Disusun oleh :
Rhamadan Aditya (181010300472)
TEKNIK MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PAMULANG
2021
1
LEMBAR PENGESAHAN
Disusun Oleh :
Rhamadan Aditya (181010300472)
2
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek lapangan ini dengan judul “ Proses
Produksi Air Mineral Dalam Kemasan CV. Tirta Sasmita ” dan akhirnya setelah menempuh
perjalanan yang panjang penulis dapat menyelesaikan dengan baik dan tepat pada waktunya.
Laporan kerja praktek ini disusun untuk memenuhi kurikulum Sarjana Strata-1 (S1), pada
Program Studi Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Pamulang (UNPAM), Tangerang
Selatan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan laporan ini, terutama
kepada :
1. Dr. (HC). H. Darsono, sebagai Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang telah memberikan
kesempatan kuliah di Universitas Pamulang dengan biaya terjangkau.
2. Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si., selaku Rektor Universitas Pamulang yang
selalu memotivasi dalam belajar di Universitas Pamulang.
3. Bapak Syaiful Bahri, M.Eng.Sc. Ph.D, selaku Dekan Fakultas Teknik yang telah
memberikan motivasi dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
4. Bapak Nur Rohmat , S.T., M.T. selaku Ketua Program Studi Teknik Mesin
Universitas Pamulang yang telah memberikan waktunya untuk bimbingan dan
pengarahan.
5. Bapak Dr. I Nyoman Marayasa, S.E., M.M. selaku General Manager yang telah
memberi kesempatan penulis untuk melaksanakan kerja praktek di CV. Tirta
Sasmita.
6. Bapak Andi Wahyu Indrayana, S.T. selaku pembimbing lapangan yang telah
memberi banyak pengetahuan dan pengalamannya selama berlangsungnya kerja
praktek di CV. Tirta Sasmita.
7. Teman – teman mahasiswa dan mahasiswi Teknik Industri khususnya 06TIDE004
yang telah membantu penulis serta memberikan motivasi, berdiskusi dalam
menyelesaikan masalah dalam perkuliahan.
3
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa pada laporan kerja praktek ini masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis selalu berusaha untuk tetap membuka diri terhadap semua
masukan kritik dan saran yang membangun dan berguna untuk penyempurnaan dimasa yang
akan datang dan pada akhirnya semoga laporan kerja praktek ini dapat memberikan kontribusi
yang berarti dan bermanfaat bagi semua pihak.
Rhamadan Aditya
NIM. 181010300472
4
DAFTAR ISI
5
DAFTAR TABEL
6
DAFTAR GAMBAR
7
BAB 1
DESKRIPSI PERUSAHAAN
Banyak sekali perusahan praktik depot air minum yang menawarkan produk Waterfilter
yang menjamin ketersediaan air minum bersih sehat dan hygenis yang mempunyai proses
beberapa tahapan pengolahanrta CV. Tirta Sasmita merupakan perusahaan terintegrasi akademik
dari Univesitas Pamulang, yang memiliki visi untuk memiliki kebutuhan akan air minum yang
sangat tinggi utuk lingkungan kampus Universitas Pamulang.
CV. Tirta Sasmita didirikan berdasarkan Akta Notaris tertanggal 24 juli 2019 No 7,
Notaris Paramita Martina Suryandari, S.H. Maksud dan tujuan dang air minum dan air
mineral , air imnum alami termasuk industri air isi ulang. Ide mendirikan usaha air minum
berawal dari kebutuhan intren Universitas Pamulang untuk melayani msiswa dosen, karyawan
dan staf akademik yang sangat tinggi akan memenuhi kebutuhan air minum yang bersih sehat
dan hygenis juga murah termasuk untuk memenuhi berbagai kegiatan akademik kampus. Untuk
8
mereliasikan dalamnya antara lain prodi manajemen prodi hukum S1, Prodi D3 Akutansi, Prodi
Teknik Kimia, Prodi Teknik Industri, Prodi Teknik Mesin, Prodi Akutansi S1.
Logo perusahaan
Setiap perusahaan memiliki tanda pengenal atau identitas agar para konsumen atau
pelanggan mudah mengingat perusahaan tersebut. Logo CV. Tirta Sasmita seperti Gambar 1.2
9
Makna dari logo CV. Tirta Sasmita merupakan mata air petunjuk yang merupakan
implementasi plaksanaan tridharma perguruan tinggi yang didasari pemikiran pemikiran yang
jernih dan rasional dengan tujuan untuk kesejahteraan masyarakat yang diridhoi oleh Allah
SWT.
Struktur Organisasi dapat diartikan sebagai kerangka kerja formal organisasi yang
dengan kerangka kerja itu tugas – tugas pekerjaan dibagi, dikelompokan, dan di koordinasikan.
Struktur Organisasi merupakan bagian yang cukup penting dalam sebuah perusahaan. Kegunaan
struktur organisasi dalam perusahaan adalah sebagai gambaran yang akan menunjukan bahwa
setiap karyawan memiliki jabatan dan posisinya masing-masing dan bertanggung jawab harus
dilakukan sebagai upaya mewujudkan cita-cita dan tujuan perusahaan. Berdasarkan dari
pengertian struktur organisasi diatas disimpulkan bahwa struktur organisasi adalah gambaran
kerangka atau susunan hubungan antara fungsi, bagian atau posisi dan juga hirarki organisasi
atau struktur sebagai wadah untuk menjalankan wewenang tanggung jawab serta pelaporan
terhadap atasan. Berikut Gambar 1.3 adalah struktur Organisasi CV. Tirta Sasmita.
10
DIREKTUR UTAMA
Dr. (HC) Drs.H. Darsono
DIREKTUR
Dr. Pranoto,
S.E.,MM
GENERAL MANAGER
PROSES PRODUKSI
Dari gambar diatas, dapat diuraikan pekerjaan dan peran setiap jabatan sebagai berikut:
1. Direktur Utama
Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertingggi perusahaan.
Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
Bertanggung jawab atas kerugian dan keuntungan yang dihadapi perusahaan.
11
Mengawasi Kompetisi Bisnis Internal dan Eksternal.
Menetapkan srategi-strategi untuk mencapai Visi dan Misi perusahaan.
Mengkoordinasikan dan mengawasi semua kegiatan diperusahaan, mulai di
bidang administrasi kepegawain hingga pengadaan barang.
2. Direktur
Membantu tugas-tugas direktur utama.
Bertanggung jawab trhadap seluruh proses operasional, produksi, proyek hingga
kualitas hasil produksi.
Bertanggung jawab terhadap pengembang kualitas produk maupun karyawan
yang terlibat.
Menyusun strategi dalam pemenuhan targetperusahaan dan cara mencapai target
tersebut.
Mengecek, mengawasi dan menentukan semua ebutuhan dalam operasional
perusahan.
Merencanakan, menentukan, mengawasi mengambil keputusan dan serta
melakukan. Koordinasi dalam keuangan untuk kebutuhan operasional perusahan.
Mengawasi seluruh karyawan dan memastikan mereka menjalankan tugas sesuai
yang diperintahkan.
Membuat laporan kegiatan untuk diberikan kepada direktur utama.
3. General Manager
Memimpin perusahan dan menjadi motivator untuk karyawan.
Mengelola operasional harian perusahan.
Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi proses
penganggaran diperusahan.
Mengelola perusahan sesuai dengan Visi dan Misi.
Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengawasi proses
penganggaran diperusahan.
Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahan agar dapat berjalan dengan
maksimal.
Memastikan setiap depertemen melakukan strategi perusahan dengan efektif dan
12
optimal.
Membuat prosedur dan standar perusahan.
Memutuskan dan membuat kebijakan kemajuan perusahan.
Membuat keputusan penting hal investasi, integrasi alliance dan devestasi.
Menghadiri pertemuan seminar konferensi maupun latihan.
4. Manager keuangan
Membuat target penjualan tiap bulan dan dilaporkan kepada
direktur,
Mencari peluang kerja sama degan costumer dan supplier.
Memantau, penjualan, pembelian dan pengeluaran kas sertaperputaran persediaan
setiap hari,
Melakukan pengecekan dan persetujuan atas semua transaksi yang terjadi dan
melakukan persetujuan pada setiap dokumen yang disampaikan oleh bagian
finance dan Gudang.
Menyetorkan hasil penjualan kebank setiap hari dan buktinya dikembalikan
kebagian finannce.
Melaporkan realisasi kepada direktur
Manager tidak tidak berwenang menerima dana hasil penjualan langsung dari
konsumen dan tidak berhak mengeluarkan uang tanpa sengetahuan direktur.
Manager keuangan berhak menyetujui pengeluaran uang tanpa sepengetahuan
direktur.
5. Manageer Operasional
Manager operasional melakukan pertemuan atas setiap kegiatan perusahan (bagian
gudang dan pengiriman) untuk keluar masuk barang.
Membangun hubungan baik dengan costumer untuk memastikan barang yang
dikirimtepat waktu dalam kondisiyang diharapkan.
Memastikan SOP dijalankan dengan benar oleh seluruh karyawan.
Memastikan pencapaian target penjualan bersama dengan manager
keuangan.
Melaporkan seluruh kegiatan operasional perusahan pada direktur.
Mengajukan pengluaran untuk kegiatan operasional ke manager keuangan bila
jumlah pembelian <500.000,dan ke direktur apabila jumlah pembelian >500.000.
13
Manager oprasional tidak berwenang menerima dana hasil penjualan langsung dari
konsumen dan tidak berhak mengeluarkan uang tanpa sepengetahuan direktur.
6. Manager Produksi
Melakukan perencanaan dan pengorganisasian jadwal produksi.
Menilai proyek dan sumber daya persyaratan.
Memperkirakan, negosiasi dan menyetujui anggaran dan rentang waktu dengan
klien dan manager.
Menentukan standar kontrol kualitas.
Mengawasi proses produksi.
Me re-negosiasi rentang waktu atau jadwal yang diperlukan.
Melakukan pemilihan, pemesanan dan bahan pembelian.
Mengorganisir perbaikan dan pemeliharaan rutin peralatan produksi.
Menjadi penghubung dengan pembeli, pemasaran dan staf penjualan.
Mengawasi pekerjaan staf junior.
7. Bagian Finance
Membuat faktur penjualan dan surat jalan setiap adanya penjualan.
Menerima uang hasil penjualan yang langsung dicatat dalam buku besar penjualan.
Setiap hari melakukan rekonsiliasi hasil penjualan dengan bukti transaksi (faktur
penjualan dansurat jalan).
Membuat vocher pengeluaran kas dengan lampiran bukti transaksi bagian C dan
disampaikan kepda manager keuangan diketahui direktur dan menandatangani
menyetujui.
Mengeluarkan biaya dari pengeluaran sesuai dengan pengajuan yang disertai
dengan bukti transaksi disetujui olehmanager keuangan jika pengeluaran
<500.000, dan disetujui direktur juga jika pengeluaran >500.000.
Mencatat bukti transaksi atas pengeluaran dibuku besar dan membuat vocher
pengeluaran kas dengan lampiran bukti transaksi.
Setiap akhir bulan melakukan stok opname dengan bagian gudang.
Membuat laporan keuangan dan perhitugan pajak maksimaltanggal 5 bulan
berikutnya.
Melaporkan laporan keuangan dan menyerahkan SPT PPh Final.
8. Bagian Penjualan/Gudang
14
Menerima faktur penjualan dan surat jalan dari finance untuk mengeluarkan barang
yang diserahkan kebagian pengiriman.
Mengelyuarkan barang sesuai dengan tanggal exparied barang.
Melakukan pencatatan barang masukkeluar pada kartu stok disertai dengan
tanggal exparied.
Menyerahkan barang kebagian pengiriman disertai dengan surat jalan (rangkap 3)
jika penjualan dilakukan customer kekantor; Menyerahkan barang kebagian
pengiriman disertai dengan surat jalan (rangkap 3) jika penjualan via online.
Menerima copy surat jalan bagian dari pengiriman yang sudah ditandatangani oleh
customer.
Bagian gudang tidak berhak menerima copy surat jalan dari bagian pengiriman
yang sudah ditandatangani oleh customer.
Mengarsipkan surat jalan sesuai dengan tanggal.
Menerima barang masuk dan cek fisik dengan faktur pembelian dan memberikan
label tanggal pada barang tersebut.
Memisahkan barang masuk dengan stokyang ada digudang sesuai tanggal
exparied.
Melakukan stock opname setiap akhir bulan bersama bagian finance dan
manager keuangan.
Menyerahkan stock opname kepada bagian finance dan manager keuangan.
9. Bagian Pengiriman
Menerima barang dari bagian gudang sesuai dengan surat jalan (rangkap 3) jika
penjualan dilakukan customer datang kekantor.
Menerima barang dari bagian gudang faktur penjualan dan surat jalan (rangkap 3)
jika penjualan dilakukan via online.
Melakukan pengantaran barang sesuai surat jalan dan meminta customer tanda
tangan pada surat jalan dmna yang asli diberikan kepada, customer copy 1
diberikan kebagian finance dan copy 2 diberikan kepada ke bagian gudang(sesuai
bagian A).
Melakukan pengantaran brang sesuai faktur dan surat jaln kecustomer dan
menerima uang hasil penjualan daricustomer sesuai dengan yang ada didalam
faktur.
Menyerahkan uang hasil penjualan via onlinekepada bagian financebeserta faktur
pajak dan surat jalancopy 1 dan copy 2 diberikan kebagian gudang.
15
Lokasi Perusahaan
Lokasi perusahaan merupakan suatu tempat dimana perusahaan tersebut melakukan
kegiatan fisik. Berikut adalah lokasi perusahaan CV. TIRTA SASMITA berlokasi di :
Alamat : Jl. Witana Harja Kav 29 No. 51A
Kota : Tangerang Selatan
Provinsi : Banten
No. Telp : 088213006565
Kegiatan Perusahaan
Berikut ini adalah beberapa kegiatan dan jenis layanan yang ditawarkan CV. Tirta Sasmita dapat
diuraikan sebagai berikut:
Produk
CV. Tirta Sasmita hanya memproduksi air mineral dalam kemasan dengan brand “Tirta
Sasmita” yang memiliki identitas pengemasan dengan warna Biru. Untuk produk air mineral
dalam kemasan, CV. Tirta Sasmita memproduksi cup 220 ml dan kemasan botol 660 ml,
sedangkan untuk kemasan galon 19 L. Seperti yang tertera pada gambar berikut:
a. Air
Air adalah unsur yang penting dalam kehidupan setiap mahluk hidup yang hidup di
muka bumi ini karena secara ilmiah, air bisa digunakan sebagai sebuah senyawa
kimia yang terdiri atas dua unsur yaitu unsur hydrogen yang berikatan dengan unsur
oksigen yang kemudian menghasilkan senyawa air.
b. Pengemasan
Fungsi bahan pengemas untuk meningkatkan umur simpan sebuah produk, sebagai
informasi tentang produk tersebut, memudahkan dalam penyimpanan, penambah nilai
estetika dan ekonomis produk. Terdapat beberapa jenis kemasan yang digunakan pada
produksi yaitu plastik PET dan karton.
17
BAB II
PEMBAHASAN DAN HASIL
Pembahasan
Sistem Industri CV. Tirta Sasmita
Proses produksi banyak dijumpai di perusahaan yang memproduksi barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan masyarakat. Semua proses produksi suatu produk
tidak terlepas dari sistem produksi suatu perusahaan. Sistem produksi merupakan suatu
kegiatan atau aktivitas yang menggabungkan berbagai faktor produksi yang ada guna
menciptakan sebuah produk, baik, itu barang atau pun juga jasa yang mempunyai manfaat bagi
konsumen. Sistem produksi saling membutuhkan satu sama lain. Pada sistem Make to stock
produksi dengan ciri perusahan menentukan produk, kemudian menentukan bahan baku, dan
memproduksi produk jadi untuk disimpan dengan maksud kapan saja produk dibutuhkan oleh
konsumen maka perusahan siap untuk mendistribusikannya. Konsumen tidak meiliki
kesempatan untuk memilih sesuai dengan keinginan tetapi harus membeli langsung produk jadi
dari persediaan yang dimiliki perusahaan, strategi ini memfokuskan pengiriman produk segera
dengan kualitas yang baik, harga yang terjangkau dan barang yang umum, yang demikian juga
konsumen tidak lead time terlalu lama dalam menunggu kedatangan produk. Strategi ini
berdampak banyaknya jumlah persediaan akibat dari beragamnya variasi ukuran, warna dan
fasilitas pada spesifikasi produk.
CV. Tirta Sasmita di dalam industrinya menerapkan sistem Make to Stock. Sebuah
sistem produksi yang memproduksi suatu produk akhir untuk disimpan, mengembangkan
tingkat persediaan yang didasarkan pada order yang akan datang, bukan pada order sekarang.
Dan kebutuhan untuk konsumen akan diambil dari persediaan di gudang. Dengan memproduksi
produk berdasarkan Demand Forecast, CV. Tirta Sasmita mempunyai keluasan untuk membuat
beban kerja karyawan lebih merata. Sehingga bisa memaksimalkan efisiensi dari Resources CV.
Tirta Sasmita. Produk CV. Tirta Sasmita selalu tersedia di market place dan siap di beli oleh
18
customer. Dengan begitu costumer hanya menunggu dalam waktu yang sangat singkat.
Proses produksi dalam kemasan (AMDK) merupakan kegiatan untuk menciptakan atau
menambah kegunaan suatu barang atau jasa dengan menggunakan faktor-faktor yang ada seperti
tenaga kerja, mesin bahan baku dan dana agar lebih bermanfaat bagi kebutuhan manusia.
Persyaratan air minum yang aman adalah air minum yang tidak mengandung mikroba, senyawa
pengotor serta yang berpotensi mengganggu kesehatan konsumen yang mengkonsumsi. Dengan
menjaga kualitas produk CV. Tirta Sasmita selalu melakukan pengecekan dan perawatan rutin
pada mesin produksi (AMDK) agar terhindar dari kerusakan mencegah adanya bakteri, agar
hasil produksi selalu terjamin ke higienisannya. CV. Tirta Sasmita terdapat berbagai macam
mesin yang digunakan sebagai alat produksi. Adapun perawatan maintenance terhadap
komponen mesin, seperti penggantian sand silica filter, carbon active filter, dan pengecekan
mesin cup sealer berkala masing masing mesin mempunyai fungsi kegunaan yang berbeda dan
memiliki perawatan yang dilakukan secara insentif dalam beberapa periode. Berikut adalah
beberapa mesin produksi yang dimiliki oleh CV. Tirta Sasmita.
1. Tabung Filterasi
Terdapat 2 tabung filtrasi dengan kegunaan yang berbeda. Tabung pertama
19
menggunakan Zeolit sebagai media Filtrasinya untuk meningkatkan kadar pH agar air dapat
dikonsumsi. Tabung kedua digunakan untuk untuk menghilangkan rasa bau, rasa kurang warna
untuk menetralkan kadar air dan dapat menjernihkan aihan air serta menambah oksigen dalam
air sehingga air saat dikonsumsi lebih enak.
2. Kompresor
Fungsi dari kompresor adalah mengambil gas atau udara dari sekitar, untuk kemudian
debrikan tekanan didalam tabung dan disalurkan kembali sebagai udara bertekanan. Pada tahap
ini kompresor harus dinyalakan sebelum produksi dimulai, karena pompa stenless saja tidak
cukup untuk menarik air baku yang terdapat ditandon untuk melewat proses Filtrasi.
Mesin depot isi ulang galon ini berfungsi untuk mengisi ulang galon yang sudah habis
untuk di isi kembali, proses ini dilakukan saat terdapat permintaan konsumen. Mesin ini juga
20
terdapat sikat untuk membersihkan galon, setelah itu galon dimasukan kedalam kotak yang
terdapat UV dan galon diisi dengan air produk yang sudah melewati tahap Filtrasi.
4. Pompa Stainless
Pompa ini berfungsi untuk menarik air baku yang terdapat ditandon ke tabung filtrasi
untuk dilakukan proses filtrasi.
5. Generator ozon
Generator Ozon berfungsi merubah Oxygen ke trioxygen. Sementara dalam teknologi
pengolahaan air, alat ini banyak digunakan sebagai disinfektan, pengawet air sekaligus
meningkatkan kadar Oxygen terlarut menginjeksi ozon yang dihasilkan oleh ozonator (Ozon
Generator).
21
(Sumber : Pengolahan Mandiri, 2021)
Gambar 2.5 Generator Ozon
Mesin Filling cup sealer berfungsi untuk mengisi air kedalam wadah cup, dan menutup
permukaan cup minuman sehingga memberikan kesan rapih, indah dan tidak tumpah. Mesin cup
sealer ini menggunakan prinsip kerja pemanasan (heating) dan cutting (pemotong otomatis).
Salah satu cara perawatn mesin cup sealer ini dengan memberikan pelumas, pemberian pelumas
ini bertujuan untuk mencegah korosi pada instalasi mesin Filling cup sealer, karena apabila
mesin mengalami korosi, maka akan membuat mesin cepat rusak. Mesin serta motor penggerak
pada mesin Filling cup sealer harus selalu di perhatikan dengan baik. Apabila pelumasan serta
pencegahan korosi tidak diperhatikan dengan baik, maka mesin Filling cup sealer tidak bisa
beroperasi dengan maksimal, akan mengakibatkan mesin cepat rusak. Dalam pelumasan ini yang
terpenting adalah tingkat kekentalannya, salah satunya adalah dengan mengukur derajat
kekentalan S.A.E nya atau The Society Engineers.
22
Proses Produksi Air Mineral Dalam Kemasan CV. Tirta Sasmita
Air minum sumber dari kebutuhan dan bagian dari kehidupan sehari hari manusia, atau
dapat dikatakan bahwa air dibutuhkan oleh manusia. Kurangnya mengkonsumsi air dapat
menimbulkan masalah bagi Kesehatan yang serius, terutama pada penderita penyakit ginjal,
gagal jantung, dan manusia usia lanjut. Sehubungan dengan hal berikut, banyak manfaat bagi
kehidupan kita sehari hari yaitu pada dalam tubuh manusia terdapat sebuah mekanisme
pengaturan keseimbangan air, sehingga jumlah air yang dibutuhkan oleh tubuh terpenuhi.
Persyaratan air minum yang aman adalah air minum yang tidak mengandung mikroba, senyawa
pengotor serta yang berpotensi mengganggu Kesehatan konsumen yang mengkonsumsi. Selain
itu, sudah ditetapkan standar Kebersihan air minum yaitu dengan menjaga kualitas serta
kebersihan dengan mengolah air berdasarkan persyaratan fisik, mikrobiologi, kimiawi dan
radioaktif agar air minum layak untuk dikonsumsi oleh konsumen secara aman. CV. Tirta
Sasmita berkomitmen bahwa untuk memberikan sebuah kesempurnan dalam keseluruhan
proses, karna kami mengerti bahwa anda hanya pantas mendapatkan air dengan kualitas terbaik.
Proses produksi yang di gunakan pada CV. Titrta Sasmita yaitu dengan metode Reverse
Osmosis untuk air kemasan galon dan menggunakan metode Filtrasi untuk air kemasan cup
220ml. Reverse Osmosis atau (RO) adalah perpindahan air atau larutan dari konsentrasi tinggi
(TDS tinggi) ke konsentrasi rendah (TDS rendah) yang dipisahkan oleh membran
semipermmeable (Into, Jonsson, and Lengden 2004). Proses RO dapat berlangsung apabila
tekanan hidrostatik pada larutan kosentrasi tinggi lebih besar dari pada tekanan osmotiknya
(Fritzmann et al., 2007; Khawaji et al., 2008; Charcosset, 2009) Berikut adalah proses produksi
dengan metode Reverse Osmosis atau (RO) :
1. Air Baku
Air baku digunakan pada tahap ini adalah air langsung dari kaki gunung salak- Bogor.
Air ini akan di periksa kualitas beserta keamanannya terlebih dahulu oleh tim Quality Control
dan kemudian akan masuk kedalam tahap penyaringan dengan melalui microfilter.
2. Tabung Filterasi
Air baku yang berada di penampungan tandon akan langsung masuk kedalam tabung
filtrasi. Terdapat dua tabung filtrasi dengan kegunaan yang berbeda. Tabung pertama
menggunakan Zeolit sebagai media Filtrasinya yang berguna untuk meningkatkan kadar pH
agar air dapat dikonsumsi. Selain itu, berguna sebagai absorben dan penukar ion. Zeolit dapat
menyerap senyawa kimia yang meracuni air seperti amonia, Se, Pb, Cd, dan mampu mengikat
bakteri e coil meskipun masih kurang efektif.
23
Tabung kedua digunakan untuk untuk menghilangkan rasa bau, rasa kurang warna untuk
menetralkan kadar air dan dapat menjernihkan aihan air serta menambah oksigen dalam air
sehingga air saat dikonsumsi lebih enak. Pada tabung media filtrasi terdapat tiga selector yang
memiliki fungsi yang berbeda, antara lain:
a. Back wash, berfungsi untuk mengeluarkan air yang kotor dari tabung filter.
Setelah air masuk kedalam tabung filtrasi, selanjutnya air akan masuk
kedalam proses Reverse Osmosis.
3. Reserve Osmosis
Proses reverse osmosis (RO) dilakukan dengan memberi tekanan tinggi pada air yang
dialirkan melalui membran semi permeable dimana pemisahan ion terjadi. Dengan pemisahan
ion molekul air membentuk barier yang memungkinkan molekul lainnya untuk lewat dan
menghalangi lewatnya hampir semua kontaminan. Tingkat penolakan kontaminan ini berkisar
antara 85-95% yang tergantung pada kualitas awal dari air yang diolah. Tahap ini berfungsi
untuk memperbaiki kualitas air minum yang dihasilkan dengan menambahkan mineral yang
penting untuk pertumbuhan dan kesehatan, seperti calcium, magnesium, sodium, dan potassium
yang umum ditemui pada air murni dari alam. Setelah proses Reverse Osmosis selesai air akan
masuk ke tempat penampungan wadah untuk selanjutnya akan di isi kedalam produk air galon.
24
4. Tandon Produk RO
Tandon produk atau wadah untuk menampungnya air produk yang sudah melewati
proses Reverse Osmosis (RO) tersebut sebelum ketahap selanjutnya pengisian air isi ulang.
Berikut adalah tandon penampung CV. Tirta Sasmita:
25
6. Produk Galon CV. Tirta Sasmita
Air yang sudah melewati tahapantahapan Reverse Osmoasis dikemas dalam bentuk
galon 19 Liter untuk pengisian air isi ulang. Berikut adalah gambar galon :
Proses produksi di CV. Tirta Sasmita yang menggunakan proses filtrasi ini untuk Air
Minum Dalam Kemasan (AMDK) 220 mL. Filtrasi adalah proses pemisahan solid-liquid dengan
cara melewatkan liquid melalui media berpori atau bahan- bahan berpori untuk menyisihkan
atau menghilangkan sebanyak-banyaknya butiran-butiran zat halus padat tersuspensi dari liquid.
Pada prosesnya air merembes dan melewati media Filter sehingga akan terakumulasi pada
permukaan filter dan terkumpul sepanjang kedalam media yang dilewatinya. Filter juga
mempunyai kemampuan untuk memisahkan partikulat semua ukuran termasuk didalamnya
algae, virus dan koloid-koloid tanah (Syahrir, 2012).
1. Kompresor
Pada tahap ini kompresor harus dinyalakan sebelum produksi dimulai, karena pompa
stenless saja tidak cukup untuk menarik air baku yang terdapat ditandon untuk melewat proses
Filtrasi. Fungsi dari kompresor disini adalah mengambil gas atau udara dari sekitar, untuk
kemudian debrikan tekanan didalam tabung dan disalurkan kembali sebagai udara bertekanan.
2. Air Baku
Air baku untuk air minum dalam kemasan cup ini menggunakan air baku yang
didapatkan dari sumber mata air pegunungan, Gunung salak-Bogor yang disuplay menggunakan
truk tangki yang berkapasitas 5500 Liter.
26
(Sumber : Pengolahan Mandiri, 2021)
Gambar 2.11 Mobil Tangki Saat Supply Bahan Baku
4. Pompa Stainless
Pompa ini berfungsi untuk menarik air baku yang terdapat ditandon ke tabung filtrasi
untuk dilakukan proses filtrasi.
27
(Sumber : Pengolahan Mandiri, 2021)
Gambar 2.13 Pompa Stainless
(backwash).
(Sumber : CV. Tirta Sasmita, Sasmita Jaya Group, 2021)
Gambar 2.14 Proses Air Didalam Tabung Filtrasi
28
6. Ultra filtrasi dan Cartridge Filter
Setelah melewati proses penyaringan di media filtrasi selanjutnya akan melewati proses
cartridge filter agar air lebih jernih dan kotoran tersaring. Setelahnya akan ada penyaringan
kembali untuk partikel-partikel yang belum sempat tersaring pada tabung media filtrasi dan
cartridge filter. Proses ini untuk mematikan bakteri-bakteri dan virus yang terdapat di air.
Berikut ini adalah display tabung media filtrasi, cartridge filter, dan ultrafiltrasi.
7. Ozone Generator
Ozonisasi merupakan akhir dari pengolahan air minum setelah berbagai zat dalam air
seperti logam dan zat lainnya dihilangkan sehingga tidak akan terjadi reaksi kimia antara Ozon
dengan zat yang yang lain dengan peranan Ozon sebagi desinfektan pembasmi mikroorganisme
yang masi ada dalam air. Ozon merupakan gas yang hampir tak berwarna dengan bau yang khas
sehingga dapat terdeteksi oleh indra penciuman. Pada Ozone Generator ini melewati dengan
metode venture yaitu air mengalir melalui pipa kecil dan proses sterilisasi berlangsung.
29
8. Mixing Statis
Pada tahap ini setelah air sudah terozonisasi air akan terus mengalir dan melewati pipa
mixing yang dimana terdapat pengadukan air dan mencampur O3 secara merata.
30
10. Mesin Filling Cup Sealer
Setelah air telah di proses dan dimasukan kedalam penampungan produk akhir
maka proses akhir selanjutnya air akan masuk kedalam mesin Filling cup sealer dengan
otomatis mesin akan mengisi air ke dalam wadah cup sekaligus melakukan sealing
secara otomatis. Mesin Filling cup Sealer ini menggunakan prinsip kerja pemanasan
(heating) dan cutting (pemotong otomatis).
31
HASIL
Dari data di atas bisa diuraikan penjelasan berikut, pada bulan Desember 2020 produksi
AMDK (Air Minum dalam kemasan) mencapai 53.664 Pcs kemudian di awal tahun 2021
tepatnya bulan Januari produksi AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) mulai menurun 31.968
Pcs, di bulan Februari 2021 produksi AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) semakin menurun
sebanyak 8.592 Pcs jika dijumlahkan maka hasilnya adalah 94.224 pcs. Bila ditarik rata ratanya,
maka CV. Tirta Sasmita setiap bulannya memproduksi AMDK (Air Minum Dalam Kemasan)
sebanyak 31.408 Pcs.
32
Untuk data penjualan AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) dibulan November 2020
sebanyak 28 Pcs untuk kemasan Galon, 72 Dus untuk kemasan Cup, 3.544 Dus untuk kemasan
Botol. Kemudian di bulan Desember 2020 sebanyak 40 Pcs untuk kemasan Galon, 331 Dus
untuk kemasan Cup, 4.194 Dus untuk kemasan Botol. Bila dijumlahkan maka produksi AMDK
(Air Minum Dalam Kemasan) mencapai 8.209 Pcs. Dan di awal tahun tepatnya bulan Januari
2021 produksi AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Kembali naik sebanyak 99 Pcs untuk
kemasan Galon, 522 Dus untuk kemasan Cup, 6.263 Dus untuk kemasan botol, maka jika
dijumlahkan dengan produksi bulan yang sebelumnya adalah 15.003 Pcs. Jika diambil nilai rata
rata maka setiap bulan CV. Tirta Sasmita memproduksi AMDK (Air Minum Dalam Kemasan)
sebanyak 5.001 Pcs.
Analisa SWOT
SWOT merupakan singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, Threath seperti
namanya analisa SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategis. Yang bermanfaat untuk
mengevaluasi kekuatan (Strength), kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan
ancaman (Threath) dalam suatu perusahaan baik yang sedang berlangsung maupun yang dalam
perencanaan baru.
Langkah-langkah dalam melakukan Analisis SWOT yaitu, menentukan factor internal,
menentukan factor eksternal, membuat matrik factor strategi internal, membuat matrik internal-
eksternal, membuat matrik posisi strategi dan evaluasi tindakan, matrik SWOT, matrik factor
penentu keberhasilan dan pemilihan alternatif sebagai berikut:
Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor-faktor yang ada didalam organisasi, faktor internal terdiri
dari kekuatan organisasi, dan kelemahan organisasi.
Faktor Eksternal
Faktor eksternal adaalah faktor-faktor yang ada diluar organisasi, factor eksternal terdiri
dari peluang organisasi, dan ancaman organisasi.
Matrik Faktor Strategi Internal
Analisis faktor strategi internal adalah analisis yang menilai prestasi/kinerja yang
merupakan faktor kekuatan dan kelemahan yang ada untuk mencapai tujuan organisasi.
33
Metode analisis SWOT merupakan yang tepat untuk menemukan masalah dari empat sisi
yang berbeda, dimana dari metode ini dapat di jelaskan komponen analisis SWOT sebagai
berikut:
Streangth (S)
Merupakan analisis kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan dari
suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu dilakukan di dalam analisis
adalah setiap perusahaan perlu menilai kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan
para pesaingnya.
Weaknesses (W)
Analisis kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kelemahan dari suatu
perusahaan. Ini merupakan cara menganalisis kelemahan didalam sebuah perusahaan
ataupun organisasi yang menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan
atau organisasi.
Opportunity (O)
Untuk menganalisis peluang, kondisi atau situasi yang merupakan peluang diluar
organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi perusahaan
dimasa depan.
Treats (T)
Merupakan analisis ancaman, dengan cara menganalisis tantangan atau ancaman yang
harus dihadapi oleh perusahaan untuk menghadapi berbagai macam faktor yang dapat
mengancam.
34
Berdasarkan hasil analisis SWOT pada CV. Tirta Sasmita dapat di lihat empat komponen
analisis SWOT pada Tabel 2.3
Tabel 2.3 Analisis SWOT CV, Tirta Sasmita
35
ANCAMAN (T)
Dari Tabel 2.3 SWOT diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa produk Tirta Sasmita
dipasaran sudah memiliki banyak pesaing dibidang yang sama. Hingga saat ini para kompotitor
masih aktif dan bersaing sehat dalam penjualan produk serta mempromosikan keunggulan-
keunggulan produk yang mereka tawarkan. Seiring berkembangnya zaman dan kemajuan
teknologi. Produk Air Minum Dalam Kemasan mampu menghasilkan produk air minum yang
sehat dan lebih higienis dengan kemasan yang sangat steril. Produk Tirta Sasmita telah
mengalami proses produksi yang sangat ketat baik mutu internal maupun eksternal. Dengan
menggunakan teknologi Filtrasi dan Reverse Osmosis begitu akan menambah nilai
kepercayaan dari konsumen terhadap produk Air Minum Dalam Kemasan.
Produk AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) Tirta Sasmita hadir dengan desain yang
menarik dan tentunya menjadi nilai tambah untuk produk Tirta Sasmita itu sendiri. AMDK
(Air Minum Dalam Kemasan) ini hanya dimiliki dan sekaligus di produksi di CV. Tirta
Sasmita. Untuk memproduksi AMDK (Air Minum Dalam Kemasan) ini bukan hal yang
mudah, karna di butuhkan ketelitian, kecermatan, karna harus melalui proses tahapan klinis
36
dengan melakukan metode penelitian mengukur kualitas air. Teknik pengambilan sample
dilakukan dengan teknik purposive sampling, penggunaan parameter fisika pada analisis
kualitas air ini merujuk kepada peraturan pemerintah mengenai baku mutu kualitas air minum
dalam kemasan, sehingga parameter yang dipilih merupakan parameter standar. Standar baku
mutu air minum menurut peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun
2017. Air minum dalam kemasan yang diambil sebagai sample merupakan air minum dalam
kemasan dari CV. Tirta Sasmita yang dilakukan selama empat kali, analisis parameter fisika
yaitu bau, rasa, warna, kekeruhan, zat padat terlarut (TDS), suhu,dan pH. Pada pemeriksaan
bau, rasa, dan warna menggunakan indera penciuman, perasa, dan pengelihatan, pada
pengukuran kekeruhan dengan turbidimeter, pada pengukuran zat padat terlarut (TDS) dan
suhu menggunakan TDS-meter, dan untuk pengukuran pH digunakan pH meter.
Produk air minum dalam kemasan Tirta Sasmita dengan kualitas terbaik, dan harga yang
terjangkau akan membantu meningkatkan minat konsumen untuk membeli produk Air Minum
Dalam Kemasa (AMDK) Tirta Sasmita, selain itu CV. Tirta Sasmita memberikan layanan
pengiriman gratis untuk wilayah Pamulang dan Sekitarnya, sehingga mempermudah konsumen
untuk membeli produk Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) di CV. Tirta Sasmita. Air minum
dalam kemasan termasuk kategori MD (Makanan Dalam) dan harus memiliki izin edar, BPOM,
SNI, dan Sertifikat Halal. Mengacu pada hal tersebut Tirta Sasmita telah memiliki izin komplit
yang dibutuhkan dalam pengelolaan air mineral dalam kemasan.
37
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada industri air minum di CV. Tirta Sasmita, ada
beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari hasil pengamatan dan pembahasan yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Strategi produksi yang digunakan oleh CV. Tirta Sasmita adalah Make To Stock
(MTS) untuk air minum dalam kemasan 220 ml dan Make To Order (MTO) untuk
air isi ulang gallon 19 Liter.
2. CV. Tirta Sasmita menggunakan proses Reverse Osmosis (RO) untuk air isi ulang
gallon 19 Liter dan proses Filtrasi untuk air minum dalam kemasan 220 ml.
3. Proses pemasaran produk CV. Tirta Sasmita dilakukan disekitar kampus Universitas
Pamulang dengan strategi produksi Make To Stock.
4. Berdasarkan data yang ada, produksi air minum dalam kemasan pada CV. Tirta
Sasmita dari akhir tahun 2020 sampai awal tahun 2021 (Desember, Januari sampai
dengan Februari) mengalami penurunan yang signifikan yaitu mencapai 75%.
Saran
Saran yang dapat disampaikan dari hasil pengamatan dan pembahasan yang dilakukan
selama melakukan kerja praktek di CV. Tirta Sasmita sebagai brikut:
1. CV. Tirta Sasmita harus menjaga kualitas produk air minum dalam kemasan yang
diminati oleh konsumen.
2. CV. Tirta Sasmita harus lebih meningkatkan promosi agar produk yang
dikeluarkan olrh perusahaan dapat diketahui konsumen.
3. Perlunya ditingkatkan kebersihan ruang lingkup produksi.
4. Perlunya fasilitas dan alat-alat produksi agar produk hasilnya maksimal.
38
DAFTAR PUSTAKA
Assauri, Sofjan. 2008. Manajemen Produksi Dan Operasi Edisi Revisi. Jakarta: Lembaga
Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
Charcosset, Chaterine. 2009. “A Review of Membrane Processes and Renewable Energies for
Desalination.” Desalination 245(1-3): 214–31.
Day, R. A., and A. L. Underwood. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Edisi Keen.Jakarta:
Erlangga.
Freddy, Rangkuti. 1998. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka
Utama.
Into, Mauno, Ann-Sofi Jonsson, and Goran Lengden. 2004. “Reuse of Industrial Wastewater
Following Treatment with Reverse Osmosis.” Journal of Membrane Science 242(1-2):
21–25.
Khawaji, Akili D., Ibrahim K. Kutubkhanah, and Jong Mihn Wie. 2008. “Advances in Seawater
Desalination Technologies.” Desalination 221(1–3): 47–69.
Pangestu, Subagyo. 2000. Manajemen Operasi. Edisi Pert. Yogyakarta: Penerbit BPFE.
Susanti, R. 2010. “Pemetaan Persoalan Sistem Penyediaan Air Bersih Untuk Meningkatkan
Kualitas Sistem Penyediaan Air Bersih Di Kota Sawahlunto.” Jurnal Perencanaan
Wilayah dan Kota 21(2): 111–28.
Yamit, Zulian. 2005. Manajemen Kualitas Produksi Jasa. Cetakan ke. Jakarta: Pustaka LP3ES.
39