b. Uraian
1. Pentingnya izin usaha:
Agar dikemudian hari tidak timbul masalah yang mempengaruhi
kelasngsungan usaha, dan sebagai salah satu langkah perlindungan agar
usaha aman dan lancar.
2. Surat Izin Tempat Usaha (SITU) dan Surat Izin Gangguan (HO):
SITU:pemberian izin tempat usaha kepada seseorang atau badan
usaha yang tidak menimbulkan gangguan atau kerusakan lingkungan di
lokasi tertentu.
HO: pemberian izin tempat usaha kepada perusahaan atau badan di
lokasi tertentu yang dapat menimbulkan bahaya, gangguan, atau
kerusakan lingkungan.
3. Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengurusan SITU:
a. membuat surat izin tetangga
b. membuat surat keterangan domisili perusahaan.
4. Dokumen yang diperlukan dalam pengurusan SITU:
a. fotokopi KTP pemohon,
b. foto pemohon ukuran 3 x 4 cm sebanyak 2 buah,
c. formulir isian lengkap dan sudah ditandatangani,
d. fotokopi pelunasan PBB tahun berjalan,
e. fotokopi IMB,
f. fotokopi sertifikat tanah/akta tanah,
g. denah lokasi tempat usaha,
h. surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga (izin tetangga) yang
diketahui RT/RW setempat,
i. izin sewa/kontrak,
j. surat keterangan domisili perusahaan,
k. fotokopi akta pendirian perusahaan dari notaris,
l. berita acara pemeriksaan lapangan,
m. berita acara rapat pembahasan.
5. Surat izin tetangga:
Merupakan surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga terdekat kiri,
kanan, depan, dan belakang yang diketahui RT/RW setempat, diteruskan ke
kelurahan, kecamatan, sampai kotamadya/kabupaten.
6. Cara koperasi memperoleh modal:
Koperasi membutuhkan modal usaha yang bersumber dari modal sendiri dan
modal pinjaman.
7. Hal yang menjadi pertimbangan dalam menentukan lokasi pertokoan untuk
usaha:
a. tingkat kepadatan penduduk
b. tingkat pendapatan masyarakat calon konsumen
c. banyaknya usaha lain di tempat tersebut
d. pertimbangan ekonomis
e. traffic (lalu lintas)
f. tingkat persaingan
g. keamanan dan akses parkir
8. Cara memperoleh permodalan bagi PT:
Melalui sumber dana intern dan ekstern.
Sumber dana intern antara lain: laba ditahan dan tabungan pribadi
pemilik perusahaan.
Sumber dana ekstern antara lain: bank, lembaga keuangan nonbank,
dan modal ventura.
9. Dua sistem pencatatan yang digunakan dalam manajemen keuangan:
(1) sistem keuangan secara kontinu (terus-menerus), yang terdiri dari
a. transaksi penjualan, pembelian, biaya, persediaan, produksi, utang,
setoran, modal, dan deviden (pembagian keuntungan).
b. Administrasi pajak dan surat-menyurat.
(2) sistem keuangan secara periodik, terdiri dari:
a. laporan rugi laba, laporan neraca,
b. laporan perubahan modal,
c. laporan posisi keuangan perusahaan dan arus kas perusahaan,
d. laporan piutang,
e. laporan prediksi (forecast) penjualan (semesteran dan tahunan),
f. laporan keuangan bank,
g. laporan posisi kas perusahaan.
10. Tujuan penting diterapkannya administrasi yang baik:
a. Mendapatkan informasi atas kegiatan usaha yang telah dilakukan oleh
perusahaan.
b. Mendapatkan data yang akurat dalam tujuan untuk mengambil keputusan
strategis (strategic decision making process), seperti keputusan
permodalan, keputusan investasi, keputusan efisiensi, dan keputusan
penetapan harga.
c. Menyususn program dalam rencana pengembangan usaha seperti
waralaba atau lisensi.
d. Mengetahui kinerja perusahaan dulu dan sekarang.
e. Memperlancar proses-proses antarbagian, departemen, dan divisi dalam
menjalankan pekerjaannya.
b. Uraian
1. Faktor-faktor seorang wirausaha harus selalu mengamati dan mengevaluasi
strategi usahanya:
a. What Do You See...?
Indra penglihatan sangat penting di dalam menilai apa yang akan dikomu-
nikasikan dan dipromosikan kepada calon pelanggan.
b. What Do You Smell...?
Indra penciuman akan dapat mendeteksi apakah kesan terhadap produk
bisa menciptakan kesan yang positif atau malah sebaliknya.
c. What Do You Feel...?
Faktor ini adalah kunci sukses di dalam menawarkan produk secara
experienced and emotional marketing.
d. What Do You Think about your product...?
Ini hampir sama dengan What do you feel, tetapi What do you think itu
bersifat rasional.
e. What Do You Touch...?
Lingkungan/tempat usaha yang buruk, pasti akan menimbulkan kesan
kualitas yang negatif.
f. What Do You Hear...?
Kesan kualitas yang baik bisa berkembang dari mulut ke mulut, sehingga
langkah awal yang berkualitas positif akan bisa menjadi strategi marketing
yang baik.
g. What Do You Get ...?
Apa yang didapatkan oleh calon pelanggan pertama kalinya haruslah
positif, di mana tingkat kepuasan yang diterimanya sebanding, bahkan
melebihi kepuasan yang diharapkan.
2. Faktor-faktor yang menngerakkan perubahan dan contohnya:
a. Perubahan yang didorong oleh faktor ekonomi.
Contoh: tingkat pendapatan; pertumbuhan penduduk; perubahan kurs
mata uang terhadap mata uang asing; krisis ekonomi dan moneter; serta
perubahan kebijakan pemerintah.
b. Perubahan yang didorong oleh faktor pasar.
Contoh: perubahan pola persaingan; perubahan gaya hidup dan perilaku
pelanggan, termasuk tren kebutuhan pelanggan; perubahan karena
pesaing melakukan inovasi dan menemukan produk baru.
c. Perubahan yang digerakkan oleh faktor perkembangan teknologi.
Contoh: telepon.
d. Perubahan yang dipengaruhi oleh iklim dan cuaca.
Contoh: perubahan cuaca berpengaruh pada berbagai industri.
3. Strategi-strategi yang digunakan wirausaha atas konsekuensi dari perubahan
yang terjadi:
a. Menciptakan peluang baru.
Strategi yang dilakukan: pengembangan pasar dengan pengembangan
produk dan diversifikasi produk.
b. Menciptakan ancaman bagi strategi perusahaan.
Strategi yang dilakukan: inovasi pasar dengan inovasi produk.
c. Menciptakan strategi dan daya saing.
Strategi yang dilakukan: pertahanan pasar dengan analisis rantai biaya
dan efisiensi.
d. Menguatkan daya saing perusahaan.
Strategi yang dilakukan: penetrasi pasar dengan bauran pemasaran dan
kategori produk.
4. Beberapa tingkat pemetaan produk:
a. Berdasarkan kategori produk.
b. Berdasarkan golongan atau kelas produk.
c. Berdasarkan jenis produk.
d. Berdasarkan ciri-ciri produk.
e. Berdasarkan kesamaan produk.
5. Terjadinya mekanisme harga di pasar:
Karena adanya tarik-menarik antara konsumen yang ingin memiliki suatu
produk yang ditawarkan produsen dengan harga yang membuat semua pihak
merasa terpuaskan.
6. Hukum permintaan:
Apabila harga naik maka jumlah barang yang diminta konsumen akan
menurun, dan apabila harga turun maka jumlah barang yang diminta akan
mengalami kenaikan.
7. Dua anggapan pokok untuk mewujudkan hukum permintaan:
a. Kepuasan setiap konsumen dapat diukur dengan uang atau satuan terukur
lainnnya seperti volume, berat, panjang, dan lain-lain.
b. Tingkat kepuasan konsumen dapat lebih tinggi atau lebih rendah.
8. Diketahui: fungsi permintaan:
fungsi penawaran:
Titik equilibrium:
Fungsi penawaran (S) = Fungsi Permintaan (D)
Titik keseimbangan terjadi pada saat jumlah permintaan dan jumlah yang
Nilai konstanta :
Kurva regresi:
b. Jika jumlah pelanggan (Y) = 200, waktu promosi yang diperlukan (X)
adalah:
b. Isian
1. Lima sifat strategi usaha:
(1) Dinamis, yaitu selalu mengikuti perkembangan dan
perubahan zaman.
(2) Efektif, yaitu dapat disesuaikan dengan perubahan arah
persaingan dan pasarnya.
(3) Efisien, yaitu berorientasi pada faktor biaya dan harga
sebagai akibat biaya yang ditimbulkan oleh perubahan baik itu dari segi
biaya produksi, biaya pemasaran, maupun distribusinya.
(4) Antisipatif, yaitu dapat dikembangkan untuk disesuaikan
dan dievaluasi menuju arah perubahan.
(5) Fleksibel, yaitu tidak kaku dan dapat diperbaharui.
2. Dua jenis pengelolaan persediaan yang dilakukan wirausaha:
1) Cara tradisional, yaitu dengan memiliki persediaan minimal untuk
mendukung kelancaran proses produksi.
2) Just In Time. Model ini menempatkan pemasok bahan produksi sebagai
mitra usaha. Para pemasok dibina dan diperlakukan sebagai bagian dari
perusahaan yang dipasok bahan bakunya.
3. Tujuan pokok dari layout pabrik:
a. meminimalkan biaya pengangkutan dan penanganan,
b. memudahkan pengawasan pekerjaan bagi mandor,
c. mendapatkan penggunaan ruang yang efisien bagi karyawan maupun bagi
penyimpanan,
d. mempercepat dan melancarkan arus bahan-bahan,
e. melakukan pekerjaan yang efisien.
4. Empat kondisi dalam mengidentifikasi dan memberdayakan karyawan:
Kondisi 1:
Karyawan mampu dan mau bekerja (termotivasi)
Kondisi 2:
Karyawan mau bekerja (termotivasi), tetapi belum mampu
mengerjakannya.
Kondisi 3:
Karyawan mampu melakukan suatu pekerjaan, tetapi tidak termotivasi.
Kondisi 4:
Karyawan tidak mau bekerja (termotivasi) dan tidak mampu untuk
dipekerjakan lagi.
5. Empat tahap dalam pengendalian produksi, dan perbedaan tahapan
pengendalian produksi pada proses produksi continous dan intermitten:
Tahapan pengendalian produksi
1) Planning
2) Routing,
Adalah usaha untuk menentukan urutan dari proses dan alat yang
digunakan dalam proses produksi.
3) Schedulling,
Adalah usaha untuk menentukan kapan produksi akan dimulai dan
selesai untuk diserahkan.
4) Dispatching,
Yaitu surat perintah yang berisi wewenang untuk melakukan kegiatan
produksi.
Tahapan pengendalian produksi pada proses produksi continous
dan intermitten:
Pada proses produksi terus-menerus (continuos), routing ditetapkan
terlebih dahulu, kemudian scheduling dan dispatching, sedangkan pada
proses terputus-putus (intermittent), scheduling ditetapkan terlebih dahulu,
kemudian routing dan dispatching.
6. Tiga jenis modal yang harus disiapkan wirausaha dalam memulai suatu
usaha:
1) Modal investasi awal, merupakan jenis modal yang harus dikeluarkan pada
awal dimulainya usaha dan biasanya digunakan untuk jangka panjang.
2) Modal kerja, merupakan modal yang harus dikeluarkan untuk membeli
atau membuat barang yang akan dijual ke pelanggan.
3) Modal operasional, adalah modal yang harus dikeluarkan untuk membayar
biaya operasi bulanan dari suatu usaha seperti pembayaran gaji karyawan,
PLN, air, bahkan retribusi.
b. Elastisitas permintaan
Elastisitas permintaan tidak hanya mempengaruhi tingkat harga, tetapi
juga volume yang dapat dijual.
c. Biaya
Penetapan tingkat harga yang tinggi tidak hanya menutupi biaya produksi,
biaya operasi dan biaya nonoperasi, tetapi juga dapat memberikan
keuntungan.
d. Persaingan
Penentuan harga yang terlalu tinggi bisa menyebabkan konsumen beralih
ke produsen lain, namun jika hanya ada satu produsen dalam suatu pasar,
maka ia bisa bebas menentukan harga jual produknya.
e. Pengawasan pemerintah
Pemerintah melindungi konsumen dari terjadinya harga maksimum,
diskriminasi harga, serta praktik lain yang dapat menuju ke arah monopoli.
f. Tujuan perusahaan
Tujuan yang hendak dicapai perusahaan dalam menetapkan suatu tingkat
harga antara lain untuk memperoleh tingkat penjualan tertentu,
penguasaan pasar, memperoleh laba maksimum, dll.
g. Penawaran dan permintaan
Pada umumnya tingkat harga yang rendah akan mengakibatkan
meningkatnya permintaan suatu produk, dan sebaliknya.
No. 10 a. menjadi a.
b. Isian
1. Jenis beban usaha yang ada pada perusahaan dagang:
Beban penjualan, dan beban administrasi/umum.
2. Dua bentuk penyajian laporan laba rugi:
a. Metode single step (metode langsung)
Pada metode ini, masing-masing seluruh pendapatan dan beban
dijumlahkan. Kemudian dicariselisih dari kedua jumlahnya untuk
mengetahui nilai laba atau rugi perusahaan.
b. Metode multiple steps (metode bertahap)
Pada metode ini, pendapatan usaha dan pendapatan di luar usaha
dipisahkan, demikian pula beban usaha dan beban luar usaha, baru
kemudian masing-masing dijumlahkan dan dicari selisihnya agar diperoleh
laba atau rugi perusahaan.
3. Unsur-unsur laporan perubahan modal:
Modal awal
Laba atau rugi
Pengambilan pribadi (prive)
Setoran pribadi
Modal akhir
4. Aktivitas utama yang berkaitan dengan penyusunan laporan arus kas:
a. Aktivitas operasi, yaitu aktivitas-aktivitas yang berkaitan
dengan upaya perusahaan untuk menghasilkan produk, sekaligus semua
cara yang terkait dengan penjualan produk.
b. Aktivitas investasi, yaitu aktivitas yang terkait dengan
pembelian dan penjualan harta perusahaan yang dapat menjadi sumber
pendapatan perusahaan.
c. Aktivitas pembiayaan, yaitu semua aktivitas yang berkaitan
dengan upaya untuk mendukung operasi perusahaan dengan
menyediakan kebutuhan dana dari berbagai sumber beserta
konsekuensinya.
5. Macam-macam rasio keuangan:
a. Rasio likuiditas, digunakan untuk mengukur kemampuan
perusahaan dalam menjamin utang-utang lancarnya.
b. Rasio solvabilitas, digunakan untuk mengukur
perbandingan dana yang disediakan oleh pemilik dengan dana yang
dipinjam dari kreditur perusahaan tersebut.
c. Rasio rentabilitas (rasio profitabilitas), digunakan untuk
mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba.
d. Rasio efisiensi/perputaran, digunakan untuk mengukur
kemampuan perusahaan dalam mengelola aktiva-aktivanya agar dapat
memberikan aliran kas masuk untuk peusahaan.
6. Rasio likuiditas memiliki karakteristik yang kurang menguntungkan:
Aktiva dan utang jangka pendek mudah sekali berubah. Oleh karena itu,
ukuran likuiditas juga menjadi cepat berubah dan akan ketinggalan zaman.
7. Faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya margin laba operasi:
a. Jumlah produk yang terjual.
b. Rata-rata harga penjualan masing-masing unit produk.
c. Biaya produksi/perakitan atau yang diperlukan dari produk perusahaan.
d. Kemampuan untuk mengontrol beban umum dan administratif.
e. Kemampuan untuk mengontrol beban pemasaran dan penyaluran produk
perusahaan.
8. Cara menilai kinerja perusahaan dengan menggunakan rasio
keuangan:
Dengan membandingkan rasio tahun terakhir dengan tahun-tahun
sebelumnya, dan dengan membandingkan posisi keuangan perusahaan
tersebut terhadap perusahaan lainnya dalam industri sejenis.
9. Cara perluasan skala usaha:
a. Menambah kapasitas mesin dan kapasitas tenaga kerja
serta tambahan jumlah modal untuk investasi.
b. Menambah jenis barang atau jasa yang akan dihasilkan.
c. Menambah lokasi usaha di tempat lain, di kota lain,
ataupun di negara lain.
10. Tiga macam trust/merger:
a. Merger horizontal, yaitu merger yang dilakukan oleh usaha sejenis (usaha
yang sama).
b. Merger vertikal, yaitu merger yang terjadi antara perusahaan-perusahaan
yang saling berhubungan, misalnya dalam hal alur produksi yang
berurutan.
c. Konglomerat, yaitu merger antara berbagai perusahaan dengan produk-
produk yang berbeda dan tidak saling berkaitan.
c. Studi kasus
1. Analisis rasio keuangan perusahaan:
(1) Rasio likuiditas
a.
2009 2008
b.
2009 2008
a.
2009 2008
b.
2009 2008
a.
2009 2008
b.
2009 2008
(4) Rasio efisiensi/perputaran
a.
2009 2008
b.
2009 2008
c.
2009 2008
c. Rasio rentabilitas
Margin laba operasi PT Choco Chocolate Tbk pada tahun 2009 (0,44)
mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2008 (0,87).
Sehingga dapat disimpulkan kemampuan perusahaan dalam menjaga
keseimbangan antara biaya dan beban produksi dengan penjualan
mengalami penurunan.
ROE yang dimiliki perusahaan pada tahun 2009 (5%) jauh lebih baik
daripada tahun 2008 (1%). Jika dilihat pula dari rasio hutang pada tahun
2009, perusahaan juga memiliki tingkat hutang yang lebih besar daripada
tahun 2008. Hal ini dapat diartikan bahwa modal perusahaan menjadi lebih
besar karena adanya aktivitas hutang.
d. Rasio efisiensi/perputaran
Pada tahun 2009, waktu untuk membayar tagihan oleh para pelanggan
PT Choco Chocolate Tbk lebih sedikit daripada tahun 2008. Begitu pula
dengan tingkat perputaran persediaan. Di tahun 2009, perusahaan
mengalami tingkat perputaran persediaan yang lebih cepat dibandingkan
tahun sebelumnya.
3. Kinerja yang lebih baik:
Rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas, PT Choco Chocolate Tbk di
tahun 2009 tidak lebih baik daripada tahun 2008. Namun dilihat dari rasio
efisiensi/perputaran, menunjukkan peningkatan dari tahun sebelumnya.