B. MENERIMA TAMU
Tugas menerima tamu adalah membantu para tamu yang datang atau berkunjung ke
suatu instansi atau perusahaan untuk berbagai keperluan dengan pimpinan. Sebagai
penerima tamu, seorang sekretaris hendaknya bersikap sopan, ramah, bijaksana,
berpenampilan simpatik, dan mempunyai pengetahuan yang luas mengenai susunan dan
fungsi organisasi tempatnya bekerja, serta mengetahui hal-hal pokok lain yang berkaitan
dengan itu. Beberapa hal tersebut perlu diketahui agar sekretaris dapat memberikan
penjelasan yang memadai serta kesan yang baik kepada para tamu. Seperti diketahui, para
tamu umumnya akan menilai baik atau tidaknya suatu instansi/perusahaan yang
dikunjungi berdasarkan kesan pertama yang diperoleh dari penerima tamu. Karena itulah
kesan pertama itu perlu diciptakan sebaik-baiknya oleh sang sekretaris. Beberapa hal yang
harus diharapkan seorang tamu saat berkunjung ke suatu perusahaan tertentu adalah:
a. Tetap mendapatkan pelayanan yang ramah dan sopan meskipun ia belum membuat
perjanjian
b. Bertemu dengan orang yang ingin ditemui dan jika tidak bisa, ia tetap berharap bisa
bertemu orang lain yang dapat mewakili.
c. Merasa nyaman saat menunggu di ruang tunggu.
d. Tidak dipingpong ke sana ke mari.
e. Mendapat keterangan yang jelas. Bila harus kembali di lain waktu, ia tahu kapan.
1. Tip Menerima Tamu
Menerima tamu adalah pekerjaan rutin sekretaris yang harus dilakukan dengan baik
dan perlu menggunakan strategi khusus. Berikut tip mengenai hal-hal yang harus dan tidak
seharusnya dilakukan oleh sekretaris saat menerima tamu.
No Lakukan (DO) Jangan Lakukan (Don’t)
1. Terima tamu dengan ramah. Mengabaikan tamu yang datang
2. Mencatat nama dan pesan setiap Mengingat semua nama tamu dan pesan
tamu yang datang. tamu tanpa mencatatnya.
3. Mempersilahkan tamu dan jika bisa Membiarkan kamu menunggu lama
mengantarnya langsung ke pimpinan dengan suasana yang tidak nyaman
4. Jika tamu harus menunggu buat Membiarkan tamu menunggu lama
tamu merasa nyaman dengan suasana yang tidak nyaman
5. Jika ada yang bisa mewakili Membiarkan tamu pulang tanpa bertemu
pimpinan, segera pertemukan tamu dengan pimpinan atau yang bisa
dengan perwakilan pimpinan mewakilinya.
6. Jika harus menolak tamu yang tidak Memberikan kesempatan kepada tamu
diharapkan, bersikap tegas, dan yang tidak diharapkan untuk terus
jangan biarkan dia menunggu memaksa bertemu dengan pimpinan
7. Jika terpaksa harus mengusir tamu, Mengusir tamu dengan emosional dan
lakukan dengan ramah dan terpancing konfrontasi dengan tamu.
diplomatis, tetapi tetap tegas
4. Identifikasi Tamu
Mengingat banyaknya tamu yang datang dan ingin menemui pimpinan, maka
staf harus pandai pandai menyaring para tamu yang datang menjadi tamu yang dapat
ditanganinya sendiri, tamu yang dapat dihadapkan ke pimpinan, dan tamu yang dapat
disalurkan ke pejabat lain. Berikut adalah cara melayani berbagai jenis tamu.
a. Tamu dengan perjanjian. Staf segera melapor atau menelpon pimpinan ketika tamu
telah datang. Jika pimpinan sudah siap menerima tamu tersebut, maka staf dapat
mempersilahkan tamu untuk masuk ke ruang pimpinan.
b. Tamu tanpa perjanjian. Staf meminta tamu untuk mengisi kartu tamu dan segera
menanyakan kepada pimpinan dengan menyerahkan kartu tamu tersebut.
1. Jika pimpinan belum atau tidak bersedia menerimanya, maka staf harus pandai
mengutarakannya agar tamu tidak tersinggung atau salah paham.
2. Jika pimpinan bersedia menerima tamunya, kembali pada waktu yang ditemukan
dan tamu menyetujuinya, maka perlu dibuat perjanjian.
3. Jika tamu disalurkan kepada pejabat/unit lainnya, maka segaera beritahu unit
termaksud melalui pegawai atau pembantu pimpinan yang bersangkutan.
c. Tamu keluarga atau teman pimpinan. Staf segera melapor ke pimpinan. Apabila
pimpinan siap menerimanya, maka staf mengantarkan tamu menemui pimpinan.
d. Tamu rutin atau tamu pegawai kantor itu sendiri. Bila tidak ada tamu lainnya, maka
staf dapat secara langsung mempersilahkan tamu untuk menemui pimpinan.
e. Tamu VIP (Very Important Person) misalnya kalangan pejabat tinggi negara. Staf
segera melapor ke pimpinan sendirilah yang akan secara langsung menemui dan
menyambut tamu tersebut di lobby atau di ruang tamu.
1. Nama : ……………………………………………………
2. Pekerjaan : ……………………………………………………
3. Alamat : ……………………………………………………
4. Telepon : …………………………………………………...
5. Waktu perjanjian : ……………………………………………………
6. Tempat : ……………………………………………………
7. Tentang/hal : ……………………………………………………
8. Keterangan lain : ……………………………………………………
9.
……………..,
………20……….
(……………………..)
Gambar 5.5 Agenda Perjanjian
Staf hendaknya membuat perjanjian bila tamu menghendakinya, dan jika ada
perubahan pada perjanjian, maka dia harus menyampaikan kepada tamu tersebut
secepatnya melalui telepon sesuai dengan keadaan. Staf selalu wajib mencatat nomor
telepon orang/tamu yang membuat perjanjian dengan dia. Pembatalan perjanjian
jangan sampai terlambat dikomunikasikan. Jika staf tersebut lupa memberitahukan,
maka akan berakibat memberikan kesan negatif untuk kantor. Sehingga staf perlu
membuat catatan mengenai perjanjian-perjanjian yang dibuat untuk pimpinan berupa
kartu atau agenda perjanjian sebagaimana contoh.
C. KESIMPULAN
Tugas menerima tamu adalah membantu para tamu yang datang atau
berkunjung ke suatu instansi atau perusahaan untuk berbagai keperluan dengan pimpinan.
Seperti diketahui, para tamu umumnya akan menilai baik atau tidaknya suatu
instansi/perusahaan yang dikunjungi berdasarkan kesan pertama yang diperoleh dari
penerima tamu. Karena itulah kesan pertama itu perlu diciptakan sebaik-baiknya oleh sang
sekretaris. Menerima tamu adalah pekerjaan rutin sekretaris yang harus dilakukan dengan
baik dan perlu menggunakan strategi khusus.
Daftar Referensi
Tuginem, & Trisiyani, R. (2018). Otomatisasi Tata Kelola Humas Dan Keprotokolan.
Retrieved from https://books.google.co.id/books?
id=UhIVEAAAQBAJ&pg=PA182&dq=jenis+jenis+tamu&hl=id&newbks=1&newbk
s_redir=0&sa=X&ved=2ahUKEwjArPjuouD7AhXBmeYKHZE7C70Q6AF6BAgME
AI#v=onepage&q=jenis%20jenis%20tamu&f=false