Disusun Oleh:
Triyuni Saputri (NIM: 12417144028)
BAB 1
0
khas
dan
terdiri
dari
tindakan
tindakan
seperti
perencanaan,
formasi
(staffing),
memimpin
(leading),
dan
pengawasan
bahwa
aktivitas
penyelenggaraan
penyampaian
pesan
melalui
komunikasi dua arah timbal balik antara lembaga atau organisasi yg mewakilinya
dengan publik sasarannya dan bertujuan untuk menciptakan rasa saling
pengertian, menghargai, mempercayai serta toleran. Semua itu dilakukan untuk
mendapatkan dukungan public dan memperoleh citra positif bagi lembaga
bersangkutan.
John E. Marston mengatakan bahwa Public Relations merupakan sesuatu
yang
direncanakan
berupa
komunikasi
persuasif
yang
didesain
untuk
menurut Dozier & Broom, 1995) yaitu penasehat ahli (expert prescriber),
fasilitator komunikasi (communication fasilitator), fasilitator proses pemecahan
masalah
(problem
solving
process
fasilitator),
dan
teknisi
komunikasi
( communication technician).
Keberhasilan peran public relation
Relations
adalah
seni
dan
ilmu
pengetahuan
sosial
yang
dapat
dipergunakan untuk menganalisis kecenderungan, memprediksi konsekuensikonsekuensinya, menasihati para pemimpin organisasi, dan melaksanakan
1
Konseptual
- Expert prescriber
- Problem
(Interpersonal
Communication Skill)
solver
process fasilitator
- Communication
Teknis
3. Technical Skill
Tek
nis
fasilitator
- Communication
technician
dan
komunikasi
untuk
memperoleh
pengertian
dan
dukungan
publiknya.
secara terbuka
Bekerja sama dengan pihak pers
Duduk sebagai top pimpinan
perusahaan,
dan
langsung
sebagai
Ketiga
-
BAB 2
Periodisasi Kristalisasi Opini Publik Dan Citra Positif
Periodesasi Public Relations (Humas)
Tahap tahap perkembangan dan periodisasi Public Relations antara lain :
Periode I :
3
Tahun 1700 1800, periode di mana public relations muncul dalam bentuk
aktivitas tidak terorganisasi dengan baik, misalnya dalam bentuk acara
yang sederhana, penyelenggaraan pidato, pertemuan tertentu, dan
korespondensi antar individu. Periode ini juga disebut dengan public of
independence.
Periode II :
Tahun 1801 1865, aktivitas public relations mulai terorganisasi dengan
baik sejalan dengan adanya peningkatan hubungan perdagangan local
maupun internasional.
Periode III :
Tahun 1866 1900, aktivitas public relations berubah bentuk menjadi
suatu
kegiatan
professional.
Hal
tersebut
dikarenakan
adanya
Periode IV :
Tahun 1901 1919, yakni public be informed periode. Pada masa ini para
populis, petani, kristiani, sosialis dan serikat buruh memprotes keras
tindak kejahatan yang dilakukan oleh para usahawan, politisi tidak
bermoral serta koruptor dan lain sbeagainya. Aktivitas PR atau pers pada
saat itu adalah melakukan perlawanan dengan tulisan dan pengaruh
Perkembangan PR di Indonesia
Periode I
Tahun 1961, cikal bakal pembentukan Humas di Indonesia secara resmi
lahir melalui Presidium Kabinet PM Juanda, yg mengistruksikan agar setiap
Hal
tersebut
dimulai
dengan
kedinasan
dibentuknya
suatu
Kehumasan
Pemerintah)
sebagai
institusi
formal
dalam
lingkungan
Periode III :
Tahun 1972 dan 1993. Periode ini ditandai dengan munculnya PR kalangan
professional pada lembaga swasta umum. Dalam acara Konvensi Nasional
Humas di Bandung pada akhir 1993, telah ditetapkan Kode Etik
PR
berekembang
swasta
bidang
teknik
komunikasi
untuk
mengelola
komflik
dan
yang
sedang
berkembang.
Proses
inilah
yang
melahirkan
suatu
setelah
merasakanya
atau
timbul
setelah
melihat
dan
mendengarkanya.
2. Komponen B: Behaviour
Komponen ini lebih menampilkan tingkah laku atau perilaku seseorang,
misal bereaksi untuk memukul, menerima, menolak dan sebagainya.
3. Komponen C : Cognition
Komponen kognisi berkaitan dengan penalaran seseorang untuk menilai
suatu informasi, pesan fakta dan pengertian yang berkaitan dengan
pendirianya.
Faktor Konsensus
1. Proses waktu
Memerlukan proses waktu untuk membentuk consensus atas masing
masing individu, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan sangat
tergantung pada unsur emosi, kesamaan persepsi, kepercayaan atas
6
BAB 3
Manajemen Komunikasi dan Organisasi
Secara garis besar dalam proses kumonikasi harus terdapat unsurr-unsur
kesamaan makna agar terjadi suatu pertukaran pikiran atau pengertian, antara
komunikator (penyebar pesan) dan komunikan (penerima pesan). Tujuan dari
proses komunikasi adalah tercapainya saling pengertian antara kedua belah
pihak. Bila dikaitkan dengan kegiatan Public Relations, maka sarana komunikasi
tersebut adalah hal yang sangat penting dalam penyampaian pesan-pesan
(messages) demi tercapainya tujuan, dan pengertian bersama dengan publik,
khalayak sasarannya.
Unsur-unsur pokok dalam proses komunikasi, yaitu sebagai berikut:
sebagai
dalam
mekanisme
penyampaian
pesan-pesan
kepadan
khalayaknya.
Effect, suatu dampak yang terjadi dalam proses penyampaian pesanpesan tersebut. Dapat berakibat positif maupun negatif tergantung dari
tanggapan, presepsi, dan opini dari hasil komunikasi tersebut.
Aktivitas utama Humas, salah satunya adalah melakukan fungsi-fungsi
sehari-hari
pada
umumnya
bertujuan
untuk
aspek, yaitu aspek manajemen komunikasi dan aspek hubungan antara manusia.
Perusahaan atau organisasi bersifat tiga dimensi yaitu; komunikasi vertikal,
komunikasi horizontal dan komunikasi eksternal. Fungsi dan tujuan manajemen
PR/humas untuk menunjang fungsi kegiatan manajemen organisasi perusahaan
adalah berdasarkan mencapai tujuan atau disebut dengan management by
objecticve, secara efisien dan efektif melalui proses komunikasi yang terencana.
1. Konsep MBO: metodenya adalah melaui model manajement berdasarkan
pencapaian tujuan objektif. Untuk menentukan kemajuan di bidang
manajemen PR/humas:
a. penerapan motivasi
b. melibatkan setiap karyawan dan manager untuk berdiskusi
c. proses dan pengecekan pelaksanaan perencanaan kerja
d. proses MBO melaui teknik pengorganisasian
2. Pengertian MBO adalah proses dimana manajer tingkat bawahan dan
atasan
secara
bersama-sama
mengidentifikasikan
tujuan
umum
mengetahui
model
komunikasi
dan
penerapannya
dapat
Strategi komunikasi PR
Menurut Cutlip, Center dan Crom: kredibilitas, kontek, isi, kejelasan,
kontinuitas dan konsistensi, saluran, kapabilitas halayak.
Unsur perumusan komunikasi organisasi dan komunikator PR
Adalah people, process, plane, practice, product, plan, publication.
Pengolahan data dan informasi
Prinsisp dan pengolahan data dan informasi:
merupakan
PR/Humas
fungsi
khusus
manajemen.
Artinya,
membantu
persuasive, yang mengandung arti suatu ajakan atau imbauan bukan merupakan
paksaan.
Menjadi seorang PR/Humas harus memiliki empat kemampuan, yaitu:
1.
2.
3.
4.
Pembentukan Strategi PR
Komponen sasaran
Komponen sarana
Program Strategi
Landasan umum dalam proses penyusunan strategi menurut Ahmad S.
Adnanputra adalah:
1. Mengidentifikasi permasalahan yang muncul
2. Identifikasi unit-unit sasarannya
3. Mengevaluasi mengenai pola dan kadar sikap tindak unit sebagai
sasarannya
4. Mengidentifikasikan tentang struktur kekuasaan pada unit sasaran
5. Pemilihan opso atau unsur taktikal strategi public relations
11
program
yang
telah
direncanakan,
dilaksanakan,
BAB 5
Program Kerja Dan Aktivitas Humas
Tujuan umum dari program kerja dan berbagai aktivitas Public Relation
atau Humas di lapangan adalah cara menciptakan hubungan harmonis antara
organisasi/perusahaan yang diwakilinya dengan publiknya atau stakeholdersasaran khalayak yang terkait. Hasil yang diharapkan adalah terciptanya citra
positif, kemauan baik, saling menghargai, saling timbul pengertian, toleransi
antara kedua belah pihak.Perencanaan, pengorganisasian, pengkomunikasian
hingga pengevaluasian suatu program kerja PR/Humas melalui berbagai aktivitas
yang dilaksanakan oleh public relation. Contohnya special events, social
marketing
PR,
advertaising
PR,
press
&
media
relationship,
business
comunication PR, marketing PR, crisis management & complaint handling PR, PR
writing, PR campaign dan lain sebagainya.
Scott M. Cutlip & Allen H. Center
(Prentice-Hall,
Inc.
1982:139),
yang
berkepentingan
dengan
aksi
dan
kebijaksanaan-
seandainya
hubungan
itu
berlandaskan
kepada
prinsip-prinsip
keterbukaan, serta saling menghargai peran satu sama lainya dan saling
mendukung. Serta setiap pihak akan berfungsi serta bertindak sesuai dan terikat
dengan kode etik profesinya masing-masing.
Kontak formal : kontak resmi dengan pihak pers/wartawan adalah yang
14
atau
berita-berita
yang
direkam
tertentu,
dan
kemudian
didistribusikan
surat
kabar
kepada
karyawan,
elektronik
yang
Editing,
Topic,
Objective),
g.SOLAADS
(Subject,
Organization,
pendidikan,
hiburan
dan
media
pengetahuan.
Isi
majalah
perusahaan biasanya terdiri dari beberapa hal, yaitu Masthead, daftar isi
majalah, kolom pembuka, Cover, Editorial atau tajuk rencana, Iklan. Jenis
media publikasi yang digunakan perusahaan untuk menyampaikan pesan
kepada publiknya serta mampu meningkatkan citra, antara lain : House
Jornal, Printed Material, Media pertemuan (event), Broadcasting Media dan
Internet, Media Sarana Humas/PR, Media Personal.
2. Company Profile
Proses pembuatan, perencanaan, action plan, strategi penyampaian pesan
(komunikasi), pendistribusian mengenai Company Profile tersebut tidak jauh
berbeda dengan sistem pembuatan Annual Report. Perbedaannya adalah :
a. Company Profile lebih banyak menampilkan aspek historis perusahaan,
susunan
komisaris,
jajaran
direksi,
sistem/struktur
organisasi
dan
mendatang
(SWOT),
Daftar
Kantor
Cabang,
ALamat,
Telepon,dll.
3. Annual Report
Sebuah Annual report harus menggambarkan cerita sukses perusahaan untuk
menarik minat investor. Diterbitkan sedemikian rupa, menggambarkan
kinerja perusahaan, memperlihatkan bahwa perushaan tersebut dikelola
secara professional, menjadi salah satu piranti media komunikasi untuk
menarik mitra usaha, berisikan laporan singkat dan sajian catatan tahunan
keuangan perusahaan, secara periodic diadakan lomba penampilan dalam
kegiatan annual report award, pembentukan tim perencana pembuatan
Annual report publication.
4. Prospektus
Merupakan salah satu produk publikasi yang tengah menjadi trend di suatu
perusahaan yang akan Go public dan menjual sahamnya si Psar Bursa Efek
Jakarta (BEJ) atau Pasar Bursa Surabaya (PBS). Prospektus tersebut antara
lain berisikan sebagai berikut: tanggal efektif, penawaran, penjatahan, dan
penyerahan, hingga pada pencatatan di pasar bursa efek, company profile,
penawaran umum, pernyataan utang, resiko ushaa, SWOT, dll.
Salah satu kegiatan PR adalah dokumentasi dan kliping yaitu berkaitan
dengan menelaah, menganalisis, dan kemudian mengevaluasi perkembangan
bisnis dari perusahaan, aktifitas, dan program acara tertentu baik komersial dan
non komersial yang dipublikasikan dalam media massa dan nonmassa. Manfaat
dari pembuatan dokumentasi dan kliping ialah sebagai bahan informasi terkini,
sebagai bahan referensi tertentu dan data/informasi penunjang, sebagai
pedoman atau acuan, sebagai sumber informasi dan data pesaing, sebagai tolak
ukur
tentang
keberhasilan,
sebagai
media
komunikasi
internal,
sebagai
dokumentasi perusahaan/lembaga.
Selain dokumentasi dan kliping PR/Humas juga memiliki special event
(kegiatan khusus PR/Humas) yang merupakan salah satu kiat untuk menarik
perhatian media pers dan publik terhadap perusahaan atau produk tertentu yang
akan ditampikan dalam acara tersebut. Bentuk Special Events yang dilakukan,
antara lain Fair, Festival, Parade, Seminar, Open house. Event (acara/peristiwa)
17
yang dikenal dalam aktivitas kehumasan, secara garis besarnya sebagai berikut,
a. Calendar of event, b. Momentum event, c. Special events (acara suatu
peresmian, acara peringatan tertentu, acara komersial). Keberhasilan special
event ini berkaitan dengan penyusunan jadwal, personel yang terkait, tujuan dari
special event tersebut (pengenalan awareness, suatu proses publikasi melalui
komunikasi timbal balik, memperlihatkan iktikad baikdari lembaga/produk yang
diwakilinya, mempertahankan penerimaan masyarakat, memperoleh rekanan
atau pelanggan baru)
Sebagai alat promosi Humas/PR dapat menggelar pameran yang secara
komunikologis yaitu dapat menyebarkan suatu peran, informative, persuasive,
dan sebagai sarana komunikasi yang membuat publik tetap menjadi ingat dan
mengerti apa yang ditampilkan pada suatu pameran tertentu. Pameran
merupakan kegiatan yang menunjukkan sesuatu kepada orang banyak mengenai
kelebihan dan keunggulan yang dimiliki sesuatu tersebut.
Klasifikasi Pameran:
-
Pameran kegiatan/jasa.
Berdasarkan sifatnya ada tiga jenis pameran, yaitu Pameran khusus,
BAB 6
Marketing Public Relations Dan Social Marketing
Marketing Publik Relations
Marketing
Public
relations
merupakan
suatu
proses
perencanaan,
(untuk mendorong) dalam hal pemasaran. Taktik ketiga adalah, pass strategy
sebagai
upaya
mempengaruhi
atau
menciptakan
opini
public
yang
dengan
aktivitas-aktivitas
program
pembangunan
kesejahteraan
Cause yaitu sasaran sosial yang dipercaya oleh agen perubahan (change
agent ) akan dapat memberikan jawaban terhadap masalah-masalah
sosial.
Change agent yaitu individu atau kelompok yang mencoba mengadakan
suatu perubahan sosial dengan melancarkan suatu kampanye perubahan
sosial
19
Publik Internal
Employe relations adalah publik yang terdiri dari para pekerja menjadi
bagian utama dari unit usaha, perusahaan atau instansi. Menurut Cutlip dan
Center, Employee Relations adalah sekelompok orang bekerja didalam suatu
organisai/lemabaga/perusahaan.
Hubungan
komunikasi
yang
dibangun
pimpinan
dalam
manajemen
dengan perusahaan.
oleh
Zeithaml,
Berry
dan
Parasuraman,
yaitu
reliability,
20
excellent, dan willing to corporate. Pelayanan buruk gapat terjadi dalam suatu
perusahaan, yang disebabkan oleh produksi dan konsumsi yang terjadi secara
simultan, intensitas tenaga kerja yang tinggi, dukungan terhadap pelayanan
pelanggan kurang memadai, kesenjangan komunikasi, memperlakukan semua
pelanggan dengan cara yang sama, perluasan atau pengembangan jasa
berlebihan, dan visi usaha jangka pendek.
BAB 7
Public Relations Dalam Kelompok Posisi Eksekutif Pembuat Keputusan
(Koalisi Dominan)
Setiap operasional organisasi memiliki tujuan dan sasaran yang dapat
berubah ubah sesuai dengan pengaruh kondisi lingkungan internal atau
eksternal perusahaan, seperti pengaruh kekuatan sosial, budaya, kekuasaan
politik, hukum, penggunaan teknologi dan sector ekonomi (bisnis, investasi dan
persaingan) baik yang berorientasi komersial maupun non kormesial, dan
termasuk memperhatikan kondisi kekuatan opini publik pendukung yang menjadi
khalayak sasarannya.
Menurut Dr. James E. Grunig, kini diperlukan fungsi public relations (PR)
dengan berkemampuan professional yang handal atau peran sebagai praktisi
yang excellent (unggul) berpartisipasi sebagai pengambil keputusan strategis
pada level posisi koalisi dominan, dan selain itu posisi tersebut akan ditentukan
oleh persepsi eksekutif manajemen puncak (CEO), jika penilaiannya tinggi maka
posisi departemen dan eksekutif PR ditempatkan pada jajaran manajemen top
koalisi dominan (top management decision making) dalam struktur organisasi
perusahaan, yang artinya PR dapat barmain pada tataran manajemen startegik
(strategic management), dan terlibat berpatisipasi menentukan kebijakan
strategis, konsepsi, sasaran jangka panjang dan sesuai dengan grand strategy
(tujuan strategi utama) organisasi.
Selanjutnya jika para eksekutif perusahaan ingin mengambil suatu
keputusan yang strategis, biasanya membutuhkan refrentasi dilihat dari dua
focus perhatian, yaitu berdasarkan; 1). Kepentingan pihak internal dalam
organisasi bersangkutan, dan 2). Pihak lainnya adalah pengaruh persepsi
lingkungan eksternal perusahaan. Khususnya, akan terjadi kesulitan apabila
mengambil suatu keputusan bagi jajaran eksekutif organisasi (CEO) tersebut
21
dalam
pengambilan
keputusan,
maka
justru
tantangan
kapitalisasi
kecil,
biasanya
masih
terjadi
memposisikan
puncak
(CEO)
tersebut
yang
masih
rendah
terhadap
dari
Dr.
James
E.
Grunig
melalui
team
riset
IABC
yang
(professional
selalu
values),
mendukung
berupa
nilai
komitmen,
nilai
integritas,
profesionalisasi
independensi,
dilakukan
oleh
instansi/lembaga
pemerintah
seperti
yang
pelayanan,
dan
menyebarluaskan
pesan
atau
informasi
Sumber :
Ruslan, Rosady. 2012. Manajemen Public Relations & Media Komunikasi konsepsi
dan aplikasi. Jakarta:PT RajaGrafindo Persada
24