O
L
E
H
JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
1.1 Latar belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3
2.1 Teori manajemen produksi dan operasi.........................................................................3
2.2 Teori produksi...............................................................................................................4
2.3 Latar belakang manajemen produksi dan operasi.........................................................4
2.4 Sejarah perkembangan manajemen produksi dan operasi.............................................7
2.5 Konsep dan sistem produksi........................................................................................11
2.6 Klasifikasi sistem produksi.........................................................................................15
BAB III PEMBAHASAN PRODUK.....................................................................................17
3.1 Deskripsi produk dan bahan dasarnya.........................................................................17
3.2 Proses pembuatan keripik tahu....................................................................................18
3.3 Terget pasar.................................................................................................................20
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN................................................................................22
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................22
4.2 Saran............................................................................................................................22
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Apa saja teori-teori yang terkait dengan manajemen produksi dan operasi ?
2. Bagai mana proses pembuatan hingga pemasaran produk keripik tahu ?
1
1.3 Tujuan
Tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk menjadi suatu referensi terkait
masalah-masalah yang sudah diuraikan di atas
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
2.2 Teori produksi
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna
suatu benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi
kebutuhan. Produksi tidak hanya terbatas pada pembuatannya saja tetapi juga
penyimpanan, distribusi, pengangkutan, pengeceran, dan pengemasan kembali atau yang
lainnya (Millers dan Meiners, 2000).
Produksi adalah suatu proses dimana barang dan jasa yang disebut input diubah
menjadi barang-barang dan jasa-jasa lain yang disebut output. Banyak jenis-jenis
aktifitas yang terjadi di dalam proses produksi, yang meliputi perubahan-perubahan
bentuk, tempat, dan waktu penggunaan hasil-hasil produksi. Masing-masing perubahan-
perubahan ini menyangkut penggunaan input untuk menghasilkan output yang
diinginkan. Produksi dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang menciptakan atau
menabah nilai atau manfaat baru (Atje Partadiradja, 1979). Guna atau manfaat
mengandung pengertian kemampuan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
manusia. Jadi produksi meliputi semua aktifitas menciptakan barang dan jasa (Ari
Sudarman, 1999).
4
tersebut dijabarkan sebagai berikut:Perancangan barang dan jasa, Mutu atau kualitas
produk, Perancangan proses, perencanaan kapasitas, pemilihan lokasi, Perancangan tata
letak dan rancangan kerja, faktor Sumber Daya Manusia, manajemen rantai pasokan,
Persediaan, Penjadwalan, dan Pemeliharaan. Sepuluh keputusan manajemen operasi
tersebut sangat penting untuk organisasi bisnis dalam menerapkan sistem manajemen
operasional perusahaan dengan baik. Sepuluh keputusan tersebut di dalam perusahaan.
Pengertian kualitas menurut standar ISO-8402 adalah totalitas dari fasilitas dan
karakteristik suatu produk atau jasa yang mampu memuaskan kebutuhan, baik tersurat
atau tersirat ( Loh, 2001 ). Sebuah produk dapat dikatakan memiliki kualitas yang baik
dan mampu menunjukkan kualitasnya apabila produk tersebut mampu memuaskan
konsumennya. Keunggulan kompetitif sebuah organisasi atau perusahaan terbangun
melalui kualitas produk yang dimiliki ( Vecchi dan Brennan, 2009 ). Pengelolaan
kualitas saat ini tidak hanya dengan pemahaman terhadap pelanggan saja, tetapi kualitas
yang baik juga meliputi pengelolaan teamwork, produktivitas, dan saling pengertian
dalam suatu organisasi ( Ishikawa, 1993 ).
Definisi kualitas saat ini tidak hanya berkaitan dengan kualitas produk yang
dihasilkan, tetapi juga adanya budaya kualitas atau orientasi manajemen kualitas di
setiap lini kerja dalam perusahaan ( Wu dan Zhang, 2013 ). Orientasi manajemen
kualitas merupakan peningkatan kualitas produk secara berkelanjutan yang
dilaksanakan oleh perusahaan. Terbangunnya budaya atau sikap kerja yang berorientasi
pada kualitas akan memudahkan proses peningkatan kualitas dengan baik. Adapun
proses peningkatan kualitas dalam sebuah perusahaan dimulai dari tahap persiapan,
proses, dan juga output dalam sebuah sistem produksi. Orientasi manajemen kualitas
dapat digunakan untuk membangun budaya atau filosofi kerja yang berdasar pada
kualitas di dalam organisasi bisnis ( Kanji, 1996 ).
5
Pemahaman kualitas dari perspektif konsumen dapat dilakukan melalui
pemenuhan harapan – harapan dari konsumen dengan menyesuaikan kapasitas dan
spesifikasi produksi produk yang dihasilkan
Penerapan tanggung jawab kualitas dapat dilakukan melalui beberapa cara. Wu,
et al ( 2013 ) menyebutkan ada 3 cara yang dapat dlakukan oleh perusahaan dalam
membangun tanggung jawab kualitas. Pertama adalah dengan membangun sikap
pegawai dalam memahami dan mengedepankan kualitas produk yang dihasilkan.
Kedua adalah menerapkan visi perusahaan yang mengedepankan kualitas di setiap
tindakan yang dilakukan perusahaan. Dan yang ketiga adalah melakukan edukasi
kepada pegawai untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan. Edukasi kepada
pegawai dapat dilakukan melalui pelatihan atau pendampingan kepada pegawai.
Sistem manajemen kualitas yang baik merupakan metode yang tepat untuk
mencegah kerusakan di setiap proses produksi ( Hackman dan Wageeman, 1995 ).
Penerapan upaya pencegahan kerusakan merupakan tindakan perusahaan dalam
mencapai kualitas terbaik. Untuk itu upaya pencegahan kerusakan merupakan aspek
penting dalam membangun orientasi manajemen kualitas di dalam perusahaan.
6
2.4 Sejarah perkembangan manajemen produksi dan operasi
Perkembangan Manajemen Produksi dan Operasi yang begitu pesat saat ini,
didorong oleh faktor-faktor :
7
penggunaan mesin uap meningkat pesat. Dalam periode ini berdiri industri-industri
teknik dan alat–alat permesinan, sampai diciptakannya mesin-mesin dengan
pembakaran internal, yang kemudian melahirkan produk seperti mobil.
b. Revolusi industri
8
Penemuan mesin–mesin (meski berpenggerak manual) mendorong pemilik
bermodal besar untuk memperkerjakan banyak tenaga-tenaga buruh, dan mendirikan
gedung-gedung besar. Tempat-tempat kerja buruh yang digunakan untuk
berproduksi disebut manufacture. Manufacture-manufacture inilah yang merupakan
langkah awal terjadinya proses Industrialisasi. RI adalah awal dari Industrialisasi di
Inggris. Didukung oleh kekayaan alam (bijih besi, batubara )industrialisasi
berkembang semakin cepat. Perkembangan RI menorong timbulnya produksi dan
pemasaran secara massal, mengawali timbulnya gagasan automatisasi, serta
menimbulkan pergeseran perkembangan orientasi perekonomian dari produksi
barang ke produksi jasa. Perkembangan industri dalam industrialisasi sebagai
dampak RI disebabkan masalah ekonomi khususnya dan kemanusiaan umumnya,
yaitu :
9
untuk memperkirakan peristiwa pada masa depan. Teori memberikan fokus yang
mantap untuk memahami apa yang manusia alami. Teori mempermudah manusia
berkomunikasi dengan efisien dan dengan demikian bergerak ke arah hubungan
yang semakin lama semakin kompleks dengan orang lain. Teori membuat manusia
untuk terus belajar mengenai dunia.
Menurut Stoner et al. (1996:7) menyatakan bahwa manajemen adalah proses
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan pekerjaan
anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk
mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan. Menurut Glover (dalam Alma,
2016:139), “manajemen sebagai kepandaian manusia menganalisa, merencanakan,
memotivasi, menilai dan mengawasi penggunaan secara efektif sumber-sumber
manusia dan bahan yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut
Sheldon (dalam Alma, 2016:139), “manajemen sebagai fungsi dalam industri
mengenai pelaksanaan policy di dalam batas yang ditetapkan dalam administrasi dan
lapangan kerja dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.
Stoner et al. (1996:32) mengemukakan bahwa manajemen dan organisasi
adalah produk dari sejarah, keadaan sosial, dan tempat kejadian. Jadi, evolusi teori
manajemen dalam arti bagaimana manusia berkecimpung dengan masalah hubungan
pada kurun waktu tertentu dalam sejarah. Teori manajemen awal terdiri dari
berbagai usaha untuk mengetahui para pendatang baru dalam kehidupan industri
pada akhir abad kesembilan belas dan awal abad kedua puluh di Eropa dan Amerika
Serikat. Perkembangan teori manajemen dapat diketahui melalui sejumlah
pendekatan yang dikenal dalam teori manajemen awal, termasuk manajemen ilmiah,
teori organisasi klasik, aliran tingkah laku, dan ilmu manajemen. Faktanya,
manajemen muncul tidak dalam waktu yang singkat, bahkan harus melalui kejadian-
kejadian besar para tokoh manajemen. Pada saat mempelajari semua pendekatan,
terdapat fakta penting: para manajer dan ahli teori yang mengembangkan asumsi
mengenai hubungan manusia melakukan hal itu dengan sedikit contoh. Perusahaan
industri berskala besar baru saja berkembang. Beberapa asumsi yang mereka buat
mungkin tampak sederhana dan tidak penting bagi manusia yang hidup di zaman
sekarang, padahal jelas hal tersebut sangat penting karena merupakan sebagian dari
ilmu.
10
Pembahasan teori-teori manajemen dan perkembangannya yang dikemas
dalam evolusi teori manajemen sangat dibutuhkan untuk kegiatan usaha
pembenahan teori-teori manajemen di masa yang akan datang. Manusia adalah
makhluk yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan manajemen. Jika teori-teori
manajemen dari waktu ke waktu selalu diperhatikan dan dilakukan pembenahan
maka akan mengarah pada kebaikan, dan umat manusia yang mempraktikkan teori
manajemen tersebut dengan benar akan mendapatkan kehidupan yang sejahtera.
Oleh karena itu, penyusun dalam makalah ini akan menguraikan hal-hal yang
berkaitan dengan Evolusi Teori Manajemen yang diambil dari berbagai sumber.
1. Design-to-Order (Engineer-to-Order)
2. Make-to-Order
3. Assemble-to-Order
4. Make-to-Stock
5. Make-to-Demand
11
dapat pula didefinisikan sabagai suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling
berhubungan antara satu dengan yang lain dari beberapa elemen yang saling
berhubungan dengan menunjang anatar satu dengan yang lain untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
System produksi dalam perusahaan terdiri atas beberapa sub,system antara lain:
12
Hubungan karyawan dalam perusahaan yang bersangkutan.
5. Standar produksi yang berlaku
Standar produksi memegang peranan yang penting karena akan
mempermudah karyawan untuk melaksanakan operasi perusahaan dan
pemasaran.
Sistem produksi adalah suatu rangkaian dari beberapa elemen yang saling
berhubungan dan saling menunjang antara satu dengan yang lain untuk mencapai
suatu tujuan tertentu. Dengan demikian yang dimaksud dengan sistem produksi
adalah merupakan suatu gabungan dari beberapa unit atau elemen yang saling
berhubungan dan saling menunjang untuk melaksanakan proses produksi dalam
suatu perusahaan tertentu. Beberapa elemen tersebut antara lain adalah produk
perusahaan, lokasi pabrik, letak dari fasilitas produksi, lingkungan kerja dari para
karyawan serta standar produksi yang dipergunakan dalamperusahaan tersebut.
Dalam sistem produksi modern terjadi suatu proses transformasi nilai tambah yang
mengubah input menjadi output yang dapat dijual dengan harga kompetitif dipasar.
(Ahyani, 1996: 8).
13
Didalam suatu unit usaha dikenal adanya berbagai macam fungsi yang saling
berkaitan antara yang satu dengan lainnya, diantaranya terdapat tiga fungsi pokok
yang selalu dijumpai yaitu :
1. Pemasaran (marketing) yang merupakan ujung tombak dari unit usaha, sebab
bagian ini langsung berkaitan dengan konsumen. Keterkaitan ini dimulai dari
identifikasi kebutuhan konsumen (jenis dan jumlahnya) maupun pelayanan
dan pengantaran produk ketangan konsumen.
2. Keuangan (finance) yang bertanggung jawab atas perolehan dana guna
pembiayaan aktivitas unit usaha serta pengelolaan dana secara ekonomis
sehingga kelangsungan dan perkembangan unit usaha dapat dipertahankan.
3. Produksi (operasi) yang merupakan penghasil dari produk atau jasa yang akan
dipasarkan kepada konsumen.
Sistem produksi merupakan kumpulan dari sub sistem yang saling berinteraksi
dengan tujuan menstranformasi input produksi menjadi output produksi yang
memiliki nilai lebih/jual. Input produksi ini dapat berupa bahan baku, mesin,
tenaga kerja, modal, dan informasi. Sedangkan output produksi merupakan
produk yang dihasilkan berikut hasil sampingannya, seperti limbah, informasi,
dan sebagainya. Sistem pendukung kegiatan produksi antara lain :
a. perencanaan dan pengendalian produksi
b. pengendalian kualitas
c. penentuan standar operasi
d. penentuan fasilitas produksi
e. perawatan fasilitas produksi
f. penentuan harga pokok produksi.
Sistem pendukung kegiatan produksi ini akan membentuk konfigurasi sistem
produksi. Keandalan dari konfigurasi sistem produksi ini akan tergantung dari
produk yang dihasilkan serta bagaimana cara menghasilkannya.
Fasilitas merupakan fixed asset (aset tetap) biasanya aktiva tetap tidak
bergerak seperti struktur gedung, mesin dan sumber daya tak nyata yang
mendukung suatu aktivitas produksi. Fasilitas bersama dengan manusia, uang,
material, dan energi menghasilkan sesuatu pada suatu aktivitas produksi serta
untuk meningkatkan kinerja produksinya.
14
Sistem produksi berhubungan dengan teori ekonomi makro, hukum
permintaan dan penawaran, peramalan permintaan, perencanaan agregat,
perencanaan dan pengendalian persediaan baik yang tradisional maupun semi
modern, serta penjadwalan produksi.
Pada makalah ini akan dibahas tentang hubungan teori ekonomi dengan sistem
produksi, sistem produksi, dan juga tentang peramalan.
15
perkiraan dan penyimpanan bahan setengah jadi, lalu membuat produk akhir
hanya pada saat menerima pesanan dari pembeli.
3. Make to order
Dalam make-to-order, hanya desain produk dan beberapa bahan mentah
standar yang disimpan, produk ini sudah pernah dibuat sebelumnya. Pembeli
membuat spesifikasi tentang produk yang diinginkan. Produsen dapat membantu
pembeli untuk menyediakan spesifikasi tersebut. Produsen menentukan harga
produk dan waktu pengiriman disesuaikan dengan permintaan pembeli. Produsen
dan pembeli sering berdiskusi tentang alternatif untuk mengurangi biaya,
mempercepat waktu pengiriman. Jika pembeli menyetujui harga yang ditawarkan,
produsen membawa komponen-komponen ke pabrik, membuat produk,
mengirimkannya ke pembeli. Dengan strategi ini, produsen memiliki resiko yang
sangat kecil.
4. Make to stock (MTS)
Dalam make-to-stock, produsen menyimpan barang yang sudah jadi di dalam
gudang untuk pengiriman dengan segera. Produsen menentukan produk,
menyediakan bahan mentah, dan membuat barang jadi untuk disimpan. Pembeli
memesan produk jika harga dan spesifikasi telah disetujui. Karena barang jadi
sudah disimpan, maka dapat dengan segera dikirim dari tempat penyimpanan.
Sistem produksi ini digunakan untuk antisipasi pemesanan di masa depan, bukan
pemesanan saat ini. Strategi ini terutama digunakan untuk produk musiman.
Contoh : mainan, perusahaan air minum, industri pakaian yang dijual di toko,
mie instan, buku, majalah, koran,dll
5. Make to demand (MTD)
Strategi produksi ini merupakan strategi yang baru dikembangkan dalam
industri. Pada umumnya konsumen menginginkan produk yang sesuai dengan
kebutuhannya tetapi tidak mau menunggu terlalu lama. Oleh karena itu
perusahaan dituntut untuk menjalankan strategi make to demand. Strategi ini
bersifat responsif terhadap pesanan konsumen atau sesuai spesifikasi tapi dapat
dilakukan dengan cepat.
16
BAB III
PEMBAHASAN PRODUK
Tahu sebagai produk olahan dari kedelai mempunyai kandungan gizi yang
cukup tinggi terutama protein. Dengan demikian selain tempe, tahu dapat
dimanfaatkan sebagai sumber protein terutama protein nabati. Kandungan gizi tahu
dalam setiap 100 gr berat bahan terdiri: energi 68 kkal; 7,8g protein; 4,6 gram lemak;
1,6 gram; karbohidarat 124 mg kalsium; 63,0 mg fosfor (DKBM, 1981). Bila dilihat
dalam persentase, maka komposisi kandungan tahu adalah 70 - 90% air, 5-15%
protein, 4-8% lemak, dan 2-5% % karbohidarat.
Sebagai hasil olahan kacang kedelai, tahu merupakan makanan andalan untuk
perbaikan gizi karena tahu mempunyai mutu protein nabati terbaik karena mempunyai
komposisi asam amino paling lengkap dan diyakini memiliki daya cerna yang tinggi
(sebesar 85% -98%). Kandungan gizi dalam tahu, memang masih kalah dibandingkan
lauk pauk hewani, seperti telur, daging dan ikan. Namun, dengan harga yang lebih
murah, masyarakat cenderung lebih memilih mengkonsumsi tahu sebagai bahan
makanan pengganti protein hewani untuk memenuhi kebutuhan gizi. Pada tahu
terdapat berbagai macam kandungan gizi, seperti protein, lemak, karbohidrat, kalori
dan mineral, fosfor, vitamin B-kompleks seperti thiamin, riboflavin, vitamin E,
vitamin B12, kalium dan kalsium (yang bermanfaat mendukung terbentuknya
kerangka tulang). Dan paling penting, dengan kandungan sekitar 80% asam lemak tak
jenuh tahu tidak banyak mengandung kolesterol, sehingga sangat aman bagi
17
kesehatan jantung. Bahkan karena kandungan hidrat arang dan kalorinya yang rendah,
tahu merupakan salah satu menu diet rendah kalori.
b. Deskripsi produk
Keripik tahu seblak asli homemade. Rasa original tahu dipadukan dengan
bumbu seblak. Cocok untuk cemilan disaat santai, cocok juga untuk lauk makan
ataupun untuk dijadikan oleh-oleh. Terbuat dari tahu pilihan, rasanya lezat, gurih,
renyah dan memiliki 3 level kepedasan. Jadi pembeli bisa menentukan sendiri level
kepedasan yang mereka mau, dan juga produk ini Halal.
18
- Spatula
- Tupperware
- Loyang
- Piring
Bahan :
- Tahu
- Tepung bumbu
- Bumbu seblak :
Bubuk royco
Bubuk kencur
Bon cabe
Daun jeruk
Bawang putih
b. Proses pembuatan
Pengolahan keripik tahu dilakukan dengan cara penggorengan hingga tahu
bertekstur renyah layaknya keripik. Berikut langkah-langkah pengolahan keripik
tahu:
1. Goreng Tahu utuh yang telah diberi garam secukupnya hingga setengah
matang.
2. Belah di salah satu sisi tahu, kemudian keluarkan bagian putih tahu
menggunakan sendok, Jadi yang di ambil hanya bagian kulit luar tahu.
6. Goreng tahu yang telah tercampur dengan tepung sambil terus diaduk agar
matangnya merata. Goreng hingga garing dan kuning kecokelatan.
Untuk membuat rasa keripik tahu lebih menarik, maka tahu yang sudah
selesai di goreng akan di campurkan dengan bumbu seblak. Berikut langkah-
langkah membuat bumbu seblak:
19
1. Siapkan bubuk royco atau bisa diganti garam.
6. Campur semua bumbu seblak (bubuk royco, bubuk kencur, Bon Cabe, daun
jeruk, dan bawang putih), kemudian ditaburkan pada keripik tahu, aduk hingga
merata.
20
hemat biaya baik produksi, distribusi, maupun promosi, sebab semuanya hanya
fokus pada satu atau dua kelompok saja.
d. Micromarketing Dalam strategi ini perusahaan menghasilkan produk untuk
menyesuaikan spesifik individu (individual marketing) dan lokasi tertentu (local
marketing)
21
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Manajemen operasi merupakan kegiatan menciptakan produk dan jasa melalui
proses transformasi input menjadi output (Heizer & Render, 2008). Salah satu produk
yang bisa dibuat seperti yang sudah dibahas diatas yaitu keripik tahu, selain bisa
memberikan nialai tambah untuk tahu, produk ini juga bisa menjadi salah satu produk
untuk diusahakan sehingga bisa menghasilkan keuntungan dikarenakan produk ini
bisa menjanjikan, dapat dilihat dari target pasarnya yaitu semua kalangan.
4.2 Saran
Semoga makala ini dapat menjadi bahan referensi mulai dari teori sampai
praktek dalam hal ini bisa menjadikan keripik tahu sebagai pilihan produk dalam
berwirausaha
22
DAFTAR PUSTAKA
Sudiro setiawan, 2018. Manajemen dan pengembangan fungsi produksi dan operasional pada
usaha pengolahan, https://media.neliti.com/media/publications/36051-ID-manajemen-
dan-pengembangan-fungsi-produksi-dan-operasional-pada-usaha-pengolahan.pdf diakses
pada 21 september
23