Anda di halaman 1dari 29

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................i

HALAMAN PENGESAHAN ...........................................................................ii

KATA PENGANTAR .......................................................................................iii

DAFTAR ISI ......................................................................................................iv

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................. 1


1.1. Latar Belakang ............................................................................................. 1
1.2. Tujuan Kunjungan Industri ....................................................................... 1
1.3. Manfaat Kunjungan Industri ..................................................................... 2
1.4. Metode Penyusunan Laporan ..................................................................... 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................. 3
2.1 Pengertian Industri Farmasi ....................................................................... 3
2.2 Pengertian Obat ........................................................................................... 3
BAB III HASIL KEGIATAN...................................................................................... 5
3.1. PT. AMERTA INDAH OTSUKA............................................................... 5
3.2. Batu Materia Medica ................................................................................... 8
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................... 11
4.1 PT. Amerta Indah Otsuka ......................................................................... 11
4.1.1 Proses Produksi Pocari Sweat ........................................................... 11
4.1.2 Proses Pembuatan Soyjoy ................................................................. 14
4.2 Batu Materi Medika ........................................................................................ 16
BAB V PENUTUP...................................................................................................... 24
5.1 Kesimpulan ................................................................................................. 24
5.2 Saran ........................................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 25
LAMPIRAN................................................................................................................ 26

iv
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Akademi Farmasi Saraswati Denpasar merupakan Program Studi Diploma
III Farmasi yang bermutu dan berwawasan budaya. Untuk membentuk Commented [A.A1]: Program Studi Diploma III Farmasi

kepribadian mahasiswa yang memiliki keterampilan, kreatif, inovatif dan siap


terjun di lingkungan kerja maka dilakukan program kunjungan industri yang Commented [A.A2]: Salah ketik /typo

mampu menambah wawasan mahasiswa tentang industri.


Program kunjungan industri merupakan salah satu program pendidikan
yang berusaha membentuk generasi masa depan untuk mengenal budaya industri,
melaksanakan disiplin kerja sekaligus mengenal industri manufaktur. Kegiatan
kunjungan industri memiliki kemampuan analitik dan rekayasa yang kreatif,
inovatif, mandiri serta memiliki integritas kepribadian dan keilmuan yang tinggi
serta motivasi untuk mengikuti perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan.
Seiring dengan meningkatnya pendidikan dan tingkat kesadaran
masyarakat akan arti pentingnya kesehatan, maka industri farmasi dituntut untuk
menyediakan produk yang dihasilkan serta kualitas yang baik. Untuk
menghasilkan produk yang bermutu, aman dan berkhasiat diperlukan suatu tahap
kegiatan cara pembuatan yang baik selama proses produksi melalui perencanaan,
pengendalian dan pemantauan bahan dari awal pembuatan sampai tahap mutu
produk yang akan dipasarkan.

1.2. Tujuan Kunjungan Industri


Tujuan dari penyusunan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Memperluas wawasan mahasiswa tentang budaya industri.
2. Memberikan informasi kepada mahasiswa mengenai budaya industri.
3. Mendorong mahasiswa untuk dapat mendirikan UKM mandiri dengan
mengembangkan kreativitas dan keterampilan yang dimiliki.

1
1.3. Manfaat Kunjungan Industri
Manfaat dari kunjungan industri adalah dapat mengetahui kedisiplinan dan
tata tertib yang tegas dalam budaya industri, melihat secara langsung kerja
produksi, dan mendapat gambaran saat akan bekerja di industri.

1.4. Metode Penyusunan Laporan


Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini yaitu metode
deskriptif dengan memaparkan secara terperinci sesuai dengan data dan fakta
yang ada. Adapun teknik-teknik pengumpulan data yang dilakukan selama
pengamatan di kunjungan industri di PT. Amerta Indah Otsuka dan Batu Materia
Medika, yaitu:
1. Observasi (Pengamatan Langsung)
Dilakukan dengan cara pengamatan dan pencatatan langsung terhadap
perilaku objek yang akan diamati. Observasi dapat dilakukan dengan cara
rekam gambar, rekam suara dan rekam visual.
2. Ceramah
Salah satu perwakilan dari pihak industri memberikan ceramah dan
penjelasan mengenai segala hal yang berhubungan dengan industri.
3. Wawancara
Pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan secara langsung dan
natural kepada perwakilan dari pihak industri.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Industri Farmasi


Industri farmasi menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
1799/Menkes/Per/XII/2010 tentang Industri Farmasi adalah badan usaha yang
memiliki izin dari Menteri Kesehatan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat
atau bahan obat. Industri farmasi sebagai industri penghasil obat dituntut untuk
dapat menghasilkan obat yang harus memenuhi persyaratan khasiat (efficacy),
keamanan (safety), dan mutu (quality) dalam dosis yang digunakan untuk tujuan
kesehatan (Priyambodo, 2007). Commented [A.A3]: Sesuaikan paragraph,. Spasi sesuaikan
dengan pedoman

Menurut Priyambodo (2007), industri farmasi memiliki ciri yang spesifik.


Beberapa ciri industri farmasi yang perlu diperhatikan antara lain:

1. Industri farmasi merupakan industri yang diatur secara ketat ( seperti


registrasi, CPOB, distribusi dan perdagangan produk yang dihasilkan karena
menyangkut nyawa manusia)
2. Industri farmasi adalah industri berbasis riset yang selalu memerlukan
inovasi, karena usia hidup produk atau obat ( product life cycle) relative
singkat ( lebih kurang 10-25 tahun ) dan sesudah itu akan ditemukan obat
generasi baru yang lebih baik, lebih aman dan lebih efektif.

2.2 Pengertian Obat


Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang kesehatan menyebutkan bahwa definisi obat adalah bahan atau paduan
bahan, termasuk produk biologi yang digunakan untuk mempengaruhi atau
menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan
diagnosis, pencegahan, penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan
kontrasepsi untuk manusia. Sedangkan definisi obat tradisional menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang kesehatan adalah

3
bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan mineral, sediaan
sarian (galenic) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun temurun
telah digunakan untuk pengobatan dan dapat diterapkan sesuai dengan norma
yang berlaku di masyarakat.

4
BAB III
HASIL KEGIATAN

3.1. PT. AMERTA INDAH OTSUKA


A. Sejarah Perusahaan
PT. Amerta Indah Otsuka atau lebih dikenal AIO, merupakan anak
perusahaan Otsuka Pharmaceutical Co, Ltd Jepang yaitu sebuah perusahaan yang
bergerak dibidang farmasi di Jepang. Pada tahun 1997 perusahaan ini memulai
perjalanannya di Indonesia dengan nama PT. Kapal Indah Otsuka. Perusahaan ini
terbentuk dari hasil investasi bersama antara Otsuka Pharmaceutical Jepang
dengan diluncurkan Pocari Sweat sebagai produk pertamanya. Kemudian di tahun
1999, PT. Kapal Indah Otsuka merubah namanya menjadi PT. Amerta Indah
Otsuka.
Pada tahun 2004, PT. Amerta Indah Otsuka memutuskan untuk membuka
pabrik yang terletak di Sukabumi, Jawa Barat menyusul berikutnya didirikan
Pabrik Pocari Sweat di Kejayan, Pasuruan, Jawa Timur. Dengan keberhasilannya
dalam memasarkan produk, hingga kini produk yang dihasilkan telah
didistribusikan di seluruh Indonesia PT.Amerta Indah Otsuka gencar melakukan
pendistribusian baik secara langsung melalui kantor cabang resmi maupun
distributor-distributor yang tersebar di seluruh Indonesia dan Asia Tenggara.
Sesuai dengan motto perusahaan yaitu “ Otsuka People Creating New Products
for Better Helath Worldwide “. Seiring dari kemajuan perusahaan, Otsuka Commented [A.A4]: miring

berkomitmen untuk meningkatkan kualitas dengan mengimplementasikan Sistem


Manajemen Mutu ISO 9001:2008, Sistem Keamanan Pangan ISO 22000:2005,
dan Sistem Manajemen Lingkungan ISO 14001 : 2004.

B. Filosofi Perusahaan
PT. Amerta Indah Otsuka berupaya keras dalam memanfaatkan aset dan
keterampilan khusus untuk mengembangkan keberagaman solusi ilmiah yang
berkontribusi demi kehidupan masyarakat dunia dalam bentuk produk yang

5
inovatif dan kreatif. Dengan ini, PT. Amerta Indah Otsuka menumbuhkan iklim
budaya perusahaan yang dinamis yang mencerminkan visi kami sebagai
perusahaan yang sehat.

Gambar 3.1

Monumen ini mewakili perwujudan filosofi Otsuka yang mengingatkan


akan tempat kelahiran Otsuka di Tokushima dan menunjukkan pentingnya
menjadi kreatif dan berpikir terbuka terhadap ide-ide baru. Perusahaan ini
mempunyai visi “to be a brilliant company by giving the most reliable
contribution to consumers and societies”.

C. Produk PT. Amerta Indah Otsuka


PT. Amerta Indah Otsuka telah menjadi pemain dalam industri minuman
dalam kemasan, khususnya industri minuman isotonik. Adapun beberapa produk
yang sudah dikeluarkan oleh PT. Amerta Indah Otsuka saat ini, yaitu:
1. Pocari Sweat merupakan minuman pengembali ION tubuh yang hilang
2. Soyjoy merupakan pelopor snack sehat yang terbuat dari kedelai utuh
dan buah-buahan asli yang dikeringkan
3. Oranamin C merupakan minuman vitamin C dan B mengandung madu
dengan rasa yang segar dan dapat membantu mencukupi kebutuhan
vitamin harian.

6
4. Ion Water merupakan minuman yang cocok untuk orang-orang yang
ingin mengembalikan cairan dan ion tubuh yang hilang namun dalam
gaya hidup rendah kalori.

D. PEMASARAN PRODUK
1. Dalam Negeri
Awalnya nasib Pocari yang terseok-seok di Indonesia sebenarnya mirip
dengan yang terjadi di Jepang yaitu susah atau tidak laku. Promosi juga dilakukan
melalui kegiatan sampling di berbagai target pasar potensial seperti sport center,
SPA dan di sekolah-sekolah dengan memberi penjelasan kepada siswa tentang
manfaat dari Pocari Sweat. Promosi lain yang di lakukan Pocari adalah melalui
kegiatan periklanan yang lumayan gencar. Dan produk ini telah di sebarkan di
seluruh Indonesia sampai ke daerah terpencil dan warung biasa.
2. Luar Negeri
PT. Amerta Indah Otsuka dengan kapasitas produksi sebesar 600
botol/menit dan jam kerja selama 23 jam per hari, jumlah produk Pocari Sweat
tentunya sangat banyak. Pabrik Pocari Sweat di Kejayan merupakan sub induk
dari Perusahaan Otsuka Asia Pasifik yang memproduksi minuman isotonik Pocari
Sweat. Sehingga selain memenuhi permintaan Pocari Sweat dalam negeri, produk
akan diekspor ke Hongkong, Singapura, Malaysia, Arab Saudi dan Mesir.

E. Fasilitas Pabrik
1. Masjid : fasilitas ibadah yang bisa dipergunakan untuk umum
2. Training center : Fasilitas pelatihan bagi warga sekitar
3. Pendidikan gratis : karyawan PT. Amerta Indah Otsuka sukarela memberi
sekolah gratis dengan mata pelajaran bagi anak-anak kurang mampu disekitar
pabrik.
4. Lapangan Bola, fasilitas lapangan yang bisa digunakan untuk olahraga
bersama.
5. Klinik gratis untuk yang membutuhkannya.

7
6. Adanya instalasi pengolahan air limbah.
7. Perusahaan telah menggunakan energi matahari.

3.2. Batu Materia Medica


Batu Materia Medika merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis dari
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur yang berlokasi di Kota Batu.
A. Sejarah UPT Batu Materia Medika
Batu Materia Medika (MMB) didirikan sejak tahun 1960 oleh alm. Bapak
R.M.Santoso. Beliau juga merupakan salah satu pendiri Hortus Medicus
Tawamangu yang sekarang berubah nama menjadi Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional di Tawamangu. Awal
berdirinya Materia Medika didasarkan hasil pengamatan beliau tentang tanaman
obat di Indonesia yang tidak dapat dikoleksi pada satu daerah saja. Hal ini
disebabkan oleh perbedaan daya adaptasi tanaman obat terhadap lingkungan.
Pengelolaan kebun percobaan Batu Materia Medika dilakukan oleh
yayasan farmasi bekerja sama dengan Dinas Kesehatan Jawa Timur. Namun,
bapak R.M. Santoso meninggal dunia pada tahun 1963 sebelum kebun percobaan
tersebut dapat dikelola dengan sempurna. Sebagai upaya menjaga kelangsungan
pengelolaan kebun percobaan MMB, Dr. Moedarsono (Inspektur Dinas Kesehatan
Jawa Timur) menunjuk R. Suhendro (Kepala Dinas Perkebunan Rakyat
Kabupaten Malang) sebagai pimpinan sementara kebun MMB. Masa jabatan R.
Suhendro berlaku sampai MMB mendapat pimpinan yang baru.
Pada tahun 1964 Ir.N.V.Darmago terpilih sebagai pimpinan baru MMB.
Pada tahun 1970 atas permohonan sendiri NV Darmago, meletakkan jabatan,
kemudian selaku pimpinan Materia Medica Batu dipegang oleh Ir. Wahyu
Soeprapto. Pada pertengahan tahun 1970 terjadi perubahan status kepemilikan
Materia Medica dari milik swasta menjadi milik pemerintah yaitu Dinas
Kesehatan Daerah Provinsi Jawa Timur Direktorat Farmasi Jawa Timur. Setelah
tahun 1978 dengan berfungsinya Direktorat Daerah Farmasi Jawa Timur menjadi
Sub Balai Pengawasan Obat dan Makanan (POM), yang sekarang menjadi Balai

8
Besar POM Surabaya, maka pengelolaan Batu Materia Medika diserahkan kepada
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur hingga sekarang.

B. Kegiatan Layanan Batu Materia Medika


Berikut kegiatan-kegiatan layanan dari Batu Materia Medika, yaitu:
1. Program kerja UPT Batu Materia Medika
2. Pelayanan informasi tanaman obat alam Indonesia
3. Penelitian tanaman obat dan tanaman yang mengandung bahan baku obat,
yang berkaitan dengan budidaya dan identifikasi kandungan bahan aktif.
Untuk tujuan ini, batu material medika mempunyai dua laboratorium utama
yaitu laboratorium fitokimia dan laboratorium kultur jaringan tanaman.
4. Pembinaan kepada kelompok tani dan PKK berkaitan dengan pemanfaatan
dan budidaya tanaman obat. Materia Medika aktif mengadakan penyuluhan
ke beberapa daerah, misalnya penyuluhan di kota Mojokerto dan Kabupaten
Malang Selatan.
5. Pelayanan contoh ekstrak dan simplisia tanaman obat tradisional yang
terstandarisasi. material medika menyediakan berbagai macam simplisia
(kering atau serbuk), serta ekstrak.
6. Pelayanan konsultasi kesehatan terhadap pemanfaatan tanaman obat
7. Pelaksanaan budidaya tanaman obat
8. Balai Materia Medika menjadi percontohan IKOT Jawa Timur
9. Wisata ilmiah tanaman obat.
Saat berkunjung ke Batu Materia Medika pada hari Jumat, 01 Februari
2019 kami disambut oleh Ibu Sabrina Aprilisa Martha, S.KM., M.Sc. kami diberi
penyuluhan cara pembuatan minuman instan tanaman obat di ruang pertemuan
dan juga menyaksikan langsung bagaimana proses pembuatan minuman instan
tanaman obat.
Setelah mendapatkan penyuluhan kami diberi kesempatan untuk
mengelilingi lingkungan di Batu Materia Medika dipandu oleh bapak Indrianto.
Bapak Indrianto menjelaskan beberapa tanaman, nama latin, fungsinya, dan

9
proses mulai dari pembibitan, waktu panen, sortasi, pencucian, pengeringan,
penyimpanan, sampai penggilingan simplisia.

10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 PT. Amerta Indah Otsuka


4.1.1 Proses Produksi Pocari Sweat
PT. Amerta Indah Otsuka merupakan satu-satunya perusahaan minuman
isotonik yang memiliki banyak varian produk. Pocari Sweat dipasarkan dalam 5
kemasan yang berbeda yaitu dalam kemasan sachet berupa serbuk, dalam bentuk
minuman kaleng berisi 330 ml, dalam kemasan botol berisi 350 ml, 500 ml, dan 2
liter.
Dalam proses produksi pembuatan pocari sweat, adapun bahan-bahan baku
yang digunakan adalah:
1. Air Arthesis
Air yang berada 120m di bawah permukaan tanah. Pengadaan bahan baku air
arthesis ini diambil dari daerah disekitar Surabaya dengan memilih daerah
yang memiliki kualitas sumber air yang sangat bagus.
2. Garam/Natrium
Garam yang digunakan adalah garam-garam yang sesuai dengan kebutuhan
tubuh sehingga mampu menggantikan ion tubuh yang hilang. Pengadaan
bahan baku garam ini didapatkan dari lokal daerah sekitar dan ekspor dari
negara Jepang.
3. Gula
Gula yang digunakan adalah gula glukosa yang diambil diperusahaan gula
lokal.
Dalam proses pembuatan Procari Sweat selain menggunakan bahan baku
diatas, juga terdapat beberapa bahan baku penunjang, yaitu :
1. Resin
Resin yaitu biji plastik khusus yang digunakan untuk bahan pembuat botol
Pocari Sweat. Resin sendiri didapatkan dari negara Jepang karena di

11
Indonesia masih belum ada pihak yang mensuplai resin dalam kapasitas
besar.
2. Tutup Botol
Tutup botol dengan bahan khusus sebagai tutup dari Pocari Sweat. Tutup
botol ini disuplai dari negara Jepang dan menggunakan sistem 3 putaran unik.
3. Label
Label yang berasal dari bahan plastik yang digunakan sebagai label dalam
kemasan pocari sweat.
Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan Pocari Sweat, yaitu:
1. Pembuatan Botol
a. Injection moulding, digunakan untuk pembuatan atau pembentukan resin (biji
plastik) menjadi preform (bakal botol pocari) yang kemudian akan dibuat
untuk botol pocari sweat.
b. Blow molding, digunakan untuk pembentukan peform (bakal botol pocari)
menjadi botol pocari. Sistem alat ini yaitu dengan menghembuskan udara ke
dalam peform yang kemudian akan membentuk botol sesuai kemasan botol
yang diinginkan
2. Pembuatan Larutan
a. Timbangan, digunakan untuk menimbang bahan baku yang berupa garam-
garam yang dicampurkan ke dalam air sesuai dengan komposisi yang
ditetapkan.
b. Tangki penampung, digunakan untuk menampung air Arthesis yang
digunakan sebagai bahan baku.
c. Mixer, digunakan untuk mencampur dan melarutkan garam, gula dan air
sebagai komposisi cairan pocari sweat.
3. Proses Pengemasan Pocari
a. Mesin sterilisasi, digunakan untuk mensterilkan botol dan tutup botol agar
terhindar dari kontaminan.
b. Mesin filling capping, digunakan untuk memasukkan produk pocari sweat ke
dalam botol yang sudah steril.

12
c. Mesin pelabelan yang terdiri dari cap sterilisasi, cap sorter, cap checker,
digunakan untuk memberi label secara otomatis pada produk pocari sweat
yang sudah dikemas.
d. Mesin detektor yang terdiri dari mesin bottle preassure detector, labeller, link
jet printer bottle, camera inspector, digunakan untuk menseleksi/mendeteksi
produk-produk yang rusak atau tidak sesuai dengan standar pocari sweat
sehingga produk yang tidak sesuai tersebut dapat disingkirkan. Mesin auto
caser, mesin pengemas yang digunakan untuk mengemas dan menata produk
pocari sweat jadi ke dalam kardus kemasan pocari sweat.
Berikut langkah-langkah proses produksi yang dilakukan selama pembuatan
Pocari Sweat, yaitu:
1. Pocari dibuat dengan sumber mata air pilihan yang diolah melalui
demineralisasi
2. Selanjutnya dilakukan proses pencampuran dengan bahan baku pocari sweat
yang sebelumnya telah lulus uji pemeriksaan.
3. Kemudian larutan dipasteurisasi pada waktu dan suhu tertentu sebelum di
filling
4. Untuk kemasan botol pocari pada proses resin to preform yaitu diperoleh
dari biji resin, proses sampai menjadi botol yaitu biji resin disatukan
kemudian dipanaskan lalu dicetak sambil didinginkan sebagai preform
atau bakal botol.
5. Proses blow molding yaitu bakal botol akan menuju blow molding dimana
bakal botol akan ditiup menjadi bentuk botol pocari sweat yang kita
kenal.
6. Sebelum ditiup dilakukan pasteurisasi pada preform untuk memastikan
preform steril.
7. Proses filling dan capping yaitu dilakukan pengisian cairan pocari ke dalam
botol sampai penuh, setelah penuh akan diisi nitrogen cair akan menjadi
lebih kuat dan tahan tekanan.
8. Botol ditutup dengan tutup yang telah dipasteurisasi.

13
9. Selanjutnya botol akan melewati cap checker machine untuk memastikan
botol tertutup sempurna dan bottle pressure detector untuk memastikan
botol cukup kuat dan tahan tekanan
10. Jika cap checker tidak tertutup dengan baik dan tekanan tidak sesuai maka
botol akan dibuang
11. Botol yang telah melewati cap checker dan bottle pressure detector
selanjutnya mengalami proses labeling dan best before yang dilengkapi
dengan kode produksi.
12. Selanjutnya botol akan diperiksa kondisi label dan kode produksi dengan
kamera inspektor. Botol yang tidak memenuhi standar akan langsung
dibuang.
13. Proses autocaser yaitu botol yang telah sesuai dengan standar kemudian
dikemas di dalam kardus. Setelah kardus tertutup sempurna dilakukan
pengecekan berat dengan weight checker untuk memastikan jumlah botol
dan berat larutan sesuai standar.
14. Proses Quality Control yaitu untuk menjamin mutu botol, tiap 2 jam sekali
beberapa botol akan diambil untuk menjalani kontrol kualitas. Tes pertama
adalah tes fisik untuk memastikan apakah botol cukup aman dan kuat. Tes
kedua adalah tes kimia pada tes ini larutan di dalam botol yang diperiksa
apakah larutan sudah sesuai standar kelarutan minuman
15. Setelah lulus melewati semua proses maka pocari sweat siap untuk
didistribusikan.

4.1.2 Proses Pembuatan Soyjoy


PT. Amerta Indah Otsuka Pasuruan juga memproduksi Soyjoy merupakan
snack yang berbentuk bar yang tinggi serat dan protein serta mengandung vitamin
A, B dan E, sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan serat dan protein
harian. Sebagai pelopor snack sehat yang terbuat dari kedelai utuh dan bahan-
bahan asli yang dikeringkan, Soyjoy memiliki varian rasa strawberry flavor,
raisin almond flavor, banana flavor, chocolate almond flavor, soyjoy crispy.

14
Berikut proses pembuatan Soyjoy, yaitu:
1. Mixing dan flavouring yaitu pencampuran bahan dan pemberian rasa buah
yang dikeringkan secara alami.
2. Forming yaitu bahan yang telah tercampur merata selanjutnya dilakukan
pembentukan menjadi batang panjang kemudian adonan yang telah dibentuk
dipotong-potong.
3. Baking yaitu adonan yang telah dibentuk dimasukkan ke dalam lubang-
lubang pemanggangan yang memiliki suhu yang berbeda-beda hingga
mendapatkan adonan yang kering.
4. Cooling yaitu pendinginan dengan alat yang disebut yoyo conveyer dikatakan
yoyo karena alat pendingin bekerja dengan sistem yang bergerak naik turun.
5. Pillow selling yaitu pembungkusan dengan kemasan silver untuk menjaga
kebersihan dan kelembabannya.
6. Packaging yaitu pengepakan.
7. Controling yaitu produk melewati metal detector machine untuk menjamin
bahwa produk tidak mengandung logam, jika tidak lulus tahap ini maka
produk langsung dibuang.
Pada saat melakukan kegiatan kunjungan produksi di PT. Amerta Indah
Otsuka di Pasuruan kami mengetahui cara pembuatan minuman isotonik Pocari
Sweat dan snack tinggi serat yaitu Soyjoy. Saat kunjungan ke PT. Amerta Indah
Otsuka sedang tidak melakukan produksi karena alat-alat yang digunakan untuk
proses produksi masih dalam proses maintenance. Kami disambut oleh
perwakilan dari PT. Amerta Indah Otsuka menuju factory theatre untuk
menyaksikan film animasi proses pembuatan Soyjoy. Kemudian dilanjutkan ke
proses produksi Pocari Sweat dengan disambut oleh pak Didik Prasetyo yang
menjelaskan tentang sejarah, proses produksi dan produk yang dihasilkan oleh PT.
Amerta Indah Otsuka di Pasuruan. Dalam menjalankan proses produksi PT.
Amerta Indah Otsuka sudah memenuhi aturan cara pembuatan produk dengan
cukup baik dan hygiene. Disamping itu PT. Amerta Indah Otsuka dalam proses
produksinya lebih banyak menggunakan tenaga mesin daripada sumber daya
manusia.

15
4.2 Batu Materi Medika
Minuman serbuk instan adalah minuman yang berupa serbuk atau butiran
halus dibuat dari bahan rempah-rempah atau buah-buahan atau biji-bijian atau
daun. Dapat disajikan cepat dengan cara diseduh dengan air matang baik dingin
maupun panas.
Keunggulan dari minuman instan tanaman obat :
1. Bisnis minuman instan tanaman obat mengalami peningkatan cukup
signifikan
2. Adanya kesadaran masyarakat dengan gaya hidup back to nature
3. Aspek fungsional kesehatan dapat menjaga kesegaran tubuh
4. Bentuk pengolahan tanaman obat cukup sederhana dimulai dari diambil
sarinya ditambah gula pasir, masak di atas api sedang hingga terbentuk
granul.
Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 01-4320-1996) serbuk minuman
tradisional adalah produk bahan minuman berbentuk serbuk atau granula yang
dibuat dari campuran gula dan rempah-rempah dengan atau tanpa penambahan
bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan.
A. Tabel syarat mutu serbuk minuman tradisional menurut standar
nasional Indonesia 01-4320-1996.
No. Kriteria uji Satuan Persyaratan
Keadaan :
Warna Skor Normal
Bau Skor Normal,khas rempah-
1.
rempah
Rasa Skor Normal,khas rempah-
rempah
2. Air, b/b % Maks.3,0
3. Abu, b/b % Maks 1,5
Jumlah gula (dihitung % Maks 85,0
4.
sebagai sakarosa), b/b

16
Bahan tambahan -
pemanis buatan - Tidak boleh ada
5. Sakarin Tidak boleh ada
Siklamat Sesuai SNI 01-0222-1995
Pewarna tambahan -
Cemaran :
Timbal (Pb) mg/kg Maks 0,2
6. Tembaga (Cu) mg/kg Maks 2,0
Seng (Zn) mg/kg Maks 50
Timah (Sn) mg/kg Maks 40
7. Cemaran arsen (As) mg/kg Maks 0,1
Cemaran mikroba :
Angka lempeng total Koloni/ 3 x 103
8. coliform gr <3
APM/g
r

B. Memanfaatkan tanaman obat


Prinsip dasar yaitu :
1. Mengenali tanaman
Dimulai dari nama ilmiah, nama daerah atau lokal, ciri-ciri tanaman atau
morfologi tanaman. Contoh :
Rempah : jahe, kencur, jeruk purut
Pangan : jagung, padi, singkong
Sayur : bayam merah, pare, katu, daun melinjo
Tanaman hias : bugenfil, melati, iler, tapak dara
Buah : papaya, jambu biji, alpukat, belimbing
Tanaman liar : tempuyung, pegagan, meniran, patikan kebo.
2. Mengetahui bagian dan khasiat tanaman yang digunakan sebagai obat

17
Contoh : bunga rosella sebagai antikolesterol, rimpang kunyit sebagai
analgetik, daun kejibeling sebagai diuretik, temulawak sebagai penambah
nafsu makan
3. Dosis
4. Pembuatan Simplisia
5. Alat
Alat-alat yang dibutuhkan dalam pembuatan minuman serbuk instan yaitu :
panci yang berbahan stainless still, blender, gelas ukur, pisau, timbangan,
kompor, sendok pengaduk, dan saringan.
6. Cara penggunaan dan penyimpanan
Cara penggunaan 1 sendok makan instan ditambah segelas air hangat ataupun
air dingin (± 220 ml), sebaiknya tidak dikonsumsi oleh penderita diabetes
mellitus karena kandungan gula pasir yang tinggi.
Penyimpanannya yaitu : kedap udara, tidak terkena sinar matahari langsung,
tidak lembab. Untuk instan rimpang tanaman obat memiliki daya tahan
penyimpanan 8-12 bulan.
7. Waktu panen
8. Jenis penyakit

C. Hal-hal yang harus diperhatikan pada pembuatan minuman instan


tanaman obat
Pada saat pembuatan instan bila ingin memasukkan bahan tambahan
rempah (misal sereh, pandan, dan sebagainya) maka sebaiknya dimasukkan pada
tahap pembuatan sari bersamaan dengan penyimpanan bahan pokok. Bila ingin
memasukkan bahan tambahan pemanis tambahan (misal madu, gula merah) maka
sebaiknya dimasukkan bersamaan dengan tahap pencampuran gula hingga
homogen sebelum disaring.
Perbandingan serbuk instan dengan jamu serbuk (seduh) yaitu :
1. Rasa manis sehingga lebih nikmat dikonsumsi
2. Tidak membutuhkan air mendidih, dapat disajikan dengan air dingin.
3. Mengandung banyak gula sehingga tidak cocok untuk penderita diabetes

18
4. Kandungan bahan aktif ditakaran porsi yang sama lebih sedikit.

D. Cara pembuatan minuman instan tanaman obat


Bahan-bahan yang digunakan
1. ½ kg temulawak
2. 1 kg gula pasir
3. Daun pandan
4. 800 cc air
Kegunaan instan temulawak yaitu :
1. Memperbaiki nafsu makan
2. Memperbaiki fungsi hati
3. Mengurangi nyeri sendi dan tulang menurunkan lemak darah
4. Sebagai antioksidan
5. Membantu memelihara kesehatan
Proses pembuatan
1. Membuat sari temulawak yaitu rimpang temulawak dicuci sampai bersih
kemudian dirajang dan diblender, kemudian disaring dan dimasukkan ke
dalam panci
2. Sari temulawak dipanaskan (hangat-hangat kuku)
3. Gula pasir ditambahkan, diaduk sampai larut, dan diangkat. Tidak perlu
sampai mendidih. Setelah larut disaring kembali untuk menghilangkan
kotoran-kotoran yang terdapat pada gula pasir.
4. Larutan yang telah disaring dipindah pada bejana yang lebih besar
5. Kemudian direbus sambil diaduk terus sampai menjadi Kristal/granul dengan
api sedang.
6. Granul/instan dituang pada tampah dan diayak sampai habis, bila ada yang
menggumpal dihancurkan dengan blender
7. Instan siap dipacking ke dalam botol dan diberi label.

19
E. Beberapa tanaman yang dijelaskan oleh Bapak Indrianto selaku salah
satu petugas di Batu Materia Medica

Sirih Hitam Tempur Batu


Fungsi : Antibakteri, keputihan Fungsi : Batu empedu, batu ginjal,
Peluruh seni

Belimbing wuluh Tapak doro


Fungsi : batuk, sariawan Commented [A.A5]: apa itu atuk???
Fungsi : Anti kanker

20
Mulwo Bugenfil
Fungsi : Antidiare Fungsi : Batuk, Pencernaan

Puring Tarasakum
Fungsi : Peluruh keringat Fungsi : Antiradang

Olces Iris
Fungsi : Daya ingat, diuretik Fungsi : Penghalus kulit, penguat
gigi

21
Merica lolot Alamanda
Fungsi : Penghangat, anti radang. Fungsi : antibiotik

Pandan duri Srigading


Fungsi :diabetes Fungsi : imunitas, antivirus

Remek Daging
Prasman
Fungsi :Peluruh seni, demam. Fungsi : Perut sembelit

22
Bapak Indrianto merupakan salah satu petugas di Batu Materia Medica Commented [A.A6]: ?

menjelaskan dan menunjukkan fasilitas dan kegiatan yang ada di lingkungan batu
materia medika. Fasilitas terdiri dari pembibitan, laboratorium kultur jaringan,
waktu panen, area sortasi basah dan pencucian, pengeringan simplisia, dan
penggilingan. Bapak Indrianto menjelaskan cara sortasi. Sortasi dibagi menjadi
dua yaitu sortasi basah dan sortasi kering. Sebelum melakukan sortasi pilihlah
tanaman yang paling bagus atau berkualitas. Setelah tanaman dibersihkan
kemudian ditiriskan untuk menghilangkan kadar airnya sampai 8 % hingga 10 %.
Setelah ditiriskan kemudian dikeringkan. Pengeringan dapat dilakukan dengan 4
cara yaitu diangin-anginkan, melalui pantulan cahaya, melalui matahari langsung,
atau menggunakan oven. Jika menggunakan sinar matahari langsung tidak boleh
mengeringkan melebihi waktu pkl. 12.00 karena adanya sinar ultraviolet yang
dapat merusak zat aktif dari tanaman. Apabila pengeringan menggunakan
pantulan cahaya biasanya dibawah atap yang berbahan fiber biasanya waktu
pengeringan maksimal 3 hari. Untuk warna simplisia harus berwarna sesuai
standar, kemudian setelah dikeringkan simplisia diremas untuk memastikan
apakah simplisia sudah kering atau belum. Kemudian disimpan dan selanjutnya
dilakukan penggilingan jika ingin dibuat ramuan. Jadi setiap tindakan yang
dilakukan mulai dari sortasi, pencucian, pengeringan, penyimpanan, semuanya
memiliki kode batch, hari, tanggal, dan waktu. Lama penyimpanan adalah 6
bulan.

23
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
PT. Amerta Indah Otsuka merupakan pabrik yang bergerak di bidang
bisnis minuman isotonik dan makanan ringan rendah lemak dengan produk yang
dihasilkan minuman ion pocari sweat dan cemilan sehat soyjoy. Bahan baku yang
digunakan dalam pembuatan minuman isotonik pocari sweat adalah air arthesis,
gula, dan garam dengan ditambah bahan pengemas (botol) yang bahan bakunya
berasal dari Jepang. Proses produksi yang dilakukan dalam pengolahan pocari
sweat ini semuanya dilakukan dengan peralatan dan mesin yang modern dan
dalam pengolahannya sudah sangat steril dan meminimalisir campur tangan
manusia. Dengan kapasitas produksi sebesar 600 botol/menit dan jam kerja
selama 23 jam per hari.
Soyjoy merupakan snack yang berbentuk bar yang tinggi serat dan protein
serta mengandung vitamin A, B dan E, sehingga dapat membantu memenuhi
kebutuhan serat dan protein harian. Sebagai pelopor snack sehat yang terbuat dari
kedelai utuh dan bahan-bahan asli yang dikeringkan, Soyjoy memiliki varian rasa
strawberry flavor, raisin almond flavor, banana flavor, chocolate almond flavor,
soyjoy crispy.
Batu Materia Medica berdiri pada tahun 1960 yang didirikan oleh R.M.
Santoso. Batu Materia Medica merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT)
dari Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Timur yang berlokasi di Kota Batu dan
mempunyai lebih dari 600 jenis tanaman obat.

5.2 Saran
1. Seharusnya saat melalukan perjalanan untuk melihat proses produksi Pocari
Sweat seharusnya diperlihatkan secara langsung
2. Semoga koleksi tanaman obat dapat diperbanyak lagi dan dapat dimanfaatkan
dengan maksimal untuk kebutuhan obat-obatan di lingkungan masyarakat.

24
DAFTAR PUSTAKA

25
LAMPIRAN

IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) PT. Amerta Indah Otsuka Commented [A.A7]: pararaf centre

Denah Gedung PT. Amerta Indah Otsuka Commented [A.A8]: pararaf centre

26
Bagan Alur Pembuatan Simplisia dan Serbuk Materia Media Batu Malang

Pembuatan Serbuk Instan

27
Pabrik Soyjoy di PT. Amerta Indah Otsuka

28

Anda mungkin juga menyukai