PENGANTAR EKONOMI
OLEH :
JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BALI
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Shang Hyang Widi Wasa/
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ajar ini tepat pada waktunya.
Buku ajar ini disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa
dalam mempelajari dan memahami materi kuliah Pengantar Ekonomi,
disamping buku-buku literatur yang telah tersedia.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan baik material maupun non material dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Ketua CPMU di Jakarta
2. Direktur Politeknik Negeri Bali.
3. Ketua SPMU Politeknik Negeri Bali
4. Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
Penulis menyadari bahwa buku ajar ini masih banyak kekurangan,
untuk itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi
sempurnanya buku ini.
Akhir kata, saya berharap semoga buku ajar ini berguna kepada para
mahasiswa untuk memahami mata kuliah Pengantar Ekonomi dengan lebih
baik.
Penulis
Konsep Dasar Ekonomi
NOMOR TOPIK : 1
JUDUL : KONSEP DASAR EKONOMI
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat mengetahui tentang
konsep dasar ekonomi yang menyangkut pengertian ekonomi, jenis analisa
ekonomi, sifat teori ekonomi, kegiatan ekonomi, faktor produksi, pelaku
kegiatan ekonomi dan perputaran aliran pendapatan.
Kata Ekonomi berasal dari bahasa yunani, yaitu “Oikos” yang berarti
Rumah tangga dan “Nomos” yang berarti aturan, jadi ekonomi berarti
aturan-aturan dalam rumah tangga, terutama dalam usaha bagaimana
pendapatan rumah tangga diatur agar mendatangkan kepuasan yang
maksimal bagi rumah tangga tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya
ekonomi berarti terjangkau, hemat, sederhana (kemasan ekonomi, kelas
ekonomi).
Secara umum ilmu ekonomi diartikan sebagai suatu studi yang
mempelajari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan
menggunakan alat-alat pemuas kebutuhan. Agar lebih jelas tentang
pengertian ilmu ekonomi di bawah ini diberikan pengertian ilmu ekonomi
menurut Prof. P.A. Samuelson sebagai berikut : ilmu ekonomi adalah suatu
studi mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan,
dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber
daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dengan berbagai cara untuk
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya
untuk keperluan konsumsi, sekarang dan dimasa yang akan datang kepada
berbagai orang dan golongan masyarakat.
Dari pengertian-pengertian ilmu ekonomi di atas dapat kita
simpulkan sebagai berikut :
1
Konsep Dasar Ekonomi
2
Konsep Dasar Ekonomi
3
Konsep Dasar Ekonomi
D. Kegiatan Ekonomi
Berbagai jenis kegiatan ekonomi dilakukan oleh manusia, setiap
orang melakukan kegiatan ekonomi yang berbeda dengan orang lain.
Adalah tidak mungkin unruk menjelaskan kegiatan mereka secara satu per
satu, tetapi secara garis besar corak kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
berbagai golongan masyarakat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi.
1. Konsumsi
Adalah merupakan tindakan dari seseorang atau masyarakat untuk
mengurangi atau menghabiskan kegunaan dari suatu barang dan jasa
yang didapatkannya, berdasarkan prinsip ekonomi dan prioritas
kebutuhannya, dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan demi
mempertahankan hidupnya. Orang yang melakukan tindakan konsumsi
itu disebut konsumen atau rumah tangga konsumsi. Dan barangnya
disebut barang konsumsi (final goods).
4
Konsep Dasar Ekonomi
2. Produksi
Suatu usaha, kegiatan atau tindakan manusia untuk menambah atau
menciptakan guna atau faedah dari suatu benda, seingga benda tersebut
dapat mempunyai kegunaan yang lebih tinggi bagi kehidupan manusia.
Proses atau mata rantai kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa
itu disebut proses produksi. Sedangkan badan atau orang yang
melaksanakan kegiatan untuk menghasilkan itu disebut produsen.
3. Distribusi
Adalah suatu jalur, saluran atau sistem penyaluran yang harus dilalui
oleh suatu barang sampai barang itu berada pada sipemakai. Orang atau
badan yang bertugas untuk menyalurkan barang-barang itu ke
masyarakat disebut distributor atau penyalur.
Kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi ini tidak dapat dipisahkan-
pisahkan, karena satu dengan yang lainnya adalah saling berkaitan erat.
E. Faktor Produksi
Apakah yang dimaksud dengan faktor produksi atau sumber-sumber
daya, dan kenapa penggunaannya harus diatur agar efisien ? Sumber-
sumber daya disebut juga sumber-sumber ekonomi atau faktor-faktor
produksi yang dapat digolongkan ke dalam :
1. Sumber-sumber alam (tanah, minyak bumi, hasil tambang, air, udara)
2. Sumber-sumber ekonomi yang berupa manusia (tenaga kerja)
3. Sumber-sumber ekonomi ciptaan manusia (modal)
4. Kepengusahaan (entrepreneurship) yaitu keahlian seseorang dalam
mengorganisir tiga sumber - sumber ekonomi terdahulu sehingga
kegiatan berproduksi (menghasilkan barang dan jasa) sebagai alat
pemuas kebutuhan bisa berlangsung dengan efektif dan efisien.
Penggunaan sumber-sumber ekonomi diatas harus efisien karena sumber-
sumber ekonomi tersebut tersedia dalam jumlah yang terbatas (alat-alat
pemuas terbatas adanya).
5
Konsep Dasar Ekonomi
6
Konsep Dasar Ekonomi
3. Pemerintah
Pemerintah adalah badan yang diberi tugas untuk mengatur
kegiatan ekonomi. Pemerintah akan mengawasi kegiatan-kegiatan
rumah tangga dan perusahaan, dengan tujuan agar mereka melakukan
kegiatan-kegiatan dengan wajar dan tidak merugikan masyarakat secara
keseluruhan. Bentuk keterlibatan pemerintah dalam kegiatan ekonomi
dapat dibedakan dalam tiga hal, yaitu :
a. Membuat peraturan-peraturan
b. Menjalankan kebijaksanaan fiskal dan moneter
c. Secara langsung menjalankan kegiatan ekonomi
7
Konsep Dasar Ekonomi
Gambar 1
Sumber-sumber daya
PERUSAHAAN RUMAH
TANGGA
Pengeluaran konsumsi
Kepustakaan :
8
Masalah-Masalah Ekonomi
NOMOR TOPIK : 2
JUDUL : MASALAH – MASALAH EKONOMI
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat memahami masalah –
masalah perekonomian dan cara pemecahannya.
9
Masalah-Masalah Ekonomi
10
Masalah-Masalah Ekonomi
6. Pertumbuhan ekonomi
Dari tahun ketahun sumber daya yang dimiliki akan selalu
bertambah, penduduk juga bertambah banyak, teknologi berkembang
dan kapasitas produksi meningkat. tapi penambahan kapasitas produksi
ini tidak sepenuhnya dimanfaatkan, tingkat produksi mengalami
penambahan yang lebih lambat daripada pertambahan kapasitas
memproduksi. Sebagai akibatnya maka pengangguran sumber-sumber
daya akan selalu terjadi.
B. Sistem Perekonomian
Berbagai perekonomian yang ada di dunia ini dioeganisasi secara
berbeda-beda. Bentuk organisasi perekonomian tersebut sangat dipengaruhi
oleh nilai-nilai kebudayaan, pandangan politik dan idiologi ekonomi dari
masyarakat tersebut. Secara garis besarnya organisasi perekonomian yang
dipraktekkan di berbagai negara dapat dibedakan menjadi tiga bentuk,
yaitu : sistem pasar bebas, sistem ekonomi campuran dan sistem ekonomi
perencanaan pusat.
1. Sistem pasar bebas
Pasar bebas atau laissez faire mengandung arti : ”biarlah mereka
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan mereka” pada
hakekatnya dalam sistem laissez faire anggota masyarakat diberikan
kebebasan yang sepenuh-penuhnya untuk menentukan kegiatan
ekonomi yang ingin mereka lakukan. Filsafat atau ideologi yang yang
menjadi landasan pada sistem ekonomi ini adalah keyakinan bahwa
apabila setiap unit pelaku ekonomi diberikan kebebasan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang akan memberikan keuntungan
kepada dirinya, maka pada waktu yang sama masyarakat akan
memperoleh keuntungan juga. Yang dimaksud kebebasan penuh
kegiatan ekonomi adalah ekonomi dimana pemerintah sama sekali tidak
campurtangan dan tidak berusaha mempengaruhi kegiatan ekonomi
yang dilakukan masyarakat. Seluruh sumber daya yang ada dimiliki dan
11
Masalah-Masalah Ekonomi
12
Masalah-Masalah Ekonomi
Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Mikro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Pengantar Teori Makro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
3. Pengantar Ekonomika Mikro oleh Dr. Suparmoko, MA
13
Teori Permintaan dan Penawaran
NOMOR TOPIK : 3
JUDUL : TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat mengetahui tentang
hukum permintaan dan penawaran serta faktor – faktor yang mempengaruhinya
A. Pendahuluan
Pada gambar arus lingkar kegiatan ekonomi mengisyaratkan bahwa
diagram tersebut merupakan sebuah mesin yang akan terus bekerja selama
masih adanya permintaan dan penawaran baik terhadap barang-barang hasil
produksi (out put) dan faktor-faktor produksi (input). Interaksi antara
pembeli dan penjual akan menentukan harga suatu barang yang akan
terjadi dalam pasar dan jumlah barang tersebut yang akan diperjual belikan
di dalam pasar.
B. Permintaan
Adalah jumlah barang dan jasa yang dikehendaki konsumen pada berbagai
tingkat harga. Bila terjadi koordinasi antara tingkat harga dengan jumlah
barang dan jasa yang diminta digambarkan pada suatu kurve terbentuklah
kurve permintaan.
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat terhadap suatu barang dan
jasa dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain :
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain
3. Pendapatan masyarakat, distribusi pendapatan
4. Cita rasa/selera masyarakat
5. Populasi penduduk
6. Perkiraan mengenai masa datang
Adalah sangat sukar untuk secara sekaligus menganalisis pengaruh
berbagai faktor tersebut terhadap permintaan suatu barang atau jasa. Oleh
14
Teori Permintaan dan Penawaran
1. Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan sifat perkaitan
antara permintaan suatu barang dan jasa dengan harganya.
Hukumpermintaan menyatakan : makin rendah harga dari suatu barang
dan jasa, makin banyak permintaan terhadap barang tersebut.
Sebaliknya makin tinggi harga suatu barang dan jasa, makin sedikit
permintaan atas barang dan jasa tersebut (citeris paribus)
15
Teori Permintaan dan Penawaran
D
0 Q
16
Teori Permintaan dan Penawaran
Px Px Px D
d d
Px 1
d d D
0 Qx 0 Qx 0 Qx
Individu Wayan Individu Made Permintaan pasar
4. Fungsi Permintaan
Adalah persamaan yang menunjukkan hubungan fungsional antara
variabel tidak bebas dengan semua variabel bebas yang mempengaruhi
nilai variabel tidak bebas. Dalam hal ini variabel tidak bebas adalah
jumlah barang dan jasa yang diminta (Qd) dan variabel bebas adalah
semua faktor-faktor yang bisa mempengaruhi jumlah permintaan (harga
barang itu sendiri, harga barang lain, selera masyarakat dan lain-lain).
Dengan demikian kita dapat menuliskan fungsi permintaaan sebagai
berikut :
17
Teori Permintaan dan Penawaran
18
Teori Permintaan dan Penawaran
Grafik 3.3
Px Px
D1 D1 D2
B
P0 A A C
D1 D1 D2
0 Qx 0 Qx
perubahan jml barang yang diminta perubahan permintaan
C. Penawaran
Kita telah mempelajari bagaimana konsumen berperilaku. Bagaimana
konsumen mengurangi atau menambah permintaannya akan suatu barang
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti yang dibicarakan di depan.
Namun berbicara sisi permintaan saja belumlah cukup kalau tidak
mempelajari sisi penawaran (bagaimana produsen berperilaku) agar kita
bisa memahami bagaimana pasar terbentuk yaitu bertemunya permintaan
dan penawaran. Yang dimaksud penawaran adalah jumlah barng dan jasa
yang tersedia dijual oleh produsen pada berbagai tingkat harga tertentu.
Sampai dimana keinginan para penjual menawarkan barangnya pada
berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya adalah :
a. Harga barang itu sendiri
b. Harga barang lain
c. Ongkos produksi
d. Tujuan-tujuan perusahaan
e. Tingkat teknologi
19
Teori Permintaan dan Penawaran
1. Hukum Penawaran
Menjelaskan sifat perkaitan diantara harga suatu barang dengan jumlah
barang tersebut yang ditawarkan para penjual. Hukum penawaran
menyatakan makin tinggi harga suatu barang makinbanyak jumlah
barang tersebut yang ditawarkan penjual dan sebaliknya makin rendah
harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang tersebut yang
ditawarkan oleh para penjual.
20
Teori Permintaan dan Penawaran
0 Q
3. Fungsi Penawaran
Dari kurve penawaran diatas kita dapat merumuskan fungsi penawaran
sebagai berikut :
Qsx = ƒ (Px, P1, I, X, T) dimana :
Qsx = jumlah barang x yang ditawarkan
Px = harga barang x
P1 = harga barang lain
I = jumlah biaya faktor produksi
X = tingkat pajak yang dikenakan pemerintah
T = tingkat teknologi yang digunakan
21
Teori Permintaan dan Penawaran
Grafik 3.5
Px Px
p1 B D C E
po A
0 Qx 0 Qx
perubahan jml barang yang ditawarkan perubahan penawaran
Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Mikro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Pengantar Ilmu Ekonomi oleh Dr. Winardi, SE
3. Pengantar Ekonomika Mikro oleh Dr. Suparmoko, MA
22
Keseimbangan
NOMOR TOPIK : 4
JUDUL : KESEIMBANGAN (EQUILIBRIUM)
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat mengetahui tentang
mekanisme penentuan harga dan jumlah barang yang diperjual belikan
A. Pengertian Keseimbangan
Setelah mempelajari sisi permintaan tentang bagaimana konsumen
(pembeli) berperilaku, dan sisi penawaran bagaimana produsen (penjual)
berperilaku, kini kita akan mempelajari bagaimana kedua sisi itu saling
mempengaruhi, saling mengadakan penyesuaian sehingga terjadi
persesuaian antara permintaan dan penawaran.
Keseimbangan disebut juga equilibrium. Keadaan disuatu pasar dikatakan
equilibrium/seimbang apabila jumlah yang ditawarkan para penjual pada
suatu tingkat harga tertentu adalah sama dengan jumlah yang diminta para
pembeli pada harga tersebut.
Jadi keseimbangan pasar/equilibrium terjadi bila jumlah yang ditawarkan
sama dengan jumlah yang diminta (QD = QS). Harga yang terjadi disebut
harga keseimbangan (Equilibrium price).
B. Menghitung Keseimbangan
Ada tiga cara yang bisa dipakai dalam menentukan tingkat harga dan
jumlah keseimbangan pasar yaitu :
1. Dengan cara tabel
2. Dengan cara grafik
3. Dengan cara persamaan matematika
23
Keseimbangan
Pada tingkat harga telor di bawah Rp. 300,- per kg terjadi kelebihan jumlah
permintaan dibandingkan penawaran. Keadaan ini mendorong pembeli
untuk meningkatkan harganya. Kesediaan pembeli untuk meningkatkan
harga mendorong penjual menaikkan penawarannya menuju keseimbangan
jumlah permintaan dan penawaran.
Demikian juga pada tingkat harga di atas Rp. 300,- terjadi kelebihan
penawaran dari pada permintaan. Kelebihan penawaran mendorong penjual
untuk mengurangi tingkat harga sehingga pembeli sanggup meminta lebih
banyak menuju keseimbangan permintaan dan penawaran. Tarik menarik
antara permintaan dan penawaran inilah disebut mekanisme pasar. Tarik
menarik ini terus berlangsung selama permintaan dan penawaran belum
seimbang.
Dari tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa pada tingkat harga Rp. 300,-/kg
permintaan akan telor sama dengan penawaran telor. Keadaan inilah yang
24
Keseimbangan
300 Eq
Shortage
S D
0 600 Q
25
Keseimbangan
Contoh :
Bila diketahui fungsi permintaan akan suatu barang diketahui sebagai
berikut : Qdx = 1.000 000 – 100 P dan fungsi penawarannya diketahui
sebesar Qsx = -125.000 + 125 P. Tentukanlah pada tingkat harga barang
dan jumlah berapa keseimbangan pasar terjadi ?
Ditentukan :
Qdx =1.000 000 – 125 P
Qsx = -125.000 + 125 P
Ditanya :
Qdx = Qsx
1.000.000 – 100 P = -125.000 + 125 P
1.125.000 = 225 P
P = 5000
Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Mikro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Pengantar Ilmu Ekonomi oleh Dr. Winardi, SE
3. Pengantar Ekonomika Mikro oleh Dr. Suparmoko, MA
26
Elastisitas
NOMOR TOPIK : 5
JUDUL : ELASTISITAS
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat mengetahui dan
menghitung koefisien elastisitas serta manfaat dari analisa elastisitas.
A. Pengertian Elastisitas
Elastisitas menunjukkan tanggapan dari suatu variabel tidak bebas karena
adanya perubahan dalam variabel bebas tertentu. Besarnya koefisien
elastisitas ini ditunjukkan oleh perbandingan antara prosentase perubahan
variabel tidak bebas itu dan prosentase perubahan variabel bebas yang
mempengaruhinya. Dalam analisa ekonomi, secara teori maupun dalam
praktek adalah sangat berguna untuk mengetahui sampai dimana
responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu
dikembangkan pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana
pengaruh perubahan terhadap perubahan permintaan. Ukuran kunatitatif
tersebut dinamakan elastisitas permintaan. Juga perubahan harga
menimbulkan akibat yang berbeda terhadap penawaran berbagai barang,
dan ukuran kuantitatif daripada akibat perubahan harga kepada perubahan
jumlah barang yang ditawarkan dinamakan elastisitas penawaran.
Elastisitas permintaan perlu juga dibedakan karena perubahan pendapatan
ataupun karena perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan
dengan barang yang kita bicarakan.
B. Elastisitas Permintaan
Manfaat dari mengetahui elastis tidaknya suatu permintaan baik bagi
perusahaan dan pemerintah. Bagi perusahaan faktor tersebut dapat menjadi
landasan dalam penyusunan kebijakan penjualannya. Apabila diketahui
sifat responsif permintaan atas produksi perusahaan, dapatlah perusahaan
menentukan apakah perlu menaikkan produksi atau tidak untuk menaikkan
27
Elastisitas
28
Elastisitas
Q1 - Q
Q
=
P1 – P
P
Contoh :
Diketahui harga suatu barang Rp. 400 dan jumlah barang yang diminta
10.000 unit. Oleh suatu sebab, harga naik menjadi Rp.300 dengan
permintaan 15. 000 unit. Carilah elastisitas harga permintaan.
Jawaban :
Diketahui : PO = 400 P1 = 300
Qo = 10.000 Q1 = 15.000
15.000 – 10.000
10.000
Ed =
300 - 400
400
5.000/10.000
-100/400
= -2
Jadi koefisien elastisitas permintaan 2 karena tanda negatif diabaikan yang
dipakai nilai absolutnya.
Cara menghitung elastisitas seperti diatas mempunyai kelemahan karena
dengan data yang sama dilihat sebagai kenaikan harga menghasilkan nilai
koefisien elastisitas yang berbeda-beda dengan penurunan harga (1).
29
Elastisitas
Dengan rumus tersebut maka contoh diatas dapat dihitung sebagai berikut :
15.000 – 10.000
10.000 + 15.000/2
Ed =
300 - 400
(400 + 300)/2
5.000/12.500
-100/350
= 1,4
Jenis-jenis elastisitas permintaan :
Nilai koefisien elastisitas berkisar di antara nol sampai dengan tak
terhingga. Berdasarkan nilai koefisien elastisitas permintaan dan kurve
permintaan maka elastisitas harga permintaan bisa dibedakan menjadi :
D D D Ed = 0
D
D D Ed = ~
Ed <1
D Ed > 1
D D D Ed = 1
30
Elastisitas
C. Elastisitas Silang
Koefisien yang menunjukkan sampai di mana besarnya perubahan
permintaan atas sesuatu barang apabila terjadi perubahan atas harga barang
lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas disebut
elastisitas silang.
Elastisitas silang dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :
Persentasi perubahan jumlah barang X yang diminta
Ex,y =
Persentasi perubahan harga barang Y
Nilai elastisitas silang berkisar di antara tak terhingga yang negatif kepada
tak terhingga yang positif. Barang-barang pengenap (komplementer)
elastisitas silangnya bernilai negatif. Nilai elastisitas silang untuk barang-
barang pengganti (substitusi) adalah positif.
D. Elastisitas Pendapatan
Koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan
permintaan atas sesuatu barang sebagai akibat daripada perubahan
pendapatan pembeli dinamakan elastisitas permintaan pendapatan atau
secara ringkas disebut elastisitas pendapatan. Besarnya elastisitas
pendapatan (EI) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :
31
Elastisitas
E. Elastisitas Penawaran
Dalam menjelaskan mengenai hukum penawaran dimana perubahan harga
akan mengakibatkan perubahan jumlah penawaran. Oleh sebab itu konsep
elastisitas juga dapat digunakan untuk menjelaskan perubahan penawaran.
Elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran sebagai akibat
perubahan harga.
Q1 - Qo
Qo
=
P1 – Po
Po
32
Elastisitas
S S Es = 0
S S S Es = ~
S Es > 1
S
S Es <1
S Es = 1 S
0 Q
Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Mikro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Pengantar Ilmu Ekonomi oleh Dr. Winardi, SE
3. Pengantar Ekonomika Mikro oleh Dr. Suparmoko, MA
33
Teori Tingkah Laku Konsumen
NOMOR TOPIK : 6
JUDUL : TEORI TINGKAH LAKU/PRILAKU KONSUMEN
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat mengetahui tentang
prilaku konsumen dengan pendekatan nilai guna baik secara ordinal maupun
cardinal.
A. Pendahuluan
Analisis dalam teori tingkah laku konsumen akan mendalami lebih lanjut
tentang sifat permintaan masyarakat terhadap suatu barang. Dalam teori ini
akan menerangkan :
i. Apa sebabnya para konsumen akan membeli lebih banyak pada harga
barang rendah dan mengurangi pembelian pada saat harga barang naik.
ii. Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi
barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
Teori tingkah laku konsumen dapat dipelajari dengan dua macam
pendekatan yaitu :
1. Pendekatan nilai guna (utiliti) kardinal
2. Pendekatan nilai guna (utiliti) ordinal
Teori Nilaiguna
Dalam teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang
dalam mengkonsumsi suatu barang disebut nilaiguna atau utiliti. Kalau
kepuasan itu semakin tinggi maka semakin tinggi nilai gunanya atau
utilitinya.
34
Teori Tingkah Laku Konsumen
35
Teori Tingkah Laku Konsumen
Q Q
MU X = MU Y = …….. MU Z
PX PY PZ
36
Teori Tingkah Laku Konsumen
37
Teori Tingkah Laku Konsumen
D
o B X
Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Mikro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Teori Mikro Ekonomi oleh Ricard A. Bilas
3. Pengantar Ekonomika Mikro oleh Dr. Suparmoko, MA
38
Teori Produksi dan Biaya Produksi
NOMOR TOPIK : 7
JUDUL : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat mengetahui tentang
fungsi produksi, teori produksi dan jenis – jenis biaya produksi.
A. Pendahuluan
Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan
menawarkan barangnya diperlukan analisis atas berbagai aspek kegiatan
memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana faktor-
faktor produksi akan digunakan untuk menghasilkan barang yang akan
diproduksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat ongkos produksi untuk
menghasilkan barang-barang tersebut. Dan pada akhirnya perlu dianalisis
bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan
produksinya dengan ongkos produksi yang dikeluarkannya, untuk
menentukan tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum.
39
Teori Produksi dan Biaya Produksi
dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang
paling efisien.
Dalam usaha mencapai tujuan tersebut maka ada dua aspek yang harus
diperhatikan yaitu :
ii. komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk
menciptakan tingkat produksi yang tinggi ? atau
iii. komposisi faktor produksi yang bagaimana akan meminimumkan
ongkos produyksi yang dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat
produksi tertentu ?
C. Fungsi produksi
Menunjukkan sifat perkaitan diantara faktor-faktor produksi (input) dan
tingkat prodksi yang diciptakan (output). Fungsi produksi selalu
dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut :
Q = ƒ (K, L, R, T)
Dari persamaan tersebut berarti bahwa tingkat produksi sesuatu barang
tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan
alam dan jumlah teknologi yang digunakan.
Dalam menganalisis teori produksi akan dibedakan menjadi :
1. Teori produksi dengan satu faktor berubah
2. teori produksi dengan dua faktor berubah
40
Teori Produksi dan Biaya Produksi
(tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya
produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah
mencapai satu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang
dan akhirnya mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan pertambahan
produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang
maksimum dan kemudian menurun.
Pada hakekatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang akan
membedakan kegiatan produksi dibagi menjadi tiga tahap yaitu :
Tahap I : produksi mengalami pertambahan yang semakin cepat
Tahap II : produksi total pertambahannya semakin lama semakin kecil
Tahap III : produksi total semakin lama semakin berkurang
Contoh :
Tabel 7.1 pengaruh perubahan tenaga kerja terhadap tingkat produksi total
Tanah TK TP AP MP TAHAP PRODUKSI
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 100 100 -
1 2 300 150 200 Tahap Pertama
1 3 600 200 300
1 4 880 220 280
1 5 1.050 210 170 Tahap Kedua
1 6 1.140 190 90
1 7 1.190 170 50
1 8 1.190 150 0
1 9 1.100 120 -90 Tahap Ketiga
1 10 700 70 -400
Keterangan :
TP
AP (average product) =
L
Δ TP
MP (marginal product) =
ΔL
41
Teori Produksi dan Biaya Produksi
3.000 unit
2.000 unit
1.000 unit
o tenaga kerja (unit)
42
Teori Produksi dan Biaya Produksi
TC3
TC2
TC1
Tenaga kerja (unit)
43
Teori Produksi dan Biaya Produksi
G. ONGKOS PRODUKSI
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan
bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-
barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Ongkos produksi yang
dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan menjadi ongkos eksplisit dan
ongkos tersembunyi (imputed cost). Ongkos eksplisit adalah pengeluaran
perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan
faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan
ongkos tersembunyi adalah taksiran pengeluaran atas faktor-faktor
produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.
44
Teori Produksi dan Biaya Produksi
TC
AC = atau AC = AFC + AVC
Q
Dimana :
TFC TVC
AFC = atau AVC =
Q Q
3. Ongkos marginal
Kenaikan ongkos produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi
sebanyak satu unit. Berdasarkan pada definisi ini maka ongkos
marginal dicari dengan rumus :
Δ TC
MC = atau MCn = TC n - TC n - 1
ΔQ
Contoh :
Tabel 7.3 berbagai pengertian ongkos produksi dalam jangka pendek
Q TFC TVC TC AFC AVC AC MC
(kwt) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 10 5 15 10,0 5 15,0
2 10 8 18 5,0 4 9,0 3
3 10 9 19 3,3 3 6,3 1
4 10 10 20 2,5 2,5 5,0 1
5 10 15 25 2,0 3 5,0 5
6 10 24 34 1,7 4 5,7 9
7 10 35 45 1,4 5 6,4 11
8 10 48 58 1,3 6 7,3 13
9 10 63 73 1,1 7 8,1 15
45
Teori Produksi dan Biaya Produksi
Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Mikro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Teori Mikro Ekonomi oleh Ricard A. Bilas
3. Pengantar Ekonomika Mikro oleh Dr. Suparmoko, MA
46
Struktur Pasar
NOMOR TOPIK : 8
JUDUL : STRUKTUR PASAR
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat memahami tentang
definisi dan karakteristik pasar dari jenis – jenis pasar yang ada.
A. Pendahuluan
Pengertian stuktur pasar pada hakekatnya adalah berarti penggolongan
produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri atau
karakteristik khusus yang dimiliki oleh masing-masing produsen.
Adapun ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :
1. Jenis barang yang dihasilkan
2. Banyaknya perusahaan dalam industri
3. Mudah tidaknya keluar masuk dalam industri
4. Kekuasaan dalam menentukan harga
5. Peranan iklan dalam kegiatan industri
Berdasarkan ciri-ciri tersebut maka produsen akan digolongkan dalam
beberapa bentuk pasar, antara lain :
2. Pasar persaingan sempurna
3. Pasar monopoli
4. Pasar persaingan monopolistis
5. Pasar oligopoli
47
Struktur Pasar
C. Pasar monopoli
Pasar monopoli atau lebih lazim disebut monopoli adalah suatu struktur
pasar atau industri dimana terdapat hanya seorang penjual saja dalam
pasar.
48
Struktur Pasar
E. Pasar oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu struktur pasar di mana terdapat beberapa
produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaing.
49
Struktur Pasar
Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Mikro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Teori Mikro Ekonomi oleh Ricard A. Bilas
3. Pengantar Ekonomika Mikro oleh Dr. Suparmoko, MA
50
Pendapatan Nasional
NOMOR TOPIK : 9
JUDUL : PENDAPATAN NASIONAL
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat menjelaskan arti
pendapatan nasional serta cara – cara menghitung pendapatan nasional.
A. Pendahuluan
Pendapatan nasional menunjukkan nilai dari seluruh barang-barang jadi
dan jasa –jasa yang diproduksikan oleh sesuatu negara dalam satu tahun
tertentu.
Dalam penghitungan pendapatan nasional ada tiga istilah yang memberikan
gambaran tentang pendapatan nasional dari suatu negara. Ketiga istilah
tersebut adalah :
a. Produk Nasional Bruto (GNP)
b. Produk Domestik Bruto (GDP)
c. Pendapatan Nasional (NI)
51
Pendapatan Nasional
Dalam hal ini perlu diperhatikan harga yang dipakai untuk mengukur
rasional. Untuk menghindari pengaruh kenaikan atau penurunan harga
ini dalam perhitungan pendapaan nasional sebaiknya dipakai tidak saja
harga yang berlaku tetapi juga harga tetap pada tahun tertentu.
c. Membandingkan perekonomian antar daerah
Perhitungan pendapatan nasional dapat pula dipergunakan untuk
membandingkan perekonomian satu daerah lain baik antar propinsi
dalam suatu negara maupun antar daerah suatu negara dengan negara
lain.
d. Merumuskan kebijaksanaan pemerintah
Perhitungan pendapatan nasional berguna pula dalam membantu
merumuskan kebijaksanaan pemerintah. Katakanlah kita menginginkan
pertumbuhan pendapatan nasional adalah 7 % setahun. Dengan
mengetahui peranan masing-masing sektor, maka pertumbuhan 7 % itu
akan dialokasikan kembali ke dalam masing-masing sektor.
52
Pendapatan Nasional
53
Pendapatan Nasional
1. Pengeluaran Konsumen ( C )
2. Pengeluaran Perusahaan ( I )
3. Pengeluaran Pemerintah ( G )
4. Ekspor bersih ( X – M)
GNP = C + I + G + ( X – M )
Yang tidak masuk dalam perhitungan pendapatan nasional dengan cara ini
adalah :
Barang / jasa yang di impor
Barang produksi dalam negeri yang diproses kembali, hal ini untuk
menghindari perhitungan yang ganda (double counting)
54
Pendapatan Nasional
Cara Pendapatan ( NI )
Dalam penghitungan ini pendapatan nasional diperoleh dengan cara
menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang
digunakan untuk menghasilkan pendapatan nasional.
Pendapatan dari faktor-faktor produksi terdiri dari :
1. pendapatan gaji dan upah
2. pendapatan perusahaan perseorangan
3. pendapatan sewa
4. bunga neto
5. keuntungan perusahaan
Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Makro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Ekonomi Makro Pengantar Analisa Pendapatan Nasional oleh Dr.
Soediyono R., MBA.
3. Pengantar Ekonomi Makro oleh Drs. Sudarso
55
Keseimbangan Ekonomi Aggregate
NOMOR TOPIK : 10
JUDUL : KESEIMBANGAN EKONOMI AGGREGATE
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat mengetahui tentang
fungsi konsumsi, saving, kebijaksanaan fiskal, peranan sektor luar negeri dan
keseimbangan perekonomian.
56
Keseimbangan Ekonomi Aggregate
Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara
besarnya pengeluaran konsumsi dengan tingkat income pada suatu periode
tertentu.
Sebenarnya banyak sekali faktor-faktor yang ikut menentukan besarnya
tingkat konsumsi, tetapi dalam penjelasan pada model ini digunakan
ansumsi bahwa besar kecilnya tingkat konsumsi disebabkan oleh besar
kecilnya tingkat pendapatan nasional saja.
Bentuk fungsi konsumsi yang paling sederhana adalah fungsi garis lurus
atau fungsi linier, yaitu sebagai berikut :
C = a + bY
Dimana :
C = besarnya konsumsi
a = besarnya konsumsi pada saat pendapatan 0
b = MPC (marginal propensity to consume) atau hasrat kecondongan
dalam mengkonsumsi = Δ c / Δ Y
Fungsi Saving
Fungsi saving adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara
besarnya saving atau tabungan dengan besarnya tingkat pendapatan pada
periode tertentu. Fungsi ini dapat diperoleh dengan melalui cara sebagai
berikut :
Y = C+S
S = Y–C
S = Y – ( a + bY)
S = Y – a – bY
S = -a + ( 1 – b ) Y
57
Keseimbangan Ekonomi Aggregate
Dimana :
S = saving
(1 – b) = MPS (marginal propensity to save) = Δ s / Δ Y
Investasi
Apabila masyarakat sudah melakukan investasi, maka keadaan pendapatan
nasional equilibrium sama dengan besarnya konsumsi masyarakat di
tambah besarnya investasi dari masyarakat tesebut atau dapat dituliskan :
Y = C + I
Dimana :
Y = menunjukkan pendapatan nasional masyarakat per tahun
C = menunjukkan besarnya konsumsi masyarakat per tahun
I = menunjukkan besarnya investasi
Multiplier
Adalah suatu angka yang menunjukkan kelipatan dari suatu variabel
misalnya investasi yang menghasilkan variabel lain. Misalnya investasi
yang menghasilkan variabel lain misalnya tingkat pendapatan nasional.
Angka kelipatan investasi ini sering dituliskan dengan KI. Oleh karena itu
perumusannya dapat dituliskan sebagai berikut :
Δ Y = KI . ΔI
58
Keseimbangan Ekonomi Aggregate
Dimana :
Δ Y = menunjukkan tambahan pendapatan nasional
ΔI = menunjukkan tambahan investasi
KI = Δ Y / Δ I
59
Keseimbangan Ekonomi Aggregate
3. Fungsi Stabilisasi
Tujuannya agar terpeliharanya keseimbangan ekonomi, kesempatan
kerja yang tinggi, harga-harga stabil dan pertumbuhan ekonomi
memadai.
60
Keseimbangan Ekonomi Aggregate
Dimana :
Y = pendapatan nasional keseimbangan
C = konsumsi
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Makro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Ekonomi Makro Pengantar Analisa Pendapatan Nasional oleh Dr.
Soediyono R., MBA.
3. Pengantar Ekonomi Makro oleh Drs. Sudarso
61