Anda di halaman 1dari 9

SEGMENTASI PASAR

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi kelompok-kelompok


pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan, karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang
mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang berbeda.
Segmentasi pasar juga dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis
para pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar.

A. Definisi Segmentasi Pasar menurut para ahli

Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai kegiatan membagibagi
market yang bersifat heterogen kedalam satuansatuan pasar yang bersifat homogen.
Pride & Ferrel (1995) mengatakan bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi
pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang
menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian
pasar keseluruhan menjadi kelompokkelompok pasar yang terdiri dari orangorang yang secara
relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa.
Swastha & Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar adalah suatu tindakan
membagi pasar menjadi segmensegmen pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang
akan dicapai dengan marketing mix.
Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan pembeli
berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan, sumber daya, lokasi,
sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing memiliki kebutuhan dan
keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan pasar potensial tersendiri. Oleh sebab
itu penjual idealnya mendisain program pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli.
Segmentasi yang lengkap membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak
dapat membeli produk yang benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk itu, perusahaan
mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau tanggapan membeli
yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok pelanggan yang memiliki seperangkat
keinginan yang sama (Kotler, 2005, p.307.

B. Penetapan Target Pasar


Proses mengevaluasi daya tarik tiap-tiap segmen dan memilih satu atau lebih segmen
yang akan dimasuki.
Mengatur produk supaya dapat menempati posisi pada benak konsumen yang jelas, khas, dan
diinginkan secara relatif terhadap produk pesaing.

1. Menyusun bauran pemasaran tiap- Penempatan Posisi di Pasar


tiap segmen.
2. Menyusun penempatan segmen-
segmen yang ditargetkan.
3. Memilih segmen sasaran Penetapan Target Pasar
4. Mengevaluasi daya tarik masing-
masing Segmen.
5. Menyusun Profil-profil segmen Segmwntasi Pasar
6. Mengenali basis yang
digunakan untuk mensegmentasi pasar.

Langkah-langkah dalam segmentasi, penetapan target dan penempatan posisi.

C. Tingkatan Segmentasi Pasar

Pemasaran Pemasaran Pemasaran Pemasaran


Massal ( Tanpa Segmen Relung Mikro ( Segmen
Segmentasi ) Penuh )

Pemasaran Massal, yaitu memproduksi secara massal mendistribusikan secara massal, dan
mempromosikan secara massal produk yang hampir sama dengan cara yang hampir sama kepada
semua konsumen.
Pemasaran Segmen, Memisahkan segmen-segmen yang membentuk suatu pasar dan
mengadaptasi tawarannya supaya sesuai dengan kebutuhan satu atau lebih segmen tersebut.
Pemasaran Relung, Memfokuskan diri pada subsegmen atau relung pasar yang memiliki
sejumlah cirri bawaan yang khas yang mungkin mencari kombinasi sejumlah manfaat yang
khusus.
Pemasaran Mikro, Praktek perancangan produk dan program pemasaran supaya sesuai benar
dengan selera individu dan lokasi yang spesifik yang meliputi pemasaran lokal dan pemasaran
individual.
Pemasaran Lokal, Perancangan merk dan promosi supaya sesuai benar dengan kebutuhan dan
keinginan kelompok-kelompok pelanggan local --- kota, pemukiman, bahkan took yang spesifik.
Pemasaran Individual, Perancangan produk dan program pemasaran supaya sesuai benar dengan
kebutuhan dan preferrensi pelanggan secara individual. Juga dinamakan pemasaran satu per satu
( one to one marketing ), pemasaran yang disesuaikan dengan ( customized
marketing )kebutuhan dan pemasaran pasar yang terdiri dari satu orang ( market of one
marketing ).

D. Mensegmentasi Pasar Konsumen


Segmentasi Geografis, membagi pasar menjadi unit-unit geografis yang berbeda-beda seperti
negara, wilayah negara bagian, kabupaten, kota atau pemukiman.
Segmentasi Demografis, Upaya membagi pasar menjadi sejumlah kelompok berdasarkan
variable-variabel seperti usia, gender, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, pendapatan,
pekerjaann, pendidikan, agama, ras dan kebangsaan.
Segmentasi Psikografis, Upaya membagi pembeli menjadi kelompok-kelompok yang berbeda
berdasarkan kelas social, gaya hidup atau karakteristik kepribadian.
Segmentasi Perilaku, Upaya membagi suatu pasar kesejumlah kelompok berdasarkan
pengetahuan, sikap, pengunaan atau tanggapan konsumen terhadap suatu produk.

Persyaratan supaya Segmentasi Efektif.


Terukur
Dapat dijangkau
Substansial
Dapat dibedakan
Dapat dilakukan tindakan tertentu.

E. Cara-cara dalam memandang suatu pasar :

1. Static attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi.
Geografis berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota).
Demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama,dan
pendidikan.

2. Dinamic attribute segmentation. Cara memandang pasar berdasarkan sifat-sifat dinamis yang
mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat pasar berdasarkan psikografis dan
perilaku. Psikografi meliputi lifestyle, kepribadian. Perilaku berupa sikap, penggunaan, dan
respon pelanggan terhadap produk.

Lebih lanjut mengenai demografi, psikografi dan pasar relung:

1. Demografi. Ini merujuk data statistik penduduk, termasuk pendapatan, rata-rata umur, dan
pendidikan. Kalau menurut Hermawan, demografi ini termasuk dalam Static Attribute
Segmentation, atau cara memandang pasar berdasarkan geografis dan demografi. Geografis
berarti kita melihat pasar berdasarkan wilayah (negara, kawasan, propinsi, kota). Sedangkan
demografi berati kita melihat pasar berdasarkan jenis kelamin, usia, pekerjaan, agama dan
pendidikan.

2. Psikografi. Psikografi adalah menggunakan demografi dalam menentukan perilaku dan


selera segmen tertentu suatu populasi. Psikografi mengkaji gaya hidup seperti kemana mereka
berlibur, kemana mereka berbelanja, bagaimana mereka membelanjakan uang ekstra, olahraga
apa yang mereka tonton, dan masih banyak lagi yang lain. Kalau menurut Hermawan (lagi),
psikografi termasuk dalam Dynamic Attribute Segmentation, atau cara memandang pasar
berdasarkan sifat-sifat dinamis yang mencerminkan karakter pelanggan. Segmentasi ini melihat
pasar berdasarkan psikografis dan perilaku. Psikografi meliputi lifestyle atau kepribadian seperti
yang saya sebutkan diatas. Perilaku berupa sikap, penggunaan dan respon pelanggan terhadap
produk.

3. Pasar relung. Ada segmen kecil dari populasi yang memiliki kesamaan karekteristik,
kepentingan, kebiasaan berbelanja dan sebagainya.

F. Penetapan Target Pasar ( Pasar Sasaran )

Pasar Sasaran
Seperangkat pembeli yang memiliki kebutuhan dan karakteristik yang sama, yang diputuskan
untuk dilayani oleh perusahaan.
1. Mengevaluasi Segmen Pasar
- Ukuran dan pertumbuhan segmen.
- Daya tarik structural segmen.
- Tujuan dan sumber daya perusahaan..
2. Memilih Segmen Pasar.
- Pemasaran tanpa diferensiasi ( Pemasaran massal ).
Strategi peliputan pasar dimana perusahaan mungkin memutuskan untuk mengabaikan
perbedaan-perbedaan yang ada pada tiap-tiap segmen pasar, dan masuk ke pasar secara
keseluruhan dengan satu tawaran.
- Pemasaran yang terdiferensiasi.
Strategi peliputan pasar dimana sebuah perusahaan memutuskan untuk menetapkan beberapa
segmen pasar atau relung pasar dan mendesain tawaran yang terpisah bagi masing-masing
segmen.
- Pemasaran terkonsentrasi.
Strategi peliputan pasar dimana sebuah perusahaan memilih untuk meraih pangsa pasar yang
besar pada satu atau beberapa subpasar.
3. Memilih strategi Peliput Pasar.
- Sumber daya yang dimiliki perusahaan.
- Tahapan produk dalam daur hidup.
- Homogenitas Pasar.
- Strategi pemasaran yang dilakukan pesaing.
Penempatan ( posisioning ) guna mendapatkan keunggulan bersaing.

Posisi Produk
Merupakan cara produk didefinisikan oleh konsumen berdasarkan beberapa atribut
penting ( tempat yang diduduki produk dalam benak konsumen dibandingkan hubungan dengan
produk-produk pesaing.

Keunggulan Bersaing
Keunggulan terhadap pesaing yang diperoleh karena menawarkan kepada konsumen nilai
yang lebih besar, baik melalui harga yang lebih murah atau dengan memberikan sejumlah
manfaat yang lebih banyak yang dapat dijadikan alasan untuk menetapkan harga yang lebih
tinggi.
Memilih Strategi Penempatan Produk ( Posisioning )
- Mengidentifikasikan keunggulan bersaing yang mungkin.
- Memilih Keunggulan pasaing yang tepat.
- Mengkomunikasikan dan menyampaikan Posisi yang telah dipilih.

F. Manfaat dan Kelemahan Segmentasi


Banyaknya perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel
tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan
bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan
tingkat penjualan dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang
dapat berkelanjutan dan kompetitif (Porter, 1991).

Manfaat yang lain dengan dilakukannya segmentasi pasar, antara lain:


1. Perusahaan akan dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan-
kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah.
2. Dapat mendesign produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar.
3. Dapat menentukan kampanye dan periklanan yang paling efektif.
4. Dapat mengarahkan dana promosi yang tersedia melalui media yang tepat bagi segmen
yang diperkirakan akan menghasilkan keuntungan yang lebih besar.
5. Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode-periode
dimana reaksi pasar cukup besar.

Gitosudarmo (2000) menambahkan manfaat segmentasi pasar ini, sebagai berikut:

1. Dapat membedakan antara segmen yang satu dengan segmen lainnya.


2. Dapat digunakan untuk mengetahui sifat masing-masing segmen.
3. Dapat digunakan untuk mencari segmen mana yang potensinya paling besar.
4. Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran.
Sekalipun tindakan segmentasi memiliki sederetan keuntungan dan manfaat, namun juga
mengandung sejumlah resiko yang sekaligus merupakan kelemahan-kelemahan dari tindakan
segmentasi itu sendiri, antara lain:

1. Biaya produksi akan lebih tinggi, karena jangka waktu proses produksi lebih pendek.
2. Biaya penelitian/ riset pasar akan bertambah searah dengan banyaknya ragam dan macam
segmen pasar yang ditetapkan.
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi, ketika sejumlah media tidak menyediakan
diskon.
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing yang membidik segmen serupa.
Bahkan mungkin akan terjadi persaingan yang tidak sehat, misalnya kanibalisme sesama
produsen untuk produk dan segmen yang sama.

G. Hal-hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Melakukan Segmentasi


Pengusaha yang melakukan segmentasi pasar akan berusaha mengelompokkan konsumen
kedalam beberapa segmen yang secara relatif memiliki sifat-sifat homogen dan kemudian
memperlakukan masing-masing segmen dengan cara atau pelayanan yang berbeda.
Seberapa jauh pengelompokkan itu harus dilakukan, nampaknya banyak faktor yang terlebih
dahulu perlu dicermati. Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut:

H. Variabel-Variabel Segmentasi
Sebagaimana diketahui bahwa konsumen memiliki berbagai dimensi yang dapat
digunakan sebagai dasar untuk melakukan segmentasi pasar. Penggunaan dasar segmentasi yang
tepat dan berdaya guna akan lebih dapat menjamin keberhasilan suatu rencana strategis
pemasaran. Salah satu dimensi yang dipandang memiliki peranan utama dalam menentukan
segmentasi pasar adalah variabel-variabel yang terkandung dalam segmentasi itu sendiri, dan
oleh sebab ituperlu dipelajari.
Dalam hubungan ini Kotler (1995) mengklasifikasikan jenis-jenis variabel segmentasi sebagai
berikut:

1.Segmentasi Geografi
Segmentasi ini membagi pasar menjadi unit-unit geografi yang berbeda, seperti negara, propinsi,
kabupaten, kota, wilayah, daerah atau kawasan. Jadi dengan segmentasi ini, pemasar
memperoleh kepastian kemana atau dimana produk ini harus dipasarkan.
2. Segmentasi Demografi

Segmentasi ini memberikan gambaran bagi pemasar kepada siapa produk ini harus ditawarkan.
Jawaban atas pertanyaan kepada siapa dapat berkonotasi pada umur, jenis kelamin, jumlah
anggota keluarga, siklus kehidupan keluarga seperti anak-anak, remaja, dewasa, kawin/ belum
kawin, keluarga muda dengan satu anak, keluarga dengan dua anak, keluarga yang anak-anaknya
sudah bekerja dan seterusnya. Dapat pula berkonotasi pada tingkat penghasilan, pendidikan, jenis
pekerjaan, pengalaman, agama dan keturunan misalnya: Jawa, Madura, Bali, Manado, Cina dan
sebagainya.

3. Segmentasi Psikografi

Pada segmentasi ini pembeli dibagi menjadi kelompok-kelompok berdasarkan:


a. Status sosial, misalnya: pemimpin masyarakat, pendidik, golongan elite, golongan
menengah, golongan rendah.
b. Gaya hidup misalnya: modern, tradisional, kuno, boros, hemat, mewah dan sebagainya.
c. Kepribadian, misalnya: penggemar, pecandu atau pemerhati suatu produk.
4. Segmentasi Tingkah Laku
Segmentasi tingkah laku mengelompokkan pembeli berdasarkan pada pengetahuan, sikap,
penggunaan atau reaksi mereka terhadap suatu produk. Banyak pemasar yakin bahwa variabel
tingkah laku merupakan awal paling baik untuk membentuk segmen pasar.
Segmentasi perilaku dapat diukur menggunakan indikator sebagai berikut (Armstrong, 1997):

1. Manfaat yang dicari


Salah satu bentuk segmentasi yang ampuh adalah mengelompokkan pembeli menurut manfaat
berbeda yang mereka cari dari produk. Segmentasi manfaat menuntut ditemukannya manfaat
utama yang dicari orang dalam kelas produk, jenis orang yang mencari setiap manfaat dan merek
utama yang mempunyai setiap manfaat. Perusahaan dapat menggunakan segmentasi manfaat
untuk memperjelas segmen manfaat yang mereka inginkan, karakteristiknya serta merek utama
yang bersaing. Mereka juga dapat mencari manfaat baru dan meluncurkan merek yang
memberikan manfaat tersebut.
2. Status Pengguna
Pasar dapat disegmentasikan menjadi kelompok bukan pengguna, mantan pengguna, pengguna
potensial, pengguna pertama kali dan pengguna regular dari suatu produk. Pengguna potensial
dan pengguna regular mungkin memerlukan imbauan pemasaran yang berbeda.
3. Tingkat Pemakaian
Pasar dapat juga disegmentasikan menjadi kelompok pengguna ringan, menengah dan berat.
Jumlah pengguna berat sering kali hanya persentase kecil dari seluruh pasar, tetapi menghasilkan
persentase yang tinggi dari total pembelian. Pengguna produk dibagi menjadi dua bagian sama
banyak, sebagian pengguna ringan dan sebagian lagi pengguna berat menurut tingkat pembelian
dari produk spesifik.
4. Status Loyalitas
Sebuah pasar dapat juga disegmentasikan berdasarkan loyalitas Konsumen. Konsumen dapat
loyal terhadap merek, toko dan perusahaan. Pembeli dapat dibagi menjadi beberapa kelompok
menurut tingkat loyalitas mereka. Beberapa konsumen benar-benar loyal, mereka selalu membeli
satu macam merek. Kelompok lain agak loyal,mereka loyal pada dua merek atau lebih dari satu
produk atau menyukai satu merek tetapi kadang-kadang membeli merek lain. Pembeli lain tidak
menunjukkan loyalitas pada merek apapun. Mereka mungkin ingin sesuatu yang baru setiap kali
atau mereka membeli apapun yang diobra

Target Pasar (Targetting)

Dalam menetapkan sasaran pasar (target pasar), perusahaan terlebih dulu harus melakukan
segmentasi pasar, dengan cara mengelompokkan konsumen (pembeli) ke dalam kelompok
dengan ciri-ciri (sifat) yang hampir sama. Setiap kelompok konsumen dapat dipilih sebagai
target pasar yang akan dicapai. Segmentasi pasar dimaksudkan untuk mengkaji dan mencari
kesempatan segmen pasar yang dihadapi perusahaan, menilai segmen pasar, dan memutuskan
berapa banyak dari segmen pasar yang ada tersebut yang akan dilayani oleh perusahaan.
Penentuan target pasar sangat penting karena perusahaan tidak dapat melayani seluruh konsumen
atau pembeli yang ada di pasar. Pembeli yang ada terlalu banyak dengan kebutuhan dan
keinginan yang beragam atau bervariasi, sehingga perusahaan harus mengidentifikasi bagian
pasar mana yang akan dilayaninya sebagai target pasar.
Kegiatan pemasaran akan lebih berhasil jika hanya diarahkan kepada konsumen tertentu sebagai
target pasar yang dituju. Target pasar adalah kelompok konsumen yang agak homogen, yang
akan dijadikan sasaran pemasaran perusahaan. Dalam hal ini perusahaan harus memperhatikan
jenis kebutuhan dan keinginan konsumen. Selain itu perlu diperhatikan pula kebutuhan dan
keinginan kelompok konsumen manakah yang akan dipenuhi. Konsumen memang pembeli yang
harus dilayani perusahaan dengan memuaskan. Namun, tidak mungkin perusahaan benar-benar
dapat memberikan kepuasan kepada seluruh konsumen yang ada di pasar, karena terbatasnya
kemampuan atau sumber daya perusahaan. Untuk itu perusahaan perlu menentukan batas pasar
yang akan dilayani atau yang menjadi target pasar, melalui pengelompokkan konsumen
berdasarkan ciri-ciri atau sifatnya dikaitkan dengan kebutuhan dan keinginan mereka.
Adapun yang dimaksud dengan target pasar adalah kelompok konsumen yang mempunyai ciri-
ciri atau sifat hampir sama (homogen) yang dipilih perusahaan dan yang akan dicapai dengan
strategi bauran pemasaran (marketing mix). Dengan ditetapkannya target pasar, perusahaan dapat
mengembangkan posisi produknya dan strategi bauran pemasaran untuk setiap target pasar
tersebut. Target pasar perlu ditetapkan, karena bermanfaat dalam :

1. Mengembangkan posisi produk dan strategi bauran pemasaran.


2. Memudahkan penyesuaian produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang
dijalankan (harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, promosi yang tepat) dengan target
pasar.
3. Membidik peluang pasar lebih luas, hal ini penting saat memasarkan produk baru.
4. Memanfaatkan sumber daya perusahaan yang terbatas seefisien dan seefektif mungkin
5. Mengantisipasi persaingan
Dengan mengidentifikasikan bagian pasar yang dapat dilayani secara efektif, perusahaan akan
berada pada posisi lebih baik dengan melayani konsumen tertentu dari pasar tersebut.
Dalam memilih pasar yang dituju (target pasar), perusahaan dapat menempuh tiga alternatif
strategi, yaitu: (1) Strategi yang Tidak Membeda-bedakan Pasar (Undifferentiated Marketing),
(2) Strategi yang Membeda-bedakan Pasar (Differentiated Marketing), (3) Strategi yang
Terkonsentrasi (Concentrated Marketing).

(1). Undifferenciated Marketing


Meninjau pasar secara keseluruhan.
Memusatkan perhatian pada kesamaan kebutuhan konsumen.
Menghasilkan dan memasarkan satu macam produk.
Menarik semua konsumen dan memenuhi kebutuhan semua konsumen
Pasar yang dituju dan teknik pemasarannya bersifat massal.
Ditujukan kepada segmen terbesar yang ada dalam pasar.

(2). Differentiated Marketing


Melayani 2 atau lebih kelompok konsumen tertentu dengan jenis produk tertentu pula.
Menghasilkan dan memasarkan produk yang berbeda-beda melalui program pemasaran yang
berbeda-beda untuk tiap kelompok konsumen tertentu tersebut.
Mengarahkan usahanya pada keinginan konsumen.
Memperoleh loyalitas, kepercayaan, serta pembelian ulang dari kelompok konsumen tertentu
tersebut.

(3). Concentrated Marketing


Memilih segmen pasar tertentu.
Memusatkan segala kegiatan pemasarannya pada satu atau lebih segmen pasar yang akan
memberikan keuntungan terbesar.
Mengembangkan produk yang lebih ideal dan spesifik bagi kelompok konsumen tersebut.
Memperoleh kedudukan/posisi yang kuat di dalam segmen pasar tertentu yang dipilih.

Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi strategi target pasar, antara lain :

1. Sumber-sumber perusahaan. Bila sumber daya yang dimiliki sangat terbatas maka strategi
target pasar yang tepat adalah concentrated marketing.
2. Homogenitas produk. Untuk produk yang homogen, maka strategi yang tepat untuk target
pasarnya adalah undifferentiated.
3. Tahap-tahap dalam siklus kehidupan produk. Strategi yang tepat bagi produk baru adalah
undifferentiated marketing. Untuk produk-produk yang banyak variasinya dapat digunakan juga
concentrated marketing. Pada tahap kedewasaan produk digunakan strategi differenciated
marketing.
4. Homogenitas pasar. Undifferentiated marketing cocok digunakan karena pembeli punya cita
rasa yang sama, jumlah pembelian yang sama dan memiliki reaksi yang sama terhadap usaha
pemasaran perusahaan.
5. Strategi pemasaran pesaing. Bila menghadapi pesaing yang menempuh strategi sama dengan
strategi perusahaan, maka perusahaan harus lebih aktif mengadakan segmentasi untuk mendapat
keberhasilan.
Untuk melakukan evaluasi target pasar diperlukan informasi dan analisis data yang berkenaan
dengan :

1. Produk yang dipasarkan dan strategi bauran pemasaran yang dijalankan.


Perusahaan dapat mengembangkan produk yang tepat untuk setiap target pasar dengan
mempertimbangkan apakah produk tersebut masih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan target
pasar. Strategi bauran pemasaran yang dijalankan diarahkan pada target pasar dengan penyesuai
harga yang tepat, saluran distribusi yang efektif, dan promosi yang tepat pola guna menjangkau
target pasar.

2. Kepuasan konsumen yang menjadi target pasar.


Kepuasan konsumen dapat diukur dari suara konsumen, kritik, saran, atau keluhan terhadap
strategi pemasaran produk perusahaan. Makin kooperatif konsumen, makin puas pula konsumen
terhadap strategi pemasaran produk perusahaan.

3. Laba perusahaan.
Pencapaian tingkat laba ditentukan oleh pencapaian tingkat penjualan yang direncanakan dan
harga penjualan yang ditetapkan. Makin tinggi tingkat berarti makin berhasil strategi perusahaan
tersebut.

Evaluasi ini dimaksudkan untuk menilai apakah target pasar yang dilayani perusahaan masih
dapat diharapkan memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan perusahaan. Jadi, bila Anda
ingin menentukan suatu target pasar yang dikehendaki, perhatikan hal-hal berikut ini:

Lakukan segmentasi pasar Kembangkan profil dan daya tarik segmen pasar yang ada Pilih
segmen pasar yang dituju Kembangkan posisi produk untuk setiap segmen pasar yang dituju
Kemudian kembangkan bauran pemasaran untuk setiap segmen pasar yang dituju.

CONTOH
contoh produk yang menggunakan strategi pemasaran sesuai target pasar yang dibidik.
Contohnya seperti untuk strategi pemasaran dengan pembeda dicontohkan dari produk mie
instan, yang mengembangkan usahanya dengan varian rasa produk berdasarkan selera para
konsumen, atau produk Tropicana Slim gula rendah kalori dan bebas gula ini menggunakan
strategi pemasaran terkonsentrasi untuk bisa lebih fokus kepada para konsumen yang ingin
menjaga kesehatannya terutama bagi para penderita diabetes.

Anda mungkin juga menyukai