KELAS X SEMESTER 1
Disusun oleh :
WINDU MAHMUD, S.Pd.,M.Eng.
NIP. 197809252005011009
www.peb-2013.blogspot.com
Page 1
Ilmu ekonomi atau ekonomi politik (political economy), adalah suatu studi
tentang kegiatan-kegiatan yang, dengan atau tanpa menggunakan uang, mencakup
atau melibatkan transaksi-transaksi pertukaran antar manusia;
2.
Ilmu ekonomi adalah suatu studi mengenai bagaimana orang menjatuhkan pilihan
yang tepat untuk memanfaatkan sumber-sumber produktif (tanah, tenaga kerja,
barang-barang modal semisal mesin, dan pengetahuan teknik) yang langkah dan
terbatas jumlahnya, untuk menghasilkan berbagai-bagai barang (misalnya daging,
mantel, perahu layar, konser musik, jalan raya, pesawat pembom) serta
mendistribusikan (membagikannya) kepada pelbagai anggota masyarakat untuk
mereka pakai/konsumsi;
3.
Ilmu ekonomi adalah studi tentang manusia dalam kegiatan hidup mereka seharihari, (untuk) mendapat dan menikmati kehidupan;
4.
Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana manusia bertingkah pekerti untuk
mengorganisir kegiatan-kegiatan konsumsi dan produksinya;
5.
6.
Profesor Paul Anthony Samuelson menyatakan bahwa setiap sarjana ekonomi bisa saja
memperluasnya menjadi berkali-kali lipat lebih banyak. Namun demikian, Profesor Paul
Anthony Samuelson akhirnya memberikan pernyataan sebagai kesimpulan. Tulisnya: Para
ahli ekonomi sekarang lebih sepakat untuk menerima kebenaran sebuah definisi umum
sebagai berikut :
Economic is the study of how man and society end up choosing, with or without the use of
money, to employ scare productive resources that could have alternative uses, to produce
various commodities and distributive them for consumption, now or in the future, among
various people and groups in society. It analizes the cost and benefits of improving pattern of
resoursces allocation.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 2
2.
3.
Ketiga masalah di atas, yaitu What, How dan For whom, bersifat fundamental sekali, serta
dihadapi oleh setiap perekonomian-perekonomian yang sedang berkembang maupun yang
sudah maju, perekonomian komunis ataupun kapitalis, perekonomia kuno maupun modern,
perekonomian desa maupun kota tetapi tidak semua perekonomian itu memecahkan ketiga
masalah tersebut dengan cara yang sama.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 3
Ketiga masalah di atas, yaitu What, How dan For whom erat sekali bersangkut paut dengan
masalah keempat yang terdapat di dalam definisi ilmu ekonomi yang telah tersebutkan diatas.
Kelima, adalah tentang bagian terakhir definisi diatas yaitu. Bunyinya adalah Ilmu ekonomi
itu menganalisis besarnya biaya-biaya serta keuntungan-keuntungan yang terjadi karena
adanya perbaikan di dalam pola alokasi sumber-sumber.
Sejarah Perkembangan Ilmu Ekonomi
Kata ekonomi sendiri berasal dari kata Yunani, ? (oikos) yang berarti keluarga,
rumah tangga dan (nomos), atau peraturan, aturan, hukum, dan secara garis besar
diartikan sebagai aturan rumah tangga atau manajemen rumah tangga. Sementara yang
dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi
dan data dalam bekerja.
Secara umum, subyek dalam ekonomi dapat dibagi dengan beberapa cara, yang paling
terkenal adalah mikroekonomi vs makroekonomi. Selain itu, subyek ekonomi juga bisa
dibagi menjadi positif (deskriptif) vs normatif, mainstream vs heterodox, dan lainnya.
Ekonomi juga difungsikan sebagai ilmu terapan dalam manajemen keluarga, bisnis, dan
pemerintah. Teori ekonomi juga dapat digunakan dalam bidang-bidang selain bidang
moneter, seperti misalnya penelitian perilaku kriminal, penelitian ilmiah, kematian, politik,
kesehatan, pendidikan, keluarga dan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena pada dasarnya
ekonomi seperti yang telah disebutkan di atas adalah ilmu yang mempelajari pilihan manusia.
Ada sebuah peningkatan trend untuk mengaplikasikan ide dan metode ekonomi dalam
konteks yang lebih luas. Fokus analisa ekonomi adalah pembuatan keputusan dalam
berbagai bidang dimana orang dihadapkan pada pilihan-pilihan, misalnya bidang pendidikan,
pernikahan, kesehatan, hukum, kriminal, perang, dan agama.
Gary Becker dari University of Chicago adalah seorang perintis trend ini. Dalam artikelartikelnya, ia menerangkan bahwa, ekonomi seharusnya tidak ditegaskan melalui pokok
persoalannya, tetapi sebaiknya ditegaskan sebagai pendekatan untuk menerangkan perilaku
manusia. Pendapatnya ini terkadang digambarkan sebagai ekonomi imperialis oleh beberapa
kritikus.
Banyak ahli ekonomi mainstream merasa bahwa kombinasi antara teori dengan data yang ada
sudah cukup untuk membuat kita mengerti fenomena yang ada di dunia. Ilmu ekonomi akan
mengalami perubahan besar dalam ide, konsep, dan metodenya; walaupun menurut pendapat
kritikus, kadang-kadang perubahan tersebut malah merusak konsep yang benar, sehingga
tidak sesuai dengan kenyataan yang ada. Hal ini menimbulkan pertanyaan apa yang
seharusnya dilakukan oleh para ahli ekonomi ?.
Adam Smith sering disebut sebagai yang pertama mengembangkan ilmu ekonomi pada abad
18 sebagai satu cabang tersendiri dalam ilmu pengetahuan. Melalui karya besarnya Wealth of
Nations, Smith mencoba mencari tahu sejarah perkembangan negara-negara di Eropa.
Sebagai seorang ekonom, Smith tidak melupakan akar moralitasnya terutama yang tertuang
dalam The Theory of Moral Sentiments. Perkembangan sejarah pemikiran ekonomi kemudian
berlanjut dengan menghasilkan tokoh-tokoh seperti Alfred Marshall, J.M. Keynes, Karl
Marx, hingga peraih hadiah Nobel bidang Ekonomi tahun 2006, Edmund Phelps.
Secara garis besar, perkembangan aliran pemikiran dalam ilmu ekonomi diawali oleh apa
yang disebut sebagai aliran klasik. Aliran yang terutama dipelopori oleh Adam Smith ini
menekankan adanya invisible hand dalam mengatur pembagian sumber daya, dan oleh
karenanya peran pemerintah menjadi sangat dibatasi karena akan mengganggu proses ini.
Konsep invisble hand ini kemudian direpresentasikan sebagai mekanisme pasar melalui harga
sebagai instrumen utamanya.
Ekonomi Menurut Aliran Klasik
Aliran klasik mengalami kegagalannya setelah terjadi Depresi Besar tahun 1930-an yang
menunjukkan bahwa pasar tidak mampu bereaksi terhadap gejolak di pasar saham. Sebagai
penanding aliran klasik, Keynes mengajukan teori dalam bukunya General Theory of
www.peb-2013.blogspot.com
Page 4
Employment, Interest, and Money yang menyatakan bahwa pasar tidak selalu mampu
menciptakan keseimbangan, oleh karenanya, intervensi pemerintah harus dilakukan agar
distribusi sumber daya mencapai sasarannya. Dua aliran ini kemudian saling bertarung
dalam dunia ilmu ekonomi dan menghasilkan banyak varian dari keduanya, seperti : new
classical, neo klasik, new keynesian, monetarist, dan lain sebagainya.
Namun perkembangan dalam pemikiran ini juga berkembang ke arah lain, seperti teori
pertentangan kelas dari Karl Marx dan Friedrich Engels, serta aliran institusional yang
pertama dikembangkan oleh Thorstein Veblen, dkk., dan kemudian oleh peraih nobel
Douglass C. North.
Beberapa tokoh ekonomi klasik seperti Adam Smith (1723-1790), Thomas Robert Malthus
(1766-1834), Jean Baptiste Say (1767-1832), David Ricardo (1772-1823), Johan Heinrich
von Thunen (1780-1850), Nassau William Senior (1790-1864), Friedrich von Herman, John
Stuart Mill (1806-1873) dan John Elliot Cairnes (1824-1875) memperoleh kehormatan dari
Karl Marx (1818-1883) atas keklasikan dalam mengetengahkan persoalan ekonomi yang
dinilai tidak kunjung lapuk. Berbeda dengan kaum Merkantilis dan Physiokrat, kaum klasik
memusatkan analisis ekonominya pada teori harga. Kaum klasik mencoba menyelesaikan
persoalan ekonomi dengan jalan penelitian faktor permintaan dan penawaran yang
menentukanharga.
John Maynard Keynes (1883-1946) berpendapat bahwa pandangan klasik yang memusatkan
perhatian analisa ekonominya pada teori harga, maka perlu dipahami arah penggunaan alat
produksi dengan sempurna. Dalam hubungan ini maka pengertian klasik diperluas kepada
para ahli ekonomi yang tidak menganggap tidak mungkin adanya suatu pengangguran yang
tidak dikehendaki (involuntary unemployment).
Salah satu hasil pemikiran kaum klasik yang sangat mempengaruhi dunia dalam era
globalisasi adalah pemikiran mengenai perdagangan internasional. Pemikiran kaum klasik
menentang pemikiran kaum merkantilis yang hanya mementingkan masuknya logam mulia
dan berorientasi ekspor dengan meminimumkan impor barang dari luar negeri.
Kaum merkantilis meletakan tekanan pada perdagangan luar negeri. Kaum physiokrat
memandang pertanian sebagai sumber segala kemakmuran. Adam Smith (1723-1790) sebagai
tokoh aliran klasik menyatakan pendapatnya dalam bukunya yang berjudul Inquiry into the
Nature and Causes of the Wealth of Nations yaitu: Pekerjaan yang dilakukan suatu bangsa
adalah modal yang membiayai keperluan hidup rakyat itu pada asal mulanya, dan dengan
hasil-hasil pekerjaan tersebut dapat dibeli keperluan-keperluan hidupnya dari luar negeri.
Kapasitas produktif daripada kerja selalu bertambah dikarenakan adanya pembagian kerja
yang makin mendasar dan rapi.
Dari keterbatasan sumber daya dan keinginan yang tidak terbatas muncullah masalah pokok
ekonomi.
Masalah pokok ekonomi telah ada sejak dulu dan tetap ada hingga sekarang. Berikut ini kita
akan membahas masalah pokok ekonomi yang telah muncul sejak manusia hidup
berkelompok atau bermasyarakat berdasarkan tinjauan ekonom klasik, ekonom neoklasik,
dan ekonom modern.
Ekonomi klasik diwakili oleh Adam Smith. Menurut Adam Smith kemakmuran tidak terletak
pada emas, melainkan pada barang-barang. Kemakmuran menunjukkan suatu keadaan yang
seimbang antara kebutuhan dengan benda pemuas kebutuhan. Proses untuk mencapai
kemakmuran suatu masyarakat tidaklah mudah. Hal inilah yang menjadi masalah pokok
ekonomi di masyarakat.
Menurut teori ilmu ekonomi klasik, masalah pokok ekonomi masyarakat dapat digolongkan
kepada tiga permasalahan penting, yaitu masalah produksi, masalah distribusi, dan masalah
konsumsi.
a.
Masalah Produksi
www.peb-2013.blogspot.com
Page 5
jenisnya sehingga muncul permasalahan bagi produsen, yaitu barang apa saja yang harus
diproduksi. Munculnya pertanyaan tersebut di atas tidak lain karena heterogennya
masyarakat. Dengan demikian, tentu menimbulkan permasalahan bagi produsen dan
menimbulkan kekhawatiran apabila memproduksi suatu barang tertentu, tetapi tidak
dikonsumsi masyarakat.
b.
Masalah Distribusi
Agar barang/jasa yang telah dihasilkan dapat sampai kepada orang yang tepat, dibutuhkan
sarana dan prasarana distribusi yang baik. Contoh, dari kebun hasil panen perlu alat angkut
yang ditunjang prasarana jalan yang baik agar hasil panen cepat sampai ke tangan konsumen
dan tidak tertimbun di produsen.
c.
Masalah Konsumsi
Hasil produksi yang telah didistribusikan kepada masyarakat idealnya dapat dipakai atau
dikonsumsi oleh masyarakat yang tepat dan digunakan untuk memenuhi kebutuhan yang
tepat pula. Persoalan yang muncul apakah barang tersebut akan dikonsumsi dengan tepat oleh
masyarakat yang benar-benar membutuhkannya atau menjadi sia-sia karena tidak terjangkau
oleh masyarakat sehingga proses konsumsi tidak berjalan sebagaimana mestinya?
Ruang Lingkup Ilmu Ekonomi
Ilmu ekonomi merupakan cabang ilmu sosial yang mempelajari berbagai perilaku pelaku
ekonomi terhadap keputusan-keputusan ekonomi yang dibuat. Ilmu ini diperlukan sebagai
kerangka berpikir untuk dapat melakukan pilihan terhadap berbagai sumber daya yang
terbatas untuk memenuhi kebutuhan manusia yang tidak terbatas.
Ilmu ekonomi memiliki ruang lingkup mikro dan makro sehingga mudah untuk dipelajari.
Keduanya memberikan batasan dan asumsi yang jelas.
Ekonomi Mikro
Ekonomi Mikro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari bagian-bagian
kecil (aspek individual) dari keseluruhan kegiatan perekonomian. Analisis dalam teori
ekonomi mikro antara lain meliputi perilaku pembeli (konsumen) dan produsen secara
individua dalam pasar. Sikap dan perilaku konsumen tercermin dalam menggunakan
pendapatan yang diperolehnya, sedangkan sikap dan perilaku produsen tercermin dalam
menawarkan barangnya. Jadi inti dalam ekonomi mikro adalah masalah penentuan harga,
sehingga ekonomi mikro sering dinamakan dengan teori harga (price theory).
Ekonomi Makro
Ekonomi Makro merupakan cabang ilmu ekonomi yang khusus mempelajari mekanisme
bekerjanya perekonomian sebagai suatu keseluruhan (agregate) berkaitan dengan penggunaan
faktor produksi yang tersedia secara efisien agar kemakmuran masyarakat dapat
dimaksimumkan. Apabila yang dibicarakan masalah produsen, maka yang dianalisis
produsen secara keseluruhan, demikian halnya jika konsumen maka yang diananlisis adalah
seluruh konsumen dalam mengalokasikan pendapatannya untuk membeli barang/jasa yang
dihasilkan oleh perekonomian. Demikian juga dengan variabel permintaan, penawaran,
perusahaan, harga dan sebaginya. Intinya ekonomi makro menganalisis penentuan tingkat
kegiatan ekonomi yang diukur dari pendapatan, sehingga ekonomi makro sering dinamakan
sebagai teori pendapatan (income theory).
Tujuan dan sasaran analisis ekonomi makro antara lain membahas masalah Sisi permintaan
agregate dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi, dan pentingnya kebijakan dan campur
tangan pemerintah untuk mewujudkan prestasi kegiatan ekonomi yang diinginkan.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 6
Prinsip Ekonomi
Semua tindakan ekonomi, apakah itu menghasilkan barang (kegiatan produksi), menyalurkan
barang kepada pihak yang membutuhkan (kegiatan distribusi), atau menggunakan barang
tersebut untuk memenuhi kebutuhan (kegiatan konsumsi), harus selalu didasarkan pada
prinsip ekonomi. Masalah pokok yang dihadapi semua orang adalah kelangkaan alat pemuas
kebutuhan dibandingkan kebutuhan yang tak terbatas. Oleh karena itu, manusia harus pandaipandai menentukan kebutuhan mana yang harus dipenuhi lebih dahulu dengan alat pemuas
yang tersedia. Agar dapat membuat pilihan terbaik, manusia harus memerhatikan prinsip
ekonomi. Prinsip ekonomi dapat dijabarkan sebagai berikut. Dengan pengorbanan tertentu,
manusia akan berusaha untuk memperoleh hasil sebesar-besarnya. Untuk memperoleh hasil
tertentu, manusia akan berusaha untuk melakukan pengorbanan sekecil-kecilnya. Semua
tindakan ekonomi, apakah itu menghasilkan barang (kegiatan produksi), menyalurkan barang
kepada pihak yang membutuhkan (kegiatan distribusi), atau menggunakan barang tersebut
untuk memenuhi kebutuhan (kegiatan konsumsi), harus selalu didasarkan pada prinsip
ekonomi.
Jadi Prinsip ekonomi adalah tindakan dengan pengorbanan tertentu untuk mendapatkan hasil
sebesar-besarnya, atau tindakan dengan pengorbanan sekecil-kecilnya untuk mendapatkan
hasil tertentu.
Ciri- ciri prinsip ekonomi
1. Selalu bersikap hemat
2. Selalau menentukan skala prioritas (kebutuhan yang mendesak atau penting
didahulukan dan diurutkan sampai kebutuhan yang tidak penting dan tidak mendesak)
3. Selalu bertindak dengan rasional dan ekonomis (melalui perencanaan yang matang)
www.peb-2013.blogspot.com
Page 7
4. Selalu bertindak dengan prinsip cost and benefit (pengeluaran biaya diikuti dengan
hasil yang ingin diperoleh)
Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Produksi
Produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah guna suatu barang. Dalam melakukan
kegiatannya, produsen harus selalu berpedoman pada prinsip ekonomi. Ia akan berusaha
memproduksi barang dan jasa untuk mendapatkan keuntungan sebesar mungkin dengan
sarana produksi yang dimilikinya. Beberapa contoh penerapan prinsip ekonomi dalam
kegiatan produksi, antara lain sebagai berikut.
1. Hanya memproduksi barang/jasa yang dibutuhkan masyarakat. Untuk itu,
sebelumnya produsen harus melakukan pengamatan pasar terlebih dahulu agar
tidak salah menentukan barang yang akan diproduksi.
2. Menetapkan harga barang/jasa yang dapat menghasilkan keuntungan terbesar,
tetapi terjangkau oleh pembeli.
Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Distribusi
Distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang/jasa dari produsen kepada konsumen (pihak
yang menggunakan hasil produksi). Dalam melakukan kegiatannya, distributor pun selalu
berpedoman pada prinsip ekonomi. Ia akan membeli barang kepada produsen dan
menyalurkannya kepada konsumen dengan berusaha untuk mendapatkan keuntungan sebesar
mungkin. Beberapa contoh penerapan prinsip ekonomi dalam kegiatan produksi, antara lain
sebagai berikut.
1. Berusaha memperoleh barang dengan harga murah dan menjualnya kembali
dengan harga yang lebih mahal untuk memperoleh keuntungan sebesar mungkin,
tetapi tetap dengan memerhatikan daya beli konsumen.
2. Memberikan pelayanan sebaik mungkin dengan keramahan, tutur kata yang baik,
dan tanpa niat membohongi konsumen.
Penerapan Prinsip Ekonomi dalam Kegiatan Konsumsi
Konsumsi adalah kegiatan menghabiskan atau mengurangi guna suatu barang. Seperti halnya
produsen dan distributor, dalam melakukan kegiatannya konsumen pun harus selalu
berpedoman pada prinsip ekonomi. Ia akan berusaha mengonsumsi barang dan jasa untuk
mendapatkan kepuasan sebesar mungkin. Beberapa contoh penerapan prinsip ekonomi dalam
kegiatan konsumsi, antara lain sebagai berikut:
1. menyusun daftar barang/jasa yang dibutuhkan dengan urutan dari yang terpenting
sampai yang tidak penting;
2. mengonsumsi barang/jasa mulai urutan teratas pada daftar skala prioritas kebutuhan
yang telah disusun;
3. berusaha menyisihkan penghasilan untuk ditabung.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa semua kegiatan ekonomi, apakah itu kegiatan
produksi, distribusi, ataupun konsumsi harus berlandaskan prinsip ekonomi. Namun, perlu
diingat bahwa keuntungan/kepuasan yang besar jangan sampai diperoleh dengan
menghalalkan segala cara, tetapi tetap berpedoman pada etika yang berlaku dan didasari oleh
moral yang baik dari para pelakunya.
Kelangkaan
www.peb-2013.blogspot.com
Page 8
Apakah Anda menginginkan sebuah rumah yang mewah, mobil baru, bahkan makanan yang
lezat setiap hari?. Meskipun semua keinginan tersebut telah Anda penuhi, pasti akan muncul
keinginan-keinginan yang lain. Pada umumnya keinginan mausia adalah tidak terbatas,
sedangkan sumberdaya yangdigunakan sebagai alat pemuas keinginan tersebut terbatas
adanya. Kondisi inilah yang pada akhirnya menimbulkan masalah kelangkaan. Banyak para
ekonomi yang berpendapat bahwa permasalahan utama dalam ilmu ekonomi adalah
mengatasi kelangkaan, yaitu bagaimana manusia menggunakan sumberdaya yang terbatas
untuk memenuhi keinginannya yang tidak terbatas. Kelangkaan akan terjadi apabila jumlah
yang diinginkan melebihi jumlah yang tersedia pada harga sebesar nol, sehingga menuntut
manusia untuk melalukan pilihan. Keinginan manusia adalah tidak terbatas. Hal inilah yang
menyebabkan kebutuhan manusia menjadi beragam adanya. Dalam hal ini ketika sebuah
keinginan tersebut menuntut adanya pemenuhan, maka ia akan menjadi sebuah
kebutuhan. Contoh, ketika kita lapar maka kita ingin makan. Dalam kasus ini, ketika
keinginan makan tersebut menuntut adanya pemenuhan maka menjadi kebutuhan untuk
makan. Untuk dapat memenuhi kebutuhan tersebut diperlukan adanya alat pemuas
kebutuhan, yaitu barang dan jasa.
Barang dan jasa yang digunakan sebagai alat pemuas kebutuhan dihasilkan dari sumber
daya atau faktor produksi. Akibat keterbatasan sumberdaya maka barang dan jasa yang
tersedia juga terbatas, atau akibat sumberdaya langka maka barang dan jasa juga langka.
Barang dan jasa dikatakan langka jika jumlah yang diinginkan melebihi jumlah yang tersedia.
Kelangkaan berbeda dengan kekurangan barang dan jasa. Perhatikan ilustrasi berikut ini:
Ilustrasi 1:
Seorang guru menggunakan keilmuan yang ia miliki dan sumberdaya lain yang langka
seperti kemampuan mengajar, waktu dan tenaganya dalam mengajar untuk
mendapatkan penghasilan. Penghasilan yang diperoleh tersebut ditukarkan dengan tempat
tinggal, pakaian, makanan, dan ribuan barang dan jasa lainnya untuk memenuhi
keinginan guru tersebut.
Ilustrasi 2:
Hujan deras yang mengguyur beberapa kota di pulau jawa selama dua hari telah
menimbulkan musibah banjir dan berdampak pada lumpuhnya jalur transportasi antar kota.
Akibatnya distribusi bahan pangan, khususnya komoditas beras ke berbagai kota, khususnya
Surabaya terhenti. Situasi ini mengakibatkan jumlah persediaan beras di Kota Surabaya
menipis dan beras pun sulit dijumpai di pasar.
Ilustrasi pertama merupakan contoh kasus kelangkaan. Kasus yang dialami oleh guru
tersebut mencerminkan kelangkaan. Sumber daya yang dimiliki oleh guru, seperti keilmuan,
kemampuan mengajar, waktu dan tenaga adalah terbatas, sedangkan keinginan yang
dimiliki guru tersebut tidak terbatas, maka munculah masalah kelangkaan. Permasalahan
kelangkaan tersebut dapat diatasi dengan membuat pilihan. Pembuatan pilihan dalam kondisi
yang serba langka mengharuskan guru tersebut kehilangan kesempatan untuk
memperoleh barang dan jasa tertentu.
Adapun ilustrasi yang kedua bukan merupakan kelangkaan melainkan kekurangan barang
dan jasa dalam hal ini kekurangan beras. Akibat terputusnya jalur transportasi,
distribusi beras ke Kota Surabaya terhambat sehingga jumlah persediaan beras pun
menipis. Dalam hal ini masyarakat di Kota Surabaya mengalami kekurangan beras bukan
kelangkaan beras.
Dengan demikian perbedaaan utama antara kelangkaan dan kekurangan terletak pada ada
tidaknya keputusan untuk membuat pilihan. Barang dan jasa langka karena sumber daya
langka. Keterbatasan sumber daya berakibat tidak semua keinginan dapat terpenuhi, maka
kita harus membuat pilihan dan setiap pilihan yang kita ambil mengandung biaya
peluang, yaitu hilangnya kesempatan untuk memperoleh barang dan jasa tertentu. Inilah
www.peb-2013.blogspot.com
Page 9
yang disebut dengan kelangkaan. Sementara dalam kasus kekurangan tidak menuntut
adanya keputusan untuk membuat pilihan. Kekurangan jumlah barang dan jasa akan
berdampak pada naiknya harga barang tersebut. Adapun implikasi perilaku atas
kekurangan tersebut adalah mengurangi jumlah barang yang dikonsumsi.
Kelangkaan adalah kondisi di mana kita tidak mempunyai cukup sumber daya untuk
memuaskan semua kebutuhan kita. Dengan singkat kata kelangkaan terjadi karena jumlah
kebutuhan lebih banyak dari jumlah barang dan jasa yang tersedia. Kelangkaan bukan berarti
segalanya sulit diperoleh atau ditemukan. Kelangkaan juga dapat diartikan alat yang
digunakan untuk memuaskan kebutuhan jumlahnya tidak seimbang dengan kebutuhan yang
harus dipenuhi. Kelangkaan mengandung dua pengertian:
1. Alat pemenuhan kebutuhan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan.
2. Untuk mendapatkan alat pemuas kebutuhan memerlukan pengorbanan yang lain.
Masalah kelangkaan selalu dihadapi merupakan masalah bagaimana seseorang dapat
memenuhi kebutuhan yang banyak dan beraneka ragam dengan alat pemuas yang terbatas.
Dalam menghadapi masalah kelangkaan, ilmu ekonomi berperan penting karena masal
ekonomi yang sebenarnya adalah bagaimana kita mampu menyeimbangkan antara keinginan
yang tidak terbatas dan alat pemuas kebutuhan yang terbatas. Apabila suatu sumber daya
dapat digunakan untuk menghasilkan suatu alat pemuas kebutuhan dalam jumlah tidak
terbatas, maka sumber daya tersebut dikatakan tidak mengalami kelangkaan
Faktor Penyebab Kelangkaan :
1. Keterbatasan sumber daya
Alam memang menyediakan sumber daya yang cukup melimpah. Namun, tetap saja
jumlahnya terbatas, apalagi jika manusia mengolahnya secara sembarangan.
Walaupun sumber daya tersebut dapat diperbaharui atau tersedia secara bebas, tetap
saja akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.
2. Perbedaan letak geografis
Sumber daya alam biasanya tersebar tidak merata disetiap daerah. Ada daerah yang
sangat subur, ada pula daerah yang kaya akan bahan tambang. Namun, ada pula
daerah yang gersang dan selalu kekurangan air. Perbedaan ini menyebabkan sumber
daya menjadi langka dan terbatas, terutama bagi daerah yang tidak mempunyai
sumber daya yang melimpah.
3. Pertambahan jumlah penduduk
Pertumbuhan jumlah penduduk selalu lebih cepat dibandingkan dengan pertumbuhan
produksi barang dan jasa. Hal ini telah diamati oleh seorang ekonom, Thomas Robert
Malthus. Menurutnya, jumlah manusia tumbuh mengikuti deret ukur (1, 2, 4, 8, 16,
dan seterusnya). Sementara jumlah produksi hanya tumbuh mengikuti deret hitung (1,
2, 3, 4, 5, dan seterusnya).
4. Keterbatasan kemampuan produksi
Kemampuan produksi didukung oleh faktor-faktor produksi yang digunakan.
Misalnya kapasitas faktor produksi manusia terbatas karena masih bisa sakit, lelah,
atau bosan. Mesin produksi juga bisa rusak dan aus. Selain itu, keterbatasan produksi
juga ditentukan karena perkembangan teknologi yang tidak sama. Di negara maju,
perkembangan teknologi berlangsung sangat cepat. Sementara itu, di negara
berkembang perkembangan kebutuhan barang dan jasa masih lebih cepat daripada
perkembangan teknologinya.
5. Bencana alam
www.peb-2013.blogspot.com
Page 10
Bencana alam merupakan faktor perusak yang berada di luar kekuasaan dan
kemampuan manusia. Walaupun sebenarnya sebagian bencana terjadi akibat ulah
manusia sendiri. Banjir, gempa bumi, tanah longsor, kebakaran hutan, dan lain-lain
telah membawa dampak kerugian yang cukup besar. Kerusakan bangunan, tempat
usaha, sumber daya alam, dan bahkan korban jiwa yang menjadi korban bencana alam
tersebut
6. Kerusakan sumber daya alam akibat ulah manusia
Manusia harus berhati-hati menggunakan SDA yang tersedia. Jangan karena
kesalahan manusia, sumber daya yang tersedia menjadi rusak. Misalnya penebangan
hutan yang tidak terencana dengan baik mengakibatkan hutan menjadi gundul dan
mengakibatkan banjir
7. Keterbatasan manusia untuk mengolah sumber daya yang ada
Keterbatasan kemampuan manusia untuk mengolah Sumber Daya terjadi karena
kekurangan ilmu pengetahuan dan teknologi, modal dan faktor-faktor yang lain
8. Peningkatan Kebutuhan manusia yang lebih cepat dibandingkan dengan kemampuan
penyediaan sarana kebutuhan
Inti masalah ekonomi adalah bagaimana manusia memenuhi kebutuhannya yang tidak
terbatas dengan alat atau benda yang jumlahnya terbatas
Strategi Mengatasi Kelangkaan Sumber daya
Adapun strategi untuk mengatasi kelangkaan sumber daya dikelompokkan menjadi 2 cara,
yaitu menyusun skala prioritas kebutuhan dan berlaku arif dan bijaksana dalam
memanfaatkan sumber daya
1. Menyusun Skala Prioritas Kebutuhan
Skala prioritas kebutuhan adalah suatu daftar tentang berbagai macam kebutuhan hidup
yang disusun berdasarkan kepentingannya, dari yang paling penting dan mendesak, dapat
ditunda pemenuhannya hingga tidak perlu dipenuhi. Dalam menyusun skala prioritas
kebutuhan terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya 2 point berikut
a. Urutan pemuasan kebutuhan harus didasarkan pada tingkat kepentingan dan
mendesak tidaknya kebutuhan tersebut . Langkah ini perlu dilakukan agar kita dapat
menentukan kebutuhan apa saja yang perlu segera dipenuhi dan mana yang masih bisa
ditunda pemenuhannya.
b. Disesuaikan dengan penghasilan. Karena semua kebutuhan tetap tidak akan terpenuhi
apabila total uang yang diperlukan untuk memenuhi kebutuhan lebih besar daripada
penghasilan.
2. Berlaku Arif dan Bijaksana dalam Memanfaatkan Sumber Daya
Berlaku arif dan bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya bisa diterapkan dengan
melakukan usaha-usaha berikut.
a. Memanfaatkan sumber daya alam secara efisien dan efektif serta menggali yang
belum terangkat. Kegiatan ini perlu dilakukan agar sumber daya yang ada tidak cepat
rusak atau puna dan yang baru dapat dimanfaatkan secara optimal. Contohnya :
memperbaiki barang yang rusak.
b. Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan ketrampilan untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia. Melalui kegiatan ini diarapkan terbentuk tenaga
tenaga terampil dan ahli di bidang sehingga dapat memaksimalkan kegunaan sumber
daya. Misalnya, menyelenggarakan kursus menjahit dan pelatihan montir.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 11
Biaya Peluang /Opportunity cost adalah nilai alternatif tertinggi yang harus dikorbankan
karena ada pilihan lain yang diambil. Mengapa berbagai pilihan memiliki biaya opportunitas
? Orang harus mengorbankan sejumlah barang yang diinginkan agar dapat memiliki barangbarang lain karena sumber daya yang terbatas. Sebagai contoh, misalkan seseorang memiliki
uang Rp 5.000.000. Dengan uang sebesar itu, ia memiliki kesempatan untuk bertamasya ke
Bali atau membeli sebuah Laptop. Jika ia memilih untuk membeli laptop, ia akan kehilangan
kesempatan untuk menikmati keindahan Bali; begitu pula sebaliknya, apabila ia memilih
untuk bertamasya ke Bali, ia akan kehilangan kesempatan untuk membeli laptop.
"Kesempatan yang hilang" itulah yang disebut sebagai biaya peluang
Setelah lulus SMA, Anisa mendapat 2 tawaran pekerjaan. Tawaran pertama sebagai kasir
toko di dekat rumah dengan gaji Rp 900.000,- per bulan. Tawaran kedua sebagai pramuniaga
di sebuah mall di kotanya dengan gaji Rp1.100.000,- per bulan.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 12
1. Tingkat Urgensi
Hal yang pertama yaitu tingkat urgensinya, yaitu bagaimana didalam menentukan
pilihan, mana yang harus didahulukan harus perlu dipertimbangkan seberapa jauh
tingkat kepentingan hal tersebut.
Sebagai contoh : Ada seorang anak yang akan menghadapai ujian, pada malam
sebelum hari ujian ia akan belajar, namun tiba-tiba lampu kamar mati dan dia juga
belum membeli pensil, manakah yang lebih penting dari lampu belajar atau membeli
pensil? Dalam kasus ini hal yang diutamakan adalah membeli lampu kamar sebagai
sarana penerangan belajar, sedangkan alat tulis bisa meminjam kakak atau adik
terlebih dahulu.
2. Kesempatan yang Dimiliki
Yang kedua adalah apabila sustu kebutuhan hanya dibutuhkan pada saat itu saja,
maka perlu didahulukan. Misalkan dalam suatu kondisi darurat, keselamatan atau
kesehatan merupakan hal yang paling diutamakan. Demi kesembuhan dan kesehatan
maka obat merupakan kebutuhan nomor satu dan yang paling utama untuk
didahulukan dibandingkan hal lainnya yang bisa ditunda dan dikesampingkan terlebih
dahulu.
3. Pertimbangan Masa Depan
Yang ketiga adalah bagaimana jika dalam menghadapai pilihan yang sulit, maka
faktor masa depan juga perlu dipertimbangkan.
Sebagai contoh : Ada berbagai pilihan bidang les yang ingin kita ikuti, namun karena
keterbatasan suatu hal maka kita harus menentukan salah satu dan tidak bisa memilih
keduanya, manakah yang harus kita pilih? Dalam hal ini kita harus
mempertimbangkan mana yang paling bermanfaat bagi masa depan kita? Matematika
atau Bahasa Inggris? Kedua hal tersebut semuanya penting, namun mengutamakan
Bahasa Inggris merupakan pilihan yang paling tepat, sebab kegunaan Bahasa Inggris
dimda depan yang akan datang lebih luas dibandingkan dengan Matematika. Ini
adalah salah satu pilihan yang didasarkan dengan kebutuhan untuk masa depan.
4. Kemampuan Diri
Hal terakhir yang bisa menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan skala prioritas
adalah berawal dari sifat manusia yang mempunyai banyak keinginan dan selalu
merasa tidak puas, namun ada hambatan karena keterbatasan kemampuan, baik dari
segi ekonomi maupun yang lain. Maka perlu dipertimbangkan pula berdasarkan
kemampuan yang dimiliki, baik dari segi materi maupun non materi agar pilihan yang
diambil bisa tepat sesuai kemampuan.
Sebagai contoh : Di era jaman sekarang ini, persaingan hidup dikota besar sangatlah
ketat dan memaksa manusia untuk saling berlomba agar tidak tertinggal dengan yang
lain. Dalam kondisi kesemrawutan ini, kadang muncul persaingan yang tidak sehat,
berusaha memaksakan diri agar bisa sama dengan orang lain tanpa
mempertimbangkan kemampuan diri, akibatnya belum tentu akan bertahan lama, bisa
saja malah semakin menderita dikarenakan keterbatasan yang dimiliki.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 13
setiap masalah ekonomi bermuara dari alokasi sumber-sumber yang langka diantara sekian
banyak kemungkinan penggunaan yang berbeda-beda, sehingga dapat dicapai kepuasan
yang maksimal.
Inti masalah ekonomi yaitu kelangkaan sumber daya dibanding kebutuhan manusia yang
bermacam-macam dan tidak terkendali. Masalah ekonomi menurut aliran ekonomi klasik
adalah produksi, konsumsi dan distribusi untuk emcapai kemakmuran. Menurut aliran
ekonomi modern, masalah ekonomi adalah: apa dan berapa yang diproduksi; bagaimana cara
memproduksi; dan untuk siapa barang tesebut diproduksi?
Secara umum setiap bentuk sistem perekonomian harus dapat memecahkan tiga
permasalahan pokok ekonomi yang mendasar yaitu:
1. Apa (what), barang dan jasa apa yang harus diproduksi dan berapa banyaknya?
Barang dan jasa yang dihasilkan dalam suatu perekonomian adalah sangat banyak
jenisnya. Masalah pertama
yang muncul adalah keterbatasan sumberdaya untuk
menghasilkan barang dan jasa tersebut. Oleh sebab itu pilihan-pilihan mutlak untuk
dilakukan. Dengan demikian masyarakat harus menentukan kebutuhan manakah
yang harus dipenuhi terlebih dahulu, dan manakah yang harus ditunda.
2. Bagaimana (how), Bagaimana sumber daya ekonomi harus digunakan
menghasilkan barang dan jasa tersebut?
untuk
www.peb-2013.blogspot.com
Page 14
Adapun sistem ekonomi adalah seperangkat komponen dalam kegiatan perekonomian yang
saling berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan. Bentuk sistem ekonomi antar
negara kemungkinan tidak sama antara satu dengan lainnya. Akan tetapi secara umum sistem
perekonomian di dunia ini dapat digolongkan menjadi tiga, yaitu sistem ekonomi liberal,
sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi campuran
Definisi lain Sistem Ekonomi
Sistem ekonomi adalah perpaduan dari aturan-aturan atau cara-cara yang merupakan
satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan dalam perekonomian
Sistem ekonomi adalah cara atau strategi suatu bangsa atau negara dalam mengatur
kehidupan ekonominya dalam rangka mencapai kemakmuran masyarakatnya.
Ciri sistem ekonomi pasar/liberal :
1. Semua sumber produksi menjadi milik masyarakat. Masyarakat diberi kebebasan
tanpa batas untuk memiliki sumber-sumber produksi
2. Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi
3. Masyarakat terbagi atas 2 golongan, yaitu golongan pemberi kerja dan pemilik
sumber daya produksi dan golongan penerima kerja (buruh)
4. Timbul persaingan dalam masyarakat. Sebagai konsekwensi adanya kebebasan
memiliki sumber-sumber produksi timbul persaingan dalam mengejar keuntungan
5. Setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan
6. Kegiatan ekonomi selalu mempertimbangkan keadaan pasar. Pasar merupakan dasar
setiap tindakan ekonomi.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 15
www.peb-2013.blogspot.com
Page 16
www.peb-2013.blogspot.com
Page 17
Pelanggan tentunya akan datang kembali, dan kembali dan kembali lagi bila kualitas jasa
yang anda berikan dapat memenuhi ekspektasi mereka. Jadi anda harus dapat memastikan
bahwa hasil cuci di tempat usaha cuci mobil dan motor anda sangat baik dan bersih. Pastikan
setiap petugas cuci anda bekerja dengan standar yang anda tentukan.
Pelayanan yang Sangat Baik (Service Excellent)
Pelanggan di masa kini ini sangat memperhatikan pelayanan ini. Bahkan dibeberapa literatur
menyebutkan bahwa pelayananlah yang membuat usaha anda berbeda dan sulit dicontoh.
Untuk itu, anda harus benar-benar melatih seluruh karyawan anda agar benar-benar mengerti
soal service excellent ini. Service yang baik bukan sekedar memberikan senyuman, tapi
harusmemberi solusi bagi pelanggan. Buatlah standar keramahan yang unik di tempat usaha
cuci mobil dan motor anda darimulai greeting, hingga proses pelayanan yang cepat dan
praktis. Ucapan terimakasih sangat penting untuk mengakhiri pelayanan.
Pelaku Ekonomi dan Peranannya
Kegiatan pelaku ekonomi dalam perekonomian mencakup kegiatan produksi, distribusi
dan konsumsi. Kegiatan ekonomi yang pertama adalah kegiatan produksi. Dalam ilmu
ekonomi, produksi didefinisikan sebagai kegiatan atau proses untuk menciptakan nilai atau
memperbesar daya guna suatu barang.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan produksi memerlukan sumberdaya yang lazim dikenal
dengan sebutan faktor produksi. Adapun faktor produksi terdiri atas:
a. Alam, atau sumber daya alam (natural resources)
Sumberdaya alam atau faktor produksi alam meliputi segala sesuatu yang berasal atau
disediakan oleh alam, bukan berasal dari kegiatan manusia dan dapat digunakan untuk
kegiatan produksi. Sebagai contoh: tanah, air, pohon, binatang, minyak bumi, gas alam
dan lain-lain
b. Tenaga kerja manusia, atau sumber daya manusia (human resources)
Tenaga kerja merupakan usaha manusia yang mencakup fisik dan mental atau merupakan
peranan manusia dalam proses produksi. Tenaga kerja dibedakan atas tenaga kerja terdidik,
tenaga kerja terlatih dan tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih.
Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga kerja dengan keahlian khusus yang diperoleh melalui
jenjang pendidikan khusus, seperti guru, dokter, akuntan, dan sebagainya. Sedangkan tenaga
kerja terlatih, adalah tenaga kerja yang memiliki pengalaman atau kecakapan untuk
melakukan kerja karena terlatih. Adapun tenaga tidak terdidik dan terlatih, yaitu tenaga
kerja yang melakukan
aktivitas
kerjanya tidak
memerlukan
pendidikan atau
pengalaman. Hal ini dikarenakan pekerjaan yang dilakukan adalah pekerjaan dimana
hampir setiap orang mampu melakukannya.
c. Modal (capital)
Modal atau capital sering diartikan dalam bentuk uang yang digunakan untuk membeli
mesin produksi dan faktor produksi lainnya. Dalam pengertian ekonomi modal
didefinisikan sebagai semua jenis barang yang digunakan untuk menunjang kegiatan
produksi barang dan jasa lain. Termasuk pula di dalamnya barang-barang modal seperti
mesin-mesin, alat pengangkutan, alat pengolahan, gedung-gedung, pabrik, dan bahan-bahan
yang dipakai dalam proses produksi.
Menurut penggunaannya modal terbagi atas modal tetap dan modal lancar.
Modal tetap merupakan modal yang dapat dipakai dalam beberapa kali proses produksi,
misalnya mesin, alat produksi dan sebagainya. Sedangkan modal lancar adalah modal yang
habis sekali pakai dalam proses produksi. Misalnya, bahan baku, bahan penolong dan lain
sebagainya.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 18
Menurut asal pembentukan, modal dibedakan atas modal yang berasal dari dalam negeri dan
modal yang berasal dari luar negeri. Modal yang berasal dari dalam negeri disebut
penanaman modal dalam negeri (PMDN) biasanya berasal dari tabungan masyarakat.
Sedangkan modal yang berasal dari luar negeri disebut penanaman modal asing (PMA) yang
dapat berupa pinjaman atau grant.
d. Kecakapan tata laksana (skill)
Kecakapan tata laksana atau skill adalah keahlian untuk mengerjakan usahausaha ekonomi
dalam arti memimpin atau mengatur organisasi perusahaan. Kecakapan tata laksana ini
disebut juga entrepreneurship. Seorang entreprenuer berperan untuk mengatur penggunaan
ketiga faktor produksi (alam, tenaga kerja, dan modal) dalam proses produksi.
Keempat faktor produksi tersebut diatas adalah unsur-unsur yang diperlukan dalam
proses produksi. Atas jasanya dalam proses produksi, keempatfaktor produksi tersebut
menerima balas jasa. Kepada faktor produksi alam, dibayarkan sewa (rent). Untuk tenaga
manusia, dibayarkan upah (wage), gaji (salary), dan royalty. Untuk modal, dibayarkan bunga
(interest). Sedangkan kepada skill dibayarkan dengan laba (profit) yaitu selisih antara
penerimaan total dari penjualan dengan biaya total dari penggunaan sumber daya yang lain.
Kegiatan ekonomi yang kedua adalah distribusi. Distribusi merupakan proses penyaluran
barang dan jasa dari produsen ke konsumen. Jaringan distribusi dibedakan menjadi dua, yaitu
distribusi langsung dan distribusi tak langsung.
Adapun kegiatan ekonomi yang ketiga adalah kegiatan konsumsi.
Dalam konsep ekonomi mikro, kegiatan konsumsi diartikan sebagai kegiatan untuk
mengurangi atau menghabiskan nilai atau guna suatu barang dengan tujuan untuk mencapai
kepuasan. Besarnya konsumsi setiap individu berbeda-beda, karena dipengaruhi oleh
pendapatan konsumen sebagai individu.
Pelaku pelaku ekonomi
a. Rumah Tangga Keluarga/ Konsumen
Rumah tangga keluarga/ konsumen adalah pelaku ekonomi yang terdiri atas ayah, ibu,
anak, dan anggota keluarga lainnya. Rumah tangga keluarga termasuk kelompok pelaku
ekonomi yang cakupan wilayahnya paling kecil. Rumah tangga keluarga adalah pemilik
berbagai faktor produksi. Faktor-faktor produksi yang terdapat pada rumah tangga
keluarga antara lain tenaga kerja, tenaga usahawan, barang-barang modal, kekayaan
alam, dan harta tetap (seperti tanah dan bangunan). Faktor-faktor produksi yang
disediakan oleh rumah tangga keluarga akan ditawarkan kepada sektor perusahaan.
b. Rumah Tangga Produsen/ Perusahaan
Perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan oleh seseorang atau sekumpulan orang
dengan tujuan untuk menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa yang dibutuhkan
masyarakat. Kegiatan ekonomi yang dilakukan rumah tangga perusahaan meliputi
kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
c. Pemerintah
Pemerintah adalah badan-badan pemerintah yang bertugas untuk mengatur kegiatan
ekonomi. Seperti halnya rumah tangga keluarga dan perusahaan, pemerintah juga sebagai
pelaku ekonomi yang melakukan kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi.
d. Masyarakat luar negeri
Masyarakat sebagai pelaku ekonomi maksudnya adalah masyarakat luar negeri.
Masyarakat luar negeri juga termasuk pelaku ekonomi yang penting bagi perekonomian,
karena berhubungan dengan transaksi luar negeri. Transaksi luar negeri tidak hanya
berupa transaksi perdagangan, namun juga berhubungan dengan penanaman modal
asing, tukar menukar tenaga kerja, serta pemberian pinjaman.
Peran pelaku ekonomi:
a. Peran rumah tangga produsen sebagai pelaku ekonomi:
- Sebagai Produsen: menghasilkan barang dan jasa
www.peb-2013.blogspot.com
Page 19
www.peb-2013.blogspot.com
Page 20
Sebaliknya, bila rumah tangga membutuhkan barang dan jasa, rumah tangga akan
membelinya dari perusahaan. Di sini, rumah tangga dan perusahaan akan bertemu di pasar
output (pasar barang dan jasa). Dalam penjualan barang dan jasa, perusahaan bisa menjualnya
sendiri secara langsung atau bisa menggunakan jasa pedagang.
Jadi, untuk memenuhi kebutuhannya, rumah tangga akan menggunakan pendapatan yang
diperolehnya dari perusahaan untuk mengadakan pembelanjaan barang dan jasa. Dari
pembelanjaan tersebut maka perusahaan akan memperoleh pendapatan yang pada saatnya
nanti akan digunakan untuk membiayai produksi barang dan jasa. Pembiayaan tersebut
berbentuk pemberian sewa, uang pembelian bahan baku, upah, bunga, dan laba, seperti yang
dijelaskan sebelumnya.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 21
Pada arus lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor terdapat pelaku ekonomi ketiga yaitu
pemerintah yang memilki fungsi utama sebagai pengatur perekonomian. Jadi pada arus
lingkar kegiatan ekonomi tiga sektor ada tiga kelompok yang berinteraksi yaitu konsumen,
produsen dan pemerintah
Diagram Interaksi Pelaku Ekonomi Model Lengkap (4 Pelaku)
Berikut ini akan dijelaskan mengenai diagram interaksi pelaku ekonomi dalam model
lengkap (4 pelaku) yang akan menggambarkan interaksi timbal balik antara rumah tangga,
perusahaan, pemerintah, dan masyarakat luar negeri.
Oleh karena itu, pemerintah berhak memungut pajak dan fee (ongkos) serta menerima
pendapatan dari penjualan barang-barang tersebut. Semua penerimaan yang diperoleh
pemerintah di antaranya digunakan untuk membayar pegawai (guru, polisi, hakim, dokter,
perawat, dan lain-lain), memberikan subsidi kepada rumah tangga (misalnya: subsidi BBM),
serta subsidi kepada perusahaan (misalnya: subsidi terhadap produksi pertanian).
www.peb-2013.blogspot.com
Page 22
Manfaat diagram pelaku ekonomi bagi masyarakat (rumah tangga) adalah sebagai berikut.
Sebagai media untuk mengetahui hak dan kewajiban masyarakat dalam kegiatan
ekonomi bila dihubungkan dengan peran perusahaan, pemerintah, dan masyarakat
luar negeri.
Sebagai media untuk mengetahui arus barang dan jasa serta faktor-faktor produksi
yang terjadi dalam kehidupan.
Sebagai alat bantu untuk mengetahui jenis pekerjaan yang bisa dilakukan oleh
masyarakat (misalnya, menjadi eksportir atau importir).
Sebagai sarana untuk memperluas wawasan.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 23
Perilaku permintaan konsumen terhadap barang dan jasa akan dipengaruhi oleh beberapa faktor,
diantaranya: pendapatan, selera konsumen, dan harga barang, disaat kondisi yang lain tidak berubah
(ceteris paribus). Perilaku konsumen ini didasarkan pada Teori Perilaku Konsumen yang menjelaskan
bagaimana seseorang dengan pendapatan yang diperolehnya, dapat membeli berbagai barang dan
jasa sehingga tercapai kepuasan tertentu sesuai dengan apa yang diharapkannya.
A. PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN
Pendekatanuntuk mempelajariperilakukonsumen dalammengkonsumsisuatubarang:
1.Pendekatan Kardinal
2.Pendekatan Ordinal
Asumsi: Konsumen bersikap rasionalDengan anggaran yang tersedia, konsumen berusaha
memaksimalkan kepuasan totalnya dari barang yang dikonsumsinya.
1.) Pendekatan Kardinal
a. Kepuasan konsumsi dapat diukur dengan satuan ukur.
b. Makin banyak barang dikonsumsi makin besar kepuasan
c. Terjadi hukum The law of deminishing Marginal Utility pada tambahan kepuasan setiap satu
satuan.Setiap tambahan kepuasan yang diperoleh dari setiap unit tambahan konsumsi
semakin kecil.( Mula mula kepuasan akan naik sampai dengan titik tertentu atau saturation
point tambahan kepuasan akan semakin turun ).Hukum ini menyebabkan terjadinya
Downward sloping MU curva. Tingkat kepuasan yang semakin menurun ini dikenal dengan
hukum Gossen.
d. Tambahan kepuasan untuk tambahan konsumsi 1 unit barang bisa dihargai dengan uang,
sehingga makin besar kepuasan makin mahal harganya. Jika konsumen memperoleh tingkat
kepuasan yang besar maka dia akan mau membayar mahal, sebaliknya jika kepuasan yang
dirasakan konsumen redah maka dia hanya akan mau membayar dengan harga murah.
Pendekatan kardinal biasa disebut sebagai Daya guna marginal.
Qx
TUx
MUx
10
10
18
24
28
30
30
28
-2
www.peb-2013.blogspot.com
Page 24
Contoh.
Px = Rp 5.000/unit,dengan nilai guna marginal (MUx) = 5, Py = Rp 50.000/unit dengan nilai
guna marginal (MUy)= 50, dan anggaran Rp 50.000
Jika dibelikan barang x, maka diperoleh 10 unit dengan MUx=50
Jika dibelikan barang y, maka diperoleh 1 unit dengan MUy=50
www.peb-2013.blogspot.com
Page 25
mengurangi barang dengan P naik. Dengan demikian demand barang dengan P naik
menjadi turun dan meningkatkan demand barang dengan P tetap.
2. Faktor pendapatan (Income effect)
Dengan pendapatan tetap dan P naik (turun), maka daya beli pendapatan menurun
(meningkat), sehingga konsumen mengurangi (menambah) konsumsi barang dengan P
naik (turun).
Surplus Konsumen
Surplus konsumen adalah kelebihan kepuasan yang dinikmati oleh konsumen atau selisih
antara kepuasan yang diperoleh oleh konsumen dari mengkonsumsi barang dengan
pembayaran yang dilakukan untuk mengkonsumsi barang tersebut.
P
A
Nilai guna total (TU)=0ABQ
Konsumen bersedia
membayar = 0QBP
Surplus konsumen =APB
B
D
Q
0
Jika Si A menganggap harga barang S Rp 50.000 dan sampai di took berharga Rp 40.000,
maka surplus konsumen Rp 10.000
Jumlah Konsumsi
Mangga Per Minggu
Harga dibayar
Konsumen (Rp)
Surplus Konsumen
jika P Mangga
(Rp 700/buah)
1.000
800
600
400
200
0
Akumulasi Nilai
Surplus
1
1.700
2
1.500
3
1.300
4
1.100
5
900
6
700
7
500*)
8
300*)
*) mangga ke 7 dan 8 tidak dibeli karena P pasar > P yang dibayar konsumen
www.peb-2013.blogspot.com
1.000
1.800
2.400
2.800
3.000
3.000
Page 26
1700
700
Q
0
Utiliti 118
Jasa (X)
10
6
5
3
Produk (Y)
4
5
7
10
Jasa (X)
10
8
6
5
IC2=118
IC1=100
www.peb-2013.blogspot.com
Page 27
Anggaran Rp 1.500
Produk
Jasa
6
0
0
15
Anggaran Rp 2.000
Produk
Jasa
8
0
0
20
Kuantitas Produk
12 U1=100
10
U2=118
8
6
4
2
0
0
10
15
20
25
Kuantitas Jasa
Anggaran Rp 1.000 tidak cukup untuk keranjang belanja yang terletak pada U1=100 atau U2 =118
Pengeluaran minimum sebesar Rp 1.500 diperlukan untuk mencapai tingkat utiliti U1 = 100 dan
pengeluaran minimum diperlukan untuk mencapai tingkat utiliti U2 = 118.
Jika Py turun dari Rp 250 menjadi Rp 150 dan menjadi Rp 75 dan Px tidak berubah. Anggaran Rp
1.500.
Anggaran Rp 1.500
Produk
Jasa
Produk
Jasa
Produk
Jasa
Rp 250
Rp 100
Rp 150
Rp 100
Rp 75
Rp 100
4
0
12
0
24
0
0
15
0
15
0
15
www.peb-2013.blogspot.com
Page 28
Kuantitas Produk
30
U2=100
25
U2=118
20
15
10
5
0
0
10
15
20
Kuantitas Jasa
Jadi maksimum produk yang dapat diperoleh dengan harga produk Rp 250 per unit adalah 6 unit,
dengan harga Rp 150 per unit adalah 12 unit, dan dengan harga Rp 75 per unit adalah 24 unit.
Pada saat harga produk berubah, konsumen terpengaruh dalam dua hal:
a). Pengaruh pendapatan (Income Effect) yakni peningkatan (penurunan) seluruh konsumsi yang
dilakukan sebagai akibat dari penurunan (kenaikan) harga.
b). Pengaruh substitusi (Substitution Effect) yakni perubahan konsumsi secara relatif yang terjadi
pada saat konsumen mengganti produk yang lebih mahal dengan produk yang berharga lebih
murah.
Jika diketahui PY = Rp 250 per unit dan PX = Rp 100 per unit dengan U1 = 100 merupakan tingkat
kepuasan yang tertinggi yang dapat dicapai dengan anggaran sebesar Rp 1.500. Hal ini menjadikan
konsumsi jasa sebanyak 10 unit dan produk sebanyak 2 unit.
U2=100
Kuantitas Produk
12
U2=118
10
8
6
4
0
0
10 11 12 13 14 15 16
Kuantitas Jasa
www.peb-2013.blogspot.com
Page 29
Garis Pendapatan-konsumsi
Garis hargakonsumsi
SOAL.
1. Konsumen menghadapi barang X dan Y dengan harga Px dan Py adalah $ 10.000 per unit.
Anggaran konsumen $ 80.000
Q
MUx
MUy
1
11
19
2
10
17
3
9
15
4
8
13
5
7
12
6
6
10
7
5
8
8
4
6
b.
X
Y
11
19
10
17
15
13
12
21
86
107
10
c.
80.000 = 10.000 (2) + 10.000 (6)
2. Konsumen menghadapi barang X dan Y dengan harga Px = $ 4.000 dan Py= $ 2.000 per
unit. Anggaran konsumen $ 80.000
Q
MUx
MUy
1
20
28
2
18
24
3
16
20
4
14
16
5
10
12
6
8
8
7
6
4
www.peb-2013.blogspot.com
Page 30
8
4
0
= harga
= pendapatan konsumen
Q
MUx
16
14
12
10
MUy
11
10
Diketahui
Px = 2
Py = 1
M = 12
Syarat Equilibrium:
1. MUx / Px = MUy / Py
12 / 2 = 6 / 1
2. Px Qx + Py QY = MPx Qx + Py QY = M
(2) (3) + (1) (6) = 12
Total Utility
= MUx QX + MUy QY
= (12) (3) + (6) (6)
= 72
www.peb-2013.blogspot.com
Page 31
2.Cembung ke arah titik origin, menunjukkan adanya perbedaan proporsi jumlah yang harus
ia korbankan untuk mengubah kombinasi jumlah masing-masing barang yang dikonsumsi
(marginal rate of substitution)
3.Tidak saling berpotongan, tidak mungkin diperoleh kepuasan yang sama pada suatu kurva
indiferens yang berbeda
Perbedaan antara pendekatan kardinal dengan ordinal
Pandangan antara besarnya utility menganggap bahwa besarnya utiliti dapat dinyatakan
dalam bilangan/angka. Sedangkan analisis ordinal besarnya utility dapat dinyatakan
dalaml bilangan/angka.
Analisis cardinal mengunakan alat analisis yang dinamakan marginal utiliy(pendekatan
marginal). Sedangkan analisis ordinal menggunakan analisis indifferent curve atau kurva
kepuasan sama .
PERILAKU PRODUSEN
Teori Produsen dan Fungsinya
produksi dapat kita lihat dimana saja,Yang dimaksud dengan teori produksi adalah
kegiatan yang membuat barang-barang,produksi juga sangat berkaitan dengan nilai guna
suatu barang.Di dalam produksi terdapat proses produksi tertentu yang harus dijalani
sehingga bias menghasilkan barang yang berguna,secara sederhana prose situ digambarkan
dibawah ini :
Masukan/input
Proses pengabungan
Output/keluaran
Dalam teori ekonomi, setiap proses produksi mempunyai landasan teknis yang disebut
fungsi produksi. Fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang menunjukkan
hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor-faktor produksi yang dipergunakan dengan
jumlah produk yang dihasilkan per satuan waktu, tanpa memperhatikan harga-harga, baik
harga faktor-faktor produksi maupun harga produk. Secara matematis fungsi produksi
tersebut dapat dinyatakan:
www.peb-2013.blogspot.com
Page 32
a) Y = a + bX ( fungsi linier)
b) Y = a + bX cX2 ( fungsi kuadratis)
c) Y = aX1bX2cX3d ( fungsi Cobb-Douglas), dan lain-lain.
Dalam teori ekonomi, fungsi produksi diasumsikan tunduk pada suatu hukum yang disebut
:The Law of Diminishing Returns (Hukum Kenaikan Hasil Berkurang).
Hukum ini menyatakan bahwa apabila penggunaan satu macam input ditambah sedang
input-input yang lain tetap maka tambahan output yang dihasilkan dari setiap tambahansatu
unit input yang ditambahkan tadi mula-mula naik, tetapi kemudian seterusnya menurun jika
input tersebut terus ditambahkan
Hubungan produk dan faktor produksi yang digambarkan di atas mempunyai lima sifat yang
perlu diperhatikan, yaitu :
1. Mula-mula terdapat kenaikan hasil bertambah ( garis OB), di mana produk
marginal semakin besar; produk rata-rata naik tetapi di bawah produk marginal.
2. Pada titik balik (inflection point) B terjadi perubahan dari kenaikan hasil
bertambah menjadi kenaikan hasil berkurang, di mana produk marginal mencapai
maksimum( titik B); produk rata-rata masih terus naik.
3. Setelah titik B, terdapat kenaikan hasil berkurang (garis BM), di mana produk
marginal menurun; produk rata-rata masih naik sebentar kemudian mencapai
maksimum pada titik C , di mana pada titik ini produk rata-rata sama dengan
produk marginal. Setelah titik C
4. Pada titik M tercapai tingkat produksi maksimum, di mana produk marginal sama
dengan nol; produk rata-rata menurun tetapi tetap positif.
5. Sesudah titik M, mengalami kenaikan hasil negatif, di mana produk marginal juga
negatif produk rata-rata tetap positif.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 33
Dari sifat-sifat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti yang dinyatakan
dalam The Law of Diminishing Returns dapat dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu :
a. produksi total dengan increasing returns,
b. produksi total dengan decreasing returns, dan
c. produksi total yang semakin menurun.
Disamping analisis tabulasi dan analisis grafis mengenai hubungan antara produk total,
produk rata-rata, dan produk marginal dari suatu proses produksi seperti diatas, dapat pula
digunakan analisis matematis. Sebagai contoh, misalnya dipunyai fungsi produksi :
Y = 12X2 0,2 X3,
dimana :
Y = produk
X = faktor produksi.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 34
www.peb-2013.blogspot.com
Page 35
H.H. Gossen mengemukakan lagi teorinya, yang dikenal dengan hukum Gossen II, yang
menyatakan:
Jika konsumen melakukan pemenuhan kebutuhan akan berbagai jenis barang dengan
tingkat pendapatan dan harga barang tertentu, konsumen tersebut akan mencapai tingkat
optimisasi konsumsinya pada saat rasio marginal utility (MU) berbanding harga sama
untuk semua barang yang dikonsumsinya.
HUKUM GOSSEN
Hermann Heinrich Gossen ialah seorang ekonom Jerman yang kali pertama
memperkenalkan hukum tambahan utilitas yang semakin berkurang (the law of diminishing
margInal utility). Gossen hidup pada masa 18101858. Pada 1854, beliau menulis karya
ilmiah yang berjudul Enwicklung der Gesetze des Menschlichen Verkers und die
Darausfliessenden Regeln fuer Menschliches Handeln.
Karya ilmiah tersebut merupakan pendahulu dari pemikiranpemikiran yang dikembangkan
oleh para pakar Neo-Klasik. Di antara pemikiran-pemikiran beliau, terdapat dua pemikiran
dasar yang menonjol, yang dikenal dengan dua hukum Gossen yaitu Hukum Gossen I dan
Hukum Gossen II.
Konsep yang perlu dikenali sebelum mempelajari hukum Gossen adalah konsep kegunaan
total (total utility) dan kegunaan marginal (marginal utility). Kegunaan total adalah total
kepuasan seorang individu yang diperoleh dari konsumsi suatu barang atau jasa dalam suatu
periode waktu tertentu.
Kegunaan total individu akan meningkat apabila jumlah yang dikonsumsi bertambah, tetapi
pertambahan manfaatnya berkurang. Artinya setiap unit tambahan yang dikonsumsi
menambahkan nilai guna marginal yang lebih kecil dibandingkan dengan unit sebelumnya,
seiring dengan kejenuhan individu terhadap produk tersebut. Setiap individu akan
mendapatkan kepuasan yang berbeda dalam mengonsumsi sejumlah barang yang sama. Dasar
penilaian tersebut relatif, yaitu setiap individu bebas untuk memberikan penilaian atas suatu
barang (subjektif). Perbedaan di antara kepuasan yang diperoleh individu dalam
mengonsumsi barang harus dibayar dengan suatu pembayaran untuk memperoleh barang
tersebut.
Kegunaan marginal (marginal utility) merupakan peningkatan kepuasan seorang konsumen
karena mengonsumsi satu unit tambahan barang atau jasa. Kebanyakan barang dan jasa
memiliki kegunaan marginal yang terus menurun. Artinya, saat konsumsi suatu produk
meningkat, nilai guna tambahan yang diperoleh dari tiap unit tambahan akan turun secara
bertahap. Nah, dalam hal ini konsumen dikatakan mempunyai kepuasan marginal yang
menurun ketika ia semakin merasa puas dengan mengonsumsi produk itu. Jadi, nilai guna
marginallah yang menentukan apakah sesuatu barang itu mempunyai harga yang tinggi atau
rendah. Hal ini akan diperjelas dalam hukum Gossen berikut.
Hukum Gossen I
Gejala tambahan kepuasan yang tidak proporsional dikenal sebagai The Law of
Diminishing Marginal Utility (Hukum Tambahan Kepuasan yang Terus Menurun). Hukum ini
www.peb-2013.blogspot.com
Page 36
dikenal sebagai Hukum Gossen I. Hukum Gossen I berbunyi: Jika jumlah suatu barang yang
dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu terus ditambah, maka kepuasan total yang diperoleh
juga bertambah. Akan tetapi, kepuasan marginal akan semakin berkurang. Bahkan bila
konsumsi terus dilakukan, pada akhirnya tambahan kepuasan yang diperoleh akan menjadi
negatif dan kepuasan total menjadi berkurang.
Misalkan, setelah seharian bekerja Andi merasa sangat lapar. Satu porsi nasi beserta laukpauknya akan memberikan kepuasan total yang amat besar bagi Andi. Sehingga, bisa dinilai
sebesar 10 util (util = satuan kepuasan). Karena masih merasa lapar, Andi menambah satu
porsi lagi. Tetapi, karena perut Andi sudah terisi oleh porsi nasi pertama, kepuasan yang
diperoleh karena memakan porsi nasi kedua tidak sebesar 10 util, melainkan hanya 6 util.
Dengan demikian, kepuasan total yang diperoleh setelah makan dua porsi nasi akan
berjumlah 16 util. Jika Andi masih bernafsu untuk menambah dengan porsi ketiga, bukan
tidak mungkin Andi akan menjadi sakit karenanya. Sehingga, bukan kepuasan yang Andi
peroleh melainkan penderitaan. Karena tidak memberikan kepuasan, manfaat porsi nasi
ketiga menjadi negatif sebesar 5 util dan kepuasan total yang diperoleh dari tiga porsi nasi
tersebut 11.
Hal ini memperlihatkan adanya penurunan dari 10 sampai 5. Setelah makan pada porsi ke1 kenikmatan dinilainya 10 util. Pada porsi ke-2, tambahan kenikmatan menurun sehingga
dinilai 6 util dan kepuasan total bertambah menjadi 16 util. Pada porsi ke-3, kepuasan
menjadi negatif (5).
Hukum Gossen I tersebut menyatakan pemuasan kebutuhan secara vertikal yaitu pemuasan
satu macam kebutuhan yang dilakukan secara terus-menerus, sehingga kenikmatannya
semakin lama semakin berkurang dan akhirnya dicapai titik kepuasan. Namun, Hukum
Gossen I mempunyai kelemahan. Dalam praktik, orang tidak akan memuaskan satu macam
kebutuhan sampai sepuas-puasnya, tetapi setelah mencapai titik kepuasan tertentu akan
menyusul kebutuhan yang lain, hal ini karena kebutuhan itu bermacam-macam. Maka Hukum
Gossen I dilengkapi dengan Hukum Gossen II.
Hukum Gossen II
Hukum Gossen I membatasi jumlah objek konsumsi, yaitu satu jenis barang. Pada
kenyataannya konsumen memerlukan bermacam-macam jenis barang (dan jasa). Dengan
sumber dana terbatas konsumen harus mencari kombinasi unit dari berbagai jenis barang,
agar semua kebutuhannya bisa terpenuhi dan kepuasan maksimal bisa tercapai. Masalah
tersebut dirumuskan dalam Hukum Gossen II yang berbunyi: Seorang konsumen akan
membagi-bagi pengeluaran uangnya untuk membeli berbagai macam barang sedemikian rupa
hingga kebutuhan-kebutuhannya terpenuhi secara seimbang.
Pembelian berbagai barang ini sedemikian rupa hingga rupiah terakhir yang dibelanjakan
untuk membeli sesuatu memberikan kepuasan marginal yang sama. Apakah itu pengeluaran
untuk membeli barang yang satu atau untuk membeli barang yang lain. Berdasarkan Hukum
Gossen II ini, manusia berusaha memenuhi kebutuhannya yang bermacam-macam sampai
pada tingkat intensitas yang sama. Ada kebutuhan akan makan, pakaian, perumahan,
kesehatan, dan lain-lain. Nah, dari kebutuhan pada tingkat intensitas yang sama, seseorang
tidak akan menghabiskan uangnya hanya untuk membeli pakaian saja. Akan tetapi, uang yang
dimilikinya digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya sesuai dengan tingkat
kebutuhannya.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 37
Makan
Pakaian
Perumahan
Kesehatan
Kesenangan
10
10
11
Jumlah
55
45
36
28
21
Dari tabel di atas, terlihat bahwa makan mempunyai nilai tertinggi yaitu 10, pakaian 9,
perumahan 8, kesehatan 7, dan kesenangan 6. Golongan kebutuhan marginal adalah
kebutuhan ke-5, yaitu kebutuhan kesenangan. Jika seluruh penghasilan Togar digunakan
untuk makan, nilai kepuasannya berjumlah 55. Hal ini tidak mungkin dilakukannya karena ia
harus membagi uang sesuai intensitasnya (tingkatan) kebutuhan. Untuk memnuhi semua
kebutuhan Pak Togar, nilai kepuasan yang dibutuhkan berjumlah 185 Jika uang yang
dimilikinya Rp600.000,00 dan setiap satuan jumlah kebutuhan, misalnya dibutuhkan
Rp50.000,00, jumlah satuan kebutuhan yang terpenuhi, yaitu:
Dengan begitu, kepuasan yang dapat dipenuhi oleh Pak Togar hanya 30 unit. Dari 30 unit
tersebut Pak Togar akan mendapatkan 10 unit (kepuasan) makanan, 7 unit (kepuasan)
pakaian, 5 unit (kepuasan) perumahan, 5 unit (kepuasan) kesehatan, dan 3 unit (kepuasan)
kesenangan.
Hukum Gossen II tersebut merupakan pemuasan kebutuhan secara horizontal. Pemuasan
kebutuhan secara horizontal, yaitu pemuasan kebutuhan tidak bertumpu pada satu jenis
barang saja, melainkan berusaha pula untuk memenuhi kebutuhan akan barang lainnya.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 38
Ia merasa terisolasi dan tidak bahagia pada masa itu. Ia bertumbuh di perpustakaan di antara
buku-buku. Ia awalnya berkuliah hukum, namun pada akhirnya, ia memilih untuk
mempelajari psikologi dan lulus dari Universitas Wisconsin. Pada saat ia berkuliah, ia
menikah dengan sepupunya yang bernama Bertha pada bulan desember 1928 dan bertemu
dengan mentor utamanya yaitu profesor Harry Harlow. Ia memperoleh gelar bachelor pada
1930, master pada 1931, dan Ph.D pada 1934. Maslow kemudian memperdalam riset dan
studinya di Universitas Columbia dan masih mendalami subjek yang sama. Di sana ia
bertemu dengan mentornya yang lain yaitu Alfred Adler, salah satu kolega awal dari
Sigmund Freud.
Pada tahun 1937-1951, Maslow memperdalam ilmunya di Brooklyn College. Di New York,
ia bertemu dengan dua mentor lainnya yaitu Ruth Benedict seorang antropologis, dan Max
Wertheimer seorang Gestalt psikolog, yang ia kagumi secara profesional maupun personal.
Kedua orang inilah yang kemudian menjadi perhatian Maslow dalam mendalami perilaku
manusia, kesehatan mental, dan potensi manusia. Ia menulis dalam subjek-subjek ini dengan
mendalam. Tulisannya banyak meminjam dari gagasan-gagasan psikologi, namun dengan
pengembangan yang signifikan. Penambahan tersebut khususnya mencakup hirarki
kebutuhan, berbagai macam kebutuhan, aktualisasi diri seseorang, dan puncak dari
pengalaman. Maslow menjadi pelopor aliran humanistik psikologi yang terbentuk pada
sekitar tahun 1950 hingga 1960-an. Pada masa ini, ia dikenal sebagai "kekuatan ke tiga" di
samping teori Freud dan behaviorisme.
Maslow menjadi profesor di Universitas Brandeis dari 1951 hingga 1969, dan menjabat ketua
departemen psikologi di sana selama 10 tahun. Di sinilah ia bertemu dengan Kurt Goldstein
(yang memperkenalkan ide aktualisasi diri kepadanya) dan mulai menulis karya-karyanya
sendiri.] Di sini ia juga mulai mengembangkan konsep psikologi humanistik.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 39
tidak menyangkal sepenuhnya, namun ia memiliki gagasan sendiri untuk mengerti jalan pikir
manusia.
Psikolog humanis percaya bahwa setiap orang memiliki keinginan yang kuat untuk
merealisasikan potensi potensi dalam dirinya, untuk mencapai tingkatan aktualisasi diri.
Untuk membuktikan bahwa manusia tidak hanya bereaksi terhadap situasi yang terjadi di
sekelilingnya, tapi untuk mencapai sesuatu yang lebih, Maslow mempelajari seseorang
dengan keadaan mental yang sehat, dibanding mempelajari seseorang dengan masalah
kesehatan mental. Hal ini menggambarkan bahwa manusia baru dapat mengalami "puncak
pengalamannya" saat manusia tersebut selaras dengan dirinya maupun sekitarnya. Dalam
pandangan Maslow, manusia yang mengaktualisasikan dirinya, dapat memiliki banyak
puncak dari pengalaman dibanding manusia yang kurang mengaktualisasi dirinya.
Hirarki Kebutuhan
Interpretasi dari Hirarki Kebutuhan Maslow yang direpresentasikan dalam bentuk piramida
dengan kebutuhan yang lebih mendasar ada di bagian paling bawah
Maslow menggunakan piramida sebagai peraga untuk memvisualisasi gagasannya mengenai
teori hirarki kebutuhan. Menurut Maslow, manusia termotivasi untuk memenuhi kebutuhankebutuhan hidupnya. Kebutuhan-kebutuhan tersebut memiliki tingkatan atau hirarki, mulai
dari yang paling rendah (bersifat dasar/fisiologis) sampai yang paling tinggi (aktualisasi diri).
Adapun hirarki kebutuhan tersebut adalah sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
Maslow menyebut empat kebutuhan mulai dari kebutuhan fisiologis sampai kebutuhan harga
diri dengan sebutan homeostatis.mudian berhenti dengan sendirinya.
Maslow memperluas cakupan prinsip homeostatik ini kepada kebutuhan-kebutuhan tadi,
seperti rasa aman, cinta dan harga diri yang biasanya tidak kita kaitkan dengan prinsip
tersebut. Maslow menganggap kebutuhan-kebutuhan defisit tadi sebagai kebutuhan untuk
bertahan. Cinta dan kasih sayang pun sebenarnya memperjelas kebutuhan ini sudah ada sejak
lahir persis sama dengan insting.
Kebutuhan Fisiologis
Pada tingkat yang paling bawah, terdapat kebutuhan yang bersifat fisiologik (kebutuhan akan
udara, makanan, minuman dan sebagainya) yang ditandai oleh kekurangan (defisi) sesuatu
dalam tubuh orang yang bersangkutan. Kebutuhan ini dinamakan juga kebutuhan dasar (basic
needs) yang jika tidak dipenuhi dalam keadaan yang sangat estrim (misalnya kelaparan) bisa
manusia yang bersangkutan kehilangan kendali atas perilakunya sendiri karena seluruh
kapasitas manusia tersebut dikerahkan dan dipusatkan hanya untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya itu. Sebaliknya, jika kebutuhan dasar ini relatif sudah tercukupi, muncullah
kebutuhan yang lebih tinggi yaitu kebutuhan akan rasa aman (safety needs).
Kebutuhan Rasa Aman
Jenis kebutuhan yang kedua ini berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas,
perlindungan, struktur, keteraturan, situasi yang bisa diperkirakan, bebas dari rasa takut dan
cemas dan sebagainya. Karena adanya kebutuhan inilah maka [[manusia[[ membuat
peraturan, undang-undang, mengembangkan kepercayaan, membuat sistem, asuransi, pensiun
www.peb-2013.blogspot.com
Page 40
dan sebagainya. Sama halnya dengan basic needs, kalau safety needs ini terlalu lama dan
terlalu banyak tidak terpenuhi, maka pandangan seseorang tentang dunianya bisa terpengaruh
dan pada gilirannya pun perilakunya akan cenderung ke arah yang makin negative.
Kebutuhan Dicintai dan Disayangi
Setelah kebutuhan dasar dan rasa aman relatif dipenuhi, maka timbul kebutuhan untuk
dimiliki dan dicintai '. Setiap orang ingin mempunyai hubungan yang hangat dan akrab,
bahkan mesra dengan orang lain. Ia ingin mencintai dan dicintai. Setiap orang ingin setia
kawan dan butuh kesetiakawanan. Setiap orang pun ingin mempunyai kelompoknya sendiri,
ingin punya "akar" dalam masyarakat. Setiap orang butuh menjadi bagian dalam sebuah
keluarga, sebuah kampung, suatu marga, dll. Setiap orang yang tidak mempunyai keluarga
akan merasa sebatang kara, sedangkan orang yang tidak sekolah dan tidak bekerja merasa
dirinya pengangguran yang tidak berharga. Kondisi seperti ini akan menurunkan harga diri
orang yang bersangkutan.
Kebutuhan Harga Diri
Di sisi lain, jika kebutuhan tingkat tiga relatif sudah terpenuhi, maka timbul kebutuhan akan
harga diri (esteem needs). Ada dua macam kebutuhan akan harga diri. Pertama, adalah
kebutuhan-kebutuhan akan kekuatan, penguasaan, kompetensi, percaya diri dan kemandirian.
Sedangkan yang kedua adalah kebutuhan akan penghargaan dari orang lain, status, ketenaran,
dominasi, kebanggaan, dianggap penting dan apresiasi dari orang lain. Orang-orang yang
terpenuhi kebutuhannya akan harga diri akan tampil sebagai orang yang percaya diri, tidak
tergantung pada orang lain dan selalu siap untuk berkembang terus untuk selanjutnya meraih
kebutuhan yang tertinggi yaitu aktualisasi diri (self actualization).
Kebutuhan Aktualisasi Diri
Kebutuhan ini merupakan kebutuhan yang terdapat 17 meta kebutuhan yang tidak tersusun
secara hirarki, melainkan saling mengisi. Jika berbagai meta kebutuhan tidak terpenuhi maka
akan terjadi meta patologi seperti apatisme, kebosanan, putus asa, tidak punya rasa humor
lagi, keterasingan, mementingkan diri sendiri, kehilangan selera dan sebagainya.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 41
Di bawah ini akan diberikan jenis, macam aneka ragam definisi atau pengertian dari tiap-tiap
kebutuhan manusia selama hidupnya di dunia :
A. Kebutuhan Manusia Berdasarkan Tingkat Kepentingan / Prioritas
1. Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus dipenuhi agar manusia dapat
bertahan hidup. Dengan kata lain kebutuhan primer adalah kebutuhan yang harus
dipenuhi manusia untuk mempertahankan hidup. Contoh kebutuhan adalah seperti
sembilan bahan makanan pokok / sembako, rumah tempat tinggal, pakaian, kesehatan
dan pendidikan.
2. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah kebutuhan pelengkap. Kebutuhan sekunder sifatnya
menunjang kebutuhan primer. Kebutuhan sekunder dapat pula dikatakan sebagai
kebutuhan kedua sebagai penunjang untuk memelihara kelangsungan hidup. Contoh
kebutuhan sekunder antara lain : televise, kulkas, piring, sendok, HP (yang biasa)
www.peb-2013.blogspot.com
Page 42
Contoh : Orang Hindu membutuhkan dupa dan bunga dalam beribadah, sedangkan orang
Islam membutuhkan sajadah, mukena/sarung dalam beribadah
Peradaban/Perkembangan zaman
Contoh : orang yang hidup pada jaman Majapahit membutuhkan kuda untuk sarana
transportasi, sedangkan pada jaman sekarang orang membutuhkan mobil untuk sarana
transportasi
Adat istiadat
Contoh : pria di daerah jawa membutuhkan blangkon, sedangkan pria di daerah Arab
membutuhkan jubah
Kemajuan IPTEK
Contoh : saat belum ditemukan computer orang menulis membutuhkan mesin ketik,
sedangkan setelah ada computer orang mengetik membutuhkan computer
Tingkat perekonomian
Contoh : kebutuhan orang kaya cenderung lebih banyak dari pada orang miskin
Keadaan tempat/Lingkungan geografis
Contoh : kebutuhan orang yang hidup di daerah pantai cenderung berbeda dengan
kebutuhan orang yang hidup di daerah pegunungan
Tingkat pendidikan
Contoh : anak SMA kebutuhannya berbeda dengan anak SD
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Barang tahan lama adalah barang yang tepat digunakan dalam jangka waktu relative lama,
yang nilai pakai atau nilai ekonomisnya habis secara berangsur angsur. Misalnya, mesin
mesin peralatan, dan bangunan.
b)
Barang tidak tahan lama adalah barang yang jangka waktu pemakaiannya tidak tahan lama.
Digunakan hanya untuk sekali dalam jangka waktu yang tidak terlalu lam. Misalnya,
makanan dan minuman dikonsumsi sekaligus, tisu digunakan sekali saja, dan pakaian
digunakan beberapa kali utnuk jangka waktu tertentu tetapi tidak terlalu lama.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 43
c)
4)
a)
b)
c)
Hasil industri analitik, adalah barang yang dihasikan dari memproses satu bahan baku.
Misalnya, barang seperti gula, melase, dan alcohol yang berasal dari satu bahan baku
berupa tebu.
Hasil Industri sintesis, adalah barang yang dihasilkan dengan cara memproses dua
atau lebih bahan baku menjadi suatu barnag tertentu. Misalnya, kue atau roti yang
dibuat dari beberapa bahan baku seperti gula, mentega, terigu, vaneli, ovalet, susu,
dan keju, . Contoh lain, obat yang diproses dari berbagai bahan kimia.
Hasil industri sintesis, yaitu barang yang bersifat tiruan dari barng aslinya ( Sintetik)
yang dibuat pabrik dengan cara memproses dua atau lebih bahan baku menjadi
sesuatu, Misalnya, aspal tiruan dan kulit tiruan.
www.peb-2013.blogspot.com
Page 44
d)
e)
Daftar Pustaka :
Atep Adya Barata,dkk. (2007). Memahami IPS untuk SMK Kelas X. Bandung: Armico
Alam S dan Henry Hidayat (2008). IPS untuk SMK Kelas X. Jakarta: Erlangga
http://wikipedia.org
www.peb-2013.blogspot.com
Page 45