Disusun Oleh:
Disusun Oleh:
Kelompok 29
1. Anggarda Paramitha
H0813013
H0813027
3. Fira Septiani
H0813069
H0813101
H0813153
HALAMAN PENGESAHAN
1. Anggarda Paramitha
H0813013
H0813027
3. Fira Septiani
H0813069
H0813101
H0813153
Dosen Penguji
INTISARI
Kelompok 29. Laporan Praktikum Manajemen Pemasaran di PT.
Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis
Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan. Praktikum ini dilaksanakan pada tanggal 24
November 2015 bertempat di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra
Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan.Tujuan diadakan
Praktikum Manajemen Pemasaran adalah agar mahasiswa mengetahui penerapan,
hambatan dan cara mengatasi hambatan untuk segmentasi dan targeting,
positioning dan diferensiasi, bauran pemasaran (marketing mix), strategi produk
dan distribusi, serta strategi promosi dan komunikasi pada PT. Yakult Indonesia
Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Pasuruan.
Segmentasi pasar yang dikelompokkan oleh PT. Yakult Indonesia Persada
Mojokerto adalah semua kalangan. Target pasar dari PT. Yakult Indonesia
Persada Mojokerto adalah wilayah Indonesia bagian Barat dan Tengah.
Segmentasi dan target pasar yang diterapkan oleh Sentra Pengembangan
Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah berdasarkan demografis,
geografis, dan psikografis.
Positioning yang dilakukan PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto adalah
memproduksi produk minuman fermentasi probiotik guna membantu menjaga
kesehatan. PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto tidak melakukan diferensiasi
produk. Positioning Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo
Pasuruan adalah menjadi pelopor dari produk aneka olahan yang berbahan dasar
telo. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan
melakukan diferensiasi produk dengan memproduksi bakpao telo, bakpia telo,
brownis telo, bakmi telo, ice cream telo, dodol telo, dan jus telo.
Bauran pemasaran yang diterapkan di PT. Yakult Indonesia Persada
Mojokerto adalah mempertahankan kualitas produk minuman probiotik dengan
harga Rp 1.500, per botol. Lokasi kantor cabang tersebar di Jawa, Bali, Sumatera,
Kalimantan, NTB, Sulawesi yang dipromosikan melalui iklan di media elektronik
maupun media massa lainnya. Bauran pemasaran yang diterapkan pada Sentra
Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah melakukan
diversifikasi produk olahan telo dan harga Rp 4.000,00 untuk bakpao telo dan Rp
15.000,00 per kotak bakpia telo dengan lokasi yang terletak di perbatasan Kota
Malang dan Kabupaten Pasuruan serta memperkenalkan produk di outlet-outlet
sebagai upaya promosi produk.
Strategi produk pada PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto adalah
mengutamakan keamanan kualitas produk. Strategi distribusinya dengan Direct
Sales dan Yakult Lady. Strategi produk Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu
Repoeblik Telo Pasuruan adalah diversifikasi produk olahan telo dan distribusi
dengan membuka toko minimarket di dekat pabrik yang menjual produknya.
Strategi promosi PT. Yakult Indonesia Persada adalah menggunakan iklan
di media elektronik dan media massa. Strategi komunikasi dengan adanya Direct
Sales dan Yakult Lady. Strategi promosi dan komunikasi Sentra Pengembangan
Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah melalui website, media sosial
serta menyebar leaflet.
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
tugas Laporan Manajemen Pemasaran ini.
Laporan ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Manajemen
Pemasaran. Penulis menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah
mendukung dan membimbing dalam penyusunan laporan ini, maka laporan ini
tidak akan selesai. Oleh Karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan
banyak terimakasih kepada :
1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Dosen Manajemen Pemasaran yang telah membimbing dan mengarahkan kami
dalam kuliah.
3. Segenap Co-Assisten yang telah membimbing kami baik dalam praktikum
maupun dalam penyusunan laporan ini.
4. Orang tua yang telah mendukung terselesaikannya laporan ini.
5. Teman-teman semua yang turut membantu penyusunan laporan ini.
Dalam pembuatan laporan ini penulis menyadari bahwa laporan ini masih
jauh dari kesempurnaan, untuk itu kritik dan saran sangat penulis harapkan dan
semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Surakarta,
Desember 2015
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................... ii
INTISARI................. .................................................................................................. iii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............ .................................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............ ..................................................................................... vii
I. PENDAHULUAN ................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ................................................................................................ 1
B. Permasalahan.................................................................................................... 2
C. Tujuan dan Kegunaan Praktikum ..................................................................... 3
II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR ........................................ 6
A. Landasan Teori ................................................................................................. 6
B. Alur Pelaksanaan Praktikum ............................................................................ 18
III.HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................................ 21
A. Kondisi-Kondisi Umum Perusahaan ................................................................ 21
1. Kondisi UmumPT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto ........................... 21
2. Kondisi UmumSentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik
Telo Pasuruan .............................................................................................. 24
B. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian ......................................... 27
1. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian PT. Yakult Indonesia
Persada Mojokerto ....................................................................................... 27
2. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian Sentra
Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ................... 29
C. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian................................................ 32
1. Positioning dan Diferensiasi Produk PertanianPT. Yakult Indonesia
Persada Mojokerto ....................................................................................... 32
2. Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian Sentra Pengembangan
Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ............................................. 34
D. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian .................................... 36
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Bagan Alur Pelaksanaan Praktikum..................................................19
vii
I.
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu
memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan
kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan
konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan
produk yang berkualitas untuk konsumen. Guna mencapai strategi pemasaran yang
tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari
faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran
merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan
pembeliansuatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan
olehkonsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak
kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akansia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lamaberkembang,
bahkan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangatmempengaruhi
keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan dalampasar. Oleh karena itu
diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikanpengaruh untuk menentukan
berhasil atau tidaknya dalam memasarkanproduknya. Apabila strategi pemasaran
yang dilaksanakan perusahaantersebut mampu memasarkan produknya dengan
baik, hal ini akanberpengaruh terhadap penjualan perusahaan.Peranan pemasaran
saat ini tidak hanya menyampaikan produk atau jasahingga tangan konsumen
tetapi juga bagaimana produk atau jasa tersebutdapat memberikan kepuasan
kepada pelanggan dengan menghasilkan laba.Sasaran dari pemasaran adalah
menarik pelanggan baru dengan menjanjikannilai superior, menetapkan harga
menarik, mendistribusikan produk denganmudah, mempromosikan secara efektif
serta mempertahankan pelangganyang sudah ada dengan tetap memegang prisip
kepuasan pelanggan.
1
1
mengimplementasikan
mengorganisasikan,
mengarahkan,
(yang
mengkoordinir)
terdiridari
kegiatan
sertamengawasi
atau
Manajemen
Pemasaran
bertujuan
untuk
mengetahui
II.
A. Landasan Teori
1. Manajemen Pemasaran
Manajemen
pemasaran
adalah
suatu
kegiatan
manajemen
yang
permintaan
tersebut.
Fungsi-fungsi
manajemen
adalah
perencanaan
(planning),
pengorganisasian
(organizing),
pengarahan
implementasi
pengelolaan
rancana-rencana
rencana-rencana
tersebut.
Perencanaan,
tersebut,
dan
implementasi
dan
untuk
menunjukkan
bahwa
proses
manajemen
pemasaran
6
5
pemasaran perlumelakukan integrasi secara vertikal. Hal ini tidak hanya berarti
bahwa perusahaanberubah secara ruang lingkup usaha karena melayani lebih
banyak konsumen, akantetapi juga berubah secara perilaku, jauh dari perilaku
persaingan atau permusuhandalam berhubungan dengan para pelaku yang ada
di dalam rantai pasokan akantetapi lebih memilih pola-pola kerjasama yang
saling
menguntungkan
dan
memilikipola
fisik
untuk
maju
bersama
(Khaswarina, 2014).
Pemilihan pelanggan untuk menjadi target dan strategi positioning
untuk setiap perubahan target dalam pengembangan strategi pemasaran untuk
tahap
realisasi.
Tahap
ini
mempertimbangkan
bagaimana
merancang
adalah
proses
yang
berkelanjutan
membuat
keputusan,
10
11
melalui
pengembangan
karakteristik
12
produk merupakan
elemen
dan distribusi
yang didalamnya
Harga
adalah
rencana
pemasaran
yang
harus
mencakup
khusus
dari
iklan
pribadi,
promosi
penjualan
dan
hubungan
13
14
15
perusahaan
merencanakan
suatu
pasar
tertentu,
yang
pertama
kali dipikirkan adalah siapa yang akan ditunjuk sebagai penyalur di sana,
atau berapa banyak yang bersedia untuk menjadi penyalur di daerah itu
(Hariadi, 2012).
6. Strategi Promosi dan Komunikasi Produk Pertanian
Promosi merupakan salah satu aspek yang penting dalam manajemen
pemasaran, dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut, karena promosi dapat
16
17
kualitas
promosi
penjualan.
Promosi
penjualan
komunikasi
bisnis
sangat
penting
khususnya
dalam
atas
penggunaanjasa
dan
produk
yang
ditawarkan
18
pasar bebas di era global tentunya strategi ini sangat efisien dan tepat, karena
sesuai faktor pasar, seperti geografis, demografis, psikologis, dan behavioristik.
Bila informasi yang disampaikan jelas sesuai dengan segmen tentunya akan
mendapat tanggapan positif di pihak konsumen yang akhirnya membeli produk
yang ditawarkan (Pujiyanto, 2003).
B. Alur Pelaksanaan Praktikum
Alur pelaksanaan praktikum Manjemen Pemasaran yaitu diawali dengan
pelaksanaan asistensi praktikum Manajemen Pemasaran yang dilakukan pada Hari
Selasa Tanggal 10 November 2015 bertempat di aula Fakultas Pertanian UNS.
Kegiatan selanjutnya adalah konsultasi pertanyaan dan pengumpulan draft satu
dengan tenggang waktu 16 November 19 November 2015. Pelaksanaan
praktikum Manajemen Pemasaran sendiri dilakukan pada 24 November 2015 yang
bertempat di PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra Pengembangan
Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan, kedua perusahaan tersebut samasama berlokasikan di propinsi Jawa Timur. PT. Yakult Indonesia Persada terletak
di Kota Mojokerto, sedangkan untuk Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu
Repoeblik Telo terletak di Kabupaten Pasuruan. Pada praktikum tersebut
dilakukan sesi tanya jawab dengan kedua wakil perusahaan atau PR dari
perusahaan tersebut seputar lima bidang kajian yang akan dibahas di dalam
laporan praktikum. Bidang kajian tersebut diantaranya adalah: Segmentasi dan
Targeting Pasar Produk Pertanian, Positioning dan Diferensiasi Produk Pertanian,
Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk Pertanian, Strategi Produk dan
Distribusi Produk Pertanian dan Strategi Promosi dan Komunikasi Produk
Pertanian.
Untuk lebih jelasnya, alur pelaksanaan praktikum Manajemen Pemasaran
dapat dilihat pada bagan di bawah ini:
19
Sentra
Pengembangan
Agribisnis
Terpadu
Repoeblik Telo Pasuruan
Pemasaran
Manajemen Pemasaran
Segmentasi dan
Targeting Pasar
Produk Pertanian
Positioning dan
Diferensiasi
Produk Pertanian
Bauran
Pemasaran
(Marketing Mix)
Produk Pertanian
Strategi Produk
dan Distribusi
Produk
Pertanian
20
21
III.
meneliti bakteri baik dan berguna yang kemudian dinamakan L.casei Shirota
strain. Bakteri ini berhasil dikembangbiakan pada tahun 1930. Pengenalan
bakteri ini dilakukan pada tahun 1935. Pusat penelitian susu fermentasi ini
berada di Yakult Central Institut yang didirikan tahun 1967. Tiga ratus tenaga
ahli melakukan penelitian tentang manfaat bakteri yang menguntungkan bagi
21
22
membantu meningkatkan
23
untuk peduli terhadap diri sendiri. Usus adalah organ tubuh yang penting agar
tubuh menjadi bugar, kuat, dan segar. Jika usus kita baik maka kitapun bisa
hidup dengan baik pula. Keistimewaan Yakult diantaranya: tanpa menggunakan
bahan pengawet, tanpa zat pewarna, hanya memiliki satu rasa dan satu warna,
dibuat secara higienis, ISO 22000 (tahun 2005), ISO 9001 (tahun 2008), serta
mendapatkan pengakuan dari badan POM MUI yang diperbarui setiap 2 tahun
sekali.
Yakult merupakan pelopor minuman probiotik yaitu pada tahun 1930.
Probiotik adalah bakteri baik
untuk
penelitian
mikrobiologi
(Yakult
Central
Institute
for
24
kelas 2 sekolah menengah atas. Pengaruh ayahnya, Prof. Dr. Ir. Moeljadi
Banoewidjojo (profesor bidang pertanian) sangat kuat bagi minat Unggul di
bidang pertanian. Usahanya terus berkembang saat Unggul menjadi mahasiswa
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya tahun 1980-an. Saat menjadi
25
mahasiswa, Unggul mulai merintis usaha budi daya pertanian di Desa Parerejo,
Kabupaten Pasuruan. Beragam tanaman pangan dan hortikultura yang
dibudidayakan, seperti padi, jagung, ubi jalar, jeruk, tomat, melon, dan sayursayuran.
Secara kelembagaan formal, Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu
Repoeblik Telo Pasuruan berdiri tanggal 16 April 1999 yang diresmikan oleh
Menteri Pemuda dan Olahraga dan ditandai dengan peresmian
Terminal
26
27
kualitas pasar dan pertumbuhan pasar. Adapun aktor-aktor untuk setiap bidang
kerja sama adalah sebagai berikut.
a. Riset
dan
pengembangan:
universitas,
lembaga
penelitian,
dan
pengembangan.
b. Pendidikan dan pelatihan: kelompok tani, UKM, bank, sekolah, lembaga
pemerintah.
c. Kualitas pasar dan pertumbuhan pasar: sertiikasi mutu (HACPP dan
halal), ITF-net, SIRIM Malaysia, UKM, bank.
B. Segmentasi dan Targeting Pasar Produk Pertanian
Segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmensegmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan
adanya kesamaan perilaku pembeli. Segmentasi pasar dibedakan menjadi empat,
yaitu segmentasi geografis yang membagi pasar pada segmen yang sama
berdasarkan kedekatan atau kondisi geografis, segmentasi demografis yang
membagi pasar berdasarkan karakteristik domografis (usia, jenis kelamin,
penghasilan, pendidikan, dll), segmentasi prikografis yang membagi pasar
berdasarkan kelas sosial, sikap, dan gaya hidup.
Targeting adalah proses mengevaluasi dan membandingkan berbagai
segmen pasar dan memilih satu/lebih diantarnya sebagai pasar sasaran yang dinilai
berpotensi paling besar untuk dilayani secara efektif dan efisien.
1. Segmentasi & Targeting Produk Pertanian di PT. Yakult Indonesia Persada
Mojokerto
a. Penerapan Segmentasi & Targeting Pasar Produk Pertanian di PT. Yakult
Indonesia Persada Mojokerto
Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompokkelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat
dipilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu
produk.Berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan wawancara dengan PT.
Yakult Indonesia Persada di Mojokerto, segmentasi yang telah dilakukan
28
dan
pegunungan
karena
masyarakat
disana
cenderung
29
30
Segmentasi pasar adalah pengelompokkan pasar menjadi kelompokkelompok konsumen yang homogen, dimana tiap kelompok (bagian) dapat
dipilih sebagai pasar yang dituju (ditargetkan) untuk pemasaran suatu
produk.Berdasarkan hasil pengamatan dan kegiatan wawancara dengan
Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan,
segmentasi yang telah dilakukan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis
Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah berdasarkan demografis, geografis
dan psikografis. Berdasarkan demografis dilihat dari umur dan pendapatan
atau penghasilan konsumen. Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu
Repoeblik Telo Pasuruan melakukan segmentasi berdasarkan umur yaitu
terdapat golongan para pemuda (SD, SMP, SMA dan Mahasiswa), anakanak dan juga orang tua. Sedangkan untuk segmentasi berdasarkan pada
pendapatan disesuaikan dengan masing-masing pendapatan dari segmen
yang akan dituju oleh Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik
Telo Pasuruan.
Karakter konsumen Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu
Repoeblik Telo Pasuruan relatif homogen. Mayoritas konsumen cluster 1
adalah berusia 17-30 tahun, mayoritas konsumen cluster 2 adalah berusia 4150 tahun dan mayoritas konsumen cluster 3 adalah berusia 31-40 tahun.
Mayoritas konsumen pada cluster 1 dan 2 bekerja sebagai wiraswasta dan
konsumen pada cluster 3 bekerja sebagai pegawai negeri sipil. Tingkat
pendidikan mayoritas konsumen pada cluster 1 dan 3 adalah sarjana (S1) dan
konsumen pada cluster 2 adalah SLTA. Tingkat pendapatan konsumen pada
ketiga cluster adalah diatas Rp 2.000.000/bulan. Secara geografi, konsumen
dari ketiga cluster adalah masyarakat perkotaan. Hal ini terlihat dari
pengunjung yang datang ke toko mayoritas adalah penduduk dari luar kota
yang sengaja mampir untuk membeli oleh-oleh.
Berdasarkan karakteristik psikografi, konsumen Sentra Pengembangan
Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan merupakan masyarakat
31
menengah ke atas yang menyukai bakpao telo karena keunikan dan nilai
gizinya. Masyarakat menegah ke atas mulai sadar akan pentingnya
mengkonsumsi makanan yang memiliki kandungan gizi yg dibutuhkan
tubuh.
Perilaku
konsumen
dari
ketiga
cluster
adalah
konsumen
32
33
34
35
Telo sangat minim diminati oleh masyarakat luas karena image yang didapat
dari Telo itu sendiri. Telo dianggap sebagai makanan yang dikonsumsi oleh
masayarakat menengah ke bawah dan dianggap masih menjadi makanan
tradisional. Namun dengan adanya Sentra Pengembangan Agribisnis
Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini mejadikan bahan baku telo itu sendiri
menajdi banyak produk olahan makanan sehingga menimbulkan citra yang
berbeda. Dengan demikian, citra itu sendiri berubah dari yang awalnya
merupakan makanan tradisional menjadi makanan modern yang dapat
dinikmati berbagai kalangan.
Keunggulan dari produk Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu
Repoeblik Telo Pasuruan dibandingkan dengan para pesaingnya yaitu Sentra
Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan dengan
berbagai olahan produk telo muncul terlebih dahulu dibanding pesaingnya,
sehingga masyarakat lebih banyak membeli produk Olahan Sentra
Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan daripada para
pesaingnya. Kualitas produk olahan yang baik, ragam olahan, serta nilai gizi
dari produk juga menjadi salah satu alasan mengapa usaha pengembangan
produk telo di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo ini
semakin berkembang hingga saat ini.
Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan
ini juga melakukan diferensiasi produk untuk menyenangkan konsumen dan
agar konsumen tidak bosan dengan produk-produkyang dibuat. Diferensiasi
yang dilakukan yaitu tidak hanya memproduksi bakpao telo yang menjadi
asal mula produksi untuk olahan telo tapi juga mengembangkan usahanya
dengan memproduksi olahan lainnya seperti Bakpia telo, Brownis telo,
Bakmi telo, Ice cream telo, dodol telo dan jus telo.
b. Hambatan dan Cara Mengatasi Hambatan Positioning dan Diferensiasi
Produk Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik
Telo Pasuruan
36
37
Yakult
yang tersebar di
berbagai
negara
38
karyawan dilengkapi dengan pembersih sepatu otomatis. Selain itu, pintupintu di ruang produksi hanya dapat dibuka apabila karyawan telah
membersihkan kedua tangannya. Sebelum masuk ruang produksi,
karyawan harus melalui shower yang untuk membersihkan pakaian.
2) Harga (Price)
Yakult adalah produk minuman ringan susu fermentasi yang
memiliki pangsa pasar terbesar di Indonesia. Sebagai produk minuman
kesehatan, susu fermentasi memiliki nilai lebih di mata masyarakat
karena memiliki fungsi kesehatan di samping fungsinya sebagai minuman
ringan. Yakult menetapkan harga yang sesuai untuk kedua fungsinya.
Meski rasanya relatif enak dan disukai masyarakat, namun Yakult
tidak menjual dalam volume yang banyak pada setiap unit produk. Hal ini
salah satu sebabnya adalah produk fermentasi umumnya memiliki rasa
asam yang dapat menyebabkan rasa jenuh apabila dikonsumsi dalam
volume yang banyak dalam satu waktu. Asam yang terlalu banyak juga
dapat berakibat kurang nyaman untuk lambung. Padahal produk susu
fermentasi harus segera dikonsumsi setelah kemasannya dibuka agar
kualitasnya terjaga. Oleh karena itu, Yakult hanya memproduksi dalam
kemasan 65 ml agar langsung habis dalam satu kali minum. Meski begitu,
produk Yakult tetap aman dikonsumsi beberapa kali dalam satu hari.
Dengan volume yang sedikit tersebut, Yakult menetapkan harga
yang sesuai dengan daya beli masyarakat yaitu sebesar Rp 1.500,00 untuk
setiap botol dan Rp 7.500,00 untuk kemasan sekunder yang terdiri dari 5
botol. Harga tersebut adalah harga pada gerai tertentu dan harga pada
Lady Yakult. Supermarket, minimarket, atau toko lain mungkin menjual
dengan harga yang lebih mahal. Dengan harga tersebut Yakult masih
menjadi market leader produk susu fermentasi di Indonesia. Harga Yakult
menyesuaikan harga bahan baku dan kondisi ekonomi di Indonesia dan
dunia. Rata-rata harga Yakult mengalami kenaikan setiap dua tahun.
39
3) Tempat (Place)
Kantor pusat PT. Yakult Indonesia Persada berada di PP Plaza,
Lantai 7, Jalan T.B. Simatupang 57 Jakarta. Saat ini PT. Yakult Indonesia
Persada memiliki dua pabrik yaitu di Kawasan Industri Indolakto yang
beralamat di Desa Pasawahan, Cicurug, Sukabumi, Jawa Barat dan Ngoro
Industri Persada Blok CC-1, Mojokerto, Jawa Timur. Pabrik Sukabumi
berkapasitas produksi 3.600.000 botol setiap hari dan Pabrik Ngoro
Mojokerto berkapasitas 1.800.000 botol setiap hari. Kantor cabang Yakult
sudah berdiri di lebih dari 40 kota di Indonesia yang berada di pulau
Jawa, Madura, Bali, Nusa Tenggara Barat, Sumatera, Kalimantan dan
Sulawesi.
Yakult merupakan produk minuman susu fermentasi yang tidak
mampu bertahan lama yaitu hanya 40 hari setelah diproduksi, sehingga
perlu strategi dalam distribusi agar cepat namun tetap efisien. Hal ini
yang mendorong PT. Yakult Indonesia Persada untuk mendirikan banyak
cabang sebagai upaya untuk memperluas pasarnya. Hampir setiap tahun
sejak berdiri pada tahun 1990, Yakult membuka kantor cabang baru.
Kantor tersebut berfungsi sebagai terminal distribusi di setiap kota.
Penyimpaan Yakult memerlukan penanganan khusus yaitu harus selau
dalam suhu kurang dari 10 derajat celcius dan tidak boleh terkena sinar
matahari langsung untuk menjaga kualitas. Oleh karena itu Yakult
mendirikan kantor distribusi di setiap kota untuk menyimpan Yakult
sementara sebelum didistribusikan ke supermarket, minimarket, toko,
kantin, dan gerai lainnya.
Penempatan pabrik yang berada di ujung Timur dan Barat Pulau
Jawa merupakan upaya untuk mempersingkat proses distribusi Yakult ke
seluruh Indonesia. Yakult yang diproduksi di Pabrik Sukabumi
didistribusikan ke Indonesia bagian Barat seperti Jawa Barat, Jakarta,
40
41
biaya
apapun
dari
pengunjung,
bahkan
pengunjung
dijelaskan
secara
sederhana
mengenai
peran
bakteri
42
43
telo tidak lagi terbatas pada kalangan tradisional namun juga meluas ke
seluruh kalangan.
2) Harga (Price)
Harga yang ditetapkan Repoeblik Telo tidak jauh berbeda dengan
produk dengan jenis yang sama yang sudah beredar di pasaran. Misalnya
bakpao, dijual dengan harga Rp 4.000,00 hingga Rp 5.000,00 per buah
dan bakpia dijual dengan harga Rp 15.000,00 per kotak dengan isi 9 buah.
Beberapa produk memang dijual lebih mahal karena dikategorikan dalam
produk yang memiliki nilai prestige seperti cookies dan brownies.
Masyarakat yang menjadi konsumen banyak berasal dari luar
daerah yang merupakan wisatawan di Kota Malang dan sekitarnya.
Wisatawan sudah pasti membeli oleh-oleh ketika mengunjungi suatu
tempat untuk dibawa pulang dan diberikan ke sanak saudara. Wisatawan
cenderung tidak berpikir terlalu panjang untuk membeli oleh-oleh dengan
harga tersebut karena harga tersebut cukup terjangkau dalam kelasnya
sebagai produk oleh-oleh.
3) Tempat (Place)
Lokasi produksi dan penjualan Produk Repoeblik Telo tidak terlalu
jauh. Lahan produksi ubi jalar juga tidak jauh dari lokasi produksi. Hal ini
untuk selain untuk memudahkan pengangkutan juga untuk menekan
biaya, baik biaya pengangkutan bahan baku maupun pengangkutan
produk jadi. Lokasi tersebut berada di perbatasan Kota Malang dan
Kabupaten Pasuruan. Kota Malang dan Surabaya merupakan Kota dengan
potensi wisata yang cukup besar. Lokasi Repoeblik Telo dapat dikatakan
sangat strategis karena dekat dengan kedua kota tersebut. Meski
Repoeblik Telo memiliki resortdan pusat oleh-oleh sendiri di Jl. Raya
Punten, Kecamatan Batu, Kota Batu, distribusi produk Repoeblik Telo
sudah mencapai berbagai daerah di Jawa Timur, meliputi pusat oleh-oleh,
minimarket dan toko-toko.
44
4) Promosi (Promotion)
Promosi yang dilakukan oleh Repoeblik Telo masih dengan
menegenalkan produk itu sendiri di outlet-outlet. Karena beberapa produk
olahan telo masih jarang ditemui, Repoeblik Telo dapat dikatakan
menjadi market leader produk tersebut, terutama di Jawa Timur. Dengan
produk Repoeblik Telo yang masih terbilang unik tersebut, masyarakat
lebih mudah tertarik untuk membeli karena penasaran. Repoeblik Telo
juga mengemas produknya dengan identitas yang juga menjadi brand
Repoeblik Telo yaitu selalu dengan warna ungu.Repoeblik Telo juga
menjual beberapa aksesoris seperti pakaian dan pernak-pernik Repoeblik
Telo untuk mengenalkan brandnya. Melalui branding dan distribusi yang
semakin meluas, pasar produk Repoeblik Telo juga semakin meluas
dengan sendirinya. Sebagai penunjang, Repoeblik Telo menyediakan
website dan media sosial untuk memudahkan masyarakat yang ingin
mengetahui lebih lanjut tentang produk dan perusahaan Repoeblik Telo.
b. Hambatan dan Cara Mengatasi Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Produk
Pertanian di Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo
Pasuruan
Hambatan yang dialami oleh Repoeblik Telo dalam bauran pemasaran
adalah produk yang belum banyak dikenal dan masih mengandung citra telo
yang memiliki kesan makanan kampung sehingga sebagian orang tidak
tertarik. Selain itu, produksi produk olahan telo juga masih terbatas karena
bahan baku yang mulai sulit diperoleh kecuali dengan budidaya sendiri.
Solusi dari hambatan tersebut adalah terus berinovasi dengan produk olahan
yang modern dan umum di semua kalangan agar produk telo dapat diterima.
Untuk mengatasi kekurangan bahan baku, Repoeblik Telo mengelola kebun
telo sendiri dan membeli telo dari petani-petani lokal. Presentase bahan baku
yang dari kebun sendiri kurang lebih 75 % dari total seluruh bahan.
45
Adapun
potensi
keuntungan
maupun
risiko
dari
aktifitas
46
47
Manfaat
dari
minuman
Yakult
adalah
untuk
menjaga
48
49
hambatan tersebut ialah dengan tetap fokus pada produk minuman probiotik
Yakult. Penanganan dan pengawasan pada proses produksi minuman Yakult
harus tetap menjadi faktor utama yang diperhatikan sehingga hasil dari
produk sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Tidak
hanya dilihat dari proses produksinya, namun juga cara penyimpanan yang
sesuai dengan standar sehingga produk tidak rusak dan tidak mengurangi
kualitas dari minuman Yakult karena produk tersebut ditujukan untuk
kemanfaatannya bagi kesehatan konsumen sehingga dari awal proses
produksi hingga penyimpanan sampai ke tangan konsumen, produk harus
tetap dalam keadaan higenis dan terjaga dalam suhu rendah 00-100C.
Hambatan lain yang dihadapi oleh PT. Yakult Indonesia Persada
Mojokerto ialah pada masalah strategi distribusi. Hambatan pada strategi
distribusi ialah umur produk yang relatif singkat yaitu 40 hari setelah prduksi
dengan penyimpanan yang benar. Adanya keterbatasan umur produk
membuat proses distribusi harus dilakukan dengan cepat dan aman sampai
ke agen berikutnya maupun ke tangan konsumen. Adapun hambatan lain
yaitu distribusi oleh PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto yang belum
bisa mencapai wilayah Indonesia bagian timur dikarenakan hambatan yang
sama yaitu umur produk yang relatif singkat. Letak pabrik PT. Yakult
Indonesia Persada Mojokerto terlalu jauh dengan wilayah Indonesia bagian
timur sehingga untuk proses distribusi akan membutuhkan biaya yang besar
dan waktu pendistribusian yang relatif lebih lama. Hal tersebut tidak efisien
dan terdapat resiko kerusakan produk karena proses distribusi yang terlalu
panjang. Cara untuk mengatasi permasalahan tersebut ialah dengan
membuka cabang baru pabrik PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto di
wilayah Indonesia bagian timur yang strategis sehingga dapat mencapai
pasar sasaran secara efisien dan dapat mengurangi resiko kerusakan produk.
2. Strategi Produk dan Distribusi Produk Pertanian di Sentra Pengembangan
Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan
50
51
52
53
54
2. Promosi
dan
Komunikasi
Pemasaran
Produk
Pertanian
di
Sentra
55
Repoeblik
kemasyarakatan
yang
Telo
Pasuruan
baik.
dapat
Sedangkan
meningkatkan
bentuk
hubungan
komunikasi
Sentra
56
faebook,
dan
untuk
memperkenalkan
Sentra
57
58
VI. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan dapat diambil kesimpulan masingmasing bidang kajian pada PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto dan Sentra
Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan:
1. Kondisi umum PT. Yakult Inodnesia Persada yang merupakan perusahaan
manufaktur bergerak dalam bidang produksi susu fermentasi. Perusahaan ini
didirikan pada tanggal 2 Februari 1990. Pabrik Yakult mulai berproduksi pada
bulan Januari tahun 1991 dengan menggunakan dana Penanaman Modal Asing
100% dari Yakult Jepang. Awalnya pabrik Yakult berada di Jakarta. Akan
tetapi karena jumlah air bersih semakin sulit di Jakarta maka pabrik ini
dipindahkan ke Sukabumi sebagai pabrik 1 dan mendirikan lagi pabrik 2 di
Mojokerto. Pabrik ke 2 yang telah dikunjungi dalam praktikum manajemen
pemasaran ini diresmikan pada tanggal 21 April 2014 yang beralamat di Ngoro
Industri Persada Blok CC-1, Mojokerto, Jawa Timur, Telp/Fax : (0321) 6815692/Fax. (0321) 6815588. Luas Bangunan pabrik 2 ini 9458,78 m2
dengan kapasitas produksi 1.200.000 botol/hari. Kapasitas produksi yang
dilakukan tergantung permintaan pasar. Alasan pembangunan pabrik 2
Perusahaan Yakult yaitu agar dapat memasarkan produk Yakult ke penjuru
Indonesia terutama Indonesia Bagian Timur.
Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan
terletak di Kabupaten Pasuruan, tepatnya di perbatasan antara Kabupaten
Malang dan Kabupaten Pasuruan. SPAT Repoeblik Telo ini terletak di Jl. Raya
Purwodadi No. 1 Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Lokasi Sentra
Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini berudara
relatif sejuk karena berada pada dataran tinggi. Pemilik Sentra Pengembangan
Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah Bapak Unggul Abinowo.
Visi ini kemudian diwujudkan dalam misi Pemberdayaan segenap potensi
58
59
sumber daya alam dan manusia. Sejak tahun 2000, Sentra Pengembangan
Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan mempunyai struktur organisasi
seperti saat ini, yaitu yang terbagai dalam 6 divisi. Divisi-divisi tersebut adalah
Divisi data dan informasi, Divisi pendidikan dan latihan, Divisi teknologi tepat
guna, Divisi kajian strategi pembangunan desa, Divisi investasi dan
pembiayaan dan Divisi terminal agribisnis.
2. Segmentasi pasar yang dikelompokkan oleh PT. Yakult Indonesia Persada
Mojokerto yaitu pasar yang dituju untuk menyerap produk Yakult sendiri
adalah semua kalangan. Diketahui bahwa Yakult merupakan minuman
kesehatan bagi keluarga, jadi mulai dari anak-anak, remaja, dewasa, hingga
orang tua menjadi kelompok-kelompok yang dituju. Selain itu PT. Yakult
mengelompokkan pasar dari wilayah pasar, untuk mengefisienkan umur produk
yang pendek. Target pasar dari PT. Yakult sendiri adalah kelompok pasar yang
berada di wilayah dekat dengan pabrik. Jadi Target pasar dari PT. Yakult
Mojokerto hanya di sekitar wilayah Indonesia bagian Barat dan Tengah.
Segmentasi yang diterapkan oleh Sentra Pengembangan Agribisnis
Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah berdasarkan demografis, geografis
dan psikografis. Berdasarkan demografis dilihat dari umur dan pendapatan atau
penghasilan konsumen. Berdasarkan geografis, Karakter konsumen Sentra
Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan relatif homogen.
Mayoritas konsumen cluster 1 adalah berusia 17-30 tahun, mayoritas konsumen
cluster 2 adalah berusia 41-50 tahun dan mayoritas konsumen cluster 3 adalah
berusia 31-40 tahun. Mayoritas konsumen pada cluster 1 dan 2 bekerja sebagai
wiraswasta dan konsumen pada cluster 3 bekerja sebagai pegawai negeri sipil.
Tingkat pendidikan mayoritas konsumen pada cluster 1 dan 3 adalah sarjana
(S1) dan konsumen pada cluster 2 adalah SLTA. Berdasarkan karakteristik
psikografi, konsumen Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu Repoeblik
Telo Pasuruan merupakan masyarakat menengah ke atas yang menyukai
bakpao telo karena keunikan dan nilai gizinya.
60
dan
Diferensiasi
produk
di
Sentra
Pengembangan
Agribisnisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan ini sudah cukup bagus . Hal ini
dapat dilihat dari produk-produk dari Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu
Repoeblik
Telo
Pasuruan
sangat
diminati
oleh
masyarakat.
Sentra
61
62
dengan isi 9 buah. Lokasi produksi dan penjualan Produk Repoeblik Telo tidak
terlalu jauh. Lahan produksi ubi jalar juga tidak jauh dari lokasi produksi. Hal
ini untuk selain untuk memudahkan pengangkutan juga untuk menekan biaya,
baik biaya pengangkutan bahan baku maupun pengangkutan produk jadi.
Promosi yang dilakukan oleh Repoeblik Telo masih dengan menegenalkan
produk itu sendiri di outlet-outlet.
5. Yakult harus selalu disimpan didalam pendingin (dibawah 10oC) karena
penyimpanan didalam pendingin akan menjaga bakteri Yakult tetap non aktif,
sehingga berkenaan dengan hal tersebut untuk menjaga mutu produk, distribusi
Yakult ditangani langsung oleh staff perusahaan. PT. Yakult Indonesia Persada
mempunyai 2 sistem pemasaran yang dilakukan guna menarik konsumen,
yaitu:Sistem Direct Sales yaitu sistem ini digunakan untuk mendistribusikan
Yakult ke toko-toko, supermarket, kantin, dan lain-lain. Distribusi dilakukan
menggunakan mobil pendingin. Sampai Mei 2007, PT. Yakult Indonesia
Persada mempunyai 37 cabang atau TKU (Tempat Kegiatan Usaha) yang
melayani outlet-outlet tersebar di Jawa, Bali, Sumatera, Kalimantan, dan
Sulawesi. Yang ke 2 Sistem Yakult Lady, melalui sistem ini Yakult
didistribusikan oleh ibu-ibu rumah tangga kepada masyarakat di lingkungan
tempat tinggal mereka.
Strategi pengembangan yang dilakukan oleh Sentra Pengembangan
Agribisnis Terpadu Repoeblik Telo Pasuruan adalah konsep pertanian terpadu
dalam mengembangkan usaha yang bergerak dari hulu hingga hilir. Pemilihan
produk telo yang menjadi unggulan perusahaan tersebut pada awalnya
didasarkan pada kecintaan pemilik perusahaan terhadap produk lokal Indonesia
yang pada kenyataannya memiliki nilai jual yang rendah ditingkat petani,
sehingga perusahaan mencoba menambah nilai jual produk pertanian lokal
dengan mengolah dan mengemasnya sedemikian rupa agar dapat meningkatkan
nilai jual ditingkat petani dan akhirnya dapat meninngkatkan pendapatan petani.
63
6. Strategi promosi yang diterapkan oleh PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto
berfokus untuk pemasaran yang lebih luas di Indonesia bagian timur. PT.
Yakult sendiri dalam melakukan promosi produknya telah menerapkan sistem
iklan khususnya pada televisi dan media masa lainnya. Sistem periklanan
produk Yakult sendiri selalu mempunyai ciri khas dengan berbau unsur
kesehatan dengan tidak lupa membubuhkan taglinenya cintai ususmu, minum
Yakult tiap hari. Promosi yang dilakukan PT. Yakult Indonesia Persada
Mojokerto tidak hanya sampai disitu saja, perusahaan ini juga melakukan
pendekatan yang lebih intens kepada konsumen melalui promosi yang diadakan
di instansi, kampus dan sekolah-sekolah secara langsung.
Promosi yang diterapkan oleh Repoeblik Telo masih berfokus di Jawa
Timur, khususnya di Kota wisata dan jalur yang potensial untuk membeli oleholeh seperti Malang, Lawang, Pandean, dan Pasuruan sendiri. Repoeblik Telo
mendirikan caf dan pusat oleh-oleh di pinggir Jalan Raya Purwodadi No. 1,
Simping, Purwodadi, Pasuruan. Tidak jauh dari lokasi tersebut, terdapat
terminal Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu yang merupakan tempat
produksi produk Repoeblik Telo. Tempat-tempat tersebut bukan hanya sebagai
pusat pengembangan dan pusat penjualan produk Repoeblik Telo, namun juga
merupakan media promosi utama.
B. Saran
Saran yang dapat diberikan untuk kedua perusahaan sebagai berikut:
1. PT. Yakult Indonesia Persada Mojokerto
a. Distribusi pemasaran produk dapat ditingkatkan lebih lanjut agar dapat
mencapai harapan perusahaan produk Yakult samapi ke Indonesia bagian
timur
b. Pemasaran produk menggunakan direct sales dan lady Yakult lebih
diperbanyak dan diperluas
64
DAFTAR PUSTAKA
Assaury, Masri. 2004. Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran. BPFE. Yogyakarta.
Cannon, Joseph P., Perreault, William D., dan McCarthy, E. Jerome. 2008.
Pemasaran Dasar Pendekatan Manajerial Global. Penerbit Salemba
Empat. Jakarta.
Cravens, David W. Dan Piercy, Nigel F. 2013. Strategic Marketing. Mc Graw
Hill. New York..
Fitrianindita, Wiriza. 2010. Analisis Efisiensi Pemasaran Kedelai (Glycine
Max.L. Merrill) di Desa Nglaban, Kec. Loceret, Kab. Nganjuk). Program
Studi Agribisnis Fakultas Pertanian. Universitas Brawijaya.
Fuad, M., H., Cristine, Nurlela, Sugiarto, dan F., Paulus Y.E. 2000.Pengantar
Bisnis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Gamaliel, Fredrich S. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan Kinerja Selling-In Terhadap Peningkatan Kinerja. Jurnal
Sains Pemasaran Indonesia. Vol.3 (2): 195-206.
Ginting, Nembah F. Hartimbul, 2011. Manajemen Pemasaran. Yrama
Widya.Bandung.
Gitman, Lawrence. 2008.Principles of Manajerial Finance. Pearson Addison
Wesley. United States.
Hariadi, Doni. 2012. Pengaruh Produk, Harga, Promosi, dan Distribusi Terhadap
Keputusan Pembelian Konsumen pada Produk Projektor Microvision.
Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Vol.1 (8): 1-21.
Kennedy, J.E. dan Soemonegara, Dermawan. 2009. Marketing Communication:
Taktik dan Strategi. PT Bhuna Ilmu Populer Kelompok Gramedia. Jakarta
Khaswarina, Shorea. 2014. Analisis Saluran Pemasaran Produk Susu Bubuk
Kedelai. Pekbis Jurnal. Vol.6 (3): 208-217.
Kotler, P. 2000. Manajemen Pemasaran : Analisis, Perencanaan, Implementasi
dan KontrolEdisi Kesembilan Jilid Satu. PT Prenhallindo. Jakarta
Kotler, Philip dan Amstrong, Gary. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran Edisi
Keduabelas Jilid Satu. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi tiga
belas Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Jakarta : Erlangga.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Lane. 2009. Manajemen Pemasaran. Edisi tiga
belas Bahasa Indonesia. Jilid 1 dan 2. Erlangga. Jakarta.
Kunto, Yohanes Sondang dan Hasana, Siti Nurul. 2006.Analisis Chaid sebagai
Alat Bantu Statistika untuk Segmentasi Pasar (Studi Kasus pada Koperasi
Syariah Al-Hidayah). Jurnal Manajemen Pemasaran Vol. 1 No. 2
Oktober 2014: 88-98.
Mulyadi. 2015. Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek dan Kualitas Produk
terhadap Minat Beli. Journal of Management. Vol.1 (1): 1-7.
Pujiyanto. 2003. Strategi Pemasaran Produk Melalui Media Periklanan.
NIRMANA. Vol.5(1): 96 109.
Sahetapy, Jeofer Pratama. 2013. Diferensiasi Produk, Strategi Merek,
Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembeli Meubel UD Sinar Sakti
Manado. Jurnal EMBA. Vol.1 (3): 412-413.
Selang. 2013. Bauran Pemasaran(Marketing Mix) Pengaruhnya Terhadap
Loyalitas Knsumen pada Freshmart Bahu Mall Manado. Jurnal EMBA.
Vol.1 (3): 71-80.
Simamora, Henry. 2004.Manajemen Sumberdaya Manusia. Penerbit STIE YKPN.
Yogyakarta.
Soekartawi. 2003. Prinsip Dasar Manajemen Pemasaran Hasil-Hasil Pertanian.
Raja Grafindo Persada. Jakarta.
Sule, Erni Trisnawati dan Saefullah, Kurniawan. 2005. Pengantar Manajemen.
Prenada Media Group. Jakarta.
Susanti, C. Esti. 2008. Upaya Peningkatan Strategi Marketing Mix Pangan
Berbasis Bahan Lokal melalui Analisis Sikap Konsumen dengan Model
Fishbein di Surabaya. Jurnal Manajemen Pemasaran. Vol.3 (1): 1-7
Sutrasmawati, Endang. 2008. Pengaruh Kompetisi Produk dalam Meningkatkan
Kinerja Pemasaran melalui Competitive Advantage. Jurnal Bisnis dan
Ekonomi (JBE). Vol.15 (2): 91 97.
Tambajong. 2013. Bauran Pemasaran Pengaruhnya Terhadap Penjualan Sepeda
Motor Yamaha di PT Sarana Niaga Megah Kerta Manado. Jurnal EMBA.
Vol.1 (3): 1291-1301.
Tjiptono, F., Chandra, G., dan Adriana, D. 2008. Pemasaran Strategik. Penerbit
ANDI. Yogyakarta.
Wedel, Michel and Wagner Kamakura. 2000. Market Segmentation: Conceptual
and Methodological Foundations, Second Edition. Boston: Kluwer
Academic Publisher.
Wearning. 2012. Positioning Pemasaran. http://wearning.wordpress.com
/category/positioning-pemasaran/. Diakses 17 November 2015.
Wijaya, Serli dan Chandra, Gunawan Adi. 2006. Analisa Segmentasi, Penentuan
Target dan Posisi Pasar pada Restoran Steak dan Grill di Surabaya.Jurnal
Manajemen Perhotelan Vol. 2 No. 2 September 2013 Hal: 76-85
Suasana Praktikum
Sentra Pengembangan Agribisnis Terpadu
di PT Yakult Indonesia Persada Mojokerto
Repoeblik Telo di Pasuruan
Foto kelompok di
di PT Yakult Indonesia Persada Mojokerto
Foto Kelompok
di SPAT Repoeblik Telo di Pasuruan