Anda di halaman 1dari 63

BUKU AJAR

PENGANTAR EKONOMI

OLEH :

I MADE SURA AMBARA JAYA, SE,.MMA

JURUSAN AKUNTANSI
POLITEKNIK NEGERI BALI
2016
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Ida Shang Hyang Widi Wasa/
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya
sehingga penulis dapat menyelesaikan buku ajar ini tepat pada waktunya.
Buku ajar ini disusun dengan tujuan untuk membantu mahasiswa
dalam mempelajari dan memahami materi kuliah Pengantar Ekonomi,
disamping buku-buku literatur yang telah tersedia.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini, penulis banyak
mendapatkan bantuan baik material maupun non material dari berbagai
pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan kali ini penulis menyampaikan
rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. Ketua CPMU di Jakarta
2. Direktur Politeknik Negeri Bali.
3. Ketua SPMU Politeknik Negeri Bali
4. Ketua Jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Bali
Penulis menyadari bahwa buku ajar ini masih banyak kekurangan,
untuk itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan demi
sempurnanya buku ini.
Akhir kata, saya berharap semoga buku ajar ini berguna kepada para
mahasiswa untuk memahami mata kuliah Pengantar Ekonomi dengan lebih
baik.

Denpasar , Agustus 2004

Penulis
Konsep Dasar Ekonomi

NOMOR TOPIK : 1
JUDUL : KONSEP DASAR EKONOMI
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat mengetahui tentang
konsep dasar ekonomi yang menyangkut pengertian ekonomi, jenis analisa
ekonomi, sifat teori ekonomi, kegiatan ekonomi, faktor produksi, pelaku
kegiatan ekonomi dan perputaran aliran pendapatan.

A. Definisi Ilmu Ekonomi

Kata Ekonomi berasal dari bahasa yunani, yaitu “Oikos” yang berarti
Rumah tangga dan “Nomos” yang berarti aturan, jadi ekonomi berarti
aturan-aturan dalam rumah tangga, terutama dalam usaha bagaimana
pendapatan rumah tangga diatur agar mendatangkan kepuasan yang
maksimal bagi rumah tangga tersebut. Dalam perkembangan selanjutnya
ekonomi berarti terjangkau, hemat, sederhana (kemasan ekonomi, kelas
ekonomi).
Secara umum ilmu ekonomi diartikan sebagai suatu studi yang
mempelajari usaha-usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan
menggunakan alat-alat pemuas kebutuhan. Agar lebih jelas tentang
pengertian ilmu ekonomi di bawah ini diberikan pengertian ilmu ekonomi
menurut Prof. P.A. Samuelson sebagai berikut : ilmu ekonomi adalah suatu
studi mengenai bagaimana orang-orang dan masyarakat membuat pilihan,
dengan atau tanpa penggunaan uang, dengan menggunakan sumber-sumber
daya yang terbatas, tetapi dapat digunakan dengan berbagai cara untuk
menghasilkan berbagai jenis barang dan jasa dan mendistribusikannya
untuk keperluan konsumsi, sekarang dan dimasa yang akan datang kepada
berbagai orang dan golongan masyarakat.
Dari pengertian-pengertian ilmu ekonomi di atas dapat kita
simpulkan sebagai berikut :

1
Konsep Dasar Ekonomi

- Ilmu ekonomi mempelajari usaha-usaha manusia


- Manusia mempunyai kebutuhan yang harus dipenuhi
- Kebutuhan manusia secara kualitatif tidak terbatas
- Alat pemuas kebutuhan bersifat langka atau terbatas adanya
- Bila dibandingkan antara kebutuhan manusia dengan alat pemuas
yang ada (kebutuhan tidak terbatas, alat pemuas terbatas) adalah
tidak seimbang
- Keadaan ini (tidak seimbang) mengharuskan manusia memikirkan
pilihan yang terbaik/terefisien didalam penggunaan sumber-
sumber daya yang dimiliki.
Jadi ilmu ekonomi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang memilih, yang
berkaitan dengan masalah pemilihan, baik pada saat sekarang maupun pada
saat yang akan datang, di mana pilihan ini mempengaruhi produksi barang
dan jasa, distribusi dari balas jasanya serta pengkonsumsian barang dan
jasa tersebut.

B. Jenis Analisa Ekonomi


Analisa ekonomi dapat dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu : ilmu
ekonomi deskriptif, teori ekonomi dan ilmu ekonomi “applied” atau ilmu
ekonomi kebijaksanaan.
1. Ilmu Ekonomi Deskriptif
Adalah bagian dari ilmu ekonomi yang menggambarkan, memaparkan
keadaan yang sebenarnya terjadi dalam perekonomian. Ekonomi
deskriptif berusaha untuk mengungkapkan fakta-fakta mengenai
kenyataan yang terjadi (misalnya sistem subak di Bali).
2. Ilmu Ekonomi Teori/Teori Ekonomi
Adalah bagian dari ekonomi yang menjelaslkan sifat-sifat hubungan
yang terjadi dalam kegiatan ekonomi dan memprediksi peristiwa yang
terjadi apabila suatu keadaan yang mempengaruhi terjadi. Teori
ekonomi juga menerangkan bagaimana sistem-sistem ekonomi bekerja.
Dalam teori ekonomi yang diterangkan adalah gambaran umum dan

2
Konsep Dasar Ekonomi

yang disederhanakan mengenai kegiatan ekonomi dan sifat-sifat


hubungan ekonomi. Mengetahui kenyataan-kenyataan ekonomi saja
belumlah cukup untuk belajar ilmu ekonomi. Yang lebih penting lagi
adalah menyusun kenyataan-kenyataan ini secara sistematik, dan
membuat gambaran-gambaran umum tentang kegiatan suatu
perekonomian dan komponen-komponennya. Dengan mempelajari teori
dan kenyataan, ilmu ekonomi menjadi sangat penting peranannya
dalam masyarakat.
Ilmu ekonomi teori ada dua cabang yaitu : teori ekonomi mikro
dan teori ekonomi makro. Teori ekonomi mikro adalah teori ekonomi
yang mempelajari perekonomian pada unit-unit individu seperti
perusahaan dan rumah tangga-rumah tangga. Sedangkan teori ekonomi
makro adalah teori ekonomi yang mempelajari perekonomian sebagai
suatu keseluruhan/aggregate (mengabaikan unit-unit individu dengan
segala permasalahannya)
3. Ilmu Ekonomi “Applied”/ Ilmu Ekonomi Kebijaksanaan
Adalah bidang ilmu ekonomi yang menelaah tentang kebijaksanaan
yang perlu dilaksanakan untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi
yang timbul. Salah satu peranan teori ekonomi adalah dapat dijadikan
landasan dalam merumuskan kebijaksanaan-kebijaksanaan ekonomi,
bagaimana bentuk-bentuk kebijaksanaan yang harus dilaksanakan
untuk mengatasi masalah-masalah ekonomi yang dihadapi dianalisa
dalam ilmu ekonomi kebijaksanaan.
Dalam merumuskan kebijaksanaan ekonomi, yang pertama-tama
harus diperhatikan adalah tujuan-tujuan dari kebijaksanaan ekonomi.
Dalam perekonomian tujuan-tujuan yang ingin dicapai adalah :
a. Mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat
b. Menciptakan kestabilan harga
c. Mengatasi masalah pengangguran
d. Mewujudkan distribusi pendapatan yang merata

3
Konsep Dasar Ekonomi

C. Sifat Teori Ekonomi


Sebelum membahas mengenai teori ekonomi, maka sangat penting
diketahui sifat-sifat umum dari teori-teori didalam ilmu ekonomi. Setiap
teori ekonomi mempunyai empat unsur penting, yaitu :
1. Definisi-definisi yang menjelaskan dengan sebaik-baiknya variabel-
variabel yang sifat-sifat perkaitannya akan diterangkan dalam teori
tersebut.
2. Sejumlah pemisalan-pemisalan mengenai keadaan yang harus terjadi
supaya teori itu berlaku dengan baik
3. Satu atau beberapa hipotesa mengenai bagaimana sifat-sifat perkaitan
di antara berbagai variabel yang dibicarakan
4. Satu atau beberapa ramalan mengenai keadaan-keadaan yang akan
berlaku

D. Kegiatan Ekonomi
Berbagai jenis kegiatan ekonomi dilakukan oleh manusia, setiap
orang melakukan kegiatan ekonomi yang berbeda dengan orang lain.
Adalah tidak mungkin unruk menjelaskan kegiatan mereka secara satu per
satu, tetapi secara garis besar corak kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh
berbagai golongan masyarakat dapat dibedakan menjadi tiga yaitu :
kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi.
1. Konsumsi
Adalah merupakan tindakan dari seseorang atau masyarakat untuk
mengurangi atau menghabiskan kegunaan dari suatu barang dan jasa
yang didapatkannya, berdasarkan prinsip ekonomi dan prioritas
kebutuhannya, dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan demi
mempertahankan hidupnya. Orang yang melakukan tindakan konsumsi
itu disebut konsumen atau rumah tangga konsumsi. Dan barangnya
disebut barang konsumsi (final goods).

4
Konsep Dasar Ekonomi

2. Produksi
Suatu usaha, kegiatan atau tindakan manusia untuk menambah atau
menciptakan guna atau faedah dari suatu benda, seingga benda tersebut
dapat mempunyai kegunaan yang lebih tinggi bagi kehidupan manusia.
Proses atau mata rantai kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa
itu disebut proses produksi. Sedangkan badan atau orang yang
melaksanakan kegiatan untuk menghasilkan itu disebut produsen.
3. Distribusi
Adalah suatu jalur, saluran atau sistem penyaluran yang harus dilalui
oleh suatu barang sampai barang itu berada pada sipemakai. Orang atau
badan yang bertugas untuk menyalurkan barang-barang itu ke
masyarakat disebut distributor atau penyalur.
Kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi ini tidak dapat dipisahkan-
pisahkan, karena satu dengan yang lainnya adalah saling berkaitan erat.

E. Faktor Produksi
Apakah yang dimaksud dengan faktor produksi atau sumber-sumber
daya, dan kenapa penggunaannya harus diatur agar efisien ? Sumber-
sumber daya disebut juga sumber-sumber ekonomi atau faktor-faktor
produksi yang dapat digolongkan ke dalam :
1. Sumber-sumber alam (tanah, minyak bumi, hasil tambang, air, udara)
2. Sumber-sumber ekonomi yang berupa manusia (tenaga kerja)
3. Sumber-sumber ekonomi ciptaan manusia (modal)
4. Kepengusahaan (entrepreneurship) yaitu keahlian seseorang dalam
mengorganisir tiga sumber - sumber ekonomi terdahulu sehingga
kegiatan berproduksi (menghasilkan barang dan jasa) sebagai alat
pemuas kebutuhan bisa berlangsung dengan efektif dan efisien.
Penggunaan sumber-sumber ekonomi diatas harus efisien karena sumber-
sumber ekonomi tersebut tersedia dalam jumlah yang terbatas (alat-alat
pemuas terbatas adanya).

5
Konsep Dasar Ekonomi

F. Pelaku Kegiatan Ekonomi


Dalam mencapai tujuan ekonomi, pelaku kegiatan ekonomi
dibedakan menjadi tiga golongan yaitu : rumah tangga konsumen,
perusahaan dan pemerintah. Masing-masing golongan ini menjalankan
peranan yang sangat berbeda di dalam suatu perekonomian. Adapun
peranan mereka masing-masing diuraikan sebagai berikut :
1. Rumah Tangga Konsumen
Rumah tangga konsumen diasumsikan sebagai pemilik dari
berbagai faktor produksi yang tersedia dalam perekonomian. Sektor ini
menyediakan tenaga kerja dan tenaga usahawan. Disamping itu sektor
ini memiliki faktor-faktor produksi yang lain, yaitu alat-alat modal
kekayaan alam dan harta tetap seperti tanah dan bangunan. Mereka
akan menawarkan faktor-faktor produksi ini kepada sektor perusahan.
Sebagai balas jasa atas penggunaan berbagai faktor produksi ini, sektor
perusahan akan memberikan pendapatan kepada sektor rumah tangga
konsumen. Pendapatan yang diterima rumah tangga ini akan digunakan
untuk tujuan membeli berbagai barang dan jasa (keperluan konsumsi )
dan untuk tabungan.
2. Perusahaan-perusahaan
Perusahaan-perusahaan adalah organisasi yang dikembangkan
oleh seseorang atau sekumpulan orang untuk menghasilkan berbagai
jenis barang dan jasa yang diperlukan masyarakat. Seseorang atau
sekumpulan orang tersebut disebut pengusaha. Mereka adalah orang
yang memiliki keahlian keusahawanan, dan kegiatan mereka dalam
perekonomian adalah mengorganisir faktor-faktor produksi sedemikian
rupa sehingga menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan rumah
tangga-rumah tangga. Mereka memproduksi barang tersebut bukan
dengan maksud memenuhi kebutuhan mereka, tetapi untuk
memperoleh keuntungan.

6
Konsep Dasar Ekonomi

3. Pemerintah
Pemerintah adalah badan yang diberi tugas untuk mengatur
kegiatan ekonomi. Pemerintah akan mengawasi kegiatan-kegiatan
rumah tangga dan perusahaan, dengan tujuan agar mereka melakukan
kegiatan-kegiatan dengan wajar dan tidak merugikan masyarakat secara
keseluruhan. Bentuk keterlibatan pemerintah dalam kegiatan ekonomi
dapat dibedakan dalam tiga hal, yaitu :
a. Membuat peraturan-peraturan
b. Menjalankan kebijaksanaan fiskal dan moneter
c. Secara langsung menjalankan kegiatan ekonomi

G. Perputaran Aliran Pendapatan


Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas lagi mengenai corak
kegiatan ekonomi yang terjadi dalam suatu perekonomian bisa
digambarkan dalam suatu bagan yang dinamakan perputaran aliran
pendapatan. Bagan ini memberikan gambaran tentang aliran-aliran benda,
pendapatan dan pengeluaran di antara sektor-sektor yang melakukan
kegiatan ekonomi. Di dalam gambar di bawah ini dimisalkan bahwa
pemerintah tidak melakukan campur tangan dalam kegiatan perekonomian.
Dengan demikian perputaran aliran biasanya hanyalah menunjukkan
bentuk aliran benda, pendapatan dari pengeluaran di antara sektor rumah
tangga dan sektor perusahaan. Untuk lebih jelasnya bisa diperhatikan pada
gambar 1 di bawah ini :

7
Konsep Dasar Ekonomi

Gambar 1

Aliran Benda, Pendapatan dan Pengeluaran

Pendapatan (upah dan gaji, sewa, bunga, …dsb)

Sumber-sumber daya

PERUSAHAAN RUMAH

TANGGA

Barang-barang dan jasa

Pengeluaran konsumsi

Kepustakaan :

1. Pengantar Teori Mikro Ekonomi oleh Sadono Sukirno


2. Pengantar Ilmu Ekonomi oleh Dr. Winardi, SE
3. Pengantar Ekonomika oleh Ace Partadireja

8
Masalah-Masalah Ekonomi

NOMOR TOPIK : 2
JUDUL : MASALAH – MASALAH EKONOMI
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat memahami masalah –
masalah perekonomian dan cara pemecahannya.

A. Masalah Pokok Dalam Perekonomian

Masalah ekonomi pada dasarnya timbul sebagai akibat dari pada


ketidakseimbangan di antara kebutuhan manusia dengan sumber-sumber
daya (alat pemuas) untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kebutuhan
manusia jumlahnya jauh melebihi sumber-sumber daya yang tersedia, oleh
sebab itu masyarakat harus membuat pilihan-pilihan sehingga mereka
dapat mencapai kesejahteraan yang paling tinggidari menggunakan
sumber-sumber daya yang tersedia. Kegiatan ekonomi dalam
perekonomian yang modern adalah sangat kompleks. Kegiatan tersebut
meliputi berbagai jenis kegiatan konsumsi, produksi dan distribusi. Oleh
karena corak kegiatan yang kompleks tersebut maka masalah ekonomi
yang dihadapi manusia dapat dibagi menjadi beberapa masalah pokok
diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Barang apa yang akan diproduksi dan berapa banyak ?


Masalah ini adalah masalah yang sangat penting karena akan
menetukan corak penggunaan sumber-sumber daya. Jenis barang yang
dihasilkan dalam perekonomian adalah sangat banyak jenisnya. Setiap
tahun perekonomian harus menetukan manakah diantara barang-barang
yang diperlukan perekonomian itu yang akan diproduksikan dan
berapa jumlah barang-barang tersebut. Masalah ini adalah akibat
daripada ketidakmampuan sumber-sumber daya yang tersedia untuk
memproduksikan semua barang yang diperlukan masyarakat. Oleh
sebab itu pilihan-pilihan harus dilakukan.

9
Masalah-Masalah Ekonomi

2. Bagaimanakah caranya barang-barang tersebut diproduksi ?


Biasanya terdapat beberapa cara untuk menghasilkan sesuatu
barang. Bagaimana teknik dan penggabungan sumber-sumber daya
yang harus digunakan untuk menghasilkan barang-barang tersebut.
Apakah menggunakan padat karya ataukah padat modal ?

3. Untuk siapa barang-barang diproduksi ?


Masalah selanjutnya yang harus dipikirkan adalah untuk siapa
barang-barang yang telah dihasilkan itu dibagikan kepada masyarakat.
Suatu barang atau jasa yang telah dihasilkan akan dijual kepada para
konsumen, sedangkan konsumen akan membayarnya dengan uang yang
diterima dari perusahaan. Besar kecilnya uang yang diterima oleh
masyarakat tergantung dari besar kecilnya kemampuan dari faktor
produksi yang mereka miliki. Biasanya distribusi pendapatan yang
tercipta dalam masyarakat tidak selalu merata, oleh karena itu perlu
dianalisa cara-cara untuk menciptakan lebih meratanya distribusi
pendapatan masyarakat.

4. Sumber-sumber daya yang tersedia tidak seluruhnya digunakan


Walaupun sumber-sumber daya adanya sangat terbatas, ternyata
berbagai masyarakat juga tidak pula dapat menggunakannya dengan
sebaik-baiknya. Penggangguran banyak terjadi dan tingkat produksi
nasional yang dicapai adalah di bawah tingkat yang maksimum.

5. Kenaikan harga-harga barang


Kenaikan harga barang menimbulkan akibat buruk dalam
kegiatan ekonomi, misalnya pendapatan riel dari pekerja yang
berpenghasilan tetap, nilai riel tabungan yang menurun, mengurangi
efisiensi kegiatan produksi dan kegiatan spekulasi berupa penimbunan
barang. Akibat buruk dari kenaikan barang tersebut menyebabkan
setiap perekonomian harus mengindari masalah kenaikan harga-harga.

10
Masalah-Masalah Ekonomi

6. Pertumbuhan ekonomi
Dari tahun ketahun sumber daya yang dimiliki akan selalu
bertambah, penduduk juga bertambah banyak, teknologi berkembang
dan kapasitas produksi meningkat. tapi penambahan kapasitas produksi
ini tidak sepenuhnya dimanfaatkan, tingkat produksi mengalami
penambahan yang lebih lambat daripada pertambahan kapasitas
memproduksi. Sebagai akibatnya maka pengangguran sumber-sumber
daya akan selalu terjadi.

B. Sistem Perekonomian
Berbagai perekonomian yang ada di dunia ini dioeganisasi secara
berbeda-beda. Bentuk organisasi perekonomian tersebut sangat dipengaruhi
oleh nilai-nilai kebudayaan, pandangan politik dan idiologi ekonomi dari
masyarakat tersebut. Secara garis besarnya organisasi perekonomian yang
dipraktekkan di berbagai negara dapat dibedakan menjadi tiga bentuk,
yaitu : sistem pasar bebas, sistem ekonomi campuran dan sistem ekonomi
perencanaan pusat.
1. Sistem pasar bebas
Pasar bebas atau laissez faire mengandung arti : ”biarlah mereka
melakukan pekerjaan yang sesuai dengan keinginan mereka” pada
hakekatnya dalam sistem laissez faire anggota masyarakat diberikan
kebebasan yang sepenuh-penuhnya untuk menentukan kegiatan
ekonomi yang ingin mereka lakukan. Filsafat atau ideologi yang yang
menjadi landasan pada sistem ekonomi ini adalah keyakinan bahwa
apabila setiap unit pelaku ekonomi diberikan kebebasan untuk
melakukan kegiatan-kegiatan yang akan memberikan keuntungan
kepada dirinya, maka pada waktu yang sama masyarakat akan
memperoleh keuntungan juga. Yang dimaksud kebebasan penuh
kegiatan ekonomi adalah ekonomi dimana pemerintah sama sekali tidak
campurtangan dan tidak berusaha mempengaruhi kegiatan ekonomi
yang dilakukan masyarakat. Seluruh sumber daya yang ada dimiliki dan

11
Masalah-Masalah Ekonomi

dikuasai oleh anggota masyarakat dan mereka mempunyai kebebasan


penuh untuk menentukan bagaimana sumber-sumber daya tersebut akan
digunakan. Mereka bebas menentukan jenis pekerjaan yang ingin
mereka lakukan, jenis usaha yang ingin mereka kembangkan, dan jenis
barang-barang yang akan mereka beli dari pendapatan yang diperoleh.
Sistem mekanisme pasar dapat menciptakan efisiensi yang cukup tinggi
atas kegiatan-kegiatan dalam perekonomian. Pemecahan masalah
ekonomi apa, bagaimana dan untuk siapa barang tersebut dihasilkan
akan diserahkan pada mekanisme pasar.
2. Sistem ekonomi campuran
Disamping menyadari kebaikan-kebaikannya, sejak lama ahli-ahli
ekonomi telah menyadari pula bahwa mekanisme pasar mempunyai
beberapa kelemahan dan menimbulkan kepincangan dalam masyarakat.
Kelemahan dan kepincangan tersebut mendorong pemerintah untuk
melakukan campurtangan dalam perekonomian.
Sistem ekonomi campuran adalah sistem ekonomi yang dikendalikan
dan diawasi oleh pemerintah tapi masyarakat masih
mempunyaikebebasan yang cukup luas untuk menentukan kegiatan-
kegiatan ekonomi yang mereka jalankan. Mekanisme pasar masihtetap
memegang peranan penting di dalam menentukan corak kegiatan
ekonomi yang dilakukan masyarakat. Didalam perekonomian campuran
tujuan pokok daripada campurtangan pemerintah adalah untuk
mengindari akibat-akibat yang kurang menguntungkan daripada sistem
pasar bebas. Dalam sistem pasar bebas golongan yang lemah makin
lama makin tertindas sedangkan golongan yang kuat semakin
memperkukuh kedudukannya. Campurtangan pemerintah
memungkinkan dilakukan usaha-usaha untuk menindari hal tersebut.
Campurtangan pemerintah dalam perekonomian dapat dibedakan dalam
tiga bentuk. Yang pertama berupa peraturan-peraturan yang bertujuan
untuk mengatur dan mengawasi kegiatan ekonomi agar dijalankan
dengan norma-norma yang wajar. Campur tangan seperti itu bolehlah

12
Masalah-Masalah Ekonomi

dipandang sebagai “rule of the game” atau “aturan permainan”


daripada kegiatan-kegiatan ekonomi yang dilakukan masyarakat.
Bentuk campur tangan yang kedua adalah berupa secara langsung
melakukan kegiatan-kegiatan ekonomi. Di negara kita campurtangan
langsung tersebut begitu luas. Ini terbukti dari besarnya jumlah
perusahan yang dimiliki oleh negara. Campurtangan ketiga adalah
dengan melaksanakan kebijaksanaan fiskal dan kebijaksanaan moneter
dengan tujuan agar perekonomian dapat berkembang dengan pesat dan
secara teratur tanpa mengalami masalah inflasi.
3. Sistem ekonomi perencanaan pusat
Sistem ekonomi ini dipraktekkan dinegara-negara komunis. Sistem ini
merupakan sistem ekonomi di mana pemerintah sepenuh-penuhnya
menentukan corak kegiatan ekonomi yang akan dilakukan. Ini berarti
pemerintah yang akan menjawab dan menyelesaikan masalah ekonomi
pokok yang pertama, yaitu barang apakah yang harus diproduksikan
dan berapa jumlahnya? Jawaban persoalan ini adalah dalam bentuk
suatu perencanaan ekonomi yang sangat terinci mengenai kegiatan-
kegiatan produksi yang harus dilakukan di dalam beberapa tahun
mendatang, dan biasanya meliputi jangka waktu lima tahun. Oleh
karena perencanaan itu meliputi hampir semua aspek daripada kegiatan
ekonomi, maka perekonomianperekonomian tersebut dinamakan juga
sebagai “command economy” atau perekonomian yang kegiatannya
diatur oleh perintah dari pusat.

Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Mikro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Pengantar Teori Makro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
3. Pengantar Ekonomika Mikro oleh Dr. Suparmoko, MA

13
Teori Permintaan dan Penawaran

NOMOR TOPIK : 3
JUDUL : TEORI PERMINTAAN DAN PENAWARAN
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat mengetahui tentang
hukum permintaan dan penawaran serta faktor – faktor yang mempengaruhinya

A. Pendahuluan
Pada gambar arus lingkar kegiatan ekonomi mengisyaratkan bahwa
diagram tersebut merupakan sebuah mesin yang akan terus bekerja selama
masih adanya permintaan dan penawaran baik terhadap barang-barang hasil
produksi (out put) dan faktor-faktor produksi (input). Interaksi antara
pembeli dan penjual akan menentukan harga suatu barang yang akan
terjadi dalam pasar dan jumlah barang tersebut yang akan diperjual belikan
di dalam pasar.

B. Permintaan
Adalah jumlah barang dan jasa yang dikehendaki konsumen pada berbagai
tingkat harga. Bila terjadi koordinasi antara tingkat harga dengan jumlah
barang dan jasa yang diminta digambarkan pada suatu kurve terbentuklah
kurve permintaan.
Permintaan seseorang atau suatu masyarakat terhadap suatu barang dan
jasa dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain :
1. Harga barang itu sendiri
2. Harga barang lain
3. Pendapatan masyarakat, distribusi pendapatan
4. Cita rasa/selera masyarakat
5. Populasi penduduk
6. Perkiraan mengenai masa datang
Adalah sangat sukar untuk secara sekaligus menganalisis pengaruh
berbagai faktor tersebut terhadap permintaan suatu barang atau jasa. Oleh

14
Teori Permintaan dan Penawaran

karena itu didalam membicarakan mengenai teori permintaan, ahli ekonomi


membuat analisis yang lebih sederhana. Di dalam analisis ekonomi
dianggap bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh harga
barang itu sendiri. Oleh sebab itu di dalam teori permintaan yang terutama
di analisis adalah perkaitan diantara permintaan barang dengan harga
barang tersebut. Di dalam analisis tersebut dimisalkan faktor-faktor lain
tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus. Tetapi dengan pemisalan
tersebut tidaklah berarti kita akan mengabaikan faktor-faktor yang
dianggap tetap tersebut. Setelah menganalisis perkaitan antara jumlah
permintaan dengan tingkat harga, kita selanjutnya boleh memisalkan harga
tetap dan kemudian menganalisis bagaimana permintaan sesuatu baramng
akan dipengaruhi berbagai faktor lainnya. Dengan cara ini dapat diketahui
pula bagaimana permintaan atas suatu barang berubah apabila citarasa, atau
pendapatan, atau harga barang-barang mengalami perubahan.

1. Hukum permintaan
Hukum permintaan adalah hukum yang menjelaskan sifat perkaitan
antara permintaan suatu barang dan jasa dengan harganya.
Hukumpermintaan menyatakan : makin rendah harga dari suatu barang
dan jasa, makin banyak permintaan terhadap barang tersebut.
Sebaliknya makin tinggi harga suatu barang dan jasa, makin sedikit
permintaan atas barang dan jasa tersebut (citeris paribus)

2. Daftar permintaan dan Kurve permintaan


Daftar permintaan adalah tabel yang menggambarkan besarnya
permintaan yang terjadi pada berbagai tingkat harga.
Dibawah ini disajikan contoh daftar permintaan terhadap telor pada
berbagai tingkat harga yang disajikan dalam tabel di bawah ini :

15
Teori Permintaan dan Penawaran

Tabel 3.1. permintaan telor pada berbagai tingkat harga


Keadaan Harga Jumlah yang
(Rp) diminta (kg)
A 500 200
B 400 400
C 300 600
D 200 900
E 100 1300
Dari tabel permintaan diatas bila digambarkan kedalam sebuah grafik
akan terbentuk kurve permintaan sebagai berikut :

Grafik 3.1. Kurve permintaan


P
D

D
0 Q

3. Permintaan Individu dan Permintaan Pasar


Dalam kenyataannya permintaan terhadap barang dan jasa, datang dari
perorangan/individu dan ada juga permintaan yang datang dari
gabungan permintaan individu-individu yang membentuk permintaan
pasar. Untuk memperoleh kurve permintaan pasar haruslah kurve
permintaan individu dalam pasar dijumlahkan.

16
Teori Permintaan dan Penawaran

Tabel 3.2 Permintaan Pasar telor


Harga Jumlah yang diminta sebulan (kg)
( Rp) Qd Wayan Qd Made Qd Pasar
500 10 12 22
400 20 18 38
300 30 26 56
200 42 38 80
100 70 42 112

Grafik 3.2. Permintaan individu dan permintaan pasar

Px Px Px D
d d

Px 1
d d D
0 Qx 0 Qx 0 Qx
Individu Wayan Individu Made Permintaan pasar

4. Fungsi Permintaan
Adalah persamaan yang menunjukkan hubungan fungsional antara
variabel tidak bebas dengan semua variabel bebas yang mempengaruhi
nilai variabel tidak bebas. Dalam hal ini variabel tidak bebas adalah
jumlah barang dan jasa yang diminta (Qd) dan variabel bebas adalah
semua faktor-faktor yang bisa mempengaruhi jumlah permintaan (harga
barang itu sendiri, harga barang lain, selera masyarakat dan lain-lain).
Dengan demikian kita dapat menuliskan fungsi permintaaan sebagai
berikut :

17
Teori Permintaan dan Penawaran

Qdx = ƒ (Px, P1, I, T, A, N ) dimana :


Qdx = jumlah barang x yang diminta
Px = harga barang x
P1 = harga barang lain yang punya kaitan dengan barang x
I = tingkat pendapatan konsumen
T = selera/cita rasa konsumen
A = pengeluaran perusahaan untuk iklan
N = jumlah penduduk
Pengaruh berbagai faktor yang mempengaruhi permintaan (variabel
bebas) terhadap jumlah barang yang diminta (variabel tidak bebas)
dapat diiktisarkan sebagai berikut :

Faktor-faktor yang Perubahan dalam Pengaruhnya terhadap


mempengaruhi variabel bebas jumlah barang yang
permintaan (variabel diminta (Qdx)
bebas) /variabel tidak bebas
Px Tinggi Turun (sedikit)
Rendah Naik (banyak)
P1 (substitusi) Rendah Turun (berkurang)
Tinggi Naik (bertambah)
(komplimenter) Tinggi Turun (berkurang)
Rendah Naik (bertambah)
I Naik Naik (Qdx barang normal)
Turun Turun
Naik Turun (imperior)
Naik Naik (imperior
paradoks giffen)
T Tinggi Menambah
Rendah Mengurangi
N Bertambah Bertambah
Berkurang Berkurang

5. Perubahan jumlah yang diminta dan perubahan permintaan


• Perubahan jumlah yang diminta terjadi sebagai akibat adanya
perubahan dalam harga barang itu sendiri

18
Teori Permintaan dan Penawaran

• Perubahan permintaan terjadi sebagai akibat perubahan pada satu


atau lebih pada variabel bukan harga barang tersebut (variabel
selain harga barang itu sendiri adalah harga barang lain, pendapatan
konsumen dan lain-lain)

Grafik 3.3
Px Px
D1 D1 D2
B
P0 A A C
D1 D1 D2
0 Qx 0 Qx
perubahan jml barang yang diminta perubahan permintaan

C. Penawaran
Kita telah mempelajari bagaimana konsumen berperilaku. Bagaimana
konsumen mengurangi atau menambah permintaannya akan suatu barang
dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti yang dibicarakan di depan.
Namun berbicara sisi permintaan saja belumlah cukup kalau tidak
mempelajari sisi penawaran (bagaimana produsen berperilaku) agar kita
bisa memahami bagaimana pasar terbentuk yaitu bertemunya permintaan
dan penawaran. Yang dimaksud penawaran adalah jumlah barng dan jasa
yang tersedia dijual oleh produsen pada berbagai tingkat harga tertentu.
Sampai dimana keinginan para penjual menawarkan barangnya pada
berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya adalah :
a. Harga barang itu sendiri
b. Harga barang lain
c. Ongkos produksi
d. Tujuan-tujuan perusahaan
e. Tingkat teknologi

19
Teori Permintaan dan Penawaran

1. Hukum Penawaran
Menjelaskan sifat perkaitan diantara harga suatu barang dengan jumlah
barang tersebut yang ditawarkan para penjual. Hukum penawaran
menyatakan makin tinggi harga suatu barang makinbanyak jumlah
barang tersebut yang ditawarkan penjual dan sebaliknya makin rendah
harga suatu barang, makin sedikit jumlah barang tersebut yang
ditawarkan oleh para penjual.

2. Daftar Penawaran dan Kurve Penawaran


Daftar penawaran adalah tabel yang menggambarkan besarnya
penawaran yang terjadi pada berbagai tingkat harga.
Dibawah ini disajikan contoh daftar penawaran terhadap telor pada
berbagai tingkat harga yang disajikan dalam tabel di bawah ini :

Tabel 3.3. penawaran telor pada berbagai tingkat harga


Keadaan Harga Jumlah yang
(Rp) ditawarkan (kg)
A 500 900
B 400 800
C 300 600
D 200 375
E 100 100
Dari tabel penawaran diatas bila digambarkan kedalam sebuah grafik
akan terbentuk kurve penawaran sebagai berikut :

20
Teori Permintaan dan Penawaran

Grafik 3.4. Kurve penawaran


P

0 Q

3. Fungsi Penawaran
Dari kurve penawaran diatas kita dapat merumuskan fungsi penawaran
sebagai berikut :
Qsx = ƒ (Px, P1, I, X, T) dimana :
Qsx = jumlah barang x yang ditawarkan
Px = harga barang x
P1 = harga barang lain
I = jumlah biaya faktor produksi
X = tingkat pajak yang dikenakan pemerintah
T = tingkat teknologi yang digunakan

4. Perubahan jumlah yang ditawarkan dan perubahan penawaran


• Perubahan jumlah yang ditawarkan terjadi sebagai akibat adanya
perubahan dalam harga barang itu sendiri
• Perubahan penawaran terjadi sebagai akibat perubahan pada satu
atau lebih pada variabel bukan harga barang tersebut (variabel
selain harga barang itu sendiri adalah harga barang lain, biaya
produksi, tingkat teknologi dan lain-lain)

21
Teori Permintaan dan Penawaran

Grafik 3.5
Px Px
p1 B D C E

po A

0 Qx 0 Qx
perubahan jml barang yang ditawarkan perubahan penawaran

perubahan dari A ke B atau sebaliknya dari B ke A penyebabnya


adalah perubahan dalam harga barang itu sendiri. Perubahan ini disebut
perubahan jumlah yang ditawarkan.
Perubahan dari C ke D atau perubahan dari C ke E disebabkan oleh
perubahan selain harga barang tersebut. Perubahan ini disebut
perubahan penawaran.

Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Mikro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Pengantar Ilmu Ekonomi oleh Dr. Winardi, SE
3. Pengantar Ekonomika Mikro oleh Dr. Suparmoko, MA

22
Keseimbangan

NOMOR TOPIK : 4
JUDUL : KESEIMBANGAN (EQUILIBRIUM)
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat mengetahui tentang
mekanisme penentuan harga dan jumlah barang yang diperjual belikan

A. Pengertian Keseimbangan
Setelah mempelajari sisi permintaan tentang bagaimana konsumen
(pembeli) berperilaku, dan sisi penawaran bagaimana produsen (penjual)
berperilaku, kini kita akan mempelajari bagaimana kedua sisi itu saling
mempengaruhi, saling mengadakan penyesuaian sehingga terjadi
persesuaian antara permintaan dan penawaran.
Keseimbangan disebut juga equilibrium. Keadaan disuatu pasar dikatakan
equilibrium/seimbang apabila jumlah yang ditawarkan para penjual pada
suatu tingkat harga tertentu adalah sama dengan jumlah yang diminta para
pembeli pada harga tersebut.
Jadi keseimbangan pasar/equilibrium terjadi bila jumlah yang ditawarkan
sama dengan jumlah yang diminta (QD = QS). Harga yang terjadi disebut
harga keseimbangan (Equilibrium price).

B. Menghitung Keseimbangan
Ada tiga cara yang bisa dipakai dalam menentukan tingkat harga dan
jumlah keseimbangan pasar yaitu :
1. Dengan cara tabel
2. Dengan cara grafik
3. Dengan cara persamaan matematika

23
Keseimbangan

1. Dengan cara tabel


Menentukan equilibrium dengan cara tabel adalah dengan memadukan
tabel permintaan akan suatu barang pada berbagai tingkat harga dengan
tabel penawaran suatu barang pada berbagai tingkat harga tersebut.
Dari tabel permintaan dan tabel penawaran dalam topik sebelumnya, kita
bisa menentukan pada tingkat harga berapa jumlah permintaan dan
penawaran sama.
Tabel 4.1 permintan dan penawaran telor pada berbagai tingkat harga
Harga Jumlah telor (kg)
(Rp) Yang diminta Yang ditawarkan
500 200 900
400 400 800
300 600 600
200 900 375
100 1300 100

Pada tingkat harga telor di bawah Rp. 300,- per kg terjadi kelebihan jumlah
permintaan dibandingkan penawaran. Keadaan ini mendorong pembeli
untuk meningkatkan harganya. Kesediaan pembeli untuk meningkatkan
harga mendorong penjual menaikkan penawarannya menuju keseimbangan
jumlah permintaan dan penawaran.
Demikian juga pada tingkat harga di atas Rp. 300,- terjadi kelebihan
penawaran dari pada permintaan. Kelebihan penawaran mendorong penjual
untuk mengurangi tingkat harga sehingga pembeli sanggup meminta lebih
banyak menuju keseimbangan permintaan dan penawaran. Tarik menarik
antara permintaan dan penawaran inilah disebut mekanisme pasar. Tarik
menarik ini terus berlangsung selama permintaan dan penawaran belum
seimbang.
Dari tabel 4.1 diatas menunjukkan bahwa pada tingkat harga Rp. 300,-/kg
permintaan akan telor sama dengan penawaran telor. Keadaan inilah yang

24
Keseimbangan

disebut equlibrium. Harga yang terjadi (Rp. 300,-) disebut equilibrium


price dan kuantitas 600 kg disebut equilibrium quantity.

2. Dengan cara grafik


Dengan cara grafik keseimbangan pasar kita tentukan dengan cara
mempertemukan kurve permintaan dengan kurve penawaran. Ditingkat
harga berapa dan kuantitas berapa kurve permintaan berpotongan dengan
kurve penawaran disanalah keseimbangan pasar (equilibrium) terjadi.
Kurve permintaan dan penawaran dalam topik sebelumnya bisa kita pakai
contoh untuk menunjukkan bagaimana keseimbangan itu terjadi.

Grafik 4.1 Keseimbangan/equilibrium


P
D S
Surplus

300 Eq

Shortage
S D

0 600 Q

kurve permintaan berpotongan dengan kurve penawaran pada koordinat


(600 : 300) jadi pada harga Rp. 300,-/kg permintaan telor = penawaran
telor (QD = QS).

3. Dengan cara persamaan matematika


Adakalanya baik permintaan maupun penawaran dinyatakan dalam fungsi
matematika

25
Keseimbangan

Contoh :
Bila diketahui fungsi permintaan akan suatu barang diketahui sebagai
berikut : Qdx = 1.000 000 – 100 P dan fungsi penawarannya diketahui
sebesar Qsx = -125.000 + 125 P. Tentukanlah pada tingkat harga barang
dan jumlah berapa keseimbangan pasar terjadi ?

Ditentukan :
Qdx =1.000 000 – 125 P
Qsx = -125.000 + 125 P
Ditanya :
Qdx = Qsx
1.000.000 – 100 P = -125.000 + 125 P
1.125.000 = 225 P
P = 5000

Qdx = 1.000 000 – 100 P


= 1.000 000 – 100 (5000)
Qdx = 500.000

Qsx = -125.000 + 125 P


= -125.000 + 125(500)
Qsx = 500.000

Jadi pada P = 5000 Qdx = Qsx (500.000)

Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Mikro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Pengantar Ilmu Ekonomi oleh Dr. Winardi, SE
3. Pengantar Ekonomika Mikro oleh Dr. Suparmoko, MA

26
Elastisitas

NOMOR TOPIK : 5
JUDUL : ELASTISITAS
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat mengetahui dan
menghitung koefisien elastisitas serta manfaat dari analisa elastisitas.

A. Pengertian Elastisitas
Elastisitas menunjukkan tanggapan dari suatu variabel tidak bebas karena
adanya perubahan dalam variabel bebas tertentu. Besarnya koefisien
elastisitas ini ditunjukkan oleh perbandingan antara prosentase perubahan
variabel tidak bebas itu dan prosentase perubahan variabel bebas yang
mempengaruhinya. Dalam analisa ekonomi, secara teori maupun dalam
praktek adalah sangat berguna untuk mengetahui sampai dimana
responsifnya permintaan terhadap perubahan harga. Oleh sebab itu
dikembangkan pengukuran kuantitatif yang menunjukkan sampai dimana
pengaruh perubahan terhadap perubahan permintaan. Ukuran kunatitatif
tersebut dinamakan elastisitas permintaan. Juga perubahan harga
menimbulkan akibat yang berbeda terhadap penawaran berbagai barang,
dan ukuran kuantitatif daripada akibat perubahan harga kepada perubahan
jumlah barang yang ditawarkan dinamakan elastisitas penawaran.
Elastisitas permintaan perlu juga dibedakan karena perubahan pendapatan
ataupun karena perubahan harga barang lain yang mempunyai hubungan
dengan barang yang kita bicarakan.

B. Elastisitas Permintaan
Manfaat dari mengetahui elastis tidaknya suatu permintaan baik bagi
perusahaan dan pemerintah. Bagi perusahaan faktor tersebut dapat menjadi
landasan dalam penyusunan kebijakan penjualannya. Apabila diketahui
sifat responsif permintaan atas produksi perusahaan, dapatlah perusahaan
menentukan apakah perlu menaikkan produksi atau tidak untuk menaikkan

27
Elastisitas

hasil penjualannya. Kalau permintaan bersifat elastis menaikkan produksi


dan penawaran merupakan tindakan yang bijaksana karena langkah
tersebut akan menimbulkan pertambahan dalam hasil penjualan. Tetapi
sekiranya sifat permintaan atas produksi perusahaan bersifat in elastis
pertambahan penawaran akan merugikan perusahaan karena hasil penjualan
akan berkurang.
Bagi pemerintah akan dapat dipakai untuk meramalkan kesuksesan dari
kebijakan ekonomi tertentu yang akan dilaksanakannya. Misalkan
pemerintah ingin mengurangi import sesuatu jenis barang. Mengetahui sifat
permintaan barang import tersebut sangat penting didalam membuat
keputusan mengenai apakah kebijakan itu adalah tindakan yang berguna
atau tidak. Kalau permintaan barang import tersebut adalah bersifat elastis
pengurangan impor tidak banyak menaikkan harga barang tersebut. Ini
berarti akibat yang ditimbulkan oleh pengurangan barang impor tidak
terlalu buruk, yaitu kenaikan harga yang berlaku tidak terlalu memberatkan
konsumen. Sebaliknya apabila permintaan barang impor tersebut bersifat in
elastis tindakan pemerintah akan sangat merugikan masyarakat karena
jumlah barang impor tidak banyak berkurang, tetapi harganya mengalami
keaikan yang tinggi. Dengan demikian konsumen menanggung beban yang
sangat besar sebagai akibat dari tindakan pemerintah tersebut.

Koefisien elastisitas permintaan


Dalam menganalisa akibat perubahan harga terhadap jumlah barang yang
diminta adalah sangat berguna apabila dihitung koefisien elastisitas
permintaannya (Ed). Koefisien tersebut adalah suatu angka petunjuk yang
menggambarkan sampai seberapa besarkah perubahan jumlah barang yang
diminta apabila dibandingkandengan perubahan harga. Koefisien elastisitas
permintaan biasanya dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

28
Elastisitas

Prosentase perubahan jumlah barang yang diminta


Ed =
Prosentase perubahan harga

Q1 - Q
Q
=
P1 – P
P

Contoh :
Diketahui harga suatu barang Rp. 400 dan jumlah barang yang diminta
10.000 unit. Oleh suatu sebab, harga naik menjadi Rp.300 dengan
permintaan 15. 000 unit. Carilah elastisitas harga permintaan.

Jawaban :
Diketahui : PO = 400 P1 = 300
Qo = 10.000 Q1 = 15.000

15.000 – 10.000
10.000
Ed =
300 - 400
400
5.000/10.000
-100/400
= -2
Jadi koefisien elastisitas permintaan 2 karena tanda negatif diabaikan yang
dipakai nilai absolutnya.
Cara menghitung elastisitas seperti diatas mempunyai kelemahan karena
dengan data yang sama dilihat sebagai kenaikan harga menghasilkan nilai
koefisien elastisitas yang berbeda-beda dengan penurunan harga (1).

29
Elastisitas

Sehingga ada cara yang mengambil tengah-tengah antara sebelum (sesudah


perubahan harga) dengan jalan membagi 2

Rumus yang disempurnakan :


Q1 - Qo
(Qo + Q1)/2
Ed =
P1 - Po
(Po + P1)/2

Dengan rumus tersebut maka contoh diatas dapat dihitung sebagai berikut :
15.000 – 10.000
10.000 + 15.000/2
Ed =
300 - 400
(400 + 300)/2
5.000/12.500
-100/350
= 1,4
Jenis-jenis elastisitas permintaan :
Nilai koefisien elastisitas berkisar di antara nol sampai dengan tak
terhingga. Berdasarkan nilai koefisien elastisitas permintaan dan kurve
permintaan maka elastisitas harga permintaan bisa dibedakan menjadi :

D D D Ed = 0
D

D D Ed = ~

Ed <1
D Ed > 1
D D D Ed = 1

Apabila nilai Ed = 0 maka permintaan bersifat in elastis sempurna


Apabila nilai Ed = ~ maka permintaan bersifat elastis sempurna

30
Elastisitas

Apabila nilai Ed = 1 maka permintaan bersifat unitary elastis


Apabila nilai Ed > 1 maka permintaan bersifat elastis
Apabila nilai Ed < 1 maka permintaan bersifat in elastis
Faktor – faktor yang mempengaruhi elastisitas permintaan adalah sebgai
berikut :
a. tingkat kemampuan barang-barang lain untuk menggantikan barang
yang bersangkutan
b. persentasi pendapatan yang digunakan untuk membeli barang tersebut
c. jangka waktu analisis

C. Elastisitas Silang
Koefisien yang menunjukkan sampai di mana besarnya perubahan
permintaan atas sesuatu barang apabila terjadi perubahan atas harga barang
lain dinamakan elastisitas permintaan silang atau dengan ringkas disebut
elastisitas silang.
Elastisitas silang dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :
Persentasi perubahan jumlah barang X yang diminta
Ex,y =
Persentasi perubahan harga barang Y

Nilai elastisitas silang berkisar di antara tak terhingga yang negatif kepada
tak terhingga yang positif. Barang-barang pengenap (komplementer)
elastisitas silangnya bernilai negatif. Nilai elastisitas silang untuk barang-
barang pengganti (substitusi) adalah positif.

D. Elastisitas Pendapatan
Koefisien yang menunjukkan sampai dimana besarnya perubahan
permintaan atas sesuatu barang sebagai akibat daripada perubahan
pendapatan pembeli dinamakan elastisitas permintaan pendapatan atau
secara ringkas disebut elastisitas pendapatan. Besarnya elastisitas
pendapatan (EI) dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai
berikut :

31
Elastisitas

Persentasi perubahan jumlah barang yang diminta


EI =
Persentasi perubahan pendapatan

Untuk kebanyakan barang kenaikan pendapatan akan menyebabkan


kenaikan permintaan. Disini terdapat hubungan yang searah di antara
perubahan pendapatan dan perubahan permintaan, dengan demikian
elastisitas pendapatannya adalah positif. Barang – barang yang sifat
permintaannya demikian disebut barang normal. Sedangkan apabila
pendapatan dan jumlah barang yang dibeli berubah ke arah yang berbalikan
atau nilai E I nya negatif barang seperti itu dinamakan barang inferior.

E. Elastisitas Penawaran
Dalam menjelaskan mengenai hukum penawaran dimana perubahan harga
akan mengakibatkan perubahan jumlah penawaran. Oleh sebab itu konsep
elastisitas juga dapat digunakan untuk menjelaskan perubahan penawaran.
Elastisitas penawaran mengukur responsif penawaran sebagai akibat
perubahan harga.

Menghitung Koefisien Elastisitas Penawaran


Koefisien elastisitas penawaran dapat dihitung dengan menggunakan
rumus di bawah ini :
Prosentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan
Es =
Prosentase perubahan harga

Q1 - Qo
Qo
=
P1 – Po
Po

32
Elastisitas

Berdasarkan nilai koefisien elastisitas penawarannya maka elastisitas


penawaran mempunyai sifat-sifat yang bersamaan dengan elastisitas
permintaan, yaitu terdapat lima golongan elastisitas yaitu :

Apabila nilai Es = 0 maka penawaran bersifat in elastis sempurna


Apabila nilai Es = ~ maka penawaran bersifat elastis sempurna
Apabila nilai Es = 1 maka penawaran bersifat unitary elastis
Apabila nilai Es > 1 maka penawaran bersifat elastis
Apabila nilai Es < 1 maka penawaran bersifat in elastis

Adapun bentuk kurve elastisitas penawaran seperti ditunjukkan dalam tabel


dibawah ini :
P

S S Es = 0

S S S Es = ~
S Es > 1

S
S Es <1
S Es = 1 S
0 Q

Faktor – faktor yang mempengaruhi elastisitas penawaran


Ada dua faktor yang dapat dianggap sebagai faktor yang sangat penting di
dalam menentukan elastisitas penawaran, yaitu :
a. Sifat dari perubahan ongkos produksi
b. Jangka waktu dimana penawaran tersebut dianalisis

Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Mikro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Pengantar Ilmu Ekonomi oleh Dr. Winardi, SE
3. Pengantar Ekonomika Mikro oleh Dr. Suparmoko, MA

33
Teori Tingkah Laku Konsumen

NOMOR TOPIK : 6
JUDUL : TEORI TINGKAH LAKU/PRILAKU KONSUMEN
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat mengetahui tentang
prilaku konsumen dengan pendekatan nilai guna baik secara ordinal maupun
cardinal.

A. Pendahuluan
Analisis dalam teori tingkah laku konsumen akan mendalami lebih lanjut
tentang sifat permintaan masyarakat terhadap suatu barang. Dalam teori ini
akan menerangkan :
i. Apa sebabnya para konsumen akan membeli lebih banyak pada harga
barang rendah dan mengurangi pembelian pada saat harga barang naik.
ii. Bagaimana seorang konsumen menentukan jumlah dan komposisi
barang yang akan dibeli dari pendapatan yang diperolehnya.
Teori tingkah laku konsumen dapat dipelajari dengan dua macam
pendekatan yaitu :
1. Pendekatan nilai guna (utiliti) kardinal
2. Pendekatan nilai guna (utiliti) ordinal

B. Pendekatan Nilai Guna (utiliti) Kardinal


Dalam teori nilai guna kardinal dianggap bahwa manfaat atau kenikmatan
yang diperoleh seorang konsumen dapat dinyatakan secara kunatitatif.

Teori Nilaiguna
Dalam teori ekonomi kepuasan atau kenikmatan yang diperoleh seseorang
dalam mengkonsumsi suatu barang disebut nilaiguna atau utiliti. Kalau
kepuasan itu semakin tinggi maka semakin tinggi nilai gunanya atau
utilitinya.

34
Teori Tingkah Laku Konsumen

Nilaiguna dapat dibedakan menjadi :


a. Nilaiguna total (total utiliti)
Jumlah seluruh kepuasan yang didapatkan dari mengkonsumsi sejumlah
barang tertentu.

b. Nilaiguna marginal (marginal utiliti)


Penambahan (atau pengurangan) kepuasan sebagai akibat dari
pertambahan (atau pengurangan) penggunaan satu unit barang tertentu.

Hipotesa utama dalam teori nilaiguna (hukum nilaiguna marginal yang


semakin menurun) berbunyi : tambahan nilai guna akan diperoleh
seseorang dari mengkonsumsi suatu barang akan menjadi semakin sedikit
apabila orang tersebut terus-menerus menambah konsumsinya atas barang
tersebut. Pada akhir tambahan nilai guna akan menjadi negatif yaitu
apabila konsumsi keatas barang tersebut ditambah satu unit lagi, maka
nilaiguna total akan menjadi semakin sedikit.
Contoh :
Tabel 6.1 Nilaiguna total dan marginal dalam angka
Jumlah buah mangga yang dimakan Nilaiguna total
0 0
1 30
2 50
3 65
4 75
5 83
6 87
7 89
8 90
9 89
10 85
11 78

35
Teori Tingkah Laku Konsumen

Gambar 6.1 Kurve nilaiguna total dan marginal


TU MU

Q Q

MEMAKSIMUMKAN NILAI GUNA


Salah satu pemisalan penting dalam teori ekonomi adalah : setiap orang
akan berusaha untuk memaksimumkan kepuasan yang dapat dinikmatinya.
Dengan perkataan lain, setiap orang akan berusaha untuk memaksimumkan
nilaiguna dari barang-barang yang dikonsumsinya. Apabila kita hanya
mengkonsumsi satu jenis barang maka kepuasan maksimum akan tercapai
pada pada waktu nilai guna total mencapai tingkat maksimum. Tetapi
apabila mengkonsumsi lebih dari satu jenis barang maka cara untuk
memaksimumkan kepuasan adalah dengan syarat :

MU X = MU Y = …….. MU Z
PX PY PZ

X.PX + Y.PY + ……….. Z.PZ = I

C. Pendekatan Nilai Guna (utiliti) Ordinal


Dalam pendekatan nilai guna ordinal, manfaat atau kenikmatan dalam
mengkonsumsi suatu barang tidak bisa dikuantitatifkan. Tingkah laku
konsumen dalam memilih barang-barang yang akan memaksimumkan
kepuasannya ditunjukkan dengan bantuan :
• Kurve kepuasan yang sama (indeference curve)
• Garis anggaran (budget line)

36
Teori Tingkah Laku Konsumen

Kurve kepuasan yang sama adalah :


suatu kurve yang menunjukkan kombinasi dua komoditi (barang X dan Y)
yang dikonsumsi oleh konsumen yang dapat memberikan kepuasan yang
sama.

Gambar : 6.2 kurve kepuasan yang sama


Y

Ciri – ciri khusus dari kurve indeference :


1. Selalu turun dari kiri atas kekanan bawah
2. Cembung kearah titik sentral (sumbu origin)
3. Tidak mungkin saling berpotongan

Garis anggaran pengeluaran (budget line) adalah :


Kombinasi dua komoditi (barang X dan barang Y) yang dapat dikonsumsi
oleh konsumen dengan pendapatan dan harga barang tertentu.
Jadi variabel yang menentukan garis anggaran adalah : pendapatan, harga
barang X dan harga barang Y. Apabila salah satu variabel tersebut
mengalami perubahan maka garia anggaran juga akan berubah. Tunjukkan
perubahan tersebut ?

MENENTUKAN KEPUASAN MAKSIMUM


Seorang konsumen akan mencapai kepuasan yang maksimum apabila ia
mencapai titik dimana garis anggaran pengeluaran menyinggung kepuasan
yang sama.

37
Teori Tingkah Laku Konsumen

Gambar 6.3 pemaksimumam kepuasan konsumen


Y
A
C F
E

D
o B X

Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Mikro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Teori Mikro Ekonomi oleh Ricard A. Bilas
3. Pengantar Ekonomika Mikro oleh Dr. Suparmoko, MA

38
Teori Produksi dan Biaya Produksi

NOMOR TOPIK : 7
JUDUL : TEORI PRODUKSI DAN BIAYA PRODUKSI
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat mengetahui tentang
fungsi produksi, teori produksi dan jenis – jenis biaya produksi.

A. Pendahuluan
Untuk melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan
menawarkan barangnya diperlukan analisis atas berbagai aspek kegiatan
memproduksinya. Pertama-tama harus dianalisis sampai dimana faktor-
faktor produksi akan digunakan untuk menghasilkan barang yang akan
diproduksikan. Sesudah itu perlu pula dilihat ongkos produksi untuk
menghasilkan barang-barang tersebut. Dan pada akhirnya perlu dianalisis
bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan hasil penjualan
produksinya dengan ongkos produksi yang dikeluarkannya, untuk
menentukan tingkat produksi yang memberikan keuntungan maksimum.

B. Perusahan ditinjau dari sudut teori ekonomi


Organisasi perusahaan dapat dibedakan pada beberapa bentuk diantaranya :
perusahaan perseorangan, firma, perseroan terbatas disamping juga
perusahaan negara dan perusahaan yang dikendalikan secara koperasi.
Disamping berbeda dalam bentuk organisasi dan besar perusahaannya,
mereka juga berbeda di dalam jenis usahanya. Didalam teori ekonomi
berbagai jenis perusahaan dipandang sebagai unit-unit badan usaha yang
mempunyai tujuan yang bersamaan, yaitu mencari keuntungan yang
maksimum dan untuk tujuan tersebut ia menjalankan usaha yan bersamaan,
yaitu mengatur penggunaan faktor-faktor produksi dengan cara yang
seefisien mungkin sehingga usaha memaksimumkan keuntungan dapat

39
Teori Produksi dan Biaya Produksi

dicapai dengan cara yang dari sudut ekonomi dipandang sebagai cara yang
paling efisien.
Dalam usaha mencapai tujuan tersebut maka ada dua aspek yang harus
diperhatikan yaitu :
ii. komposisi faktor produksi yang bagaimana perlu digunakan untuk
menciptakan tingkat produksi yang tinggi ? atau
iii. komposisi faktor produksi yang bagaimana akan meminimumkan
ongkos produyksi yang dikeluarkan untuk mencapai satu tingkat
produksi tertentu ?

C. Fungsi produksi
Menunjukkan sifat perkaitan diantara faktor-faktor produksi (input) dan
tingkat prodksi yang diciptakan (output). Fungsi produksi selalu
dinyatakan dalam bentuk rumus sebagai berikut :
Q = ƒ (K, L, R, T)
Dari persamaan tersebut berarti bahwa tingkat produksi sesuatu barang
tergantung kepada jumlah modal, jumlah tenaga kerja, jumlah kekayaan
alam dan jumlah teknologi yang digunakan.
Dalam menganalisis teori produksi akan dibedakan menjadi :
1. Teori produksi dengan satu faktor berubah
2. teori produksi dengan dua faktor berubah

D. Teori produksi dengan satu faktor berubah


Teori produksi yang sederhana menggambarkan tentang kaitan diantara
tingkat produksi sesuatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang
digunakan untuk menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut.
Dalam analisis tersebut dimisalkan bahwa faktor – faktor produksi yang
lain jumlahnya tetap.
Teori produksi dengan satu faktor berubah dianalsis dengan hukum hasil
lebih yang semakin berkurang (law of dheminising return). Hukum ini
menyatakan bahwa apabila faktor produksi yang dapat diubah jumlahnya

40
Teori Produksi dan Biaya Produksi

(tenaga kerja) terus menerus ditambah sebanyak satu unit, pada mulanya
produksi total akan semakin banyak pertambahannya, tetapi sesudah
mencapai satu tingkat tertentu produksi tambahan akan semakin berkurang
dan akhirnya mencapai nilai negatif dan ini menyebabkan pertambahan
produksi total semakin lambat dan akhirnya ia mencapai tingkat yang
maksimum dan kemudian menurun.
Pada hakekatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang akan
membedakan kegiatan produksi dibagi menjadi tiga tahap yaitu :
Tahap I : produksi mengalami pertambahan yang semakin cepat
Tahap II : produksi total pertambahannya semakin lama semakin kecil
Tahap III : produksi total semakin lama semakin berkurang
Contoh :
Tabel 7.1 pengaruh perubahan tenaga kerja terhadap tingkat produksi total
Tanah TK TP AP MP TAHAP PRODUKSI
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1 1 100 100 -
1 2 300 150 200 Tahap Pertama
1 3 600 200 300
1 4 880 220 280
1 5 1.050 210 170 Tahap Kedua
1 6 1.140 190 90
1 7 1.190 170 50
1 8 1.190 150 0
1 9 1.100 120 -90 Tahap Ketiga
1 10 700 70 -400

Keterangan :

TP
AP (average product) =
L

Δ TP
MP (marginal product) =
ΔL

41
Teori Produksi dan Biaya Produksi

E. Teori produksi dengan dua faktor berubah


Dalam analisis ini dimisalkan terdapat dua jenis faktor produksi yang dapat
diubah jumlahnya (tenaga kerja dan modal) dan kedua faktor produksi
tersebut dapat dipertukar-tukarkan penggunaanya yaitu modal dapat
menggantikan tenaga kerja dan sebaliknya tenaga kerja dapat
menggantikan modal.
Teori produksi dengan dua faktor berubah dianalisis dengan : kurve
produksi yang sama (Isoquant) dan garis ongkos sama (Isocost).
Isoquant menggambarkan gabungan faktor produksi variabel (tenaga
kerja dan modal) yang akan menghasilkan satu tingkat produksi tertentu.
Contoh :
Tabel 7.2 gabungan tenaga kerja dan modal untuk menghasilkan
1.000 unit produksi

Gabungan Tenaga kerja Modal


A 1 6
B 2 3
C 3 2
D 6 1

Gambar 7.1 kurve produksi sama (isoquant)


Modal (unit)

3.000 unit

2.000 unit
1.000 unit
o tenaga kerja (unit)

Isocost menggambarkan gabungan faktor – faktor produksi yang dapat


diperoleh dengan menggunakan sejumlah pengeluaran tertentu.
Untuk dapat membuat garis ongkos yang sama variabel-variabel yang
menentukan adalah : harga faktor produksi yang digunakan dan jumlah
uang yang tersedia untuk membeli faktor-faktor produksi yang dibutuhkan.

42
Teori Produksi dan Biaya Produksi

Gambar 7.2 Garis ongkos sama (Isocost)


Modal (unit)

TC3
TC2
TC1
Tenaga kerja (unit)

F. Meminimumkan ongkos atau memaksimumkan produksi


Dengan menggabungkan garis isoquant dan isocost maka dapat
ditunjukkan salah satu dari dua kasus berikut :
i. Apabila jumlah pengeluaran untuk membiayai produksi sudah
ditentukan, keadaan yang bagaimanakah yang akan
memaksimumkan produksi ?
ii. Apabila jumlah produksi yang inggin dicapai telah ditentukan ,
keadaan yang bagaimanakah yang meminimumkan ongkos ?

Gambar 7.3 Meminimumkan ongkos atau memaksimumkan produksi


Modal (unit)

Tenaga kerja (unit)

43
Teori Produksi dan Biaya Produksi

Titik E merupakan gabungan gabungan yang memaksimumkan jumlah


produksi yang dapat dibiayai oleh pengeluaran tertentu.
Titik P adalah pada garis ongkos yang paling rendah, yaitu TC 2. dengan
demikian titik ini menggambarkan gabungan tenaga kerja dan modal yang
akan membutuhkan ongkos yang paling minimum untuk memproduksi
produksi tertentu.

G. ONGKOS PRODUKSI
Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan
bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-
barang yang diproduksikan perusahaan tersebut. Ongkos produksi yang
dikeluarkan perusahaan dapat dibedakan menjadi ongkos eksplisit dan
ongkos tersembunyi (imputed cost). Ongkos eksplisit adalah pengeluaran
perusahaan yang berupa pembayaran dengan uang untuk mendapatkan
faktor-faktor produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan. Sedangkan
ongkos tersembunyi adalah taksiran pengeluaran atas faktor-faktor
produksi yang dimiliki oleh perusahaan itu sendiri.

H. Ongkos produksi dalam jangka pendek


Berbagai macam ongkos produksi dalam jangka pendek diantaranya
adalah:
1. Ongkos total (TC)
Jumlah seluruh ongkos produksi yang dikeluarkan perusahaan. Dengan
demikian ongkos ini dapat dihitung dengan rumus :
TC = TFC + TVC
Ongkos total terdiri dari ongkos tetap total (TFC) dan ongkos berubah
total (TVC)

44
Teori Produksi dan Biaya Produksi

2. Ongkos rata-rata (AC)


Ongkos total untuk memproduksikan sejumlah barang tertentu dibagi
dengan jumlah produksi tersebut. Nilai AC dapat dihitung sebagai
berikut :

TC
AC = atau AC = AFC + AVC
Q
Dimana :
TFC TVC
AFC = atau AVC =
Q Q

3. Ongkos marginal
Kenaikan ongkos produksi yang dikeluarkan untuk menambah produksi
sebanyak satu unit. Berdasarkan pada definisi ini maka ongkos
marginal dicari dengan rumus :
Δ TC
MC = atau MCn = TC n - TC n - 1
ΔQ

Contoh :
Tabel 7.3 berbagai pengertian ongkos produksi dalam jangka pendek
Q TFC TVC TC AFC AVC AC MC
(kwt) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 10 5 15 10,0 5 15,0
2 10 8 18 5,0 4 9,0 3
3 10 9 19 3,3 3 6,3 1
4 10 10 20 2,5 2,5 5,0 1
5 10 15 25 2,0 3 5,0 5
6 10 24 34 1,7 4 5,7 9
7 10 35 45 1,4 5 6,4 11
8 10 48 58 1,3 6 7,3 13
9 10 63 73 1,1 7 8,1 15

45
Teori Produksi dan Biaya Produksi

Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Mikro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Teori Mikro Ekonomi oleh Ricard A. Bilas
3. Pengantar Ekonomika Mikro oleh Dr. Suparmoko, MA

46
Struktur Pasar

NOMOR TOPIK : 8
JUDUL : STRUKTUR PASAR
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat memahami tentang
definisi dan karakteristik pasar dari jenis – jenis pasar yang ada.

A. Pendahuluan
Pengertian stuktur pasar pada hakekatnya adalah berarti penggolongan
produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri atau
karakteristik khusus yang dimiliki oleh masing-masing produsen.
Adapun ciri-ciri tersebut adalah sebagai berikut :
1. Jenis barang yang dihasilkan
2. Banyaknya perusahaan dalam industri
3. Mudah tidaknya keluar masuk dalam industri
4. Kekuasaan dalam menentukan harga
5. Peranan iklan dalam kegiatan industri
Berdasarkan ciri-ciri tersebut maka produsen akan digolongkan dalam
beberapa bentuk pasar, antara lain :
2. Pasar persaingan sempurna
3. Pasar monopoli
4. Pasar persaingan monopolistis
5. Pasar oligopoli

B. Pasar persaingan sempurna


Pasar persaingan sempurna adalah suatu struktur pasar atau industri dimana
terdapat banyak penjual dan pembeli dan setiap penjual dan pembeli tidak
dapat mempengaruhi keadaan di pasar.

47
Struktur Pasar

Ciri-ciri pasar persaingan sempurna adalah sebagai berikut :


a. Setiap perusahaan menghasilkan barang yang sama (identical)
b. Terdapat banyak perusahaan dalam pasar
c. Setiap perusahaan mudah keluar masuk pasar
d. Setiap perusahaan adalah “pengambil harga” (price taker)
e. Iklan tidak diperlukan/ tidak ada

C. Pasar monopoli
Pasar monopoli atau lebih lazim disebut monopoli adalah suatu struktur
pasar atau industri dimana terdapat hanya seorang penjual saja dalam
pasar.

Ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut :


b. Tidak mempunyai barang pengganti yangf “mirip” (close substitute)
c. Terdapat hanya satu penjual dalam pasar
d. Tidak ada kemungkinan untuk masuk kedalam industri
e. Produsen sebagai penentu harga (price setter atau price maker)
f. Iklan kurang diperlukan tapi perusahaan kadang-kadang membuat iklan
tujuannya hanya untuk menjalin hubungan yang baik dengan
masyarakat

D. Pasar persaingan monopolostis


Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada di
antara dua jenis pasar yang ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan
monopoli. Pasar persaingan monopolostis didefinisikan sebagai suatu pasar
dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda
corak (differentiated product).

48
Struktur Pasar

Ciri-ciri pasar persaingan monopolistis adalah sebagai berikut :


a. Barang produksinya bersifat berbeda corak (differentiated product)
b. Terdapat banyak perusahaan atau penjual dalam industri yang
bersangkutan
c. Masuk dalam industri relatif mudah
d. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan dalam menntukan dan
mempengaruhi harga
e. Persaingan iklan sangat atraktif karena iklan mempunyai pengaruh
besar dalam meningkatkan volume penjualan perusahaan

E. Pasar oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu struktur pasar di mana terdapat beberapa
produsen yang menghasilkan barang-barang yang saling bersaing.

Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah sebagai berikut :


a. Jenis produk yang dihasilkan bisa barang standar atau barang berbeda
corak
b. Jumlah perusahaan dalam industri sedikit
c. Mengalami hambatan yang cukup tangguh atau kuat untuk masuk
dalam industri yang bersangkutan
d. Kekuasaan dalam menentukan harga tergantung ada atau tidaknya
kesepakatan atau kerjasama diantara produsen yang berada dalam pasar
oligopoli. Kalau ada kerjasama kekuasaan menentukan harga sangat
kuat sedangkan kalau tidak ada kerjasama kekuasaan menentukan harga
lemah.
e. Iklan sangat besar pengarunya apabila perusahaan menghasilkan barang
yang berbeda corak (differentiated product) sedangkan iklan tidak perlu
apabila perusahaan menghasilkan barang yang homogen atau standar.

49
Struktur Pasar

Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Mikro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Teori Mikro Ekonomi oleh Ricard A. Bilas
3. Pengantar Ekonomika Mikro oleh Dr. Suparmoko, MA

50
Pendapatan Nasional

NOMOR TOPIK : 9
JUDUL : PENDAPATAN NASIONAL
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat menjelaskan arti
pendapatan nasional serta cara – cara menghitung pendapatan nasional.

A. Pendahuluan
Pendapatan nasional menunjukkan nilai dari seluruh barang-barang jadi
dan jasa –jasa yang diproduksikan oleh sesuatu negara dalam satu tahun
tertentu.
Dalam penghitungan pendapatan nasional ada tiga istilah yang memberikan
gambaran tentang pendapatan nasional dari suatu negara. Ketiga istilah
tersebut adalah :
a. Produk Nasional Bruto (GNP)
b. Produk Domestik Bruto (GDP)
c. Pendapatan Nasional (NI)

B. Manfaat perhitungan dan analisis pendapatan nasional


Manfaat atau kegunaan perhitungan pendapatan nasional adalah sebagai
berikut :
a. Mengetahui dan menelaah struktur atau susunan perekonomian suatu
negara.
Dari suatu perhitungan pendapatan nasional kita dapat mengetahui
apakah suatu negara tergolong negara industri, negara agraris atau
lainnya. Hal ini dapat dilihat dari besarnya sumbangan dari masing-
masing sektor lapangan usaha terhadap pendapatan nasional.
b. Membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu
Dari pencatatan pendapatan nasional setiap tahun akan dapat
dibandingkan pendapatan nasional ini dari tahun ke tahun, sehingga
akan dapat diperoleh gambaran apakah ada kenaikan atau penurunan.

51
Pendapatan Nasional

Dalam hal ini perlu diperhatikan harga yang dipakai untuk mengukur
rasional. Untuk menghindari pengaruh kenaikan atau penurunan harga
ini dalam perhitungan pendapaan nasional sebaiknya dipakai tidak saja
harga yang berlaku tetapi juga harga tetap pada tahun tertentu.
c. Membandingkan perekonomian antar daerah
Perhitungan pendapatan nasional dapat pula dipergunakan untuk
membandingkan perekonomian satu daerah lain baik antar propinsi
dalam suatu negara maupun antar daerah suatu negara dengan negara
lain.
d. Merumuskan kebijaksanaan pemerintah
Perhitungan pendapatan nasional berguna pula dalam membantu
merumuskan kebijaksanaan pemerintah. Katakanlah kita menginginkan
pertumbuhan pendapatan nasional adalah 7 % setahun. Dengan
mengetahui peranan masing-masing sektor, maka pertumbuhan 7 % itu
akan dialokasikan kembali ke dalam masing-masing sektor.

C. Pendapatan nasional menurut harga yang berlaku dan pendapatan


nasional riel
Perlulah disadari bahwa cara untuk menilai seluruh nilai produksi nasional
tidaklah merupakan cara yang sangat sempurna. Sebagai akibat dari adanya
perubahan harga-harga yang berlaku dari tahun ke tahun. Nilai pendapatan
nasional yang dihitung menurut harga yang berlaku tidak selalu
mencerminkan perubahan jumlah produksi barang dan jasa yang
sebenarnya. Untuk mengatasi kesulitan ini haruslah dipastikan agar nilai
pendapatan nasional dihitung menurut harga yang tetap. Nilai pendapatan
nasional yang dihitung menurut harga-harga yang tetap atau pendapatan
nasional riel. Sebaliknya pendapatan nasional yang dinilai menurut harga-
harga yang berlaku pada tahun dimana produksi nasioanl yang sedang
dinilai diproduksikan dinamakan pendapatan nasional menurut harga yang
berlaku.

52
Pendapatan Nasional

Cara yang paling sederhana untuk menentukan pendapatan nasional riel


adalah dengan mendeflasikan nilai pendapatan nasional menurut harga
yang berlaku dengan menggunakan index harga.
Contoh :
Misalkan tahun 2002 pendapatan nasional menurut harga yang berlaku
sebesar 200 milyar, sedangkan pada tahun 2003 sebesar 242 milyar dan
harga-harga mengalami kenaikan sebesar 10 %, hitunglah berapa
pendapatan nasional menurut harga yang riel tahun 2003 dan berapa
besarnya pertumbuhan ekonomi ?
Jawab :
100/110 x 242 Milyar = 220 milyar
Dari hasil perhitungan ini dapat disimpulkan bahwa pendapatan nasional
riel pada tahun 2003 dihitung menurut harga yang berlaku tahun 2002,
maka nilainya 220 milyar. Dengan demikian pendapatan nasional riel tahun
2003 mengalami kenaikan hanyalah sebesar 220-200 x 100 % = 10 %
200

D. Cara Menghitung Pendapatan Nasional


Untuk menghitung nilai barang-barang dan jasa-jasa yang diciptakan oleh
sesuatu perekonomian ada tiga cara penghitungan yang dapat digunakan
yaitu :
1. Cara Pengeluaran (GNP )
2. Cara Produksi ( GDP )
3. Cara Pendapatan ( NI )

Cara Pengeluaran ( GNP)


Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan
pengeluaran dari berbagai golongan masyarakat atas barang-barang dan
jasa yang diproduksikan dalam negara tersebut.
Penggolongan pengeluaran yang dilakukan dalam perekonomian adalah
sebagai berikut :

53
Pendapatan Nasional

1. Pengeluaran Konsumen ( C )
2. Pengeluaran Perusahaan ( I )
3. Pengeluaran Pemerintah ( G )
4. Ekspor bersih ( X – M)

 GNP = C + I + G + ( X – M )

Yang tidak masuk dalam perhitungan pendapatan nasional dengan cara ini
adalah :
 Barang / jasa yang di impor
 Barang produksi dalam negeri yang diproses kembali, hal ini untuk
menghindari perhitungan yang ganda (double counting)

Cara Produksi (GDP )


Dengan cara ini pendapatan nasional dihitung dengan menjumlahkan nilai
produksi barang atau jasa yang dihasilkan oleh berbagai sektor (lapangan
usaha) dalam perekonomian.
Sektor-sektor ekonomi pada dasarnya dibedakan menjadi tiga sektor yaitu :
1. Sektor Pertanian
2. Sektor Industri
3. Sektor Jasa
Dari tiga sektor tersebut dapat dipecah lagi menjadi 11 sektor ekonomi
yaitu :
1. pertanian, perikanan dan kehutanan
2. pertambangan dan galiannya
3. perusahaan industri
4. bangunan
5. listrik, gas dan air minum
6. transportasi dan komunikasi
7. perdagangan besar dan eceran
8. perbankan dan lembaga keuangan lainnya

54
Pendapatan Nasional

9. pemilikan rumah atau sewa rumah


10. pemerintah dan pertahanan
11. jasa-jasa lainnya

Cara Pendapatan ( NI )
Dalam penghitungan ini pendapatan nasional diperoleh dengan cara
menjumlahkan pendapatan yang diterima oleh faktor-faktor produksi yang
digunakan untuk menghasilkan pendapatan nasional.
Pendapatan dari faktor-faktor produksi terdiri dari :
1. pendapatan gaji dan upah
2. pendapatan perusahaan perseorangan
3. pendapatan sewa
4. bunga neto
5. keuntungan perusahaan

Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Makro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Ekonomi Makro Pengantar Analisa Pendapatan Nasional oleh Dr.
Soediyono R., MBA.
3. Pengantar Ekonomi Makro oleh Drs. Sudarso

55
Keseimbangan Ekonomi Aggregate

NOMOR TOPIK : 10
JUDUL : KESEIMBANGAN EKONOMI AGGREGATE
JAM / MINGGU : 4 JAM/ MINGGU
TUJUAN :
Setelah membaca buku ajar ini siswa diharapkan dapat mengetahui tentang
fungsi konsumsi, saving, kebijaksanaan fiskal, peranan sektor luar negeri dan
keseimbangan perekonomian.

A. Perekonomian Tertutup Sederhana ( 2 sektor )


Sederhana yaitu tidak mengenal transaksi ekonomi yang dilakukan
pemerintah
Tertutup yaitu tidak mengenal hubungan ekonomi dengan negara lain

Jadi berdasarkan perekonomian tertutup sederhana menunjukkan bahwa


pengeluaran masyarakat pada tiap tahun terdiri dari pengeluaran konsumsi
masyarakat dan tabungan.
Pengeluaran total dari masyarakat ini dapat menunjukkan besarnya
pendapatan dari masyarakat itu sendiri. Maka secara simbolis atau secara
matematik hal ini dapat ditulis sebagai berikut :
 Y = C + S
Dimana :
Y menunjukkan besarnya pendapatan nasional per tahun
C menunjukkan besarnya konsumsi masyarakat per tahun
S menunjukkan tabungan atau saving per tahun

Apabila semua pendapatan untuk membiayai konsumsi dan belum


mempunyai saving maka S mempunyai nilai 0. Keadaan ini dapat
dikatakan bahwa masyarakat dalam keadaan equilibrium. Secara matematik
dapat dituliskan sebagai berikut :
 Y = C

56
Keseimbangan Ekonomi Aggregate

Dengan demikian pendapatan nasional equilibrium dapat dikemukakan jika


sudah diketahui fungsi konsumsinya.

Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara
besarnya pengeluaran konsumsi dengan tingkat income pada suatu periode
tertentu.
Sebenarnya banyak sekali faktor-faktor yang ikut menentukan besarnya
tingkat konsumsi, tetapi dalam penjelasan pada model ini digunakan
ansumsi bahwa besar kecilnya tingkat konsumsi disebabkan oleh besar
kecilnya tingkat pendapatan nasional saja.
Bentuk fungsi konsumsi yang paling sederhana adalah fungsi garis lurus
atau fungsi linier, yaitu sebagai berikut :
 C = a + bY
Dimana :
C = besarnya konsumsi
a = besarnya konsumsi pada saat pendapatan 0
b = MPC (marginal propensity to consume) atau hasrat kecondongan
dalam mengkonsumsi = Δ c / Δ Y

Fungsi Saving
Fungsi saving adalah suatu fungsi yang menunjukkan hubungan antara
besarnya saving atau tabungan dengan besarnya tingkat pendapatan pada
periode tertentu. Fungsi ini dapat diperoleh dengan melalui cara sebagai
berikut :
Y = C+S
S = Y–C
S = Y – ( a + bY)
S = Y – a – bY
S = -a + ( 1 – b ) Y

57
Keseimbangan Ekonomi Aggregate

Dimana :
S = saving
(1 – b) = MPS (marginal propensity to save) = Δ s / Δ Y

sehingga : MPC + MPS = 1

Investasi
Apabila masyarakat sudah melakukan investasi, maka keadaan pendapatan
nasional equilibrium sama dengan besarnya konsumsi masyarakat di
tambah besarnya investasi dari masyarakat tesebut atau dapat dituliskan :
 Y = C + I
Dimana :
Y = menunjukkan pendapatan nasional masyarakat per tahun
C = menunjukkan besarnya konsumsi masyarakat per tahun
I = menunjukkan besarnya investasi

Dengan adanya investasi maka dalam perekonomian dua sektor besarnya


tabungan sama dengan investasi. Secara matematik dapat ditulis sebagai
berikut :
 S = I

Multiplier
Adalah suatu angka yang menunjukkan kelipatan dari suatu variabel
misalnya investasi yang menghasilkan variabel lain. Misalnya investasi
yang menghasilkan variabel lain misalnya tingkat pendapatan nasional.
Angka kelipatan investasi ini sering dituliskan dengan KI. Oleh karena itu
perumusannya dapat dituliskan sebagai berikut :

 Δ Y = KI . ΔI

58
Keseimbangan Ekonomi Aggregate

Dimana :
Δ Y = menunjukkan tambahan pendapatan nasional
ΔI = menunjukkan tambahan investasi
KI = Δ Y / Δ I

Penentu Besarnya Konsumsi dan Tabungan


Beberapa hal yang menentukan besar kecilnya tingkat konsumsi dan
tabungan selain tingkat pendapatan aktual (saat ini) adalah sebagai berikut:
1. kekayaan atau tabungan masa lalu, warisan
2. tingkat bunga
3. sikap menghemat
4. gaya hidup dan demonstration effect
5. keadaan perekonomian

B. Perekonomian Tertutup tidak Sederhana ( 3 sektor )


Sektor ketiga yaitu pemerintah dengan kebijaksanaan fiskal
Kebijaksanaan Fiskal yaitu :
Suatu kebijaksanaan pemerintah dalam bidang anggaran dan belanja negara
dengan maksud untuk mempengaruhi jalannya perekonomian

Fungsi kebijaksanaan Fiskal


1. Fungsi Alokasi
Mengalokasikan faktor-faktor produksi yang tersedia dalam masyarakat
sehingga kebutuhan masyarakat berupa public goods dapat terpenuhi
secara layak dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat
2. Fungsi Distribusi
Tujuannya agar pembagian pendapatan nasional dapat lebih merata
untuk semua kalangan dan tingkat kehidupan

59
Keseimbangan Ekonomi Aggregate

3. Fungsi Stabilisasi
Tujuannya agar terpeliharanya keseimbangan ekonomi, kesempatan
kerja yang tinggi, harga-harga stabil dan pertumbuhan ekonomi
memadai.

Kebijaksanaan fiskal meliputi :


- pajak
- pengeluaran pemerintah
- transfer pemerintah.
Karena sudah ada kebijaksanaan fiskal maka pendapatan nasional yang
mempengaruhi konsumsi dan tabungan adalah disposible income (Yd)
dimana Yd dapat dicari dengan rumus :
 Yd = Y + Tr - Tx
Pendapatan akan digunakan untuk konsumsi dan tabungan
 Yd = C + S

Fungsi Konsumsi C = a + bYd


Fungsi Saving S = -a + (1 – b ) Yd

Keseimbangan Ekonomi tiga sektor


1. Y = C + I + G
2. S + Tx = I + G + Tr

C. Perekonomian Terbuka ( 4 sektor )


Yang dimaksud dengan perekonomian terbuka adalah sistem perekonomian
suatu negara dengan memaksukkan variabel impor dan ekspor.
Besar kecilnya impor dan ekspor ini akan mempengaruhi besar-kecilnya
tingkat pendapatan nasional.

60
Keseimbangan Ekonomi Aggregate

Dalam sistem perekonomian terbuka yang sudah memasukkan unsur ekspor


dan impor maka rumus untuk menentukan pendapatan nasional ekuilibrium
adalah :
 Y = C + I + G + (X - M)

Dimana :
Y = pendapatan nasional keseimbangan
C = konsumsi
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor

Kepustakaan :
1. Pengantar Teori Makro Ekonomi oleh Sadono Sukirno
2. Ekonomi Makro Pengantar Analisa Pendapatan Nasional oleh Dr.
Soediyono R., MBA.
3. Pengantar Ekonomi Makro oleh Drs. Sudarso

61

Anda mungkin juga menyukai