Anda di halaman 1dari 57

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

Pengertian Ilmu Ekonomi


Ilmu ekonomi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari segala tingkah laku manusia
yang bertujuan untuk mendapatkan dan mengelola sumber daya yang terbatas.
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Secara Bahasa
Secara etimologis, ekonomi berasal dari Bahasa Yunani yakni oikonomia. Kata ini terdiri dari
dua kata yaitu oikos dan nemein. Aikos adalah rumah tangga, sedangkan nemein adalah
mengelola.
Maka secara singkat dan sederhana, Ilmu Ekonomi adalah ilmu yang mempelajari tentang
caranya mengelola rumah tangga.
Ada pula pendapat yang menyebutkan, kata ekonomi berasal dari Bahasa
Yunani: oikos dan nomos. Oikos adalah keluarga. Sementara itu nomos adalah aturan atau
hukum.
Jadi Ilmu Ekonomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang cara manusia menentukan
pilihan saat melakukan proses produksi dengan sumber daya yang terbatas.
Konsep Dasar Ilmu Ekonomi Perspektif Para Ahli
Menurut Bangun, ilmu ekonomi muncul karena adanya kesenjangan antara sumber daya yang
tersedia dan keinginan manusia. Sumber daya yang ada di bumi bersifat terbatas, sementara
keinginan bersifat tidak terbatas.
sehingga hal ini menciptakan kesenjangan dan menimbulkan masalah dalam penggunaan
sumber daya.
Makanya itu ilmu ekonomi ada karena berupaya untuk mengatur agar tidak terjadi
kelangkaan akibat kesenjangan tersebut.
Ilmu ini mempelajari dan mengkaji cara agar masalah-masalah pemenuhan kebutuhan
manusia tidak melewati batas.
Pengertian yang disampaikan Bangun sejalan dengan pendapat Brown, bahwa dasar ilmu
ekonomi adalah:

1. scarcity
2. sources
3. economics
4. opportunity cost
5. production possibilities curve
6.  demand and supply concepts
7. supply and demand together 
8. the market or price system 
9. efficiency price elasticity of demand

Untuk menambah wawasan, berikut ini adalah rangkuman pengertian ilmu ekonomi menurut
para ahli.
Mari kita perhatikan dengan definisinya.
1. Menurut Alfred Marshall, Ilmu Ekonomi merupakan ilmu atau studi yang
mempelajari kehidupan manusia sehari-hari
2. JB Say mengatakan Ilmu ekonomi adalah suatu kajian tentang peraturan yang
menentukan kekayaan
3. Kemudian David Ricardo menjelaskan Ilmu ekonomi adalah suatu kajian tentang
hukum berbagai jenis golongan masyarakat
4. Paul Samuelson menerangkan Ilmu ekonomi adalah studi tentang individu-individu
dan masyarakat yang membuat pilihan, dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan
menggunakan sumberdaya terbatas – tetapi dapat digunakan dalam berbagai cara untuk
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa serta mendistribusikannya untuk
kebutuhan konsumsi, sekarang dan di masa datang, kepada berbagai individu dan
golongan masyarakat
5. Sadono Sukirno berpendapat Ilmu Ekonomi tentang menganalisis biaya dan
keuntungan dan memperbaiki corak penggunaan sumber daya
6. Terakhir, pengertian Ilmu Ekonomi menurut Mankiw. Ilmu Ekonomi adalah studi
tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber daya yang selalu terbatas dan langka

Berdasarkan pengertian di atas, sebenarnya dapat ditemukan dua kata kunci yang lekat


dengan Ilmu Ekonomi.
Pertama, keterbatasan sumber daya.
Kedua adalah pengelolaan dan pengalokasian sumber daya.
Dua hal inilah yang menjadi fokus Ilmu Ekonomi. Maka ketika kita memilih bidang studi
Ilmu Ekonomi, apa yang kita pelajari tidak akan jauh-jauh dari dua hal tadi.
Tujuan Ilmu Ekonomi
Dari definisi-definisi Ilmu Ekonomi di atas, kita juga tahu kalau tujuan Ilmu
Ekonomi adalah mengelola sumber daya yang terbatas dengan cara yang efisien.
Tujuan dasar Ilmu Ekonomi memang memastikan manusia memenuhi kebutuhan ekonomi
tapi tetap memperhatikan sifat sumber daya yang terbatas. Sehingga pemenuhan kebutuhan
manusia tidak membuat kelangkaan.
Jadi konsep dasar Ilmu ekonomi itu membahas tentang bagaimana caranya tidak terjadi
kelangkaan sumber daya saat manusia memenuhi kebutuhannya.
Nah, faktor penyebab kelangkaan pun beragam, diantaranya adalah:

1. Keterbatasan sumber daya


2. kemampuan manusia mengelola sumber daya terbatas karena kurangnya tenaga ahli
dan profesional
3. Perkembangan teknologi yang merusak lingkungan
4. Perilaku manusia yang berdampak negatif terhadap sumber daya

Kelangkaan sumber daya juga disebabkan oleh:

1. Produk alam abiotik seperti tanah, air dan barang tambang jumlahnya terbatas. Tidak
bisa atau sulit ditambah dan diperbaiki bila manusia tidak mampu mengelolanya
dengan baik
2. Kurangnya tenaga kerja terdidik, terlatih, dan berpengalaman untuk mengolah sumber
daya alam. Terbukti dalam mengolah barang tambang di Aceh, Papua, Sumbawa, dan
Kalimantan, dikelola oleh pihak asing
3. Pendapatan nasional rata-rata indonesia tergolong rendah. Akibatnya tabungan dan
investasi rendah. Keadaan tersebut mendorong Indonesia terpaksa menerima bantuan
dari luar negeri
4. Kurangnya tanggung jawab pengusaha dalam mengelola sumber daya yang ada
5. Kerusakan Lingkungan baik di darat maupun di laut karena kelalaian dan kesalahan
manusia
6. Peningkatan jumlah penduduk dan kemajuan peradaban mendorong peningkatan
kebutuhan manusia yang kurang diimbangi dengan kemampuan meningkatkan
produksi.

Untuk  mengatasi masalah kelangkaan semacam ini, diperlukan ilmu atau studi yang
mengkaji tentang cara menggunakan sumber daya dengan efisien.
Salah satu cara yang dipakai untuk mengatasi kelangkaan adalah membuat skala prioritas.
Apa artinya?
Skala prioritas adalah suatu daftar bermacam macam kebutuhan yang disusun berdasarkan
tingkat kepentingannya, yaitu dari yang paling penting sampai dengan kebutuhan yang dapat
ditunda pemenuhannya.
Dalam membuat skala prioritas, beberapa hal yang harus diperhatikan yakni:
1. Tingkat urgensi
2. Kesempatan yang dimiliki
3. Pertimbangan masa depan
4. Kemampuan diri
Pembagian Ilmu Ekonomi
Dalam konsep dasar Ilmu Ekonomi, ada pembagian Ilmu Ekonomi. Apa saja
pembagiannya? simak di bawah ini, ya.
1. Ekonomi deskriptif (descriptive economics)
Ekonomi deskriptif atau ekonomi lukisan adalah ekonomi yang menggambarkan kejadian-
kejadian atau mengumpulkan fakta-fakta ekonomi yang berhubungan dengan suatu topik
tertentu tanpa mengambil suatu kesimpulan.
2. Teori Ekonomi (Economic Theory)
Teori ekonomi atau analisis ekonomi yaitu ilmu ekonomi yang berusaha untuk menerangkan,
menganalisis, dan menguraikan kejadian-kejadian ekonomi dan mengambil kesimpulannya
berupa prinsip-prinsip atau dalil-dalil ekonomi tertentu.
Teori ekonomi ini bertugas menerangkan hubungan antara peristiwa-peristiwa ekonomi dan
merumuskan hubungan-hubungan tersebut dalam suatu hukum.
Teori ekonomi terbagi atas teori ekonomi makro dan teori ekonomi mikro. Ekonomi makro
Adalah bagian dari ilmu ekonomi secara khusus mempelajari mekanisme kerja perekonomian
secara keseluruhan.
Dalam kajian ekonomi makro, masalah ekonomi yang dibahas adalah fenomena ekonomi
yang luas seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, neraca perdagangan, dan tingkat
pengangguran.
Sedangkan ekonomi mikro adalah bagian ilmu ekonomi yang mempelajari perilaku individu
dalam rumah tangga produksi (perusahaan) dalam mengalokasikan sumber daya yang
terbatas.
3. Ekonomi Terapan (Applied Economics)
Ilmu ekonomi yang berusaha menggunakan kesimpulan atau dalil yang telah diambil di
dalam ekonomi teori untuk memperbaiki keadaan kehidupan ekonomi yang dianggap tidak
atau kurang menguntungkan, dan atau berusaha untuk meningkatkan kehidupan ekonomi ke
taraf yang lebih tinggi.
PERMASALAHAN EKONOMI DALAM SISTEM EKONOMI

PERMASALAHAN POKOK EKONOMI


Permasalahan pokok ekonomi dibagi dua menjadi masalah ekonomi klasik dan masalah
ekonomi modern.

A.      Permasalahan Ekonomi Modern

1.      Menentukan barang dan jasa yang harus diproduksi (what to produce)
Karena sumber daya terbatas sementara kebutuhan tidak terbatas, maka tidak semua barang
dan jasa yang dibutuhkan masyarakat  dapat diproduksi. Suatu masyarakat ekonomi harus
menentukan barang dan jasa apa saja yang akan diproduksi, barang dan jasa mana yang akan
diprioritaskan, barang dan jasa apa yang akan diproduksi kemudian, serta barang dan jasa apa
yang tidak dapat diproduksi. Ini merupakan masalah bagaimana mengalokasikan sumber
daya yang ada (sumber daya alam, manusia, dan modal) ke dalam berbagai sektor produksi
untuk menghasilkan barang dan jasa.
2.      Menentukan cara barang diproduksi (how to produce)
Metode produksi atau teknologi mana yang akan digunakan ? Di sini, diperlukan penggunaan
metode produksi atau teknologi yang paling efisien, artinya yang dapat menghasilkan suatu
barang dan jasa dengan pengorbanan (atau biaya) yang paling rendah. Ilmu ekonomi
memandang teknologi sebagai faktor penting dalam proses produksi. Namun, masih banyak
faktor penting yang harus dipertimbangkan, seperti skala produksi, kemampuan manajerial,
iklim, kemampuan finansial, dan sikap mental.
3.      Menentukan untuk siapa barang-barang diproduksi (to whom) ,
Salah ekonomi tentang bagaimana hasil produksi dibagikan adalah masalah tentang keadilan
dan pemerataan distribusi. Bagaimana memberi balas jasa atas warga yang bekerja lebih
banyak daripada yang lainnya.Masalah distribusi juga terkat dengan pertanyaan bagaimana
memberi jaminan kepada sebagian warga yang mendapatkan hasil produksi di dalam
ekonomi, sekalipun tidak ikut berproduksi seperti anak-anak sekolah dan orang tua jompo.
Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan
masyarakat yang bersangkutan. Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu
berhak mendapatkan barang dan jasa secara adil dalam jumlah yang sama, tetapi bagi
masyarakat utilitarian yang dimaksud dengan  adil adalah pembagian barang atau jasa sesuai
dengan kebutuhan masing-masing .

B.      Masalah Ekonomi Klasik


Pada tahun 1870 berkembang teori ekonomi klasik yang dipelopori oleh Adam Smith. para
penganut teori tersebut mengemukakan bahwa permasalahan ekonomi merupakan satu
kesatuan proses yang terdiri dari proses produksi, distribusi, dan konsumsi.
kesejahteraan/kemakmuran masyarakat dipengaruhi oleh :
1.      Masalah Pokok Ekonomi
a.      Konsumsi,  setiap kebutuhan manusia atau masyarakat didesak oleh kebutuhan-kebutuhan
atau keinginannya dalam menentukan jenis barang-barang dan jasa yang hendak digunakan
atau dikonsumsi.
b.      Produksi, masalah produksi berkaitan erat dengan produk (barang dan jasa) apa yang akan
diproduksi, untuk siapa barang tersebut diproduksi, menggunakan berapa tenaga kerja. Dalam
kegiatan produksi, tidak terlepas dari cara penggunaan bahan mentah, peralatan (modal),
tenaga kerja, dan teknologi yang menentukan kapasitas produksi atau kemampuan
memproduksi barang dan jasa.
c.       Distribusi, msalah distribusi adalah bagaimana menyalurkan barang dan jasa dari produsen
sampai ke konsumen serta saluran distribusi apa yang akan digunakan. misalnya lewat
distributor, agen, atau saluran lainnya
d.      Pertumbuhan, masalah pertumbuhan ekonomi menyangkut bertambahnya pendapatan
nasional, di antaranya bertambahnya pendapatan/ masyarakat. Pertumbuhan juga berkaitan
erat dengan kelangsungan hidup manusia. Pokok masalahnya adalah bagaimana kehidupan
ekonomi berjalan terus menerus dengan sumber daya alam yang semakin berkurang,
sementara pertambahan penduduk dan kebutuhan masyarakat terus meningkat.

2.      Masalah Ekonomi Lokal Dan Masalah Ekonomi Global

a.      Masalah Ekonomi Lokal


Masalah ekonomi dapat dipelajari dari berbagai sudut pandang yang dianalisis berdasarkan
pendekatan letak geografis, menimbulkan konsep ekonomi regional (regional econimics) atau
ekonomi lokal yang menyelidiki tata ruang sumber-sumber yang langka serta hubungannya
dengan pengaruh terhadap lokasi berbagai macam usaha kegiatan baik ekonomi maupun
social. Ilmu ekonomi ini berguna karena dapat memberikan petunjuk mengenai arah
kebijakan dan manfaat dalam memecahkan masalah-masalah ekonomi lokal atau dapat
dikelompokkan menjadi dua permasalahan yaitu sebagai berikut:
1)      Masalah jangka pendek atau masalah stabilisasi
Masalah ini berhubungan dengan bagaimana mengatur perekonomian dari waktu ke
waktu (bulan, triwulan, semester, dan tahun). Ada tiga permasalahan yang sering muncul,
yaitu:
a)       Inflasi berhubungan dengan masalah kestabilan harga- harga barang dan jasa.
b)       Pengangguran atau kesempatan kerja.
c)       Ketidakstabilan neraca pembayaran suatu Negara.
2)      Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi
Masalah jangka panjang atau masalah pertumbuhan ekonomi yaitu bagaimana
mengendalikan perekonomian supaya terjadi keseimbangan antara pertumbuhan penduduk,
pertambahan kapasitas produksi, dan tersedianya dana untuk investasi. Masalah jangka
panjang juga mengatur untuk dapat menghindari masaJah ekonomi tersebut dalam waktu
yang lebih panjang (lima tahun, sepuluh tahun, dua puluh tahun, dan seterusnya)
Masalah ekonomi jangka pendek, misalnya inflasi atau kenaikan tingkat harga umum
secara terus menerus, sebagai akibat keadaan jumlah uang yang beredar lebih banyak
dibandingkan dengan mengatur jumlah barang, dapat diatasi dengan mengatur jumlah uang
yang beredar. Mengurangi jumlah uang yang beredar dapat dilakukan dengan menaikkan
tingkat suku bunga bank, dengan harapan orang yang meminjam berkurang dan yang
menabung meningkat, sehingga jumlah uang yang beredar berkurang. Disamping itu, juga
dapat ditempuh dengan cara pemerintah menjual surat- surat berharga, misalnya setifikat
Bank Indonesia, kepada masyarakat dengan harapan uang yang beredar di masyarakat dapat
di tarik oleh bank. Untuk mengatasi inflasi dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
a)       Kebijakan uang ketat (tight money policy) contoh: Politik diskonto (menaikkan dan
menurunkan tingkat bunga), pasar terbuka (kebijakan pemerintah melalui bank sentral untuk
menjual surat- surat berharga berupa SBI), meningkatkan kas rasio yaitu perbandingan antara
modal dengan dana pinjaman, kredit selektif (kebijaksanaan bank sentral untuk memperketat
pemberian kredit).
b)       Kebijakan fiskal yaitu menentukan tarif pajak yang tingi dengan harapan pajak yang
ditarik pemerintah banyak, sehingga uang yang beredar sedikit. Dapat pula dengan anggaran
surplus yaitu penerimaan pemerintah lebih banyak dibandingkan pengeluarannya
c)       Kebijaksanaan bidang produksi yaitu dengan cara mempertinggi jumlah produksi, membeli
subsidi kepada produse, sehingga produksi lebih produktif untuk menghasilkan jumlah
produksi lebih banyak. Pemerintah dapat pula mendorong pengusaha untuk menanamkan
modalnya (invenstasi) baru.
d)       Kebijaksanaan perdagangan interaksional yaitu dengan cara menurunkan biaya impor,
dengan harapan barang dan jasa yang beredar di masyarakat dalam negeri melimpah.
e)       Kebijaksanaan bidang harga yaitu kebijaksanaan pemerintah dalam menetapkan harga
maksimum bagi barang dan jasa.
Ketidakstabilan neraca pembayaran atau difisit surplus neraca pembayaran merupakan
masalah ekonomi suatu Negara. Pengertian neraca pembayaran adalah catatan transaksi-
transaksi internasional.
Defisit neraca pembayaran tidak berarti buruk dalam jangka pendek sebab, hal ini
merupakan kondisi aliran modal ke luar lebih banyak dibandingkan modal yang masuk.
Masalah ini dapat diselesaikan dengan meningkatkan penerimaan ekspor yang lebih besar
dibandingkan kewajiban membayar impor, akan tetapi dalam jangka panjang merupakan
masalah. Begitu pula sebaliknya, apabila neraca pembayaran surplus berkepanjangan tidak
baik, neraca pembayaran akan baik apabiia dibeianjakan. Devisa yang terakumulasi hanya
akan mendorong tingkat harga umum naik.

b.      Masalah Ekonomi Global


Akhir- akhir ini mungkin kalian sering mendengar kata global atau globalisasi. Secara
sederhana, kata globalisasi mengandung pengertian menyatunya negara- negara di dunia
menjadi negara yang sangat besar. Globalisasi terjadi akibat berkembangnya ilmu
pengetahuan dan teknologi komunikasi dan sarana transportasi, sehingga batas- batas negar
menjadi kurang berarti secara ekonomi. Pengaruh globalisasi dapat kalian rasakan dari segi
budaya musik yang didengarkan remaja Singapura, Jepang. Amerika, bahakan negara-negar
di Afrika. Begitu pula jenis mode pakaian, dan makanan yang hampir sama di berbagai
negara. Masalah ini dialami pula di bidang ekonomi, yang dikenal dengan globalisasi
ekonomi; mengandung pengertian semakin menyatunya kegiatan ekonomi antara negara di
dunia. Berbagai contoh dapat kalian lihat terciptanya globalisasi ekonomi. diantaranya
sebagai berikut.

1)      Bidang Produksi


Dewasa ini kalian akan sering mengalami kesulitan dalam menentukan dimana produk
tersebut dibuat. Misalnya untuk produk pakaian yang dibuat di Perancis, kapasnya dari Cina,
kainnya dibuat di Indonesia, kancingnya dari Itali, benangnya dari Amerika, dirancang dan
dibuat di Perancis. Dengan keadaan seperti itu, dapatkah produk tersebut buatan Perancis?
Masalah serupa dapat kalian temukan pada industri- industri mobil, elektronik, computer,
pesawat terbang, dan sebagainya. Hal itu terjadi karena sangat jarang suatu negara yang dapat
memproduksi suatu barang dari hulu sampai hilir. Di samping itu, penggunaan bahan dari
negara lain juga dilakukan dengan alas an efisiensi; apabila salah satu bahan diproduksi
sendiri biayanya terlalu mahal.
2)      Bidang Tenaga Kerja
Mungkin kalian sering mendengar bahwa di Jakarta banyak terdapat orang asing bekerja pada
suatu kantor atau banyak tenaga i kerja kita yang bekerja di luar negeri. Hal ini dapat saja
terjadi, dan sekarang menjadi wajar, karena siapa pun apabial ada kesempatan dan memenuhi
syarat maka ia dapat bekerja dimana pun. Misalnya sebuah perusahaan di Indonesia
memperkerjakan orang Philipina karena kemampuannya berbahasa Inggris, atau
memperkerjakan orang Jepang karena etos kerjanya yang tinggi.
3)      Bidang modal
Globalisasi ekonomi memudahkan pengusaha mendapatkan modal untuk memperluas
perusahaannya. Misalnya perusahaan tambak ikan di Indonesia memerlukan modal untuk
memperluas tambaknya, dapat saja meminjam modal dari Hongkong, karena tingkat bunga di
Indonesia dianggap terlalu mahal.
Masalah ekonomi global semakin kompleks seiring dengan dorongan perdagangan bebas.
Negara berkembangan semakin ketinggalan dalam banyak hal; misalnya masuknya barang-
barang negara maju mudah (tanpa proteksi), akan menimbulkan ketergantungan, kualitas
sumber daya manusia yang ketinggalan, produk- produk dalam negeri yang tidak laku karena
kualitas, dan harga produk luar yang lebih baik.
Bagaimana akibat dari masalah ekonomi global dan perdagangan bebas itu terhadap masalah
ekonomi nasional? Jawabannya dapat beraneka ragam. Salah satunya adalah pereknomonian
nasional kalah dalam bersaing. Oleh karena itu, agar tidak ketinggalan, harus memenangkan
persaingan. Ada tiga cara untuk memenangkan persaingan yaitu:
a)      Meningkatkan efisiensi yaitu dengan cara melakukan penghematan di segala bidangdan
sector kegiatan ekonomi; misalnya menghilangkan biaya yang tidak perlu (efisiensi
ekonomis), dan pengalokasian sumber daya yang terbaik (efisiensi teknis)
b)      Meningkatkan kualitas sumber daya manusia yaitu meningkatkan kemampuan.
keterampilan, etos kerja yang tinggi, ulet. dan tidak mudah menyerah. Berbagai cara dapat
dilakukan. seperti melalui pendidikan. pemagangan, latihan kerja. dan lain- lain.
c)      Mengadakan progam penelitian dan pengembangan (research and development) atau
litbang. Dengan tujuan untuk: perbaikan, penyesuaian ide- ide serta pengembangan yang
berakhir dengan suatu produk yan lebih bermanfaat. Penelitian dan pengembangan berkaitan
erat dengan penemuan (invention) yang mencakup penemuan metode- metode baru, teknik-
teknik produksi baru, dan produk- produk baru, serta pembahanian (innovation) yaitu
membawa penemuan baru ke masyarakat (pasar). Perekonomian yang efisien akan mampu
memproduksi barang dengan kualitas yang tinggi dana harga yang murah, sedangkan
sumberdaya yang berkualitas dan penelitian yang baik akan memungkinkan perekonomian
untuk menghasilkan produk-produk yang berkualitas dan kemungkinan lebih murah.

PENGERTIAN SISTEM EKONOMI


Masalah ekonomi merupakan masalah mendasar yang terjadi disemua negara. Oleh
karena itu, dalam menyikapi permasalahan ekonomi tiap negara, masing-masing negara
menganut sistem ekonomi yang sesuai dengan kondisi dan ideologi negara yang
bersangkutan.
Sistem menurut Chester A. Bernard, adalah suatu kesatuan yang terpadu, yang di
dalamnya terdiri atas bagian-bagian dan masing-masing bagian memiliki ciri dan batas
tersendiri. Suatu sistem pada dasarnya adalah “organisasi besar” yang menjalin berbagai
subjek (atau objek) serta perangkat kelembagaan dalam suatu tatanan tertentu. Subjek atau
objek pembentuk sebuah sistem dapat berupa orang-orang atau masyarakat, untuk suatu
sistem sosial atau sistem kemasyarakatan dapat berupa makhluk-makhluk hidup dan benda
alam, untuk suatu sistem kehidupan atau kumpulan fakta, dan untuk sistem informasi atau
bahkan kombinasi dari subjek-subjek tersebut. Perangkat kelembagaan dimaksud meliputi
lembaga atau wadah tempat subjek (objek) itu berhubungan, cara kerja dan mekanisme yang
menjalin hubungan subjek (objek) tadi, serta kaidah atau norma yang mengatur hubungan
subjek (objek) tersebut agar serasi. Kaidah atau norma yang dimaksud bisa berupa aturan atau
peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis, untuk suatu sistem yang menjalin
hubungan antar manusia.
Secara toritis, pengertian sistem ekonomi dapat dikatakan sebagai perpaduan dari aturan–
aturan atau cara–cara yang menjadi satu kesatuan dan digunakan untuk mencapai tujuan
dalam perekonomian. Sedangkan menurut Gilarso ( 1992:486 ) sistem ekonomi adalah
keseluruhan cara untuk mengordinasikan perilaku masyarakat (para konsumen, produsen,
pemerintah, bank, dan sebagaiannya) dalam menjaankan kegiatan ekonomi (produksi,
distribusi, konsumsi, investasi, dan sebagaiannya) sehingga menjadi satu kesatuan yang
teratur dan dinamis, dan kekacauan dapat dihindari. Lalu menurut McEachren, sistem
ekonomi dapat diartikan sebagai seperangkat mekanisme dan institusi untuk menjawab
pertanyaan apa, bagaimana, dan untuk siapa barang dan jasa diproduksi.

MACAM-MACAM SISTEM EKONOMI


Secara garis besar, kita mengenal empat sistem ekonomi yang tumbuh dan berkembang
yang sesuai dengan situasi kondisi serta ideologi negara yang bersangkutan. Keempat sistem
ekonomi tersebut adalah sistem ekonomi tradisional, sistem ekonomi terpusat atau komando,
sistem ekonomi pasar dan sitem ekonomi campuran.
1.      Sistem Ekonomi Tradisional
Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat
zaman dahulu. Dalam sistem ekonomi ini, nilai-nilai sosial, kebudayaan, dan kebiasaan
masyarakat setempat sangat berpengaruh kuat. Dalam bidang produksi, biasanya mereka
hanya memproduksi untuk diri sendiri saja. Oleh karena itu, sistem ekonomi tradisional ini
sangat sederhana sehingga tidak lagi bisa menjawab permasalahan ekonomi yang semakin
berkembang.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Tradisional, sebagai berikut:
a)      aturan yang dipakai adalah aturan tradisi, adat istiadat, dan kebiasaan;
b)      kehidupan masyarakatnya sangat sederhana;
c)      kehidupan gotong-royong dan kekeluargaan sangat dominan;
d)      teknologi produksi yang digunakan masih sangat sederhana;
e)      modal yang digunakan sedikit;
f)       transaksi jual beli dilakukan dengan cara barter;
g)      kegiatan produksi sepenuhnya bergantung pada alam dan tenaga kerja;
h)      hasil produksi terbatas hanya untuk keluarga atau kelompoknya saja.
2.      Sistem Ekonomi Terpusat atau Komando
Sistem ekonomi komando sering juga disebut sebagai sistem ekonomi sosialis atau
terpusat. Sistem ekonomi komando merupakan sistem ekonomi yang menghendaki
pengaturan perekonomian dilakukan oleh pemerintah secara terpusat. Oleh karena itu, dalam
sistem ekonomi ini peranan pemerintah dalam berbagai kegiatan ekonomi sangat dominan.
Tokoh yang memopulerkan sistem ekonomi komando adalah Karl Marx. Ia adalah
seorang ahli filsafat berkebangsaan Jerman. Bukunya yang terkenal berjudul Das Capital.
Dalam sistem ekonomi komando, semua kegiatan ekonomi diatur dan direncanakan oleh
pemerintah. Pihak swasta tidak memiliki kewenangan dalam kegiatan perekonomian. Semua
permasalahan perekonomian yang meliputi what, how, dan for whom semuanya dipecahkan
melalui perencanaan pemerintah pusat sehingga semua alat produksi dikuasai oleh
pemerintah. Sistem ekonomi komando banyak dianut oleh negara-negara di Eropa Timur dan
Cina.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri Sistem Ekonomi Terpusat adalah
sebagai berikut:
a)      semua permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat;
b)      kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh negara;
c)      semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu atau pihak
swasta tidak diakui.
Sistem ekonomi sosialis memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki
oleh sistem ekonomi ini, diantaranya :
a)      Tingkat inflasi dan pengangguran dapat ditangani dengan baik , sebab perekonomian di
kendalikan oleh pemerintah pusat;
b)      Kegiatan produksi dan distribusi dapat dilaksanakan dengan mudah, sebab pemerintah
memiliki seluruh sumber daya dan faktor-faktor produksi;
c)      Jarang terjadi krisis ekonomi karena kegiatan ekonomi direncanakan oleh pemerintah.
Kelemahan Sistem Ekonomi Terpusat, diantaranya sebagai berikut :
a)      menghambat kreativitas masyarakat dalam melakukan kegiatan perekonomian sebab
kegiatan perekonomian telah diatur dan ditentukan oleh pemerintah pusat;
b)      terjadinya monopoli yang merugikan masyarakat;
c)      terjadinya ketidaksesuaian barang yang dibutuhkan oleh masyarakat, yang disebabkan oleh
sulitnya pemerintah daam menghitung semua kebutuhan masyarakat.
Contoh negara yang dapat dikatakan mendekati sistem ekonomi komando adalah Kuba,
Rusia, Korea Utara, dan RRC, walaupun RRC saat ini mulai meninggalkan sistem ekonomi
komando dalam perekonomiannya.
3.      Sistem Ekonomi Pasar
Dalam beberapa buku sumber, istilah sistem ekonomi pasar disebut juga sebagai laissez-
faire. Kata laissez-faire berasal dari bahasa Perancis yang artinya “biarlah mereka melakukan
pekerjaan yang sesuai dengan mereka”. Selain di istilahkan laissez-faire, Sistem ekonomi
pasar disebut sebagai sistem ekonomi kapitalis. Istilah ini muncul dikarenakan dalam sistem
ekonomi kapitalis berlaku “Free Fight Liberalisme” (sistem persaingan bebas), artinya siapa
yang memiliki dan mampu menggunakan kekuatan modal secara efektif dan efisien akan
dapat memenangkan pertarungan dalam bisnis. Paham yang mengagungkan kekuatan modal
sebagai syarat dalam memenangkan pertarungan ekonomi disebut Kapitalisme. Tokoh yang
memopulerkan sistem ekonomi pasar adalah Adam Smith. Bukunya yang terkenal berjudul
An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nation. Adam Smith menyatakan
bahwa “perekonomian akan berjalan dengan baik apabila pengaturannya diserahkan kepada
mekanisme pasar atau mekanisme harga”. Teori ini kemudian dikenal dengan sebutan The
Invisible Hands. Sistem ekonomi pasar merupakan suatu tata cara pengaturan kehidupan
pereekonomian yang didasarkan kepada Mekanisme pasar yaitu interaksi antara permintaan
dan penawaran suatu barang yang kegiatannya tergantung pada kekuatan modal yang dimiliki
oleh setiap individu.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Pasar, di antaranya sebagai berikut:
a)      setiap individu memiliki kebebasan untuk memiliki faktor-faktor produksi;
b)      perekonomian diatur oleh mekanisme pasar;
c)      peranan modal dalam perekonomian sangat menentukan bagi setiap individu untuk
menguasai sumber-sumber ekonomi sehingga dapat menciptakan efisiensi;
d)      peranan pemerintah dalam perekonomian sangat kecil;
e)      hak milik atas alat-alat produksi dan distribusi merupakan hak milik perseorangan yang
dilindungi sepenuhnya oleh negara;
f)       setiap kegiatan ekonomi didasarkan atas pencarian keuntungan;
g)      kegiatan perekonomian selalu berdasarkan keadaan pasar.
Sistem ekonomi pasar memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan yang dimiliki oleh
sistem ekonomi ini, diantaranya :
a)      Menumbuhkan kreativitas masyarakat dalam penyelenggaraan perekonomian, sebab
masyarakat diberi kebebasan dalam menentukan kegiatan perekonomian;
b)      Kualitas produk yang dihasilkan menjadi lebih baik, sebab terjadinya persaingan yang
ketat;
c)      Efisiensi dan efektivitas penggunaan faktor-faktor produksi dapat tercapau dengan baik,
sebab tindakan ekonomi yang dilakukan didasarkan kepada motif pencrian keuntungan yang
sebesar-besarnya.
Kelemahan sistem ekonomi pasar, diantaranya sebagai berikut:
a)      Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan dikarenakan prinsip yang belaku adalah free
fight liberalism, dimana kunci untuk memenangkan persaingan adalah modal;
b)      Tidak tertutup kemungkinan munculnya monopoli yang merugikan masyarakat;
c)      Terapat kesenjangan yang besar antara pemilik modal dan golongan pekerja sehingga yang
kaya lebih kaya dan yang miskin bertambah miskin.
Contoh negara yang sistem ekonominya mendekati sistem ekonomi pasar adalah Amerika
Serikat dan beberapa negara Eropa lainnya seperti Perancis, Kanada, Albania, Armenia,
Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia,
Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania,
Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania,
Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan
United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-
Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino. Juga beberapa negara di
kawasan Asia seperti Hongkong , Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura ,
India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Sistem
ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh
mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih
liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol
Verde, Côte D’Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko,
Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe.
4.      Sistem Ekonomi Campuran
Sistem ekonomi campuran merupakan suatu tata cara kehidupan perekonomian yang
dikendalikan dan diawasi oleh pemerintah, tetapi masyarakat masih mempunyai kebebasan
yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-kegiana ekonomi yang ingin mereka jalankan.
Sistem ekonomi campuran sering kali disebut sebagai perpaduan antara sistem ekonomi
pasar dan sistem ekonomi komando, maksudnya pemeintah dan masyarakat atau pihak swasta
bekerja sama dalam memecahkan masalah ekonomi sehingga perekonomian tidak lepas
kendali. Kegiatan perekonomian pada sistem ini diserahkan kepada kekuatan pasar.
Sistem ekonomi campuran terlahir sebagai konsekuensi logis atas upaya untuk
menghapus kekurangan-kekurangan pada sistem ekonomi pasar dan sistem ekonomi terpusat.
Pemikiran selanjutnya mengenai sistem ekonomi campuran didasarkan pada fakta di
lapangan yaitu tidak ada satu negara yang menerapkan sistem ekonomi pasar atau sistem
ekonomi komando secara murni. Atau sebaiknya, di suatu negara yang menganut sistem
ekonomi pasar, pemerintah masih turut mengendaikan beberapa sektor yang di anggap
menguasai hajat hidup orang banyak.
Ciri-ciri Sistem Ekonomi Campuran, di antaranya sebagai berikut:
a)      hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembatasan dari
pemerintah;
b)      kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki hak
untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya;
c)      kepentingan umum lebih diutamakan;
d)      campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang
menguasai hajat hidup orang banyak.
e)      pelaku ekonomi terdiri atas individu, pemerintah dan swasta.

SISTEM EKONOMI PANCASILA


Indonesia tidak menganut Sistem ekonomi tradisional, Sistem ekonomi komando, Sistem
ekonomi pasar, maupun Sistem ekonomi campuran. Sisten ekonomi yang diterapkan di
Indonesia adalah Sistem Ekonomi Pancasila, yang di dalamnya terkandung demokrasi
ekonomi maka dikenal juga dengan Sistem Demokrasi Ekonomi. Demokrasi Ekonomi berarti
bahwa kegiatan ekonomi dilakukan dari, oleh, dan untuk rakyat di bawah pengawasan
pemerintah hasil pemilihan rakyat. Dalam pembangunan ekonomi masyarakat berperan aktif,
sementara pemerintah berkewajiban memberikan arahan dan bimbingan serta menciptakan
iklim yang sehat guna meningkatkan keejahteraan masyarakat.
Salah satu ciri positif demokrasi ekonomi adalah potensi, inisiatif, daya kreasi setiap
warga negara dikembangkan dalam batas-batas yang tidak merugikan kepentingan umum.
Negara sangat mengakui setiap upaya dan usaha warga negaranya dalam membangun
perekonomian.
Adapun ciri negatif yang harus dihindari dalam sistem perekonomian kita karena bersifat
kontradiktif dngan nilai-nilai dan kepribadian bangsa Indonesia adalah sebagai berikut :
a)      Sistem ”Free Fight Liberalism”, yang menumbuhkan eksploitau manusia dan bangsa lain;
b)      Sistem “Etatisme”, negara sagat dominan serta mematikan potensi dan daya kresi unit-unit
ekonomi di luar sektor negara
c)      Pemusatan kekuatan ekonomi pada suatu keompok dalam bentuk monopoli yang mergikan
masyarakat.
d)      Landasan perekonomian Indonesia adalah pasal 33 Ayat 1, 2, 3, dan 4 UUD 1945 hasil
Amendemen, yang berbunyi sebagau berikut :
e)      Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan;
f)       Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara;
g)      Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
h)      Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Selain tercantum dalam penjelasan Pasal 33 UUD 1945, demokrasi ekonomi tercantum dalam
Tap MPRS No. XXII/MPRS/1996 sebagai cta-cita sosial dengan ciri-cirinya. Selanjutnya,
setiap Tap MPR tentang GBHN mencantumakn demokrasi ekonomi sebagai dasar
pelaksanaan pembangunan dengan ciri-ciri posiif yang selalu harus dipupuk dan
dikembangkan. Ciri-ciri positif diuraikan dalam poin-poin berikut :
a)      Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan;
b)      Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara da menguasai hajat hidup orang banyak
dikuasai oleh negara;
c)      Bumi, air, dan kekayaan ala yang terkandung si dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besranya kemakmuran rakyat.
d)      Perekonomian nasional diselenggarakan berdasarkan atas demokrasi ekonomi dengan
prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan,
kemandirian, serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
e)      Warga memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan dan penghidupan yang layak;
f)       Hak milik perseorangan diakui pemanfaatannya tidak boleh bertentangan dengan
kepentingan masyarakat;
g)      Potensi, inisiatif, dan daya kreasi setiap warga negara dikembangkan salam batas-batas
yang tidak merugikan kepentngan umum;
h)      Sumber-sumber kekayaan dan keuangan negara dgunakan dengan pemufakatan lembaga-
lembaga perwakilan rakyat;
i)        Fakir miskin dan anak-anka terlantar dipelihara oleh negara.
Pemikiran tokoh- tokoh ekonomi yang ikut mewarnai sistem ekonomi kita, diantaranya :
1)      Pemikiran Mohammad Hatta (Bung Hatta)
Bung Hatta selain sebagai tokoh Proklamator bangsa Indonesia, juga dikenal sebagai
perumus pasal 33 UUD 1945. bung Hatta menyusun pasal 33 didasari pada pengalaman pahit
bangsa Indonesia yang selama berabad-abad dijajah oleh bangsa asing yang menganut sitem
ekonomi liberal-kapitalistik. Penerapan sistem ini di Indonesia telah menimbulkan
kesengsaraan dan kemelaratan, oleh karena itu menurut Bung Hatta sistem ekonomi yang
baik untuk diterapkan di Indonesia harus berasakan kekeluargaan
2)      Pemikiran Wipolo
Pemikiran Wipolo disampaikan pada perdebatan dengan Wijoyo Nitisastro tentang pasal 38
UUDS (pasal ini identik dengan pasal 33 UUD 1945), 23 september 1955.menurut Wilopo,
pasal 33 memiliki arti SEP sangat menolak sistem liberal, karena itu SEP juga menolak sector
swasta yang merupakan penggerak utama sistem ekonomi liberal-kapitalistik
3)      Pemikiran Wijoyo Nitisastro
Pemikiran Wijoyo Nitisastro ini merupakan tanggapan terhadap pemikiran Wilopo. Menurut
Wijoyo Nitisastro, pasal 33 UUD 1945 sangat ditafsirkan sebagai penolakan terhadap sector
swasta.
4)      Pemikiran Mubyarto
Menurut Mubyarto, SEP adalah sistem ekonomi yang bukan kapitalis dan juga sosialis. Salah
satu perbedaan SEP dengan kapitalis atau sosialis adalah pandangan tentang manusia. Dalam
sistem kapitalis atau sosialis, manusia dipandang sebagai mahluk rasional yang memiliki
kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan akan materi saja.
5)      Pemikiran Emil Salim
Konsep Emil Salim tentang SEP sangat sederhana, yaitu sistem ekonomi pasar dengan
perencanaan. Menurut Emil Salim, di dalam sistem tersebutlah tercapai keseimbangan antara
sistem komando dengan sistem pasar. “lazimnya suatu sistem ekonomi bergantung erat
dengan paham-ideologi yang dianut suatu negara”.Sumitro Djojohadikusumo dalam
pidatonya di hadapan School of Advanced International Studies di Wasington, AS Tanggal
22 Februari 1949, menegaskan bahwa yang dicita-citakan bangsa Indonesia adalah suatu
macam ekonomi campuran. Lapangan-lapangan usaha tertentu akan dinasionalisasi dan
dijalankan oleh pemerintah, sedangkan yang lain-lain akan terus terletak dalam lingkungan
usaha swasta.

SISTEM EKONOMI KERAKYATAN


Ekonomi kerakyatan adalah sistem ekonomi yang berbasis pada kekuatan ekonomi
rakyat. Dimana ekonomi rakyat sendiri adalah sebagai kegiatan ekonomi atau usaha yang
dilakukan oleh rakyat kebanyakan (popular) yang dengan secara swadaya mengelola
sumberdaya ekonomi apa saja yang dapat diusahakan dan dikuasainya, yang selanjutnya
disebut sebagai Usaha Kecil dan Menegah (UKM) terutama meliputi sektor pertanian,
peternakan, kerajinan, makanan, dsb., yang ditujukan terutama untuk memenuhi kebutuhan
dasarnya dan keluarganya tanpa harus mengorbankan kepentingan masyarakat lainnya.
Secara ringkas Konvensi ILO169 tahun 1989 memberi definisi ekonomi kerakyatan
adalah ekonomi tradisional yang menjadi basis kehidupan masyarakat local dalam
mempertahan kehidupannnya. Ekonomi kerakyatan ini dikembangkan berdasarkan
pengetahuan dan keterampilan masyarakat local dalam mengelola lingkungan dan tanah
mereka secara turun temurun. Aktivitas ekonomi kerakyatan ini terkait dengan ekonomi sub
sisten antara lain pertanian tradisional seperti perburuan, perkebunan, mencari ikan, dan
lainnnya kegiatan disekitar lingkungan alamnya serta kerajinan tangan dan industri rumahan.
Kesemua kegiatan ekonomi tersebut dilakukan dengan pasar tradisional dan berbasis
masyarakat, artinya hanya ditujukan untuk menghidupi dan memenuhi kebutuhan hidup
masyarakatnya sendiri. Kegiatan ekonomi dikembangkan untuk membantu dirinya sendiri
dan masyarakatnya, sehingga tidak mengekploitasi sumber daya alam yang ada.
Gagasan ekonomi kerakyatan dikembangkan sebagai upaya alternatif dari para ahli
ekonomi Indonesia untuk menjawab kegagalan yang dialami oleh negara negara berkembang
termasuk Indonesia dalam menerapkan teori pertumbuhan. Penerapan teori pertumbuhan
yang telah membawa kesuksesan di negara-negara kawasan Eropa ternyata telah
menimbulkan kenyataan lain di sejumlah bangsa yang berbeda. Salah satu harapan agar hasil
dari pertumbuhan tersebut bisa dinikmati sampai pada lapisan masyarakat paling bawah,
ternyata banyak rakyat di lapisan bawah tidak selalu dapat menikmati cucuran hasil
pembangunan yang diharapkan itu. Bahkan di kebanyakan negara negara yang sedang
berkembang, kesenjangan sosial ekonomi semakin melebar. Dari pengalaman ini, akhirnya
dikembangkan berbagai alternatif terhadap konsep pembangunan yang bertumpu pada
pertumbuhan. Pertumbuhan ekonomi tetap merupakan pertimbangan prioritas, tetapi
pelaksanaannya harus serasi dengan pembangunan nasional yang berintikan pada manusia
pelakunya.
Pembangunan yang berorientasi kerakyatan dan berbagai kebijaksanaan yang berpihak
pada kepentingan rakyat. Dari pernyataan tersebut jelas sekali bahwa konsep, ekonomi
kerakyatan dikembangkan sebagai upaya untuk lebih mengedepankan masyarakat. Dengan
kata lain konsep ekonomi kerakyatan dilakukan sebagai sebuah strategi untuk membangun
kesejahteraan dengan lebih mengutamakan pemberdayaan masyarakat. Menurut Guru Besar,
FE UGM ( alm ) Prof. Dr. Mubyarto, sistem Ekonomi kerakyatan adalah system ekonomi
yang berasas kekeluargaan, berkedaulatan rakyat, dan menunjukkan pemihakan sungguh –
sungguh pada ekonomi rakyat Dalam praktiknya, ekonomi kerakyatan dapat dijelaskan juga
sebagai ekonomi jejaring ( network ) yang menghubung – hubungkan sentra – sentra inovasi,
produksi dan kemandirian usaha masyarakat ke dalam suatu jaringan berbasis teknologi
informasi, untuk terbentuknya jejaring pasar domestik diantara sentara dan pelaku usaha
masyarakat.
Sebagai suatu jejaringan, ekonomi kerakyatan diusahakan untuk siap bersaing dalam era
globalisasi, dengan cara mengadopsi teknologi informasi dan sistem manajemen yang paling
canggih sebagaimana dimiliki oleh lembaga “ lembaga bisnis internasional, Ekonomi
kerakyatan dengan sistem kepemilikan koperasi dan publik. Ekomomi kerakyatan sebagai
antitesa dari paradigma ekonomi konglomerasi berbasis produksi masal ala Taylorism.
Dengan demikian Ekonomi kerakyatan berbasis ekonomi jaringan harus mengadopsi
teknologi tinggi sebagai faktor pemberi nilai tambah terbesar dari proses ekonomi itu sendiri.
Faktor skala ekonomi dan efisien yang akan menjadi dasar kompetisi bebas menuntut
keterlibatan jaringan ekonomi rakyat, yakni berbagai sentra-sentra kemandirian ekonomi
rakyat, skala besar kemandirian ekonomi rakyat, skala besar dengan pola pengelolaan yang
menganut model siklus terpendek dalam bentuk yang sering disebut dengan pembeli .
Berkaitan dengan uraian diatas, agar sistem ekonomi kerakyatan tidak hanya berhenti
pada tingkat wacana, sejumlah agenda konkret ekonomi kerakyatan harus segera diangkat
kepermukaan. Secara garis besar ada lima agenda pokok ekonomi kerakyatan yang harus
segera diperjuangkan. Kelima agenda tersebut merupakan inti dari poitik ekonomi kerakyatan
dan menjadi titik masuk ( entry point) bagi terselenggarakannya system ekonomi kerakyatan
dalam jangka panjang.
Peningkatan disiplin pengeluaran anggaran dengan tujuan utama memerangi praktek
Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN) dalam segala bentuknya; Penghapusan monopoli
melalui penyelenggaraan mekanisme ; persaingan yang berkeadilan ( fair competition) ;
Peningkatan alokasi sumber-sumber penerimaan negara kepada pemerintah daerah.;
Penguasaan dan redistribusi pemilikan lahan pertanian kepada petani penggarap ;
Pembaharuan UU Koperasi dan pendirian koperasi-koperasi dalam berbagai bidang usaha
dan kegiatan.
Yang perlu dicermati peningkatan kesejahteraan rakyat dalam konteks ekonomi
kerakyatan tidak didasarkan pada paradigma lokomatif, melainkan pada paradigma fondasi.
Artinya, peningkatan kesejahteraan tak lagi bertumpu pada dominasi pemerintah pusat, modal
asing dan perusahaan konglomerasi, melainkan pada kekuatan pemerintah daerah, persaingan
yang berkeadilan, usaha pertanian rakyat sera peran koperasi sejati, yang diharapkan mampu
berperan sebagai fondasi penguatan ekonomi rakyat. Strategi pembangunan yang
memberdayakan ekonomi rakyat merupakan strategi melaksanakan demokrasi ekonomi yaitu
produksi dikerjakan oleh semua untuk semua dan dibawah pimpinan dan pemilikan anggota-
anggota masyarakat. Kemakmuran masyarakat lebih diutamakan ketimbang kemakmuran
orang seorang. Maka kemiskinan tidak dapat ditoleransi sehingga setiap kebijakan dan
program pembangunan harus memberi manfaat pada mereka yang paling miskin dan paling
kurang sejahtera. Inilah pembangunan generasi mendatang sekaligus memberikan jaminan
sosial bagi mereka yang paling miskin dan tertinggal.
Yang menjadi masalah, struktur kelembagaan politik dari tingkat Kabupaten sampai ke
tingkat komunitas yang ada saat ini adalah lebih merupakan alat control birokrasi terhadap
masyarakat. Tidak mungkin ekonomi kerakyatan di wujudkan tanpa restrukturisasi
kelembagaan politik di tingkat Distrik. Dengan demikian persoalan pengembangan ekonomi
rakyat juga tidak terlepas dari kelembagaan politik di tingkat Distrik. Untuk itu mesti tercipta
iklim politik yang kondusif bagi pengembangan ekonomi rakyat. Di tingkat kampung dan
Distrik bisadimulai dengan pendemokrasian pratana sosial politik, agar benar-benar yang
inklusif dan partisiporis di tingkat Distrik untuk menjadi partner dan penekan birokrasi
kampung dan Distrik agar memenuhi kebutuhan pembangunan rakyat.

SISTEM YANG MENGUTAMAKAN KEADILAN


Dengan demikian maka sistem ekonomi Indonesia adalah sistem ekonomi yang
berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya etik dan moral agama, bukan
materialisme); Kemanusiaan yang adil dan Beradab (tidak mengenal pemerasan atau
eksploitasi); Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, Asas kekeluargaan, sosio-
nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi); Kerakyatan (mengutamakan kehidupan
ekonomi rakyuat dan hajat hidup orang banyak); serta Keadilan Sosial
(persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama bukan kemakmuran orang-
seorang).

Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi sangat utama di dalam sistem ekonomi Indonesia.
Keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan sekaligus.

Pasal 33 UUD 1945 adalah pasal utama bertumpunya sistem ekonomi Indonesia yang
berdasar Pancasila, dengan kelengkapannya, yaitu Pasal-pasal 18, 23, 27 (ayat 2) dan 34.

Berdasarkan TAP MPRS XXIII/1966, ditetapkanlah butir-butir Demokrasi Ekonomi


(kemudian menjadi ketentuan dalam GBHN 1973, 1978, 1983, 1988), yang meliputi
penegasan berlakunya Pasal-Pasal 33, 34, 27 (ayat 2), 23 dan butir-butir yang berasal dari
Pasal-Pasal UUDS tentang hak milik yang berfungsi sosial dan kebebasan memilih jenis
pekerjaan. Dalam GBHN 1993 butir-butir Demokrasi Ekonomi ditambah dengan unsur Pasal
18 UUD 1945. Dalam GBHN 1998 dan GBHN 1999, butir-butir Demokrasi Ekonomi tidak
disebut lagi dan diperkirakan dikembalikan ke dalam Pasal-Pasal asli UUD 1945.

Landasan normatif-imperatif ini mengandung tuntunan etik dan moral luhur, yang
menempatkan rakyat pada posisi mulianya, rakyat sebagai pemegang kedaulatan, rakyat
sebagai ummat yang dimuliakan Tuhan, yang hidup dalam persaudaraan satu sama lain,
saling tolong-menolong dan bergotong-royong.
Pelaku Ekonomi

Pengertian Pelaku Ekonomi

Apa yang dimaksud dengan pelaku ekonomi? Pelaku ekonomi adalah orang yang memiliki
andil dalam kegiatan ekonomi yaitu produksi, distribusi, dan konsumsi. Dalam praktiknya,
setiap pihak dengan peran sebagai produsen, distributor, dan konsumen memberikan
kontribusi terhadap berjalannya roda perekonomian.

Pelaku ekonomi dalam suatu perekonomian terdiri atas individu maupun organisasi. Tidak
hanya melalui produksi, distribusi, dan konsumsi saja, kegiatan ekonomi juga bisa dilakukan
dalam bentuk investasi. Proses jual beli investasi berpengaruh pada kondisi finansial pasar
dan berkontribusi dalam ekonomi negara.

Jenis dan Peran Pelaku Ekonomi

Berdasarkan jenisnya, pelaku ekonomi dalam suatu perekonomian terdiri atas rumah tangga,
perusahaan, dan pemerintah. Namun demikian, kegiatan ekonomi negara juga dilakukan oleh
berbagai pihak dari sisi lain, seperti institusi keuangan.

Dari proses produksi hingga konsumsi, semua pihak memiliki perannya sebagai pelaku
ekonomi. Untuk itu, ketersediaan barang atau jasa harus diimbangi dengan konsumsinya.
Inilah pentingnya peran pelaku ekonomi guna memenuhi kebutuhan dan berkontribusi dalam
ekonomi negara.

Adapun jenis dan peran pelaku ekonomi adalah sebagai berikut.

1. Rumah Tangga

Sebagai unit terkecil, rumah tangga memiliki dua peran dalam kegiatan ekonomi, yaitu
sebagai produsen dan konsumen. Anggota keluarga yang bekerja untuk instansi maupun
dalam bidang produksi berperan sebagai produsen. Sedangkan pembelanjaan kebutuhan
merupakan bentuk konsumsi bagi kehidupan berumah tangga pada umumnya.

Berikut ini contoh kegiatan produksi dan konsumsi dalam rumah tangga:

 Mendapatkan penghasilan atau gaji dari suatu proses produksi


 Memenuhi kebutuhan hidup dengan berbelanja di pasar
 Membayar pajak kepada negara
 Menyimpan uang di instansi keuangan negara
2. Produsen Barang atau Jasa

Dalam bidang produksi, pelaku ekonomi adalah penyedia barang atau jasa yang berfungsi
memenuhi kebutuhan hidup masyarakat. Dari usaha pengolahan sumber daya alam hingga
penghasil jasa, proses produksi dilakukan agar seluruh aspek dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara tercukupi permintaannya.
Adapun kegiatan produksi barang atau jasa di antaranya:

 Menghasilkan barang atau jasa sesuai kebutuhan


 Mendistribusikan barang ke konsumen
 Meningkatkan pertumbuhan ekonomi
 Berinovasi agar produk berkembang dengan kebutuhan pasar
 Membuka lapangan pekerjaan
3. Perusahaan

Peran perusahaan di sini besar bagi berjalannya kegiatan perekonomian negara. Dalam
praktiknya, perusahaan melakukan produksi, distribusi, dan konsumsi. Meskipun begitu,
hanya beberapa macam usaha yang mendistribusikan barang kepada konsumen secara
langsung.

Kegiatan pokok perusahaan umumnya adalah produksi dan konsumsi. Contohnya sebagai
berikut:

 Membeli kebutuhan modal untuk produksi barang atau jasa


 Membayar pajak kepada pemerintah
 Menghasilkan barang atau jasa sesuai kebutuhan konsumen
 Mengajukan kredit modal agar usaha dapat berkembang
4. Pemerintah

Berjalannya suatu perekonomian negara adalah dikarenakan pengawasan dari pemerintah.


Peran pemerintah dalam kegiatan ekonomi besar bagi proses produksi, konsumsi, dan
distribusi. Oleh karena itu, pemerintah adalah salah satu figur pelaku ekonomi penting di
suatu negara.

Beberapa kontribusi pemerintah dalam kegiatan perekonomian adalah:

 Membuat kebijakan yang mengatur pendapatan dan keuangan negara


 Menyediakan kebutuhan pokok bermasyarakat seperti air dan listrik
 Mengatur peredaran barang dan jasa
 Membagikan bantuan sosial berupa barang dan jasa kepada masyarakat
 Menyediakan sarana kebutuhan umum
Baca juga: Ekonomi Digital Adalah: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

5. Luar negeri

Setelah mengenal apa yang dimaksud dengan pelaku ekonomi, maka dapat dikatakan bahwa
negara luar memiliki kontribusi dalam kegiatan ekonomi. Dari produksi, konsumi, distribusi,
hingga investasi, peran pihak luar negeri cukup besar bagi berjalannya perekonomian negara.

Adapun peran negara lain sebagai pelaku ekonomi adalah:

 Penyedia barang impor


 Sebagai investor dalam berbagai projek pembangunan
 Sebagai media pertukaran tenaga kerja
 Penyedia jasa pinjaman uang dari lembaga keuangan internasional seperti Bank Dunia
6. Institusi keuangan

Mengacu pada pengertian pelaku ekonomi, keberadaan suatu institusi keuangan penting
untuk berjalannya perekonomian negara. Oleh karena itu, perannya sebagai pelaku ekonomi
adalah untuk mengatur kegiatan finansial dari sisi produksi, konsumsi, dan distribusi.

Adapun contoh kegiatan institusi keuangan sebagai pelaku ekonomi adalah:

 Mengumpulkan dana dari berbagai kalangan


 Menyediakan jasa kredit modal untuk pengusaha bisnis
 Membantu transaksi pembayaran pemilik usaha
 Mencegah terjadinya inflasi
Contoh Pelaku Ekonomi

Terdapat tiga kelompok pelaku ekonomi dalam bidang produksi di Indonesia. Beberapa
contoh pelaku ekonomi tersebut adalah:

 Badan Usaha Milik Negara


 Badan Usaha Milik Swasta
 Koperasi
BUMN, BUMS, dan Koperasi sendiri masih dibedakan menjadi beberapa bagian. Bentuk
usaha dari tiga badan tersebut merupakan contoh pelaku ekonomi terbesar di Indonesia.
Adapun contoh pelaku ekonomi lain adalah investor suatu usaha, nelayan, petani, peternak,
dan penyedia jasa distributor barang.
HARGA PASAR DAN PASAR

Sebagai makhluk ekonomi, manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam pemenuhan kebutuhan itu, sejumlah kegiatan transaksi jual beli sudah menjadi bagian
yang melekat dalam kehidupan sehari-hari.

Kebutuhan tersebut beragam dan wujud benda yang dibutuhkan pun memiliki kualitas yang
beragam pula. Dalam transaksi jual beli, terdapat penerapan konsep permintaan, penawaran,
dan harga pasar. 

1. Permintaan adalah jumlah barang yang diminta oleh konsumen untuk dibeli, pada
tingkatan harga dan waktu tertentu. Pada hukum permintaan, dinyatakan bahwa ketika
suatu harga produk/jasa turun, maka jumlah permintaan akan naik. Sebaliknya saat
harga produk/jasa yang diminta naik, maka permintaan akan turun. 
2. Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen untuk dijual, pada
tingkatan harga dan waktu tertentu. Pada hukum penawaran, dinyatakan bahwa
semakin tinggi harga produk/jasa, semakin tinggi pula jumlah barang yang
ditawarkan. Sebaliknya semakin rendah harga produk/jasa, jumlah produk/jasa yang
ditawarkan semakin sedikit. 
3. Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli atau produsen dan
konsumen, dimana kesepakatan itu diperoleh melalui proses tawar-menawar. Harga
pasar terbentuk dari adanya permintaan dan penawaran, serta akan mencapai titik
seimbang jika jumlah produk/jasa yang diminta sama dengan jumlah produk/jasa yang
ditawarkan.

1. Pengertian harga pasar

Harga Pasar: Pengertian, Proses Terbentuk dan Penetapannya

Sebagai makhluk ekonomi, manusia selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Dalam pemenuhan kebutuhan itu, sejumlah kegiatan transaksi jual beli sudah menjadi bagian
yang melekat dalam kehidupan sehari-hari.

Kebutuhan tersebut beragam dan wujud benda yang dibutuhkan pun memiliki kualitas yang
beragam pula. Dalam transaksi jual beli, terdapat penerapan konsep permintaan, penawaran,
dan harga pasar. 

1. Permintaan adalah jumlah barang yang diminta oleh konsumen untuk dibeli, pada
tingkatan harga dan waktu tertentu. Pada hukum permintaan, dinyatakan bahwa ketika
suatu harga produk/jasa turun, maka jumlah permintaan akan naik. Sebaliknya saat
harga produk/jasa yang diminta naik, maka permintaan akan turun. 
2. Penawaran adalah jumlah barang yang ditawarkan oleh produsen untuk dijual, pada
tingkatan harga dan waktu tertentu. Pada hukum penawaran, dinyatakan bahwa
semakin tinggi harga produk/jasa, semakin tinggi pula jumlah barang yang
ditawarkan. Sebaliknya semakin rendah harga produk/jasa, jumlah produk/jasa yang
ditawarkan semakin sedikit. 
3. Harga pasar adalah harga yang disepakati oleh penjual dan pembeli atau produsen dan
konsumen, dimana kesepakatan itu diperoleh melalui proses tawar-menawar. Harga
pasar terbentuk dari adanya permintaan dan penawaran, serta akan mencapai titik
seimbang jika jumlah produk/jasa yang diminta sama dengan jumlah produk/jasa yang
ditawarkan.
1. Pengertian harga pasar
ay

Harga adalah hal yang harus dibayarkan oleh konsumen sebagai pengimbang atas produk/jasa
yang dibelinya. Fungsi utama harga adalah sebagai alat ukur nilai suatu produk/jasa. Selain
itu, ada beberapa fungsi harga secara umum, yaitu:

1. Sebagai alat bantu dalam aktivitas transaksi, dimana harga yang sudah ditetapkan
akan mempermudah proses jual-beli. 
2. Penetapan harga yang tepat akan memberikan keuntungan bagi penjual atau
produsen. 
3. Menjadi salah satu acuan bagi pembeli atau konsumen dalam menilai kualitas suatu
produk/jasa.
4. Membantu pembeli atau konsumen dalam mengambil keputusan yang berkaitan
dengan manfaat produk dan daya beli konsumen. 

Pengertian dari harga pasar sendiri adalah tinggi-rendahnya tingkat harga yang terjadi atas
kesepakatan antara produsen sebagai penawaran dengan konsumen sebagai permintaan.
Harga pasar juga biasanya disebut sebagai harga keseimbangan. Ada 3 cara yang digunakan
untuk menunjukkan keadaan keseimbangan harga pasar, yaitu:

1. Menggunakan angka
2. Menggunakan kurva permintaan dan penawaran 
3. Menentukan secara matematik

Sedangkan dalam dunia saham, harga pasar merupakan harga yang hanya bisa ditetapkan di
bursa efek bagi saham perusahaan publik atau sebagai estimasi harga untuk perusahaan yang
tidak memiliki saham. Dalam bursa saham, angka dari harga pasar berubah setiap hari.

Perubahan ini ada sebagai respon terhadap hasil aktual dari pasar secara keseluruhan atau
sektoral di dalam indeks bursa saham. Selain itu, perubahan harga pasar yang seringkali tidak
menentu, menunjukkan upaya manajemen yang menjamin harga sebaik mungkin dalam
situasi apapun. 

2. Proses terbentuknya harga pasar


Proses terbentuknya harga pasar ditentukan oleh beberapa hal berikut:

1. Adanya proses tawar-menawar antara penjual dan pembeli pada suatu pasar. Harga


pasar terjadi disebabkan oeh adanya kesepakatan harga produk/jasa antara penjual dan
pembeli dalam suatu waktu tertentu.
2. Apabila pada harga tertentu, jumlah permintaan dan jumlah penawaran suatu
produk/jasa adalah ‘sama’ karena harga pasar disebut juga harga keseimbangan.
3. Adanya kekuatan permintaan dan penawaran yang akan membentuk harga pasar
apabila berada dalam keseimbangan atau jika jumlah barang yang diminta sama
dengan jumlah barang yang ditawarkan.

3. Proses penetapan harga pasar


Permasalahan mengenai harga sangat melekat dan tidak bisa dipisahkan dari kegiatan
ekonomi. Hal ini dikarenakan harga memegang peranan penting. Melalui penetapan harga,
kelayakan dan kualitas suatu produk/jasa dapat terlihat jelas dari nilai ekonominya. 

Tujuan dari penetapan harga adalah:


 Mencapai target usaha
 Mendapatkan laba penjualan
 Meningkatkan dan mengembangkan produksi suatu produk/jasa
 Meluaskan target pemasaran

Tentunya penetapan harga yang diterapkan setiap orang berbeda-beda, tergantung pada jenis
produk/jasa, lingkungan, dan profesi. Berikut adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan
dalam menetapkan harga pasar, antara lain:

Permasalahan mengenai harga sangat melekat dan tidak bisa dipisahkan dari kegiatan
ekonomi. Hal ini dikarenakan harga memegang peranan penting. Melalui penetapan harga,
kelayakan dan kualitas suatu produk/jasa dapat terlihat jelas dari nilai ekonominya. 

Tujuan dari penetapan harga adalah:

 Mencapai target usaha


 Mendapatkan laba penjualan
 Meningkatkan dan mengembangkan produksi suatu produk/jasa
 Meluaskan target pemasaran

Tentunya penetapan harga yang diterapkan setiap orang berbeda-beda, tergantung pada jenis
produk/jasa, lingkungan, dan profesi. Berikut adalah hal-hal yang harus dipertimbangkan
dalam menetapkan harga pasar, antara lain:

1. Bagi pedagang menengah


Harga beli dan pemasaran terdiri dari transportasi, penyimpanan, penguatan, resiko, biaya
lain, dan keuntungan yang diinginkan. 

2. Bagi pedagang pengecer


Harga beli dan pemasaran terdiri dari pungutan, pendinginan, dan biaya lain. Untuk
Anggaran Biaya Produksi, penetapan harga per unit produk yang dihasilkan dapat dihitung
dari:

 Bahan baku, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan bahan baku hingga siap
digunakan termasuk biaya angkut, penyimpanan, dan operasional.
 Biaya tenaga kerja, yaitu biaya yang dikeluarkan untuk membayar jasa tenaga kerja
(SDM) diberikan secara langsung dalam satuan uang, yaitu gaji atau upah.
 Biaya overhead pabrik, yaitu semua biaya pabrik yang dikeluarkan untuk biaya-biaya
lain yang tidak bersinggungan langsung dengan biaya proses produksi termasuk biaya
yang bersifat tidak terduga.

Pasar
Pasar merupakan salah satu tempat terjadinya jual beli barang maupun jasa. Selain itu di
dalam pasar terjadi hubungan sosial antara pedagang dan pembeli. Penjual dan pembeli dapat
bertransaksi atau sepakat dalam akad jual beli. Transaksi yang disepakati meliputi barang,
penjual, pembeli, dan harga barang. Selain itu, di pasar juga bisa melakukan tawar menawar
yang tujuannya agar harga dari barang yang diinginkan bisa sepakat baik pihak penjual
maupun pihak pembeli.

Pasar juga menyediakan berbagai usaha, selain barang pasar juga menyediakan orang-orang
yang menjual jasa atau tenaga kerja dengan mendapatkan uang sebagai imbalannya. Orang
yang menyediakan jasanya di pasar, biasanya dibutuhkan oleh Ibu-ibu yang membawa
banyak barang belanjaan sehingga mengalami kesulitan untuk membawa barang tersebut,
dengan ini untuk memudahkan bisa menyewa jasa dengan membawakan barang itu.

Selain pengertian di atas, berikut pengertian pasar menurut beberapa para ahli:

1. Kotler (1997)
Kotler berpendapat bahwa pasar terdiri dari semua pelanggan potensial yang memiliki
kebutuhan atau keinginan yang sama. Di pasar dapat terjadinya pertukaran untuk memuaskan
suatu keinginan atau kebutuhan lainnya.

2. Ehrenberg et al (2003)
Pasar dalam artian yang luas yaitu tempat perjumpaan antara pembeli dan penjual. Barang
atau jasa sebagai produk yang dipertukarkan oleh pembeli dan penjual. Dalam pertukaran itu
muncul harga atas barang atau jasa yang dipertukarkan.

3. Kuntowijoyo (1994)
Menurut Kuntowijoyo pasar bukan hanya sekedar tempat, tetapi juga sebagai mekanisme
yang bisa menata kepentingan pembeli dan penjual.

4. William J. Stanton
Menurut William berpendapat bahwa pasar merupakan sekumpulan orang yang memiliki
suatu kepentingan yang puas, yaitu uang yang digunakan untuk belanja. Selain itu pasar juga
sebagai tempat yang memiliki kemauan untuk membelanjakan uang tersebut.

Peran serta Fungsi dari Pasar


Dengan adanya pasar kita bisa dengan mudah membeli sesuatu jika membutuhkan barang
tertentu. Pasar menjual barang yang beragam, mulai dari makanan, elektronik, jasa bahkan
sampai penjualan pakaian. Fungsi dari pasar sebagai tempat penyaluran distribusi, atau proses
penyaluran barang dan jasa hingga ke tangan konsumen atau pembeli.

Peran dari pasar yang berguna bukan hanya bagi produsen dan konsumen saja, tapi juga bagi
suatu negara. Hal ini karena pasar merupakan suatu dasar berjalannya perekonomian di suatu
negara. Berikut penjelasan mengenai peran dari pasar, yaitu:

1. Peran pasar bagi produsen


Pasar menjembatani produsen dalam memperlancar penjualan hasil produksi, serta pasar
menjadi tempat untuk memperkenalkan suatu barang yang kita produksi. Produsen juga bisa
mendapatkan barang atau jasa yang bisa digunakan untuk keperluan produksi.

2. Peranan pasar bagi konsumen


Pasar menjadi peran yang penting bagi konsumen. Dengan adanya pasar konsumen menjadi
lebih mudah dalam memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan. Jika pasar semakin luas,
maka konsumen akan semakin mudah untuk memperoleh barang atau jasa yang dibutuhkan.
3. Peranan pasar bagi pembangunan
Peranan pasar bagi pembangunan yaitu menunjang kelancaran pembangunan yang sedang
berlangsung. Peran pasar dalam meningkatkan pembangunan ini dengan membantu
menyediakan berbagai macam barang dan jasa yang bermanfaat bagi pembangunan. Yang
tentunya pasar bisa dijadikan sumber pendapatan pemerintah untuk membiayai pembangunan
melalui pajak dan retribusi. Contohnya pasar yang menyediakan barang material.

4. Peranan pasar bagi sumber daya manusia atau SDM


Perdagangan yang terjadi di pasar membutuhkan tenaga kerja yang jumlahnya tidak sedikit.
Maka dengan ini semakin luasnya suatu pasar, maka semakin besar pula tenaga kerja yang
dibutuhkan. Berarti pasar juga ikut membantu dalam mengurangi pengangguran di dalam
negeri dengan memanfaatkan sumber daya manusia, serta membuka lapangan pekerjaan.

Di pasar produsen bisa berinteraksi langsung maupun tidak langsung untuk menawarkan hasil
barang yang diproduksi ke konsumen. Selain itu pasar juga memiliki beberapa fungsi, seperti
halnya berikut:

5. Pasar sebagai pembentuk harga


Pasar menjadi tempat yang lengkap dalam penjualan barang-barang atau jasa. Pembeli
biasanya akan menawar harga barang yang sudah ditetapkan oleh penjual. Penjual sudah
memikirkan berapa laba yang akan didapatkan dari barang tersebut, serta pembeli juga sudah
mempertimbangkan kegunaan barang tersebut dan sesuai dengan keadaan keuangannya.

Ketika tawar menawar sudah mencapai kesepakatan bersama, maka barang atau jasa telah
memiliki harga sebenarnya. Dengan itu pasar bisa disebut sebagai pembentukan harga.

6. Sarana untuk promosi barang


Pasar menjadi tempat memperkenalkan atau mempromosikan barang atau jasa penjual.
Promosi dilakukan dengan memberikan informasi manfaat, keunggulan serta fungsinya pada
konsumen.

7. Pasar sebagai distribusi


Dimana pasar berfungsi memperlancar penyaluran suatu barang atau jasa dari produsen ke
konsumen. Dengan ini hubungan produsen bisa terjalin baik dalam mempromosikan
produknya ke konsumen.

8. Pasar sebagai penetapan nilai atau Sets Value


Pasar merupakan penggerak ekonomi di suatu negara. Maka harga pada suatu barang
merupakan ukuran suatu nilai pada pasar.

9. Untuk mengorganisir produksi


Faktor-faktor produksi yang ada di pasar mendorong produsen untuk memproduksi barang
yang lebih efisien.
10. Menyelenggarakan penjatahan atau rationing
11. Mempertahankan kebutuhan dan mempersiapkan kebutuhan di masa mendatang
Di pasar Anda bisa mendapatkan berbagai macam barang serta jasa. Anda akan dengan
mudah mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan dengan harga yang terjangkau untuk
menunjang kebutuhan sehari-hari. Selain itu, pasar juga menyediakan berbagai macam bahan
makanan, seperti:

 Aneka macam jajanan tradisional sampai modern. Di pasar Anda akan bertemu
dengan berbagai macam jajanan yang jarang diketahui, seperti: lemper isi ayam dan
abon, kue lumpur, risol, bolu kukus, kue apem, kue donat, pastel dan masih banyak
lagi jajanan yang ada.

 Selain jajanan di pasar Anda bisa membeli berbagai kebutuhan rumah tangga. Mulai dari
barang elektronik sampai barang-barang yang bisa digunakan setiap hari, seperti: panci,
payung, rice cooker, oven, timbangan, karet, lampu dan masih banyak lagi.
 Pasar juga paling utama menyediakan berbagai macam kebutuhan pokok sehari-hari,
seperti: beras, minyak, lada, garam, gula, telur, penyedap rasa serta kebutuhan lainnya.
 Pasar juga menyediakan berbagai macam sayuran serta buah-buahan dari berbagai
daerah. Misalnya di daerah Anda tidak tersedia sayur yang Anda inginkan maka tidak
perlu khawatir, Anda bisa membelinya di pasar.
Ciri-ciri dari Pasar
Suatu tempat yang dikatakan pasar adalah tempat untuk jual beli barang atau jasa. Pasar
memiliki beberapa ciri-ciri, ciri-ciri inilah yang menjadikan suatu tempat disebut sebagai
pasar, berikut ciri-cirinya:

1. Memiliki penjual dan calon pembeli


Di pasar pastinya terdapat banyak penjual atau produsen barang dan jasa, selain itu di pasar
juga memiliki konsumen atau pembeli barang-barang tersebut.

2. Terdapat banyak barang dan juga jasa


Segala kebutuhan bisa terpenuhi di pasar. Pasar menyediakan berbagai macam jenis, merk,
ukuran serta warna dari suatu barang tersebut.

3. Terdapat tawar menawar


Apabila barang yang Anda inginkan memiliki harga yang tidak sesuai, maka Anda bisa
menawarnya secara baik-baik. Pastikan dalam tawar-menawar penjual dan pembeli memiliki
kesepakatan yang baik dan tidak memberatkan salah satu. Pasar adalah tempatnya berbagai
macam kebutuhan pokok, elektronik dan lain sebagainya.

Jenis-jenis Pasar
Pasar memiliki jenis-jenis sendiri, hal ini karena setiap pasar di daerah tertentu terdapat
kebutuhan yang juga berbeda-beda. Pasar dibedakan berdasarkan bentuk kegiatannya, pasar
menurut cara transaksinya, serta pasar menurut barang-barangnya. Berikut jenis-jenis pasar
beserta penjelasannya:

1. Pasar menurut bentuk kegiatan


a. Pasar Nyata
Pasar nyata merupakan pasar yang menyediakan berbagai macam barang yang bisa diperjual
belikan. Contoh dari pasar nyata adalah pasar swalayan dan pasar tradisional.

b. Pasar Abstrak
Pasar abstrak merupakan pasar yang kecil kemungkinan dalam hal tawar menawar. Dalam
pasar abstrak penjual dan pembeli tidak bertemu langsung, melainkan melalui aplikasi atau
surat dagangan. Yang dimaksud dalam pasar abstrak adalah pasar online, pasar modal, pasar
valuta asing dan pasar saham.

2. Pasar menurut transaksi


a. Pasar tradisional
Pasar tradisional merupakan pasar yang sifatnya tradisional. Jadi dalam pasar ini penjual dan
pembeli bisa bertemu langsung. Barang yang terdapat pada pasar tradisional beragam, akan
tetapi barang yang sering diperjual belikan adalah bahan pokok kebutuhan sehari-hari.

Berikut ciri-ciri pasar tradisional:

 Dikelola oleh pemerintah setempat atau daerah


 Adanya sistem tawar menawar
 Barang-barang yang dijual beragam, serta dengan tempat yang sama
 Sebagian besar barang-barang serta jasa yang dijual merupakan hasil lokal
b. Pasar modern
Pasar modern merupakan pasar yang sifatnya modern. Jadi dalam pasar modern terdapat
berbagai macam barang diperjualbelikan dengan harga yang sudah pas dan dengan layanan
sendiri.

Pasar modern memiliki tempat sendiri untuk berlangsungnya jual beli. Tempat pasar modern,
seperti plaza, mal dan tempat-tempat lainnya. Pasar modern tidak banyak bedanya dari pasar
tradisional. Tetapi pasar jenis modern ini penjual dan pembeli tidak perlu bertransaksi secara
langsung, melainkan pembeli hanya melihat label harga yang tercantum dalam barang
atau barcode.
Selain itu pasar modern berada dalam bangunan dan pelayanannya dilakukan secara mandiri,
swalayan atau dilayani oleh pramuniaga. Barang-barang yang dijual juga beragam, seperti
barang elektronik dan masih banyak lagi. Selain itu pasar modern juga menjual bahan
makanan seperti; buah, sayuran, daging. Sebagian besar barang yang dijual adalah barang
yang dapat bertahan lama. Contoh dari pasar modern, seperti pasar swalayan, hypermarket,
supermarket dan juga minimarket.

3. Pasar menurut jenis barang:


a. Pasar barang konsumsi
Pasar barang konsumsi merupakan sebuah pasar yang menjual ataupun membeli berbagai
macam jenis barang yang bisa dikonsumsi untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.
Biasanya pasar barang konsumsi menjual berbagai macam kebutuhan pokok, seperti sayuran,
daging, buah-buahan. Lalu ada pasar yang khusu menjual satu bahan pokok saja, seperti pasar
ikan, pasar sapi, dan masih banyak lagi.
b. Pasar Sumber Daya Produksi
Pasar sumber daya produksi merupakan pasar yang menjual atau membeli mengenai
produksi. Pasar sumber daya produksi menjual, seperti tenaga kerja, mesin-mesin, alat-alat
berat dan masih banyak lagi.

4. Pasar menurut waktu


a. Pasar Harian
Pasar harian merupakan sebuah pasar yang menjual kebutuhan pokok. Pasar harian
mempertemukan penjual dan pembeli setiap hari, artinya pasar harian buka setiap hari.

b. Pasar mingguan
Pasar mingguan merupakan sebuah pasar yang biasanya hanya buka dalam seminggu satu
kali. Pasar mingguan biasanya terdapat di pedesaan. Serta pasar mingguan juga menjual
berbagai macam hewan ternak yang memang hanya dibuka pada hari-hari tertentu saja.

c. Pasar bulanan
Pasar bulanan merupakan pasar yang bukanya sebulan sekali. Pasar bulanan terdapat di
daerah-daerah tertentu. Pasar bulanan terdapat pembeli yang membeli barang-barang tertentu
dan dapat dijual kembali.

d. Pasar temporer
Pasar temporer merupakan pasar yang diselenggarakan pada waktu tertentu serta tidak dapat
diprediksi atau hanya tertentu saja. Pasar temporer buka apabila hanya ada perayaan tertentu
saja. Contoh dari pasar temporer adalah bazar.

5. Pasar menurut keleluasaan distribusi


a. Pasar daerah
Pasar daerah merupakan sebuah pasar yang dapat membeli serta menjual produk dalam satu
daerah, yang dimana produk tersebut dihasilkan. Pasar daerah bisa juga dikatakan sebagai
pasar daerah yang melayani permintaan dan penawaran hanya dalam satu daerah itu saja.

b. Pasar lokal
Pasar lokal merupakan sebuah pasar yang dapat melakukan transaksi jual beli produk dalam
satu kota, yang dimana tempat produk tersebut dihasilkan. Pasar lokal bisa juga diartikan
sebagai pasar lokal yang melayani permintaan dan penawaran hanya dalam satu kota itu saja.

c. Pasar nasional
Pasar nasional merupakan sebuah pasar yang dapat membeli dan menjual suatu produk di
dalam satu negara dan juga tempat produk tersebut dihasilkan. Pasar nasional bisa juga
diartikan sebagai pasar nasional yang melayani permintaan serta penjualan dari dalam Negeri.

d. Pasar Internasional
Pasar internasional merupakan sebuah pasar yang dapat transaksi membeli dan menjual suatu
produk dari berbagai negara. Selain itu, pasar internasional dapat dikatakan lebih luas
jangkauan karena pasar tersebut dapat jangkauan dari seluruh dunia. Contoh pasar
Internasional seperti Pasar kopi di Santos, Brazil.
6. Pasar menurut jenis dagangan
a. Pasar umum
Pasar umum merupakan suatu pasar yang dapat menjual dan membeli barang-barang yang
beraneka ragam. Berikut golongan jenis-jenis barang dagangan yang diperjualbelikan pada
pasar umum adalah :

 Golongan A, seperti batu mulia, logam mulia, permata dan tekstil.


 Golongan B, seperti batik, konveksi, pakaian tradisional, kerajinan, barang kelontong,
barang pecah belah, plastik, obat-obatan, bahan-bahan kimia, bumbu-bumbu, bahan-
bahan bangunan, daging dan ikan.
 Golongan C, seperti beras, tepung terigu, ketan, jagung, gula pasir, teh, kopi, buah-
buahan, minyak goreng, jahe, warung makan dan jajan-jajanan di pasar.
 Golongan D, seperti kembang, anyam-anyaman, gerabah, barang barang bekas sepatu,
sandal, dan pakaian, barang-barang bekas alat-alat elektronik dan barang-barang bekas
bahan bangunan.
b. Pasar khusus
Pasar khusus adalah suatu pasar yang bisa melakukan jual beli satu jenis barang dagangan
saja. Contoh dari pasar khusus, seperti pasar hewan, pasar rombengan, pasar bunga, pasar
sepeda dan lainnya. Berikut penggolongan jenis barang dagangan pada pasar khusus:

 Pasar khusus golongan A: Jual beli kendaraan bermotor, ternak, sepeda.


 Pasar khusus golongan B: Menjual tanaman atau bunga hias, bahan bangunan, hasil
bumi dan furniture.
c. Pasar tempel
Pasar tempel merupakan jenis pasar umum yang secara formal tidak dikelola atau diakui oleh
pemerintah daerah. Tetapi secara fungsional pasar tempel berperan sebagai pasar dengan
wilayah pelayanan tertentu.

SISTEM PEMBAYARAN DAN ALAT PEMBAYARAN

Pengertian Sistem Pembayaran


Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup seperangkat aturan, lembaga dan
mekanisme yang digunakan untuk melaksanakan pemindahan dana guna memenuhi suatu
kewajiban yang timbul dari suatu kegiatan ekonomi. Sistem Pembayaran merupakan sistem
yang berkaitan dengan pemindahan sejumlah nilai uang dari satu pihak ke pihak lain.

Media yang digunakan untuk pemindahan nilai uang tersebut sangat beragam, mulai dari
penggunaan alat pembayaran yang sederhana sampai pada penggunaan sistem yang kompleks
dan melibatkan berbagai lembaga berikut aturan mainnya. Kewenangan mengatur dan
menjaga kelancaran sistem pembayaran di Indonesia dilaksanakan oleh Bank Indonesia yang
dituangkan dalam Undang Undang Bank Indonesia. Komponen-komponen yang membentuk
terciptanya sistem pembayaran di masyarakat.

 Alat Pembayaran – Contoh alat pembayaran tunai adalah uang dan alat pembayaran
nontunai adalah kartu kredit.
 Sistem Transfer Dana Antar Bank – Sistem ini memungkinkan terjadinya pemindahan
dana dari bank yang satu ke bank lain.
 Selanjutnya yang terdapat dalam komponen sistem pembayaran adalah berupa
penyelenggara, komponen ini merupakan lembaga yang dapat memastikan penyelesaian
akhir dari seluruh transaksi yang terjadi di dalam penggunaannya. Lembaga yang
Memproses Sistem Pembayaran – Lembaga yang menjadi operator teknis dalam sistem
pembayaran di Indonesia adalah Bank Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI) untuk pasar modal, dan Penyelenggara Kliring Alat Pembayaran Menggunakan
Kartu (APMK).
 Saluran pembayaran – Beberapa saluran pembayaran yang ada di Indonesia adalah kartu
debit, kartu kredit, teller input, mesin ATM, mobile banking, internet banking, phone
banking, dan electronic data capturing (EDC).
 Regulator merupakan suatu komponen memiliki wewenang dalam mengatur aturan
main, ketentuan dan kebijakan yang mengikat seluruh komponen dalam sistem
pembayaran yang dilakukan.
 Infrastuktur – Dalam komponen ini, infrastruktur adalah suatu sarana fisik yang
mendukung dalam proses operasional dari sistem pembayarannya yang dilakukan oleh
orang yang melakukan transaksi.
 Instrumen Selanjutnya adalah komponen instrumen. Dalam komponen instrumen ini
adalah alat pembayaran yang dilakukan baik secara tunai maupun secara non tunai yang
disepakati oleh para pengguna dalam melakukan sebuah transaksi.
 Pengguna Dan komponen yang terakhir ini adalah pengguna. Pengguna ini merupakan
suatu komponen dari sistem pembayaran yang merupakan konsumen dalam
memanfaatkan sistem pembayaran.
Menurut CPSS Glossary (2003), Sistem Pembayaran yaitu interaksi antar entitas yang terdiri
dari instrument, prosedur, sistem interbank funds transfer untuk melancarkan perputaran
uang.

Menurut Guitian (1998) Sistem Pembayaran ialah suatu alat dan sarana yang diterima dalam
setiap melakukan pembayaran secara umum, lembaga dan organisasi yang mengatur
pembayaran tersebut (termasuk Prudential Regulation), prosedur operasi dan jaringan
komunikasi yang digunakan untuk memulai dan mengirim informasi pembayaran dari
pembayar ke penerima pembayaran dan menyelesaikan pembayaran.

Menurut UU Bank Indonesia No.23/1999, Sistem pembayaran adalah sistem yang mencakup
seperangkat aturan, lembaga, dan mekanisme yang digunakan untuk melakukan transfer dana
untuk memenuhi kewajiban yang timbul dari kegiatan ekonomi..

Prinsip Sistem Pembayaran


Secara garis besar Sistem pembayaran dibagi menjadi dua jenis, yaitu Sistem pembayaran
tunai dan Sistem pembayaran non-tunai. Perbedaan mendasar dari kedua jenis sistem
pembayaran tersebut terletak pada instrumen yang digunakan.

Pada sistem pembayaran tunai instrumen yang digunakan berupa uang kartal, yaitu uang
dalam bentuk fisik uang kertas dan uang logam, sedangkan pada sistem pembayaran non-
tunai instrumen yang digunakan berupa Alat pembayaran menggunakan kartu (APMK), Cek,
Bilyet Giro, Nota Debit, maupun uang elektronik. Bank Indonesia sendiri dalam pengaturan
sistem pembayaran mengacu pada empat prinsip, yakni keamanan, efisiensi, kesetaraan akses
dan perlindungan konsumen, berikut penjelasannya, Grameds:
Aman – Segala risiko dalam sistem pembayaran seperti risiko likuiditas, risiko kredit,
risiko fraud harus dapat dikelola dan dimitigasi dengan baik oleh setiap penyelenggaraan
sistem pembayaran.
 Efisien – Prinsip efisiensi menekankan bahwa penyelenggaraan sistem pembayaran
harus dapat digunakan secara luas sehingga biaya yang ditanggung masyarakat akan
lebih murah karena meningkatnya skala ekonomi.
 Kesetaraan Akses – Prinsip kesetaraan akses yang mengandung arti bahwa Bank
Indonesia tidak menginginkan adanya praktik monopoli pada penyelenggaraan suatu
sistem yang dapat menghambat pemain lain untuk masuk. Terakhir adalah kewajiban
seluruh penyelenggara sistem pembayaran untuk memperhatikan aspek-aspek
 Perlindungan konsumen. Sementara itu dalam kaitannya sebagai lembaga yang
melakukan pengedaran uang, kelancaran sistem pembayaran diejawantahkan dengan
terjaganya jumlah uang tunai yang beredar di masyarakat dan dalam kondisi yang layak
edar atau biasa disebut clean money policy.
Peranan Sistem Pembayaran dan Bank Indonesia
Di Indonesia, kewenangan mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
dilaksanakan oleh bank sentral Indonesia yaitu Bank Indonesia. Mengatur serta menjaga
kelancarannya sendiri dilakukan sebagai salah satu upaya dalam mewujudkan tujuan dari
Bank Indonesia yaitu untuk menjaga stabilitas rupiah demi mendukung peningkatan
perekonomian nasional.

Untuk mengetahui lebih dalam sejarah Bank Indonesia yang menjadi bank sentral di
Indonesia sejak 1828, buku Dari De Javasche Bank Menjadi Bank Indonesia, Fragmen
Sejarah Bank Sentral di Indonesia dapat menjadi referensi yang tepat.

Berdasarkan kewenangan tersebut, Bank Indonesia memiliki hak untuk menetapkan dan
memberlakukan kebijakan sistem pembayaran di Indonesia melalui Undang-Undang Bank
Indonesia pada Undang-Undang Nomor  23 Tahun 1999 yang kemudian direvisi pada
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2009. Peran Bank Indonesia dalam sistem pembayaran
mencakup:

 Kewenangan sebagai penyelenggara sistem kliring antar bank untuk jenis-jenis alat
pembayaran tertentu melalui Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia atau SKNBI.
 Kewenangan untuk memberikan izin dan persetujuan kepada penyedia jasa pembayaran
untuk ikut di dalam sistem pembayaran (Siapa saja yang dapat menerbitkan atau
memproses alat-alat pembayaran tersebut)
 Menentukan standar-standar tertentu pada alat pembayaran dan menentukan alat
pembayaran apa saja yang dapat digunakan pada sistem pembayaran di Indonesia.
 Mengatur dan mengawasi lembaga apa saja yang boleh menyelenggarakan sistem
pembayaran (baik bank dan lembaga selain bank).
 Kebijakan pengendalian resiko, efisiensi, tata kelola, dan lain-lain
 Kewenangan dalam menjalankan sistem Bank Indonesia – Real Time Gross Settlement
atau BI-RTGS. BI-RTGS sendiri digunakan untuk melakukan transaksi non-tunai yang
bernilai besar.
 

Jenis-jenis Alat Pembayaran


Evolusi Alat Pembayaran berkembang sangat pesat, diawali dengan sistem barter antar
barang yang diperjualbelikan adalah kelaziman di era pra modern. Dalam perkembangannya,
mulai dikenal satuan tertentu yang memiliki nilai pembayaran yang lebih dikenal dengan
uang.  Hingga saat ini uang masih menjadi salah satu alat pembayaran utama yang berlaku di
masyarakat.
Selanjutnya alat pembayaran terus berkembang dari alat pembayaran tunai (cash based) ke
alat pembayaran nontunai (non cash) seperti alat pembayaran berbasis kertas (paper based),
misalnya, cek dan bilyet giro. Selain itu dikenal juga alat pembayaran paperless seperti
transfer dana elektronik dan alat pembayaran memakai kartu (card-based) (ATM, Kartu
Kredit, Kartu Debit dan Kartu Prabayar). Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
1. Alat Pembayaran Tunai
Alat pembayaran tunai lebih banyak memakai uang kartal (uang kertas dan logam). Uang
kartal masih memainkan peran penting khususnya untuk transaksi bernilai kecil. Dalam
masyarakat modern seperti sekarang ini, pemakaian alat pembayaran tunai seperti uang kartal
memang cenderung lebih kecil dibanding uang giral.

Namun patut diketahui bahwa pemakaian uang kartal memiliki kendala dalam hal efisiensi.
Hal itu bisa terjadi karena biaya pengadaan dan pengelolaan (cash handling) terbilang mahal.
Belum lagi memperhitungkan inefisiensi dalam waktu pembayaran. Misalnya, ketika
menunggu melakukan pembayaran di loket pembayaran yang relatif memakan waktu lama
karena antrian yang panjang.

Sementara itu, bila melakukan transaksi dalam jumlah besar juga mengundang risiko seperti
pencurian, perampokan dan pemalsuan uang. Menyadari ketidak-nyamanan dan inefisien
memakai uang kartal, BI berinisiatif dan akan terus mendorong untuk membangun
masyarakat yang terbiasa memakai alat pembayaran nontunai atau Less Cash Society (LCS).

2. Alat Pembayaran Nontunai


Alat pembayaran nontunai sudah berkembang dan semakin lazim dipakai masyarakat.
Transaksi pembayaran nontunai dengan nilai besar diselenggarakan Bank Indonesia melalui
sistem BI-RTGS (Real Time Gross Settlement) dan Sistem Kliring. Selain efisiensi dalam
pembayaran transaksi yang berjumlah besar, alat pembayaran non tunai memiliki resiko
pencurian yang kecil karena transaksinya dapat dilacak.

Selain itu, orang-orang yang terlibat dalam transaksi tidak perlu menghitung uang tersebut
karena nominalnya telah tertera dengan jelas sehingga proses pengecekan tidak memakan
waktu yang lama. Pembayaran yang diterima juga memiliki jumlah yang tidak terbatas.
Termasuk dalam alat pembayaran nontunai diantaranya:

 Cek – merupakan bukti permintaan nasabah kepada bank untuk mencairkan dana sesuai
yang jumlah dan nama penerima yang tertulis dalam cek.
 Giro – merupakan bukti permintaan pemindahan sejumlah uang dari rekening seseorang
kepada rekening nasabah lain sesuai jumlah dan nama yang tertulis.
 Nota debit – merupakan bukti transaksi untuk mengurangi utang usaha yang harus
dilunasi.
 Kartu Kredit – merupakan alat pembayaran berbentuk kartu yang diterbitkan oleh bank
dimana bank meminjamkan uang terlebih dahulu kepada nasabah untuk melakukan
pembayaran.
 Uang Elektronik – merupakan pengganti uang tunai, nasabah menyetorkan uang tunai
mereka kedalam uang elektronik.
Agar dapat memanfaatkan kartu kredit dengan baik, terdapat beberapa hal yang harus
Grameds ketahui terlebih dahulu sebelumnya, seperti berbagai jenis, fungsi, dan manfaat
yang ada pada kartu kredit. Semuanya dibahas secara detail pada Buku Pintar Selamat Dari
Jebakan Kartu Kredit.

3. Alat Pembayaran Internasional


Kita tahu bahwa setiap negara memiliki mata uang yang berbeda-beda yang digunakan dalam
setiap transaksinya. Seperti Indonesia menggunakan Rupiah, Singapura menggunakan Dollar
Singapura, Jepang menggunakan Yen, China menggunakan Yuan, Amerika menggunakan
Dollar Amerika, Uni Eropa menggunakan Euro, dan lain-lain.

Yang menjadi pertanyaan adalah, bagaimana cara pembayaran untuk transaksi internasional
seperti kegiatan ekspor dan impor, mengingat bahwa setiap negara memiliki mata uang
sendiri dan memiliki kurs yang berbeda-beda. Pembayaran internasional dapat dilakukan
dengan berbagai macam cara, baik dengan alat pembayaran tunai maupun non tunai. Contoh
pembayaran tunai internasional adalah ketika turis mancanegara melakukan transaksi tunai di
negara lain. Sedangkan alat pembayaran non tunai dapat berupa:

 Cek – Pembeli dapat membayarkan jumlah pembayarannya menggunakan cek melalui


bank penjual di negara si penjual.
 Wesel – Pos Pembeli dapat menggunakan jasa bank yang memiliki layanan wesel pos
untuk mengirim uang dari dalam negeri ke luar negeri sesuai dengan nama dan nominal
yang tertulis pada wesel pos tersebut. Salah satu perusahaan penyedia wesel pos
internasional terbesar adalah Western Union.
 Kartu Kredit – Pembeli dapat menggunakan kartu kredit sesuai dengan jaringan kartu
tersebut (Union Pay, MasterCard, Visa, dan lainnya). Penggunaan kartu kredit cocok
dilakukan untuk melakukan belanja online dengan pengiriman dari luar negeri seperti
Amazon, eBay, ASOS, dan lain-lain ataupun pembayaran wisata mancanegara seperti
pembayaran hotel. Pihak jaringan kartu akan menkonversikan mata uang domestik
dengan mata uang yang digunakan di negara penjual sesuai dengan peraturan kurs
masing-masing jaringan.
 Online Payment – Selain kartu kredit, pembeli dapat menggunakan alat pembayaran
online untuk melakukan pembayaran internasional. Online payment ini mirip dengan
uang elektronik dimana nasabah dapat mengisi uang tunai kedalam akun nasabah atau
menyambungkan akun online payment mereka dengan kartu kredit. Salah satu
perusahaan online payment terbesar adalah PayPal.
 Cryptocurrency – Baru-baru ini mendunia sebagai  alat pembayaran digital dimana
transaksinya dilakukan secara online. Alat ini disusun berdasarkan kode-kode digital
yang rumit, membuatnya berbeda dengan pada umumnya. Beberapa negara telah
menerima pembayaran menggunakan cryptocurrency sebagai salah satu instrumen
pembayaran. Mata uang kripto sendiri dipercaya hampir tidak dapat diretas yang
memungkinkan keamanan pada mata uang tersebut yang juga dapat Grameds pelajari
lebih lanjut pada buku Why? Cryptocurrency & Blockchain.
Namun di Indonesia, Bank Indonesia menyatakan bahwa BI tidak mengakui Cryptocurrency
sebagai alat pembayaran yang sah karena tidak sesuai dengan Undang-Undang No. 7 tentang
Mata Uang. Selain itu, cryptocurrency memiliki resiko yang tinggi seperti sulitnya pelacakan
transaksi (sehingga dapat digunakan untuk melakukan transaksi ilegal seperti pembelian
barang ilegal), nilai yang fluktuatif, serta tidak ada otoritas yang bertanggung jawab atas
peredaran mata uang ini. Salah satu jenis cryptocurrency yang terkenal di dunia adalah
BitCoin dan Ethereum.
Sistem Pembayaran di Indonesia
Dalam artikel jurnal Perkembangan Sistem Pembayaran di Indonesia (2006) karya Vera
Intanie Dewi, dijelaskan bahwa ada dua jenis sistem pembayaran di Indonesia, yaitu:

1. Sistem pembayaran ritel atau nilai kecil (Retail payment system/small value)
Sistem pembayaran ini biasanya digunakan untuk jenis transaksi di bawah seratus juta,
seperti transaksi individual (cek, bilyet giro, transfer), transaksi kartu kredit atau kartu debit,
dan transaksi bulk. Pembayaran ritel biasanya menggunakan instrumen pembayaran tunai.
Ada juga yang menggunakan instrumen pembayaran non-tunai, tetapi jumlahnya sedikit.
Sementara penyelesaian pembayarannya biasa dilakukan melalui proses kliring. Kliring
merupakan pertukaran warkat atau data keuangan elektronik antar bank, baik atas nama bank
maupun nasabah, yang hasil perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu. Proses kriling
diselenggarakan oleh Bank Indonesia selaku bank sentral.
Kliring yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia disebut sebagai Sistem Kliring Nasional
Bank Indonesia (SKNBI). SKNBI merupakan sistem kliring Bank Indonesia yang mencakup
kliring debet dan kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional. Tujuan
diterapkannya SKNBI adalah untuk meningkatkan efisiensi sistem pembayaran ritel dan
untuk memenuhi prinsip-prinsip manajemen risiko dalam penyelenggaraan kliring.
2. Sistem pembayaran nilai besar (High value payment system)
Sistem pembayaran ini biasanya digunakan untuk jenis transaksi dana di atas seratus juta
rupiah, transaksi yang bersifat mendesak, serta transaksi dalam pasar modal, valuta asing, dan
pasar uang. Pembayaran nilai besar cenderung menggunakan instrumen pembayaran non-
tunai.

Sementara proses penyelesaian pembayarannya menggunakan sistem Bank Indonesia-Real


Time Gross Settlement (BI-RTGS).  BI-RTGS merupakan proses penyelesaian akhir
transaksi yang dilakukan per-transaksi dan bersifat real time. Perbedaan sistem kliring dan
BI-RTGS terletak pada waktu penyelesaian akhir transaksi. Pada sistem BI-RTGS dilakukan
pada setiap transaksi, sedangkan pada sistem kliring dilakukan pada akhir hari terjadinya
transaksi.

INDUSTRI JASA KEUANGAN DAN OTORITAS JASA KEUANGAN

Pengertian industri jasa keuangan Dilansir dari situs Otoritas Jasa Keuangan (OJK), yang
dimaksud dengan industri jasa keuangan adalah kumpulan perusahaan ataupun institusi,
termasuk lembaga pendukungnya, yang bergerak di bidang jasa keuangan. Industri jasa
keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang diharapkan dapat memajukan
kesejahteraan umum dan berdaya saing global. Agar hal ini terwujud, dalam pelaksanaannya
harus senantiasa diawasi oleh lembaga OJK.

Ruang lingkup dan contoh industri jasa keuangan Industri jasa keuangan memiliki tiga ruang
lingkup besar, yaitu: Industri perbankan Menurut Hermansyah dalam buku Hukum
Perbankan Nasional Indonesia (2020), perbankan merupakan segala hal yang berkaitan
dengan bank, mulai dari kelembagaan hingga proses pelaksanaan kegiatan usahanya. Industri
perbankan berkaitan erat dengan sistem kerja bank yang merupakan salah satu lembaga
keuangan. Maka industri perbankan juga meliputi proses pengelolaan dana keuangan, mulai
dari uang tunai hingga kredit. Contoh industri perbankan ialah Bank Perkreditan Rakyat
(BPR), Bank Umum Syariah (BUS), Bank Pembangunan Daerah (BPD), dan Bank
Perkreditan Rakyat Syariah. Industri keuangan non bank Berbeda dengan industri perbankan,
industri keuangan non bank merupakan kegiatan yang berkaitan dengan pengelolaan
keuangan, namun sistem dan cara kerjanya tidak seperti bank. Karena biasanya jenis industri
ini menarik dananya secara tidak langsung.

Contoh industri keuangan non bank ialah lembaga asuransi (misalnya perusahaan asuransi
jiwa), pengelolaan dana pensiun (misalnya BPJS Ketenagakerjaan), lembaga keuangan
mikro, dan lembaga pembiayaan (misalnya perusahaan modal ventura). Industri pasar modal
Industri pasar modal juga termasuk dalam ruang lingkup industri jasa keuangan. Dikutip dari
buku Pengetahuan Pasar Modal untuk Konteks Indonesia (2015) karya Sawidji Widoatmodjo,
pasar modal adalah tempat untuk melakukan transaksi modal jangka panjang yang mana ada
permintaan oleh penerbit surat berharga dan penawaran oleh investor. Contohnya ialah Bursa
Efek Indonesia (BEI).

Jenis Industri Jasa Keuangan

Jasa keuangan di Indonesia meliputi 3 bagian industri. Ketiga industri ini sering
dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai keperluan berkaitan dengan keuangan. Jadi,
termasuk dekat dengan aktivitas masyarakat. Ini dia 3 jenis sektor jasa keuangan dan contoh-
contohnya.

1. Industri jasa keuangan bank

Jasa keuangan bank adalah industri yang mengelola keuangan yang berkaitan dengan
perbankan. Produk perbankan itu berbagai macam. Ini dia contohnya.

Tabungan

Giro

Kredit

Deposito

Bank garansi

Safe deposit box

a. Tabungan

Tabungan adalah produk yang memungkinkan nasabah menyimpan uang dalam jumlah
tertentu, tersedia buku tabungan dan ATM, dan bisa digunakan untuk berbagai macam
transaksi.
b. Giro

Giro merupakan jenis penyimpanan di bank yang memungkinkan Anda menyimpan dana 
atau sekali transfer dalam jumlah banyak. Biasanya dimanfaatkan oleh kelompok usaha yang
setiap harinya bertransaksi dalam jumlah besar.

c. Kredit

Merupakan jenis produk yang bisa dimanfaatkan dalam peminjaman dana untuk usaha,
membeli rumah, dan kebutuhan lainnya. Pihak bank bisa meminta jaminan, bisa juga tidak,
tergantung dari produk kredit yang dipilih nasabah.

Pihak yang memanfaatkan kredit bank tidak hanya individu, tapi bisa juga sebuah usaha yang
sudah berdiri.

d. Deposito

Merupakan jenis simpanan yang memungkinkan Anda mendapatkan bunga minimal 2%.
Keuntungannya bisa didapatkan setelah penyimpanan minimal 3 bulan hingga 3 tahun.
Namun, sampai jatuh tempo Anda tidak diperkenankan mengambil dana.

e. Bank garansi

Merupakan jaminan pembayaran yang dikeluarkan oleh pihak bank ketika pihak yang
dijamin gagal memenuhi kewajiban atau wanprestasi.

f. Safe deposit box

Merupakan jasa penyimpanan untuk harta atau surat berharga yang tersedia pada perbankan.
Anda yang menggunakan jasa ini akan dikenai tarif jasa penyimpanan.

2. Industri jasa keuangan non-bank

Industri keuangan non-bank hadir menyediakan jasa-jasa yang tidak disediakan oleh bank.
Hal ini membuat kebutuhan keuangan Anda yang lain dapat terpenuhi dengan baik. Apa saja
yang masuk di dalamnya? Ini dia penjelasannya.

Asuransi

Financial lending

Pegadaian
Lembaga dana pensiun

Dompet digital

Modal ventura

a. Asuransi

Merupakan jasa keuangan yang berfungsi untuk melindungi nasabah dari berbagai macam
masalah dan musibah. Contoh yang bisa Anda pilih adalah asuransi jiwa, kesehatan, asuransi
perjalanan, asuransi untuk kendaraan bermotor, dan lainnya.

b. Fintech lending

Menyediakan layanan pinjam-meminjam untuk UMKM yang tersedia secara online. Hal itu
yang membuat prosesnya cepat selesai. Disebut juga dengan P2P lending.

Salah satu contoh P2P lending yang hadir di Indonesia adalah Modal Rakyat. Di sini Anda
bisa memperoleh keuntungan dari membantu UMKM mendapatkan pinjaman usaha.

Minimal modal yang Anda setorkan adalah Rp500 ribu dan keuntungannya mencapai 18%
per tahun. Anda tidak perlu mencemaskan keamanan, Modal Rakyat terjamin aman karena
termasuk sebagai P2P lending legal dari OJK. Ayo, ikut pendanaan Modal Rakyat sekarang
juga!

c. Pegadaian

Merupakan lembaga yang menyediakan pinjaman dengan jaminan yang diserahkan oleh
nasabah. Nanti nasabah bisa mendapatkan kembali barang yang dijaminkan ketika sudah
selesai membayar utang.

Harta yang bisa dijaminkan biasanya barang elektronik, BPKB, emas, dan benda lainnya
yang termasuk berharga.

d. Lembaga dana pensiun

Merupakan lembaga yang menyediakan dana pensiun untuk para nasabah. Jadi, pencairan
dilakukan setelah masuk masa pensiun.

e. Dompet digital

Merupakan jasa keuangan yang memungkinkan Anda melakukan menyimpan uang,


melakukan berbagai transaksi, hingga investasi. Tersedia dalam bentuk aplikasi yang diunduh
secara gratis di ponsel pintar Anda.
f. Modal ventura

Merupakan perusahaan yang memberikan modal pada perusahaan rintisan atau startup
dengan harapan mendapatkan keuntungan dari perkembangan startup tersebut.

3. Pasar modal

Pasar modal adalah industri jasa keuangan lainnya yang menyediakan layanan berinvestasi
atau bertransaksi untuk surat-surat berharga. Ada berbagai produk investasi yang bisa Anda
temukan di pasar modal. Ini contohnya.

Saham

ETF

Obligasi

Reksa dana

a. Saham

Merupakan surat berharga yang dikeluarkan oleh perusahaan dan bisa dibeli oleh investor
yang sudah terdaftar di pasar modal. Hasil pembelian akan mendatangkan keuntungan ketika
harga saham merangkak naik.

b. ETF

Merupakan reksa dana yang dijual seperti saham. Jadi, di sini investor bisa melakukan
pembelian sendiri tanpa dibantu oleh manajer investasi. Namun, risiko yang dimilikinya tentu
saja tetap seperti reksa dana yang lebih ringan dibandingkan risiko saham.

c. Obligasi

Surat utang yang diterbitkan untuk mengumpulkan dana demi berbagai keperluan.
Keuntungannya minimal 4% per tahun. Obligasi biasanya hanya ditawarkan pada waktu
tertentu, sehingga harus diperhatikan agar tidak ketinggalan. Obligasi ada yang dikeluarkan
pemerintah, ada juga berasal dari perusahaan.

d. Reksa dana

Merupakan wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat yang kemudian disebarkan ke
berbagai macam efek khusus pasar modal dan pasar uang. Anda bisa memilih reksa dana
pasar uang, saham, reksa dana campuran, dan reksa dana obligasi.
BADAN USAHA DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA

Secara umum, badan usaha diartikan sebagai perusahan atau gabungan perusahaan yang
berdiri sendiri dengan tujuan mencari keuntungan atau laba. Karena tujuannya mencari laba,
maka konsep badan usaha dalam perekonomian Indonesia dinilai sebagai kebulatan
ekonomis. Badan usaha fokus pada cara menghasilkan barang dan jasa secara efektif dan
efisien untuk mendapatkan keuntungan sebanyak-banyaknya.

Ciri-ciri badan usaha, antara lain tujuan perusahaan yaitu mencari keuntungan, menggunakan
modal dan tenaga kerja, aktivitas operasional perusahaan di bawah pimpinan seorang
usahawan. Sementara fungsi badan usaha dibagi menjadi dua jenis, yaitu fungsi manajemen
dan fungsi operasional.

Fungsi manajemen meliputi tugas-tugas yang harus dimiliki oleh seorang pimpinan dalam
menjalankan kegiatan suatu badan usaha. Fungsi operasional berupa pelaksanaan atas suatu
kegiatan badan usaha dalam rangka menghasilkan untung atau laba.
Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Setelah kamu paham peta konsep badan usaha dalam perekonomian Indonesia, seperti
pengertian, ciri-ciri, dan fungsi badan usaha, sekarang kita bahas mengenai badan usaha yang
dimiliki dan dikelola oleh pemerintah, ya.
Badan usaha yang dimiliki dan dikelola oleh pemerintah ada dua jenis, yaitu Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Mari kita bahas satu-
persatu.
Konsep BUMN

Sesuai namanya,  badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh
negara disebut sebagai Badan Usaha Milik Negara. Ciri khusus yang membedakan BUMN
dari badan usaha lain, yaitu sektor produksinya yang mencakup kebutuhan masyarakat luas.
Contohnya, bidang usaha sumber daya alam, komunikasi, listrik, transportasi umum, dan
masih banyak lagi.

BUMN juga menjadi salah satu sumber penghasilan negara yang keuntungannya digunakan
untuk membiayai anggaran dan membayar utang negara. Awalnya, BUMN dibentuk semata-
mata untuk memberikan pelayanan pada masyarakat tanpa mencari keuntungan, Pahamifren. 

Namun, ternyata hal tersebut menimbulkan kerugian dan kesulitan bagi BUMN untuk
beroperasi. Menghadapi kenyataan tersebut, pemerintah akhirnya merombak BUMN menjadi
badan usaha yang tetap untuk kepentingan masyarakat, tapi dengan menghasilkan laba yang
signifikan.
Peran BUMN

BUMN memiliki banyak peran penting dalam perekonomian Indonesia, di antaranya:

1. Pelopor atau perintis dalam sektor-sektor yang belum diminati usaha swasta.
2. Penghasil barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat.
3. Pelaksana pelayanan umum seperti penyediaan fasilitas sekolah atau kesehatan,
pembangunan jalan, dan penyediaan air bersih.
4. Sumber penerimaan negara seperti keuntungan perusahaan, pajak, dan dari hasil produksi.
5. Penyeimbang kekuatan-kekuatan swasta yang besar dan membantu pengembangan usaha-
usaha kecil dan koperasi.
6. Penyedia lapangan pekerjaan bagi masyarakat, sehingga dapat membantu negara
mengurangi jumlah pengangguran.
7. Pemberi arahan serta bantuan bagi para pengusaha golongan ekonomi lemah, baik
koperasi maupun UKM.
8. Pemberi sumbangan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi secara nasional.
9. Pencegah agar cabang-cabang produksi yang penting tidak dikuasai oleh sekelompok
masyarakat tertentu.

Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Selain sektor produksi yang mencakup masyarakat luas, BUMN juga memiliki ciri-ciri
lainnya. Ciri-ciri Badan Usaha Milik Negara adalah sebagai berikut:

1. Seluruh atau sebagian besar modal BUMN adalah milik negara


2. Selain BUMN didirikan untuk memperoleh keuntungan, BUMN bertugas melayani
kepentingan umum.
3. Pengawasan BUMN, baik secara hirarki maupun secara fungsional, dilakukan oleh
pemerintah.
4. Kekuasaan penuh dalam menjalankan kegiatan usaha BUMN berada di tangan
pemerintah.
5. Wewenang menetapkan kebijakan perusahaan berada di tangan pemerintah.
6. BUMN dapat menghimpun dana dari pihak lain, baik berupa bank ataupun nonbank.
7. Semua risiko yang terjadi pada BUMN sepenuhnya merupakan tanggung jawab
pemerintah.

Bentuk-Bentuk BUMN

Ada dua bentuk Badan Usaha Milik Negara, yaitu Badan Usaha Perseroan (Persero) dan
Badan Usaha Umum (Perum). Penjelasan mengenai kedua bentuk BUMN tersebut adalah
sebagai berikut:
Badan Usaha Perseroan (PT).

Persero merupakan BUMN yang kepemilikan sahamnya dapat dimiliki oleh pihak lain, selain
pemerintah, tapi tidak melebihi 49% dari total saham BUMN tersebut. Tujuan umum dari
BUMN Persero adalah untuk menyediakan barang dan jasa dengan mutu tinggi dan dapat
melakukan kerja sama dengan pihak swasta. Contohnya, PT. BNI, PT. BRI, PT. Pertamina,
PT. Jamsostek, PT. Garuda Indonesia, dan PT Kimia Farma.
Badan Usaha Umum (Perum)

BUMN Perum menjadi badan usaha yang seluruh kepemilikannya dipegang oleh negara,
tanpa ada pembagian saham dengan pihak lain. Tujuan utama dibentuknya perum adalah
sebagai penyedia barang dan jasa yang terjangkau untuk kepentingan umum dengan tetap
mendapatkan keuntungan.
Contohnya, Perum Bulog, Perum Pegadaian, Perum Percetakan Uang Republik Indonesia,
Perum Jasatirta, Perum Balai Pustaka, Perum Damri, dan Perum Peruri.
Kelebihan dan Kelemahan BUMN

Kelebihan BUMN, meliputi:

1. Memantau keberadaan usaha lainnya agar dapat berusaha lebih baik


2. Berusaha pada sektor-sktor yang menguasai hajat hidup orang banyak
3. Memiliki kekuatan hukum yang kuat
4. Organisasi disusun dengan baik
5. Menyediakan barang dan jasa publik untuk kesejahteraan masyarakat
6. Salah satu sumber pendapatan negara

Kelemahan BUMN, di antaranya:

1. BUMN lambat dalam pengambilan keputusan, karena pemilik atau pemegang saham atau
pemodal adalah pemerintah sehingga untuk memutuskan sesuatu harus melalui birokrasi
yang berbelit-belit.
2. Maju dan mundurnya BUMN tergantung pada niat baik para penentu kebijakan pada
BUMN.

Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)


Serupa dengan BUMN, Badan Usaha Milik Daerah atau BUMD juga merupakan badan usaha
yang dimiliki oleh pemerintah. Bedanya, BUMD merupakan milik suatu daerah tertentu dan
dipisahkan dari kekayaan daerah. BUMD diizinkan menyelenggarakan kegiatannya di
wilayah asalnya atau di wilayah lain dengan izin kerja sama dari pemerintah daerah tersebut.
Peran BUMD

BUMD memegang peran penting dalam peningkatan taraf hidup masyarakat. Adapun peran
BUMD dalam peningkatan taraf hidup masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Pelaksana kebijakan pemerintah dalam bidang ekonomi dan pembangunan daerah.


2. Pemberi dana bagi pembiayaan pembangunan daerah.
3. Pendorong peran serta masyarakat dalam bidang usaha.
4. Memenuhi kebutuhan barang dan jasa bagi kepentingan publik.
5. Perintis kegiatan dan usaha yang kurang diminta swasta.

Ciri-Ciri Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

BUMD memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. BUMD diatur berdasarkan usaha peraturan daerah.


2. Modal perusahaan BUMD dapat berasal dari kekayaan daerah seluruhnya atau
berdasarkan ketentuan lain.
3. Bentuk badan usaha dapat berupa badan hukum.
4. BUMD merupakan badan usaha yang berada di tingkat provinsi.
5. BUMD berperan memenuhi kebutuhan masyarakat dengan modal yang berasal dri
kekayaan daerah yang dipisahkan.
6. BUMD dipimpin oleh dewan direksi yang diatur berdasarkan peraturan daerah yang
bersangkutan.
7. Bentuk BUMD
Bentuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)

Sama halnya dengan BUMN, BUMB juga memiliki dua bentuk badan usaha, di antaranya:
Perusahaan Umum Daerah (Perumda)

Perusahaan Umum Daerah atau Perumda adalah perusahaan daerah yang seluruh modalnya
dimiliki oleh satu daerah dan tidak terbagi atas saham.
Perusahaan Perseroan Daerah (Persero Daerah)

Perusahaan Perseroan Daerah atau Persero Daerah adalah BUMD yang berbentuk perseroan
terbatas yang modalnya terbagi dalam saham yang seluruhnya atau paling sedikit 51%
sahamnya dimiliki oleh daerah.

Sebagai tambahan, BUMD lebih banyak bergerak di bidang transportasi umum, perbankan,
penyedia air bersih, dan pengelolaan pasar. Contohnya, bis kota, bank daerah, Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM), serta Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan (PDRPH).

Kelebihan dan Kelemahan BUMD

BUMD memiliki beberapa kelebihan, yaitu:

1. Modal berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan.


2. Apabila menderita kerugian, pemerintah yang akan menanggungnya.
3. Kegiatan ekonominya dilakukan untuk melayani kepentingan umum.
4. Memperoleh fasilitas dari negara.
5. Status pegawai diatur oleh peraturan pemerintah yang akan menanggungnya.

BUMD memiliki beberapa kelemahan, yaitu:

1. Memiliki banyak fasilitas yang diperoleh dari negara sehingga berpotensi menyebabkan
pegawai yang kurang disiplin.
2. Sampai saat ini, pengelolaan BUMD masih dinilai kurang efisien sehingga kerap
mengalami kerugian.

KOPERASI DAN KOPERASI SEKOLAH

A. Pengembangan Koperasi
Perekonomian Indonesia di susun sebagai usaha bersama berasaskan kekeluargaan.Organisasi
yang sesuai dengan tata perekonomian tersebut adalah Koperasi.Koperasi merupakan
organisasi ekonomi rakyat yang berwatakkan sosial.

1. Pengertian Koperasi Indonesia


Koperasi berasal dari kata “co”yang berarti bersama dan “operasion”yang berarti
bekerja.Jadi,secara bahasa Koperasi berarti suatu perkumpulan yang beraggotakan orang
ataupun badan yang melakukan kerja sama.
Menurut UU Nomor 12 Tahun 1967,Koperasi Indonesia adalah organisasi ekonomi rakyat
yang berwatak sosial beraggotakan orang-orang atau badan hukum Koperasi yang merupakan
tata susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Menurut UU Nomor 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian,pengertian Koperasi adalah badan


usaha yang beraggotakan orang atau per orang atau badan hukum Koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip Koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi
rakyat yang berdasar atas asas kekeluargaan.
Berdasarkan pengertian Koperasi menurut UU Nomor 25 tahun 1992, Koperasi Indonesia
mengandung lima unsure pokok :

a. koperasi adalah badan usaha (Business enterprise). Sebagai badan usaha, Koperasi harus
memperoleh laba. Laba bukan merupakan tujuan utama dalam Koperasiakan tetapi sangat
penting untuk menjamin kelangsungan hidup Koperasi.

b. Koperasi adalah kumpulan orang orang dan atau badan badan hukum koperasi. Hal ini
menunjukan bahwa Koperasi Indonesia bukanlah kumpulan modal. Pasal 6 UU Nomor 25
tahun 1992 menegaskan bahwa syarat pembentukan Koperasi Primer sekurang kurangnya 20
orang dan untuk Koperasi sekunder sekurang kurangnya tiga koperasi primer.

c. Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan prinsip prinsip Koperasi.

d. Koperasi Indonesia adalah gerakan ekonomi rakyat. Hal ini mengandung maksud bahwa
Koperasi Indonesia bukan sematamata didirikan untuk kepentingan anggota melainkan juga
kepentingan masyarakat luas.

e. Koperasi Indonesia berdasarkan kekeluargaan. Artinya semua keputusan yang diambil


dalam koperasi didasarkan pada musyawarah untuk mendapatkan mufakat dari semua
anggota.

2. Landasan Koperasi Indonesia

Landasan koperasi adalah suatu dasar atau pedoman bagi koperasi yang akan menentukan
arah dan tujuan koperasi dalam aktivitas kesehariannya. Dalam UU Nomor 25 tahun 1992
pasal 2 secara eksplisit tertulis bahwa landasan Koperasi Indonesia adalah Pancasila dan
UUD 1945. Selain Pancasila dan UUd 1945 masih ada perangkat lain yang dapat dijadikan
landasan bagi Koperasi Indonesia yaitu UU No. 25 tahun 1992 atau landasan mental para
anggota, pengurus dan penyelenggara Koperasi.

a. Landasan Idiil Koperasi Indonesia


Landasan idiil koperasi adalah Pancasila (pasal 2 UU No. 25 tahun 1992) maksudnya bahwa
setiap kegiatan koperasi dalam kesehariannya harus dapat mencerminkan nilai nilai luhur
yang terkandung dalam sila sila pancasila, terutama sila kelima, yaitu sila Keadilan Sosial
Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.

b. Landasan Struktural Koperasi Indonesia


Landasan struktural merupakan dasar berpijak koperasi dalam struktur kehidupan
masyarakat. Secara konstitusional, tata kehidupan bernegara telah diatur dalam UUD 1945,
termasuk didalamnya adalah bidang perekonomian. Pasal 33 ayat 1 UUd 1945 menyebutkan,
“Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan”. Lebih
lanjut, dalam penjelasannya dinyatakan bahwa bentuk perusahaan yang cocok atau sesuai
dengan itu ialah Koperasi. Hal ini memberikan ketegasan serta mengenai kekuatan mengenai
kedudukan koperasi sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam perekonomian bangsa. Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa landasan structural Koperasi Indonesia adalah UUD
1945.

c. Landasan Gerak Koperasi Indonesia


Landasan gerak Koperasi Indonesia merupakan ketentuan ketentuan operasional yang harus
ditaati dan dipatuhi oleh semua anggota, pengurus dan penyelenggara koperasi dalam
melaksanakan tugas, fungsi, dan tanggung jawabnya. Semua badan usaha yang berbentuk
Koperasi di Indonesia harus didirikan berdasarkan Undang undang Koperasi Nomor 25 tahun
1992. oleh Karena itu undang undang No. 25 merupakan landasan gerak Koperasi Indonesia
artinya semua aktivitas koperasi tidak boleh menyimpang dari undang undang tersebut.

d. Landasan Mental Koperasi Indonesia


Landasan mental Koperasi Indonesia adalah kesetiakawanan dan kesadaran pribadi. Rasa
setia kawan dan gotong royong telah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dahulu dan telah
menjadi sifat asli bangsa Indonesia. Sifat inilah yang harus senantiasa ditumbuhkembangkan
dalam setiap aktivitas Koperasi. Rasa kesetiakawanan harus diikuti oleh kesadaran diri untuk
maju dan berkmbang dalam rangka mencapai taraf kesejahteraan yang lebih baik.

3. Prinsip Koperasi Indonesia


Prinsip koperasi dalm UU Nomor 12/1967 disebut sendi sendi Koperasi merupakan pedoman
atau acuan yang menjiwai dan mendasari setiap gerak dan langkah usaha koperasi sebagai
organisasi ekonomi anggota masyarakat yang terbatas kemampuan ekonominya.
Prinsip prinsip Koperasi (sendi sendi dasar koperasi) menurut UU Nomor 12 tahun 1967
adalah sebagai berikut.

a. Sifat keanggotaannya sukarela dan terbuka untuk setiap warga Negara Indonesia
b. Rapat Anggota merupakan kekuasaan tertinggi sebagai pencerminan demokrasi dalam
koperasi
c. Pembagian SHU diatur menurut jasa angota
d. Adanya pembatasan bunga atas modal
e. Pengembangan kesejahteraan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya
f. Usaha dan pelaksanaannya bersifat terbuka.
g. Swadaya, swakerta dan swasembada sebagai pencerminan prinsip dasar percaya pada diri
sendiri.

Prinsip-prinsip Koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian adalah


sebagai berikut :
a. keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka
b. pengelolaan dilakukan secara demokrasi
c. pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha anggota
d. pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
e. kemandirian
f. pendidikan koperasi
g. kerjasama antar koperasi

4. Peran Koperasi Indonesia


Fungsi dan peran Koperasi Indonesia adalah :
a. membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi anggota pada
khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan
sosialnya.

b. Berperan secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan
masyarakat

c. Memperkokoh perekonomian rakyat ebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian


nasional dengan Koperasi sebagai saka gurunya.
d. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama atas dasar asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.

5. Pengelolaan Koperasi
Beberapa unsur yang terlibat dalam pengelolaan Koperasi meliputi rapat anggota, pengurus
dan pengawas, ketiga unsure tersebut saling bersinergi.

a. Rapat Anggota
Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi di dalam Koperasi. Beberapa
keputusan penting yang biasanya ditetapkan melalui rapat anggota, antara lain sebagai berikut
:

1. anggaran dasar
2. pemilihan, pengangkatan, serta pemberhentian pengurus dan pengawas.
3. kebijakan umum dibidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi.
4. rencana kerja, rencana anggaran rumah tangga, serta pengesahan laporan keuangan
koperasi.
5. pengesahan pertanggung jawaban pelaksanaan fungsi penngurus,
6. pembagian sisa hasil usaha

Ada beberapa hak yang dimiliki anggota antara lain ;


1. rapat anggota berhak meminta keterangan dan pertanggung jawaban pengurus serta
pengawas Koperasi

2. rapat anggota dilakukan paling sedikit setahun sekali

3. rapat anggota luar biasa dapat dilakukan apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan
yang mendesak dan wewenangnya ditangan anggota.

4. rapat anggota luar biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota Koperasi atau
pengurus dan pelaksanaannya diatur dalam anggaran dasar

Ada beberapa tata cara atau aturan yang harus dipatuhi adalam pengambilan keputusan
melalui rapat anggota, antara lain sebagai berikut :
1. keputusan diambil berdasarkan musyawarah untuk mencapai mufakat
2. jika tidak diperoleh keputusan secara musyawarah, keputusan diambil dengan suara
terbanyak
3. setiap anggota hanya memiliki satu suara

Tata cara, persyaratan dan tempat penyelenggaraan rapat anggota dan rapat anggota luar
biasa diatur dalam anggaran dasar.

b. Pengurus Koperasi
Beberapa ketentuan yang terkait dengan pengurus koperasi antara lain sebagai berikut :
1. pengurus dipilih dari dan oleh rapat anggota melalui rapat anggota
2. pengurus merupakan pelaksana hasil keputusan rapat anggota
3. susunan dan nama anggota pengurus yang pertama atau pada saat pendirian dicantumkan
dalam akta pendirian.
4. masa jabatan pengurus paling lama lima tahun
5. persyaratan untuk menjadi anggota pengurus ditetapkan dalam anggaran dasar

Tugas tugas yang harus dijalankan oleh pengurus koperasi antara lain sebagai berikut :
1. mengelola usaha Koperasi
2. mengajukan rancangan rencana kerja serta anggaran rumah tanga koperasi
3. menyelenggarakan rapat anggota
4. menhajukan laporan keuangan dan pertanggung jawaban pelaksanaan tugas
5. menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib
6. memelihara daftar buku anggota dan pengurus

Beberapa kewenangan yang diberikan kepada pengurus Koperasi antara lain ;


1. mewakili Koperasi di dalam atau di luar pengadilan
2. memutuskan penerimaan ataupun penolakan anggota baru
3. memberhentikan keanggotaan seseorang dari koperasi sesuai ketentuan dalam anggaran
dasar
4. melakukan tindakan bagi kepentingan kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung
jawab dan keputusan rapat anggota.
Pengurus Koperasi memiliki beberapa tanggungjawab antara lain :
1. pengurus bertanggungjawab terhadap segala pengelolaan koperasi
2. pengurus dapat mengangkat pengelola yang diberi wewenang dan kuasa untuk mengelola
usaha
3. pengangkatan pengelola koperasi harus dapat persetujuan anggota
4. pengelola koperasi harus bertanggungjawab kepada pengurus
5. hubungan antara pengelola dan pengurus koperasi berdsarkan hubungan kerja atas dasar
perikatan
6. pengurus bertanggungjawab atas segala kerugian yang diderita oleh koperasi

c. Pengawas Koperasi
Beberapa ketentuan yang berkaitan dengan pengawas koperasi antara lain sebagai berikut :
1. pengawas dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam rapat anggota
2. pengawas bertanggungjawab kepada rapat anggota
3. persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat sebagai anggota pengawas ditetapkan dalam
anggaran dasar
4. pengawas bertugas mengawasi pelaksanaan kebijakan dan pengelolaan koperasi
5. pengawas membuat laporan tertulis tentang hasil pengawasannya
6. pengawas berwenang meneliti catatan yang ada pada koperasi dan mendapatkan segala
keterangan yang diperlukan
7. pengawas koperasi dapat meminta jasa audit kepada akuntan public

6. Kekuatan dan Kelemahan Koperasi

Beberapa kekuatan yang dimiliki koperasi antara lain sebagai berikut :


a. usaha koperasi dibangun atas dasar kepentingan yang sama dari para anggotanya sehingga
hal ini akan mempermudah mencapai komitmen organisasi yang tinggi dalam mencapai
tujuan.

b. Selain sebagai pemilik anggota koperasi juga sebagai pelanggan.


Berdasarkan prinsip ini anggota akan memasuki koperasi sesuai dengan kepentingannya
sehingga kedudukan anggota dalam koperasi menjadi sangat kuat.

c. pendirian usaha koperasi mempunyai dasar hukum yang jelas dan kuat yaitu pasal 33 ayat
1 UUD 1945 dan Undang undang No. 25 tahun 1992 tentang perkoperasian.
d. Setiap anggota mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam kehidupan operasi

Disamping kekuatan, koperasi juga mempunyai beberapa kelemahan, antara lain, sebagai
berikut :

a. Koperasi belum mampu memperoleh keuntungan kompetitif melalui nama baiknya karena
sampai saat ini koperasi belum mempunyai nama baik dimata masyarakat, terutama karena
koperasi yang dijadikan sebagai alat pembangunan ekonomi belum mampu mengangkat
masyarakat dari kemiskinan.

b. Koperasi belum mampu bersaing dengan pelaku ekonomi yang lain (BUMN, BUMD, dan
BUMS), hal ini disebabkan oleh beberapa factor antara lain :
1. masih lemahnya managerial skill yang dimiliki koperasi
2. lemahnya fungsi pengawasan organisasi
3. keterbatasan modal usaha
4. tingkat kejujuran yang rendah
5. profesionalisme yang rendah

B. Pengembangan Koperasi Sekolah

Usaha menjadikan Koperasi sebagai saka guru sperekonomian nasional haruslah dimulai
sejak dini. Salah satunya adalah melalui pengembangan Koperasi sekolah agar para murid
atau siswa mengenal bentuk badan usaha yang diharapakn menjadi saka guru perekonomian
nasional tersebut.

1. Pengertian Koperasi Sekolah


Koperasi sekolah adalah koperasi yang beranggotakan siswa sekolah yaitu pada jenjang
pendidikan dasar dan pendidikan menengah atau pendidikan setara dengan itu yang didirikan
berdasarkan surat keputusan Menteri Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Koperasi, Nomor
638/SKPTS/men/1974.
Pertimbangan-pertimbangan mendirikan koperasi sekolah menurut SK
No.638/SKPTS/Men/1974 adalah
1. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian melalui progam
pendidikan sekoloah;

2. Menumbuhkan koperasi sekolah dan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.

3. membina rasa tanggung jawab,disiplin,setia kawan,dan jiwakoperasi;

4. meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi agar berguna kelak di


masyarakat.

5. membantu kebutuhan siswa dan mengembangkan dan kesejahteraan siswa di dalam dan di
luar sekolah.

Koperasi sekola tidak berbentuk badan hukum. Koperasi ini merupakan bentuk khusus untuk
kepentingan pendidikan. Pengelolaan koperasi sekola selalu dikaitkan dengan kepentingan
pendidikan. Prinsip-prinsip pengorganisasian dan pengelolaanya disesuaikan dengan prinsip-
prinsip koperasi pada umumnya, sebagaimana dituntut oleh peraturan perundangan yang
berlaku. Dimaksudkan agar para siswa mendapat pengalaman praktik dalam menerapkan
prinsip-prinsip berkoperasi.

Keanggotaan, kepengurusan, penyelenggaraan rapat anggota, lapangan usaha yang ditangani,


permodalan, dan sebagainya menggunakan pinsip-prinsip yang berlaku dalam koperasi.
Hanya, untuk kepentingan pembinaan, pengarahan, dan pengawasan, guru-guru dapat
dilibatkan dalam kepengurusan dan anggota pengawas. Disamping itu dapat juga diangkat
penasihat yang berasal dari guru, kepala sekolah, pejabat dari dinas koperasi dan pembinaan
pengusaha kecil setempat atau dari komite sekolah.

Para siswa akan mendapat banyak pengalaman dalam praktik berkoperasi antara lain dalam
hal :
1. mendirikan koperasi
2. menyelenggarakan rapat anggota koperasi
3. membuat rencana kerja, rencana anggaran pendapatan belanja koperasi.
4. mempraktikan pembukuan dan pengadministrasian kegiatan usaha koperasi secara cermat
dan teliti.
5. mempraktikan kerjasama dalam usaha
6. mengawasi kegiatan usaha koperasi.

Para Pembina dan pembimbing koperasi sekolah harus berusaha agar pengalaman-
pengalaman seperti dipaparkan ini dapat diperoleh secara maksimal. Hal tersebut dapat
tercapai apabila pengelolaan koperasi sekolah sejauh mungkin mendekati prinsip prinsip
pengorganisasian dan pengelolaan koperasi sesuai dengan tuntutan peraturan perundangan
yang berlaku. Dengan demikian koperasi sekolah akan benar-benar dapat berfungsi sebagai
wahana pendidikan praktik berkoperasi bagi para siswa.

2. Ciri Khas dan Tujuan Pendirian Koperasi Sekolah


Koperasi sekolah mempunyai cirri-ciri sebagai berikut :
a. Koperasi sekolah didirikan berdasarkan SK kerjasama antar Departemen
b. Koperasi sekolah tidak berbadan hukum
c. Anggota koperasi sekolah terdiri atas siswa dari sekolah yang bersangkutan
d. Jangka waktu keanggotaan terbatas selama anggota yang bersangkutan belum tamat dari
sekolah tempat mereka belajar
e. Koperasi sekolah merupakan koperasi serba usaha
f. Koperasi sekolah mempunyai manfaat ganda, yaitu manfaat di bidang pendidikan dan
ekonomi.
Adapun yang menjadi tujuan adanya koperasi sekolah ini dapat diuraikan sebagai berikut :
a. pengadaan Koperasi sekolah diharapkan dapat menunjang pengetahuan yang diberikan di
sekolah dalam bentuk teori dengan dibekali praktik langsung. Hasil yang dicapai dengan
praktik langsung ini juga diharapkan dapat memenuhi kebutuhan pengetahuan siswa.
b. Pengadaan koperasi sekolah diharapkan dapat menanamkan rasa kesamaan derajat dan
menumbuhkan sikap demokrasi serta daya kreasi dan daya nalar siswa.
Dengan demikian Koperasi sekolah dapat dijadikan sebagai tempat pembinaan mental siswa.

3. Keanggotaan Koperasi Sekolah


Keanggotaan seseorang pada koperasi tidak dapat dipindahtangankan seperti digadaikan atau
dijual karena keanggotaan koperasi itu adalah orang orang tertentu yang melekat (inherent)
pada pribadi anggota koperasi yang bersangkutan. Tidak seperti saham perseroan terbatas
(PT) yag dapat diperjual belikan, tanda keanggotaan koperasi tidak dapat diperjual belikan.

Secara umum, syarat-syarat keanggotaan koperasi sekolah antara lain sbb:


a. siswa-siswi sekolah tempat koperasi itu berada
b. setiap anggota mempunyai hak yang sama, yaitu satu anggota mempunyai satu suara
c. keanggotaannya tidak dapat dipindahtangankan
d. setiap anggota wajib memenuhi dan melaksanakan ketentuan ketentuan yang berlaku di
koperasi
e. setiap anggota harus setia, taat dan menjunjung tinggi nama koperasi sekolah
f. setiap anggota berhak memilih dan dipilih menjadi pengurus dan pengawas
g. keanggotaan koperasi sekolah berakhir apabila terjadi hal hal sebagai berikut
1. siswa yang menjadi anggota meninggal dunia
2. siswa pindah sekolah sehingga tidak lagi menjadi murid pada sekolah yang bersaangkutan
3. siswa tersebut telah berhenti atau telah selesai pendidikannya
4. siswa tersebut terpaksa meninggalkan sekolah karena suatu keadaan (drop out)
5. disebabkan halhal lain yang diatur dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga
koperasi

Mengenai simpanan anggota, bagi mereka yang keluar atau tidak lagi menjadi anggota, pada
dasarnya harus dikembalikan pada yang bersangkutan agar dapat digunakan, misalnya untuk
melnjutkan biaya sekolah atau modal berwiraswasta lagi bagi yang telah tamat pelajarannya
di sekolah yang bersangkutan.
Didalam koperasi ada beberapa hak anggota.

Hak hak yang dimiliki oleh setiap anggota koperasi, antara lain sebagai berikut :
a. hak untuk menghadiri dan menyatakan pendapat atau memberikan hak suara dalam rapat
anggota
b. hak untuk memilih dan dipilih menjadi pengurus atau badan pemeriksa koperasi
c. hak untuk meminta diadakannya rapat anggota menurut ketentuan yang diatur dalam
anggaran dasar koperasi yang bersangkutan
d. hak untuk mengemukakan saran saran atau pendapat kepada pengurus, baik diminta
maupun tidak diminta demi kemajuan koperasi
e. hak untuk memperoleh pelayanan yang sama antar sesame anggota. Hal ini penting untuk
menghindari adanya pilihkasih terhadap seorang atau beberapa orang anggota
f. hak untuk melakukan pengawasan atas jalannya usaha koperasi yang bersangkutan sesuai
dengan anggaran dasar koperasi tersebut
g. hak untuk memperoleh dan menikmati sisa hasil usaha koperasi sesuai dengan yang telah
diputuskan dalam rapat anggota atau dalam anggaran dasar untuk itu.

Selain mempunyai hak, setiap anggota koperasi juga mempunyai kewajiban dan tanggung
jawab yang besar terhadap koperasinya. Kewajiban dan tanggungjawab ini ditentukan oleh
perundang undangan koperasi dan anggaran dasar koperasi. Adapun keajiban dan tanggung
jawab anggota koperasi antara lain sebagai berikut :
a. setiap anggota koperasi diwajibkan mengamalkan
1. landasan, asas, dan sendi-sendi dasar koperasi
2. undang undang, peraturan, anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi
3. keputusan rapat anggota koperasi
b. anggota koperasi wajib menghadiri dan ikut secara aktif dalam rapat anggota dan
bertanggung jawab atas apa yang diputuskan rapat. Dalam hal ini tanggung jawab anggota
berarti menyetujui apa yang diputuskan dalam rapat kecuali yang bersangkutan tidak
menghadirinya

4. Kepengurusan Koperasi Sekolah


Kepengurusan koperasi sekolah dipilih dan diangkat oleh rapat anggota. Bendahara dan
pengawas koperasi pada dasarnya dipilih dari murid tetapi untuk keamanan, pembinaan, dan
pengawasan Kepala sekolah dapat mengangkat bendahara sendiri. Guru yang telah diangkat
menjadi bendahara atau pengawas harus bertanggung jawab kepada kepala sekolah.
Keanggotaan lain dapat diisi oleh guru apabila tidak atau belum ada murid yang mampu
untuk menjabatnya dengan persetujuan kepala sekolah sampai ada murid yang mampu dan
bersedia

Pengurus koperasi sekolah sedapat mungkin diambil dari para anggota agar memberikan
pengaruh yang positif, misalnya pertama sebagai latihan kepemimpinan dan pertanggung
jawaban siswa siswi atau santri, kedua untuk memberikan dampak merasa ikut mempunyai.
(sense of belonging)

Sebaiknya calon pengurus diambil dari kelas yang tertinggi atau yang mempunyai potensi
kemampuan meskipun pada dasarnya pengurus diangkat dari siswa. Guru perlu membimbing
dan melatih murid, untuk berorganisasi baik sebagai anggota maupun sebagai pengurus.

Bendahara bertugas mengelola dan menyimpan keuangan. Seorang siswa yang diangkat
sebagai bendahara hendaklah mempunyai kemampuan mengelola keuangan, mengerti tentang
pembukuan, dan dapat dipercaya. Oleh karena itu bagi koperasi sekolah yang baru berdiri
sebaiknya guru diangkat sebagai bendahara.
Seorang bendahara haruslah seseorang yang memegang amanah terbuka serta mengetahui
pembukuan sekadarnya. Oleh karena itu guru yang ditunjuk menjadi bendahara harus melatih
anggota koperasi yang akan ditunjuk atau dipersiapkan jadi bendahara dikemudian hari.

5. Permodalan Koperasi Sekolah


Modal koperasi dibutuhkan untuk membiayai usaha dan organisasi koperasi. Modal usaha
koperasi terdiri atas modal investasi dan modal kerja.

1. Modal investasi adalah sejumlah uang yang ditanam atau dipergunakan untuk pengadaan
sarana operasional koperasi yang tidak mudah diuangkan (unliquid) seperti tanah, mesin,
bangunan dan peralatan kantor

2. Modal kerja adalah sejumlah uang yang tertanam dalam aktiva lancer koperasi atau yang
dipergunakan untuk membiayai operasional jangka pendek koperasi seperti pengadaan bahan
baku, tenaga kerja, pajak dan biaya listrik.
Pada hakikatnya modal koperasi berasal dari anggota. Makin banyak perbandingan modal
yang didapat dari anggota makin kuat dan mantap koperasi tersebut. Selain bersumber dari
anggota tidak tertutup kemungkinan modal koperasi berasal dari pinjaman bank, lembaga
keuangan non bank, atau pihak lain.
Seperti koperasi umumnya, modal koperasi sekolah diperoleh dari berbagai sumber seperti :
a. Simpanan Pokok
Simpanan pokok merupakan sumber utama modal koperasi. Simpanan pokok adalah
sejumlah uang yang diserahkan anggota kepada koperasi saat pertama kali masuk menjadi
anggota koperasi. Simpanan pokok pada dasarnya dibayar sekaligus, tetapi dapat juga
dipertimbangkan dengan jalan menncicil dan tidak dapat ditarik kembali, kecuali jika anggota
tersebut keluar dari keanggotaan koperasi.

b. Simpanan Wajib
Simpanan wajib adalah sejumlah uang yang disetor secara langsung oleh anggota setiap
jangka waktu tertentu. Jika simpanan pokok dikaitkan dengan masuknya seseorang menjadi
anggota, simpanan wajib dikaitkan dengan kegiatan tertentu dari koperasi. Uang yang disetor
ini dapat ditarik sesuai dengan ketentuan yang dimaksud sesuai dengan anggaran dasar atau
anggaran rumah tangga harus tercantum pasal tentang pengaturan uang simpanan wajib ini.
Adanya ketentuan tentang cara penarikan kembali uang simpanan wajib dimaksudkan agar
koperasi selalu stabil atau tidak mengalami keguncangan saat terjadi penarikan kembali uang
simpanan.

c. Simpanan Sukarela
Simpanan sukarela adalah sumber modal yang dipergunakan khusus pada waktu koperasi
membuka proyek khusus. Simpanan sukarela pada pada koperasi dapat dilakukan oleh
anggota koperasi dan bukan anggota koperasi. Simpanan sukarela hamper sama sifatnya
dengan deposito yang dapat ditarik kembali menurut perjanjian antara koperasi dan
pemegang rekening simpanan sukarela. Simpanan ini terjadi terutama dengan motif
kesadaran menabung dari anggota dan massyarakat.

d. Simpanan Khusus
Koperasi dapat mencari modal dengan mengadakan simpanan khusus. Untuk menarik dana
yang bersifat simpanan khusus ini, dapat diadakan menurut suatu ketentuan khusus dalam
anggaran dasar.

e. Cadangan SHU
Sebaiknya tidak semua sisa hasil usaha atau keuntungan usaha koperasi dibagikan kepada
anggota. Koperasi sebaiknya menyisihkan jumlah tertentu dari sisa hasil usaha untuk
memperbesar modal. Makin besar sisa hasil usaha yang disisihkan makin baik karena akan
makin besar modal koperasi. Hal itu menjadikan koperasi makin kuat dalam operasionalnya.

Saat menghadapi suatu transaksi atau proyek yang besar, biasanya suatu badan usaha tetap
memerlukan bantuan modal. Oleh karena itu badan usaha tersebut harus mencari tambahan
modal dari luar. Penambahan modal dari luar dapat dilakukan asal perbandingan antara
modal sendiri dengan modal dari luar itu tetap menjamin adanya kemampuan membayar
kembali tanpa mengorbankan kekayaan (asset).
Koperasi dapat mencari tambahan modal dari luar dalam bentuk pinjaman antara lain dari
yang tersebut dibawah ini.

a. Pinjaman dari Bank


Jika Koperasi telah menjadi badan hukum ia dapat menarik modal dengan cara meminjam
dari Bank. Pinjaman ini dibebani dengan bunga tertentu. Bunga pinjaman dari Bank ini
merupakan ongkos bagi koperasi yang harus dimasukan dalam kalkulasi harga pokok dari
barang yang dibayar oleh konsumen. Oleh karena itu koperasi harus selektif dalam mencari
kredit, yaitu jangan terjerat pada kredit yang bunganya tinggi. Secara teori proyek jangka
pendek harus dibiayai dengan kredit jangka pendek, sedangkan proyek transaksi menengah
harus dibiayai dengan kredit berjangka menengah, dan proyek jangka panjang harus dibiayai
dengan proyek jangka panjang.

b. Pinjaman dari Lembaga Keuangan Non Bank


Pinjaman kredit dapat diperoleh dari lembaga kredit non bank. Dewasa ini lembaga keuangan
non bank mulai berkembang. Koperasi memerlukan modal untuk membiayai proyek jangka
panjang. Biasanya kredit dari lembaga disertai pula dengan ikut sertanaya lembaga kredit
nonblank didalam manjemen guna ikut membina koperasi sampai pengembalian kredit
selesai dilakukan.

c. Kredit Dari Perusahaan Leasing


Dewasa ini sedang berkembang perusahaan leasing, yang jika dilihat sensinya juga
merupakan sumber kredit. Biasanya perusahaan leasing ini menyediakan barang untuk
disewakan atau dijual secara kredit, yaitu seperti peralatan besar dan mesin mesin, baik
secara unit maupun sebagian dari perangkat lengkap.
Jika pembayarannya sudah selesai, unit atau perangkat yang dibeli secara kredit itu menjadi
milik perusahaan atau koperasi. Cara ini juga dapat ditempuh oleh koperasi sekolah yang
telah berkembang menjadi besar dan ingin membuka unit usaha usaha baru yang memerlukan
mesin mesin atau peralatan besar yang tidak mungkin dibeli secara tunai.

d. Hibah
Tidak jarang terjadi kemungkinan koperasi sekolah mendapat bantuan sejumlah uang untuk
modal dari pemerintah. Bantuan yang diberikan oleh pihak lain atau pemerintah bertujuan
untuk mendorong kemajuan koperasi. Hibah ini dapat berupa modal dan ada juga sebagai
amanat yang harus dijaga dan disampaikan menurut yang diamanatkan.

e. Pinjaman Dari Pihak Ketiga


Tidak jarang ada guru atau murid yang bersimpati sehingga memberikan pinjaman sebagai
modal koperasi. Pinjaman yang demikian sebaiknya digalakkan karena tidak berbunga
walaupun koperasi harus mengembalikannya kepada pemberi pinjamantepat pada waktu
pengembalian tiba. Ini merupakan amanat sekaligus janji yang harus dijaga. Amanat ini tidak
boleh diabaikan, harus ditunaikan. Prinsip ini harus dipegang untuk mengembalikan
kepercayaan kepada kreditur.

f. Pembelian Secara Kredit


Banyak pedagang yang menjual barang dagangannya dengan cara kredit, yaitu membayar
dalam jangka waktu tertentu atau bisa juga pembayaran dilakukan jika barang sudah habis
terjual. Harga barang itu harus dilunasi kepada pemberi kredit atau pedagang. Dalam
hubungan ini kepercayaan sangatlah penting. Menjaga kepercayaan masyarakat penting bagi
semua orang, badan usaha, dan koperasi, tanpa adanya kepercayaan masyarakat, sudah
barang tentu koperasi tidak akan bisa berkembang.

6. Lapangan Usaha Koperasi Sekolah


Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh Koperasi Sekolah antara lain :

a. Pengadaan Buku-buku Sekolah


Buku merupakan kebutuhan utama setiap sisa baik buku pelajaran maupun buku tulis.
Koperasi dapat memesan buku pelajaran dan alat tulis dalam jumlah besar. Penerbit atau toko
toko buku biasanya memberikan potongan harga antara 30-50% jika pembelian dilakukan
dalam jumlah yang besar. Potongan harga tersebut merupakan keuntungan koperasi.

b. Pengadaan Alat Praktik Sekolah


Latihan kerja yang diadakan sekolah misalnya praktik pertanian atau kerajinan tangan,
memerlukan alat alat dalam pelaksanaanny. Akat praktik tersebut seperti alat Suntik untuk
hewan, alat pertanian dan pupuk, dapat disediakan sekolah melalui Koperasi.

c. Pengadaan Kantin Sekolah


Kegiatan usaha kafetaria sesuai untuk sekolah kejuruan seperti tata boga. Suatu unit sekolah
dapat mengadakan kafetaria sebagai temppat berbelanja makanan atau minuman kecil pada
saat siswa istirahat. Dengan demikian para siswa dapat berbelanja dengan murah, sehat dan
bersih
Kantin yang dibentuk didalam unit sekolah merupakan salahsatu bagian usaha koperasi
sekolah. Usaha ini mempunyai potensi yang besar untuk berkembang. Penyelenggaran
kafetaria sangat besar manfaatnya bagi para siswa antara lain mereka dapat belajar
administrasi dan memperoleh keterampilan dalam pelayanan jasa boga (Katering), khusus
restoran serta dapat berlatih memasak dan menyediakan makanan. Dengan demikian banyak
dampak positif yang dapat diserap oleh para siswa dalam pengadaan kantin ini.

d. Usaha Simpan Pinjam


Koperasi sekolah dapat pula mengusahakan koperasi simpan pinjam.
Biasanya usaha simpan pinjam ini merupakan suatu usaha koperasi yang bersendiri. Akan
tetapi didalam lingkungan usaha sekolah usaha simpan pinjam dapat merupakan bagian dari
usaha kegiatan koperasi. Usaha ini bersifat mendidik karena siswa dibiasakan menabung
(saving) dari kelebihan uang sakunya. Hal ini dapat mengindarkan siswa dari sikaf hidup
yang konsumtif. Siswa dididik untuk bersikap positif.

e. Usaha Penjualan Kebutuhan Sehari-hari Para Siswa


Melalui Koperasi siswa dapat membeli barang-barang kebutuhan dengan harga lebih murah
karena Koperasi membeli dalam partai besar, koperasi memperoleh barang dengan cara
berlangganan.

f. Usaha Memasarkan Hasil Produksi Siswa


Koperasi sekolah dapat digunakan sebagai tempat melatih hidup berwiraswasta. Para siswa
diberi pendidikan dan pelatihan keterampilan praktis seperti pendidikan dan pelatihan
bercocok tanam, beternak unggas maupun membuat barang kerajinan, kemudian hasil karya
siswa dapat dipasarkan melalui koperasi.

7. Struktur Organisasi Koperasi Sekolah


Dalam rangka memperlancar tugas dan tanggungjawab pengurus koperasi serta
memperlancar kegiatan koperasi perlu dibuat struktur organisasi koperasi yang jelas. Dengan
struktur tersebut akan terlihat tugas dan wewenang tiap bagian.
Struktur organisasi koperasi sekolah meliputi berikut ini berikut ini :

a. Alat Perlengkapan Organisasi Koperasi Sekolah


Alat perlengkapan organisasi Koperasi sekolah terdiri atas :
1. rapat anggota koperasi sekolah
2. pengurus koperasi sekolah
3. badan pemeriksa/pengawas

b. Dewan Penasihat Koperasi Sekolah


pembentukan dewan penasihat koperasisekolah di maksudkan untuk memberikan
bimbingan,pembinaan,dan pengawasan.Dewan ini terdiri atas
1) kepala sekolah yang bersangkutan,
2) guru ekonomi/koperasi sekolah yang bersangkutan, dan
3) salah satu persatuan orang tua murid
c. Pelaksanaan Harian
Pelaksanaan harian bertugas mengelola usaha, melaksabakan adminitrasi,dan mengatur
keuangan.Pelaksanaan harian dapat di atur bergantian antara pengurus koperasi sekolah
dengan anggota kperasi sekolah yang tidak di tunjuk sebagai pengawas.

8. Simulasi Mendirikan Koperasi Sekolah


Di sekolah-sekolah,bauk sekolah umum,madrasah,maupun pondok pesantren dapat didirikan
sebuah koperasi sekolah.cara mendirikan koperasi sekolah pada dasarnya tidak jauh berbeda
dengan mendirikan koperasi pada umumnya.Langkah atau tahapan yang harus di lakukan
dalam memdirikan koperasi sekolah adalah sebagai berikut.
Tahap Pertama

Langkah pertama adalah mengadakan pertemuan persiappan antara guru dan murid.Hal yang
menjadi pokok pembicaraan adalah maksud pendirian koperasi dalam lingkungan kmpleks
sekolah.Inisiatif untuk mendirikan koperasi dapat berasal dari guru atau murid atau dapat
pula berasal dari aparatur kantor koperasi setempat yang memberikan penyuluhan tentang
koperasi.
Dalam pertemuan pesiapan ini langsungdibentuk Panitia Rapat Pembentukan Koperasi
Sekolah.Kepanitiaan ini biasanya terdiri atas steering committe (SC) dan organizing
committee (SO).

a. Steering committee bertugas menpersiapkan segala sesuatu yang


berkenaan dengan isi rapat,yaitu pembentukan koperasi sekolahseperti jadwal acara rapat,tata
tertib rapat,tata cara pemilihan pengurus dan pengawas,serta mempersiapkan anggaran dasar
dan anggaran rumah tangga.

b. Organising committee merupakan pelaksana secara teknis.Dengan demikian,organizing


committee bertanggung jawab atas kelancaran jalannya rapat.Tugas organizing
committee,antara lain menpersiapkan ruangan rapat,mengedarkan undangan,mempersiapkan
komsumsi rapat,dan mempersiapkan alat-alat diperlukan dalam rapat.
Tahap Kedua

Setelah pertemuan persiapan,tahap selnjutnya adalah menyelenggarakan rapat pembentukan


koperasi sekolah.Ruangan kelas yang akan di gunakan dapat di atur sedemikian rupa atau
dapat memilih alternatif.
Dalam rapat pembentukan koperasi sekolah hendaklah para siswa menghadirinya sebagai
calon anggota.Apabila siswa dari sekolah yang bersangkutan terlalu banyakdapat dihadiri
oleh beberapa siswa sebagai wakil setiap kelasyang ada.Misalnya,kelas 1 ada beberapa
wakil,kelas 2 ada beberapa wakil,demikian juga dangan kelas 3 diwakili oleh beberapa orang
siswa.Selain murid, ada juga wakil dari para guru,wakil dari Departemen Pendidikan
Nasional atau wakil dari Departemen Agama,serta wakil dari Kantor Dinas Koperasi
setempat untuk memberikan pengarahan.Rapat dipinpim oleh pemrakarsa pencetus gagasan
untuk mendirikan koperasi sekolah atau koperasi pondok pesantren.

Rapat ini dapat disimulasikan dan semua peran di lakukan oleh siswa sedangkan guru sebagai
pembmibing.Peran yang dapat dilakukan oleh siswa adalah sebagai berikut :
a. pimpinan rapat (pemrakarsa berdirinya koperasi sekolah);
b. notulis;
c. pejabat (lurah,camat,kapolsek,serta dan ramil);
d. kakankop;
e. peserta.

Supaya simulasi ini dapat hidup,dalam rapat pembentukan koperasi sekolah ini perlu ada
tokoh yang pro dan kontra karena berbagai alas an yang ada di masyarakat.Namumn,akhirnya
setelah mendapat penjelasan dari pejabat kakankop mereka menjadi sadar dan
paham.Selanjutnya, mereka menyetujui di bentuknya suatu koperasi sekolah.

Tahap Ketiga
Setelah setuju membentuk koperasi sekolah dengan anggota lebih dari 20 orang ,rapat akan
membicarakan materiatau hal-hal yang berkaitan dengan pembentukan koperasi sekolah
tersebut, misalnya
a. tujuan mendirikan koperasi sekolah ;
b. usaha yang hendak di jalankan;
c. persyaratan keanggotaan dan kepengurusan ;
d. penetapan modal awal yang terdiri atassimpanan(simpanan pokok dan wajib).

Hal-hal yang di bahas di masukkan ke dalam anggaran dasar koperasi sekolah yang akan di
bentuk.Apabila telah terjadi kata sepakat,rapat memutuskan anggaran dasar tersebut.Untuk
keperluan menyusun anggaran dasar koperasi sekolah,madrasah atau pondok pesantren dapat
mengikuti petunjukyang dikeluarkan oleh kantor dinas koperasi setempat.Dalam rapat ini
juga dilakukan pemilihan pengurus dan badan pemeriksa.

Tahap Keempat
Setelah anggaran dasar koperasi sekolah tersusun dan disetujui oleh rapat anggota,pengurus
telah terbentuk,dan sumber permodalan koperasi telah jelas,kemudian mengajukan surat
permohonan pengakuan koperasi sekolah kepada kantor wilayah koperasi daerah provinsi
tempat koperasi sekolah atau koperasi pondok pesantren tersebut beroperasi. Prosedur
pengajuannya harus terlebih dahulu kantor Koperasi KabupatenKota. Surat pangajuan
tersebut diajukan bersama-sama dengan lampiran yang berikut :

a. Anggaran Dasar akta pendirian Koperasi yang telah tersusun dan dilampirkan sebanyak
dua lembar.
b. Berita acara pembentukan Koperasi sekolah, madrasah atau Koperasi Pondok Pesantren.
c. Neraca awal permulaan yang menyatakan kekayaan atau modal koperasi sekolah pada awal
didirikan.
d. Contoh formulir permohonan pengakuan Koperasi sekolah, petikan berita acara rapat
pembentukan, dan neraca awal terdapat pada lampiran.

Setelah tahap pertama sampai dengan tahap keempat selesai dilakukan, proses pembentukan
koperasi sekolah dilanjutkan oleh aparatur Direktorat Jenderal Koperasi. Jadi tinggal
menunggu penyelesaiannya. Dalam menunggu keputusan dari pemerintah pihak sekolah yang
bersangkutan dapat memulai kegiatannya atas dasar “Surat Tanda Terima” permohonan
pengakuan koperasi sekolah.

Setelah menerima surat permohonan pendirian koperasi sekolah, pihak kantor koperasi
kabupaten/kota akan mengirimkan “Surat Tanda Terima” sebagai balasan kepada koperasi
sekolah atau koperasi pondok pesantren yang bersangkutan.Sebelum koperasi sekolah
madrasah atau koperasi pondok pesantren mendapat pengakuan pemerintah,iadapat memulai
kegiatan usahanya tetapi tanggung jawab usaha sepenuhnya berada ditangan pengurus yang
terpilih sebagai satu kesatuan.
Begitu pengakuan pemerintah diterima,maka mulai sejak saat itu tanggung jawab berpindah
kepada koperasi .

Hal tersebut perlu dikemukakan sebab kantor kepala koperasi kabupaten/kotamadya akan
mempelajarinya terlebih dahulu ,apakah akta pendirian yang diajukan sesuai dengan undang-
undang yang berlaku.Apabila ada yang kurang lengkap/bertentangan,kepala kantor koperasi
kabupaten akan memberikan rekomendasi kepada koperasi sekolah madrasah atau koperasi
pondok pesantren yang bersangkutan untuk melengkapi/menyempurnakan.Jika tidak
disetujui,permohonan tidak berlaku lagi.Sejak saat permohonan diketahui tidak disetujui oleh
pemerintah ,maka kegiatan usaha yang telah dimulai harus dihentikan.

Apabila Kepala Kantor Koperasi Kabupaten tidak keberatan atas isi permohonan
tersebut,pihak kabupaten akan meneruskannya kepada Kantor Wilayah Koperasi Daerah
Provinsi atau Daerah Istimwa untuk diadakan penilaian leih lanjut.

MANAJEMEN
Pengertian Manajemen

Menerapkan ilmu manajemen dalam kehidupan sehari-hari tidak dapat dipraktikkan tanpa
mengerti apa itu manajemen. Pengertian ilmu manajemen secara umum wajib dipahami agar
dapat diimplementasikan dengan baik.

Secara umum, manajemen adalah suatu proses di mana seseorang dapat mengatur segala
sesuatu yang dikerjakan oleh individu atau kelompok. Manajemen perlu dilakukan guna
mencapai tujuan atau target dari individu ataupun kelompok tersebut secara kooperatif
menggunakan sumber daya yang tersedia.

Dari pengertian tersebut, ilmu manajemen dapat diartikan sebagai kemampuan dalam
mengatur sesuatu agar tujuan yang ingin dicapai dapat terpenuhi. Sebetulnya, hal ini sudah
sering terjadi di kehidupan nyata. Setiap orang juga pasti pernah mempraktikkan ilmu
manajemen secara tidak langsung setiap harinya.

Selain itu, manajemen juga dapat diartikan menurut etimologinya. Manajemen berarti sebagai
seni mengatur dan melaksanakan, berdasarkan Bahasa Prancis kuno. Manajemen juga dapat
diartikan sebagai usaha perencanaan, koordinasi, serta pengaturan sumber daya yang ada
demi mencapai tujuan secara efektif dan efisien.

Dengan menerapkan ilmu manajemen, diharapkan sesuatu yang sedang dikerjakan dapat
selesai tepat waktu dan tanpa ada hal yang menjadi sia-sia. Tujuan tercapai karena
terorganisir secara baik. 

Manajemen Menurut Para Ahli

Para ahli memandang ilmu manajemen dengan pengertian beragam. Mary Parker Follet,
manajemen adalah seni dalam menyelesaikan tugas melalui perantara. Dalam hal ini,
manajemen dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seorang manager untuk mengarahkan bawahan atau orang lain dalam menyelesaikan
pekerjaan demi tercapainya sebuah tujuan. 
Beralih ke George Robert Terry, yang mengartikan manajemen sebagai proses khas dari
beberapa tindakan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan.
Seluruh tindakan tersebut bertujuan mencapai target dengan memanfaatkan semua sumber
daya yang tersedia.

Menurut Ricky W. Griffin, manajemen adalah proses perencanaan, organisasi, koordinasi,


dan kontrol pada sumber daya agar tujuan tercapai secara efektif dan efisien. Efektif di sini
maksudnya tujuan tercapai sesuai rencana, dan efisien berarti bahwa manajemen dilakukan
secara cermat, terorganisir, dan tepat waktu.

Berbeda, Lawrence A. Appley mengartikan manajemen sebagai keahlian dalam


membangkitkan orang lain agar bersedia melakukan sesuatu. Tak harus seseorang, keahlian
manajemen juga dapat dimiliki oleh organisasi maupun kelompok.

Terakhir, Hilman berpendapat bahwa manajemen merupakan fungsi untuk mencapai suatu
target melalui perantara, serta melakukan pengawasan. Dengan begitu, tujuan dapat tercapai
bersama.

Dari beberapa pendapat para ahli mengenai ilmu manajemen tersebut, pengertian manajemen
tidak jauh dari usaha untuk mencapai sebuah tujuan dengan cara mengelola dan mengawasi.

Unsur Penting dalam Kegiatan Manajemen


Agar kinerja manajemen dalam kegiatan berbisnis dapat berjalan dengan lancar, ada beberapa
unsur yang perlu diperhatikan dengan seksama. Masing-masing unsur saling melengkapi dan
harus diposisikan setara. Secara umum, ada 6 unsur pada kegiatan manajemen.
Unsur Manajemen Keterangan

Manusia Dalam kegiatan manajemen, sumber daya manusia membuat rencana dan
tujuan yang ingin diraih. Untuk itu, tanpa adanya manusia, kegiatan
manajemen tidak akan pernah ada.

Uang Uang menjadi unsur penting dalam kegiatan manajemen karena menjadi
perantara utama dalam mencapai tujuan. Biaya operasional dalam sebuah
kegiatan manajemen tentu membutuhkan uang agar dapat berjalan baik.

Material Unsur manajemen ini adalah salah satu faktor penting karena kualitas bisnis
dipengaruhi oleh kualitas material yang dipilih. Jadi, jika material yang
dipilih buruk, tujuan manajemen akan sulit tercapai.

Mesin Mesin merupakan unsur lain yang perlu diperhatikan. Dengan adanya mesin
atau teknologi, pekerjaan yang dilakukan oleh sumber daya manusia pasti
akan lebih mudah. Tujuan pun dapat tercapai lebih efektif.

Metode Unsur ini memengaruhi kinerja dalam sebuah manajemen. Jika metode
yang dibuat berdasarkan target, fasilitas, waktu, uang, dan kegiatan bisnis,
kegiatan manajemen pasti akan berjalan lebih lancar. Unsur ini juga perlu
mendapat campur tangan manusia agar dapat tercipta dengan baik.

Pasar Unsur ini terbilang krusial karena sebuah bisnis hanya dapat berkembang
jika telah dikenal di pasaran. Unsur pasar dipengaruhi oleh unsur material
karena barang atau jasa yang laku harus memiliki kualitas baik.

Fungsi Manajemen

Fungsi dasar dari ilmu manajemen yaitu sebagai elemen yang harus ada dalam kegiatan
manajemen sebagai acuan dari seseorang yang bertugas sebagai pengelola, atau manajer.
Manajer inilah yang bertugas untuk memastikan bahwa tujuan dapat tercapai, dengan
membuat perencanaan, koordinasi, dan pengendalian.

Dalam ilmu manajemen, ada 5 fungsi yang saling memengaruhi satu sama lain. Fungsi
tersebut, antara lain perencanaan, pengorganisasian, penempatan atau staffing, pengarahan,
dan pengawasan. Tanpa adanya salah satu dari fungsi ini bukan tidak mungkin kegiatan
manajemen akan berakhir tak sesuai rencana atau tujuan.
1. Perencanaan adalah hal pertama yang wajib dilakukan seorang manajer. Dengan adanya
perencanaan, manajer mengevaluasi segala tindakan, baik yang sudah dilakukan maupun
yang belum. Tanpa adanya perencanaan yang matang, tujuan dari kegiatan manajemen tidak
akan tercapai.
2. Setelah itu, jalankan fungsi pengorganisasian. Tujuannya untuk mempermudah proses
pengawasan yang dilakukan manajer.
3. Fungsi penempatan, manajer bertugas untuk menempatkan sumber daya yang tersedia sesuai
dengan kebutuhan. Dengan begitu, proses pencapaian tujuan dapat dilakukan dengan lebih
efektif dan efisien.
4. Fungsi pengarahan sebagai upaya agar perencanaan yang telah dibuat dapat berjalan dengan
lancar. Jadi pengarahan perlu dilakukan agar segala sesuatu yang dilakukan dapat berjalan
sesuai arahan atau rencana.
5. Terakhir fungsi pengawasan. Tujuannya agar kegiatan manajemen dapat berlangsung sesuai
rencana. Jika tidak berjalan baik, dapat dilangsungkan proses evaluasi.

Jenis Keilmuan Manajemen

Menjadi sebuah kegiatan penting untuk dilakukan hampir di semua bidang, jenis keilmuan
manajemen sangat beraneka ragam. Beberapa jenis keilmuan manajemen adalah manajemen
strategi, administrasi, organisasi, pemasaran, produksi, waktu, sumber daya manusia, risiko,
dan lain sebagainya. 

Bahkan kegiatan kecil seperti melakukan aktivitas di rumah juga tak jauh dari penerapan ilmu
manajemen ini. Jadi, sadar atau tidak, siapapun pasti pernah menerapkan ilmu manajemen
dalam hidupnya.

Penerapan Ilmu Manajemen dalam Kehidupan Sehari-hari

Disadari atau tidak, setiap orang pasti melakukan kegiatan manajemen. Setiap kebiasaan yang
dilakukan merupakan hasil dari menerapkan ilmu manajemen. Contoh paling sederhana
adalah dari cara mengatur keuangan.

Mengelola antara pemasukan dan pengeluaran seimbang. Tidak besar pasak daripada tiang,
sehingga akan membebani keuangan. Hal ini merupakan bukti nyata bahwa setiap hari kamu
senantiasa menerapkan ilmu manajemen. Tak melulu soal uang, mengatur waktu juga tak
luput dari sentuhan ilmu manajemen di kehidupan sehari-hari. 

Dalam sehari, kamu memiliki waktu selama 24 jam. Dalam kurun waktu tersebut, kamu harus
mengalokasikannya untuk kebutuhan istirahat, bekerja, bersantai, dan lain sebagainya. Agar
seluruh kegiatan tersebut dapat dilakukan setiap hari, dalam kurun waktu yang terbatas,
penerapan ilmu manajemen tentu dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai