Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

PROFIL HUMAS

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 3 KELAS : XI OTKP

1. TANTRI PURNAMA SARI


2. NOVI RIZKIYA SUSANTI
3. WINDA NURWAHYUNI
4. SRI AMIAH
5. ROZIANA BAHTIYAH NINGSEH

SMK NEGERI 1 KERUAK


TAHUN 2019

BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja
dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian
antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni
sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya,
memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan
program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun
lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.
Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target
tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari
fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang
telah dicapainya. Public relation atau hubungan masyarakat masih merupakan bidang
baru terutama di Indonesia. Lahirnya public relations seperti yang dipraktekan sekarang
ialah karena adanya kemajuan-kemajuan dalam berbagai macam bidang itu. Kemajuan
yang sekaligus merupakan juga kekuatan-kekuatan dalam masyarakat, memisahkan
manusia kedalam berbagai kelompok atau golongan, yang masing-masing mempunyai
tujuan sendiri dan berusaha untuk mencapai tujuan itu dengan sebaik-baiknya.
Berdasarkan hal-hal tersebut, maka untuk menciptakan kerja sama, public
relations merupaka suatu kebutuhan dalam masyarakat dewasa ini, dimana orang-
orangnya bergerak diberbagai bidang, misalnya dalam bidang industri, perusahaan,
pendidikan, pemerintahan, kerokhanian, social ekonomi, politik perburuan dan
sebagainya. Banyak orang tidak percaya dan sulit mempercayai bahwa humas
bermanfaat bagi organisasi atau lembaganya, anggapan itu dikarenakan kesalahan
penerapan humas itu sendiri, penerapan humas terkadang cenderung tidak terintegrasi
dengan bagian yang lain, dan tidak terencana dengan baik , padahal humas tidak beda
dengan fungsi manajemen yang lainnya, yang memerlukan perencanaan,
pengorganisasian, aksi dan evaluasi, dalam arti kerja humas haruslah terencana dengan
baik, dan dirumuskan tujuannya serta ditentukan tingkat keberhasilannya.
Pendekatan public relations memang tidak harus dilihat semata-mata sebagai
aparat kelembagaan, seperti dalam wujud Bagian Humas atau Biro Humas. Yang
utama, memang, penerapannya sebagai metode komunikasi oleh tiap karyawannya.
Mengingat diperlukan waktu panjang untuk mengusahakan tiap karyawan mampu
menerapkan public relations sebagai metode komunikasi dalam kehidupan dan kegiatan
sehari-harinya, hadirnya public relations sebagai lembaga di lingkungan pemerintah
kabupaten dan kota masih diperlukan. Selain dua pendekatan itu, masih dimungkinkan
pendekatan ketiga yakni peran humas dirangkap top manager atau perangkat
pemerintah lain. Kemungkinan lainnya, pemerintah mempekerjakan konsultan jasa di
bidang public relations yang berada di luar struktur pemerintahan, terus-menerus atau
secara insidental.
Dalam era ini humas sebagai salah satu fungsi manajemen dalam lingkungan
pemerintah kabupaten atau kota perlu tetap dipertahankan bahkan harus ditingkatkan
perannya. Peningkatan perannya dengan jalan memperbarui dan menyesuaikan konsep
humas pemerintah yang selama ini kita kenal, dan menerapkan konsep public relations
dalam manajemen modern selaras tuntutan dan tantangan era Orde Reformasi, era
Masyarakat Informasi dan era Otonomi Daerah.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Profil Humas

A. Pengertian profil humas

Hubungan masyarakat (humas) adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih
baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu
individu/organisasi. Humas merupakan terjemahan istilah bahasa Inggris: Public
Relations(sering disingkap PR) atau "Hubungan Publik".

Menurut International Public Relations Association (IPRA), Humas adalah fungsi


manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga
swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari
mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public di
antara mereka. 

B. Profil Petugas Humas

Memang tidak mudah menggambarkan profil petugas humas, namun dari beberapa
referensi disebutkan enam criteria yang merangkum kualitas seseorang praktisi humas
yang baik,meliputi hal-hal berikut ini.

1. Mampu menghadapi semua orang yang memiliki aneka ragam karakter dengan
baik.
2. Mampu berkomunikasi dengan baik, menjelaskan segala sesuatu dengan jelas dan
lugas, baik lisan maupun tertulis,atau bahkan secara visual.
3. Mampu mengorganisir segala sesuatu, termasuk dalam perencanaan prima.
4. Memiliki integritas personal,baik dalam profesi maupun kehidupan pribadi.
5. Mempunyai imajinasi.
6. Serba tahu, dalam hal ini adalah akses informasi yang seluas-luasnya.

Dari uraian diatas, dapat disimpulkan criteria ideal adalah kemampuan dalam hal
manajemen, keterampilan, dan kepribadian. Gambaran umum tentang profil petugas
humas dan kualifikasi yang dimilikinya haruslah orang yang cukup terampil, khususnya
di bidang penulisan, mendengarkan, berbicara, membaca dan menggunakan alat-alat
komunikasi lainnya.

2. Organisasi Profesi Humas

A. Pengertian Organisasi Profesi Humas

         Organisasi profesi merupakan suatu wadah para profesional di dalam


mengembangkan dan mengadakan suatu studi profesi. Organisasi profesi yang sudah
mantab biasanya sanga berperan didalam menentukan kurikulum studi profesi, mereka
juga aktif melakukan riset, serangkaian pertemuan, dan kontes program-program
humas.
        Organisasi profesi humas merupakan suatu wadah para praktisi humas di dalam
mengembangkan dan mengadakan suatu studi profesi humas. Berdasarkan organisasi
yang sudah ada, organisasi humas dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Organisasi yang menghimpun para praktisi humas secara umum,


2. Organisasi yang menghimpun perusahaan humas
3. Organisasi yang menghimpun para praktisi humas yang dibedakan berdasarkan
jenis perusahaannya (misal : khusus perhotelan, khusus perusahaan kosmetik, dsb)

Amerika diakui sebagai negara pertama yang membentuk organisasi profesi bagi para
praktisi humas. Pada tahun 1948 di Amerika terbentuk suatu wadah yang bernama
Public Relations Society of Amerika (PRSA). Langkah ini diikuti oleh Inggris, Jerman,
Belanda, Spanyol, Swiss.

B. Perencanaan perjalanan

Suatu perusahaan yang tidak memiliki bagian khusus untuk perjalanan bisnis ,karyawan
yang bertugas mengatur perjalanan adalah seorang sekretaris.
Seorang sekretaris bertanggung jawab terhadap kenyamanan pekerjaan ,baik didalam
maupun di luar negeri ,untuk menyusun rencana perjalanan sekretaris harus
mengumpulkan beberapa keterangan ,keterangan tersebut antara lain :

1. Tujuan perjalanan bisnis ,persinggahan atau pemberhentian ,baik pada waktu


berangkat atau        kembali.
2. Tanggal keberangkatan dan kembalinya.
3. Waktu,tempat,dan dengan siapa saja pimpinan membuat janji pertemuan .
4. Waktu yang di pilih untuk pemberangkatan.
5. Jenis transportasi perjalanan ,dengan pesawat terbang ,kapal laut ,kereta api
atau mobil.
6. Jenis pelayanan  ,menggunakan kelas utama atau kelas ekonomi.
7. Hotel yang di kehendaki disetiap kota yang di kunjungi.
8. Angkutan yang di perlukan di setiap kota yang di kunjungi.

Dengan perencanaan yang baik dan matang ,dapat memperlancar dan mempengaruhi
keberhasilan perjalanan bisnis pimpinan.
C. Eksternal Public Relations

Hubungan dengan publik diluar perusahaan merupakan keharusan yang mutlak. Karena
perusahaan tidak mungkin berdiri sendiri tanpa bekerja sama dengan perusahaan yang
lain. Karena itu perusahaan harus menciptakan hubungan yang harmonis dengan
publik-publik khususnya dan masyarakat umumnya.

Tindakan-tindakan yang harus dilakukan external public relations seperti :

1. Menganalisa dan menilai sikap dan opini publik yang menanggapi kebijaksanaan
pimpinan perusahaan dalam menggerakkan pegawainya dan menerapkan
metodenya
2. Mengadakan koreksi dan saran kepada pimpinan perusahaan, terutama kegiatan
yang mendapat sorotan atau kritikan publik
3. Mempersiapkan bahan-bahan penerangan dan penjelasan yang jujur dan objektif
agar publik tetap memperoleh kejelasan tentang segala aktivitas dan
perkembangan perusahaan
4. Ikut membantu pimpinan dalam hal menyusun atau memperbaiki formasi staf ke
arah yang efektif
5. Mengadakan penyelidikan atau penelitian tentang kebutuhan, kepentingan dan
selera publik akan barang-barang yang dihasilkan perusahaan.
Internal Public Relations

Kegiatan Internal Public Relations merupakan kegiatan yang ditujukan untuk publik
internal organisasi/perusahaan. Publik internal adalah keseluruhan elemen yang
berpengaruh secara langsung dalam keberhasilan perusahaan, seperti  karyawan,
manajer, supervisor, pemegang saham, dewan direksi perusahaan dan sebagainya.

Contoh public internal PR dalam suatu perusahaan :

 Pimpinan:  Memegang kendali agar perusahaan tetap kokoh


 Pemegam saham:  Membantu pimpinan dalam mengendalikan perusahaan
 Karyawan:  Secara tidak langsung dan langsung ikut serta mengendalikan
perusahaan
 Peraalatan perusahaan:  Kalau tidak ada peralatan,perusahaan tdiak dapat
memproduksi produk
 Produk: Merupakan bagian internal terpenting dalam suatu perusahaan.
 Gaji:  Kalau gaji layak maka karyawan akan semakin giat untuk memproduksi
produk.
PENUTUP
BAB III
KESIMPULAN
Hubungan masyarakat atau Public Relations adalah suatu usaha yang sengaja
dilakukan, direncanakan secara berkesinambungan untuk menciptakan saling pengertian
antara sebuah lembaga/institusi dengan masyarakat. Humas (PR) adalah sebuah seni
sekaligus ilmu sosial dalam menganalisa kecenderungan, meramalkan konsekuensinya,
memberikan pengarahan kepada pimpinan institusi/lembaga dan melaksanakan
program-program terencana yang dapat memenuhi kepentingan baik institusi maupun
lembaga tersebut maupun masyarakat yang terkait.
Public Relations (PR) merupakan fungsi manajemen untuk mencapai target
tertentu yang sebelumnya harus mempunyai program kerja yang jelas dan rinci, mencari
fakta, merencanakan, mengkomunikasikan, hingga mengevaluasi hasil-hasil apa yang
telah dicapainya.
DAFTAR PUSTAKA

1. Abdurrachman, Oemi. 2001. Dasar-dasar Public Relations. Bandung: Penerbitan


PT. Citra Aditya Bakti
2. Kusunastuti,Frida. 2001. Dasar-Dasar Humas . Jakarta : GhaliaIndonesia
3.   http:// peran kerja humas.com/
4. http://adimarhaen.multiply.com/journal/item/23/Ruang_Publik_Politis_Komuni
kasi_Politis_dalam_Masyarakat_Majemuk
5.  www. Public relations.com

Anda mungkin juga menyukai