Oleh
Kelompok 1 :
Sri Devifatresia Udjulu 651418013
Nurul Fuada 651418021
Delin Mooduto 651418030
Dian Triana Daulima 651418020
Gita Rahayu Rizkyana 651417091
Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam karna berkah dan limpahan rahmat-
Nya lah kami bisa menyelesaikan Makalah ini dengan judul “Pengolahan Jagung
Menjadi Produk Makanan Ektrudat” untuk pemenuhan tugas Mata Kuliah
Teknologi Pengolahan Jagung.
Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih atas bantuan dari pihak
yang telah berkontribusi dengan memberikan dukungan dan sumbangan baik
pikiran dan materi dalam penyusunan makalah ini.
Dengan keterbatasan kemampuan dan pengatahuan kami menyadari bahwa
masih banyak kekurangan baik dalam penyajian dan penulisan. Oleh karenanya
kami mengharapkan saran maupun kritikan yang membangun dalam
penyempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................1
1.3 Tujuan .................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................
2.1 Pengertian Makanan Ektrudat dan Proses Ektruksi.............................2
2.2 Proses Pembuatan Produk Ektrudat ....................................................3
2.3 Contoh Produk Ektrudat Jagung..........................................................7
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................10
ii
BAB I
PENDAHULUAN
iii
BAB II
PEMBAHASAN
iv
2.2 Proses Pembuatan Produk Ektrudat
2.2.1 Alat yang Digunakan
Alat yang digunakan dalam proses ektruksi disebut alat ekstruder. Alat
ekstrusi (ekstruder) terdiri dari suatu ulir (sejenis ulir bertekanan) yang menekan
bahan baku sehingga berubah menjadi bahan semipadat. Bahan tersebut ditekan
keluar melalui suatu cetakan dengan lubang terbatas (die) pada ujung ulir. Jika
bahan baku tersebut mengalami pemanasan maka proses ini disebut pemasakan
ekstrusi (ekstrusi panas). Prinsip kerja ekstruder dapat dilihat dari jumlah ulir
(screw) pada bagian dalam ekstruder. Menurut Ariestya Meta Devi (2010)
terdapat dua buah prinsip berdasakan jumlah ulir pada ekstruder yaitu ekstruder
ulir tunggal (single screw extruder) dan ekstruder ulir ganda (twin screw
extruder).
Gambar 1.1 ekstruder ulir tunggal Gambar 1.2 ekstruder ulir ganda
Gambar 1.1 ekstruder ulir tunggal
Ciri utama proses ekstrusi adalah sifatnya yang kontinu. Alat ekstruder
dioperasikan dalam kondisi kesetimbangan dinamis, yaitu input setara dengan
output, atau bahan yang masuk setara dengan produk yang dihasilkan. Untuk
mendapatkan karakteristik ekstrudat tertentu, bahan yang masuk dan kondisi
pengoperasian harus diatur sedemikian rupa sehingga perubahan kimia yang
terjadi dalam barrel (tabung dalam ekstruder) sesuai dengan yang diinginkan
(Estiasih & Ahmadi, 2009)
Bagian-bagian ekstruder terdiri dari beberapa komponen :
v
1. Hopper
Hopper merupakan bagian di mana bahan pertama kali dimasukkan
dan sebagai tempat sementara sebelum bahan masuk ke dalam barrel
yang kemudian digiling oleh screw. Pada kebutuhan tertentu, hopper
bisanaya dilengkapi dengan pemanas apabila bahan yang akan diolah
perlu pemanasan terlebih dahulu (Yanto Widiyanto, 2011).
2. Screw
Screw atau ulir merupakan bagian dari ekstruder yang digunakan untuk
menggiling bahan yang akan diolah. Screw digerakkan oleh motor
penggerak secara berputar. Ukuran ulir membesar di bagian ujung
sehingga luas permukaan jalur selubung mengecil dan tekanan
meningkat sehingga bahan dapat terdorong ke bagian die. Gerakan
screw dapat menaikkan suhu bahan (Ariestya Meta Devi, 2010).
3. Die
Die berbentuk bentuk piringan atau silinder dengan lubang-lubang
cetakan yang terletak pada bagian akhir ekstruder dan berfungsi
sebagai pembentuk atau pencetak bahan/adonan setelah diolah di
dalam ekstruder sesuai bentuk yang diinginkan.
vi
Gambar 1.5 macam-macam die pada ekstruder
Jagung Pipil
Proses ektruksi
Penambahan akuades
Produk ektrudat
vii
mengembang. Sehingga sebaiknya bahan baku yang digunakan tidak terlalu
halus, dengan ukuran butir berkisar antara 1 – 5 mm.
Pada proses pembuatan produk ektrudrat, terdapat proses Pra Ektruksi
berupa pencampuran semua bahan yang telah ditentukan formulasinya kemudian
diberi penambahan air untuk menambah kandungan air dan kelembabam bahan
bahan baku, pencampuran dapat berlangsung 1 jam (Lindriati dan Handayani :
2018)
Setelah itu, Proses ekstrusi dilakukan dengan memasukkan bahan ke
dalam hopper. Bahan tersebut kemudian akan berada diantara ulir putar (screw)
dan barrel kemudian mengalami proses pemanasan. Bahan selanjutnya ditekan
menuju bagian die (piringan pencetakan) sehingga dihasilkan ekstrudat dengan
bentuk tertentu. Proses pemasakan ektruksi merupakan kombinasi dari sebuah
pompa dan sebuah pengubah panas. Bahan baku misalnya tepung jagung akan
dimasukkan kedalam ektruder melalui hopper (wadah penampung) dan akan
terdorong ke depan mengarah ke die (lubang) oleh putaran satu atau lebih ulir.
Pemasakan ektruksi dengan pemasakan suhu tingga waktu pendek (HTST)
dengan lama ektruksi 5-10 detik dengan suhu 200-300 oC dapat mencegah
kontaminasi mikroba dan inaktivasi enzim. Pemasakan akan mengakibatkan
semua bahan tercampur dan memicu terjadinya reaksi kimia akibat tingkat
pemotongan yang tinggi serta kondisi temperatur dalam ulir. Reaksi kimia yang
terjadi antara lain gelatinisasi molekul pati, pemecahan protein dan pembentukan
senyawa flavor
viii
Proses ektruksi megakibatkan pula perubahan kimia dan nutrisi dari
ektrudat yang dihasilkan. Perubahan yang akan terjadi pada karbohidrat yaitu
tekanan tinggi dan tekanan pemotong pada pemasakan ekstruksi menambah
efisiensi gelatinisasi sehingga produk akhir seringkali tak berbentuk, sekalipun
demikian mengandung air yang sangat rendah sehingga matriks pati mudah
dicerna. Terjadi interaksi protein dan karbohidrat sehingga proporsi pati
terhidrolisis melepas glukosa dimana adanya reaksi kimia didalam ekstruder. Hal
terpenting adalah reaksi Mailard yang terjadi antara gula yang berkurang dan
kelompok amino bebas dari lisin dan memberikan produk kecoklatan (Oktavia,
D.A : 2007)
ix
Kandungan nilai gizi Mi jagung
Karbohidrat 78.69
Pati 65.92
Serat 6.80
Karakteristik Mi jagung
x
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengolahan jagung oleh masyarakat sudah banyak berkembang cara
pengolahannya menjadi produk pangan. Baik diolah secara tradisional menjadi
makanan pokok hingga menggunakaan peralatan mesin menjadi produk dengan
wujud yang bervariasi. Pengolahan dengan proses ektruksi merupakan pengolahan
jagung menggunakan peralatan mesin ektruder yang dapat menghasil produk
dengan bentuk beragam dengan karakteristik produk yang dapat disesuaikan serta
proses produksi relatif cepat atau produktifitas tinggi.
xi
DAFTAR PUSTAKA
Hariyadi, Purwoyatno dkk. 2012. Kristalinitas Dan Kekerasan Beras Analog Yang
Dihasilkan Dari Proses Ekstruksi Panas Tepung Jagung. Jurnal Teknologi
dan Industri PanganI. 28 (1) : 46-54
Lindriati, T dan Handayani Septy. 2018. Teknologi Ektruksi dalam Pengolahan
Pangan. Kulon Gresik : Caremedia Communication
Muhandri. T dkk. 2011. Optimasi proses ekstruksi mi jagung dengan metode
permukaan respon. Jurnal Teknologi dan Industri Pangan 22(2) : 97-104
Nasir, Syifa Qolbiyah dan Harjono. 2018. Pengembangan Snack Ektruksi
Berbasis Jagung, Kecambah Kacang Tunggak dan Kecambah Kacang
Kecipir Dengan Linear Progaming. Jurnal Pangan dan Agroindustri. 6(2) :
74-85
Nurlaelyah, Elly. 1997. Penelitian Subtitusi Tepung Tempe Dalam Pembuatan
Puff Secara Ektruksi. Journal of Agro-Based Industry. 14 (1-2) : 16-18
Widyasanti, Asri. 2013. Ekstrusion. Bahan Kuliah Mesin dan Peralatan
Pengolahan Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Jurusana Teknik
dan Manajemen Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran.
Oktavia, Dewi Ambarwaty. 2008. Kajian SNI 01-2886-2000 Makanan Ringan
Ektrudat. Jurnal Standarisasi. 9 (1) : 1-9
Santosa, dkk. 2006. Karakteristik Ektrudat Beberapa Varietas Jagung Dengan
Penambahan Aquades. J. Pascapanen. 3(2) : 96-107
xii