi sukarela, puluhan, ratusan, bahkan mungkin ribuan, dan kebanyakan
mereka membutuhkan dana terus menerus. Sehingga dapat dikatakan pencarian dana merupakan
tujuan pokok dari organisasi ini, dana ini nantinya untuk membiayai kerja sosial, kesejahteraan
masyarakat, dan hal-hal lainnya. Menerbitkan majalah internal, surat edaran, selebaran-selebaran,
publikasi, kop surat, dan sebagainya. Citra organisasi sosial sangat penting bagi kesuksesan baik
dalam menarik dana bantuan ataupun menjamin kerjasama dari para pekerja sukarela. Disitulah
perlunya organisasi sukarela memerlukan nasehat ahli humas dan menggunakan pendekatan
kehumasan.
D. Humas Organisasi Internasional
Lahirnya humas internasional disebabkan oleh adanya perubahan sangat cepat di dalam
segala bidang, misalnya perkembangan bidang pariwisata, bidang komunikasi, transportasi, tukar
menukar dibidang pendidikan seperti pertukaran dosen dan mahasiswa, timbulnya masalah
internasional, dalam bidang ekonomi, politik dan sebagainya. Petugas humas akan di rekrut dari
berbagai negara untuk menghindari bias. Media yang biasa digunakan adalah pers, film,

konferensi, study group, dan sebagainya. Jelas bahwa aktivitas humas tidak dapat dibatasi oleh
batasan-batasan Negara.

Anda mungkin juga menyukai