Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

ANALISIS QUALITY CONTROL PT. AMERTA INDAH OTSUKA

Oleh :

GITA PERTIWI

20150410348

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

MARET 2018

i
LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

ANALISIS QUALITY CONTROL PT. AMERTA INDAH OTSUKA

Oleh :

GITA PERTIWI

20150410348

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

MARET 2018

ii
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KULIAH KERJA LAPANGAN

ANALISIS QUALITY CONTROL PT. AMERTA INDAH OTSUKA

Disusun oleh:

GITA PERTIWI

20150410348

Telah disetujui Dosen Pembimbing Lapangan


Pembimbing

Tri Maryati., SE., MM.. Yogyakarta, 21 Maret 2018


NIK. 19620922199303 143 028

iii
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kemudahan, karunia dan
rahmat dalam penulisan laporan kuliah kerja lapangan dengan judul “ANALISIS
QUALITY CONTROL PT. AMERTA INDAH OTSUKA” sehingga dapat
terselesaikan dengan baik dan tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Laporan KKL (Kuliah Kerja Lapangan) disusun untuk memenuhi persyaratan
dalam mata kuliah KKL. Penulis mengambil topik ini dengan harapan dapat
memberikan masukan bagi perusahaan dalam menjamin kualitas mutu produknya.
Penulisan laporan ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih
sebanyak-banyaknya kepada :
1. Ibu Tri Maryati., SE., MM yang dengan penuh kesabaran telah memberikan
masukan dan bimbingan selama proses penyelesaian laporan.
2. Ayah dan ibu serta saudara-saudaraku yang senantiasa memberikan dorongan dan
perhatian kepada penulis hingga dapat menyelesaikan laporan KKL ini.
3. Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan dan
semangat dalam proses penyelesaian laporan KKL ini.

Penulis menyadari bahwa sepenuhnya laporan KKL ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun
dari semua pihak.

Yogyakarta, 21 Maret 2018


Penulis,

Gita Pertiwi

iv
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL.....................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................................ii
KATA PENGANTAR.................................................................................................iii
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................iv
BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................1
A. Latar Belakang....................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...............................................................................................2
C. Tujuan.................................................................................................................2
D. Manfaat...............................................................................................................2
BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE OBSERVASI...............................4
A. Landasan Teori...................................................................................................4
B. Metode Observasi...............................................................................................6
1. Obyek..............................................................................................................6
2. Jenis Data........................................................................................................6
3. Teknik Pengumpulan Data..............................................................................6
4. Definisi Operasional Variabel.........................................................................7
BAB III PEMBAHASAN.............................................................................................9
A. Gambaran Umum Perusahaan............................................................................9
1. Sejarah PT.Amerta Indah Otsuka...................................................................9
2. Produk yang Dihasilkan PT. Amerta Indah Otsuka :....................................12
3. Logo Perusahaan...........................................................................................14
B. PEMBAHASAN...............................................................................................15
1. Proses Pengelolaan Raw Material.................................................................15
2. Sistem Kerja Mesin dan Tenaga Kerja.........................................................15
3. Hasil Produksi...............................................................................................19
4. Pengepakan Produk (Packaging)..................................................................20
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................24
1. KESIMPULAN................................................................................................24

v
2. SARAN.............................................................................................................24

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Produk PT. Amerta Indah Otsuka..............................................................12


Gambar 2. Logo Perusahaan........................................................................................14

vii
1

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Di era globalisasi ini konsumen memiliki keragaman selera dan

kebutuhan akan produk yang berkualitas. Kebutuhan akan minuman dan

makanan yang berkualitas dan sehat sangat diminati oleh masyarakat saat

ini. Konsumen semakin menyadari pentingnya kesehatan dengan cara

memilih produk yang berkualitas. Munculnya produk minuman kesehatan

seperti isotonic drink, energy drink, dan milk fermentation semakin

diminati oleh masyarakat Indonesia. Contohnya seperti minuman isotonik

yang diproduksi oleh PT. Amerta Indah Otsuka yaitu Pocari Sweat.

Minuman isotonik, Pocari Sweat ini bukan hanya sekedar minuman

yang ditujukan sebagai penghilang rasa haus saja, tetapi sebagai pengganti

ion tubuh yang hilang untuk membantu mengembalikan kesegaran dan

kebugaran akibat aktivitas setiap hari. Komposisi Pocari Sweat sengaja

didesain mirip dengan cairan tubuh dengan kandungan elektrolit yang

seimbang, sehingga dapat diserap lebih cepat oleh tubuh dibandingkan

dengan air minum biasa dan dapat mencegah terjadinya dehidrasi pada

tubuh. Selain itu, Pocari Sweat tidak hanya bermanfaat mengembalikan

cairan dan ion yang hilang dari tubuh akibat berbagai aktivitas secara

optimal dengan cepat, tetapi juga dapat menjaga kesehatan kulit,

menstabilkan suhu tubuh, melancarkan proses ekskresi, dan memulihkan


2

kondisi tubuh sesudah sakit. Kesehatan juga akan lebih terjaga dan

aktivitas dapat berjalan dengan lancar.

Banyaknya minat konsumen terhadap produk Pocari Sweat,

membuat perusahaan asal Jepang, yaitu Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd

melebarkan sayapnya dengan mendirikan cabang perusahaannya di

Indonesia. Semua pabrik yang berdiri di Indonesia memakai sistem yang

lebih baik untuk terus meningkat kualitasnya demi kepuasan konsumen

Indonesia.

Demi mempertahankan posisinya sebagai pemimpin pasar, salah satu

strategi yang dilakukan oleh PT. Amerta Indah Otsuka adalah dengan cara

memperhatikan kualitas produknya. Karena konsumen menghendaki

produk yang berkualitas namun semurah mungkin dari yang tersedia.

Tidak hanya itu, konsumen juga mengharapkan manfaat yang lebih besar

dari pengorbanan yang ia lakukan untuk memperoleh manfaat produk

tersebut. Karena kualitas yang baik menimbulkan respon yang baik bagi

konsumen, sehingga meningkatkan penjualan. Kualitas yang baik juga

menciptakan reputasi yang baik bagi perusahaan dimata konsumennya.

Reputasi yang baik menimbulkan kepercayaan konsumen kepada

perusahaan, sehingga konsumen akan terus melakukan pembelian dan

bahkan membantu promosi bagi perusahaan, yang pada akhirnya akan

meningkatkan penjualan sehingga meningkatkan keuntungan. Selain itu,

kualitas yang baik akan meningkatkan produktivitas perusahaan. Produk


3

yang dihasilkan melalui control kualitas yang baik akan mengurangi

tingkat pengerjaan ulang karena cacat. Pengurangan biaya yang

disebabkan oleh hal tersebut akan meningkatkan keuntungan bagi

perusahaan,

Untuk itu, PT. Amerta Indah Otsuka akan berupaya untuk

memberikan apa yang diinginkan konsumen dalam persaingan yang

semakin ketat dengan memperhatikan kualitas produk. Oleh karena itu,

penulis ingin menganalisis bagaimana cara PT. Amerta Indah Otsuka

dalam menerapkan quality control dalam meningkatkan kualitas

produknya.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara PT. Amerta Indah Otsuka dalam menerapkan quality

control produknya?

C. Tujuan

1. Menganalisis cara penerapan quality control pada PT. Amerta Indah

Otsuka.

D. Manfaat

Manfaat bagi penulis, yaitu:

1. Meningkatkan wawasan dan pengalaman.

2. Mendapatkan pengetahuan tentang proses produksi dan kualitas

produk perusahaan.

3. Sebagai sarana bertukar informasi antara penulis dengan perusahaan.


4

Manfaat bagi perusahaan, yaitu:

a. Meningkatkan citra perusahaan.

b. Memperkuat brand merk perusahaan di mata masyarakat.

c. Memperbaiki quality control yang sudah dilakukan perusahaan.


5

BAB 1I TINJAUAN PUSTAKA DAN METODE OBSERVASI

A. Landasan Teori

Quality Control (QC) adalah suatu prosedur yang berguna untuk

memastikan bahwa produk yang diproduksi atau jasa yang dilakukan

sudah memenuhi standar kualitas serta memenuhi persyaratan klien

dan pelanggan. Pada dasarnya, quality control ini berkaitan dengan

kegiatan operasional dan teknik yang digunakan untuk memenuhi

persyaratan kualitas. Standar kualitas produk manufaktur ini meliputi

bahan baku, proses produksi, produk jadi hingga produk sampai ke

tangan konsumen. Tujuan utama quality control adalah untuk

memastikan bahwa produk yang akan dikirimkan ke pelanggan adalah

bebas dari cacat dan dapat diterima sesuai dengan persyaratan kualitas

yang ditentukan. Jika ditemukan produk yang cacat maka diperlukan

tindakan perbaikan yang sesuai.

Untuk menjaga dan meningkatkan kualitas, pada umumnya

perusahaan akan menggunakan dua teknik yaitu teknik pengendalian

kualitas (quality control) dan teknik penjaminan kualitas (quality

assurance). Kegunaan dua teknik tersebut adalah untuk memastikan

bahwa produk akhir sudah memenuhi persyaratan dan standar kualitas

yang telah ditetapkan. Namun pada dasarnya Quality Control (QC)


6

dan Quality Assurance (QA) merupakan dua fungsi dan teknik

penjagaan dan peningkatan kualitas yang berbeda.

Quality control dilalui oleh lima tahap, yaitu:

1. Menentukan apa yang seharusnya dikontrol.

2. Menentukan unit-unit pengukuran.

3. Menetapkan standar kinerja.

4. Mengukur kinerja.

5. Evaluasi dengan membandingkan antara kinerja sebenarnya

dengan standar kinerja.

Selain itu, terdapat tiga aspek yang ditekankan pada pendekatan

quality control, yaitu:

1. Unsur-unsur seperti kontrol, manajemen pekerjaan, proses-

proses yang terdefinisi dan telah terkelola dengan baik,

kriteria integritas dan kinerja, dan identifikasi catatan.

2. Kompetensi, seperti pengetahuan, keterampilan,

pengalaman, dan kualifikasi

3. Elemen lunak, seperti kepegawaian, integritas, kepercayaan,

budaya organisasi, motivasi, semangat tim, dan hubungan

yang berkualitas.

Penekanan quality control terletak pada pengujian produk untuk

mendapatkan produk yang cacat. Dalam pemilihan produk yang akan

diuji, biasanya dilakukan pemilihan produk secara acak menggunakan


7

teknik sampling. Setelah menguji produk yang cacat, hal tersebut akan

dilaporkan kepada manajemen pembuat keputusan apakah produk

dapat dirilis atau ditolak. Hal ini dilakukan guna menjamin kualitas

dan merupakan upaya untuk meningkatkan dan menstabilkan proses

produksi serta proses-proses lainnya yang terkait untuk menghindari

atau setidaknya meminimalkan, isu-isu yang mengarah kepada

kecacatan-kecacatan di tempat pertama, yaitu pabrik. Untuk pekerjaan

borongan, terutama pekerjaan-pekerjaan yang diberikan oleh instansi

pemerintah, isu-isu pengendalian mutu adalah salah satu alasan utama

yang menyebabkan tidak diperbaharuinya kontrak kerja.

Terdapat tiga teknik quality control yang umum digunakan oleh

sebuah perusahaan manufacturing, yaitu:

1. Inspeksi atau Inspection adalah menguji produk-produk yang

akan dikirim ke pelanggan untuk memastikan tidak ada yang

cacat dan sesuai dengan persyaratan kualitas yang telah

ditentukan.

2. Statistical Sampling adalah memilih sejumlah unit/produk

secara acak dari suatu batch atau lot untuk diperiksa kembali

dengan tujuan untuk memastikan produk yang akan

dikirimkan tersebut tidak terdapat produk cacat dan sesuai

dengan persyaratan kualitas yang ditentukan.


8

3. QC Seven Tools atau Tujuh alat pengendalian kualitas terdiri

dari Histogram, Scatter Diagram, Control Chart, Check

Sheet, Pareta Diagram, Cause and Effect Diagram dan Flow

Chart. Alat-alat tersebut digunakan untuk membantu

menemukan ketidaksesuai dan kecacatan pada produk.

Di dalam perusahaan, pengendalian kualitas akan melibatkan

sistem untuk memastikan bahwa produk dan jasa yang diproduksi

dapat memenuhi persyaratan dari pelanggan maupun produsen itu

sendiri. Sistem yang digunakan ini dikembangkan bersama dengan

disiplin bisnis atau rekayasa lainnya dengan menggunakan pendekatan

lintas fungsional. Contoh standar dan pendekatan quality control

adalah ISO 9001:2008 dan TQM (Total Quality Management). ISO

9000 mendefinisikan quality control adalah "Sebuah bagian dari

manajemen mutu difokuskan pada pemenuhan persyaratan mutu".


9

B. Metode Observasi

1. Obyek

Obyek observasi dari laporan ini adalah PT. Amerta Indah

Otsuka yang berlokasi di Malang, Jawa timur, Indonesia.

2. Jenis Data

a) Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh

perorangan atau suatu organisasi secara langsung dari objek

yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan

yang dapat berupa wawancara dan observasi.

b) Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang

diterbitkan oleh berbagi instansi lain. Biasanya sumber tidak

langsung berupa data dokumentasi dan arsip-arsip resmi (PT.

Amerta Indah Otsuka).

3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam laporan ini, penulis menggunakan teknik survey dan

wawancara. Teknik survey dilakukan ketika penulis melakukan

kunjungan ke PT. Amerta Indah Otsuka yang berlokasi di Malang,

Jawa timur, Indonesia. Sedangkan wawancara dilakukan ketika


10

penulis sedang melihat proses produksi dan langsung dijelaskan

oleh karyawan perusahaan tersebut.

4. Definisi Operasional Variabel

Quality Control atau pengendalian kualitas sangat diperlukan

dalam berbagai sektor industri, mulai dari manufaktur hingga produksi

tangan. Tugas umum dari quality control adalah melakukan

pemeriksaan secara visual untuk menguji dari setiap produk.

Pemeriksaan produk dapat berlangsung baik pada sebelum, selama dan

sesudah proses produksi dilakukan. Pengujian ini dilakukan secara

manual, atau juga ada yang menggunakan bantuan teknologi. Quality

control tidak hanya melakukan kegiatan pemeriksaan saja, akan tetapi

juga mempunyai tanggung jawab dalam melakukan pemantauan dan

menjalankan peralatan-peralatan inspeksi. Selain itu quality control

juga merekam kemudian melakukan analisis data kualitas dari produk

yang diproduksi perusahaan tersebut.

Secara lebih spesifiknya, quality control adalah orang yang

memiliki tugas untuk menjalankan penelitian atau meneliti produk

baik selama proses produksi, baik itu sebelum, pada saat, dan sesudah

dilakukannya proses produksi. Tujuannya adalah untuk memperoleh

kualitas pada produk-produk tersebut agar sesuai dengan diharapan

oleh perusahaan. Tugas dari quality control meliputi monitoring,


11

kemudian uji tes dan juga melakukan pemeriksaan secara menyeluruh.

Quality control memiliki kewenangan untuk menerima bahkan

menolak produk perusahaan yang akan dipasarkannya. Apabila produk

yang dihasilkan dari perusahaan tersebut tidak memenuhi kelayakan

maka quality control dapat saja menolak produk tersebut untuk

dipasarkan, dan tidak peduli terhadap proses produksi dan sesulit

apapun pembuatan produk tersebut dilakukan oleh perusahaan.


12

BAB III PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah PT. Amerta Indah Otsuka

PT. Amerta Indah Otsuka merupakan anak perusahaan Otsuka

Pharmaceutical Co., Ltd., yaitu sebuah perusahaan yang bergerak di

bidang farmasi yang sudah terkenal di Jepang. PT. Amerta Indah Otsuka

bergerak di bidang bisnis minuman isotonik, perusahaan ini dulu belum

sebesar dan berkembang dibandingkan saudaranya PT. Otsuka Indonesia

yang lebih dulu masuk ke Indonesia yang bergerak di bidang farmasi. PT.

Amerta Indah Otsuka merupakan sebuah perusahaan yang memasarkan

produk minuman Pocari Sweat di Indonesia. Belakangan ini selain

memproduksi minuman isotonik dengan merek Pocari Sweat, PT. Amerta

Indah Otsuka juga memproduksi makanan ringan berbentuk bar yang

terbuat dari tepung kedelai dan buah-buahan asli dengan merek soyjoy.

Pocari Sweat mulai masuk ke pasar Indonesia pada tahun 1990.

Pertama kali masuk ke Indonesia hanya 30.000 kaleng setahun. Inipun

harus di datangkan dari pabrik minuman Pocari Sweat di Korea Selatan.

Pada tahun 1991 Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd mendirikan PT. Amerta

Indah Otsuka dengan membuka pabriknya di Lawang (Malang, Jawa


13

Timur) yang memproduksi Pocari Sweat dengan dipimpin presiden

direkturnya Yoshihiro Bando.

Dengan semboyan ‘Otsuka-people creating new products for better

health worldwide’, kami menghasilkan produk-produk nutraceuticals

(nutrisi dan farmasi) unggulan yang dipasarkan dengan strategi

pemasaran yang mengena dan jaringan distribusi yang kuat.

Perusahaan ini mempunyai visi “to be a brilliant company by

giving the most reliable contribution to consumers and societies” dan

beberapa misi yaitu :

a. To develop and maintain high quality employees in order to ensure

high quality product.

b. To ensure the needs and walfare of consumers and society as the main

priority.

c. To develop and maintain mutual relationship with business partners.’

d. To become a trustable company.

e. To become an effective and efficient company either in operational

and financial.
14

f. To catch the oppurtunities in order to create new market for

distributed high quality products to more consumers.

Pada waktu baru didirikan pabrik tersebut memiliki kapasitas

produksi 7 juta kaleng per bulan. Tapi sebelum dipasarkan oleh PT.

Amerta Indah Otsuka, penjualan Pocari Sweat di bawah kendali PT.

Otsuka Indonesia sebagai perusahaan patungan di bidang farmasi dengan

Otsuka Pharmaceutical Co., Ltd Jepang. Selama di bawah kendali PT.

Otsuka Indonesia distribusi Pocari Sweat dijadikan satu dengan produk

farmasi (obat-obatan) PT. Otsuka Indonesia yang menyebabkan pasar

Pocari Sweat menjadi kurang jelas dan distribusinya menjadi tidak

berjalan dengan baik. Agar lebih fokus, akhirnya diputuskan pemasaran

dan distribusi Pocari Sweat sepenuhnya diserahkan ke PT. Amerta Indah

Otsuka.

Setelah selama 13 tahun beroperasi dari tahun 1991 sampai 2004

pabrik di Lawang diputuskan untuk dipindahkan ke pabrik Sukabumi

pada awal tahun 2004. Pertimbangannya adalah untuk lebih menekan

biaya produksi dan transportasi serta memberikan kemudahan penyediaan

bahan baku. Sejak dipindahkan ke Sukabumi pabrik mampu

memproduksi Pocari Sweat dua kali lipat menjadi 14 juta kaleng per

bulan.
15

Pada tahun 2007 dibangun pabrik baru dengan fasilitas produksi

PET (minuman kemasan botol) untuk memproduksi Pocari Sweat dalam

bentuk botol. Menelan biaya investasi lebih dari Rp. 100 miliar, pabrik

tersebut memiliki kapasitas produksi sebesar 250.000 botol per jam.

Produk Pocari Sweat terus berkembang.

2. Produk yang dihasilkan PT. Amerta Indah Otsuka:

Pabrik Pocari Sweat yang berada di Kejayan Pasuruan memiliki

kemasan Pocari Sweat yang bervarian, di antaranya :

Gambar 1. Produk PT. Amerta Indah Otsuka

Hasil produk dari Otsuka terdiri dari beberapa kelompok yakni:

a. Pocari Sweat untuk konsumen domestik.

b. Produk PT. Amerta Indah Otsuka untuk tujuan Export.

c. Pocari Sweat produksi Jepang.


16

d. Pocari Sweat kemasan kaleng dan shachet untuk konsumen domestik.

e. Pocari Sweat kemasan kaleng produksi Jepang.

f. Soyjoy untuk konsumen domestik.

PT. Amerta Indah Otsuka tidak membatasi pemesanan barang

kepada konsumen atau pelanggan, bahkan PT. Amerta Indah Otsuka

memenuhi stocking barang sebanyak-banyaknya.

Pocari Sweat bukan obat dan juga bukan air putih (air mineral)

biasa, akan tetapi Pocari Sweat berada di tengah-tengah antara obat dan

air putih. Dikatakan bukan obat karena Pocari Sweat tidak memiliki efek

samping dan bisa dikonsumsi bersama dengan obat (selama obat tidak

tertera larangan untuk diminum bersamaan dengan Pocari Sweat/cairan

pengganti tubuh). Tidak sama dengan air putih karena Pocari Sweat

sebenarnya satu tingkat lebih baik daripada air putih biasa. Karena

kandungan pada air putih hanya terdapat mineral sedangkan Pocari Sweat

terkandung mineral dan ion. Yang paling penting Pocari Sweat tidak

menggantikan peran penting bagi air, karena tidak mungkin dalam

menjalani kehidupan sehari-hari kita selalu menggunakan Pocari Sweat

sebagai pengganti air.

3. Logo Perusahaan
17

Gambar 2 . Logo Perusahaan

Logo Perusahaan merupakan sebuah gambaran simbolis dari

falsafah perusahaan Otsuka Pharmaceutical mengadopsi huruf huruf 'O'

dari inisial nama perusahaan sebagai motifnya. Mewakili langit, motif 'O'

besar diatas berwarna gradasi biru khas Otsukamenandakan

"keterbukaan", "kebebasan", "kecerdasan", dan "masa depan". Motif 'O'

kecil berwarna merah khas Otsuka mewakili pusat energi Otsuka

Pharmaceutical, yang merupakan sumber dari prinsip-prinsip di atas.

Disusun secara berimbang dengan 2 motif tersebut, nama Otsuka

ditulis menggunakan huruf yang jelas dan mudah dibaca. Logo ini

menyampaikan komitmen penuh semangat dari Otsuka Pharmaceutical

pada kebahagiaan umat manusia melalui kesehatan yang baik. Gambar


18

B. PEMBAHASAN

1. Proses Pengelolaan Raw Material

Menurut Handoko, 2002 bahwa Persediaan bahan mentah (raw

materialis), yaitu persediaan barang-barang berwujud mentah. Persediaan

ini dapat diperoleh dari sumber-sumber alam atau dibeli dari para supplier

atau dibuat sendiri oleh perusahaan untuk digunakan dalam proses

produksi selanjutnya. Perusahaan Otsuka dalam menghasilkan produk

Pocari Sweat sangat memperhatikan proses pembuatan atau produksinya,

dari pengolahan raw material (bahan baku) yang sangat berkualitas dan

dijamin aman bagi kesehatan, selain melihat raw material-nya juga

memperhatikan sistem kerja mesin untuk proses produksi dan tenaga kerja

yang berkompeten yang dapat menghasilkan hasil produksi yang baik dan

steril. (Handoko, 2002).

2. Sistem Kerja Mesin dan Tenaga Kerja

Menurut buku manajemen operasi suyadi prawirosuntono

mengatakan bahwa, pemelihaaran mesin didahulukan untuk menunjang

operasi produksi perusahaan:

a. Preventive maintenance (pemeliharaan pencegahaan), yang

dilaksanakan dalam periode waktu yang tetap atau dengan

criteria tertentu pada berbagai tahap proses produksi tujuannya

agar produk yang dihasilkan sesuai dengan rencana, baik mutu,

biaya maupun ketepatan waktunya. Terdapat pencegahan jika


19

mesin terjadi kerusakan, maka terlebih dahulu pegawai dalam

bidang mesin mengecek terlebih dahulu mesin-mesin yang

rusak atau bermasalah. Agar saat mesin berjalan tidak terjadi

kerusakan atau problem dalam proses packaging atau pada saat

labeling.

b. Corective maintenance (pemeliharaan koreksi) adalah

perawatan yang dilaksanakan agar produk sesuai dengan

rencana baik mutu, biaya, maupun kecepatan waktunya. Pada

saat kuliah kerja lapangan, kami melihat alat-alat mesin yang

sangat canggih. Seluruh proses produksi Pocari Sweat mulai

tahap awal pembuatan hingga packaging produk diproses

menggunakan mesin berteknologi canggih. Dalam rangkaian

proses produksi tersebut juga terdapat suatu alat detektor yang

mampu mengecek kualitas produk secara otomatis. Jika

kualitas produk, kemasan, dan label berkualitas jelek (product

reject), maka mesin akan secara otomatis membuang produk ini

ke tempat pembuangan dan tidak akan dilanjutkan ke proses

produksi selanjutnya.

Dalam sehari, proses produksi Pocari Sweat hanya berhenti satu

jam saja. Mesin ini dirancang untuk bekerja selama 23 jam per harinya.

Saat proses produksi berjalan, ruangan mesin harus disterilisasi dan tidak

boleh ada pegawai yang masuk ke dalam ruangan tersebut. Pegawai akan
20

memasuki ruangan produksi saat mesin itu berhenti, yaitu kurang lebih

satu jam dalam sehari. Pegawai akan mengontrol kesiapan dan kelancaran

mesin yang akan dijalankan. Selain itu, pegawai juga bertugas mengecek

setiap mesin untuk menjaga dan memperbaiki kualitas produksi Pocari

Sweat. Dalam bagian proses produksi, biasanya tenaga kerja yang

dibutuhkan adalah laki-laki, khusus untuk perempuan hanya ditempatkan

pada bagian office atau operator saja. Jadi, proses produksi yang

dilakukan oleh PT. Amerta Indah Otsuka ini benar-benar dilakukan oleh

mesin saja, tetapi masih dalam pengawasan sumber daya manusia.

Tidak hanya teknologi canggih yang dapat mengembangkan

perusahaan ini, akan tetapi PT. Amerta Indah Otsuka juga mempunyai

sumber daya manusia yang bisa menyukseskan perusahaan ini. Sumber

daya manusia pada PT. Amerta Indah Otsuka ini dituntut untuk dapat

mengembangkan dan memajukan perusahaan dengan semangat dan

kreatifitas yang dimiliki oleh masing-masing individu.

Menurut Ruch, Fearon dan Witers (1992) “Production/operation

cannot function without people. the human resources function is to

recruitment train workers to fill production process according to the job

design and skill assessment performed by work study analyts” (Produksi/

operasi tidak dapat berfungsi tanpa orang. Fungsi sumber daya manusia

adalah untuk melatih para pekerja perekrutan untuk mengisi proses


21

produksi sesuai dengan desain dan keterampilan penilaian pekerjaan yang

dilakukan oleh analyts studi kerja).

PT. Amerta Indah Otsuka sangat memperhatikan proses produksi

dalam menghasilkan produk yang berkualitas baik dan layak dikonsumsi

oleh masyarakat luas. Produk yang dihasilkan oleh PT. Amerta Indah

Otsuka di Indonesia ini tidak hanya Pocari Sweat saja, tetapi juga Soyjoy,

yaitu produk makanan yang tentunya juga menyehatkan.

Pada musim penghujan pemesanan produk lebih sedikit daripada

musim panas, oleh karena itu stock barang akan tersisa banyak dalam

gudang dan sebaliknya jika di musim panas pemesanan barang meningkat

karena pada musim panas produk Pocari Sweat lebih banyak diminati oleh

masyarakat untuk dikonsumsi sebagai pengganti cairan dalam tubuh.

3. Hasil Produksi

Menurut Marius P. Angipora, produk adalah suatu yang dapat

ditawarkan ke suatu pasar untuk mendapatkan perhatian, pemakaian yang

dapat memenuhi keinginan atau kebutuhan. Sesuai dengan visi awal

terciptanya Pocari Sweat yakni menciptakan minuman kesehatan yang

rasanya enak diminum setiap hari dan menciptakan produk baru untuk

kesehatan yang lebih baik. Maka produk ini memiliki daya tarik tersendiri

bagi para konsumen. Sehingga Pocari Sweat mendapatkan perhatian

khusus di mata masyarakat.


22

Sedangkan menurut Philip Kotler, produk adalah sesuatu yang

dapat ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan suatu kebutuhan

atau keinginan. Karena produk ini sangat unik dan memberikan pengaruh

baik bagi kesehatan serta memiliki rasa yang tidak pernah ada sebelum

Pocari Sweat ada di pasaran, maka Pocari Sweat dapat memenuhi

kebutuhan cairan manusia dengan inovasi yang menarik yakni berupa

minuman ringan. Dengan komitmen awal, PT. Amerta Indah Otsuka

berkomitmen untuk menciptakan produk unik dan inovatif, memperbaiki

kesehatan dan dapat mengkontribusi kesehatan bagi umat manusia di

seluruh dunia. Sehingga Pocari Sweat mampu menciptakan area pasar

baru yang belum pernah ada sebelumnya.

Selama proses produksi, semua tahapan dilakukan oleh mesin

berteknologi canggih sehingga produk-produk yang dihasilkan steril dan

memiliki kualitas terbaik dengan diawasi dan dikontrol oleh sumber daya

manusia yang berkompeten. PT. Amerta Indah Otsuka juga sangat teliti

dalam proses pembuatan produk Pocari Sweat. Mulai dari botol, isi

sampai kemasan, semua dilakukan untuk mengutamakan kualitas produk.

Sehingga produk-produk yang sampai di tangan konsumen benar-benar

terjaga kualitasnya. Hal yang seperti ini mungkin terlihat sepele bagi

masyarakat, akan tetapi sangat penting bagi mereka yang peduli dengan

kualitas barang atau makakanan yang akan mereka konsumsi.


23

Dengan menjaga kualitas produk, Pocari Sweat menjadi salah satu

pilihan pertama yang akan dipilih oleh calon pembeli. Karena bagi

pembeli, produk yang dijaga proses produksinya dengan baik, maka akan

menjadi produk yang baik pula untuk di konsumsi.

4. Pengepakan Produk (Packaging)

Menurut Cannon, Mc Carthy dan Perreault (2008:306),

“Pengemasan (packaging) meliputi kegiatan promosi, perlindungan, dan

penambahan nilai sebuah produk”. Sedangkan promosi yang dilakukan

PT Amerta Indah Otsuka pada awal mula yaitu dengan pembagian secara

gratis oleh perusahaan Pocari Sweat. Awal peluncuran Pocari Sweat

memang menuai kritik yang pedas dari para staff perusahaan Otsuka

ataupun masyarakat luas, khususnya pada penduduk jepang. Mereka

beranggapan bahwa rasanya tidak enak untuk diminum dan terasa aneh

untuk pertama kali. Tapi dengan tekad yang sangat kuat, presiden

direktur Akihiko Otsuka akhirnya mempunyai ide untuk membagikan

produk Pocari Sweat secara gratis kepada masyarakat luas dalam jangka

waktu setahun lamanya.

PT Amerta Indah Otsuka adalah produsen minuman isotonic.

Pocari Sweatdi Indonesia yang membangun fasilitas pembuatan kemasan

botol (PET Line Production) di Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dalam

rangka memenuhi permintaan pasar Indonesia terhadap minuman

kemasan botol Pocari Sweat yang semakin meningkat. Beroperasinya


24

PET Line Production ini akan memungkinkan PT Amerta Indah Otsuka

menjamin ketersediaan produk Pocari Sweat kemasan botol di pasar

dalam negeri, selain kemasan kaleng yang sudah diproduksi sejak awal.

Sebelumnya, ketersediaan Pocari Sweat kemasan botol untuk pasar

Indonesia masih diimpor dari Cina. Kini, seiring dengan perkembangan

pasar produk kemasan botol di dalam negeri yang sangat pesat, PT

Amerta Indah Otsuka, mengembangkan fasilitas produk kemasan botol di

area pabrik Pocari Sweat di Sukabumi.

Setelah melakukan beberapa tahapan proses pengepakan Pocari

Sweat tersebut, Pocari Sweat yang sudah jadi disusun oleh mesin dan

dikemas ke dalam karton box untuk siap dikirim.

Dalam tahapan pergantian kemasan produk Pocari Sweat bisa

membuat ketertarikan konsumen, karena kemasan yang juga berfariasi

dengan beberapa ukuran produk. Konsumen bisa mengkonsumsi Pocari

Sweat dengan membelinya sesuai dengan kebutuhan tubuh. Disinilah

letak fungsi dari beberapa ukuran kemasan dari produk Pocari Sweat.

Mulai dari ukuran terkecil produk Pocari Sweat diluncurkan yaitu

kemasan sachet 15 gram, sampai saat ini terdapat kemasan botol yang

berisi 2 liter Pocari Sweat. Beberapa contoh telah kami paparkan seperti

contoh diatas. Ada 2 tes yang harus dilakukan sebelum produk botol

Pocari Sweat dimasukkan ke dalam kardus :


25

a. Tes Fisik: tes fisik ini merupakan pengecekan botol-botol

Pocari Sweat. Apabila terjadi cacat dalam botol, tutup botolnya

maupun lebelnya produk tersebut tidak lolos dari pengepakan

ke kardus.

b. Tes kimia: tes kimia ini dilakukan di lab khusus yang telah

disediakan PT. Amerta Indah Otsuka. Apabila hasil uji tes ini

menunjukkan produk layak dikonsumsi dan berkualitas baik,

maka produk Pocari Sweat bisa dipasarkan ke masyarakat luas.

Proses packing ini merupakan proses produksi dari infusion set

tipe OI-24. Proses packing adalah proses memasukkan kardus kecil

(inner packing) yang sudah diisi dengan infusion set kedalam kardus

besar (outer packing), dimana setiap satu kardus besar berisi 8 kardus

kecil. Setelah itu kardus ditutup dengan menggunakan lakban, kardus

ditumpuk sementara di tempat penyimpanan sementara ini sebelum

akhirnya dikirim ke gudang barang jadi. Rata-rata proses pengiriman dari

tempat ini ke gudang barang adalah satu minggu dua kali pengiriman.
26

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

1. KESIMPULAN

Quality control yang dilakukan oleh PT. Amerta Indah Otsuka

membuat perusahaan semakin dipercaya oleh masarakat, karena kualitas

produk yang dihasilkan tidak dapat diragukan lagi dan sangat terjamin.

Dengan adanya quality control yang dilakukan perusahaan, produk yang

dihasilkan oleh PT. Amerta Indah Otsuka ini menjadi produk yang layak

untuk dikonsumsi dalam hal kesehatan dan keseharian.

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan mengenai

sistem pengelolaan quality control pada PT Amerta Indah Otsuka yakni:

a. PT Amerta Indah Otsuka menggunakan sistemnya untuk mengawasi

dan mengelola seluruh aktivitas perusahaan termasuk kualitas

produknya.

b. Seluruh kegiatan produksi PT. Amerta Indah Otsuka tidak hanya

didukung oleh teknologi yang canggih, tetapi juga sumber daya yang

berkompeten sehingga hasil produksi yang dihasilkan memiliki

kualitas yang baik.

2. SARAN
27

a. Saat melakukan kuliah kerja lapangan di PT. Amerta Indah Otsuka ini,

seharusnya mahasiswa dan mahasiswi aktif untuk bertanya dalam

mengumpulkan informasi yang sebanyak-banyaknya untuk

mengerjakan laporan kuliah kerja lapangan agar peneliti dapat

mengambil topik penelitian yang baru.

b. Sebaiknya sebelum melakukan kuliah kerja lapangan, mahasiswa

dapat mencari informasi perusahaan yang akan dikunjungi agar aktif

dalam sesi tanya jawab dapat.


28

DAFTAR PUSTAKA

Angipora Marius P., 2002, Dasar-Dasar Pemasaran, PT. Raja Grafindo Persada,

Jakarta.

Sofyan Assuari. 1990. Manajemen Produksi dan Operasi. Edisi Keempat.

LPFE UI :Jakarta.

Suyadi Prawirosentono. 2001. “Manajemen Operasi”, Edisi Ketiga, PT. Bumi

Aksara, Jakarta.

T. Hani Handoko, 2002. “Dasar-Dasar Manajemen Produksi dan Operasi”. Edisi

Pertama, Yotakarta, BPFE..

https://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_mutu

https://ilmumanajemenindustri.com/perbedaan-pengertian-quality-control-qc-quality-

assurance-qa/

https://rainaya.wordpress.com/2013/08/23/pt-amerta-indah-otsuka-pocari-sweat/

http://mutia91.blogspot.co.id/2014/03/laporan-penelitian-proses-produksi-pt.html

http://aslilah.blogspot.co.id/2013/02/pengertian-mutu-produk.html

Anda mungkin juga menyukai