Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tidak dapat dipungkiri bahwa kehadiran seorang Akuntan Publik merupakan
suatu hal yang sangat penting, khususnya bagi aktivitas berbisnis secara sehat di
Indonesia. Hasil penelitian, analisa serta pendapat dari Akuntan Publik terhadap suatu
laporan keuangan sebuah perusahaan akan sangat menentukan dasar pertimbangan
dan pengambilan keputusan bagi seluruh pihak ataupun publik yang menggunakannya.
Misalnya; para investor dalam mempertimbangkan serta bahkan memutuskan
kebijakan investasinya, para penasehat keuangan ataupun investasi dalam
memberikan arahan pada para investor terhadap keadaan dan prospek dari perusahaan
tersebut, para pemberi pinjaman (lenders) dalam mempertimbangkan serta
memutuskan langkah pemberian ataupun penghentian pinjaman bagi perusahaan
tersebut
Peran Akuntan Publik lainnya adalah fasilitator dalam menghadirkan dirinya
untuk memfasilitasi setiap potensi aktivitas bisnis yang melibatkan perusahaan
tersebut, pelanggan dalam mempertimbangkan hubungan sekarang dan kedepannya
dengan perusahaan tersebut, pemerintah dalam memberikan pertimbangan hubungan
bisnis ataupun pemberian izin ataupun kualifikasi sehubungan dengan aktivitas
berbisnis dari perusahaan tersebut bahkan karyawan dari perusahaan tersebut sendiri
misalnya, dalam melihat masa depan dari keberadaannya dalam perusahaan tersebut
serta masyarakat lainnya.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Akuntan Publik

Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin untuk


memberikan jasa sesuai ketentuan yang berlaku, sedangkan Kantor Akuntan Publik
adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan telah
mendapatkan izin usaha dari pihak yang berwenang.
Mengingat pengguna jasa profesi Akuntan Publik / KAP tidak hanya klien
(pemberi penugasan), namun juga pihak-pihak lain yang terkait, seperti pemegang
saham, Pemerintah, investor, kreditor, Pajak, otoritas bursa, Bapepam-LK, publik
(masyarakat umum) serta pemangku kepentingan (stake holder) lainnya, maka jasa
profesi akuntan publik harus dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan tersebut.

a. Kode Etik Profesi


Kode etik profesi adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan
tegas serta terperinci tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa
yang salah dan perbuatan apa yang harus dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh
seorang profesional. Tujuan utama dari kode etik adalah memberi pelayanan khusus
dalam masyarakat tanpa mementingkan kepentingan pribadi atau kelompok. Adapun
fungsi dari kode etik profesi adalah :

1. Memberikan pedoman bagi setiap anggota profesi tentang prinsip


profesionalitas yang digariskan.
2. Sebagai sarana kontrol sosial bagi masyarakat atas profesi yang bersangkutan
3. Mencegah campur tangan pihak diluar organisasi profesi tentang hubungan
etika dalam keanggotaan profesi.

2
b. Kewajiban Akuntan Publik

Terdapat 5 (lima) kewajiban Akuntan Publik dan KAP yaitu :


1. Bebas dari kecurangan (fraud),ketidakjujuran dan kelalaian serta menggunakan
kemahiran jabatannya (due professional care) dalam menjalankan tugas profesinya.
2. Menjaga kerahasiaan informasi / data yang diperoleh dan tidak dibenarkan
memberikan informasi rahasia tersebut kepada yang tidak berhak. Pembocoran
rahasia data / informasi klien kepada pihak ketiga secara sepihak merupakan
tindakan tercela.
3. Menjalankan PSPM04-2008 tentang Pernyataan Beragam (Omnibus Statement)
Standar Pengendalian Mutu (SPM) 2008 yang telah ditetapkan oleh Dewan Standar
Profesional Akuntan Publik (DSPAP) Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI),
terutama SPM Seksi 100 tentang Sistem Pengendalian Mutu Kantor Akuntan
Publik (SPM-KAP).
4. Mempunyai staf / tenaga auditor yang profesional dan memiliki pengalaman yang
cukup. Para auditor tersebut harus mengikuti Pendidikan Profesi berkelanjutan
(Continuing Profesion education) sebagai upaya untuk selalu meningkatkan
pengetahuan dan ketrampilan dalam bidang audit dan proses bisnis (business
process). Dalam rangka peningkatan kapabilitas auditor, organisasi profesi
mensyaratkan pencapaian poin (SKP) tertentu dalam kurun / periode waktu tertentu.
Hal ini menjadi penting, karena auditor harus senantiasa mengikuti perkembangan
bisnis dan profesi audit secara terus menerus.
5. Memiliki Kertas Kerja Audit (KKA) dan mendokumentasikannya dengan baik.
KKA tersebut merupakan perwujudan dari langkah-langkah audit yang telah
dilakukan oleh auditor dan sekaligus berfungsi sebagai pendukung (supporting) dari
temuan-temuan audit (audit evidence) dan opini laporan audit (audit report). KKA
sewaktu-waktu juga diperlukan dalam pembuktian suatu kasus di sidang
pengadilan.

3
2.2 Tuntutan Hukum yang dihadapi Akuntan Publik

Hampir semua akuntan publik menyadari bahwa mereka harus memberikan


jasa profesinya sesuai dengan standar professional akuntan publik, mentaati kode etik
akuntan publik dan memiliki standar pengendalian mutu. Jika tidak akuntan publik
bisa salah dalam memberikan opini, karena memberikan opini Wajar Tanpa
Pengecualian padahal laporan keuangan mengandung salah saji material ( ini disebut
audit failure).

Saat ini sudah dikeluarkan Undang-Undang Akuntan Publik Nomor 5 Tahun


2011 yang salah satu pasalnya menyebutkan akuntan public bisa dikenakan sanksi
pidana jika terbukti lalai dalam menjalankan tugasnya dan terbukti terlibat tindak
pidana.Bapepam LK dan PPAJP Departemen Keuangan pun membuat berbagai aturan,
antara lain menyangkut indepensi akuntan publik, pembatasan jangka waktu
pemberian jasa audit (3 tahun untuk Akuntan Publik dan 6 tahun untk KAP yang
memiliki lebih dari satu partner ).

Akuntan publik bisa dituntut secara hukum oleh klien jika tidak bisa
memenuhi kontrak yang dibuat dengan klien atau tidak hati-hati (lalai) dalam
memberikan jasa profesionalnya.

Tuntutan hukum juga bisa terjadi karena business failure, audit failure, dan audit risk.

1. Business Failure terjadi manakala perusahaan tidak mampu membayar


kewajibannya atau tidak bisa memenuhi harapan investor karena kondisi
ekonomi atau bisnis yang memberatkan.

2. Audit Failure terjadi manakala akuntan public memberikan opini yang salah
karena gagal mematuhi apa yang diatur dalam standar auditing.

3. Audit Risk adalah risiko bahwa akuntan public menyimpulkan bahwa laporan
keuangan disajikan secara wajar dan memberikan opini Wajar Tanpa
Pengecualian padahal dalam kenyataannya laporan keuangan mengandung
salah saji material.

4
Tanggung jawab hukum akuntan publik terjadi jika timbul kelalaian atau akuntan
publik tersangkut Fraud.

2.3 Jenis Pelanggaran

1) Ordinary Negligence (keslahan ringan, manusiawi, tidak sengaja) ini merupakan


pelanggaran ringan.

2) Gross Negligence (kesalahan agak berat, harusnya tidak terjadi jika auditor
menerapkan due professional care).

3) Constructive Fraud (pelanggaran berat, akuntan public terlibat secara langsung


atau tidak langsung membantu dalam fraud yang dilakukan manajemen).

4) Fraud (pelanggaran sangat berat, akuntan public secara sadar terlibat bersama
manajemen dalam melakukan fraud).

2.4 Tuntutan Hukum

Di Indonesia , tuntutan hukum bisa berasal dari :

1. Klien

2. (Calon) investor

3. Bapepam –LK

4. PPAJP-DepartemenKeuangan

5. Bank Indonesia

6. Pengguna Laporan Keuangan

Sanksi yang diberikan PPAJP-Departemen Keuangan bisa dalam bentuk


peringatan tertulis, penghentian sementara pemberian jasa akuntan publik atau, usulan
kepada Menteri Keuangan untuk pencabutan izin praktik akuntan publik tergantung
berat atau ringannya pelanggaran.

Sanksi yang diberikan Bapepam-LK dalam bentuk peringatan tertilis, larangan


pemberian jasa dipasar modal.Pihak lainnya (klien, investor BI, pengguna laporan
keuangan) bisa mengajukan tuntutan hukum ke pengadilan jika meras dirugikan.

5
Beberapa hal yang bisa dilakukan akuntan publik untuk menghindari tuntutan
hukum antara lain :

1) Jangan sembarangan menerima klien, pilih klien yang memiliki integritas

2) Pilih audit staf yang qualified dan memiliki integritas

3) Pertahankan independensi (in fact, in appearance, and in mind)

4) Patuhi standar auditing, kode etik akuntan publik

5) Miliki system pengendalian mutu

6) Pahami betul bisnis klien

7) Lakukan audit yang berkulitas

8) Dukung laporan audit dengan kertas kerja yang lengkap

9) Untuk setiap penugasan harus ada kontrak kerja (engagaement letter)

10) Dapatkan surat pernyataan langganan sebelum mengeluarkan audit report

11) Jaga data confidential klient

12) Jika memungkinkan asuransikan jasa professional yang diberikan

13) Jika memungkinkan miliki penasihat hukum

14) Terapkan sikap skeptic yang professional

Selain itu Ikatan Profesi (IAI, IAPI) juga bisa membantu anggotannya dengan cara :

1. Menyediakan pelatihan bagi anggotanya melalui PPL dengan biaya yang


reasonable

2. Menerapkan peer review

3. Mengupdate standar auditing dan aturan etika

4. Melakukan research dibidang auditing

6
5. Melakukan lobby ke regulator untuk mencegah undang-undang dan peraturan yang
merugikan anggota

6. Memberikan edukasi kepada pengguna laporan keuangan

7. Berikan sanksi yang tegas untuk anggota yang melakukan pelanggaran

2.5 Kasus Fraud di Indonesia dan Amerika Serikat


A. Kasus Fraud di indonesia

Nama
No akuntan Jenis pelanggaran Sanksi
publik
Pelanggaran terhadap SPAP dalam Sankski pembekuan izin praktik
1 EL mengaudit laporan keuangan Pt.SR selama 12 bulan terhitung sejak
tahun 2005 dan PT.HBP tahun 2004 tanggal 6 maret 2008
Pelanggaran terhadap SPAP da;am Sanksi pembekuan izin praktik
2 OPA mengaudit laoran keuangan PT.ESI selama 9 bulan terhitung sejak
TAHUN 2007 tanggal 29 april 2008
Pelanggaran terhadap kode etik sanksi pembekuan usaha selama
3 TH akuntan publik 24 bulan terhitung sejak tanggal
11 juni 2008
Pelanggaran terhadap SPAP dalam sanksi pembekuan izin praktik
4 DH mengaudit laporan keuangan PT. PS selama 6 bulan terhitung sejak
(Perseo) tahun 2005 tanggal 20 juni 2008
Pelanggaran terhadap SA-SPAP sanksi pembekuan izin terhitung
dalam pelaksanaan audit atas mmulai 21 juli 2008 dan berlaku
5 SS
laporan keuangan PT.ST(Persero ) selama 3 bulan
tahun buku 2004-2008
Pelanggaran terhadap SA-SPAP sanksi pembekuan izin terhitung
6 AHN dalam pelaksanaan audit atas mulai 21 juli 2008 dan berlaku
laporan keuangan selama 3 bulan

7
PT.ST(PERSERO) tahun buku 2002
dan 2003

Pelanggaran terhadap SA-SPAP sanksi pembekuan izin terhitung


dalam pelaksanaan audit atas mulai 21 juli 2008 dan berlaku
7 LP laporan keuangan selama 3 bulan
PT.ST(PERSERO) periode tahun
buku yang berakhir 30 juni 2007
Pelanggaran terhadap satandar sanksi pembekuan izin selama 9
auditing SPAP dalam mengaudit bulan terhitung mulai tanggal 15
8 RH laporan keuangan PT.STM untuk dsember 2008
tahun yang berakhir 31 Desember
2006
Pelanggaran terhadap standar sanksi pembekuan izin selama 3
auditing SPAP dalam mengaudit bulan terhitung mulai tanggal 22
9 MZ
atas laporan keuangan Pt PBM desember 2008
tahun buku 2007
Pelanggarn terhadap SA-SPAP sanksi pembekuan izin selama 3
dalam peplaksanaan audit atas bulan terhitung mulai tanggal 10
10 U aporan keuangan yayasan desember 2008
kesejahteraan karyawan PT.P Tahun
2007
Pelanggaran terhadap SA-SPAP sanksi pembekuan izin selama 12
dalam pelaksanaan audit atas bulan terhitung mulai tanggal 10
laporan keuangan yayasan desember 2008
11 TW
kaesejaheraan pegawai PUPB untuk
periode 31 oktober 2006-31 juli
2007
Pelanggaran terhadap standar sanksi pembekuan izin selama 7
auditing standaar profesionel bulan terhitung mulai tanggal 10
12 IMO akuntan publik dalam pelaksanaan Desember 2008
audit atas laoran keuangan PT.ME
tahun buku 2006

8
Pelnggaran terhadap tandar auditing sanksi pembekuan izin praktik
SPAP dalam pelaksanaan audit atas selama 6 bulan terhitung sejak
13 ZAF
laporan keuangan PT.LILS tahun tanggal 23 januari 2008
buku 2007

B. Kasus Fraud di Amerika Serikat

1. Kecurangan laporan finansial

Enron adalah contoh kasus financial statement fraudyang menarik perhatian dunia
pada tahun 2001 karena Enron merupakan perusahaan terbesar ke-7 di AS dan kasus ini
melibatkan perusahaan akuntan publik ternama KAP Arthur Andersen dan diduga
beberapa pejabat Gedung Putih. Enron adalah raksasa yang bergerak di bidang energi
berbasis di Houston, AS, yang memilki sekitar 21.000 karyawan. Dalam kasus ini,
Enron memalsukan laporan keuangan perusahaannya dengan mencatat
penggelembungan keuntungan hingga USD 600 juta selama tahun 1997-2000 padahal
perusahaan merugi. Kasus ini membuat Enron meninggalkan total utang hampir
USD 31,2 miliar. Akibatnya, saham Enron anjlok dari USD 90 per lembar menjadi
tinggal USD 26 sen. Enron mendaftarkan pernyataan bangkrut pada 2 Desember 2001
dan karyawan mereka harus kehilangan dana pensiun yang jumlahnya tak kurang dari
USD 1 miliar.

2. Pencurian data dan kekayaan intelektual

Modus fraud jenis ini umumnya yaitu mencuri data dan kekayaan intelektual
perusahaan lalu menjualnya ke kompetitor atau perusahaan lain. Motifnya berbagai
macam, seperti demi mendapatkan keuntungan finansial pribadi, keuntungan
perusahaan lain, atau mendapatkan keuntungan bisnis yang kompetitif. Salah satu
contoh kasus jenis fraud ini yaitu pencurian informasi rahasia Microsoft Corp. yang
dilakukan oleh mantan pegawainya. David E. Zilkha pada saat itu adalah pegawai
Microsoft yang akan direkrut oleh Pequot Capital Management pada tahun 2010. Ia
mencuri informasi laporan keuangan Microsoft, lalu menjualnya kepada Chief
Executive Pequot, Arthur J. Sandberg senilai USD 14,8 juta. Namun, praktik fraud ini
terungkap oleh whistleblower yang notabene merupakan mantan istri Zilkha sendiri

9
yang menemukan bukti perbuatan kriminal tersebut di dalam sebuah hard
drive pribadinya.

3. Penggelapan

Fraud ini terjadi pada Madoff Investment Securitite LLC. Pendirinya, Bernie
Madoff menggelapkan pinjaman dari investor dengan modus ‘Skema Ponzi’. Ia
meminjam sejumlah uang dari investor dan membayar mereka dengan modal yang
didapat dari investor lain dan seterusnya seperti itu. Pada akhirnya, semua investor tak
mendapatkan bayaran penuh. Pada Maret 2009, ia dinyatakan bersalah menggelapkan
lebih dari USD 50 miliar melalui skema tersebut dan dijatuhi hukuman 150 tahun untuk
membayar utang-utangnya pada para investor. Padahal, tiga tahun sebelum kasus
terungkap, seorang manajer keuangan, Harry Markopolos sudah memperingatkan SEC
(Securities Exchange Comission) berkali-kali tentang temuan janggal dalam laporan
keuangan Madoff, namun tak ada tanggapan.

Kasus lainnya yaitu Cargill, perusahaan swasta terbesar di Amerika Serikat. Tahun
2016 Manager accounting untuk Cargill di Port of Albany, Diane L. Backis tertangkap
menggelapkan lebih dari USD 3.1 juta selama lebih dari sepuluh tahun. Ia mengalihkan
pembayaran pelanggan ke rekening pribadinya (wire fraud) hingga menyebabkan
Cargill mengalami kerugian setidaknya sebesar USD 25 juta.

C. Hasil penelitian di luar negeri dan di indonesia tentang karakteristik personal,


pengalamn audit, independensi akuntan publik, penerapan etika akuntan publik
dan kualitas audit.

No. Penelitian Judul Penelitian Hasil Penelitian


(Tahun)
1 Pany dan The Effect of Gifts, Pemberian hadiah berpengaruh
Reckers Discount,Personalty signifikan terhadap independensi
(1980) Characteristic,and auditor, karakter personal auditor
Client Size on berhubungan positif dengan
Perceived Auditor independensi auditor, sedangkan

10
Independence ukuran klien tidak terpengaruh
secara signifikan
2 DeAngelo Auditor KAP yang besar akan berusaha
(1981) Independence, *Low untuk menyajikan kualitas audit yang
Balling*, and lebih besar dibandingkan dengan
Disclouser KAP yang kecil
Regulation
3 Meixner and Judgement Menunjukkan bukti empiris bahwa
Walker (1988) Consensus and consensus yang terjadi diantara staf
Auditor Experience: auditor semakin meningkat karena
An Examination bertambahnya intensitas waktu
ofOrganizational untukberhubungan dengan manajer
Relation audit yang sama
4 Merchant Analogical Auditor yang semakin
(1989) Reasoning and berpengalaman akan memiliki
Hypothesis kemampuan yang lebih baik dalam
Generation in mengidentifikasi
Auditing kesalahan-kesalahan dalam
melakukan telaah analitik dan
semakin tinggi tingkat
independensinya
5 Libby and Experience and The Semakin banyak pengalaman yang
Frederick Ability to Explain dimilii oleh seorang auditor maka
(1990) Audit Findings semakin banyak pula baik sikap
skeptisme profesionalnya dalam
menghasilkan berbagai macam
dugaan dan menjelaskan temuan
audit
6 Tubs (1992) The Effect Of Auditor independen yang
Experience on The berpengalamanlebih sensitive dalam
Auditor’s mendeteksi kekeliruan-kekeliruan
Organizational and yang tidak lazimatas temuan-temuan
Amount of dalam audit

11
Knowledge
7 Davis (1996) Experience and Auditor yang independen
Auditor’s Selection berengalaman menunjukkan tingkat
of Relevant perhatian selektif yang lebih tinggi
Information for terhadap informasi yang relevan dan
Reliminary Control lebih mudah dalam menerapkan
Of Risk Assesment prinsip-prinsip etika
8 Lawrence and The Ethical Menunjukkan bukti empiris bahwa :
Shaub Construction 1. Orientasi dan alas an etis auditor
ofAuditor’s : An berpengaruh terhadapkeputusan
examination of the professional dan
effects of gender and keputusanetis. 2.Auditor senior lebih
career level mudah dalam mengadopsi
pandangan etis tentang relativisme
dan situasi etis disbanding auditor
junior
9 Maryani dan Survei atas Ada Sembilan factor yang
Ubti Ludigdo Faktor-Faktor yang mempengaruhi sikap dan perilaku
(2001) mempengruhi sikap akuntan publik, yaitu: religiusitas,
dan Perilaku Etis pendidikan, organisasional,emotional
Akuntan quotient,lingkungan
keluarga,pengalaman hidup,imbalan
yang diterima,hukum,posisi atau
kedudukan
10 Widagdo, Analisis Pngaruh Ada 6 atribut yang berpengaruh
Lesmana, dan Atribut-atribut terhadap kualitas audit yaitu:
Irwandi (2002) Kualitas Terhadap pengalaman melakukan audit,
Kepuasan Klien memahami industry klien, responsive
(Studi Empiris pada terhadap pengguna laporan audit,
Perusahaan yang taat pada standar auditing, komitmen
Terdaftar di Bursa terhadap kualitas audit, dan
Efek Jakarta) keterlibatan komite audit.
11 Sekar Analisis Pengaruh Factor-faktor yang mempengaruhi

12
Mayangsari Independensi integritas laporan keuangan: 1.
(2003) Kualitas Audit, serta Spesialisasi auditor 2. Independensi
Mekanisme 3. Mekanisme corporate governance
Corporate
Governance terhadap
Integritas Laporan
Keuangan
12 Ida Surida Pengaruh Etika, Memperoleh bukti: 1.
(2005) Kompetensi, Etika,kompetensi,pengalaman audit
Pengalaman, Risiko dan risiko berpengaruh terhadap
Audit dan Skeptisme skeptisisme professional baik secara
Professional Auditor parsial maupun secara simultan. 2.
Terhadap Ketepatan Pengaruh skeptisisme professional
Pembeian Opini auditor terhadap ketepatan
Akuntan Publik pemberian opini akuntan public
(Survei terhadap para masih kurang dari lima puluh persen
akuntan public di dan 3. Etika,kompetensi,pengalaman
Indonesia) audit,risiko audit dan skeptisisme
professional auditor berpengaruh
positif terhadap ketepatan pemberian
opini akuntan public baik secara
parsial maupun simultan

Ikhtisar Hasil Penelitian Empirik Terdahulu Efek Kualitas Tata Kelola


Korporasi danImplementasi Prinsip Etika Bisnis terhadap Potensi Kecurangan
Pelaporan Keuangan.

No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian


1 Karpoff dan The Reputational Rerata kembalian abnormal dalam dua
Lott (1993) penalty firms bear atau tiga hari jendela sekitar
from committing ditemukannya kecurangan, secara
criminal fraud signifikan adalah lebih negative dalam
kasus kecurangan pelaporan keuangan

13
ketimbang dalam kasus kecurangan
lainnya
2 Mc Mullen Audit committee Perusahaan dengan pelaporan
(1996) performance an keuangan yang handal (yakni, tidak
investigation of ada kesalahan, dan tindak melanggar
the consequences hukum) memiliki komite audit
association with
audit committees
3 Agrawal et al Management Hubungan penemuan kecurangan
(1999) turnover and dengan perpindahan direktur dan
governance manajer senior, mereka tidak
changes following menemukan hubungan dimaksud.
the revelation of Mereka memeriksa 103 perusahaan
fraud yang melakukan berbagai macam
kecurangan, tetapi hanya menemukan
empt diantaranya yang melakukan
kecurangan pelaporan keuangan
4 Abbot et.Al. The Effects of Efektivitas komite audit untuk
(2000) audit committee keperluan deteksi kecurangan
activity and merupakan fungsi dari kehadiran
independence on anggota luar dari komite audit, dan
corporate fraud frekuensi rapart komite audit.Namun,
mereka tidak menemukan hubungan
signifikan antara karakteristik dewan
komisaris dan kecurangan
5 Beasly dan Board Pertama,kemungkinan perusahaan
Petroni (2001) independence and asuransi memperkerjakan auditor
audit firm type ternama (big 6) yang berspesialisasi
dalam industry suransi meningkat
secara pararel dengan presentase
anggota dewan direksi dari luar.Kedua
peneliti tidak menemukan hubungan
signifikan antara komposisi dewan

14
direksi dan pilihan pengguna auditor
yang tidak ternama
6 Sharma (2004) Board of Director Meningkatkan presentase direktur
characteristics independen dan pemilikan
institutional institusional menyebabkan
ownership and kemungkinan kecurangan menurun.
fraud : evidence Terdapat hubungan positif antara
from Australia dualitas dan kemungkinan kecurangan
7 Farber (2005) Restoring trust Pertama,perusahaan yang melakukan
after fraud: does kecurangan memiliki tata kelola yang
corporate jelek relatife terhadap sampel control
governance dalamtahun sebelum kecurangan
matter? terdeteksi.Kedua,dalam perusahaan
yang melakukan kecurangan, analis
dan pemilikan institusional tidak
bertambah karena kredibilitas masih
merupakan masalah dalam perusahaan
tersebut
8 Utama dan Audit committee Komposisi komite audit mempunyai
Leonardo composition, dampak positif terhadap efektivitas
(2006) control of majority komite audit disamping juga
shareholders and dipengaruhi oleh control tata kelola
their impact on perusahan melalui pemegang saham
audit committee mayoritas
effectiveness:
Indonesia
Evidence

Tanggung Jawab Hukum akuntan Publik


No Nama Judul Penelitian Hasil Penelitian

15
Persepsi akuntan pria dan akuntan Pertama, terhadap etika prifesi
wanita serta mahasiswa / akuntan, tidak terdapat perbedaan
mahasiswi akuntansi signifikan antara persepsi akuntan
Murtanto
terhadap etika bisnis dan etika pria dan wanita ;dan hal sebaliknya
dan
1 profesi akuntan terjadi di kalangan mahasiwa dan
Martini
mahasiswi. Kedua terhadap etika
(2013)
bisnis ,tedapat perbedaan persepsi
di kalangan akuntan publik pria dan
akuntan wanita.
The effectiveness of alternatives penilaian integritas manajemen
Asareet.al
2 risk assessment and program merupakan pusat perhatian dalam
(2004)
planning tools in a fraud setting penerimaan klien
Mayoritas kasus kecurangan
berhubungan dengan faktor yang
KPMG
3 Fraud survey results 1999 terdapat dalam lingkungan
(1999)
pengendalian , seperti rendahnya
integritas manajemen .

Pengungkapan Akuntansi Dengan Manajemen Laba


Penelitian
No Judul Penelitian Hasil penelitian
(tahun)
1 Antunes On the Relationship between Perusahaan di Swiss menggunkan
et Voluntary Disclosure,Earnings discretionary accrual untuk
al.(2006) Smoothing and the meratakan laba, namun berkurang
value-Relevance of the pada perusahaan -perusahaan yang
earning :The Cace Of Switzerland secara sukarela mengungkapkan
informasi dalam laporan keungan
mereka sesuai dengan atursn
IAS/IFRS atau US GAAP

16
2 Louis et An integrated analysis of the Tidakmenemukan bukti mispricing
al. (2008) association between accrual akrual untuk perusahaan
disclousure and the abnormal -perusahaan yang mengungkapan
accrual anomaly informasi pada pengumuman laba
akrual dan pasar gagal untuk
membedakan antara discretionary
dan komponen non
discretionarylaba kejutan untuk
perusahaan -perusahaan yang tidak
mengungkapkan informasi pada
pengumuman laba akrual.
3 Kasznik On the Association between perubahan harga saham yang lebih
(1999) Voluntary disclosure and earnings positif pada saat dan sesudah di
management terbitkannya perkiraan analisis yang
lebih besar berhubungan dengan
meningkatnya accrual income
discreationary

17
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Akuntan Publik adalah akuntan yang telah memperoleh izin untuk


memberikan jasa sesuai ketentuan yang berlaku, sedangkan Kantor Akuntan
Publik adalah badan usaha yang didirikan berdasarkan hukum Indonesia dan telah
mendapatkan izin usaha dari pihak berwenang. Akuntan publik juga memiliki
tanggung jawab hukum yang diemban sesuai kode etik yang telah ditetapkan

Mengingat profesi akuntan publik sangat penting perannya dalam dunia bisnis
di Indonesia, maka Akuntan Publik harus selalu menjaga integritas (integrity) dan
profesionalisme melalui pelaksanaan standar dan kode etik profesi secara
konsekuen dan konsisten. Dalam setiap penugasan yang diberikan, Akuntan
Publik harus selalu bersikap independen dan menggunakan kemahiran jabatannya
secara profesional (due professional care). Akuntan Publik dan KAP agar
menghindarkan diri dari tindakan tercela, seperti kolusi (collusion) dengan klien
atau menutupi terjadinya tindak kecurangan (fraud) yang sangat merugikan
berbagai pihak.

3.2 Saran
Seharusnya setiap akuntan publik yang mendapat tanggung jawab harus
melaksanakan sesuai dengan peraturan dan kode etik yang ada, karena dengan
melakukan kecurangan (fraud) maka akan banyak pihak yang dirugikan, baik itu klien
dan pihak-pihak lain yang berhubungan.

18
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, Sukrisno. 2013. Auditing-Petunjuk Praktis Pemeriksaan Oleh Akuntan


Publik. Edisi Keempat, Jakarta : Salemba Empat
https://integrity-indonesia.com/id/blog/2018/01/03/perusahaan-raksasa-kehilangan-mi
liaran-dolar-karena-fraud-ini-pelajaran-yang-bisa-dipetik/
http://tikanurmalasari.blogspot.com/2011/01/contoh-kasus-fraud-auditor_5905.html

19

Anda mungkin juga menyukai