Manajemen Pemasaran
Dosen Pengampu:
Abdul Halim,SE.MSI
Disusun oleh:
Irmayani 1801100172
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkah
rahmat, taufiq, hidayah serta inayahNya kepada kita semua, sholawat serta salam
kita haturkan kepada junjungan besar Nabi Agung Muhammad SAW.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT berkat rahmat, taufik
serta hidayahNya kami dapat menyelesaikan tugas makalah “ Pabrik PT. Sinar
Sosro ” tanpa ada halangan suatu apapun. Makalah ini dibuat guna melengkapi
tugas mata kuliah “Manajemen Pemasaran” Tahun Akademi 2018 / 2019.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:
ABDU Halim S,E.M.Si selaku dosen pengampu mata kuliah Manajemen
Pemasaran yang telah memberikan bimbingan kepada kami.
Demi kesempurnaan makalah kami, kami bersedia menerima kritik dan saran
yang bersifat membangun dari para pembaca. Dan semoga makalah ini
bermanfaat bagi para pembaca. Semoga makalah ini dapat memberi manfaat
kepada penulis dan pembaca pada umumnya. Amin.
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Kunjungan industri juga menjadi salah satu kegiatan yang diadakan setiap tahunnya.
Maka dari itu mahasiswa wajib mengikuti kegiatan ini. Kunjungan industri hanya sebatas
melakukan observasi pada suatu industri saja. Melakukan pengamatan dan tanya jawab
kepada narasumber secara langsung.
Kesempatan kali ini, pihak Perguruan Tinggi Muria Kudus mengadakan kegiatan
kunjungan industri di daerah Semarang pada tanggal 7 Maret 2017. Selain itu dengan
diadakannya kegiatan kunjungan industri ini, diharapkan mahasiswa mengetahui lebih jauh
bagaimana sebenarnya dunia usaha atau dunia industri itu dijalankan. Disisi lain, pihak
Perguruan Tinggi juga menginginkan adanya dampak jangka panjang dari
diselenggarakannya kegiatan kunjungan industri ini salah satunya dalam rangka penyaluran
para lulusan yang professional dan memiliki kemampuan yang produktif dan siap bersaing di
dunia bisnis dan manajemen.
Berdasarkan dari latar belakang diatas, maka penulis merumuskan beberapa rumusan
masalah sebagai berikut:
1.2.2 Apa saja produk dari PT. Sinar Sosro dan apa bahan baku produk tersebut?
1.2.3 Bagaimana proses produksi teh botol dari PT. Sinar Sosro?
1.2.5 Bagaimanakah strategi bisnis yang dilakukan PT. Sinar Sosro dalam menjalankan
bisnisnya?
1.2.6 Bagamana cara pengolahan limbah yang diproduksi oleh PT. Sinar Sosro?
1
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan dengan rumusan masalah yang telah dibuat maka tujuan penulisan dari
makalah kunjungan Industri ini adalah:
1.3.2 Untuk mengetahui produk-produk yang dipasarkan PT. Sinar Sosro dan bahan baku
produk tersebut
1.3.3 Untuk mengetahui proses produksi teh botol dari PT. Sinar Sosro
1.3.5 Untuk memahami strategi bisnis di PT. Sinar Sosro dalam memasarkan bisnisnya
1.3.6 Untuk mengetahui cara pengolahan limbah yang diproduksi oleh PT. Sinar Sosro
1.4.1 Manfaat penulisan yang dapat diperoleh dari kunjungan industri, yaitu:
1.4.2 Mendapatkan tambahan wawasan mengenai dunia kerja yang berkaitan dengan
perindustrian
1.4.3 Sebagai bekal persiapan untuk menempuh dunia kerja di masa yang akan datang
Metode observasi Yaitu dengan mengamati lansung apa yang terjadi di PT.
Sinar Sosro untuk dapat mengumpulkan data.
Dilaksanakan di PT.Sinar Sosro yang berada di Jl. Raya Semarang Bawen Km.28
Bergas, Ungaran, Semarang 50552.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Nama Sosro berawal dari nama keluarga pendirinya yaitu Sosrodjojo. Keluarga
Sosrodjojo memulai bisnisnya pada tahun 1940 di kota Slawi, Jawa Tengah. Awalnya,
produk teh kering dengan merek Teh Cap Botol hanya diproduksi sekitar wilayah Jawa
Tengah. Kemudian, keluarga Sosrodjojo memperkenalkan produk Teh Cap Botol hingga ke
Jakarta pada tahun 1953 untuk memperluas bisnisnya.
Cara pertama yaitu dengan cara memasak dan menyeduh teh secara langsung
dibeberapa pasar yang ada di Jakarta. Setelah teh tersebut telah jadi, maka langsung diberikan
ke pengunjung di pasar. Ternyata, pengunjung di pasar tidak sabar menunggu untuk mencicip
teh karena proses penyajian teh yang sangat lama dan teh yang telah disajikan sangat panas.
Cara untuk memasarkan produk tersebut yang dikenal dengan cara cicip rasa sangat tidak
efisien.
Kemudian cara kedua, yaitu teh dimasukkan ke dalam panci dan dibawa dengan
menggunakan mobil bak terbuka menuju pasar di Jakarta. Pada saat itu jalan menuju Jakarta
masih berlubang sehingga menyebabkan banyak teh yang ada didalam panci tersebut tumpah.
Setelah berbagai cara telah dilakukan akhirnya pada tahun 1969, muncul gagasan baru
untuk menjual teh kemasan botol untuk siap diminum. Cara ini mendapatkan respon baik
oleh pengunjung karena selain praktis juga dapat dikonsumsi langsung tanpa harus menunggu
lama untuk minum teh terebut. Pada tahun 1974 terbentuklah PT. Sinar Sosro yang
merupakan pelopor pertama di Indonesia dengan produk utamanya, yaitu teh siap minum
dalam kemasan botol.
3
2.2.1 Teh Botol Sosro
2.2.3 S-tee
4
2.2.4. Country Choice
Sinar Sosro
memproduksi produk
Minuman Jus tahun 2005.
Produk ini banyak diminati
oleh anak-anak, karena
memiliki vitamin A, C, E dan
Kalsium. Selain itu Happy
Jus memiliki variasi rasa
buah yang disukai anak-
anak. Produk Happy Jus
terdiri dari Happy Jus kemasan PET dengan varian rasa Apelberry dan Anggur. Happy Jus
dalam kemasan genggam dengan rasa: Apel, Jeruk, Anggur, Cherry-B, dan Apel berry.
2.2.6. TEBS
5
2.2.7. Air Mineral Prim-A
2.2.8. Creso
Berikut ini adalah Proses Produksi salah satu produk PT.Sinar Sosro yaitu produk Teh
Botol sosro:
Bahan yang digunakan untuk membuat produk teh botol sosro terdiri dari teh hijau,
gula pasir, dan air yang didapat dari kedalaman + 200 meter dan disterilkan melalui proses
water treatment agar menjadi air yang berkualitas. Setelah proses water treatment, air
dimasak hingga 1000C
6
Teh hijau dengan bunga melati dicampurkan. Kemudian, teh yang telah dicampurkan
tersebut diseduh dengan air yang sebelumnya telah disaring dan dipanaskan. Setelah itu air
panas dialirkan ke tangki yang berisi gula kemudian dilarutkan sampai membentuk sirup gula
dan dicampurkan ke tangki pencampuran. Di tangki filtrox antara ekstrak teh dengan ampas
teh dipisahkan dan dialirkan juga ke tengki pencampuran.
Botol yang terdapat krat harus dibuang dengan roller yang terikat dengan conveyor menuju
pencucian botol. Pada pos I botol-botol yang tidak memenuhi kriteria akan terangkat. Pada
Pos II, botol-botol yang gumpil akan diambil dan apabila ada yang kusam akan diangkat dan
menuju ke filler. Proses selanjutnya adalah proses pemanasan teh manis cair agar dapat
membunuh organisme merugikan (Proses Pasteurizer).
Teh di masukkan ke dalam mesin Filler and Crowner agar dimasukkan ke dalam botol secara
langsung dan ditutup supaya udara yang 7ating dari luar tidak masuk.
Dengan adanya mesin printer video jet, botol dapat dicetak dengan kode produksi
yang sesuai terhadap tanggal kadaluarsa.
Selanjutnya, botol tersebut dimasukkan lagi ke dalam kotak kosong dengan mesin paletizer
(alat pemindah krat) dan diinkubasi selama 3 hari sebelum dipasarkan.
Produk tersebut dicek terlebih dahulu secara kimia, fisik, mikrobiologi, dan
organoleptik (Pos III). Secara kimia dicek dari kadar gula dan Ph. Secara fisik dilihat dari
kemasan. Secara mikrobiologi dicek dari perkembangan mikroorganisme. Secara
organoleptik dilihat dari kejernihan produk dan warna. Apabila produk tidak memenuhi
syarat dan ketentuan yang berlaku maka produk tersebut akan dibuang dan diolah kembali.
2.3.8 Penjualan
Setelah lulus dari segala proses pembuatan dan juga uji kontrol, produk tersebut dapat
dijual dan didistribusikan.
7
2.4 Struktur Organisasi di Pabrik
Struktur organisasi yang dibentuk oleh PT. Sinar Sosro yaitu pimpinan memiliki
kebijakan dan wewenang kepada bawahan yang sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masing-masing. Setiap pimpinan departemen dapat memberikan perintah kepada semua staf
dan anggota sesuai dengan bidang kerjanya. Tugas dan fungsi masing-masing Jabatan sebagai
berikut:
Memiliki tanggung jawab kepada General Manager dan memiliki tugas sebagai
berikut:
Merencanakan dan mengatur jadwal produksi produk agar tidak terjadi kekurangan
dan kelebihan persediaan.
Mengadakan pengendalian produksi agar produk sesuai dengan spesifikasi dan
standar mutu yang ditentukan.
Membuat laporan produksi secara periodik untuk mengenai pemakaian bahan dan
jumlah produksi.
Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan produksi untuk mengetahui kekurangan dan
penyimpangan sehingga dapat dilakukan perbaikan.
Mengatur kegiatan perawatan mesin.
Membuat rencana produksi sesuai dengan permintaan pemasaran.
Mempunyai tanggung jawab kepada General Manager dan atas segala hal yang
berhubungan dengan kegiatan yang bersifat umum, tugasnya adalah:
Memiliki tanggung jawab kepada Manager Produksi dan PM. Memiliki tugas sebagai
berikut:
Membuat laporan keuangan kepada atasan secara berkala tentang penggunaan uang.
Mengendalikan budget pendapatan dari belanja perusahaan sesuai dengan hasil yang
diharapkan.
Bertanggung jawab atas penentuan biaya perusahaan seperti biaya administrasi.
9
2.4.8 Manager Quality Control
2.4.9 Kasir
Membayar gaji karyawan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi
maupun tidak.
Membantu atasan dalam hal penerimaan maupun pembayaran perusahaan yang
berhubungan dengan keuangan.
Mencatat dan melaporkan uang masuk dan keluar kepada atasannya.
2.4.10 Keamanan
Memiliki tanggung jawab kepada Supervisor Personalia dan Umum. Memiliki tugas
sebagai berikut:
Menjaga keamanan perusahaan setiap hari, baik waktu berjalan produksi maupun
tidak.
Mengawasi dan mencatat tamu yang berkunjung keperusahaan.
2.4.11 Analis
Melakukan pengukuran mutu produk baik sebelum diproses maupun setelah diproses.
Memberikan saran dan langkah berikutnya yang dilakukan atas pengukuran mutu.
10
2.5.2 Product (Brand) Strategy
Sosro mempunyai jaringan distribusi yang sangat luas. Keputusan distribusi berupa
keputusan yang mengenai pergudangan dan pengendalian persediaan. Kunci utama
pemasaran adalah ketersediaan.
Teh siap minum pertama kali diperkenalkan dalam kemasan botol, Pada saat itu,
strategi promosi yang dilakukan adalah untuk orang yang sedang melakukan perjalanan
dengan menetapkan harga yang terjangkau.
Sinar Sosro mempromosikan minuman siap saji dalam kemasan botol untuk orang
yang sedang melakukan perjalanan. Sosro beranggapan bahwa ketika orang sedang
melakukan perjalanan dan apabila ia kehausan maka akan membutuhkan sesuatu untuk
penghilang dahaga yang praktis dan mudah di dapat. Maka terciptalah minuman siap saji
dengan botol sebagai wadah teh yg digunakan.
Sinar Sosro menerapkan SAP sebagai ERP program. SAP yang digunakan adalah
sistem R/3 karena dari perusahaan-perusahaan di dunia dalam menjalankan bisnisnya telah
teruji .Sistem ini menangani proses manufaktur, logistik, akuntansi perusahaan, distribusi,
persediaan, dll. Sistem tersebut berfungsi untuk mengontrol manajemen persediaan, produksi,
penjualan, manajemen kualitas, pengiriman, dan sumber daya manusia.
Keuntungan yang dapat di ukur dari penerapan proses bisnis tersebut adalah dapat
mengukur penurunan inventori, penurunan tenaga kerja secara total, peningkatan control
keuangan, peningkatan service level, dan penurunan waktu yang diperlukan untuk
memperoleh informasi.
Preatreatment
Preatreatment adalah Pengolahan awal limbah cair teh yang baru di buang dari pabrik
sebelum memasuki proses tahapan utama. Berikut ini tahapan pengolahan awal
tersebut:
Screenpress
Alat ini di gunakan untuk menyaring, menyeleksi dan membuang kotoran dan
padatan, seperti sampah pabrik, pipet, kertas dll dari limbah.
Sump pit
Sump pit merupakan bak penampung sementara limbah dari screenpress yang
mempunyai dua alat pompa, bertugas memompa limbah menuju bak ekualisasi.
Cooling Tower
Limbah cair yang telah masuk bak ekualisasi di dinginkan terlebih dahulu.
Bak Akualisasi dan Agitator
Bak yang berfungsi sebagai tempat menghomogenkan kualitas dan kuantitas air
limbah dan sebagai tempat untuk proses difikasi melalui proses fermentasi. Untuk
mempercepat homogenisasi maka digunakan agitator. Penambahan bahan nutrisi juga
dilakukan untuk makanan bakteri yaitu pupuk urea atau sumber nitrogen dan bubuk
super phosphate (sumber posfat).
Limbah
Limbah dipompakan di MUR ( methane upilow ractor). Sesudah melalui 2 tahap yaitu
tahap homogenisasi dan penetralan PH limbah.
Bak Aerasi
Limbah diolah oleh bakteri lumpur aerob, dimana menjadi CO2dan sel bakteri baru
setelah bakteri mengolah materi-materi sisa yang terbiodegradasi pada proses aerobik.
Final Clarifier
Prosesnya selanjutnya yaitu pengendapan dimana ectivated ludge dipisahkan dari air
limbah yang bersih, lumpur aktif yang mengendap disirkulasi ke bak aerasi.
Kolam Indikator
Di kolam indikiator diisikan ikan sebagai indikator kualitas air.
12
2.6.3 Limbah Padat
Thermofil yaitu pengolahan dengan menggunakan jamur dan bakteri thermofil. Proses
pengolahan limbah padat sebagai berikut:
Ampas teh
Ampas teh dari sisa penyeduhan di letakkan pada bak atau tempat khusus yang telah
disediakan.
Pendinginan
Ampas teh yang dibiarkan di tanah akan didinginkan selama satu hari.
Penguraian
Penguraian dengan penanaman mikroorganisme pada proses ini diberikan
mikroorganisme untuk menguraikan ampas teh atau zat organik.
Pembalikan
Setelah melalui proses di atas maka dilanjutkan dengan proses pembalikan dengan
waktu seminggu sekali.
2.6.4 Kompos
Setelah proses pembalikan ampas teh di biarkan membusuk selama 1 bulan dan
kemudian akan menjadi kompos.
13
SEGMENTASI PASAR PADA PERUSAHAAN THE BOTOL SOSRO
Swastha & Handoko (1997) : Segmentasi pasar adalah sebagai kegiatan membagi–
bagi pasar yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar yang bersifat
homogen.
Hermawan Kertajaya : Segmentasi pasar adalah sebuah metode bagaimana cara
memandang podusen pada pasar secara kreatif. produsen perlu secara kreatif
mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang muncul dipasar.
Pride & Ferrel (1995) : segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke
dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang
menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.
Menurut Porter (1991) : Mengapa harus membuat segmentasi pasar karena banyak
perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan variabel tertentu.
Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti itu, dapat dikatakan bahwa
secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk mempertahankan dan meningkatkan
tingkat penjualan mereka dan yang lebih penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka
panjang dapat berkelanjutan dan kompetitif.
Segmentasi telah menjadi bagian utama dan paling vital dari strategi marketing, agar manajer
pemasaran bisa membuat keputusan berkenaan dengan pasar yang diinginkan. Segmentasi
atau membagi pasar menjadi beberapa segmen adalah dasar atau fondasi dari kinerja bisnis
yang superior. Penting sekali untuk mengerti apa saja kebutuhan dan keinginan konsumen
supaya produsen mampu merancang strategi pemasaran yang efektif. Setiap perusahaan kini
dituntut untuk dapat semakin mengerti kebutuhan konsumen dan menciptakan produk yang
dapat memuaskan kebutuhan mereka karena kebutuhan menjadi semakin berbeda/unik dan
juga karena faktor teknologi yang semakin
14
Ada Tiga dasar umum untuk mengsegmentaskan pasar
1. Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik
seperti negara, regional, propinsi, kota, wilayah kecamatan, wilayah kelurahan dan
kompleks perumahan. Sebuah perusahaan mungkin memutuskan untuk beroperasi
dalam satu atau beberapa wilayah geografik ini atau beroperasi di semua wilayah
tetapi tidak memperhatikan kebutuhan dan keinginan psikologis konsumen. Banyak
perusahaan dewasa ini merigionalkan program pemasaran produknya, dengan
melokalkan produk, iklan, promosi dan usaha penjualan agar sesuai dengan kebutuhan
masingmasing regional, kota, bahkan kompleks perumahan.
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi pasar demografik adalah membagi pasar menjadi kelompok berdasarkan
pada variabel seperti jenis kelamin, umur, status perkawinan, jumlah keluarga, umur
anak, pendapatan, jabatan, lokasi geografi, mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan,
agama, ras atau kebangsaan. Faktor-faktor demografik ini merupakan dasar paling
populer untuk membuat segmen kelompok konsumen. Alasannya utamanya, yakni
kebutuhan konsumen, keinginan, dan mudah diukur. Bahkan, kalau segmen pasar
mula-mula ditentukan menggunakan dasar lain, maka karakteristik demografik pasti
diketahui agar mengetahui besar pasar sasaran dan untuk menjangkau secara efisien.
3. Segmentasi Psikografik
Segmentasi psikografik adalah membagi pembeli menjadi kelompok berbeda
berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau kepribadian. Dalam
kelompok domografik, orang yang berbeda dapat mempunyai ciri psikografik yang
berbeda.
15
KRITERIA PRODUSEN DALAM MEMBIDIK SEGMENTASI PASA DALAM PT THE BOTOL SOSRO
Terukur
Segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar, daya beli
konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.
Banyak
Dapat diakses
Segmen tersebut harus mudah dijangkau para konsumen untuk menghasilkan kepuasan
konsumen dan mempengaruhi profit dari produsen tersebut.
Dapat Dibedakan
Segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas, maksudnya adalah setiap produk yang
dihasilkan harus dapat dibedakan dengan produk lain atau produk kompetitif lain untuk
memberi ciri khas pada produk tersebut
Dapat dilayani
Segmen tersebut dapat dijangkau dengan sumber daya yang dimiliki produsen tersebut,
dengan berbasis pada efisiensi produsen tersebut untuk menghasilkan profit yang sebesar-
besarnya dari modal yang sekecil-kecilnya.
16
SEGMENTASI
Teh Botol Sosro memiliki berbagai macam kemasan mulai dari kemasan botol kaca sampai
kemasan botol plastik yang bervariasi ukurannya. Jadi kita bisa memilih ukuran apa saja yang
sesuai dengan kebutuhan, suasana dan tentunya budget kita
Demografis
Mulai dari Rp 3000,- saja sudah bisa mengonsumsi produk ini karena harga Teh Botol Sosro
sangat terjangkau.
Geografis
Psikografis
Pelajar, Mahasiswa, Karyawan, PNS, Pengusaha, Buruh dan berbagai jenis pekerjaan lainnya
bisa mengonsumsi produk ini.
Mulai dari masyarakat menengah kebawah sampai masyarakat menengah keatas bisa
mengonsumsi minuman ini.
17
Ada beberapa strategi pemasaran yang tepat dijalankan untuk produk Teh Botol Sosro di
tengah-tengah kompetitor yang mulai bermunculan :
1. Iklan di media cetak maupun televisi dengan jalan endors terhadap tokoh terkemuka
yang kompeten terhadap produk minuman ini
2. Menekankan positioning bahwa Teh Botol Sosro bukan semata-mata minuman untuk
tertentu, tapi minuman yang bisa dipakai kapan saja dan dalam kondisi apa saja.
3. Penambahan varian kemasan bukan pada rasa ataupun ingredient, dengan jalan
meluncurkan kemasan botol plastik isi 200 ml yang berharga hanya Rp. 2.500,-.
Dengan demikian, hal ini dapat memperluas Teh Botol Sosro ke segmen-segmen
konsumen yang lebih rendah
TARGET MARKET
Target pasar yang dituju oleh Teh Botol Sosro terbagi dalam dua segmen inti yaitu:
Keluarga, khususnya membidik keluarga dari pasangan muda yang cenderung ingin
menikmati minum teh bersama-sama diruang keluarga. Ini terlihat dari kemasan produk
family ukuran 1L. Dalam komunikasi pemasarannya, pasar dididik untuk menyadari bahwa
dalam aktivitas sehari-hari minum teh dapat meningkatkan mood.
18
POSITIONING
Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan posisi
produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor dan apa saja
keunggulannya.
Sosro melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak merasa aneh untuk
meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan dingin. Karena pada awal
kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih terbiasa untuk minum teh yang disajikan
panas. Ternyata proses diferensiasi yang dilakukan Sosro membuahkan hasil baik, sehingga
Sosro dikenal sebagai minuman teh dalam kemasan botol yang dapat memberikan kesegaran.
Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Sosro mulai melakukan
kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan membuat tubuh menjadi sehat, karena teh
mengandung anti oksidan. Hal ini menambah keunggulan kompetitif dari Sosro.
Pengukuran terhadap kekuatan merek atau Top Brand Index (TBI) tersebut berdasarkan hasil
survei dari Frontier Consulting Group. Pengukuran ini menggunakan tiga parameter, yaitu
mind share, market share, dan commitment share. Mind share mengindikasikan kekuatan
merek di dalam benak konsumen kategori produk bersangkutan. Market share menunjukkan
kekuatan merek di dalam pasar tertentu dalam hal perilaku pembelian aktual dari konsumen.
Commitment share menjelaskan kekuatan merek dalam mendorong konsumen untuk
membeli merek terkait di masa mendatang
19
VALUE MARKETING
3.1 Brand
“Apapun makannya, minumnya teh botol sosro” di munculkan. Slogan ini tidak saja
mengguncang sesama produk teh namun juga produk minuman secara keseluruhan. Teh
dalam kemasan botol yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat umum. Karena Teh Botol
minuman untuk semua orang.
Proses
Dalam era globalisasi ini, pembangunan ekonomi Indonesia sangat dipengaruhi oleh
perkembangan ekonomi Negara lain. Kerjasama Negara – Negara baik bilateral maupun
multilateral semakin marak dan terus berkembang dari segala bidang. PT. Sinar Sosro adalah
perusahaan yang mempromosikan minuman ringan dengan ciri khas teh asli. PT. Sinar Sosro
mengembangkan produk minuman teh rasa asli yaitu Teh Botol Sosro. Karena produk teh ini
merupakan salah satu produk yang menawarkan kualitas produknya dalam menarik minat
beli konsumen, karena sebagai minuman teh tanpa bahan pengawet.
20
KESIMPULAN
Segmentasi pasar adalah pembagian kelompok pasar yang berbeda, pembagian pasar yang
semula adalah merupakan kelompok konsumen yang heterogen menjadi kelompok konsumen
yang homogen.
1. Membuat pangsa pasar baru yaitu minuman teh dalam kemasan siap minum di
Indonesia adalah sebuah tantangan yang besar,respon masyarakat terhadap minuman
teh sangatlah kritis.
2. Setelah kesuksesan produk Teh Botol kini PT. Sinar Sosro kembali merambah pasar
baru yaitu produk teh berkemasan kotak.
3. Strategi pemasaran pada hakikatnya merupakan serangkaian upaya yang ditempuh
dalam rangka mencapai tujuan tertentu. Untuk kepentingan kita dalam merancang
strategi pemasaran, kita akan berpijak pada pengertian strategi pemasaran yang
disampaikan oleh William Zikmund dan Michael D’Amico.
4. Dengan strategi pemasaran yang baik,serta melakukan pengembangan secara terus
menerus sesuai dengan kebutuhan pasar adalah langkah yang tepat dalam
mempertahankan suatu produk di pasaran agar tetap dipakai konsumen.
21
DAFTAR PUSTAKA
Situs Internet :
http://www.sosro.com/
http://widi-klan-agribisnis3.blogspot.co.id/2014/02/manajemen-strategi-dan-
kebijakan.html
http://m.inilah.com/read/detail/1920231/sosro-memang-ahlinya-bisnis
https://rizkaamaliah.wordpress.com/2016/04/14/makalah-kunjungan-industri-ke-pt-
sinar-sosro/
22
23