DARMA TAMPUBOLON
18405027
ETIKA PROFESI AKUNTANSI
STIE SULTAN AGUNG
KASUS PELANGGARAN ETIKA YANG DILAKUKAN
OLEH AJINOMOTO
Sumber :
https://nasional.tempo.co/read/16869/kasus-ajinomoto-karena-mui-teledor/full&view=ok
https://www.slideshare.net/atikarahmatikaa/kasus-ajinomoto
https://id.wikipedia.org/wiki/Ajinomoto
KERANGKA UNTUK PEMECAHAN MASALAH ETIS
1. Menetapkan Objektivitas
Bulan September
7 Oktober 2000 19 Desember 2000
Berakhirnya
Sertifikat Halal dari Komisi Fatwa memutuskan MUI memberikan
MUI untuk bactosoytone sebagai bahan surat kepada PT
Ajinomoto Indonesia media pembiakan mikroba Ajinomoto Indonesia
dan mengajukan untuk menghasilakan MSG. untuk menarik
perpanjangan semua produk yang
sertifikat pada bulan telah diedarkan
Dalam siaran persnya, Manager PT Ajinomoto Indonesia, Tjokorda Bagus Sudarta
mengatakan, untuk menghilangkan keresahan dan menjaga
ketenangan masyarakat dalam mengkonsumsi produk Ajinomoto, maka pihaknya
akan menarik secara serentak di seluruh Indonesia produk MSG Ajinomoto yang
telah beredar dalam kurun waktu dua hingga tiga minggu terhitung mulai 3
Januari 2001. Jumlahnya sekitar 10 ribu ton.
Dalam siaran pers itu juga disebutkan, PT Ajinomoto Indonesia
menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia. Ia
mengatakan, seluruh produk Ajinomoto harus ditarik dari peredaran dan stok baru
hanya boleh dipasarkan setelah mendapat sertifikat halal yang baru dari MUI.
Kerugian Yang Ditanggung Oleh PT Ajinomoto
1. Kerugian karena penarikan produk secara massal dan mengganti kerugian distributor
ajinomoto mengalami kerugian sebesar 55 Milyar Rupiah karena harus mengelaurjan biaya
sebagai usaha proaktif yang diperkirakan mencapai 3.500 ton dan menggantinya sesuai
harga pasar.
2. Penyegelan gudang ajinomoto dan penutupan sementara pabrik, naumn semua karyawan
masih bekerja untuk menerima barang agar tidak bereder.
4. Enam petinggi perusahaan PT. Ajinomoto Indonesia diperiksa oleh Polda Jatim, yaitu:
Manajer Kontrol Kualitas Haryono, Manajer Teknik Yoshiko Kagama, Manajer Produksi
Sutiono, Manajer Perusahaan Hari Suseno, Kepala Departemen Manajer Cokorda Bagus
Sudarta, dan Manajer Umum Yosi R. Purba.
3. Analisis Permasalahan
Analisis permasalahannya dengan menggunakan metode Modified Five
Question Approach.
A. Profitabilitas.
Profitabilitas yang dialami oleh Ajinomoto setelah menurun sehingga
menyebabkan kerugian 55 Milyar rupiah.
B. Legalitas.
Sebenarnya untuk kelayakan Ajinomoto sudah tidak layak layak untuk
memproduksi penyedap rasa karena diekstrasi dari daging babi untuk
menggantikan polypeptone yang biasa diekstrasi dari daging sapi tetapi
Untuk menjaga kesinambungan proses produksi halal sesuai dengan
ketentuan LPPOM MUI, Ajinomoto menerapkan Sistem Jaminan Halal
(SJH) yang mulai diberlakukan sejak 2005. Ajinomoto juga telah melanggar
UU Perlindungan konsumen No.8 Tahun 1998 Mengenai keamana produk
dan perlinduangan konsumen.
3. Kejujuran.
Dari segi kejujuran perusahaan Ajinomoto tidak memiliki kejujuran karena perusahaan lebih
mementingkan kepenti gan pribdai diatas kepentingan umum. Alasannya karena Ajinomoto
mengetahui bahwa penduduk Indonesia mayoritas beragama islam akan tetapi mereka
mengabaikan itu semua demi tercapainya keinginan mereka.
4. Dampak pada hak hak masing pemangku kepentingan dan pada lingkungan secara khususnya.
Enam petinggi perusahaan PT. Ajinomoto Indonesia diperiksa oleh Polda Jatim, yaitu: Manajer
Kontrol Kualitas Haryono, Manajer Teknik Yoshiko Kagama, Manajer Produksi Sutiono,
Manajer Perusahaan Hari Suseno, Kepala Departemen Manajer Cokorda Bagus Sudarta, dan
Manajer Umum Yosi R. Purba.