Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

PT YAKULT INDONESIA PERSADA-SUKABUMI

MATAKULIAH BIOTEKNOLOGI

FUDCHUS TIFANY NABILAH 3425152643

PROGRAM STUDI BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2018
DAFTAR ISI

BAB I ...................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN .................................................................................................. 3
1.1. Tujuan ....................................................................................................... 3
1.2. Manfaat ..................................................................................................... 3
BAB II ..................................................................................................................... 4
PELAKSANAAN ................................................................................................... 4
2.1. Waktu dan Tempat ....................................................................................... 4
2.2. Pengenalan Perusahaan ................................................................................ 4
BAB III ................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................. 10
3.1. Kesimpulan ................................................................................................ 10
3.2. Saran ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Tujuan

Tujuan dari kegiatan kunjungan industri ini, yaitu:

a. Memenuhi tugas matakuliah Bioteknologi.


b. Memperluas pengetahuan tentang aplikasi bioteknologi di bidang industri
khususnya mengenai produk pangan fermentasi.
c. Mengetahui profil usaha PT Yakult Indonesia Persada

1.2.Manfaat

a. Bagi mahasiswa

Memahami dan mengenal produk olahan pangan fermentasi, dapat mengamati


secara langsung proses pembuatan, pengemasan, distribusi, dan pemasaran produk
di PT Yakult Indonesia Persada

b. Bagi perusahaan

Perusahaan dapat menjalin hubungan kerjasama dengan lembaga pendidikan


sebagai perusahaan yang mendukung kemajuan pendidikan di Indonesia serta
memperluas jaringan untuk menyaring lulusan Biologi yang kompeten untuk
bekerjasama di perusahaan.
BAB II

PELAKSANAAN

2.1. Waktu dan Tempat

Kunjungan industri dilaksanakan pada hari Rabu, 21 November 2018 pukul


13.00-15.00 WIB bertempat di PT Yakult Indonesia Persada, Sukabumi, Jawa
Barat.

2.2. Pengenalan Perusahaan

a. Sejarah Yakult

Yakult adalah minuman susu fermentasi yang dibuat dengan memfermentasi


susu bubuk skim yang mengandung bakteri asam laktat hidup Lactobacillus casei
Shirota strain (Gambar 1). Di dalam setiap botol Yakult terdapat lebih dari 6,5
milyar bakteri L. Casei Shirota Strain yang mampu melewati asam lambung dan
cairan empedu sehingga dapat berperan secara maksimal di dalam usus. Penelitian
oleh Akito et al. (2016) menyebutkan bahwa minuman fermentasi Yakult dapat
meningkatkan diversifitas mikroba baik usus dan mampu mengurangi nyeri perut
akibat stress akademik pada mahasiswa subyek.

Gambar 1. Lactobacillus casei Shirota strain

Yakult adalah pelopor probiotik. Karena komitmennya terhadap bidang


pengobatan preventif, Dr. Minoru Shirota berusaha meneliti pemanfaatan
mikroorganisme untuk mencegah penyakit di laboratorium mikrobiologi Kyoto
Imperial University, School of Medicine. Pada tahun 1930, usaha keras ini
menjadikannya orang pertama di dunia yang berhasil menciptakan strain baru
Lactobacillus casei yang unggul, dapat melewati asam lambung dan cairan
empedu, mampu mencapai usus dalam keadaan hidup sehingga bermanfaat untuk
mencegah gangguan kesehatan. Bakteri ini dinamakan Lactobacillus casei
Shirota strain. Meski saat itu ilmu pengobatan preventif kurang menjadi
perhatian para ahli kesehatan, tetapi Dr. Shirota selalu menekankan bahwa
mencegah lebih baik daripada mengobati, beliau juga menyampaikan ide
mencegah gangguan pencernaan dan menjaga usus tetap sehat adalah kunci menuju
hidup sehat dan panjang umur.

Setelah sukses dengan penemuannya, Dr. Shirota menciptakan minuman susu


fermentasi yang mengandung Lactobacillus casei Shirota strain hidup yang
dinamakan Yakult. Dr. Shirota bercita-cita agar manfaat Yakult dapat terjangkau
oleh seluruh lapisan masyarakat di dunia. Karena itu selain dibuat dengan harga
terjangkau. Sejak tahun 1964 Yakult mulai diproduksi dan dipasarkan di Taiwan,
kemudiannegara Asia lainnya, Australia dan dipasarkan di Eropa tahun 1990-an.
Walaupun awalnya hanya dipandang sebelah mata oleh para ahli di Eropa, tetapi
setelah manfaatnya dapat dirasakan, perhatian terhadap Lactobacillus casei. Shirota
strain meningkat. Istilah probiotik pun menjadi populer terutama setelah media
massa tertarik oleh hasil penelitian kerjasama antara Yakult dengan universitas-
universitas di Eropa. Saat ini Yakult telah tersebar di empat benua dan 38 negara.
Di Indonesia, Yakult telah berdiri sejak 1991 berkantor Pusat di Jakarta dan pada
tahun 2017 ini telah berusia lebih dari 25 tahun. PT Yakult Indonesia Persada adalah
perusahaan PMA berasal dari Jepang yang memproduksi serta mendistribusikan
Yakult. Terdapat dua pabrik Yakult yang terletak di Sukabumi dan Mojokerto
(Gambar 2).

Gambar 2. PT Yakult Indonesia Persada-Sukabumi

Ide-ide Dr. Shirota yang telah dijelaskan sebelumnya disebut juga


“Shirotaisme”, yang menjadi dasar bagi kegiatan usaha Yakult. Untuk mendukung
usaha penelitian pada bakteri yang bermanfaat bagi kesehatan manusia, pada tahun
1967 didirikan Pusat Penelitian Mikrobiologi Yakult (Yakult Central Institute) di
Tokyo, Jepang. Yakult Central Institute telah melakukan beragam penelitian untuk
mengembangkan produk-produk dengan menggunakan bakteri yang bermanfaat
(Yakult Indonesia, 2018).

b. Tahapan Produksi

Setiap tahapan proses produksi Yakult harus memenuhi standar internasional


secara ketat dan higienis untuk menjamin kualitas produk dan proses produksi yang
dilakukan dengan ramah lingkungan. Pabrik Yakult menggunakan mesin otomatis
dan sistem tertutup yang merupakan standar bagi seluruh pabrik Yakult di penjuru
dunia. Perlengkapan produksi di pabrik Yakult menggunakan bahan stainless steel
terbaik dan berkualitas. Untuk mennghasilkan produk yang aman dengan kualitas
terbaik. Yakult Indonesia menerapkan proses proses produksi berdasarkan
manajemen keamanan pangan sesuai standar ISO 22000:2005. Selain itu, Yakult
Indonesia juga mengambil tindakan lebih lanjut dalam menerapkan sistem
manajemn kualitas sendiri yang ketat berdasarkan standar sertifikasi tersebut,
sehingga perusahaan telah menciptakan jaminan kualitas yang tinggi untuk
menghasilkan produk yang aman dan berkualitas baik. Agar menjamin proses
produksi serta penanganan produk yang higienis, perusahaan menerapkan standar
prosedur operasi, diantaranya: pintu masuk karyawan dilengkapi dengan pembersih
sepatu otomatis, pintu-pintu ruang produksi hanya dapat dibuka apabila karyawan
telah mensucihamakan kedua tangan, sebelum itu karyawan juga harus melalui air
shower untuk membersihkan pakaian dari kotoran, dan mengenakan pakaian
khusus berwarna putih, penutup kepala, masker, dan sepatu boot.

Gambar 3. Tahapan produksi Yakult

Bahan baku Yakult terdiri dari air, sukrosa, susu bubuk skim, dekstrosa, perisa
identik alami, kultur bakteri asam laktat Lactobacillus casei Shirota strain. Tahapan
produksi Yakult meliputi 7 tahapan.

1. Proses Pembuatan Seed Starter (Proses A)

Skim milk powder dan glukosa dilarutkan dengan air kemudian disterilisasi dan
difermentasi dengan penambahan Lactobacillus casei Shirota strain dalam tanki
pembibitan (seed tank).

2. Proses Pembuatan Susu Fermentasi (Proses B)


Susu bubuk skim dan glukosa dituang ke dalam Silo Tank. Susu bubuk skim
dan glukosa dari Silo Tank selanjutnya dilarutkan menggunakan air panas didalam
Dissolving Tank. Setelah proses pelarutan sempurna, larutan difilter dan ditransfer
ke mesin Ultra High Temperature (UHT) untuk disterilisasi dari mesin UHT
selanjutnya larutan susu steril ditransfer ke Culture Tank. Susu dipanaskan pada
suhu utnuk mendapatkan warna khas Yakult. Kemudian dilakukan penambahan
seed starter. Susu fermentasi yang sudah memenuhi standar mutu selanjutnya
dihomogenisasi menggunakan mesin hmogenizer.

3. Proses Pembuatan Sirup (Proses C)

Sukrosa dituang ke dalam Silo Tank. Sukrosa dari Silo Tank kemudian
dilarutkan menggunakan air panas di dalam Dissolving Tank. Setelah larut
sempurna, sirup ditrasnfer ke mesin High Tempet=rature Short Time (HTST) untuk
disterilisasi.

4. Proses Mixing (Proses D)

Proses mixing adalah proses dimana susu fermentasi dari mesing homogenizer
(hasil proses B) ditransfer ke Storage Tank yang sudah berisi dengan sirup steril
(hasil proses C). Hasil dari proses ini disebut juga Yakult Concentrate (YACON).

5. Proses Sterilisasi Air (Proses E)

Air yang sudah mendapatkan perlakuan awal selanjutnya disterilisasi dengan


menggunakan mesin ultraviolet (UV) dan ditampung sebagai air steril di dalam
Water Tank.

6. Proses Pembototal dan Pengepakan

Botol Yakult dibuat dari biji plastik steril polistyrene yang dibuat oleh mesin
Moulding. Satu mesin moulding menghasilkan 10.000 botol per jam. Yakult
dibotolkan secara otomatis oleh mesin pengisi dan ditutup dengan aluminium foil.
Setiap botol Yakult mempunyai volume 65 mL. Yakult yang sudah dibotolkan
dikemas menjadi kemasan Multi yang terdiri dari 5 botol/pack dan dikemas lagi
menjadi kemasan Repack yang terdiri dari 10 Multi/pack (=50 botol).
7. Penyimpanan Dingin

Yakult yang sudah dikemas selanjutnya disimpan dalam Cold Storage suhu 2-3
C sebelum dilakukan pendistribusian.

Jaminan Kualitas Yakult memelihara program jaminan mutu yang


komprehensif untuk memastikan produk berkualitas tinggi. Untuk alasan ini,
sampel dikumpulkan untuk analisis laboratorium di seluruh proses produksi untuk
memastikan bahwa tindakan jaminan mutu di tempat telah efektif. Pengujian
melibatkan lebih dari 150 sampel per menjalankan produksi, di mana total lebih
dari 200 tes dilakukan. Analisis laboratorium meliputi uji fisik dan kimia. Uji fisik
meliputi kemasan, komposisi, warna, aroma, dan rasa. Uji kimia meliputi pH,
jumlah bakteri, memeriksa kontaminan potensial. Selain itu, setiap botol diperiksa
untuk tanda-tanda yang tidak diinginkan dan pencetakan yang tidak benar
(Yakult Indonesia, 2018).
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Yakult merupakan minuman susu fermentasi dengan kandungan probiotik
serta memiliki beberapa manfaat bagi tubuh. Bahan baku Yakult terdiri dari air,
sukrosa, susu bubuk skim, dekstrosa, perisa identik alami, kultur bakteri asam laktat
Lactobacillus casei Shirota strain. Botol yakult dibuat dengan jenis plastik
polistiren yang terstandar food grade. Yakult harus disimpan dalam keadaan dingin
karena untuk menjaga fungsi dari bakteri Lactobascillus casei agar berfungsi
secara maksimal. Pendistribusian Yakult melalui dua cara, yaitu dengan
pendistribusian secara langsung kepada toko dengan menggunakan mobil box dan
melalui Yakult Lady.

3.2. Saran
Perlu meningkatkan diskusi kritis dari mahasiswa sehingga dapat diperoleh
ilmu yang maksimal hasil kunjungan industri ini.
DAFTAR PUSTAKA

Akito, et al. 2016. Fermented Milk Containing Lactobacillus casei Strain Shirota
Preserves the Diversity of the Gut Microbiota and Relieves Abdominal
Dysfunction in Healthy Medical Students Exposed to Academic Stress.
Applied and Environmental Microbiology. 12(82): 36-49.

Yakult Indonesia. 2018. Sejarah dan Tahapan Produksi Yakult. Diakses pada
tanggal 9 November 2018. www.yakult.co.id.

Anda mungkin juga menyukai