Anda di halaman 1dari 197

MANAJEMEN

HUMAS
Drs. Bedjo sukarno, M.Si
Kontrak Belajar

Mata Kuliah Manajemen Humas


( 3 SKS )

Keterlambatan 15 menit
(dosen dan mahasiswa)

Metode Tatap muka/Daring


Pembelajaran + Penugasan
Referensi
• Morisan, 2008, Manajemen Publik Relations, (Jakarta:Kencana
Prenada Media Group
• Henry L. Sisk, 1969, Principles of Management (South-Western
Publishing Company.
• H. Sufyarma. M, 2003, Kapita Selekta Manajemen Pendidikan,
Bandung:Alfabeta
• Onong Uchjana Effendy, 2006, Hubungan Masyarakat : Suatu Studi
Komunikasi, (Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2006)
• Rosady Ruslan, 2008 Manajemen Public Relations & Media
Komunikasi, Jakarta: Rajawali Pres.
• Stoner, James, A.F., Freemen, R.W. dan Gilbert, ‘Management’ (Pritice-
Hall, New Jeresey., 1996).
• - Edwin Emery, 1980. Introductions Mass Communications.
Edisi ke 9. NewYork: Harper – Rew Publisher. Hal. 262.
• - Janner Sinaga, (1988). Peranan Public Relations dlm
Pembangunan Nasional. Ceramah pada Pendidikan Non-
Gelar Pejabat Senior Public Relations pada Universitas
Indonesia.
• Oemi Abdurachman, 1975. Public Relations. Bandung:
• - Rifai, Moch. Dan Mamusung J., Hubungan Sekolah
dengan Masyarakat. Bandung: FKIP IKIP Bandung.
• Janner Sinaga, (1988). Peranan Public Relations dalam
Pembangunan Nasional. Ceramah pada Pendidikan Non-
Gelar Pejabat Senior Public Relations pada Universitas
Indonesia.
• Cutlip, Center, Broom. 2009. Effektive Public Relations.
Jakarta: Kencana
• Jefkins, Frank. 2003. Public Relations. Jakarta: Erlangga
Pengertian Manajemen Humas

Manajemen berasal dari kata manus yg


memiliki arti tangan dan agere yg berarti
melakukan. Kemudian kata itu digabungkan
menjadi managere yg berarti menangani.
Aspek bahasa manajemen berarti memimpin,
menangani, mengatur atau membimbing.
Dari istilah manajemen merupakan
sebuah proses yg khas dan terdiri dari tindakan-
tindakan seperti perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan yg dilakukan untuk
menentukan serta mencapai sasaran-sasaran
yg telah ditetapkan melalui sumber daya manusia
dan sumbersumber lainnya.
Menurut George R. Terry
manajemen adalah
"Suatu proses yg membedakan atas
perencanaan, pengorganisasian, penggerakan
dan pengawasan dng memanfaatkan baik ilmu
maupun seni
demi mencapai tujuan yg telah
ditetapkan sebelumnya".
Dari definisi tersebut bisa
dilihat fungsi manajemennya
sebagai POAC
(Planning, Organizing, Actuating, Controlling).
Penempatan manusia (staffing) sangat penting
dalam
penyelenggaraan kegiatan manajemen humas.
Menurut Henry L. Sisk mendefinisikan bahwa,
“Management is the coordination of all resources
through the processes of planning, organizing,
directing, and controlling in order to attain stated
objectives.

Artinya, manajemen adalah


mengkoordinasikan semua sumber daya melalui
proses perencanaan, pengorganisasian,
penggerakan, dan kontrol guna mencapai tujuan
secara obyektif.
Sondang P. Siagian
mendifinisikan manajemen merupakan proses
penyelenggaraan berbagai kegiatan dlm rangka
penerapan tujuan.
Adapun pengertian manajemen menurut
Miller, sebagaimana yg dikutip oleh
Sufyarma. M,
mengemukakan tentang manajemen yaitu :
:”Management is the prosess of directing and
facilitating the work of people organized in formal
group to achieve a desired goal”.
• Pengertian PR/HUMAS adalah,
Rangkaian kegiatan usaha yang sungguh-sungguh,
terencana, berkesinambungan, untuk menumbuhkan,
memupuk dan mendorong sikap, perilaku yang dapat
membantu tercapainya saling pengertian antar
organisasi dan organisasi, antar organisasi dan
masyarakat.
istilah hubungan masyarakat (humas)
dikenalkan perta kali oleh Thomas Jefferson
(mantan Presiden Amerika Serikat) th 1807.
Humas pada waktu itu dikaitkan dengan istilah
“foreign relations” yg berarti hubungan
kerjasama luar negeri atau antar bangsa.
Secara etimologis,
“hubunganmasyarakat” diterjemahkan dari
perkataan bahasa Inggris public relation,
yg berarti hubungan org dng masyarakat
ialah hubungan timbal balik
antara suatu organisasi (lembaga indtitusi)
dan masyarakat.
Fungsi PR/HUMAS:
1. Menumbuhkan dan mengembangkan hubungan,
baik antar lembaga / organisasi dengan publik intern
dan publik ekstern.
2. Menanamkan pengertian opini kepada publik yang
menguntungkan lembaga.
3. Menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik
dalam upaya menciptakan iklim pendapat publik yang
menguntungkan lembaga.
3. Tujuan PR/HUMAS:
1. Untuk memberikan pengertian tentang
pentingnya PR/HUMAS.

2. Untuk membantu saling pengertian antar


organisasi.

3. Untuk melaksanakan kerjasama antar organisasi


dengan masyarakat, untuk kepentingan bersama.

.
PR/HUMAS adalah, salah satu kegiatan komunikasi
yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Karena memiliki fungsi.
2. Sifat-sifat organisasi dari lembaga/kantor dimana
PR/HUMAS berada/berlangsung.
3. Sifat manusia yang terlibat/publik yang menjadi
sasaran.
4. Faktor eksternal yang mempengaruhi tempat
khusus.
Persyaratan dasar yang harus
dipenuhi petugas PR/ HUMAS:

1. Kemampuan mengamati dan menganalisa


persoalan.
2. Kemampuan menarik perhatian.
3. Kemampuan mempengaruhi pendapat.
4. Kemampuan menjalin hubungan dan suasana
saling percaya.
Fungsi utama PR/HUMAS:

1. Mengembangkan hubungan-hubungan baik antara


lembaga/organisasi dengan publik intern dan publik
ekstern dalam rangka menanamkan pengertian.
2. Motivasi dan partisipasi publik dalam rangka
meningkatkan iklim pendapat/opini publik yang
menguntungkan lembaga/organisasi.

3.......
3. Fungsi timbal balik ke luar dan ke dalam.
Ke luar, mengusahakan tumbuhnya sikap dan
gambaran (image) masyarakat yang positif terhadap
segala tindakan dan kebijakan organisasi/lembaga.
Ke dalam berusaha mengenali, mengidentifikasi
hal-hal yang bisa menimbulkan sikap dan gambaran
(image) yang negatif/kurang menguntungkan dalam
masyarakat sebelum sesuatu tindakan/kebijakan
dilaksanakan.
4. Fungsi pokok PR/HUMAS:
mengatur lalu lintas sirkulasi informasi internal dan
eksternal dengan memberikan informasi dan
penjelasan seluas-luasnya kepada publik/masyarakat
mengenai kebijakan, program, tindakan dari
lembaga/organisasi, agar bisa dipahami serta
memperoleh public support dan public asseptance.
Idealnya, PR/HUMAS itu bisa menjadi juru bicara
oerganisasinya.
4.....
Tugas PR/ HUMAS sehari-hari:

1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas


penyampaian informasi/pesan secara lisan, tertulis
atau melalui gambar (visual) kepada publik, sehingga
publik memahami mengenai asal-mula perusahaan/
lemabaga, tujuan serta kegiatannya.
2. Memonitor mereka dan mengevaluasi tanggapan
serta pendapat umum/masyarakat.
3. Mempelajari dan melakukan analisis reaksi publik
terhadap kebijakan perusahaan/lembaga atau segala
macam pendapat publik
(public asseptance dan Non-asseptance).

4. Menyelenggarakan hubungan baik dengan


masyarakat, media masa, untuk memperoleh public
favour, public opinion, dan perubahan-perubahan
sikap.
Pelaksanaan kegiatan PR/
HUMAS:
1. Pengumpulan, pengolahan,
penyusunan/perumusan pesan-pesan yg akan
disampaikan kepada masyarakat.

2. Pesan disampaikan melalui media komunikasi,


baik media tatap muka maupun media elektronik.
3. Melalui media kamunikasi itu, berbagai pesan
atau informasi disampaikan kpd masyarakat
yg menjadi sasaran kegiatan PR/HUMAS.
4. Agar komunikasi efektif, perlu adanya evaluasi
sehingga diketahui berhasil-tidaknya komunikasi.
Public Relation sebagai alat
manajemen:

1. Public Relation merupakan salah satu fungsi


manajemen modern.
2. Public Relation menyelenggarakan
komunikasi timbal balik antara
organisasi/lembaga dengan publiknya.
3. Komunikasi timbal balik itu ditujukan, diciptakan
untuk saling pengertian
(public understanding) dan dukungan (public support)
bagi tercapainya tujuan kebijakan dan langkah serta
tindakan lembaga organisasi.

4. Dimana ada manajemen disitu ada Public


Relations.
5. Secara mendasar Public Relations menjadi
tanggung jawab dari top Manajer.

6. Fungsi Public Relations sebagai “ mata”, “telinga”


dan “tangan kanan” pimpinan utama perusahaan/top
manager.
Filsafat Manajemen:
Empat macam filsafat Public
Relations yg berpengaruh dibidang
teori dan praktik :

1. The Manipulattive Approach yakni Public Relations


sbg upaya mempengaruhi kemauan individu,
golongan atau masyarakat yg menjadi sasaran.
Public Relations akan merombak pikiran atau
mengubah pendapat komunikasinya, biasanya
dilakukan oleh Public Relation pemerintah, badan politik
pada umumnya.
2. The Promotional Approach, Public Relations
ditujukan untuk mendorong atau memeajukan usaha-
usaha dibidang ekonomi.

3. Filsafat ini dipergunakan badan-badan usaha


ekonomi pencari untung atau laba.

4. Educational Approach artinya pengetahuan yg luas


dan segera bisa dipergunakan.
5. The missionary Approach, misi Public Relations yg
ditujukan pada suatu negera,
misalnya
masyaraklat adil dan makmur oleh Public Relations
selalu didengung-dengungkan, agar rakyat selalu
memperjuangkan tujuan ideal tersebut.
Peranan Public relations dalam
proses pengambilan keputusan:

1. Proses pengambilan keputusan diambil secara


rasional.
2. Dengan mempertimbangkan berbagai segi
3. Mengetahui dengan jelas hakekat dari masalah
yg dihadapi.
4. Membuat alternatif-alternatif yg telah diananlisis
secara matang dan menjadi dasar pengambilan
keputusan.
5. Informasi merupakan bahan dasar kebijakan.

6. Keterlibatan Public relations dalam proses


pengambilan keputusan:
Public relations ikut sumbang saran dalam proses
pengambilan keputusan.

7. Data, informasi bagi pengambilam keputusan: Data


operasional harus dilengkapi dengan data teori-teori
ilmiah.
8. Data dan informasi:
Data harus diproses menjadi informasi dan Informasi
adalah proses hasil pengolahan inputnya.

9. Persyaratan Data:
a) Data Relevan; b) Benar; dan c) Lengkap.

10. Persyaratan Informasi:


a) Benar; b) Lengkap; c) Tersedia; dan d) Terarah dalam
penyajian.
Hubungan Public Relations dng publik
luar.
Hubungan melalui kontak pribadi:
1. tetap ramah, sopan, hormat, menaruh penghargaan terhadap
orang lain.
2. Bersikap manusiawi secara kodrat manusia homo sapien dan
homo sosius, makhluk bermasyarakat mengadakan hubungan
dengan orang lain.
3. Sifat-sifat khas masyarakat indonesia yaitu : khas masyarakat
Indonesia yaitu:
Kekeluargaan, kebersamaan, gotong royong, tenggang ras dan
sebagainya.
Hubungan dengan Media massa:
1. Memperoleh publisitas seluas-luasnya
tentang kegiatan dan langkah
lembaga/organisasi yg baik untuk diketahui
publik

2. Memperoleh tempat dlm pemberitaan


pers/liputan laporan, ulasan, tajuk yg objektif
wajar dan seimbang(balance/tentang hal-hal yg
menguntungkan lembaga/organisasi).
3. Mendapat umpan balik tentang upaya dan kegiatan
lembaga/organisasi.

4. Melengkapi data/informasi bagi pimpinan


lembaga/organisasi untuk keperluan pembuatan
penilaian(assesment) secara tepat tentang situasi
atau permasalahan yg mempengaruhi keberhasilan
kegiatan lembaga/perusahaan.
5. mewujudkan hubungan yang stabil dan
berkelanjutan yang dilandasi oleh rasa saling percaya
dan saling menghormati.

6. Untuk melaksanakan hubungan dengan media


massa tersedia wahana/ tempat yang perlu
dikembangkan,
yaitu:
Pembentukan kontak pribadi, News service,
Continugency plan, Press release, Konprensi
pers, dan jumpa pers Press tour
Hubungan Public relations
dengan masyarakat:

1. Suatu usaha atau kegiatan yang dapat


mempengaruhi kehidupan lingkungan kegiatan itu
dilaksanakan
2. Dalam komunikasi dengan masyarakat peranan
opinion leader sangat penting
3. Adanya program tatap muka
4. Bisa hubungan ke rumah
5. Alat bantu komunikasi
Komunikasi antar Manusia
1. Proses komunikasi merupakan penyampaian atau
pengiriman pesan dari sumber kepada satu atau lebih
penerima, untuk mengubah perilaku dan sikap
penerima pesan. Proses komunikasi itu
berlangsungDengan semua unsur yg terlibat
didalamnya.
Proses komunikasi yang dikembangkan
1. Model Lasswell; SMRCE, sebagai berikut:
Who, Says what, To Whom, In Which
Channel, Which What Effect
SMRCE merupakan singkatan dari:

(S-) ource (Sumber)


(M-) essage (Pesan)
(R-) eceiver (Penerima pesan)
(C-) hannel (Saluran yang digunakan)
(E-) Effect (pengaruh yang ditimbulkan)
2. Model yang dikemukakan
K. Anderson,
menggambarkan proses komunikasi yang bersifat timbal
balik, menyangkut sumber dan penerima pesan, ada 7
faktor , yaitu :
1. Pengetahuan, gagasan pikiran dan pengalaman
2. Sikap, keyakinan dan nilai-nilai
3. Kebutuhan, keinginan dan tujuan
4. Kepentingan
5. Keanggotaan dan peranan dalam kelompok
6. Kecakapan berkomunikasi
7. Persepsi terhadap unsur-unsur lain
Dalam saluran yg harus diperhatikan
yaitu :
1) Karakteristik saluran atau media yang digunakan
2) Besar jumlah khalayak
a) Khalayak sasaran (target audience)
b) Khalayak ramai (mass audience)
Dalam unsur pesan yang perlu
diperhatikan , yaitu:
1) Gagasan dan isi pesan
2) Organisasi atau susunan pesan
3) Bahasa dan gaya
4) Cara penyampaian: a) Lisan; b) Tulisan; c) Dan lain-
lain
Bentuk-bentuk komunikasi,
meliputi :
1. Komunikasi antar pribadi (intrapersonal
Communication) /dengan diri kita sendiri
dampaknya dirasakan sendiri.

2. Komunikasi dengan orang lain (interpersonal


Communication) . dampaknya dirasakan pada waktu
itu oleh orang lain.

3. Komunikasi Melalui Media Massa.


Komunikasi dalam Organisasi
Pengertian organisasi dalam arti dinamis merupakan
kegiatan pembagian tugas dan tanggung jawab secara
terperinci.
Contoh :
- Kegiatan memilah-milah pekerjaan menjadi bidang
atau kotak-kotak tertentu dan membagikannya kepada
beberapa pejabat.
- Memperinci hubungan antar bagian
- Menentukan cara-cara menempati jabatan-jabatn
tersebut.
Pengertian organisasi dalam arti statis
merupakan wadah rangka dasar (framework)
dari manajemen. Menurut D. Money “
Organization is the form of every human
association for the attainment of common
purpose” (organisasi adalah bentuk dari tiap
kumpulan manusia untuk
memperoleh/memcapai tujuan bersama).
Pengorganisasian sangat :
a. Menentukan kelancaran tugas
b. Merupakan wadah atau pengaturan lebih lanjut
atas kekuasaan, pekerjaan, tanggung jawab
c. Menata dan menghubungkan orang satu sama lain.
d. Orang-orang tahu tentang kedudukannya ,
tugasnya, bawahannya dan cara menghubungkan
satu sama lain.
Pola organisasi memungkinkan
berlangsungnnya sistem
komunikasi dalam arah, yaitu :
1. Komunikasi ke bawah (downwards
communications). Komunikasi ini mengalir dari
seorang pemimpin (manager) kepada rangka
hierarki, dari jenjang yg lebih tinggi ke jenjang yg
lebih rendah.
Bentuk komunikasi tersebut berupa:
- instruksi, memo resmi, pengumuman,
- surat edaran, pernyataan, dan lain-lain.
Komunikasi ke atas
(Upwards communications).
Bisa dilaksanakan komunikasi tatap muka atau tertulis.
Hasil komunikasi tersebut akan tercipta suatu umpan
balik (feedback) dari bawahan terhadap apa yg diterima
dari atasan.
Komunikasi horizontal, yaitu komunikasi
secara mendatar;
komunikasi ini dilakukan pada waktu istirahat, rekreasi,
pulang kerja.
Contoh : Seorang supervisor dengan supervisor
lainnya.
Komunikasi Diagonal atau
komunikasi silang
(Cross Communications), yaitu:
komunikasi antar pimpinan bagian dengan staf dari
bagian lain atau antar pimpinan seksi dengan
karyawan dari seksi lain yg ada hubungan fungsional.
Kegiatan komunikasi dalam public relations ditujukan
kepada masyarakat yg ada dalam organisasi
(internal) dan masyarakat luar organisasi (eksternal).
Namun, terdapat beberapa teori tentang komunikasi
yg dirumuskan oleh beberapa ahli,

a. The British Institute of Public


Relations
Suatu upaya untuk membangun dan
mempertahankan saling pengertian antara organisasi
dan masyarakatnya.
b. Onong Uchjana Effendy
Hubungan masyarakat adalah komunikasi dua arah
antara organisasi dng publik secara timbal balik dlm
rangka mendukung fungsi dan tujuan manajemen dng
meningkatkan pembinaan kerja sama dan
pemenuhan kepentingan bersama. pecapaian tujuan
organisasi.
c. Morisan
Humas merupakan ilmu sosial yg dapat
digunakan untuk menganalisis
kecenderungan, memprediksi konsekuensi-
konsekuensinya, menasihati pemimpin
organisasi, dan melaksanakan program yg
terencana mengenai kegiatankegiatan
yg melayani, baik untuk kepentingan
organisasi maupun kepentingan publik.
d. Suharsimi Arikunto
Humas merupakan fungsi yg khas antara organisasi
dengan publiknya, atau antara lembaga dengan
warga di dalam dan masyarakat luar.
Masyarakat adalah orang, lembaga, badan
pemerintah dan swasta, pasar, toko dan lain badan
pemerintah dan swasta, pasar, toko dan lain
sebagainya.
Berdasarkan beberapa pengertian di atas manajemen
humas adalah suatu komunikasi dua arah antara
suatu lembaga dengan masyarakat untuk melakukan
kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan serta evaluasi dlm
usaha.
Manajemen Humas menurut
Mc Elreath dlm bukunya
Rosady Ruslan ;

“Managing public relations means researching, planning,


implementing and evaluating an array of comunication
activities sponsored by the organization;
from small group meetings to international satellite linked press
conference,
from simple brochures to multimedia national campaigns,
from open house to grassroot political campaigns, from
public service announcement to crisis management.
Manajemen humas berarti penelitian, perencanaan,
pelaksanaan dan pengevaluasian suatu kegiatan
komunikasi yg disponsori oleh organisasi; mulai dari
pertemuan kelompok kecil hingga berkaitan dng
konfrensi pers internasional via satelit,
dari pembuatan brosur hingga kampanye nasional
melalui multimedia, dari menyelenggarakan acara
open hause hingga kampanye politik, dari
pengumuman pelayanan publik hingga menangani
kasus manajemen krisis.
Pada dasarnya manajemen, hubungan dengan
masyarakat merupakan kegiatan menilai sikap
masyarakat agar tercipta keserasian antara
masyarakat dan kebijakan organisasi.
Karena mulai dari aktivitas program humas, tujuan
dan sasaran yg hendak dicapai oleh organisasi tidak
terlepas dari dukungan,
serta kepercayaan citra positif dari masyarakat.
Tujuan humas adalah untuk memastikan bahwa niat
baik dan kiprah organisasi bisa dimengerti oleh pihak
lain yg berkepentingan.
Menurut E. Mulyasa, tujuan utama yg ingin
dicapai dng mengembangkan kegiatan Humas adalah
meningkatkan pemahaman masyarakat tentang
tujuan serta sasaran yg ingin
direalisasikan, meningkatkan pemahaman tentang
keadaan serta aspirasi masyarakat tersebut terhadap
suatu lembaga.
Manajemen Humas:
Tujuan dan Fungsinya
Adapun tujuan dan fungsi pokok manajemen humas adalah :

a. Planning (Perencanaan)
Perencanaan sebagai fungsi manajemen dilakukan pada
tahap pertama sebelum melaksanakan kebijakan, program
dan kegiatan.
Perencanaan sebagai cetak biru (blu print) atas kebijakan,
program dan kegiatan-kegiatan organisasi.
Perencanaan merupakan upaya untukmenentukan program
kegiatan yg ingin dilakukan serta bagaimana cara mencapai
tujuan organisasi.
Perencanaan merupakan upaya untuk menentukan
program kegiatan yg ingin dilakukan serta bagaimana
cara mencapai tujuan organisasi.

Perencanaan sebagai suatu proses mempersiapkan


sesuatu yg akan di lakukan pada saat selanjutnya
untuk meraih tujuan yg sudah di sepakati.
Perencanaan merupakan salah satu syarat
mutlak bagi setiap kegiatan manajemen atau
administrasi.
Tanpa adanya perencanaan atau
planning, pelaksanaan suatu kegiatan akan
mengalami kesulitan dan bahkan kegagalan
dalam mencapai tujuan yg diinginkan
Ada empat langkah dasar
perencanaan :
1. Tahap menetapkan tujuan atau serangkaian
tujuan.
Tanpa rumusan tujuan yg jelas, sebuah lembaga
akan menggunakan sumber daya yg secara tidak
efektif.

2. Merumuskan keadaan saat ini, pemahaman akan


kondisi sekarang dari tujuan yg hendak dicapai
sangat penting, karena tujuan dan rencana
menyangkut waktu yg akan datang.
3. Mengidentifikasikan segala kemudahan, kekuatan,
kelemahan serta hambatan perlu diidentifikasikan
untuk mengukur kemampuan
dalam mencapai tujuan,
oleh karena itu perlu dipahami faktor-faktor
lingkungan internal dan eksternal yg dapat membantu
mencapai tujuan, atau mungkin menimbulkan
masalah.
4. Mengembangkan rencana atau serangkaian
kegiatan untuk mencapai tujuan tahap akhir dalam
proses perencanaan meliputi pengembangan
berbagai alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan.
Perencanaan program humas harus memperhatikan
dana yg tersedia, ciri masyarakat, daerah jangkauan
sarana atau media, dan teknik yg akan digunakan dlm
mengadakan hubungan dengan masyarakat.
Kalau perencanaan tidak memperhatikan hal-hal di
atas, dikhawatirkan kegiatan tersebut tidak akan
mencapai sasaran yg diinginkan
(Kosasi, 2004 : 195).
b. Pengorganisasian
(Organizing)
Organizing dimaksudkan mengelompokkan
kegiatan yg diperlukan yakni penetapan
susunan organisasi serta tugas dan fungsi-
fungsi dari setiap unit yg ada dalam organisasi
serta menetapkan
kedudukan dan sifat hubungan antara masing-
masing unit tersebut.
Organisasi atau pengorganisasian dapat pula
dirumuskan sebagai keseluruhan aktivitas
manajemen dalam mengelompokan orang-orang
serta penetapan tugas, fungsi, wewenang, serta
tanggungjawab masingmasing
dengan tujuan terciptanya aktifitas yang berdaya guna
dan berhasil guna dalam mencapai tujuan yg telah
ditentukan terlebih dahulu.
Menurut Syaiful Sagala,
Pengorganisasian dapat diartikan sebagai
kegiatan membagi tugas-tugas pada orang yang
terlibat dalam kerjasama pendidikan. Karena tugas-
tugas ini demikian banyak dan tidak dapat
diselesaikan oleh satu orang saja, maka tugas-tugas
ini dibagi untuk dikerjakan oleh masing-masing
organisasi.
Kegiatan pengorganisasian adalah untuk menentukan
siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai prinsip
pengorganisasian.
Adapun prinsip-prinsip pengorganisasian
meliputi:
1.) Memiliki tujuan yang jelas.
2.) Adanya kesatuan arah sehingga dapat terwujud kesatuan
tindakan dan pikiran.

3.) Adanya keseimbangan antara wewenang dengan


tanggungjawab.

4.) Adanya pembagian tugas atau pekerjaan yg sesuai


dengan kemampuan, keahlian dan bakat masing-masing,
shg dapat menimbulkan kerjasama yg harmonis dan
kooperatif.
5.) Bersifat relatif permanen, dan terstruktur
sesederhana mungkin, sesuai kebutuhan, koordinasi,
pengawasan dan pengendalian.

6.) Adanya jaminan keamanan pada anggota.

7.) Adanya tanggung jawab serta tata kerja yg jelas


dalam struktur Organisasi.
(Disamping itu, perlu adanya struktur organisasi yg
merupakan cerminan semua pekerjaan yg dapat
terbagi sesuai dengan kompetensi yang dimiliki dan
dapat dikerjakan sesuai dengan keahlian masing-
masing.
c. Penggerakan (Actuating)
Penggerakan (Actuating) dapat didefinisikan
sebagai keseluruahan proses pemberian
dorongan bekerja kepada para bawahan
sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja
dengan ikhlas demi tercapainya tujuan
organisasi dengan efisien dan ekonomis.
Terry, yg dikutip Syaiful :

Medefinisikan penggerakan (actuating) berarti


merangsang anggota-anggota kelompok
melaksanakan tugas-tugas dengan antusias
dan kemauan yang baik.
Tugas mengerakan dilakukan oleh pemimpin,
oleh karena itu kepemimpinan kepala sekolah
mempunyai peran yg sangat penting menggerakan
personelnya melaksanakan program kerja.
Menggerakan adalah tugas pemimpin, dan
kepemimpinan.
Kemudian menurut Keith Davis menggerakan
adalah kemampuan pemimpin membujuk orang-orang
mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan dengan penuh semangat.
Jadi, pemimpin menggerakan dengan penuh
semangat, dan pengikut juga bekerja dengan penuh
semangat
d. Evaluasi (Evaluating)
Humas dapat dievaluasi atas dua criteria:
pertama efektivitasnya,
yaitu sampai seberapa jauh tujuan telah
tercapai, misalnya apakah memang masyarakat
sudah merasa terlibat dalam masalah yg 0leh
lembaga.
kedua efisiensinya, yaitu sampai
seberapa jauh sumber yg ada atau yg potensial
yg telah digunakan secara baik untuk
kepentingan kegiatan hubungan masyarakat.
Adapun fungsi humas sebagai
berikut:

1. Memberikan penerangan kpd


masyarakat, yaitu
praktisi humas memberikan informasi-
informasi yg ada dalam organisasi tersebut
kpd masyarakat shg masyarakat dapat
mengerti dan memahami kondisi yg ada
dalam organisasi tersebut.
2. Melakukan persuasi untuk
mengubah sikap dan perbuatan
secara langsung, yaitu
humas mendekati dan mempengaruhi pendapat yg
berkembang di masyarakat tentang isu yg sedang
berkembang pada suatu organisasi,
sehingga pandangan dan sikap masyarakat tentang
hal itu dapat berubah ke arah yang lebih positif.
3. Berupaya untuk mengintegrasikan
sikap dan perbuatan suatu organisasi
sesuai dng sikap dan perbuatan
masyarakat atau sebaliknya
Jadi, praktisi humas harus mampu menyamakan atau
menyeimbangkan sikap yg harus dilakukan organisasi
thd masyarakat, begitu pula sebaliknya humas harus
mampu juga menyeimbangkan sikap masyarakat
terhadap organisasi.
Sehingga hubungan yg harmonis antara organisasi
dengan masyarakat dapat tercapai.
3. Prinsip Manajemen Humas
Pentingnya prinsip-prinsip dasar pada praktik manajemen
antara lain menentukan metode kerja, pemilihan
pekerjaan dan pengembangan
keahlian, pemilihan prosedur kerja, menentukan batas-
batas tugas, mempersiapkan dan membuat spesifikasi
tugas, melakukan pendidikan,
latihan.
Melakukan sistem dan besarnya imbalan itu dimaksudkan
untuk meningkat efektivitas, efisiensi, dan produktivitas
kerja. ( Fattah, 2001: 12)
Kaitannya dengan prinsip dasar manajemen Humas,
H. Fayol mengemukakan sejumlah prinsip
manajemen, yaitu: (Udaya, 1992 : 32)

a. Pembagian kerja
Semakin seseorang menjadi spesialis, maka
pekerjaannya juga semakin efisien.
b. Otoritas
Manajer harus memberi perintah/tugas supaya orang
lain dapat bekerja.
c. Disiplin
Setiap anggota organisasi harus menghormati peraturan-
peraturan dalam organisasi.
d. Kesatuan perintah
Setiap anggota harus menerima perintah dari satu orang saja,
agar tidak terjadi konflik perintah dan kekaburan otoritas.

e. Kesatuan arah
Pengarahan pencapaian organisasi harus diberikan oleh satu
orang berdasarkan satu rencana.
f. Pengutamaan kepentingan umum/organisasi dari pada
kepentingan
g. Pemberian kontra prestasi
h. Sentralisasi/pemusatan
Manajer adalah penanggung jawab terakhir dari
keputusan yg diambil.
i. Hierarki
Otoritas wewenang dalam organisasi bergerak dari
atas ke bawah.
j. Teratur
Material dan manusia harus diletakkan pada waktu
dan tempat yg serasi.
k. Keadilan
Manajer harus adil dan akrab dengan bawahannya.
l. Kestabilan staf
Perputaran karyawan yg terlalu tinggi menunjukkan
tidak efisiennya fungsi organisasi.
m. Inisiatif
Anggota harus diberi kebebasan untuk membuat dan
menjalankan rencana.
n. Semangat kelompok
Peningkatan semangat kelompok akan menimbulkan
rasa kesatuan.
1. Kedudukan, peranan, dan
fungsi Humas:
• Idealnya kedudukan humas dalam pemerintahan
langsung dibawah pimpinan dalam staf inti.

• Peranan Humas dalam Lembaga pemerintahan


bertugas menyelenggarakan dan mengkoordinasikan
lalu lintas arus informasi kedalam dan keluar.
Sedangkan Humas dilembaga swasta memiliki
struktur organisasi yang lebih ketat, sehingga
perannanya sangat spesifik.
• Fungsi dan tugas Humas dalam setiap lembaga
pemerintahan tidak sama, diatur oleh pengaturan
kantor masing-masing.

• Kedudukan, peranan dan fungsi Humas dilembaga


pemerintah disesuaikan dengan kebutuhan masing-
masing.
2. Tugas Humas Sehari-hari:

 Membina pengertian khalayak atas kebijakan


instansinnya
 Menyusun dokumentasi tentang kegiatan
instansinnya
 Memonitor dan mengevaluasi tanggapan dan
pendapat umum masyarakat
 Mengumpulkan data dan informasi. Data dapat
diperoleh secara aktif dan pasif.
3. Permasalahan dalam Humas:

• Ketegasan, keudukan status dalam struktur


organisasi departemen.
• Prosedur kerja Humas belum jelas.
• Koordinasi dalam pelaksanaan tugas internal dan
eksternal masih lemah.
4. Bako Humas adalah:

Badan koordinasi Humas Pemerintah (BakoHumas)


dibentuk atas dasar S.K Menteri Penerangan No. 37
tahun 1971 sebagai Wadah kerjasama yang bersifat
teknis operasional antara berbagai dinas ke-Humas-
an antara departemen dan kelembagaan non
departeman.
Humas Sebagai Fungsi Manajemen
Sekaligus Seni dan Ilmu Sosial

Humas atau public relations merupakan salah satu metode


dlm komunikasi yg memiliki karakteristik dan ruang lingkup
yg berbeda dari metode komunikasi lainnya.
Frank Jefkins (2009: 9) mendefinisikan humas
sebagai ”keseluruhan bentuk komunikasi yg terencana, baik
itu ke dalam maupun ke luar
antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dlm
rangka mencapai tujuan-tujuan spesifik yg berlandaskan
pada saling pengertian.”
Landasan utama humas dlm mencapai
tujuannya senantiasa berkaitan dengan
penciptaan pemahaman atau pengertian melalui
pengetahuan yg diharapkan akan menimbulkan
perubahan yg berdampak.
Dalam setiap tujuan humas, hasil yang telah
dicapai harus bisa diukur secara jelas,
mengingat humas merupakan kegiatan yang
nyata.
Oleh karena itu, dalam menjalankan setiap
aktivitasnya humas menggunakan metode
manajemen berdasarkan tujuan (management
by objectives).
Scott M. Cutlip, Aleen H. Center,
Glen M. Broom (2009: 6)
mendefinisikan :
humas sebagai ”fungsi manajemen yang
membangun dan mempertahankan hubungan
yang baik dan bermanfaat antara organisasi
dengan publik yang mempengaruhi kesuksesan
atau kegagalan organisasi tersebut.”
Humas merupakan bagian integral dalam suatu
manajemen yang digunakan sebagai alat organisasi
untuk membina pengertian, simpati, dan dukungan
dengan masyarakat yang memiliki kepentingan
terhadap organisasi/lembaga.

Oleh karena itu, humas berfungsi menjadi bagian dari


pengambilan keputusan oleh manajemen.
Ruang Lingkup Kerja Manajemen
Hubungan Masyarakat

Adapun ruang lingkup tugas humas dalam sebuah organisasi


atau lembaga antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut :
1) Membina Hubungan Keluar (Publik Eksternal) Publik
eksternal adalah publik umum (masyarakat).
Mengusahakan tumbuhnya sikap dan gambaran publik
yg positif terhadap lembaga yg diwakilinya.
2) Hubungan Masyarakat Keluar (Humas Eksternal)
turut menentukan keberhasilan kegiatan hubungan
masyarakat suatu badan atau lembaga.
Berdasarkan macam-macam khalayak
ini dikenal sebagai :

a) Press Relations.
Mengatur dan memelihara hubungan dengan pers umumnya dengan
mass media seperti pers, radio, film dan televisi yg utama adalah
pers.
b) Government Relations.
Mengatur dan memelihara hubungan dengan pemerintah, baik
pemerintah pusat maupun daerah. Lembaga atau instansi resmi
yang berhubungan dengan kegiatan sekolah.
c) Community Relations.
Mengatur dan memelihara hubungan dengan masyarakat setempat.
d) Supplier Relations.
Mengatur dan memelihara hubungan dengan para
levaransir (pemborong), kontraktor agar segala
kebutuhan perusahaan dapat diterima secara teratur
serta dengan harga dan syarat-syarat yg wajar.
e) Customer Relations.
Mengatur dan memelihara hubungan dengan para
langganan, shg hubungan itu selalu dalam situasi
bahwa langgananlah yg sangat membutuhkan
pendidikan, bukan sebaliknya.
2) Membina hubungan ke dalam
(publik internal)
Menurut Ruslan, y dimaksud dengan publik internal
adalah publik yg menjadi bagian dari
unit/badan/perusahaan atau organisasi itu sendiri.
Tujuan hubungan masyarakat ke dalam ialah
pada hakikatnya untuk meningkatkan kegairahan
bekerja para, guru, tenaga akademik, karyawan
lembaga atau instansi yg bersangkutan.
Sebagai garis besar dapat disimpulkan sebagai
berikut, Internal public meliputi :
a. Employee
Relations.
Memelihara hubungan khusus antara
manajemen dalam kepegawaian secara formal.
Misalnya mengenai penempatan, pemindahan,
kenaikan pangkat, pemberhentian, pensiun dan
sebagainya.
b) Human Relations.
Memelihara hubungan khusus antara sesama
karyawan/anggota dalam organisasi
/perusahaan secara informal, sebagai manusia.
Pergaulan antara manusia, bukan sebagai
hubungan manusia secara formal.
c) Labour Relations.
Memelihara hubungan antara pimpinan dengan staf
karyawan/anggota org serta turut menyelesaikan
masalah-masalah yang timbul.
Mengadakan tindakan-tindakan preventif mencegah
kesulitan-kesulitan yg timbul, karenanya turut
melancarkan hubungan yg harmonis antara kedua
belah pihak.
d) Stockholder Relations,
Industrial Relations.
Sesuai dengan sifat dan kebutuhan
institusi/organisasi yaitu mengadakan hubungan
dengan para pemegang saham.
The British Institute of Public
Relations (IPR) menjelaskan bahwa
aktivitas humas mengelola komunikasi antara
organisasi dan publiknya.
Praktik humas memikirkan, merencanakan, dan
mencurahkan daya untuk membangun dan menjaga
saling pengertian antara organisasi dan publiknya.
(dlm Ruslan, 2014).
Pertemuan Asosiasi Humas di
Mexico 1978 (Jefikins, 2003)
menghasilkan definisi humas
sebagai
suatu seni sekaligus disiplin ilmu sosial yg
menganalisis berbagai kecenderungan,
memprediksi setiap kemungkinan konsekwensi
dari setiap kegiatannya, memberi masukan-
masukan dan saran-saran kepada para
pemimpin organisasi.
Mengimplementasikan program-program
tindakan terencana untuk melayani kebutuhan
organisasi dan untuk kepentingan khalayaknya.
Fungsi manajemen menunjukkan tugas humas
sebagai alat organisasi dalam menciptakan
pengertian, kepercayaan, dan kerjasama antara
organisasi dengan publiknya melalui aktivitas
komunikasi sehingga terjalin hubungan yang
bermanfaat dan saling menguntungkan.
Humas sebagai seni karena dalam praktiknya
berkaitan dengan kemampuan mengelola
komunikasi.
Sedangkan humas sebagai ilmu karena banyak
teori yang dilahirkan dari hasil penelitian humas.
Secara sederhana, humas diibaratkan sebagai
penyampaian segala informasi.
Menurut kamus Fund and Wagnel, pengertian
humas adalah segenap kegiatan dan teknik/kiat yang
digunakan organisasi atau individu untuk menciptakan
atau memelihara suatu sikap dan tanggapan yang
baik dari pihak luar terhadap keberadaan dan
aktivitasnya.
Manajemen Humas (Public Relations) adalah
salah satu peroses dalam menangani
perencanaan, pengorganisasian,
mengkomunikasikan serta mengkoordinasikan
dengan serius dan rasional dalam upaya
pecapaian tujuan bersama bagi sebuah
lembaga atau organisasi.
Jadi hakikat Humas dalam manajemen
lembaga/organisasi proses hubungan timbal
balik antara lembaga dengan masyarakat yg
dilandasi dengan saling mengenal, saling
memahami, saling mengasihi dan saling tolong
atau kerja sama dalam rangka mencapai tujuan
yang telah di rencanakan sebelumnya.
. Pengertian Manajemnen Humas
menurut Para Pakar
Berikut adalah beberapa pengertian tentang Public
Relations menurut para pakar untuk mengantarkan kita
memahami fungsi dan perannya dalam lembaga,
diantaranya:
a. John E. Marston
Mengartikan bahwa “Public relations is planned,
persuasive communications designed to influence
significant public”.
(hubungan masyarakat adalah kegiatan komunikasi
persuasive dan terencana yg didesain untuk
mempengaruhi public secara signifikan).
b. Frang Jefkins
Public Relations consint of all forms of planned
communications, outwards and inward,
between an organizations and its publics for the
purposes of achieving specifict objective
concerning mutual understanding.[
( suatu bentuk komunikasi yg berlaku terhadap
semua jenis organisasi, baik yg bersifat
komersial maupun yg bersifat non komersial di
sektor publik (pemerintah) maupun privat
(swasta).
c. Cultip M. Scott
Hubungan masyarakat adalah keseluruhan
upaya yang dilangsungkan secara terencana
dan berkesinambungan dalam rangka
menciptakan dan memelihara niat baik dan
saling pengertian antara suatu organisasi
dengan segenap khalayaknya.
d. Glen M. Broom
Mengartikan public relations adalah fungsi manajemen
yg membangun dan mempertahankan hubungan yg baik
dan bermanfaat antara organisasi dengan public yg
mempengaruhi kesuksesan atau kegagalan organisasi
tersebut.
e. Mc. Elraath
Public relation adalah melakukan perencanaan,
pelaksanaan, penilaian dan evaluasi terhadap berbagai
kegiatan komunikasi yg diseponsori oleh organisasi atau
lembaga.
f. Wahjosumidjo
Hubungan masyarakat adalah suatu proses
pengembangan hubungan lembaga/organisasi
dengan masyarakat yg bertujuan memungkinkan
orang tua dan warga wilayah perpartipasi aktif dan
penuh arti didalam kegiatan pendidikan di sekolah.
g. Onong Uchjana Efendi
Hubungan masyarakat adalah kegiatan berencana
untuk menciptakan membina dan memelihara sikap
budi yg menyenangkan bagi organisasi di satu pihak
dan publik di pihak lain, untuk mencapainya yaitu
dengan jalan komunikasi yg baik dan luas secara
timbal balik.
Cultip, Center, & Broom
Menurut Cultip, Center, & Broom, humas merupakan
fungsi manajemen yg membangun dan
mempertahankan hubungan yg baik dan bermanfaat
antara organisasi dan publik yg dapat memberikan
pengaruh terhadap kesuksesan dan kegagalan
organisasi tersebut.
Berdasarkan definisi menurut para pakar di atas
pegertian humas tidak terlepas dari manajemen dan
begitu sebaliknya hubungan masyarakat tidak akan
berjalan tanpa manajemen,
atau dengan kata lain manajemen hubungan
masyarakat dengan lembaga secara internal karyawan
dan warga eksternal masyarakat, institusi luar, patner
kerja.
Dalam konteks ini jelas bahwa humas atau
public relation (PR) adalah termasuk salah satu
elemen yg penting dalam suatu organisasi
kelompok ataupun secara individu.
M. Sobry Sutikno, tugas pokok
Humas adalah sbb :
1) Memberikan informasi dan gagasan kepada
masyarakat atau pihak-pihak lain yg menjadi
sasaran.
2) Menjadi perantara pemimpin dalam bersosialisasi
dan memberikan informasi kepada masyarakat atau
pihak-pihak lain yg membutuhkan.
3) Membantu pemimpin dalam mempersiapkan bahan-
bahan yg berhubungan dengan permasalahan dan
informasi yg akan diberikan kepada masyarakat yg
menarik pada saat tertentu.

4) Membantu pemimpin untuk mengembangkan rencana


dan kegiatan lanjutkan yg berkaitan dengan pelayanan
terhadap masyarakat, sebagai koskwuensi dari komunikasi
timbal balik dengan pihak luar untuk menumbuhkan
harapan penyempurnaan kegiatan yg telah dilakukan
lembaga pendidikan.
Manfaat manajemen humas

• Manfaat Hubungan Timbal Balik antara Masyarakat


dan lembaga.
• Manajemen humas adalah manejemen yg mengatur
hubungan antara orgaanisasi dan masyarakat.
• Manajemen humas mempunyai peran yg cukup
besar bagi perkembangan suatu organisasi, karena
bagaimanapun juga suatu organisasi tidak mungkin
bisa berkembang dengan baik tanpa adanya
hubungan baik dengan masyarakat disekitarnya.
Manfaat humas di dalam sebuah
organisasi. Menurut Frank Jefkins,
adalah:
1. Manajemen Krisis
Semua organisasi pasti pernah mengalami masa
krisis sehingga dibutuhkan adanya persiapan dalam
mengatasinya. Divisi humas akan bermanfaat sebagai
tim manajemen krisis dalam organisasi yang
berhubungan dengan masyarakat.
2. Penerbitan Desktop
Manfaat humas sebagai penerbitan desktop
sangat penting pada sebuah organisasi.
Dan organisasi jaman sekarang lebih
membutuhkan operator komputer yg
berdedikasi ketimbang editing konvensional
3. Identitas Perusahaan
Staff humas bertugas menciptakan identitas
perusahaan. Tugas ini sangat penting karena
menyangkut semua aspek organisasi secara
keseluruhan dan merupakan bagian paling penting
dari semua jenis komunikasi dalam organisasi.
4. Hubungan Parlemen
Beberapa organisasi membutuhkan humas yang
berhubungan dengan pemerintah, parlemen, dan
birokrat di instansi pemerintah
5. Public Relations Finansial
Organisasi juga membutuhkan konsultan humas yg
khusus beraktivitas pada bidang keuangan dan
operasional bisnis sebuah perusahaan. Aktivitas
tersebut dilakukan untuk mendukung rencana
perusahaan klien agar turut serta di bursa saham atau
memberikan dukungan saat membuat laporan
keuangan tahunan.
Fuad Ihsan bahwa manfaat hubungan timbal
balik antara lembaga dan masyarakat adalah sbb :
Bagi Masyarakat
1) Adanya bantuan tenaga terdidik/ahli pada
bidangnya, ini ikut memperlancar pembangunan di
lingkungan masyarakat yang bersangkutan.
2) Masyarakat akan dapat secara terbuka menyatakan
realita di masyarakat tersebut kepada institusi yg ada di
lingkungan masyarakat tersebut.
3) Meningkatkan cara berfikir, bersikap dan bertindak
yg lebih maju terhadap program pemerintah di
lingkungan masyarakat tersebut.
Mengenai konsep fungsional humas,
Scott M. Cutlip dan Allen Center
(E. Onong, 2002 ) memberikan penjelasan sebagai
berikut:
Memudahkan dan menjamin arus opini yg bersifat
mewakili dari publik suatu organisasi, sehingga
kebijaksanaan dan operasionalisasi organisasi dapat
dipelihara keserasiannya dengan ragam kebutuhan
dan pandangan dari publikter.
Menasehati manajemen mengenai jalan dan cara
menyusun kebijaksanaan dan operasionalisasi
organisasi untuk dapat diterima secara maksimal oleh
public.

Merencanakan dan melaksanakan program-program


yang dapat menimbulkan penafsiran yang
menyenangkan terhadap kebijaksanaan dan
operasionalisasi organisasi.
Faktor-faktor penunjang
keberhasilan :
Untuk mencapai keberhasilan dalam manajemen
humas diperlukan beberapa hal yg mendukung,
seperti perencanaan yg matang, pemberian informasi
secara jelas kepada publik internal dan eksternal,
pelaksanaan yg terarah sesuai rencana, serta
pemantauan dan pengevaluasian hasil sebagai
bentuk pemberian feedback.
Menilai sikap publik
 Mengidentifikasi kebijakan dan tata cara organisasi /
perorangan dalam melayani kepentingan publik
 Membuat perencanaan serta melaksanakan
program kegiatan untuk mendapatkan pengertian,
pemahaman, dan dukungan dari publik

Menurut J.C Sidel, humas adalah proses


berkesinambungan dari usaha – usaha manajemen
untuk bisa mendapatkan itikad baik dan pengertian
dari langganannya, pegawai, dan publik umum.
Kegiatan-Kegiatan Humas
Kegiatan humas bukan berarti harus banyak
menggelar konferensi pers atau mengundang
wartawan demi membuat citra baik.
Namun humas dituntut untuk membuat simbol
komunikasi baik verbal maupun non-verbal.
Contoh:
Kegiatan verbal antara lain menulis artikel, proposal,
presentasi, press release, membuat progress report
dsb. Sementara komunikasi verbal bisa berupa open
house, presenter, desk information, announcer dan
lain-lain.
Nah, untuk yg non-verbal devisi humas bisa
membuat seminar, riset, penelitian, dan
seterusnya. Jika dijabarkan sedikit lebih detail
menjadi seperti berikut:
1. Customer Relations
Divisi humas menciptakan hubungan baik dengan
pihak di luar perusahaan, misalnya dengan konsumen.
2. Employee Relations
Tidak hanya di luar perusahaan, humas juga wajib
membangun komunikasi antara pimpinan dan
bawahan.
3. Community Relations
Community relation bertujuan menciptakan hubungan
baik antara perusahaan dengan pihak terkait misalnya
partner dan juga komunitas tertentu.
4. Government Relations
Menciptakan hubungan baik antara organisasi
dengan pemerintah
5. Media Relations
Media berperan penting dan harus dijembatani
oleh humas perusahaan karena kebanyakan
sumber citra perusahaan bersumber dari sini.
Peranan Humas dalam Perusahaan

1. Expert Pereciber Communication


Ini yang unik. PR dianggap sebagai expert yg kerap memberikan
masukkan untuk perusahaan. Ini berkaitan dengan pengertian
humas yg berperan sebagai jembatan informasi antara
perusahaan dan konsumen.
2. Facilitator
Humas atau PR berfungsi dalam setiap menejemen. Mereka
berperan sebagai fasilitator dan selalu ada saat masa kritis
perusahaan muncul.
Bahkan, devisi humas akan menjadi leader dalam
permasalahan yg dihadapi perusahaan di lingkungan dan
masyarakat.
3. Communication Facilitator
Humas akan menjadi fasilitator atau jembatan
komunikasi antara konsumen, masyarakat dan
perusahaan.
Tak heran mereka juga menjadi penengah sekaligus.
4. Technician Communication
Petugas humas adalah pelaksana teknis
komunikasi yang bertugas sebagai penyedia
layanan. Ada beberapa cara yang dilakukan oleh
bidang kehumasan dalam menciptakan opini
publik, antara lain:

• Tekanan (Pressure) –
Memberikan pengaruh baik secara individu karena
memiliki kewibawaan.
• Membeli (buying) –
Kegiatan ini sama seperti membeli amplop atau
suara opini publik. Ini diperlukan dalam rapat
pemegang saham perusahaan untuk menjaga
citra perusahaan.
• Bujukan (persuasive) –
Tindakan persuasive adalah hal yang paling
tepat untuk membentuk opini publik.
Contoh Humas dalam Organisasi
Pada umumnya setiap perusahaan pasti memiliki divisi humas.
Beberapa contoh humas (hubungan masyarakat) yang ada
dalam perusahaan diantaranya:
1. Humas Media Cetak
Seperti disebutkan sebelumnya, divisi humas itu berbeda
dengan divisi pemasaran.
Namun, seringkali humas melakukan kegiatan promosi bila ada
perubahan dalam perusahaan, atau ada peluncuran layanan
dan produk baru.
Humas ini bertugas untuk berkomunikasi secara intens dengan
media cetak. Humas media cetak disusun sedemikian rupa dan
dilaksanakan dengan press release ke berbagai media cetak.
2. Humas Media Audio Visual
Hampir sama dengan humas media cetak. Namun,
bentuk informasi yg disampaikan ke publik terkait
organisasi adalah melalui Televisi dan Radio.
3. Humas Media Online
Penyebaran informasi dalam bentuk teks dan video
bisa dilakukan secara online.
Biasanya dilakukan dengan cara membuat konten
berisi kata kunci tertentu mengenai produk, dan
selanjutnya mempublish konten tersebut ke blog/
website.
Dengan upaya tertentu maka konten tersebut akan
tampil di mesin pencari, misalnya Google.
Dengan begitu akan lebih banyak orang mengetahui
tentang perusahaan dan produk yg dipublikasikan.

Dari penjelasan mengenai pengertian humas, fungsi,


tugas dan peranannya, tentu kita sekarang
menganggap bidang ini sangat penting. Terutama
ketika perusahaan baru saja dibangun karena
menciptakan citra yg baik di masyarakat adalah hal yg
krusial.
(semoga bermanfaat).
Manajemen hubungan masyarakat
(humas) adalah
proses penelitian, perencanaan,
pelaksanaan, dan
pengevaluasian suatu kegiatan
komunikasi yang didukung oleh
organisasi.

Menurut Frank Jeffkins,


Humas merupakan segala sesuatu yg terdiri dari semua
bentuk komunikasi berencana, baik ke dalam maupun ke luar,
untuk mencapai tujuan khusus, yaitu pengertian bersama.
Fungsi-fungsi manajemen humas
a. Memperkirakan, menganalisis, dan
menginterpretasikan opini dan sikap publik, dan isu-isu
yg mungkin mempengaruhi operasi dan rencana
organisasi, baik itu pengaruh buruk maupun baik.

b. Memberi saran kepada manajemen di semua level


di dalam organisasi sehubungan dengan pembuatan
keputusan, jalannya tindakan, dan komunikasi, dan
tanggung jawab sosial atau kewarganegaraan
organisasi.
c. Meriset, melaksanakan, dan mengevaluasi secara rutin
program-program aksi dan komunikasi untuk mendapatkan
pemahaman publik yg dibutuhkan untuk kesuksesan tujuan
organisasi.
Ini mungkin mencakup program marketing, finansial,
pengumpulan dana, karyawan, komunikasi atau hubungan
pemerintah, dan program-program lain.
d. Merencanakan dan mengimplementasikan usaha organsasi
untuk memengaruhi atau mengubah kebijakan public
e. Menentukan tujuan, rencana anggaran, rekrutmen dan
training staf, mengembangkan fasilitas, mengelola sumber daya
yg dibutuhkan untuk melakukan semua hal tersebut di atas.
Contoh-contoh ilmu pengetahuan
yang dibutuhkan dalam praktik
PR profesional adalah
seni komunikasi, psikologi, psikologi sosial,
sosiologi, ilmu politik, ekonomi, dan prinsip
manajemen dan etika.
Pengetahuan teknis dan keahlian teknik
dibutuhkan untuk meriset opini, analisis isu publik,
relasi media, direct mail, publikasi advertising
institusional, produksi film/video, acara spesial,
pidato, dan presentasi
KONSEP PENGEMBANGAN PUBLIC
RELATIONS DALAM MEMBANGUN
CITRA LEMBAGA
Menurut istilah pengembangan adalah proses, cara
dan perbuatan mengembngkan komponen-komponen
sistem ke arah yang lebih baik atau lebih maju.
Pengembangan lembaga adalah suatu upaya yg
sistematis dalam merencana, mengorganisasi,
memimpin dan mengendalikan lembaga dengan segala
aspeknya untuk mencapai tujuan secara efektif dan
efisien, agar seluruh komponen sistem lembaga dapat
berkembang kearah yg lebih baik, lebih bersar dan
lebih sempurna.
Pengertian Pengembangn Citra
Lembaga Menurut Para Pakar :
James L. Gibson
Pengembangan adalah proses yg berusaha
meningkatkan efektifitas organisasi dengan
mengintegrasikan keinginan individu akan
pertumbuhan dan perkembangan tujuan organisasi
secara khusus. Proses ini merupakan usaha
mengadakan perubahan berkaitan dengan misi
organisasi.
Richard Beckhord,
Pengembangan adalah suatu usaha menyeluruh yang
memerlukan dukungan dari puncak pimpinan yang
dirancang untuk meningkatkan efektifitas.
Adam Indra Wijaya,
Pengembangan merupakan suatu proses dari
perubahan berencana terhadap orang-orang yg ada
dalam suatu organisasi atau lembaga.
Jadi pengembangan lembaga merupakan suatu
rencana yg cermat yg memfokuskan pada
perubahan lembaga untuk meningkatkan mutu
lembaga.
Faktor-faktor penunjang
keberhasilan
Untuk mencapai keberhasilan dalam
manajemen humas diperlukan beberapa hal yg
mendukung, seperti perencanaan yg matang,
pemberian informasi secara jelas kepada publik
internal dan eksternal, pelaksanaan yg terarah
sesuai rencana, serta pemantauan dan
pengevaluasian hasil sebagai bentuk pemberian
feedback.
Citra
Citra (image) adalah sebuah pandangan mengenai
sesuatu perusaan atau instansi yg bersifat penilaian
objektif masyarakat atas kesan, perasaan, gambaran dari
publik terhadap intitusi, kesan yg dengan sengaja
diciptakan dari suatu obyek orang atau organisasi.
Dalam teori manajemen, pengembangan citra merupakan
salah satu bagian yg terpisahkan dari strategi marketing.
Citra akan datang dengan sendirinya dari upaya yg
ditempuh sehingga komunikasi dan ketrebukaan
merupakan salah satu faktor utama untuk mendapatkan
citra yg positif.
Menurut R. Abratt,
Citra adalah konteks strategi lembaga terkait
dengan proses corporate image managemen.
Sanaky,
Citra berarti kepercayaan, ide dan impresi
seseorang terhadap sesuatu.
Senada dengan pendapat Alma Buchari,
Citra merupakan kesan, perasaan atau persepsi
yg ada pada publik mengenai perusahaan atau
institusi suatu obyek, orang atau lembaga.
Jadi citra,
merupakan gambaran yg ada dalam benak publik
tentang lembaga.
Citra idealnya mencerminkan wajah dan budaya
institusi sejalan dengan strateg institusi, jelas dan
konsisten.
Sasran pencitraan adalah bagaimana tercipta opini
publik dalam kaitannya dengan keberadaan sebuah
lembaga yg melayani atau memperjelas lembaga
tersebut yg tergabung dalam istilah public relations
atau humas.
Ada empat cara membentuk citra lembaga
oleh Cutlip,

1. Menciptakan public undstanding (persetujuan atau


penerimaan)
2. Menciptakan public confidence (kepercayaan
3. Menciptakan public support ( dukungan ) dan
4. Menciptakan public corporate (kerjasama antara
masyarakat dengan lembaga).
Dengan demikian peran dan tugas public relations atau
Humas merumuskan nilai-nilai penting yg bisa
mendekatkan produk hasil kepada masyarakat.
IMPLEMENTASI PUBLIC RELATION DI
LEMBAGA
Manajemen hubungan masyarakat (Publik relations)
adalah hubungan antara Org dengan masyarakat.
Lembaga dlm membangun citra dengan masyarakat baik
dalam menjaga citra juga menjalin kesinambungan
antara lembaga dengan masyarakat.
Untuk memahami implementasi public relation di
lembaga untuk masa depan sangat ditentukan oleh
faktor manajerial.
Menerapkan manajemen Humas akan berkembang
secara signifikan jika dikelola secara profesional.
Adapun pengertian manajemen Humas adalah
suatu proses dalam menangani perencanaan,
pengorganisasian, mengkomunikasikan serta
mengkoordinasikan yang secara serius dan
rasional dalam upaya pencapaian tujuan
bersama dari organisasi atau lembaga yang
diwakilinya.
Manajemen Humas (Public Relation)
merupakan salah satu unit penting dalam
merintis, mengembangkan serta meningkatkan
mutu terhadap eksistensi Lembaga.
Public Relations sebagai Alat
Manajemen
Public relations sesungguhnya sebagai alat
manajemen modern secara stuktural merupakan bagian
integral dari suatu kelembagaan atau organisasi.
Artinya public relations bukanlah merupakan fungsi
terpisah dari fungsi kelembagaan atau organisasi
tersebut alias bersifat melekat pada manajemen
perusahaan.
Hal tersebut dapat menjadikan public relations dapat
menyelenggarakan komunikasi dua arah timbal balik
antara organisasi/lembaga yg diwakilinya dengan
publiknya.
Peranan ini turut menentukan sukses atau tidaknya
misi, visi, dan tujuan bersama dari organisasi lembaga
tersebut.
Peranan umum public relations dalam manajemen
suatu organisasi itu terlihat dengan adanya beberapa
aktivitas pokok kehumasan, yaitu :
1. Mengevaluasi sikap atau opini publik.
2. Mengidentifikasi kebijakan dan prosedur
organisasi/perusahaan dengan kepentingan
publiknya.
3. Merencanakan dan melaksanakan
penggiatan aktivitas public relations.
Dalam mempelajari manajemen public relations
terdapat dua pokok bahasan yg harus
diperhatikan.
Pertama manajemen dan kedua public relations.
Kedua hal tersebut saling berkaitan konsepsi,
sistem dan aplikasinya di lapangan praktik.
Dan juga berkaitan dengan motivator suatu proses
pekerjaan dan fungsi manajemen public relations
dalam suatu organisasi/perusahaan.
Dikaitkan dengan pemahaman manajemen public
relations, apabila ditinjau dari segi selain fungsi
manajemen dan proses dalam kegiatan komunikasi yg
merupakan faktor utama yg dapat menentukan kelancaran
proses manajemen dalam fungsi kehumasan dari lembaga
yg diwakilinya, pada umumnya manajemen humas melalui
fungsi atau beberapa tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. Perencanaan (planning).
2. Pengorganisasian (organizing).
3. Pengkomunikasian (comunicating).
4. Pengawasan (controlling).
5. Dan penilaian (evaluating).
Manajemen Isu dan
Pendekatan Public Relations
Adanya kecenderungan “perubahan” yg
berdampak pada organisasi menjadi kata kunci
dari pemahaman terhadap isu.
Upaya mengelola perubahan ini yg kemudian
memunculkan manajemen isu.
Penulis mendefinisikan isu sebagai berikut,
“Isu muncul ketika ada ketidaksesuaian
antara pengharapan publik dengan
praktek organisasi yg jika diabaikan bisa
berdampak merugikan bagi organisasi. Isu
bisa meliputi masalah, perubahan,
peristiwa, situasi, kebijakan atau nilai.”
Manajemen isu merupakan proses
proaktif dalam mengelola isu-isu, tren
atau peristiwa potensial, eksternal dan
internal, yg memiliki dampak baik negatif
maupun positif terhadap organisasi dan
menjadikan isu sebagai peluang
meningkatkan reputasi perusahaan.
Upaya mengelola isu dilakukan dengan cara
memonitor, mengidentifikasi, menganalisis,
membuat kebijakan stratejik pada tingkat
manajemen, impelementasi kebijakan sebagai
tindakan mengantisipasi isu dan mengevaluasi
dampak kebijakan dalam rangka mendukung
kontinuitas aktivitas perusahaan.
Isu muncul dan berkembang ketika ada perubahan,
disharmoni atau ketidaksesuaian antara lingkungan
atau pengharapan publik dengan organisasi yg
menjadi titik balik bagi pihak manajemen organisasi
untuk secara proaktif mengidentifikasi untuk
kemudian merespon isu dan menjadikannya
keuntungan atau manfaat bagi organisasi.
Isu yang muncul dan tidak dikelola dengan baik akan
berkembang menjadi krisis.
Manajemen isu membantu pihak manajemen
untuk mampu berkompetisi di era global dan
cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan,
situasi atau peristiwa.
Hal ini hanya dimungkinkan dengan pilihan
pihak manajemen untuk menerapkan kebijakan
manajemen terbuka.
Kebijakan manjemen terbuka membawa
konsekuensi kemampuan untuk cepat
mengidentifikasi dinamika lingkungan dan
pengharapan publik atas keberadaan dan
kinerja organisasi di tengah-tengah komunitas.
Manajemen isu perlu dijadikan sebagai bagian
dari kebijakan menyeluruh manajemen stratejik
organisasi.
Manajemen isu bisa membantu meningkatkan
profit dan bisnis organisasi karena
kemampuannya memindai, mengidentifikasi dan
memonitor isu yg muncul dan publik yang
terlibat di dalam isu. Data yg terkumpul bisa
membantu strategi pemasaran yg
dikembangkan oleh organisasi sehingga lebih
tepat sasaran.
Berdasarkan konteks di atas,
kiranya perlu dicermati bagaimana prospek
manajemen isu baik sebagai sebuah disiplin
ilmu maupun sebagai sebuah keahlian
yg diharapkan menunjang
aktivitas organisasi secara keseluruhan.
MANAJEMEN ISU SEBAGAI SEBUAH
DISIPLIN ILMU
Manajemen isu menjadi penting bagi keefektifan
organisasi karena semua organisasi dipengaruhi oleh
beragam publik dan saling berhubungan dengan
organisasi lain.
Menjadi tantangan ke depan adalah bagaimana
mengembangkan kajian model manajemen isu
sehingga dapat dipelajari sebagai sebuah disiplin ilmu
yang lebih aplikatif.
Manajemen isu bisa dikembangkan untuk
mengidentifikasi isu potensial yang tidak hanya
berdampak negatif semata,
tapi juga mengidentifikasi isu potensial positif yg
bisa mendukung pembentukan reputasi positif
organisasi
Manajemen isu dikatakan proaktif karena ia berusaha
mengidentifikasi perubahan-perubahan potensial baik
di lingkungan internal maupun eksternal sebuah
organisasi dan kemudian mempengaruhi keputusan
yg berhubungan dengan perubahan tertentu sebelum
perubahan ini membawa dampak negatif bagi
organisasi.
Manajemen isu juga meliputi mengidentifikasi
perubahan potensial yang bisa membawa
konsekuensi positif bagi organisasi.
Dengan menggunakan manajemen isu,
perubahan potensial yg positif ini dapat diangkat
oleh organisasi kepada publik.
Dengan kata lain, manajemen isu meliputi
melihat ke
Manajemen isu juga meliputi mengidentifikasi
perubahan potensial yg bisa membawa
konsekuensi positif bagi organisasi.
Dengan menggunakan manajemen isu,
perubahan potensial yg positif ini dapat
diangkat oleh organisasi kepada publik..
Dengan kata lain, manajemen isu meliputi
melihat kemasa depan untuk mengidentifikasi
tren dan peristiwa potensial yg bisa
mempengaruhi cara sebuah organisasi
beroperasi.
Beragam pendekatan memunculkan
kekurangan dari tiap model dan pada akhirnya
memberikan solusi bagaimana menutup
kekurangan tersebut.
Ada tiga pendekatan utama
Satu pendekatan terbaru yg dikembangkan oleh
Taylor, Vasquez dan Doorley adalah pendekatan
terintegrasi (engagement approach) yg
mengatasi isolasi, mendorong komunikasi dan
menstimulasi reformasi.
Ada tiga pendekatan utama yang
biasa digunakan dalam
menganalisa manajemen isu,
yakni,

pendekatan sistem (system approach),


pendekatan stratejik reduksi ketidakpastian
(strategic reduction of uncertainty approach)
dan pendekatan retoris (rethorical approach).
Satu pendekatan terbaru yg dikembangkan oleh
Taylor, Vasquez dan Doorley adalah
pendekatan terintegrasi (engagement
approach) yang mengatasi isolasi,
mendorong komunikasi dan menstimulasi
reformasi.
1. Pendekatan Sistem
(System approach)
Pendekatan sistem terhadap manajemen isu berakar
pada teori sistem dan prinsip manajemen bisnis.
Sebagaimana dikatakan oleh William G. Scott (1961)
bahwa “cara yang paling bermakna mempelajari
organisasi…adalah sebagai sebuah sistem”.
Semua bagian saling berhubungan dan berinteraksi
satu sama lain.
Berdasarkan pendekatan teori
sistem, ada dua tujuan manajemen
Pertama,
manajemen isu berupaya meminimalisir “kejutan” dari
lingkungan dengan bertindak sebagai sistem
peringatan dini bagi ancaman potensial dan peluang.
Utamanya, kegiatan ini meliputi pemindaian
lingkungan untuk mendapatkan informasi bagi
pembuatan keputusan organisasi dan respon
penyesuaian organisasi.
Kedua,
pendekatan ini mempromosikan respon yang lebih
sistematis dan efektif dengan bertindak sebagai
kekuatan koordinasi dan integrasi di dalam
organisasi.
Ketika isu teridentifikasi dan konsekuensi terhadap
organisasi dinilai, manajemen isu bertindak sebagai
“pembersih” untuk sejumlah fungsi potensial seperti
pemberian nasehat, pendidikan, informasi,
penyelesaian masalah dan respon terhadap media.
Strategi Manajemen Humas Dalam
Membangun Partisipasi Masyarakat

Suatu organisasi produksi yang menghasilkan jasa


pendidikan yang dibeli oleh para konsumen.
Apabila produsen tidak mampu memasarkan hasil
produksinya, dalam hal ini dikarenakan tidak dapat
memuaskan konsumen, maka produksi barang/jasa
yg ditawarkan tidak akan laku.
Artinya perusahaan yg memproses barang/jasa tidak
mampu memuaskan pengguna sesuai dengan
kebutuhan pasar.
Kenyataan membuktikan, hubungan perush/instansi
dengan masyarakat tidak selalu berjalan baik.
Berbagai kendala yg sering ditemukan antara lain:
komunikasi yg terhambat dan tidak professional,
tindak lanjut program yg tidak lancar dan pengawasan
yg tidak terstruktur.
Untuk mengatasi berbagai kendala tersebut
beberapa hal bisa menjadi alternatif, adanya
laporan berkala mengenai berbagai kegiatan
serta keuangannya, diadakannya berbagai
kegiatan yg mengakrabkan seperti open house
kunjungan timbal balik dan program kegiatan
bersama seperti pentas seni, perpisahan
Ada sejumlah strategi yang dapat diterapkan
lembaga khusunya bidang Humas baik
perusahaan maupun umum dalam menjalin
dan membangun partisipasi masyarakat,
diantaranya:
a. Strategi Tertulis. Hubungan antara lembga
dan masyarakat dapat dilakukan secara
tertulis, cara tertulis yang dapat digunakan
meliputi:
1) Buku kecil pada permulaan tahun ajaran. Buku
kecil pada permulaan tahun ajaran baru ini isinya
dijelaskan tentang tata tertib, syarat-syarat masuk,
hari-hari libur, hari-hari efektif. Kemudian buku kecil ini
dibagikan kepada masyarakat.
2) Pamflet merupakan selebaran yang biasanya
berisi tentang sejarah lembaga pendidikan tersebut,
staf pengajar, fasilitas yang tersedia, dan kegiatan
belajar. Pamflet ini selain di bagikan ke wali murid juga
bias di sebarkan ke masyarakat umum, selain untuk
menumbuhkan pengertian masyarakat juga sekaligus
untuk promosi lembaga.
3). Berita kegiatan.
Berita ini dapat dibuat sederhana mungkin pada
selebaran kertas yg berisi informasi singkat tentang
kegiatan kegiatan yg dilakukan di lembaga.
4) Catatan berita gembira.
Teknik ini sebenarnya mirip dengan berita kegiatan
murid, keduanya sama-sama ditulis dan disebarkan ke
masyarakat.
Hanya saja catatan berita gembira ini berisi tentang
keberhasilan dari produksi.
Strategi Elektronik.
Seiring dengan perkembangan teknologi
elektronik maka dalam mengakrabkan lembaga
dengan publik dapat menggunakan sarana
elektronik,
misalkan dengan telpon, BBM, facebook,
televisi, ataupun radio, sekaligus sebagai
sarana untuk promosi lembaga.
Langkah-Langkah Humas dalam Membangun Hubungan
Dengan Masyarakat
Agar hubungan lembaga dan masyarakat dapat
ditingkatkan, maka perlu teknik-teknik untuk mencapai
sasaran yg diinginkan.
Teknik-teknik tersebut menurut
Indrafachrudi adalah:
a) Grup Meeting (Temu Fakta)
Melalui pertemuan ini masyarakat akan memperoleh
bukti-bukti tentang sekolah itu secara langsung.
Sebaliknya sekolah akan memperoleh ide-ide dan
pengetahuan dari masyarakat, dan persatuan akan
terbina karena terpupuknya paham yang sama.
b) Face to face (Pertemuan dengan
Tatap Muka)
Pertemuan yang berlangsung antara dua orang
dengan pokok pembicaraan menurut minat dan
kepentingan masing-masing. Teknik ini terdiri dari
kunjungan rumah, dan pertemuan pribadi.
c) Observation and Participation
(Observasi dan Partisipasi)
Masyarakat perlu menyaksikan atau melibatkan
dirinya pada proses produksi dalam suatu lembaga.
Teknik ini bisa dikembangkan dengan observer,
sebagai peserta (partisipasi).
d) The Written Word (Laporan Tertulis)
Teknik tidak banyak membutuhkan waktu persiapan atau
mudah dilaksanakan, serta dapat menghemat biaya, waktu
dan tempat. Teknik ini bisa berbentuk catatan berita
gembira (individual), berita dalam surat (umum), pamphlet
kecil, buku kecil, permulaan sekolah, dan beberapa contoh
materi tentang anak.
5. Prinsip Hubungan Lembaga dan
Masyarakat.
Menurut Sahertian agar sasaran hubungan masyarakat
yakni kepentingan masyarakat terpenuhi, maka hubungan
masyarakat harus mengandung prinsip-prinsip sebagai
berikut:
a) Keterpaduan
Antara lembaga dan masyarakat merupakan satu
kesatuan yg padu dan bekerjasama serta saling
berhubungan satu sama yg lain.
b) Berkesinambungan
Proses hubungan masyarakat harus dikembangkan
secara terus-menerus.
Lembaga memberikan informasi secara terus-
menerus dan sebaliknya masyarakat ikut membantu
melalui pembentukan public opinion agar imaje
lembaga tetap baik di hadapan masyarakat.
c) Menyeluruh
Penyajian fakta-fakta kepada masyarakat mengenai
seluruh aspek internal mulai dari kehidupan sosial,
ekonomi, dan kegiatan-kegiatan lain.
d) Sederhana
Informasi yg diberikan mudah dipahami dan dengan
rasa persahabatan, yang penting jelas, dan
menimbulkan rasa suka.
e) Konstruktif
Informasi-informasi itu dapat membentuk pendapat
umum yang positif.
f) Kesesuaian
Hendaknya program oleh lembaga itu
disesuaikan dengan memperhatikan keadaan
masyarakat.
g) Luwes
Program yang dibuat sewaktu-waktu mampu
menerima perubahan yang terjadi.

Anda mungkin juga menyukai