Pengertian pengembangan produk ialah usaha yang dilakukan perusahaan untuk menciptakan
produk baru, membenahi atau melakukan modifikasi pada produk lama agar tetap bisa
memenuhi desakan pasar dan keinginan konsumen.
Pengembangan produk diartikan sebagai usaha yang diambil perusahaan dengan cara
memperbaiki, menyederhanakan, membentuk kembali, menambah desai ataupun model produk
yang ada. Tujuan pengembangan produk adalah untuk meningkatkan kepuasan para pembeli dan
agar tidak kalah dalam persaingan pasar. Namun, untuk menciptakan produk baru, ada berbagai macam
pertimbangan agar nantinya tidak merugikan perusahaan setelah produk keluar dan dijual di pasaran.
Alma (2002)
Pengembangan produk merupakan segala aktivitas yang dilakukan produsen untuk memilih dan
mengembangkan, memperbaiki dan memperbanyak fungsi produk yang ada serta mengurangi
biaya produksi dan pengemasan.
Tjiptono (2008)
Pengertian pengembangan produk ialah strategi produk baru mencakup produk asli, produk
pernaikan, produk modifikasi dan merk baru yang dikembangkan dengan percobaan juga
pengembangan.
Memenuhi kebutuhan baru misalnya laba agar dapat meningkatkan jumlah karyawan
sehingga mengurangi angka pengangguran.
Memperkuat reputasi perusahaan sebagai investor dengan cara menawarkan produk yang
terbaru dari produk yang sebelumnya.
Mempertahankan daya saing akan produk yang sudah ada sebelumnya.
memimpin persaingan usaha dengan menciptakan produk yang belum pernah ada,
menambah nilai produk untuk konsumen, dengan cara memberikan nilai tinggi dalam
desain kemasan, merk, ukuran, warna dan lain sebagainya.
Tujuan pengembangan produk baru menurut Kotler dan Keller (2008), antara lain:
Terdapat sejumlah strategi pengembangan produk menurut Kotler dan Keller (2008),
diantaranya:
Ada 3 jenis strategi pengembangan produk menurut Tjiptono (2008), antara lain:
Tujuan dari pengaplikasian strategi ini adalah untuk meningkatkan kinerja fungsional dari
produk baru. Tidak hanya dilihat dari fungsinya saja namun juga untuk meningkatkan
kualitas di bagian daya tahan, kecepatan, rasa ataupun juga keandalan produk.
Karena hal tersebut, sebelum produk diperkenalkan ke publik dan diperjualbelikan di sasaran
pasar, perlu adanya pengetesan. Pengetesan harus dilakukan oleh orang yang ahli dan juga
teliti agar tidak ada hal yang terlewat yang dapat merugikan konsumen dan perusahaan.
Meningkatkan kekhasan produk Di strategi ini, Anda harus menambah keistimewaan baru
untuk produk yang sedang dikembangkan. Misalnya, dilihat dari kelengkapan produk, seperti
mutu bahan yang digunakan, keragaman, kenyamanan pemakaian serta tambahan
aksesori. Dengan cara ini, Anda akan dapat memperluas keanekaragaman, kenyamanan serta
keamanan dari suatu produk. Selain itu, konsumen juga akan lebih leluasa untuk memilih produk
yang sesuai.
Meningkatkan nilai produk mulai dari warna, desain dan pengemasan produk. Strategi ini
tujuannya untuk meningkatkan daya tarik yang estetik terhadap suatu produk. Sehingga
konsumen terutama konsumen baru akan tertarik melihat produk Anda dan kemudian
membelinya. Untuk peningkatan gaya, Anda tidak hanya dapat merubah bentuk, namun juga
variasi warna, kemasan dan tekstur dari produk tersebut.
Melahirkan Ide
Penggalian gagasan atau ide yang prospektif menjadi akar pengembangan produk baru
mulai dari modifikasi produk lama hingga produk yang baru dipasarkan. Berbagai produk
bisa berasal dari berbagai sumber, dan ide atau gagasan ini bersumber dari para
personalia, konsumen, kompetitor, penanam modal, akuisisi dan anggota perantara.
Analisa Bisnis
Analisa usaha memperhitungkan kinerja profitabel produk yang diajukan. Perolehan
estimasi keuangan yang akurat bergantung pada kualitas prakiraan pendapatan dan juga
biaya.
Normalnya analisa bisnis terpecahkan dalam sejumlah tanapan dan proses perencanaan
produk baru. Sesudah manajemen menentukan konsep produk dan strategi marketing
maka mereka akan memberikan penilaian daya pikat usaha proposal itu. Untuk
memperhitungkan pemasaran, maka perusahaan bisa melihat sejarah pemasaran produk
yang sama dan mensurvei untuk memahami opini pasar. Perusahaan bisa
memperhitungkan penjualan minimum dan maksimum produk untuk memperhitungkan
jangkauan risiko. Sesudah prediksi penjualan disiapkan, manajemen bisa
memperhitungkan biaya dan keuntungan produk yang diharapkan yang melibatkan biaya
penjualan, observasi, pengembangan, akuntansi juga finansial.
Pengembangan Produk
Selanjutnya produk akan dikembangkan dan diuji yang berkaitan dengan penciptaan
karakteristik fisik produk baru yang bisa diterima konsumen. Misalnya dengan cara
membuat prototype sebagai contohnya. Prototype ini juga dapat dipergunakan untuk
menarik investor terbaru karena pada dasarnya adanya bentuk fisik akan membantu untuk
meyakinkan berbagai pihak terkait produk tersebut. Hal tersebut bertujuan untuk
mengonversikan ide dalam produk, memberi manfaat bagi konsumen dan perusahaan
bisa memproduksi secara ekonomis.
Apakah produk tersebut memiliki keunggulan lebih atau dapat didongkrak penjualannya
sebelum diproduksi lebih banyak. Lewat cara ini, perusahaan juga dapat meminimalisir
kerugian yang ditimbulkan dari penjualan produk baru tersebut.
Komersialisasi
Setelah dilakukan riset marketing selanjutnya produk di pasarkan secara komersilkan. Tahapan
ini adalah memperkenalkan produk baru yang sudah diproduksi ke pasar. Sebelum masuk
tahapan ini, pembiayaan harus dihitung dengan baik sehingga akan sangat menentukan harga
dari produk baru tersebut. Selain itu, sebelum komersialisasi perlu memperhitungkan biaya lain
misalnya biaya iklan agar produk juga semakin dikenal oleh masyarakat.
Kemajuan Teknologi
Pesatnya perkembangan teknologi membuat sarana produksi baru bagi perusahaan guna
menciptakan dan menyempurnakan produk mereka, sehingga mutunya lebih baik dan
produksinya bisa meningkat.
Perubahan Minat Pelanggan
Hal ini terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya pendapatan,
pertumbuhan penduduk, pendidikan dan juga kesetiaan pelanggan pada produk tersebut.
Kompetisi
Kompetisi antar perusahaan yang bergerak di bidang yang sama akan membuat
perusahaan-perusahaan tersebut akan berupaya untuk mengembangkan produk mereka
dengan tujuan bisa menyaingi jumlah produksi dari kompetitor.
Kelebihan Daya Tampung Produk
Meningkatnya daya tampung mesin milik perusahaan maka perusahaan akan berusaha
memanfaatkan kelebihan daya tampung atau kapasitas itu dengan cara memproduksi
produk.
Pendeknya Siklus Produk
Pendeknya peredaran produk membuat perusahaan terdorong untuk melakukan
pengembangan pada produk mereka, sehingga pelanggan tidak akan bosan dengan
produk perusahaan.
Adanya Hasrat untuk Meningkatkan Keuntungan
Perusahaan yang berkeinginan memperkuat kedudukan produk mereka dipasaran dan
memperlebar pasar.
Kurangnya ide untuk menciptakan produk baru atau memodifikasi produk lama.
Sama seperti rumah yang butuh draft seperti master plan sebelum membuat rumah, produk baru
yang dibuat juga akan dipengaruhi oleh gagasan dasar terbentuknya produk baru. Jika gagasan
atau ide terkait dengan produk baru tersebut kurang mendalami atau mendetail sehingga hasil
akhirnya juga kurang maksimal.
Terbaginya pasar akibat dalam kompetisi yang sengit.
Persaingan ketat yang sedang terjadi menyebabkan perusahaan mau tidak mau harus membagi
segmen atau sasaran pasarnya ke yang lebih kecil. Sehingga hasilnya keuntungan yang diperoleh
juga akan lebih rendah dari yang seharusnya disasar.
Biaya untuk mengembangkan produk ditentukan dari berbagai jenis faktor dan beberapa
diantaranya adalah bahan baku, jasa orang yang mengerjakannya serta kebijakan pemerintah.
Sehingga bisa jadi produk yang dihasilkan memiliki biaya produksi tinggi karen bahan baku
harus diimpor.
Kurangnya modal.
Kekurangan modal, sehingga jika perusahaan ingin memproduksi produk tersebut, maka mau
tidak mau harus mencari investor ataupun idenya mau untuk diakuisisi. Risikonya adalah waktu
yang dibutuhkan akan semakin lama sehingga produk baru juga tidak akan dapat diluncurkan
secepatnya.
dafpus