Anda di halaman 1dari 125

ANALISIS LABEL HALAL, KUALITAS PRODUK, DAN

HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK


KOSMETIK WARDAH DI COUNTER BRAVO
SUPERMARKET BOJONEGORO

SKRIPSI
Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

OLEH :
USYWATUN HASANAH
NIM. 15.60201.1.157

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS BOJONEGORO
2019
UNIVERSITAS BOJONEGORO
FAKULTAS EKONOMI
Status Terakreditasi Program S1.Sk.BAN-PT No.0090/BAN-PT/Akred/S/II/2016 Tgl. 26 Feb.2016
Sekretariat: Kampus Kalirejo Jl. Lettu Suyitno No. 02 Telp./Fax. (0353) 889006
Bojonegoro

HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL SKRIPSI : ANALISIS LABEL HALAL, KUALITAS


PRODUK, DAN HARGA TERHADAP
KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
KOSMETIK WARDAH DI COUNTER BRAVO
SUPERMARKET BOJONEGORO
NAMA MAHASISWA : USYWATUN HASANAH
NIM : 15.60201.1.157
FAKULTAS : EKONOMI
PROGRAM STUDI : EKONOMI PEMBANGUNAN

Bojonegoro, 05 Agustus 2019

Disahkan dan diterima oleh:

Dekan Pembimbing Utama

Hj. RETNO MUSLINAWATI, SE, MM SLAMET KYSWANTORO, SE, MM


NIDN. 07 0308 6502 NIDN. 00 2907 5701

ii
UNIVERSITAS BOJONEGORO
FAKULTAS EKONOMI
Status Terakreditasi Program S1.Sk.BAN-PT No.0090/BAN-PT/Akred/S/II/2016 Tgl. 26 Feb.2016
Sekretariat: Kampus Kalirejo Jl. Lettu Suyitno No. 02 Telp./Fax. (0353) 889006
Bojonegoro

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI

Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa :


Nama : USYWATUN HASANAH
NIM : 15.60201.1.157

Telah melakukan Ujian Skripsi dengan judul :


ANALISIS LABEL HALAL, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH
DI COUNTER BRAVO SUPERMARKET BOJONEGORO

Bojonegoro, 5 Agustus 2019

Tim Penguji

Ketua : SLAMET KYSWANTORO, SE, MM


NIDN. 00 2907 5701
………………………

Sekretaris : HAPPY ADIANITA, SE, MM


NIDN. 07 2212 8704
………………………

Anggota : SUHARI, SE, MSi


NIDN. 07 0203 5001
………………………

iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Usywatun Hasanah
NIM : 15.60201.1.157
Program Studi : Ekonomi Pembangunan
Fakultas : Ekonomi Universitas Bojonegoro.

Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa skripsi berjudul:

ANALISIS LABEL HALAL, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK WARDAH
DI COUNTER BRAVO SUPERMARKET BOJONEGORO

Benar-benar merupakan karya saya, bukan merupakan pengambilalihan

tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya,

kecuali secara tertulis diacu dengan naskah ini dan disebutkan dalam daftar

pustaka. Apabila dikemudian hari ada permasalahan terkait dengan keaslian

skripsi, maka menjadi tanggung jawab saya sepenuhnya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan keadaan sadar dan tanpa
tekanan dari pihak lain.
Bojonegoro, 5 Agustus 2019
Yang menyatakan

Usywatun Hasanah
NIM. 15.60201.1.157

iv
RIWAYAT HIDUP

Nama : Usywatun Khasanah


NIM : 15.60201.1.157
Universitas : Bojonegoro
Fakultas : Ekonomi
Program Studi : Ekonomi Pembangunan
Tempat, tanggal lahir : Bojonegoro, 26 Juni 1993
Agama : Islam
Alamat : Ds. Tapelan, Kec. Kapas, Kab. Bojonegoro
Nama Orang Tua (Ayah) : DARSUKI
Nama Orang Tua (Ibu) : MASRI’AH

Riwayat Pendidikan
SD : SDN Tapelan Lulus Th. 2005
SLTP : MTSN 1 BOJONEGORO Lulus Th. 2008
SLTA : MA Abu Dzarrin Dander Lulus Th. 2011
Perguruan Tinggi : Mahasiswa UNIGORO s/d sekarang

Bojonegoro, 5 Agustus 2019


Yang menyatakan

Usywatun Hasanah
NIM. 15.60201.1.157

v
MOTTO

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu

kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka

sendiri”

QS.ar-Ra’d (13): 11

vi
ANALISIS LABEL HALAL, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA
TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK
WARDAH DI COUNTER BRAVO SUPERMARKET
BOJONEGORO

OLEH: USYWATUN HASANAH

UNIVERSITAS BOJONEGORO, FAKULTAS EKONOMI


Jl. Lettu Suyitno No. 02 Telp./Fax. (0353) 889006 Bojonegoro

ABSTRAK

Wardah merupakan merek kosmetik yang ada di Indonesia dan sedang


berkembang dengan produk unggulannya yaitu dengan label halal. Penelitian ini
memfokuskan pada penggunaan variabel label halal, kualitas produk, dan harga
sebagai variabel yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Pendekatan
pengambilan sampel adalah probability sampling dengan metode simple random
sampling. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner sebanyak 105 responden.
Diuji dengan validitas menggunakan faktor analisis, uji reliabilitas menggunakan
Cronbach’s Alpa dan uji normalitas data menggunakan Kolmogrov-Smirnov.
Teknik analisis data menggunakan regresi linear berganda dengan program SPSS.
Hasil penelitian: Variabel label halal, kualitas produk, dan harga
berpengaruh secara pasial terhadap keputusan pembelian produk kosmetik wardah
di Counter Bravo Supermarket Bojonegoro, dengan nilai signifikan label halal
sebesar 0,000, kualitas produk sebesar 0,000, dan harga sebesar 0,007. Variabel
label halal, kualitas produk, dan harga berpengaruh secara simultan terhadap
keputusan pembelian produk kosmetik wardah di Counter Bravo Supermarket
Bojonegoro, sebesar 60% sedangkan sisanya dijelaskan oleh faktor-faktor lain
diluar model. Variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap
keputusan pembelian produk kosmetik wardah adalah variabel label halal.

Kata Kunci: Label Halal, Kualitas Produk, Harga, Keputusan Pembelian.

vii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulillahirobbil’alamin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah

Subhanahu wa Ta'ala, karena berkat rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan Skripsi ini, dengan judul ”Analisis Label Halal, Kualitas

Produk, Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk Kosmetik

Wardah di Counter Bravo Supermarket Bojonegoro”, sesuai dengan waktu

yang telah ditentukan.

Skripsi ini disusun untuk melengkapi salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Bojonegoro. Selain itu, skripsi ini

sebagai wujud nyata penerapan teori-teori yang telah didapat oleh penulis selama

di bangku kuliah, serta sebagai wahana latihan penulis dalam memperluas

khasanah keilmuan, khususnya ilmu ekonomi.

Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan Skripsi ini tidak lepas dari

perhatian, bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak yang sungguh

berarti bagi penulis. Dengan rasa tulus ikhlas dan dengan segala kerendahan hati

pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Ayah, Ibu, serta seluruh keluarga yang telah memberikan dukungan moril dan

doa restunya.

2. Ibu Dr. Tri Astuti Handayani, SH., MM., M.Hum., selaku Rektor Universitas

Bojonegoro.

3. Ibu Hj. Retno Muslinawati, SE, MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Bojonegoro,

viii
4. Bapak Slamet Kyswantoro SE, MM, selaku Dosen Pembimbing Utama saya

dalam penyusunan skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Ibu Happy Adianita, SE, MM, selaku Dosen Pembimbing Pendamping yang

telah mencurahkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan

dan arahan serta dorongan semangat kepada penulis dalam penyelesaian

skripsi ini.

6. Bapak/Ibu Dosen Penguji yang telah memberikan kritikan dan saran yang

bersifat membangun, guna kesempurnaan penyusunan skripsi ini.

7. Seluruh staf pengajar dan pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Bojonegoro.

8. Semua rekan-rekan mahasiswa dan semua pihak yang telah membantu

kelancaran penulisan Skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan Skripsi ini masih

terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan oleh karena itu

kritik dan saran sangat diharapkan demi perbaikan penyusunan Skripsi ini dan

semoga dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Bojonegoro, 5 Agustus 2019

Penulis

ix
DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... ii

HALAMAN PERSETUJUAN PENGUJI .................................................... iii

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ...................................................... iv

RIWAYAT HIDUP ...................................................................................... v

MOTTO ........................................................................................................ vi

RINGKASAN .............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR ................................................................................. viii

DAFTAR ISI ................................................................................................ x

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xii

DAFTAR GAMBAR ................................................................................... xiii

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ xiv

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................... 1

1.2 Perumusan Masalah .................................................................. 8

1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 8

1.4 Manfaat Penelitian .................................................................... 9

1.5 Hipotesis ................................................................................... 10

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka .......................................................................... 11

2.2 Pengaruh label halal, kualitas produk, dan harga terhadap


keputusan pembelian konsumen .............................................. 39
x
2.3 Penelitian yang relevan ............................................................ 42

2.4 Kerangka Pemikiran ................................................................. 43

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Teknik Pengambilan Sampel .................................................... 44

3.2 Metode Pengumpulan Data ...................................................... 47

3.3 Analisis Data ............................................................................ 49

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian ........................................................................ 59

4.2 Pembahasan .............................................................................. 72

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ............................................................................... 76

5.2 Saran ......................................................................................... 76

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 78

LAMPIRAN ................................................................................................. 80

xi
DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Penelitian yang relevan dalam tugas akhir ini ........................ 42

Tabel 3.1 Validitas Kuesioner ................................................................. 53

Tabel 3.2 Interprestasi nilai Alpha-Cronbach ......................................... 54

Tabel 3.3 Reliabilitas Kuesioner ............................................................. 55

Tabel 4.1 Hasil Uji Normalitas Data ....................................................... 68

Tabel 4.2 Analisa Multikolinearitas ........................................................ 69

Tabel 4.3 Analisa Heteroskedastisitas .................................................... 70

xii
DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Keputusan Penting Berkaitan dengan Pengembangan dan


Pemasaran Produk Individual .............................................. 26

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran ............................................................. 43

xiii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Angket (Kuesioner) Penelitian ....................................... 80

Lampiran 2 Rekapitulasi Data ........................................................... 82

Lampiran 3 Hasil Uji SPSS ............................................................... 87

xiv
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persaingan usaha yang semakin ketat berdampak pada suatu

perusahaan dalam mempertahankan pangsa pasar. Keberhasilan perusahaan

dapat dilihat dari banyaknya konsumen yang datang untuk membeli dan

menikmati produknya. Pemasar sangat mengharapkan untuk dapat

mempertahankan pelanggannya dalam waktu yang lama. Sebab apabila

perusahaan memiliki seorang pelanggan yang loyal, maka hal itu dapat

menjadi aset yang sangat bernilai bagi suatu perusahaan. Proses keputusan

konsumen dipengaruhi oleh strategi pemasaran dan hasil yang akan diperoleh.

Hasil dari strategi pemasaran ditentukan oleh proses pengambilan keputusan

konsumen. Perusahaan biasanya mengombinasikan empat variabel yang

mendukung kegiatan pemasarannya yang dikenal dengan bauran pemasaran

(marketing mix). Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan

salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan

pembeliannya. Jika perusahaan tidak peka terhadap kebutuhan konsumen,

maka dapat dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan kehilangan pelanggan

dan sia-sia dalam menawarkan sebuah produk.

Kotler & Armstrong (2008) menyatakan bahwa bauran pemasaran atau

marketing mix adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dikendalikan oleh

produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).

1
2

Menurut Tjiptono (2011) yang dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan

pembelian produk adalah atribut produk, atribut produk merupakan

unsurunsur produk yang dipandang penting oleh konsumen, didalamnya

menyangkut tentang kualitas produk, harga, merek (brand), label,

kelengkapan fungsi (fitur), kemasan produk dan layanan purna jual. Faktor-

faktor tersebut yang akan dijadikan sebagai bahan pertimbangan seseorang

untuk memutuskan melakukan suatu pembelian. Tahap kecenderungan atau

pertimbangan seseorang untuk melakukan suatu tindakan sebelum seseorang

tersebut benar-benar memutuskan untuk melakukan suatu pembelian disebut

dengan minat beli.

Perkembangan dunia bisnis di Indonesia sekarang ini semakin

meningkat. Karena kenyataannya yang terjadi sekarang banyak persaingan

antara pengusaha dalam melabelkan produk yang halal untuk dikonsumsi oleh

masyarakat sehingga dunia bisnis semakin menarik untuk diperbincangkan

baik dari segi produk makanan maupun produk lainnya. Di era yang semakin

berkembang ini banyak kita jumpai adanya bermacam-macam jenis kosmetik

dari yang belum bersertifikat halal sampai yang sudah bersertifikat halal.

Ketika berbicara soal kosmetik maka tidak jauh berhubungan dengan

kehidupan wanita dan kecantikan. Dimana kosmetik adalah sesuatu yang

menjadi hal utama untuk wanita dalam merias diri, baik untuk wanita karir/

non karir maupun seorang mahasiswa. Menurut Kotler dan Amstrong (2008),

kebutuhan adalah suatu keadaan perasaan kekurangan akan kepuasan dasar

tertentu. Keadaan dan kodrat manusia menjadikan setiap individu memiliki


3

kebutuhan yang berbeda. Khususnya bagi kebutuhan wanita, wanita selalu

menjaga dan memperhatikan penampilannya agar tampil lebih cantik didepan

orang lain. Oleh karena itu kebutuhan primer wanita tertambah dengan adanya

kosmetik. Kosmetik merupakan suatu bentuk aplikasi keindahan pada diri

sendiri. Kosmetik adalah zat pewarna yang digunakan untuk meningkatkan

penampilan atau aroma tubuh manusia. Kosmetik merupakan campuran

bergabai senyawa kimia, beberapa campuran tersebut terbuat dari sumber

alam dan kebanyakan dari bahan sintetis. Kosmetik berasal dari bahasa yunani

yaitu kosmetikē tekhnē yang berarti teknik berpakaian dan berhias. Asal dari

kata kosmē artinya terampil dalam menyusun atau mengatur, dan dari kata

kosmos yang berarti susunan dan hiasan. Ada dua jenis kosmetik yang sering

kita kenal yaitu jenis kosmetik rias yang pada umumnya digunakan sebagai

riasan untuk muka atau wajah seperti bedak, lipstick, pensil alis, perona pipi,

perona mata, mascara,cat rambut, dan cat kuku. Krim kulit, lision tangan dan

tubuh (hand body lotion), deodorant, parfum, sabun, masker muka termasuk

kedalam jenis kosmerik perawatan karena fungsinya sebagai perawatan tubuh.

Masyarakat kini hidup dengan beragam macam kebutuhan dan

kemauan yang semakin luas dan penuh dinamika untuk memenuhi kepuasan

mereka masing-masing. Dalam setiap perusahaan masa kini persaingan sudah

sangat ketat dikarenakan perkembangan dunia bisnis yang sudah sangat maju

dan bersaing secara ketat. Misalnya, segala sesuatu yang masuk dalam ruang

lingkup internal dalam negeri atau dalam rumah tangga. Setiap berbisnis selalu

membutuhkan strategi persaingan agar tetap dapat mempertahankan dan untuk


4

memperoleh tempat yang menguntungkan dalam mencapai sasaran pasar

potensial. Di Negara kita di Indonesia memiliki penduduk yang banyak dan

beragam suku. Oleh sebab itu, pengaruh label halal suatu produk terhadap

konsumen menjadi suatu penilaian minat beli pencantuman label halal

terhadap kemasan produk khususnya produk kosmetik Wardah. Di Indonesia

memiliki populasi umat islam paling banyak dibanding masyarakat yang tidak

beragama islam oleh karena itu kehalalan suatu produk menjadi hal penting

untuk pertimbangan konsumen.

Kehalalan adalah sesuatu yang sangat penting bagi semua muslim.

Kehalalan tertera di dalam Hadist dan Al-qur’an. Islam mengajarkan bahwa

setiap umat muslim mengkonsumsi yang ada dimuka bumi ini serba halal dan

baik atau thoyib. Baik itu makanan, minuman, obat obatan termasuk kosmetik,

dan lain sebagainya. Kosmetik dan obat obatan disebut halal apabila bahan

yang terkandung dalam keduanya harus dari bahan baku pilihan yang sesuai

syariat Islam dan memiliki sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia

terutama dari Lembaga Pengawasan dan Peredaran Obat dan Makanan Majelis

Ulama Indonesia. Dengan adanya label halal didalam prodak tersebut umat

musliam akan tenang dalam memakai produk tersebut. Selain label halal perlu

mementingkan kualitas prodak yang akan dibeli. Supaya tidak tertipu dengan

prodak kosmetik tersebut. Karena banyak sekali kosmetik yang berkualitas

rendah dengan harga yang tinggi. Dengan mengetahui adanya kualitas yang

baik akan terhindar dari bahan berbahaya yang ada di dalam kosmetik

tersebut.
5

Label halal adalah pemberian tanda halal sebagai jaminan produk halal

dikonsumsi serta digunakan oleh masyarakat sesuai dengan ketentuan

syari’ah. Label halal juga dapat menjadi salah satu faktor dalam pembelian

produk karena menganggap bahwa produk yang sudah bersetifikasi atau

berlabel halal akan aman dikonsumsi karena sudah sesuai dengan syariat Islam

maka konsumen muslim akan lebih memilih produk yang sudah di beri label

halal. Menurut Makrufah (2017) semakin tinggi label halal diterapkan oleh

produk maka semakin meningkatkan keputusan pembelian itu sendiri, begitu

pula sebaliknya semakin rendah label halal diterapkan oleh produk maka

semakin menurun keputusan pembelian produk.

Selain itu kualitas produk juga menjadi faktor keputusan pembelian

konsumen. Kualitas produk merupakan hal penting yang harus diusahana oleh

setiap perusahaan. Kualitas produk merupakan syarat utama diterimanya suatu

produk dipasar. Suatu produk diterima dikatakan berkualitas apabila produk

tersebut mampu memenuhi harapan pelanggan. Kualitas produk yang

diinginkan konsumen menyangkut kebutuhan dan keamanan konsumen,

sehingga konsumen merasa aman dalam menggunakan produk. Perusahaan

harus memperbarui produk lama dengan munculnya produk baru dengan

berkualitas yang baik. Karena konsumen memberikan penilaian untuk kualitas

produk. Aspek kualitas produk sangat penting dalam suatu produk, biasanya

pelanggan akan membeli produk yang berkualitas untuk memuaskan

kebutuhan dan keinginannya. Menurut Kotler dan Amstrong (2012) dalam

Nurdiansyah (2017) jika pemasar memperhatikan kualitas, bahkan diperkuat


6

dengan periklanan dan harga yang wajar maka konsumen tidak akan berpikir

panjang untuk melakukan pembelian terhadap suatu produk. Kualitas produk

berpengaruh terhadap keputusan pembelian, tuntutan terhadap kualitas suatu

produk sudah menjadi suatu keharusan yang harus dipenuhi oleh perusahaan,

kalau tidak menginginkan konsumen yang telah dimilikinya beralih kepada

produk-produk pesaing lainnya yang dianggap memiliki kualitas produk yang

lebih baik. Semakin tinggi kualitas suatu produk, maka semakin tinggi

keputusan konsumen untuk melakukan pembelian (Wangean dan Mandey,

2014).

Kotler dan Amstrong (2008) mengatakan bahwa harga adalah jumlah

uang yang dibebankan untuk sebuah produk atau jasa. Harga juga merupakan

faktor penting dalam pengambilan keputusan dalam pemberian suatu produk.

Karena harga mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk bersaing dan juga

untuk mempengaruhi perusahaan untuk membeli produk. Perusahaan dapat

mempertimbangkan harga persaing untuk pedoman dalam menentukan harga

jual produknya. Murah atau mahalnya harga suatu produk sangat relative

sifatnya. Untuk mengatakannya perlu terlebih dahulu dibandingkan dengan

harga produk serupa yang diproduksi atau dijual diperusahaan lainnya.

Perusahaan perlu mengawasi harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar

harga yang ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau sebaliknya.

Sudut pandang konsumen mengatakan harga seringkali digunakan sebagai

indikator nilai bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang

dirasakan atas suatu barang atau jasa, nilai dapat didefinisikan sebagai rasio

antara manfaat yang dirasakan dengan harga. Menurut Kodu (2013), pada
7

tingkat harga tertentu bila manfaat yang dirasakan meningkat, maka nilainya

meningkat pula. Sedangkan menurut Anwar (2015), jika harga naik maka

keputusan pembelian akan turun dan sebaliknya jika harga turun maka

keputusan pembelian akan naik.

Dengan demikian masyarakat berfikir kembali untuk memilih suatu

produk sehingga konsumen akan mendapatkan kegunaan serta manfaat yang

mereka cari dalam suatu produk tersebut. Keputusan pembelian adalah

tahapan dalam proses pengambilan keputusan dimana konsumen benar-benar

membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang

secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang yang

digunakan oleh konsumen (Kotler dan Amstrong, 2012).

Paparan di atas menunjukkan bahwa tema mengenai keputusan

pembelian di kalangan konsumen menuntut dilakukan penelitian lebih lanjut.

Penelitian ini memfokuskan pada penggunaan variabel label halal, kualitas

produk, dan harga. Hal ini dimungkinkan dilakukan mengingat beberapa

penelitian terdahulu yang memiliki perhatian yang sama dengan tema

penelitian ini menghasilkan penelitian yang berbeda-beda.

Berdasarkan penjelasan di atas dan juga dapat dilihat dari beberapa

penelitian terdahulu, maka penelitian ini bertujuan untuk menguji dan

mengetahui apa saja faktor yang memengaruhi keputusan pembelian produk.

Maka judul penelitian ini adalah “Analisis label halal, kualitas produk, dan

harga terhadap keputusan pembelian produk kosmetik wardah

di Counter Bravo Supermarket Bojonegoro”.


8

1.2 Perumusan Masalah

Rumusan masalah yang dikaji dalam penelitian ini, yaitu :

1. Apakah variabel label halal (X1), kualitas produk (X2), dan harga (X3)

berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk kosmetik wardah

di Counter Bravo Supermarket Bojonegoro?

2. Apakah variabel label halal (X1), kualitas produk (X2), dan harga (X3)

berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik wardah di Counter Bravo Supermarket Bojonegoro?

3. Manakah diantara variabel label halal (X1), kualitas produk (X2), dan

harga (X3) yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian

produk kosmetik wardah di Counter Bravo Supermarket Bojonegoro?

1.3 Tujuan Penelitian

Dari pokok masalah yang dirumuskan maka yang menjadi tujuan dalam

penelitian ini sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel label halal (X1), kualitas

produk (X2), dan harga (X3) terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik wardah di Counter Bravo Supermarket Bojonegoro.

2. Untuk mengetahui bagaimana pengaruh secara simultan variabel label

halal (X1), kualitas produk (X2), dan harga (X3) terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik wardah di Counter Bravo Supermarket

Bojonegoro..
9

3. Untuk mengetahui manakah variabel yang paling dominan dari variabel

label halal (X1), kualitas produk (X2), dan harga (X3) yang berpengaruh

terhadap keputusan pembelian produk kosmetik wardah di Counter Bravo

Supermarket Bojonegoro.

1.4 Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis berharap hasil penelitian ini dapat

memberikan manfaat untuk semua. Manfaat yang dapat diperoleh dari hasil

penelitian antara lain:

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk Penulis: Penelitian ini diharapakan dapat menambah ilmu dan

wawasan tentang label halal, kualitas produk, dan harga yang terkait

dengan keputusan konsumen dalam pembelian suatu produk.

b. Untuk Universitas Bojonegoro: Penelitian ini diharapkan dapat

menambah referensi yang dapat dijadikan bahan informasi bagi

mahasiswa yang akan meneliti permasalahan serupa.

2. Manfaat Praktis

a. Untuk konsumen: Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

informasi tambahan kepada konsumen mengenai label halal, kualitas

produk, harga dan keputusan pembelian kosmetik. Selain itu juga

dapat digunakan sebagai acuan untuk peneliti yang ingin melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai keputusan pembelian konsumen.


10

b. Untuk pembaca: Memberikan informasi yang berguna bagi semua

pihak yang terkait dan berkepentingan dengan masalah yang diteliti.

Serta dapat menambah khasanah keilmuan dan referensi yang dapat

dijadikan sebagai sumber informasi yang berkaitan dengan label halal,

kualitas produk dan harga produk.

1.5 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan dugaan atau pendapat sementara terhadap

masalah yang dipilih, yang kebenarannya akan dibuktikan dalam penelitian.

Hipotesis dalam penelitin ini:

1. Diduga variabel label halal (X1), kualitas produk (X2), dan harga (X3)

berpengaruh secara pasial terhadap keputusan pembelian produk kosmetik

wardah di Counter Bravo Supermarket Bojonegoro.

2. Diduga variabel label halal (X1), kualitas produk (X2), dan harga (X3)

berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik wardah di Counter Bravo Supermarket Bojonegoro.

3. Diduga variabel label halal (X1) berpengaruh dominan terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik wardah di Counter Bravo Supermarket

Bojonegoro.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kajian Pustaka

1. Pemasaran

a. Pengertian

Pemasaran menurut Kotler dan Keller (2013) adalah sebuah

proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh

apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang

bernilai dengan orang lain.

Pemasaran menurut American Marketing Association (AMA)

(dalam Kotler dan Keller, 2013) adalah aktivitas, serangkaian institusi,

dan proses menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan, dan

mempertukarkan tawaran (offerings) yang bernilai bagi pelanggan,

klien, mitra, dan masyarakat umum.

Menurut Kotler dan Keller (2013) manajemen pemasaran

terjadi ketika setidaknya satu pihak dalam sebuah pertukaran potensial

berfikir tentang cara-cara untuk mencapai respon yang diinginkan

pihak lain. Karenanya manajemen pemasaran sebagai seni dan ilmu

memilih pasar sasaran dan meraih, mempertahankan, serta

menumbuhkan pelanggan dengan menciptakan, menghantarkan dan

mengkomunikasikan nilai pelanggan yang tunggal.

11
12

b. Manajemen pemasaran

Menurut Daft (2012) manajemen (management) adalah

pencapaian tujuan-tujuan organisasional secara efektif dan efisien

melalui perncanaan, pengelolaan, kepemimpinan, dan pengendalian

sumber daya-sumber daya organisasional.

Menurut Ricky W. Griffin mendefinisikan manajemen adalah

sebuah proses prencanaan, pengorganisasian, pengkoordinasian dan

pengontrolan sumber daya untuk mecapai sasaran yang efektif dan

efisien. Dengan adanya manajemen yang baik dalam suatu organisasi,

pembinaan kerja sama akan serasi dan harmonis, saling menghormati,

sehingga tujuan optimal akan tercapai.

Menurut Daft (2012), fungsi manjemen dapat dibagi menjadi

empat bagian, yakni planning (perencanaan), organizing

(pengelolaan), actuating (penggerak) dan controlling

(pengendalian/pengawasan).

1) Perencanaan (Planning)

Berarti mengidentifikasikan berbagia tujuan untuk kinerja

organisasi dimasa mendatang serta memutuskan tugas dan

penggunaan sumber daya yang diperlukan untuk mencapainya,

dengan kata lain perencanaan manajerial menentukan posisi

organisasi dimasa mendatang dan bagaimana cara mencapainya.

2) Pengelolaan (Organizing)
13

Mencakup menentukan tugas, mengelompokan tugas,

mendelegasikan otoritas dan mengalokasikan sumber daya

diseluruh organisasi.

3) Penggerak (Actuating)

Menggunakan pengaruh untuk memotivasi karyawan guna

mencapai tujuan-tujuan organisasional. Kepemimpinan bearti

menciptakan nilai-nilai dan budaya bersama, mengomunikasikan

tujuan-tujuan kepada karyawan diseluruh organisasi, dan

menyuntikan semangat untuk memperlihatkan kinerja tertinggi

kepada karyawan.

4) Pengendalian (Controlling)

Memonitor aktifitas karyawan, menentukan apakah organisasi

sejalan dengan tujuannya, dan membuat koreksi jika diperlukan.

2. Produk

a. Pengertian

Menurut Kotler dan Amstrong (2010), produk adalah segala

sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar untuk mendapatkan perhatian,

dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan

atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah pemahaman

subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan sebagai

usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan kebutuhan

dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas

organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula
14

didefinisikan sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh

produsen melalui hasil produksinya. Produk dipandang penting oleh

konsumen dan dijadikan dasar pengambilan keputusan pembelian.

Klasifikasi produk dan jasa yang dibagi menjadi dua kelompok besar

berdasarkan tipe konsumen yang menggunakannya yaitu produk

konsumen dan produk industri.

1) Produk konsumen adalah produk yang dibeli oleh konsumen akhir

untuk konsumsi pribadi.

a) Produk kebutuhan sehari-hari adalah produk konsumen yang

biasanya sering dan segera dibeli pelanggan, dengan usaha

perbandingan dan pembelian yang minimum.

b) Produk belanja adalah barang konsumen di mana pelanggan,

dalam proses pemilihan dan pembelian, secara karakteristik

membandingkan produk tersebut berdasarkan kecocokan,

kualitas, harga, dan gaya.

c) Produk khusus adalah produk konsumen dengan karakteristik

unik atau identifikasi merek di mana sekelompok pembeli

signifikan bersedia melakukan usaha pembelian khusus.

d) Produk yang tak dicari adalah produk konsumen yang tidak

dikenal konsumen atau mungkin dikenal konsumen tetapi

biasanya konsumen tidak pernah berpikir untuk membelinya.


15

2) Produk indutri adalah produk yang dibeli oleh individu dan

organisasi untuk pemrosesan lebih lanjut atau untuk digunakan

dalam menjalankan bisnis.

b. Atribut Produk

Menurut Kotler dan Armstrong (2010) beberapa atribut yang

menyertai dan melengkapi produk (karakteristik atribut produk)

meliputi merek (branding), pengemasan (packing), dan kualitas

produk (product quality).

1) Merek (branding) adalah nama, istilah, tanda, simbol, atau

rancangan, atau kombinasi dari semua ini yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasi produk atau jasa dari satu atau kelompok penjual

dan membedakannya dari produk pesaing. Pemberian merek

merupakan masalah pokok dalam strategi produk. Pemberian

merek itu mahal dan memakan waktu, serta dapat membuat produk

itu berhasil atau gagal. Nama merek yang baik dapat menambah

keberhasilan yang besar pada produk.

2) Pengemasan (packing) adalah kegiatan merancang dan membuat

wadah atau pembungkus suatu produk.

Kotler dan Amstrong (2010) mendefinisikan “packaging

involves designing and producing the container or wrapper for a

product” yang artinya adalah proses kemasan melibatkan kegiatan

mendesain dan memproduksi, fungsi utama dari kemasan sendiri

yaitu untuk melindungi produk agar produk tetap terjaga


16

kualitasnya. Menurut Wijayanti (2012), Kemasan mempunyai

tujuan dan fungsi dalam pembuatan produk, yaitu:

a) Memperindah produk dengan kemasan yang sesuai kategori

produk.

b) Memberikan keamanan produk agar tidak rusak saat dipajang

ditoko.

c) Memberikan keamanan produk pada saat pendistribusian

produk.

d) Memberikan informasi pada konsumen tentang produk itu

sendiri dalam bentuk pelabelan.

e) Merupakan hasil desain produk yang menunjukan produk

tersebut.

Menurut Kotler dan Keller (2013), Kemasan yang baik

dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan.

Beberapa faktor yang memiliki kontribusi penggunaan kemasan

sebagai alat pemasaran:

a) Swalayan, kemasan yang efektif melaksanakan tugas dalam

penjualan: menarik perhatian, menggambarkan fitur produk,

menciptakan keyakinan konsumen, dan membuat kesan

menyenangkan.

b) Kemampuan Konsumen, peningkatan kemampuan konsumen

membuat mereka bersedia membayar lebih besar untuk


17

kenyamanan, penampilan, keandalan, dan gengsi kemasan yang

lebih baik.

c) Perusahaan dan Citra Merek, kemasan mempunyai peran

terhadap pengakuan segera atas perusahaan atau merek.

d) Peluang Inovasi, kemasan yang inovatif dapat membawa

manfaat besar bagi konsumen dan laba bagi para produsen.

3) Kualitas Produk (Product Quality) adalah kemampuan suatu

produk untuk melaksanakan fungsinya meliputi, daya tahan

keandalan, ketepatan kemudahan operasi dan perbaikan, serta

atribut bernilai lainnya. Untuk meningkatkan kualitas produk

perusahaan dapat menerapkan program ”Total Quality Manajemen

(TQM)". Selain mengurangi kerusakan produk, tujuan pokok

kualitas total adalah untuk meningkatkan nilai pelanggan.

3. Label Halal

a. Pengertian Label

Menurut Peraturan Pemerintah No.69 tahun 1999 pada pasal 1

ayat 3 tentang label dan iklan. Label pangan adalah setiap keterangan

mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi

keduanya, atau merupakan bagian kemasan pangan, yang selanjutnya

dalam peraturan pemerintah ini disebut label.

Label merupakan salah satu jalan bagi konsumen untuk

memperoleh informasi dari suatu produk, maka pada label itulah


18

produsen harus mengupayakan prioritas-prioritas informasi yang akan

di cantumkan pada label.

Menurut Gitosudarmo (2000:199), label adalah bagian dari

sebuah produk yang berupa keterangan/penjelasan mengenai barang

tersebut atau penjualannya. Label merupakan suatu bagian dari sebuah

produk yang membawa informasi verbal tentang produk atau tentang

penjualannya.

Label adalah bagian sebuah produk yang membawa informasi

verbal tentang produk atau tentang penjualnya. Sebuah label bisa

merupakan bagian dari kemasan atau pula etiket (tanda pengenal) yang

dicantumkan pada produk (Putri, 2016). Sedangkan menurut Stanton

(dalam Anggraeni, 2016:20), label bisa merupakan bagian sebuah

kemasan, atau merupakan etiket lepas yang ditempelkan pada produk.

Sewajarnya jika antara kemasan, label, dan merek terjalin satu

hubungan yang erat sekali.

Secara garis besar terdapat tiga macam label (Tjiptono, 2001), yaitu:

1) Brand Label, yaitu merek yang diberikan pada produk atau

dicantumkan pada kemasan.

2) Descriptive Label, yaitu label yang memberikan informasi objektif

mengenai penggunaan, konstruksi atau pembuatan, perawatan, dan

kinerja produk, serta karakteristik-karakteristik lainnya yang

berhubungan dengan produk.


19

3) Grade Label, yaitu label yang mengidentifikasikan penilaian

kualitas produk dengan suatu huruf, angka atau kata.

Fungsi dari label menurut Gitosudarmo (2000), yaitu:

1) Label mengidentifikasi produk atau merek. Contoh: nama bintang

menggolongkan produk.

2) Label berfungsi menggolongkan produk. Contoh: buah persik

dalam kaleng diberi label golongan A, B, C. Menjelaskan beberapa

hal mengenai produk, yaitu siapa yang membuat, dimana dibuat,

kapan dibuat, apa isinya, bagaimana cara menggunakan dengan

aman.

3) Sebagai alat promosi. Setiap orang yang memproduksi dan

mengemasnya untuk diperdagangkan wajib mencantumkan label

pada, didalam dan atau dikemasan pangan dan label tersebut

memuat sekurang-kurangnya informasi mengenai (a) nama produk,

(b) daftar bahan yang digunakan, (c) berat bersih atau isi bersih (d)

nama, dan alamat pihak yang memproduksi atau memasukan

pangan kedalam wilayah Indonesia (e) keterangan tentang halal

dan tanggal, bulan dan tahun kadaluarsa, demikian isi dari pasal 30

UU pangan No.7 tahun 1996 tentang label dan iklan pangan.

b. Pengertian Halal

Kata halal berasal dari bahasa Arab yang berarti “melepaskan”

dan “tidak terikat”. Secara etimologi halal berarti hal-hal yang boleh

dan dapat dilakukan karena bebas atau tidak terikat dengan ketentuan-
20

ketentuan yang melarangnya sedangkan yang dimaksud dengan

makanan halal menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI) adalah

makanan yang dibolehkan memakannya menurut ajaran Islam (Bagian

proyek Sarana dan Prasarana Produk Halal Departemen Agama, 2003).

Halal artinya tidak dilarang, dan diizinkan melakukan atau

memanfaatkannya. Halal itu dapat diketahui apabila ada suatu dalil

yang menghalalkannya secara tegas dalam Al Quran dan apabila tidak

ada suatu dalil pun yang mengharamkannya atau melarangnya (Titi

Ernawati, 2015).

Menurut Keputusan Menteri Agama R.I. Nomor 518 Tahun

2001 Tanggal 30 November 2001 pasal 1 poin a dan b, menjelaskan

bahwa pangan halal adalah pangan yang tidak mengandung unsur atau

bahan haram atau dilarang untuk dikonsumsi umat Islam dan

pengolahannya tidak bertentangan dengan syariat Islam. Pemeriksaan

pangan halal adalah pemeriksaan tentang keadaan dan tambahan dan

bahan penolong serta proses produksi, personalia dan peralatan

produksi, sistem manajemen halal, dan hal-hal lain yang berhubungan

langsung maupun tidak langsung dengan kegiatan produksi pangan

halal.

c. Sertifikasi Halal

Sertifikasi halal adalah fatwa tertulis MUI yang menyatakan

kehalalan suatu produk sesuai dengan syariat Islam. Sertifikat halal ini

merupakan syarat untuk mencantumlan label halal. Yang dimaksud


21

dengan produk halal adalah produk yang memenuhi syariat kehalalan

seuai dengan syariat Islam, yaitu: a) Tidak mengandung babi dan

bahan yang berasal dari babi. b) Tidak mengandung bahan-bahan yang

diharamkan seperti: bahan-bahan yang berasal dari organ manusia,

darah kotor-kotoran, dan lain sebagainya. c) Semua bahan yang berasal

dari hewan halal yang disembilih menurut tata cara syariat Islam. d)

Semua tempat penyimapanan, tempat penjualan, pengolahan, tempat

pengelolaan dan transportasinya tidak boleh digunakan untuk babi.

Jika pernah digunakan untuk babi atau barang yang tidak halal lainnya

terlebih dahulu harus dibersihkan dengan tata cara yang diatur dalam

syariat Islam. e) Semua makanan dan minuman yang tidak

mengandung khamar (Adisasmito, 2008).

Basyaruddin mengatakan (dalam Eka Dewi, 2016), sertifikat

label halal adalah fatwa tertulis Majelis Ulama Indonesia yang

diberikan kepada perusahaan yang mengajukan uji kehalalan produk.

Tujuan Sertifikasi halal pada produk pangan, obat-obatan dan

kosmetika dilakukan untuk memberikan kepastian status kehalalan

suatu produk, sehingga dapat menentramkan batin yang

mengkonsumsinya. Selain itu, bagi produsen, sertifikasi halal akan

dapat mencegah kesimpang siuran status kehalalan produk yang

dihasilkan (Fatkhurohmah, 2015).

Bagi konsumen, sertifikat halal memiliki beberapa fungsi.

Pertama, terlindungnya konsumen muslim dari mengkonsumsi


22

pangan, obat-obatan dan kosmetika yang tidak halal; kedua, secara

kejiwaan perasaan hati dan batin konsumen akan tenang; ketiga,

mempertahankan jiwa dan raga dari keterpurukan akibat produksi

haram; dan keempat, akan memberikan kepastian dan perlindungan

hukum.

Bagi produsen, sertifikat halal mempunyai beberapa peran

penting. Pertama,sebagai pertanggungjawaban produsen kepada

konsumen muslim, mengingat masalah halal merupakan bagian dari

prinsip hidup muslim; kedua, meningkatkan kepercayaan dan kepuasan

konsumen; ketiga, meningkatkan citra dan daya saing perusahaan;

keempat, sebagai alat pemasaran serta untuk memperluas area jaringan

pemasaran; dan kelima, memberi keuntungan pada produsen dengan

meningkatkan daya saing dan omzet produksi dan penjualan (Sofyan

Hasan, 2014).

d. Labelisasi Halal

Label halal yang tercantum pada kemasan memberi

pemahaman bahwa produk yang dijual bebas dari campuran atau

oplosan sesuatu yang diharamkan agama. Labelitas halal merupakan

pencantuman tulisan atau pernyataan halal pada kemana produk untuk

menunjukkan bahwa produk yang dimaksud berstatus sebagai produk

halal. Label halal pada produk, dimaksudkan untuk memberikan

informasi atau keterangan bahwa produk tersebut sudah lulus uji

kehalalan oleh lembaga yang berwenang melakukan uji kehalalan

produk yaitu LPPOM MUI.


23

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 69 tahun 1999,

tentang label halal dan iklan pangan adalah setiap keterangan

mengenai pangan yang berbentuk gambar, tulisan, kombinasi

keduanya atau bentuk bentuk lain yang disertakan dalam pangan,

dimasukkan ke dalam, ditempelkan pada dan atau merupakan bagian

kemasan pangan. pada pasal 10 ayat 1 tentang label dan iklan pangan,

setiap orang yang memproduksi dan memasukan pangan yang dikemas

ke seluruh wilayah Indonesia untuk diperdagangkan dan menyatakan

bahwa pangan tersebut halal bagi umat Islam bertanggung jawab atas

kebenaran pernyataan tersebut dan wajib mencantumkan keterangan

halal pada label.

Menurut Yuswohady (dalam Eka Dewi, 2016), label halal

adalah jaminan yang diberikan oleh suatu lembaga yang berwenang

seperti Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan dan Kosmetika

Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI) untuk memastikan bahwa

produk tersebut lulus pengujian kehalalan sesuai syariat islam.

Pencantuman label halal bertujuan agar konsumen mendapatkan

perlindungan kehalalan dan kenyamanan atas pemakaian produk

tersebut. Labelisasi halal merupakan rangkaian persyaratan yang

seharusnya dipenuhi oleh pelaku usahah yang bergerak dibidang

pengolahan makanan dan minuman atau diisilahkan secara umum

sebagai pangan. (Dedi Kurnia dan Ilyda Sudardjat, 2015).

4. Kualitas Produk

a. Pengertian Kualitas
24

Pengertian kualitas menurut Kotler Keller adalah suatu totalitas

fitur dan karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada

kemampuan untuk memuaskan kebutuhan yang dinyatakan atau

tersirat.Sedangkan menurut mantan pemimpin GE, John E Welch Jr

kualitas adalah jaminan terbaik kami atas loyalitas pelanggan,

pertahanan terkuat kami menghadapi persaingan luar negeri, dan satu-

satunya jalan untuk mempertahankan pertumbuhan dan penghasilan

(Kotler dan Keller, 2009).

Jadi kualitas sebuah produk adalah hal yang sangat utama

dalam sebuah usaha, karena semakin tinggi tinggkat kualitas maka

semakin tinggi pula tinggat keinginan konsumen untuk memiliki

produk tersebut.

b. Perencanaan Produk

Perencanaan produk harus memikirkan produk pada tiga

tingkat (Abdullah dan Tantri, 2014), yaitu:

1) Produk inti

Produk inti adalah manfaat utama dari produk yang membuatnya

berguna untuk dibeli. Pada produk inti lebih membahas tentang inti

dari sebuah masalah. Misal dalam menjawab pertanyaan tentang:

Apa yang sebenarnya dibeli oleh konsumen? Produk inti terdiri

dari jasa untuk memecahkan masalah atau manfaat inti yang dicari

konsumen ketika mereka membeli suatu produk.Seorang wanita

yang membeli lipstik, membeli hanya sekedar untuk pewarna bibir.


25

2) Produk aktual

Seorang perencana produk harus menciptakan produk actual

disekitar produk inti. Produk aktual memiliki lima karakteristik,

yaitu tingkat mutu, sifat, desain, nama merek, dan kemasan.7

Contoh: dalam kosmetik wardah terdapat seri “Eye Pert” yaitu

Eyeliner waterproof (anti air). Eyeliner yang berfungsi untuk

mempertegas garis mata seseorang.

3) Produk tambahan

Setelah melalui produk inti dan produk aktual maka tingkatan

selanjutnya yaitu produk tambahan. Produk tambahan adalah nilai

tambah dari sebuah manfaat suatu produk atau produk pelengkap

dari produk yang sudah ada.

Contoh: ketika wardah menghadirkan “Eye Pert” Eye liner untuk

konsumen maka wardah menghadirkan produk pelengkap yaitu “Eye

Pert” Eyeliner Remover (penghapus). Remover (penghapus) berbentuk

cair yang memiliki fungsi sebagai penghapus make-up dari Eyeliner.

Jadi “Eye Pert” Remover (penghapus) sangat membantu dan

mempermudah konsumen dalam menghapus Eyeliner yang memiliki

sifat waterproof (anti air).


26

Ditinjau dari keputusan yang berhubungan dengan

pengembangan dan pemasaran produk individual. Kita akan

memusatkan perhatian pada keputusan mengenai atribut produk,

penetapan merek, pengemasan, pemberian label.

Gambar 2.1
Keputusan Penting Berkaitan dengan
Pengembangan dan Pemasaran Produk Individual
(Sumber: Abdullah dan Tantri, 2014)

1) Atribut produk

Mengembangkan suatu produk mencakup penetapan manfaat yang

akan disampaikan produk. Manfaat ini dikomunikasikan dan

disampaikan oleh atribut produk seperti mutu, sifat, dan rancangan.

Keputusan mengenai atribut ini amat memengaruhi reaksi

konsumen terhadap suatu produk.

2) Penetapan merek

Merek adalah nama, istilah, tanda atau lambang dan kombinasi dari

dua atau lebih unsur tersebut. Yang dimaksudkan untuk

mengidentifikasi (barang atau jasa) dari seorang penjual atau

kelompok penjual dan yang membedakanya dari produk saingan.


27

3) Pengemasan

Pengemasan merupakan aktivitas merancang dan membuat wadah

atau pembungkus untuk suatu produk. Kemasan bisa mencakup

wadah utama dari produk (botol untuk mengisi oil, parfum, dst);

kemasan sekunder yang dibuang ketika produk akan digunakan

(kotak karton untuk mengisi botol); dan kemasan pengiriman yang

perlu untuk menyimpan, mengenali, dan mengirimkan produk

(kotak karton gelombang untuk mengisi enam lusin botol).

4) Pemberian lebel

Lebel berfariasi dari potongan kertas sederhana yang dikaitkan

pada produk sampai gambar grafik rumit yang merupakan bagian

dari kemasan. Lebel mempunyai beberapa fungsi, dan penjual

harus memutuskan mana yang akan digunakan. Sekurang-

kurangnya lebel mengidentifikasi produk atau merek, seperti nama

“Wardah” yang dicap pada semua seri produknya. Lebel juga dapat

mengidentifikasi warna yang terdapat pada lipstik.

5) Layanan Dukungan Produk

Dengan adanya layanan dukungan produk akan mempermudah

dalam memperkenalkan produk tersebut kepada konsumen baik

produk lama maupun produk inovasi. Layanan dukungan produk

bisa melalui media cetak atau media elektronik (Assauri, 2011).

5. Harga
28

Peranan penetapan harga menjadi sangat penting bagi perusahaan

dalam persaingan yang semakin ketat di zaman sekarang ini. Peranan

penetapan harga ini sangat terasa terutama di dalam pasar pembeli (buyers

market) karena pembeli akan memerhatikan harga dari suatu produk

sebelum melakukan pembelian. Harga masih menjadi penentu utama dari

setiap pilihan pembeli atau konsumen, terutama di negara-negara miskin

ataupun negara berkembang yang jumlah pendapatan masyarakat nya

belum lah terlalu tinggi. Salah satunya adalah negara Indonesia,

masyarakat di Indonesia masih sangat memperhitungkan persoalan harga

sebelum mengonsumsi suatu produk. Bila harga dari suatu produk itu

terjangkau dan sesuai dengan budget dari para konsumen, maka konsumen

tersebut akan melakukan pembelian. Tetapi bila harga dari suatu produk

tersebut tidak terjangkau dan tidak sesuai dengan budget yang telah

direncanakan maka para konsumen akan berpikir dua kali untuk

mengonsumsi produk tersebut.

Kotler dan Amstrong mengatakan (dalam Tri Widodo, 2015) harga

adalah sejumlah uang yang dibebankan atas suatu produk atau jasa atau

dari jumlah nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-manfaat karena

memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut.

Menurut Tjiptono (dalam Iful Anwar, 2015), harga adalah satuan

moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa) yang ditukarkan

agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang atau


29

jasa. Pengertian ini sejalan dengan konsep pertukaran (exchange) dalam

pemasaran.

Gitosudarmo mengemukakan bahwa harga adalah sejumlah uang

yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah barang beserta jasa-jasa

tertentu atau kombinasi dari keduanya. Harga sebenarnya bukanlah hanya

diperuntukkan bagi suatu barang yang sedang diperjualbelikan di toko saja

akan tetapi harga sebenarnya juga berlaku untuk produk-produk yang lain

(Muhammad Fakhru Rizky, 2014).

Menurut Tjiptono (dalam Ahmad Muanas, 2014), harga memiliki

beberapa peranan dalam proses pengambilan keputusan para pembeli,

yaitu : 1) peranan alokasi harga, yaitu fungsi harga dalam membantu para

pembeli untuk memutuskan cara memperoleh manfaat atau utilitas

tertinggi yang diharapkan berdasarkan daya belinya. 2). Peranan informasi

harga, yaitu fungsi harga dalam membidik konsumen mengenai faktor-

faktor produk, seperti kualitas, hal ini terutama bermanfaat dalam situasi

dimana pembeli mengalami kesulitan untuk menilai faktor produk atau

manfaatnya secara obyektif. Persepsi yang sering muncul adalah bahwa

harga yang mahal mencerminkan kualitas yang tinggi sehingga konsumen

menilai harga yang ditetapkan sesuai dengan kualitas produk maupun jasa

yang ditetapkan.

Perusahaan harus tepat dalam menetapkan harga dari suatu produk,

karena harga ini adalah sesuatu yang sensitif bagi para konsumen. Artinya,

hal yang pertama kali dilihat oleh konsumen ketika akan membeli suatu
30

produk adalah harga nya. Bila harga nya sesuai dengan budget yang

dimiliki oleh konsumen maka produk tersebut akan langsung dibeli oleh

konsumen.

Dalam hal penetapan harga, keputusan untuk menetapkan harga

dipengaruhi oleh sederet kekuatan perusahaan, lingkungan, dan persaingan

yang kompleks dan mengagumkan. Untuk membuat keadaan menjadi

semakin rumit, sebuah perusahaan tidak menetapkan satu harga tunggal

tetapi sebuah struktur penetapan harga yang mencakup berbagai hal dalam

lininya (Kotler dan Armstrong, 2008).

Kotler dan Keller (2007) mengatakan untuk menetapkan harga

harus melewati 6 prosedur, yaitu:

a. Memilih tujuan penetapan harga

Pertama-tama perusahaan harus memutuskan dimana ia ingin

memposisikan tawaran pasarnya. Semakin jelas tujuan perusahaan

semakin mudah untuk menetapkan harga.

b. Menentukan permintaan

Tiap harga yang dikenakan perusahaan akan menghasilkan level

permintaan yang berbeda-beda dan karena itu akan memberikan

pengaruh yang berbeda pula terhadap tujuan pemasarannya.

c. Memperkirakan biaya

Permintaan menentukan batas harga tertinggi yang dapat dikenakan

perusahaan atas produknya, dan biaya perusahaan menentukan batas

terendahnya.
31

d. Menganalisis biaya, harga, dan tawaran pesaing

Dalam rentang kemungkinan harga yang ditentukan oleh permintaan

pasar dan biaya perusahaan, perusahaan harus memperhitungkan biaya

persaingan, harga pesaing dan kemungkinan reaksi harga oleh pesaing.

e. Memilih metode penetapan harga

Terdapat enam metode penetapan harga sebagai berikut:

Penetapan harga mark-up (mark-up pricing), Penetapan harga sasaran

pengembalian (target-return pricing), penetapan harga berdasarkan

nilai yang dipersepsikan (preceived-value pricing), Penetapan harga

nilai (value pricing), penetapan harga sesuai harga berlaku (going-rate

pricing), dan penetapan harga penawaran tertutup (sealed-bid pricing).

f. Memilih harga akhir

Dalam memilih harga akhir, perusahaan harus mempertimbangkan

berbagai faktor tambahan, termasuk penetapan harga psikologis,

pengaruh elemen bauran pemasaran lain terhadap harga, kebijakan

penetapan harga perusahaan, dan dampak dari harga terhadap pihak-

pihak lain.

Stanton (dalam Krisnasakti, 2012). Membagi sasaran penetapan

harga menjadi tiga, yaitu:

a. Berorientasi Laba, yang bertujuan untuk mencapai target laba

perusahaan dan memaksimalkan laba.

b. Berorientasi Penjualan, yang bertujuan untuk meningkatkan penjualan

dan mempertahankan atau meningkatkan pangsa pasar.


32

c. Berorientasi Statusquo, yang bertujuan untuk menstabilkan harga dan

menangkal persaingan.

6. Keputusan Pembelian

a. Pengertian

Menurut Kotler dan Armstrong (2010) keputusan pembelian

adalah perilaku pembeli konsumen mengacu pada perilaku pembelian

konsumen akhir individu dan rumah tangga yang membeli barang dan

jasa untuk konsumsi pribadi.

b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembelian Konsumen

Menurut Susanto dan Handayani (2013), ada dua faktor bisa

berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian, faktor pertama

(1) adalah sikap orang lain dan faktor yang kedua (2) adalah faktor

situasional yang tidak diharapkan. Oleh karena itu, preferensi dan niat

pembelian tidak selalu menghasilkan pilihan pembelian yang aktual.

Menurut Kotler dan Armstrong (2010) perilaku pembelian

konsumen dipengaruhi oleh empat faktor yaitu culture (budaya),

sosial, pribadi, dan karakterstik psikologis. Empat faktor tersebut

diuraikan sebagai berikut:

1) Faktor budaya

Budaya, sub budaya, dan kelas sosial sangat penting bagi perilaku

pembelian. Budaya merupakan penentu keinginan dan perilaku

paling dasar.
33

2) Faktor Sosial

Selain faktor budaya, perilaku pembelian konsumen juga

dipengaruhi oleh faktor sosial diantaranya sebagai berikut:

a. Kelompok acuan, kelompok acuan dalam perilaku pembelian

konsumen dapat diartikan sebagai kelompok yang dapat

memberikan pengaruh secara langsung atau tidak langsung

terhadap sikap atau perilaku seseorang tersebut. Kelompok ini

biasanya disebut dengan kelompok keanggotaan, yaitu sebuah

kelompok yang dapat memberikan pengaruh secara langsung

terhadap seseorang.

b. Keluarga, dalam sebuah organisasi pembelian konsumen,

keluarga dibedakan menjadi dua bagian. Pertama, keluarga

yang dikenal dengan istilah keluarga orientas. Keluarga jenis

ini terdiri dari orang tua dan saudara kandung seseorang yang

dapat memberikan orientasi agam, politik dan ekonomi serta

ambisi pribadi, harga diri dan cinta. Kedua, keluarga yang

terdiri dari pasangan dan jumlah anak yang dimiliki seseorang.

Keluarga jenis ini biasa dikenal dengan keluarga prokreasi.

c. Peran dan status, hal selanjutnya yang dapat menjadi faktor

sosial yang dapat mempengaruhi perilaku pembelian seseorang

adalah peran dan status mereka di dalam masyarakat. Semakin

tinggi peran seseorang didalam sebuah organisasi maka akan

semakin tinggi pula status mereka dalam organisasi tersebut


34

dan secara langsung dapat berdampak pada perilaku

pembeliannya.

3) Pribadi

Keputusan pembelian juga dapat dipengaruhi oleh

karakterisitik pribadi diantaranya usia dan tahap siklus hidup,

pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan

konsep-diri pembeli.

a) Usia dan siklus hidup keluarga, orang membeli barang dan jasa

yang berbeda-beda sepanjang hidupnya yang dimana setiap

kegiatan konsumsi ini dipengaruhi oleh siklus hidup keluarga.

b) Pekerjaan dan lingkungan ekonomi, pekerjaan dan lingkungan

ekonomi seseorang dapat mempengaruhi pola konsumsinya.

Contohnya, direktur perusahaan akan membeli pakaian yang

mahal, perjalanan dengan pesawat udara, keanggotaan di klub

khusus, dan membeli mobil mewah.

c) Gaya hidup, gaya hidup dapat di artikan sebagai sebuah pola

hidup seseorang yang terungkap dalam aktivitas, minat dan

opininya yang terbentuk melalui sebuah kelas sosial, dan

pekerjaan. Tetapi, kelas sosial dan pekerjaan yang sama tidak

menjamin munculnya sebuah gaya hidup yang sama.

d) Kepribadian, setiap orang memiliki berbagai macam

karateristik kepribadian yang berbeda-beda yang dapat

mempengaruhi aktivitas kegiatan pembeliannya. Kepribadian


35

merupakan ciri bawaan psikologis manusia yang berbeda yang

menghasilkan sebuah tanggapan relatif konsiten dan bertahan

lama terhadap rangsangan lingkungannya.

4) Psikologis

Faktor yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen

adalah faktor psikologis. Faktor ini dipengaruhi oleh empat faktor

utama diantaranya sebagai berikut:

a. Motivasi, seseorang memiliki banyak kebutuhan pada waktu-

waktu tertentu. Beberapa dari kebutuhan tersebut ada yang

muncul dari tekanan biologis seperti lapar, haus, dan rasa

ketidaknyamanan. Beberapa kebutuhan yang lainnya dapat

bersifat psikogenesis: yaitu kebutuhan yang berasal dari

tekanan psikologis seperti kebutuhan akan pengakuan,

penghargaan atau rasa keanggotaan kelompok.

b. Persepsi, seseorang yang termotivasi siap untuk segera

melakukan tindakan. Bagaimana tindakan seseorang yang

termotivasi akan dipengaruhi oleh persepsinya terhadap situasi

tertentu.

c. Pembelajaran, pembelajaran meliputi perubahan perilaku

seseorang yang timbul dari pengalaman. Banyak ahli

pemasaran yang yakin bahwa pembelajaran dihasilkan melalui

perpaduan kerja antara pendorong, rangsangan, isyarat

bertindak, tanggapan dan penguatan.


36

d. Keyakinan dan sikap, melalui betindak dan belajar, orang

mendapatkan keyakinan dan sikap. Keduanya kemudian

mempengaruhi perilaku pembelian konsumen. Keyakinan dapat

diartikan sebagai gambaran pemikiran seseorang tentang

gambaran sesuatu.

c. Tahapan konsumen dalam proses pengambilan keputusan pembelian

Keputusan pembelian merupakan suatu proses dimana konsumen

melalui tahapan-tahapan tertentu untuk melakukan pembelian suatu

produk. Ada lima tahap yang dilalui konsumen dalam proses

pengambilan keputusan pembelian dapat dirumuskan sebagai berikut:

1) Pengenalan Kebutuhan

Tahap pertama proses kebutuhan pembeli, di mana konsumen

menyadari suatu masalah atau kebutuhan. Kebutuhan dapat dipicu

oleh rangsangan internal dan rangsangan eksternal. Pada tahap ini,

pemasar harus meneliti konsumen untuk menemukan jenis

kebutuhan atau masalah apa yang timbul, apa yang

menyebabkannya, dan bagaimana masalah itu bisa terjadi.

2) Pencarian Informasi

Tahap proses keputusan pembeli di mana konsumen ingin mencari

informasi lebih banyak, konsumen mungkin hanya memperbesar

perhatian atau melakukan pencarian informasi secara aktif.


37

3) Evaluasi Alternatif

Tahap proses keputusan pembeli di mana konsumen menggunakan

informasi untuk mengevaluasi merek alternatif dalam sekelompok

pilihan.

4) Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi, konsumen menentukan peringkat merek dan

membentuk niat pembelian. Pada umumnya, keputusan pembelian

konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua

faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian.

Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor yang kedua

adalah faktor situasional yang tidak diharapkan. Oleh karena itu,

preferensi dan niat pembelian tidak selalu menghasilkan pilihan

pembelian yang aktual.

5) Perilaku Pasca Pembelian

Tahap proses keputusan pembeli di mana konsumen mengambil

tindakan selanjutnya setelah pembelian, berdasarkan kepuasan atau

ketidakpuasan mereka. Kepuasan dan ketidakpuasan pembeli

terletak pada hubungan ekspektasi konsumen dan kinerja anggapan

produk.

d. Proses Keputusan Pembelian

Suatu proses keputusan pembelian bukan sekedar mngetahui berbagai

faktor yang akan mempengaruhi pembeli, tetapi berdasarkan peranan


38

dalam pembelian dan keputusan untuk membeli. Menurut Utami

(2013), terdapat lima peran yang terjadi dalam keputusan pembelian:

1) Pemrakarsa (initiator), orang yang pertama kali menyarankan

membeli suatu produk atau jasa tertentu.

2) Pemberi pengaruh (influencer), orang yang

pandangannya/nasehatnya memberi bobot dalam keputusan akhir.

3) Pengambil keputusan (decider), orang yang sangat menentukan

sebagian atau keseluruhan keputusan pembelian, dengan

bagaimana cara membeli, dan dimana akan membeli.

4) Pembeli (buyer), orang yang akan melakukan pembelian nyata.

5) Pemakaian (user), orang yang mengkonsumsi atau menggunakan

produk atau jasa.

e. Tipe-tipe perilaku membeli

Menurut Kotler dan Armstrong (2010), berikut ini adalah tipe-tipe

perilaku membeli berdasarkan tingkat keterlibatan pembeli dan tingkat

perbedaan diantara berbagai mereka yaitu:

1) Perilaku membeli yang kompleks (complex buying behavior),

konsumen menjalankan perilaku membeli yang kompleks ketika

mereka benar-benar terlibat dalam pembelian dan mempunyai

pandangan yang berbeda antara mereka yang satu dengan yang

lain.

2) Perilaku membeli yang mengurangi ketidak cocokan (dissonance-

reducing buying behavior), perilaku membeli yang mengurangi


39

ketidak cocokan terjadi ketika konsumen sangat terlibat dengan

pembelian yang mahal, jarang, atau beresiko, tetapi hanya melihat

sedikit perbedaan diantara mereka yang ada.

3) Perilaku membeli karena kebiasaan (habitual buying behavior),

perilaku pembelian karena kebiasaan terjadi dalam kondisi

keterlibatan konsumen yang rendah dan kecilnya perbedaan antar

merek.

4) Perilaku membelian yang mencari variasi (variety seeking buying

behavior), pelnggan menjalankan perilaku membeli yang mencari

variasi dalam situasi yang bercirikan rendahnya keterlibatan

konsumen namun perbedaan mereka dianggap cukup berarti.

2.2 Pengaruh label halal, kualitas produk, dan harga terhadap keputusan

pembelian konsumen

Menurut Rangkuti (2009) “Labelisasi halal adalah pencantuman tulisan

atau pernyataan halal pada kemasan produk untuk menunjukkan bahwa produk

yang dimaksud berstatus sebagai produk halal. Label halal sebuah produk dapat

dicantumkan pada sebuah kemasan apabila produk tersebut telah mendapatkan

sertifikat halal oleh BPPOM MUI. Sertifikasi dan labelisasi halal bertujuan untuk

memberikan kepastian hukum dan perlindungan terhadap konsumen, serta

meningkatkan daya saing produk dalam negeri dalam rangka meningkatkan

pendapatan Nasional”. Dengan tercantumnya label halal pada bagian kemasan

suatu produk, maka dapat memberikan pengaruh secara langsung bagi para

konsumen untuk menggunakan suatu produk tersebut. Munculnya rasa nyamana


40

dan rasa aman dalam mengkonsumsi suatu produk tersebut maka akan membuat

seseorang untuk melakukan keputusan pembelian.

Menurut Kotler (2011) “Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas

sutu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas manfaat-

manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau jasa tersebut. Perusahaan

perlu memonitor harga yang ditetapkan oleh para pesaing agar harga yang

ditentukan oleh perusahaan tidak terlalu tinggi atau sebaliknya, sehingga harga

yang ditawarkan dapat menimbulkan keinginan konsumen untuk melakukan

pembelian”. Hubungan harga terhadap keputusan pembelian adalah harga

seringkali dikaitkan dengan kualitas suatu produk. Apabila harga tidak sesuai

dengan kualitas maka dapat mempengaruhi konsumen dalam menentukan

keputusan pembelian. Sehingga bisa disimpulkan bahwa pada tingkat harga

tertentu, jika manfaat yang dirasakan oleh konsumen meningkat maka nilainya

juga akan ikut meningkat, maka keputusan konsumen dalam melakukan

pembelian terhadap suatu produk akan meningkat juga.

Menurut Korler dan Amstrong (2008) kualitas produk sebagai

karakteristik produk atau jasa yang bergantung pada kemampuannya untuk

memuaskan kebutuhan pelanggan yang dinyatakan atau diimplikasikan.

Sedangkan menurut Mowen dan minor (2001) kualitas prodak adalah evaluasi

yang menyeluruh dari pelanggan atas kebijakan kerja barang atau jasa. Kualitas

produk merupakan hal penting yang harus diusahana oleh setiap perusahaan.

Kualitas prodak merupakan syarat utama diterimanya suatu produk dipasar. Suatu

produk diterima dikatakan berkualitas apabila produk tersebut mampu memenuhi


41

harapan pelanggan. Kualitas produk yang diinginkan konsumen menyangkut

kebutuhan dan keamanan konsumen, sehingga konsumen merasa aman dalam

menggunakan produk. Perusahaan harus memperbarui produk lama dengan

munculnya produk baru dengan berkualitas yang baik. Karena konsumen

memberikan penilaian untuk kualitas produk. Menurut Korler dan Amstrong

(2008), kualitas produk memiliki dua diemnsi utama yaitu tingkat dan konsistensi.

Dalam mengembangkan produk, pemasa harus terlebih dahulu memilih tingkat

kualitas yang dapat mendukung posisi produk dipasar sasaran. Dalam dimensi ini,

kualitas produk merupakan kualitas kinerja, yaitu kemampuan produk dalam

melukan fungsinya. Selain itu, kualitas yang tinggi juga dapat berarti konsistensi

tingkat kualitas yang tinggi. Dalam konsisten yang tinggi tersebut kualitas produk

berarti kualitas kesesuaian yaitu bebas dari kecatatan dan kesonsistenan dalam

memberikan tingkat kualitas yang akan dicapai atau dijanjikan, jadi dalam

prakteknya semua perusahaan harus berusaha keras memberikan tingkat kualitas

keseuaian yang tinggi.


42

2.3 Penelitian yang relevan

Pengadaan penelitian tidak terlepas dari penelitian yang dilakukan oleh

peneliti terdahulu dengan tujuan untuk memperkuat hasil dari penelitian yang

sedang dilakukan, selain itu juga bertujuan untuk membandingkan dengan

penelitian yang dilakukan sebelumnya. Berikut ringkasan penelitian terdahulu

pada tabel 2.1 yang dilakukan oleh peneliti selama melakukan penelitian.

Tabel 2.1
Penelitian yang relevan dalam tugas akhir ini
No. Nama peneliti Judul penelitian Tahun
1. Yuli Mutiah Rambe Pengaruh Pencantuman Label Halal Pada 2012
dan Syaad Kemasan Mie Instan Terhadap Minat
Afifuddin Pembelian Masyarakat Muslim.
(Universitas Al-Washliyah, Medan, Jurnal
Ekonomi dan Keuangan, Vol. 1, No. 1,
Desember 2012)
2. Aris Setyawan Persepsi Label Halal Terhadap Keputusan 2011
Prima Sandi, Pembelian Konsumen Pada Produk
Marsudi dan Dedy Minuman Berenergi.
Rahmawanto (Universitas Negeri Padang, Jurnal
Ekonomi dan Keuangan, Vol. 11, No. 04,
Februari 2011)
3. Dewi Kartika Pengaruh Labelisasi Halal Terhadap 2014
Candra Keputusan Pembelian Konsumen Pada
Produk Makanan RestoranSolaria di Bandar
Lampung.
(Universitas Lampung, 2014)
4. Wahyu Budi Utami Pengaruh Label Halal terhadap Keputusan 2013
Membeli (Survey pada Pembeli Produk
Kosmetik Wardah di Outlet Wardah Griya
Muslim Annisa
Yogyakarta)
5. Asy’arie Pengaruh Labelisasi Halal, Harga, Promosi, 2018
Muhammad dan Rasa Terhadap Keputusan Pembelian
Konsumen Pada Produk Mie Samyang di
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
6 Eka Dwi Setia Pengaruh Gaya Hidup, Label Halal dan 2016
Tarigan Harga Terhadap Keputusan Pembelian
Kosmetik Wardah pada Mahasiswa
Program Studi Manajemen Fakultas
Ekonomi Universitas Medan Area Medan
43

2.4 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran tersebut sebagai berikut:

Produk kosmetik
Label Halal Wardah

Keputusan pembelian
Kualitas Produk
konsumen

Harga

Gambar 2.2 Kerangka pemikiran analisis label halal, kualitas produk, dan
harga terhadap keputusan pembelian produk kosmetik wardah
di Counter Bravo Supermarket Bojonegoro.

Penjelasan kerangka pemikiran:

Menurut Kotler dan Keller (2013) tugas pemasaran adalah merencanakan

aktivitas-aktivitas pesaran dan membentuk program pemasaran yang terintegrasi

penuh untuk menciptakan, mengkomunikasikan dan menghantarkan nilai kepada

pelanggan. Produk merupakan bagian dari bauran pemasaran, yang kemudian

diklasifikasikan lagi menjadi atribut produk. Dalam penelitian ini pembahasan

difokuskan pada pengaruh label halal, kualitas produk, dan harga terhadap

keputusan pembelian konsumen pada produk kosmetik wardah.


BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1 Teknik Pengambilan Sampel

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang mengacu pada

pendekatan kuantitatif. Metode kuantitatif merupakan metode yang digunakan

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu dan menelaah bagian-bagian

dan fenomena-fenomena serta hubungan-hubungan antar variabel (Suryabrata,

2014). Pada penelitian ini terdapat dua fungsi variabel, yaitu variabel terikat

dan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau

dijelaskan oleh variabel bebas, sedangkan variabel bebas adalah variabel yang

dapat mempengaruhi variabel lain. Dimana penelitian ini merupakan

penelitian terhadap data primer melalui kuesioner sedangkan data sekunder

yang berasal dari berbagai sumber.

Jenis penelitian ini adalah penelitian lapangan yang menggunakan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang, perilaku yang

diamati dan fenomena-fenomena yang muncul dan menekankan pada makna,

penalaran, definisi suatu situasi tertentu (dalam konteks tertentu), lebih banyak

meneliti dalam kehidupan sehari-hari (Suryabrata, 2014).

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas obyek-obyek

atau subyek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya

44
45

(Sugiyono, 2016). Populasi bukan hanya terpaku pada manusia, tetapi juga

bisa berupa obyek dan benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan

sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang dipelajari, tetapi

meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh obyek atau

subyek itu (Mufraini, 2013).

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pembeli produk

kosmetik di Counter Bravo Supermarket Bojonegoro pada bulan Juni 2019

dengan jumlah 142 orang.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari sejumlah karakteristik yang dimiliki

oleh populasi yang digunakan untuk penelitian (Sugiyono, 2016). Bila

populasi besar, peneliti tidak mungkin mengambil semua untuk penelitian

missal karena terbatasnya dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat

menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari

dari sampel, kesimpulannya akan dapat diberlakukan untuk populasi.

Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul mewakili

dan harus valid, yaitu bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur

(Sugiyono, 2016).

Jumlah sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Slovin

(Umar, 2003 ) yaitu :

N
n=
1 + N.e2
46

dimana :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran Populasi
e = Prosentase (5%), toleransi ketidaktelitian karena kesalahan dalam
pengambilan sampel
142
n=
1 + 142 (5%)2

142
n=
1 + 142 (0,0025)

142
n=
1 + 0,355

n = 104,7

n = 105

Pada penelitian ini mengambil sampel sebanyak 105 orang.

3. Teknik pengambilan sampel

Teknik pengambilan sampel yang dilakukan adalah dengan

menggunakan teknik nonprobability sampling, yaitu teknik sampling yang

akan digunakan adalah purposive sampling. Pemilihan subjek penelitian

dilakukan dengan menggunakan teknik pengambilan sampel secara

purposive sampling. Hal ini sesuai dengan pernyataan Sugiyono (2016)

bahwa purposive sampling adalah teknik pengambilan sumber data dengan

pertimbangan tertentu. Pertimbangan itu misalnya orang tersebut dianggap

paling tahu tentang apa yang kita harapkan, atau mungkin dia sebagai

penguasa sehingga memudahkan peneliti menjelajahi objek untuk diteliti.


47

3.2 Metode Pengumpulan Data

3.2.1 Jenis dan Sumber Data

Data yang dikumpulkan harus dapat dibuktikan kebenarannya, sesuai

dan dapat memberikan gambaran yang menyeluruh, maka jenis data yang

digunakan adalah:

1. Data kualitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara dengan

pembeli produk kosmetik di Counter Bravo Supermarket Bojonegoro.

2. Data kuantitatif, yaitu data dalam bentuk angka yang dapat dihitung, yang

diperoleh dari perhitungan kuisioner yang berhubungan dengan masalah

yang akan diteliti.

Sedangkan sumber data yang digunakan yaitu:

1. Data primer, yaitu data yang diperoleh peneliti langsung dari responden

yaitu pembeli produk kosmetik di Counter Bravo Supermarket

Bojonegoro. Teknik yang dapat digunakan peneliti untuk mengumpulkan

data primer yaitu dengan penyebaran kuesioner.

2. Data sekunder, yaitu data pendukung yang diperoleh peneliti dari beberapa

sumber yang dinilai mempunyai relevansi dengan penelitian ini.

3.2.2 Teknik pengumpulan data

Menurut Sugiyono (2016) ada beberapa macam teknik pengumpulan

data yaitu observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner

(angket), dokumentasi, dan gabungan keempatnya. Oleh karena itu untuk

memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, teknik yang akan

digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut:


48

1. Metode Angket

Menurut Sugiyono (2016) metode kuesioner (angket) yaitu usaha

mengumpulkan informasi dengan menyampaikan sejumlah pertanyaan

tertulis, untuk dijawab dengan tertulis pula oleh responden. Atau teknik

pengumpulan data dengan menyusun daftar pertanyaan atau pernyataan

tertulis yang diajukan kepada responden sampel yang akan diteliti. Jumlah

pertanyaan yang ada diambil dari masing-masing item variabel, baik

variabel independen maupun variabel dependen.

Kuesioner diberikan langsung kepada responden dengan tujuan

agar lebih efektif dan efisien menjangkau jumlah sampel dan mudah

memberi penjelasan berkenaan dengan pengisian kuesioner tersebut.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data

yang diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang

tersimpan. Dokumen merupakan sumber data yang digunakan untuk

melengkapi penelitian baik berupa sumber tertulis, film, gambar (foto),

dan karya-karya monumental yang semuanya itu memberikan informasi

bagi proses penelitian (Imam Gunawan, 2013).

Selain itu, definisi metode dokumentasi adalah mencari data

mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat

kabar, majalah, dokumen, peraturan, notulen rapat, dan sebagainya.

Metode ini dilakukan dengan cara pengumpulan beberapa informasi

tentang data dan fakta yang berhubungan dengan masalah dan tujuan
49

penelitian, baik dari sumber buku-buku, koran, majalah, website dan lain-

lain. Penggunaan dokumen ini dapat menggumpulkan data-data yang

mendukung dan menambah data dan informasi bagi metode pengumpulan

data yang lainnya. Data dapat diperoleh dari studi kepustakaan melalui

dokumen-dokumen dan arsip-arsip laporan yang berkaitan dengan

penelitian.

3.3 Analisis Data

1. Variabel penelitian dan definisi operasional

Penelitian yang dilakukan adalah penelitian yang mengacu pada

pendekatan kuantitatif. Pada penelitian ini terdapat dua fungsi variabel,

yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel

yang dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel bebas, sedangkan variabel

bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain. Dimana

penelitian ini merupakan penelitian terhadap data primer melalui kuesioner

sedangkan sekunder yang berasal dari berbagai sumber.

Ruang lingkup penelitian ini menggunakan tiga variabel bebas dan

satu variabel terikat.

a. Variabel penelitian

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari:

1) Variabel independent/bebas

Variabel independent atau variabel bebas merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependent (Sugiyono,


50

2016). Variabel independent atau bebas dalam penelitian ini ada

tiga (3) yaitu label halal, kualitas produk, dan harga.

2) Variabel dependent/terikat

Variabel dependent atau variabel terikat merupakan

variabel yang dipengaruhi atau akibat karena adanya variabel

independent atau bebas (Sugiyono, 2016). Variabel dependent atau

terikat dari penelitian ini adalah keputusan pembelian konsumen

pada produk kosmetik wardah.

b. Definisi operasional

Operasional variabel merupakan definisi atau uraian-uraian

yang menjelaskan dari suatu variabel-variabel yang akan diteliti dan

mencakup indikator-indikator yang ada pada masing-masing variabel.

Dengan adanya uraian tersebut peneliti akan lebih mudah mengukur

variabel yang ada. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yang

digunakan yaitu tiga (3) variabel dependen dan satu (1) variabel

independen.

1) Label halal

Label halal adalah pencantuman tulisan atau pernyataan

halal pada kemasan produk untuk menunjukkan bahwa produk

yang dimaksud berstatus sebagai produk halal. Dengan indikator:

gambar, tulisan, dan kombinasi gambar dan tulisan halal pada

kemasan.
51

2) Kualitas produk

Kualitas produk adalah evaluasi yang menyeluruh dari

pelanggan atas kebijakan kerja barang atau jasa.

3) Harga

Harga adalah sejumlah uang yang dibebankan atas sutu

produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar konsumen atas

manfaat-manfaat karena memiliki atau menggunakan produk atau

jasa tersebut.

4) Keputusan pembelian konsumen pada produk kosmetik wardah

Keputusan pembelian adalah perilaku pembeli konsumen

mengacu pada perilaku pembelian konsumen akhir individu dan

rumah tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi

pribadi.

2. Analisis statistik deskriptif

Analisis statistik deskriptif merupakan analisis data dengan cara

mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2016). Dalam penelitian ini,

analisis deskriptif digunakan untuk menganalisis profil responden dan

tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan.


52

3. Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif digunakan untuk menjawab pertanyaan

penelitian yang mengungkap hubungan dan pengaruh antar variabel yang

diteliti dengn menggunakan perhitungan statistik. Adapun alat verifikatif

yang digunakan adalah SPSS for windows 22.

a. Uji Validitas

Uji validitas ini digunakan untuk mengukur sah atau valid

tidaknya suatu butir kuesioner yang diteliti. Kuesioner dapat dikatakan

valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan

sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Mengukur tingkat

validitas atau tidaknya suatu kuesioner dapat menggunakan nilai

pearson, dimana persyaratan uji validitas menggunakan tabel r (r

hitung > r tabel) maka dapat dinyatakan valid. Nilai validitas harus

mempunyai nilai total score (total score dari niai kuesioner).

(Sugiyono, 2016).

Adapun perincian hasil validitas dari 20 pertanyaan tentang

label halal (pertanyaan no.1-5), kualitas produk pertanyaan no.6-10),

harga (pertanyaan no.11-15), dan keputusan pembelian (pertanyaan

no.16-20) adalah seperti pada tabel 3.1 sebagai berikut.


53

Tabel 3.1
Validitas Kuesioner

Nomor item
r hitung Keterangan
Kuesioner
Label halal
No. 1 0,438 Valid
No. 2 0,547 Valid
No. 3 0,428 Valid
No. 4 0,405 Valid
No. 5 0,444 Valid
Kualitas produk
No. 6 0,391 Valid
No. 7 0,396 Valid
No. 8 0,478 Valid
No. 9 0,580 Valid
No. 10 0,315 Valid
Harga
No. 11 0,334 Valid
No. 12 0,585 Valid
No. 13 0,531 Valid
No. 14 0,419 Valid
No. 15 0,425 Valid
Keputusan pembelian
No. 16 0,469 Valid
No. 17 0,751 Valid
No. 18 0,328 Valid
No. 19 0,751 Valid
No. 20 0,273 Valid
N = 105 responden r tabel (α 5%) = 0,195
Sumber: Hasil Output SPSS diolah

b. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas adalah alat untuk mengukur kuesioner yang

merupakan bagian indikator dari variabel atau konstruk. Butir

pertanyaan dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban seseorang

terhadap pertanyaan adalah konsisten. (Sugiyono, 2016). Pengkuran

relibilitas dilakukan dengan dua cara yaitu:


54

1) Repeated measure atau pengukuran ulang

Dalam waktu yang berbeda, seorang karyawan/responden

diberi butir pertanyaan dan alternatif jawaban yang sama. Butir

pertanyaan dikatakan handal apabila jawabnya sama.

2) One shot atau pengukuran sekali saja.

Pengukuran kehandalan butir pertanyaan sekali menyebar

kuesioner pada responden, kemudian hasil skornya diukur

korelasinya antar score jawaban pada butir pertanyaan yang sama

dengan bantuan komputer program statistical program for society

sience (SPSS) dengan fasilitas Cronbach Alpha (α). Suatu konstruk

atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach

aplha> 0.60.

Tabel 3.2
Interprestasi nilai Alpha-Cronbach
Besarnya nilai Alpha-Cronbach Interprestasi
Alpha > 0,90 Reliabilitas sempurna
Alpha antara 0,70 – 0,90 Reliabilitas tinggi
Alpha antara 0,60 – 0,70 Reliabilitas sedang (moderat)
Alpha < 0,60 Reliabilitas rendah (tidak reliable)
Sumber: Sugiyono, 2016

Dalam penelituan ini menggunakan pengukuran reliabilitas

dengan cara one shot atau pengukuran sekali saja.

Hasil pengujian reliabilitas pada kuesioner variabel independen

(label halal, kualitas produk, harga), dan kuesioner variabel dependen

yaitu keputusan pembelian, diuraikan pada tabel 3.3 sebagai berikut.


55

Tabel 3.3
Reliabilitas Kuesioner

Cronbach's Alpha Jumlah Pertanyaan


0,728 20

Berdasarkan tabel 3.3 diketahui bahwa variabel independen

(label halal, kualitas produk, harga), dan kuesioner variabel dependen

yaitu keputusan pembelian sebanyak 20 item pertanyaan dengan

reliabilitas tinggi (0,728).

4. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan statistik

inferensial. Analisis bivariat dilakukan terhadap dua variabel yang diduga

berhubungan atau berkolerasi (Notoatmodjo, 2012).

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis

regresi linier berganda (multiple regression analysis). Analisis regresi

berganda ini digunakan untuk menguji apakah variabel independen (label

halal, kualitas produk, dan harga) mempengaruhi variabel dependen

(Keputusan pembelian konsumen pada produk kosmetik wardah).

Formulasi regresi linier berganda adalah sebagai berikut:

Y=b0+b1X1+b2X2+b3X3+e

Dimana :

Y = Keputusan pembelian konsumen pada produk kosmetik wardah

X1 = Label halal

X2 = kualitas produk

X3 = harga
56

b0 = konstanta

b1-b3 = koefesien regresi

e = standart eror

Teknik analisis yang digunakan sesuai dengan model diatas adalah

regresi berganda yang diperoleh dari hasil survey yang perhitungannya

akan menggunakan SPSS (Statistic Package for Social Science) versi 22

dengan skala likert.

Skala likert berhubungan dengan pernyataan tentang sikap/persepsi

seseorang terhadap sesuatu, misalnya setuju-tidak setuju, senang-tidak

senang, dan baik-tidak baik.

Cara pengukurannya adalah dengan menghadapkan seorang

responden dengan beberapa pernyataan yang diajukan dalam kuesioner

dan kemudian diminta untuk memberikan jawaban. Data yang berhasil

dikumpulkan dari kuesioner selanjutnya akan diukur dengan bobot 1

sampai 5, dengan kategori: Sangat setuju dengan bobot 5, Setuju dengan

bobot 4, Ragu-ragu dengan bobot 3, Tidak setuju dengan bobot 2, Sangat

tidak setuju dengan bobot 1.

Pengujian hipotesis yang dianalisis adalah sebagai berikut:

a. Uji secara parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi

variabel independen yaitu label halal (X), kualitas produk (X2), dan

harga (X3), secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel


57

dependen yaitu keputusan pembelian (Y) pada tingkat kepercayaan

95% atau α = 5%.

Dengan hipotesis:

1) Bila nilai signifikan (P Value) < 0,05 maka (Ho) ditolak dan

menerima alternatif (Ha) yang berarti ada pengaruh antara variabel

bebas dan variabel terikat.

2) Bila nilai signifikan (P Value) > 0,05 maka (Ho) diterima dan

menolak alternatif (Ha) yang berarti tidak ada pengaruh antara

variabel bebas dan variabel terikat.

b. Uji Simultan (Uji F)

Uji F dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-

sama terhadap variabel terikat, Widiyono (2013). Uji ini digunakan

untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu label halal (X),

kualitas produk (X2), dan harga (X3), berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen yaitu keputusan pembelian (Y) pada

tingkat kepercayaan 95% atau α = 5%.

Hasil pengujian uji F dapat ditemui pada tabel ANOVA

(Analysis of Variance) dari output SPSS untuk menjawab hipotesis

statistik yaitu:

Ho : b1, b2, b3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel label halal (X) terhadap

variabel keputusan pembelian (Y).


58

Ha : b1, b2, b3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel label halal (X) terhadap

variabel keputusan pembelian (Y).

Dengan kriteria:

Ho diterima jika Fhitung < Ftabel pada α = 5%

Ha ditolak jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%

c. Uji Koefesien determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur

seberapa besar kontribusi variabel bebas label halal (X), kualitas

produk (X2), dan harga (X3),, terhadap variabel terikat yaitu

keputusan pembelian (Y). Jika Koefisien Determinasi (R 2) semakin

besar (mendekati satu) menunjukkan semakin baik kemampuan

variabel X menerangkan variabel Y dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya,

jika R2 semakin kecil (mendekati nol), maka akan dapat dikatakan

bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat,

(Widiyono, 2013).

Menurut Lind (2002), nilai koefesien determinasi lebih besar

dari 0,5 menunjukkan variabel bebas dapat menjelaskan variabel

terikat dengan baik atau kuat, sama dengan 0,5 dikatakan sedang, dan

kurang dari 0,5 relatif kurang baik (Widiyono, 2013).


BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada Bravo Supermarket yang beralamatkan pada

Jalan Pemuda No. 37-39 Kelurahan Ngrowo Kecamatan Bojonegoro Kabupaten

Bojonegoro, Kode Pos 62111, Telpon: ( 0353 ) 885573.

Bravo Supermarket berdiri tanggal 12 Juni 1994. Pada tahun 2019 dengan

jumlah karyawan sebanyak 384 orang. Status Wardah pada Bravo Supermarket

adalah sebagai suplyer produk kosmetik Wardah.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Deskriptif Responden

Analisis deskriptif adalah suatu analisis yang digunakan untuk mengetahui

karakteristik dan tanggapan responden terhadap item-item pertanyaan dalam

kuesioner. Responden pada penelitian ini adalah 105 konsumen pembeli produk

kosmetik Wardah di Counter Bravo Supermarket. Pada penelitian ini kuesioner

yang disebarkan adalah sebanyak 105 kuesioner. Kemudian jumlah kuesioner

yang dikumpulkan kembali oleh peneliti adalah sejumlah 105 kuesioner (response

rate 100%) dan tidak ada kuesioner yang rusak. Gambaran umum responden

diperoleh dari data diri yang terdapat dalam kuesioner pada bagian identitas diri

responden yang meliputi:

59
60

1. Usia

Berdasarkan data yang terkumpul maka diperoleh data distribusi usia

dapat diketahui bahwa responden yang diteliti berusia dibawah 25 tahun dan

juga ada yang diatas 25 tahun. Responden yang berusia dibawah 25 tahun

berjumlah sebanyak 72 atau sejumlah 68,6% yang terdiri dari usia 15, 16, 17,

18, 19, 20, 21, 22, 23,dan 24 tahun. Responden dengan usia 25 tahun dan

diatas 25 tahun berjumlah sebanyak 33 atau memiliki persentase sebesar

31,4% yang terdiri dari usia 25, 26, 27, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 37, 38, 40, 42,

44, 45 tahun. Jadi mayoritas responden berada pada jenjang usia dibawah 25

tahun yaitu sebanyak 72 responden atau persentase sebesar 68,6%.

2. Pendidikan

Dari data yang terkumpul dapat diketahui bahwa tingkat pendidikan

yang paling mendominasi adalah SMA yaitu terdapat 64 responden atau

sebesar 60,9%, kemudian responden dengan tingkat pendidikan S1 sebesar

24,8% yaitu sejumlah 26 responden. Responden dengan tingkat pendidikan

SMP sejumlah 12 responden atau sebesar 11,4% , dan yang terakhir responden

dengan tingkat pendidikan SD yaitu sebesar 2,8% yaitu sejumlah 3 responden.

3. Lama menjadi konsumen

Berdasarkan data yang telah terkumpul diketahui lama responden

menjadi konsumen produk kosmetik Wardah mayoritas adalah selama 1

sampai dengan 3 tahun yaitu sebanyak 58 responden dengan persentase

55,2%. Jumlah responden yang menjadi konsumen lebih dari 3 tahun

berjumlah 34 responden dengan persentase sebesar 32,4%. Kemudian jumlah


61

responden dengan lama menjadi konsumen dibawah 1 tahun sebesar 12,4%

yaitu sejumlah 13 responden.

4. Deskripsi Tanggapan Responden

Analisis deskripsi tanggapan responden menguraikan tentang

kecenderungan dan tanggapan dari konsumen selaku responden dalam

penelitian ini. Kuesioner dalam penelitian ini bersifat kualitatif, oleh karena

itu data informasi dan keterangan yang diberikan responden harus diubah

dalam bentuk data kuantitatif dengan menggunakan format alternatif jawaban

dengan skala likert 4 poin. Pendistribusian jawaban responden dalam

persentase dan jumlah kuantitas yang diklasifikasikan menjadi empat yaitu

kategori sangat tidak setuju, tidak setuju, setuju, dan sangat setuju.

a. Tanggapan responden mengenai variabel label halal

Deskripsi tanggapan responden sebanyak 105 responden terhadap

item pernyataan variabel label halal sebanyak 5 item. Dari hasil output

SPSS yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan

responden pada setiap item pernyataannya adalah sebagai berikut:

1) Item pernyataan mengenai jaminan kehalalan, terdapat 26 atau sebesar

24,8% responden menjawab tidak setuju pada item pertanyaan

tersebut. Jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 54 atau

51,4% dari responden. Jumlah responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 25 atau 23,8% dari responden. Pada item pernyataan ini tidak

ada yang menjawab sangat tidak setuju.


62

2) Item pernyataan mengenai label halal mampu mengalahkan pesaing

dari produk lain kehalalan, terdapat 16 atau sebesar 15,2% responden

menjawab tidak setuju pada item pertanyaan tersebut. Jumlah

responden yang menjawab setuju sebanyak 62 atau 59,1% dari

responden. Jumlah responden yang menjawab sangat setuju sebanyak

27 atau 25,7% dari responden. Pada item pernyataan ini tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju.

3) Item pernyataan mengenai jaminan keamanan produk, terdapat 10 atau

sebesar 9,5% responden menjawab tidak setuju pada item pertanyaan

tersebut. Jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 74 atau

70,5% dari responden. Jumlah responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 21 atau 20% dari responden. Pada item pernyataan ini tidak

ada yang menjawab sangat tidak setuju.

4) Item pernyataan mengenai label resmi, terdapat 6 atau sebesar 5,7%

responden menjawab tidak setuju pada item pertanyaan tersebut.

Jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 64 atau 60,9% dari

responden. Jumlah responden yang menjawab sangat setuju sebanyak

35 atau 33,4% dari responden. Pada item pernyataan ini tidak ada yang

menjawab sangat tidak setuju.

5) Item pernyataan mengenai kandungan halal, terdapat 48 atau sebesar

45,7% responden menjawab setuju pada item pertanyaan tersebut.

Jumlah responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 57 atau


63

54,3% dari responden. Pada item pernyataan ini tidak ada yang

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

b. Tanggapan responden mengenai variabel kualitas produk

Deskripsi tanggapan responden sebanyak 105 responden terhadap item

pernyataan variabel kualitas produk sebanyak 5 item. Dari hasil output

SPSS yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan

responden pada setiap item pernyataannya adalah sebagai berikut:

1) Item pernyataan mengenai informasi kualitas produk dari iklan,

terdapat 16 atau sebesar 15,2% responden menjawab tidak setuju pada

item pertanyaan tersebut. Jumlah responden yang menjawab setuju

sebanyak 62 atau 59,1% dari responden. Jumlah responden yang

menjawab sangat setuju sebanyak 27 atau 25,7% dari responden. Pada

item pernyataan ini tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

2) Item pernyataan mengenai komposisi produk, terdapat 26 atau sebesar

24,8% responden menjawab tidak setuju pada item pertanyaan

tersebut. Jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 54 atau

51,4% dari responden. Jumlah responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 25 atau 23,8% dari responden. Pada item pernyataan ini tidak

ada yang menjawab sangat tidak setuju.

3) Item pernyataan mengenai air yang digunakan merupakan air yang

bersih, terdapat 48 atau sebesar 45,7% responden menjawab setuju

pada item pertanyaan tersebut. Jumlah responden yang menjawab

sangat setuju sebanyak 57 atau 54,3% dari responden. Pada item


64

pernyataan ini tidak ada yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak

setuju.

4) Item pernyataan mengenai tempat produk, terdapat 41 atau sebesar

39,1% responden menjawab setuju pada item pertanyaan tersebut.

Jumlah responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 64 atau

60,9% dari responden. Pada item pernyataan ini tidak ada yang

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5) Item pernyataan mengenai bahan baku produk, terdapat 35 atau

sebesar 33,4% responden menjawab setuju pada item pertanyaan

tersebut. Jumlah responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 70

atau 66,7% dari responden. Pada item pernyataan ini tidak ada yang

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

c. Tanggapan responden mengenai variabel harga

Deskripsi tanggapan responden sebanyak 105 responden terhadap

item pernyataan variabel harga sebanyak 5 item. Dari hasil output SPSS

yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan responden

pada setiap item pernyataannya adalah sebagai berikut:

1) Item pernyataan mengenai harga terjangkau, terdapat 23 atau sebesar

21,9% responden menjawab tidak setuju pada item pertanyaan

tersebut. Jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 54 atau

51,4% dari responden. Jumlah responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 28 atau 26,7% dari responden. Pada item pernyataan ini tidak

ada yang menjawab sangat tidak setuju.


65

2) Item pernyataan mengenai harga sesuai kualitas, terdapat 11 atau

sebesar 10,5% responden menjawab tidak setuju pada item pertanyaan

tersebut. Jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 62 atau

59,1% dari responden. Jumlah responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 32 atau 30,5% dari responden. Pada item pernyataan ini tidak

ada yang menjawab sangat tidak setuju.

3) Item pernyataan mengenai kualitas produk bersaing, terdapat 10 atau

sebesar 9,5% responden menjawab tidak setuju pada item pertanyaan

tersebut. Jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 74 atau

70,5% dari responden. Jumlah responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 21 atau 20% dari responden. Pada item pernyataan ini tidak

ada yang menjawab sangat tidak setuju.

4) Item pernyataan mengenai harga produk bersaing, terdapat 6 atau

sebesar 5,7% responden menjawab tidak setuju pada item pertanyaan

tersebut. Jumlah responden yang menjawab setuju sebanyak 64 atau

60,9% dari responden. Jumlah responden yang menjawab sangat setuju

sebanyak 35 atau 33,4% dari responden. Pada item pernyataan ini tidak

ada yang menjawab sangat tidak setuju.

5) Item pernyataan mengenai variasi harga, terdapat 42 atau sebesar 40%

responden menjawab setuju pada item pertanyaan tersebut. Jumlah

responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 63 atau 60% dari

responden. Pada item pernyataan ini tidak ada yang menjawab tidak

setuju dan sangat tidak setuju.


66

d. Tanggapan responden mengenai keputusan pembelian konsumen

Deskripsi tanggapan responden sebanyak 105 responden terhadap

item pernyataan variabel media cetak sebanyak 5 item. Dari hasil output

SPSS yang terdapat pada lampiran dapat dilihat deskripsi tanggapan

responden pada setiap item pernyataannya adalah sebagai berikut:

1) Item pernyataan mengenai membeli karena kualitas produk, terdapat

16 atau sebesar 15,2% responden menjawab tidak setuju pada item

pertanyaan tersebut. Jumlah responden yang menjawab setuju

sebanyak 62 atau 59,1% dari responden. Jumlah responden yang

menjawab sangat setuju sebanyak 27 atau 25,7% dari responden. Pada

item pernyataan ini tidak ada yang menjawab sangat tidak setuju.

2) Item pernyataan mengenai membeli karena label halal, terdapat 48 atau

sebesar 45,7% responden menjawab setuju pada item pertanyaan

tersebut. Jumlah responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 57

atau 54,3% dari responden. Pada item pernyataan ini tidak ada yang

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

3) Item pernyataan mengenai membeli karena produk terbuat dari bahan

alami, terdapat 41 atau sebesar 39,1% responden menjawab setuju

pada item pertanyaan tersebut. Jumlah responden yang menjawab

sangat setuju sebanyak 64 atau 60,9% dari responden. Pada item

pernyataan ini tidak ada yang menjawab tidak setuju dan sangat tidak

setuju.
67

4) Item pernyataan mengenai membeli karena kepuasan, terdapat 49 atau

sebesar 46,7% responden menjawab setuju pada item pertanyaan

tersebut. Jumlah responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 56

atau 53,3% dari responden. Pada item pernyataan ini tidak ada yang

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5) Item pernyataan mengenai membeli karena kepercayaan, terdapat 35

atau sebesar 33,4% responden menjawab setuju pada item pertanyaan

tersebut. Jumlah responden yang menjawab sangat setuju sebanyak 70

atau 66,7% dari responden. Pada item pernyataan ini tidak ada yang

menjawab tidak setuju dan sangat tidak setuju.

4.2.2 Uji Asumsi klasik

Setelah dilakukan pendeskripsian jawaban responden tahap selanjutnya

adalah pengujian asumsi klasik yang meliputi uji normalitas data, uji

multikonearitas, dan uji heteroskedastisitas.

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data tersebut

mengikuti distribusi normal atau tidak. Uji normalitas merupakan bagian dari

uji persyaratan analisis statistik atau analisis uji asumsi dasar. Uji asumsi dasar

adalah syarat yang harus dipenuhi sebelum data yang ada di uji dengan uji

statistik yang sesungguhnya. Uji ini biasanya menggunakan data yang

berskala ordinal, interval atau rasio. Jika data tidak berdistribusi normal dan

atau jumlah sampel sedikit dan jenis data adalah nominal atau ordinal, maka

metode yang digunakan adalah statistik non parameterik. Untuk uji


68

kenormalan dari sampel dapat dilakukan dengan bantuan Uji Kolmogrov

Smirnov (sampel > 50) dan Shapiro-Wilk (sampel ≤ 50). Data berdistribusi

normal, jika nilai sig (signifikansi) > nilai α (alfa) 0,05. Data berdistribusi

tidak normal, jika nilai sig (signifikansi) < nilai α (alfa) 0,05.

Hasil uji normalitas variabel label halal, kualitas produk, harga, dan

keputusan pembelian diuraikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1
Hasil Uji Normalitas Data

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Variabel Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Label Halal .176 105 .000 .953 105 .001
Kualitas Produk .151 105 .000 .942 105 .000
Harga .135 105 .000 .946 105 .000
Keputusan Pembelian .150 105 .000 .945 105 .000
a. Lilliefors Significance Correction
Sumber: Data Output SPSS diolah

Pada penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 105 responden,

sehingga jenis uji yang dipakai adalah uji normalitas dengan Kolmogrov

Smirnov.

Berdasarkan tabel 4.1 diperoleh hasil bahwa pada variabel label halal

diperoleh nilai sig. 0,000 lebih kecil dari alfa 0,05 maka dapat disimpulkan

data variabel label halal berdistribusi tidak normal. Pada variabel kualitas

produk diperoleh nilai sig. 0,000 lebih kecil dari alfa 0,05 maka dapat

disimpulkan data variabel kualitas produk berdistribusi tidak normal. Pada

variabel harga diperoleh nilai sig. 0,000 lebih kecil dari alfa 0,05 maka dapat

disimpulkan data variabel harga berdistribusi tidak normal. Pada variabel

keputusan pembelian diperoleh nilai sig. 0,000 lebih kecil dari alfa 0,05 maka

dapat disimpulkan data variabel keputusan pembelian tidak normal.


69

2. Uji Multikonearitas

Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independent). Uji

Multikolinearitas dengan melihat nilai Tolerance dan VIF.

Keterangan nilai Tolerance :

1) Tidak terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance lebih besar 0,10.

2) Terjadi Multikolinearitas, jika nilai Tolerance lebih kecil atau sama

dengan 0,10.

Keterangan nilai VIF (Variance Inflation Factor) :

1) Tidak terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih kecil 10,00.

2) Terjadi Multikonieritas, jika nilai VIF lebih besar atau sama dengan 10,00.

Tabel 4.2
Analisa Multikolinearitas
Collinearity Statistics
Variabel Independent
Tolerance VIF
Label Halal (X1) .213 4.687
Kualitas Produk (X2) .319 3.139
Harga (X3) .385 2.600
Dependent Variable: Keputusan Pembelian (Y)
Sumber: Data Output SPSS diolah

Berdasarkan tabel 4.2 diperoleh hasil bahwa nilai Tolerance pada

variabel Label Halal (X1) tidak terjadi Multikolinearitas karena nilai Tolerance

0,213 > 0,10. Nilai Tolerance pada variabel Kualitas Produk (X2) tidak terjadi

Multikolinearitas karena nilai Tolerance 0,319 > 0,10. Nilai Tolerance pada

variabel Harga (X3) tidak terjadi Multikolinearitas karena nilai Tolerance

0,385 > 0,10.


70

3. Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas dengan Uji Glejser bertujuan untuk menguji

apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu

pengamatan ke pengamatan yang lain. Data tidak terjadi masalah

heteroskedastisitas jika nilai T hitung lebih kecil T tabel (Imam Ghozali,

2016).

Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas pada variabel

penelitian ini dapat diketahui dari hasil uji Glejser yang diuraikan pada tabel

sebagai berikut:

Tabel 4.3
Analisa Heteroskedastisitas

Unstandardized Standardized
Variabel Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) 3.868 1.300 2.976 .004
Label Halal (X1) 1.040 .157 .904 6.636 .000
Kualitas Produk (X2) -.622 .136 -.511 -4.589 .000
Harga (X3) .315 .115 .278 2.736 .007
Nilai t tabel pada 105 sampel = 1,660
Sumber: Data Output SPSS diolah

Berdasarkan uji heteroskedastisitas dengan metode Glesjer yang

ditunjukkan pada tabel 4.3 diperoleh hasil bahwa: Pada variabel Label Halal

(X1) nilai t hitung (6,636) lebih besar dari t tabel (1,660), artinya terjadi

heteroskedastisitas pada variabel label halal. Pada variabel Kualitas Produk

(X2) nilai t hitung (4,589) lebih besar dari t tabel (1,660), artinya terjadi

heteroskedastisitas pada variabel Kualitas Produk. Pada variabel Harga (X3)

nilai t hitung (2,736) lebih besar dari t tabel (1,660), artinya terjadi

heteroskedastisitas pada variabel Harga.


71

4.2.3 Uji Hipotesis

Setelah dilakukan uji asumsi klasik tahap selanjutnya adalah pengujian

hubungan antar variabel. Dalam penelitian ini analisis yang digunakan untuk

menguji hipotesis adalah Multiple Regression.

1. Uji secara parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yaitu

label halal, kualitas produk, dan harga secara parsial atau individu

berpengaruh pada variabel keputusan pembelian konsumen, dengan asumsi

variabel lain konstan. Pengujian statistik ini dilakukan pada tingkat keyakinan

90% dan tingkat signifikasi yaitu 0.1 (α=10%). Dari output hasil SPSS pada

lampiran dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Label halal mempunyai nilai t hitung = 6,636 lebih besar dari nilai t tabel

pada 105 sampel dengan nilai α (taraf kesalahan) 1% yaitu sebesar 1,660.

Artinya bahwa secara parsial label halal mempunyai pengaruh yang

signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

2) Kualitas produk mempunyai nilai t hitung = 4,589 lebih besar dari nilai t

tabel pada 105 sampel dengan nilai α (taraf kesalahan) 1% yaitu sebesar

1,660. Artinya bahwa secara parsial kualitas produk mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

3) Harga mempunyai nilai t hitung = 2,736 lebih besar dari nilai t tabel pada

105 sampel dengan nilai α (taraf kesalahan) 1% yaitu sebesar 1,660.

Artinya bahwa secara parsial harga mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian konsumen.


72

2. Uji Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas pada

variabel terikat secara bersama-sama. Variabel bebas yaitu label halal, kualitas

produk, dan harga secara bersama-sama berpengaruh pada variabel terikat

yaitu keputusan pembelian konsumen.

Dari uji ANOVA dapat diketahui hasil uji F menunjukkan bahwa

besarnya F hitung sebesar 2.862 lebih besar dari F tabel pada 105 sampel

dengan nilai α (taraf kesalahan) 1% yaitu sebesar 6,90. Artinya bahwa variabel

bebas yaitu label halal, kualitas produk, dan harga secara bersama-sama

berpengaruh pada variabel terikat keputusan konsumen.

3. Uji Koefesien determinasi (R2)

Berdasarkan hasil analisis yang dapat dilihat di output SPSS pada

lembar lampiran dapat diketahui besarnya koefesien determinasi (adjusted R

square) sebesar 0.600, hal ini berarti 60% variabel keputusan pembelian

konsumen dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen yaitu

label halal, kualitas produk, dan harga sedangkan sisanya dijelaskan oleh

faktor-faktor lain diluar model.

4.3 Pembahasan

4.3.1 Diduga variabel label halal (X1), kualitas produk (X2), dan harga (X3)

berpengaruh secara pasial terhadap keputusan pembelian produk kosmetik

wardah di Counter Bravo Supermarket Bojonegoro

Hipotesis ini bertujuan untuk digunakan untuk mengetahui apakah

variabel independen yaitu label halal, kualitas produk, dan harga secara

parsial atau individu berpengaruh pada variabel keputusan pembelian


73

konsumen, dengan asumsi variabel lain konstan. Berdasarkan hasil

perhitungan yang dapat dilihat pada hasil output SPSS di lampiran

menyatakan bahwa:

1) Label halal mempunyai nilai t hitung = 6,636 lebih besar dari nilai t

tabel pada 105 sampel dengan nilai α (taraf kesalahan) 1% yaitu

sebesar 1,660. Label halal dengan nilai signifikan (p value) sebesar

0,000 lebih kecil dari nilai α (taraf kesalahan) sebesar 0,05. Artinya

bahwa secara parsial label halal mempunyai pengaruh yang signifikan

terhadap keputusan pembelian konsumen.

2) Kualitas produk mempunyai nilai t hitung = 4,589 lebih besar dari nilai

t tabel pada 105 sampel dengan nilai α (taraf kesalahan) 1% yaitu

sebesar 1,660. Kualitas produk dengan nilai signifikan (p value)

sebesar 0,000 lebih kecil dari nilai α (taraf kesalahan) sebesar 0,05.

Artinya bahwa secara parsial kualitas produk mempunyai pengaruh

yang signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen.

3) Harga mempunyai nilai t hitung = 2,736 lebih besar dari nilai t tabel

pada 105 sampel dengan nilai α (taraf kesalahan) 1% yaitu sebesar

1,660. Harga dengan nilai signifikan (p value) sebesar 0,007 lebih kecil

dari nilai α (taraf kesalahan) sebesar 0,05. Artinya bahwa secara parsial

harga mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap keputusan

pembelian konsumen.

Berdasarkan dari penjabaran tiga item hasil perhitungan SPSS

diatas, karena dari tiga variabel label halal, kualitas produk, dan harga
74

berpengaruh dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen

terhadap produk kosmetik Wardah. Maka dapat disimpulkan bahwa

hipotesis diterima yaitu variabel label halal, kualitas produk, dan harga

berpengaruh secara pasial terhadap keputusan pembelian produk kosmetik

wardah di Counter Bravo Supermarket Bojonegoro.

4.3.2 Diduga variabel label halal (X1), kualitas produk (X2), dan harga (X3)

berpengaruh secara simultan terhadap keputusan pembelian produk

kosmetik wardah di Counter Bravo Supermarket Bojonegoro

Hipotesis ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

pada variabel terikat secara bersama-sama. Uji F digunakan untuk

mengetahui pengaruh variabel bebas pada variabel terikat secara bersama-

sama. Variabel bebas yaitu label halal, kualitas produk, dan harga secara

bersama-sama berpengaruh pada variabel terikat yaitu keputusan

pembelian konsumen.

Dari uji ANOVA dapat diketahui hasil uji F menunjukkan bahwa

besarnya F hitung sebesar 2.862 lebih besar dari F tabel pada 105 sampel

dengan nilai α (taraf kesalahan) 1% yaitu sebesar 6,90. Artinya bahwa

variabel bebas yaitu label halal, kualitas produk, dan harga secara

bersama-sama berpengaruh pada variabel terikat keputusan konsumen.

Berdasarkan hasil analisis yang dapat dilihat di output SPSS pada

lembar lampiran dapat diketahui besarnya koefesien determinasi (adjusted

R square) sebesar 0.600, hal ini berarti 60% variabel keputusan pembelian

konsumen dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel independen


75

yaitu label halal, kualitas produk, dan harga sedangkan sisanya dijelaskan

oleh faktor-faktor lain diluar model.

4.3.3 Diduga variabel label halal (X1) berpengaruh dominan terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik wardah di Counter Bravo Supermarket

Bojonegoro

Besarnya pengaruh variabel label halal dapat dilihat di hasil output

SPSS pada lampiran yaitu dengan nilai t hitung = 6,636. Sedangkan

variabel kualitas produk mempunyai nilai t hitung = 4,589 dan variabel

harga mempunyai nilai t hitung = 2,736. Dari nilai t hitung yang paling

tinggi terdapat pada variabel label halal artinya keputusan pembelian

konsumen terhadap produk kosmetik wardah paling dominan ditentukan

oleh variabel label halal.


BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Variabel label halal, kualitas produk, dan harga berpengaruh secara pasial

terhadap keputusan pembelian produk kosmetik wardah di Counter Bravo

Supermarket Bojonegoro, dengan nilai signifikan label halal sebesar 0,000,

kualitas produk sebesar 0,000, dan harga sebesar 0,007.

2. Variabel label halal, kualitas produk, dan harga berpengaruh secara simultan

terhadap keputusan pembelian produk kosmetik wardah di Counter Bravo

Supermarket Bojonegoro, sebesar 60% sedangkan sisanya dijelaskan oleh

faktor-faktor lain diluar model.

3. Variabel yang memiliki pengaruh paling dominan terhadap keputusan

pembelian produk kosmetik wardah adalah variabel label halal.

5.2 Saran

1. Bagi Perusahaan

a. Hendaknya produk kosmetik wardah agar dapat mempertahankan

kehalalan suatu produk agar semakin banyak pula konsumen yang

melakukan pembelian terhadap produknya.

76
77

b. Harga juga memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap keputusan

pembelian konsumen. Untuk itu, hendaknya perusahaan terus

mempertahankan atau memperhatikan harga yang ditawarkan agar

konsumen tetap terus melakukan pembelian terhadap produk kosmetik

wardah, karena konsumen akan memutuskan untuk membeli jika harga

yang ditawarkan terjangkau.

2. Peneliti Selanjutnya

Disarankan untuk peneliti berikutnya yang akan melakukan penelitian

dengan tema yang sama, agar menambahkan faktor-faktor lain yang dapat

mempengaruhi keputusan pembelian pada produk kosmetik wardah karena

masih banyak faktor-faktor lain di luar variabel yang diteliti ini yang dapat

mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Dengan begitu, diharapkan

agar informasi yang diperoleh pembaca tentang faktor yang mempengaruhi

keputusan pembelian dapat bertambah.


78

DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito, Wiku. 2008. “Analisis Kebijakan Nasional MUI dan BPOM dalam
Labeling Obat dan Makanan”. Jurnal Kebijakan Nasional MUI dan
BPOM Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Anggar, Krisnasakti. 2012. Analisis Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Sepeda Motor Honda (studi
kasus pad konsumen di kota Semarang). Skripsi. Semarang: Fakultas
Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro.
Anggraeni, Maya. 2016. Pengaruh Label Halal, Citra Merek (Brand Image), dan
Word of Mouth (WOM) Terhadap Minat Beli Ulang Produk (Studi Kasusu
pada Restoran Solaria Ambarukno Plaza Yogyakarta). Skripsi.
Yogyakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.
Anwar, Iful. 2015. “ Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan
Pembelian”. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen/ Volume 4. No.12/ Edisi
Desember 2015/ Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia (STIESIA)
Surabaya.
Arumsari, Dheany. 2012. Analisis Pengaruh Kualitas Produk, Harga dan
Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Air Minum Dalam Kemasan
(AMDK) Merek Aqua (Studi kasus toko Bhakti mart KPRI Bhakti Praja
Provinsi Jawa Tengah). Skripsi. Semarang: Fakultas Ekonomika dan
Bisnis Universitas Diponogoro Semarang.
Asnawi, Nur. Masyhuri. 2011. Metodologi Riset Manajemen Pemasaran. UIN
Maliki Press: Malang.
Bulan, Tengku Putri Lindung. 2016. “Pengaruh Labelisasi Halal terhadap
Keputusan Pembelian Sosis di Kuala Simpang Kabupaten Aceh Tamiang”.
Jurnal Manajemen dan Keuangan / volume 5. No.2/ Edisi Mei 2016/
Fakultas Ekonomi Universitas Samudra.
Departemen Agama RI, 2003. Petunjuk Teknis Pedoman Sistem Produksi Halal.
Jakarta: Bagian Proyek Sarana dan Prasarana Produk Halal Direktorat
Jendral Bimbingan Masyarakat Islam dan Penyelenggara Haji Departemen
Agama R.I.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM
SPSS21(edisi ketujuh). Semarang: Badan Penerbit Universitas
Diponogero.

Gitosudarmono, Indriyo. 2000. Manajemen Pemasaran. Edisi II. BPFE:


Yogyakarta.
Kotler, Philip. Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12.
Erlangga: Jakarta.
79

Kotler, philip. Keller. 2007. Manajemen Pemasaran, Jilid I Edisi Kedua Belas.
PT Indeks: Jakarta
Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung :
CV. Alfabeta.
Sumarwan, Ujang. 2011. Perilaku Konsumen - Teori dan Penerapannya dalam
Pemasaran. Ghalia Indonesia: Bogor.
Tarigan, Eka Dewi Setia. 2016. “Pengaruh Gaya Hidup, Label Halal dan Harga
Terhadap Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah Pada Mahasiswa
Program Studi Manajemen Fakultan Ekonomi Universitas Medan Area
Medan”. Jurnal Konsep Bisnis dan Manajemen/ Volume 3. No.1/ Edisi
November 2016/ Fakultas Ekonomi Universitas Medan Area. ISSN :
2407-2648 E-ISSN : 2407-263X.
Tjiptono, Fandy. 2001. Manajemen Pemasaran Modern Edisi Kedua. C.V. Andi
Offset: Yogyakarta.
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran Edisi 3. C.V. Andi Offset:
Yogyakarta.
Utami, Wahyu Budi. 2013. Pengaruh Label Halal Terhadap Keputusan Membeli
(survei pada pembeli produk kosmetik wardah di outlet wardah Griya
Muslim An-nisa Yogyakarta). Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Sosial
dan Humaniora Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri
Sunan Kalijaga.
Widodo, Tri. 2015. Pengaruh Labelisai Halal dan Harga Terhadap Keputusan
Konsumen pada Produk Indomie (studi kasus mahasiswa universitas
muhammadiyah surakarta). Skripsi. Surakarta: Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Program Studi Manajemen Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Wulan, Nor. S. Hastuti, dkk. 2013. “Pengaruh Label Halal Pada Kemasan
Terhadap Keputusan Pembelian Produk Es Krim”. Jurnal Seminar
Nasional : Menggagas Kebangkitan Komoditas Unggulan Lokal Pertanian
dan Kelautan Fakultas Pertanian Universitas Trunojoyo Madura.
80

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH LABEL HALAL, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA


TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK KOSMETIK
WARDAH DI COUNTER BRAVO SUPERMARKET BOJONEGORO

1. PETUNJUK PENGISIAN
Mohon berikan tanda Check List (√) pada kolom yang dianggap paling sesuai
dengan pendapat anda.
2. KETERANGAN JAWABAN
STS : Sangat Tidak Setuju (1)
TS : Tidak Setuju (2)
S : Setuju (3)
SS : Sangat Setuju (4)
3. IDENTITAS RESPONDEN
Nama : ........................................................
Alamat : ........................................................
Umur : ........................................................

Alternative jawaban
Variabel Pernyataan
STS TS S SS
Label halal 1. Label halal pada produk Wardah menjamin
kehalalan produk
2. Label halal pada produk wardah mampu
mengalahkan pesaing dari produk lain
3. Informasi label halal LPPOM MUI pada
kemasan memperkuat bahwa Wardah tidak
berbahaya
4. Label halal yang dimiliki adalah bersifat
resmi dari LPPOM-MUI
5. Komposisi pada Produk Wardah jelas
memiliki kandungan yang halal
Kualitas 6. Anda memperoleh informasi tentang
produk produk wardah dari iklan
7. Informasi komposisi pembuatan produk
wardah pada kemasan sangat jelas
8. Air yang digunakan dalam pembuatan
produk Wardah merupakan air yang bersih
9. Tempat yang digunakan dalam pembuatan
produk Wardah adalah tempat yang bersih
81

Alternative jawaban
Variabel Pernyataan
STS TS S SS
10. Bahan baku produk Wardah yang
digunakan dari bahan alami
Harga 11. Harga produk wardah sangat terjangkau,
namun kualitasnya baik
12. Harga yang ditawarkan produk wardah
sesuai dengan kualitas produk
13. Kualitas produk wardah mampu
mengalahkan produk lain yang memiliki
harga lebih tinggi diatas Wardah
14. Harga produk wardah dapat bersaing
dengan produk kosmetik lainnya
15. Harga produk wardah bervariasi sesuai
dengan jenis produk
Keputusan 16. Anda memutuskan untuk membeli produk
Pembelian Wardah karena kualitas bahan yang
digunakan
17. Ada menggunakan produk Wardah karena
sudah berlabel halal
18. Anda menyadari adanya kebutuhan untuk
menggunakan produk yang terbuat dari
bahan-bahan alami
19. Anda merasa puas setelah melakukan
pembelian produk Wardah
20. Saya memilih membeli produk Wardah
karena saya percaya bahwa merek ini
berkualitas
REKAPITULASI DATA

ANALISIS LABEL HALAL, KUALITAS PRODUK, DAN HARGA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN PRODUK
KOSMETIK WARDAH DI COUNTER BRAVO SUPERMARKET BOJONEGORO

No. Label halal (X1) Kualitas produk (X2) Harga (X3) Keputusan pembelian (Y)
Resp. 1 2 3 4 5 X1 6 7 8 9 10 X2 11 12 13 14 15 X3 16 17 18 19 20 Y
1. 2 3 4 3 4 16 3 4 2 3 2 14 4 2 3 4 2 15 3 4 3 4 2 16
2. 3 3 3 4 4 17 4 4 3 3 3 17 4 3 3 3 4 17 3 3 4 3 4 17
3. 3 3 3 3 4 16 3 4 3 3 3 16 4 3 3 3 2 15 3 3 3 3 2 14
4. 4 2 3 3 3 15 3 3 4 2 3 15 3 4 2 3 2 14 2 3 3 3 2 13
5. 3 3 3 4 3 16 4 3 3 3 2 15 3 3 3 3 2 14 3 3 4 3 2 15
6. 3 2 3 4 3 15 4 3 3 2 3 15 3 3 2 3 3 14 2 3 4 3 3 15
7. 4 2 3 4 4 17 4 4 4 2 2 16 4 4 2 3 4 17 2 3 4 3 4 16
8. 4 3 3 2 3 15 2 3 4 3 2 14 3 4 3 3 3 16 3 3 2 3 3 14
9. 4 3 3 3 4 17 3 4 4 3 3 17 4 4 3 3 3 17 3 3 3 3 3 15
10. 2 3 4 3 3 15 3 3 2 3 3 14 3 2 3 4 2 14 3 4 3 4 2 16
11. 3 3 3 2 3 14 2 3 3 3 3 14 3 3 3 3 4 16 3 3 2 3 4 15
12. 3 4 3 4 3 17 4 3 3 4 3 17 3 3 4 3 3 16 4 3 4 3 3 17
13. 2 3 4 3 3 15 3 3 2 3 4 15 3 2 3 4 2 14 3 4 3 4 2 16
14. 4 3 3 2 4 16 2 4 4 3 3 16 4 4 3 3 3 17 3 3 2 3 3 14
15. 3 3 3 3 4 16 3 4 3 3 3 16 4 3 3 3 2 15 3 3 3 3 2 14
16. 2 3 4 3 4 16 3 4 2 3 3 15 4 2 3 4 2 15 3 4 3 4 2 16
17. 3 3 4 4 4 18 4 4 3 3 3 17 4 3 3 4 3 17 3 4 4 4 3 18
18. 3 3 4 3 4 17 3 4 3 3 3 16 4 3 3 4 3 17 3 4 3 4 3 17
19. 4 2 2 3 3 14 3 3 4 2 3 15 3 4 2 2 3 14 2 2 3 2 3 12
20. 3 3 3 4 3 16 4 3 3 3 2 15 3 3 3 3 3 15 3 3 4 3 3 16
82
83

No. Label halal (X1) Kualitas produk (X2) Harga (X3) Keputusan pembelian (Y)
Resp. 1 2 3 4 5 X1 6 7 8 9 10 X2 11 12 13 14 15 X3 16 17 18 19 20 Y
21. 3 2 2 4 3 14 4 3 3 2 3 15 3 3 2 2 3 13 2 2 4 2 3 13
22. 4 2 3 4 4 17 4 4 4 2 2 16 4 4 2 3 3 16 2 3 4 3 3 15
23. 4 3 3 2 3 15 2 3 4 3 2 14 3 4 3 3 3 16 3 3 2 3 3 14
24. 4 3 4 3 4 18 3 4 4 3 3 17 4 4 3 4 2 17 3 4 3 4 2 16
25. 2 3 3 3 3 14 3 3 2 3 3 14 3 2 3 3 3 14 3 3 3 3 3 15
26. 3 3 3 2 3 14 2 3 3 3 3 14 3 3 3 3 2 14 3 3 2 3 2 13
27. 3 4 4 4 3 18 4 3 3 4 3 17 3 3 4 4 2 16 4 4 4 4 2 18
28. 2 3 4 3 3 15 3 3 2 3 4 15 3 2 3 4 3 15 3 4 3 4 3 17
29. 4 3 4 4 4 19 4 4 4 3 3 18 4 4 3 4 3 18 3 4 4 4 3 18
30. 3 3 2 3 4 15 3 4 3 3 3 16 4 3 3 2 3 15 3 2 3 2 3 13
31. 4 2 3 3 3 15 3 3 4 2 3 15 3 4 2 3 3 15 2 3 3 3 3 14
32. 3 3 3 4 3 16 4 3 3 3 2 15 3 3 3 3 4 16 3 3 4 3 4 17
33. 3 3 3 3 4 16 3 4 3 3 3 16 4 3 3 3 3 16 3 3 3 3 3 15
34. 4 4 2 3 3 16 3 3 4 4 3 17 3 4 4 2 3 16 4 2 3 2 3 14
35. 3 3 3 4 3 16 4 3 3 3 4 17 3 3 3 3 3 15 3 3 4 3 3 16
36. 3 3 3 4 3 16 4 3 3 3 3 16 3 3 3 3 3 15 3 3 4 3 3 16
37. 4 4 3 4 3 18 4 3 4 4 3 18 3 4 4 3 3 17 4 3 4 3 3 17
38. 4 4 4 2 3 17 2 3 4 4 4 17 3 4 4 4 4 19 4 4 2 4 4 18
39. 4 4 3 3 3 17 3 3 4 4 4 18 3 4 4 3 4 18 4 3 3 3 4 17
40. 2 2 3 3 2 12 3 2 2 2 4 13 2 2 2 3 4 13 2 3 3 3 4 15
41. 3 3 3 3 3 15 3 3 3 3 2 14 3 3 3 3 2 14 3 3 3 3 2 14
42. 3 3 2 4 3 15 4 3 3 3 3 16 3 3 3 2 3 14 3 2 4 2 3 14
43. 3 2 3 4 3 15 4 3 3 2 3 15 3 3 2 3 3 14 2 3 4 3 3 15
44. 4 4 3 4 4 19 4 4 4 4 2 18 4 4 4 3 3 18 4 3 4 3 3 17
45. 4 3 4 2 3 16 2 3 4 3 4 16 3 4 3 4 2 16 3 4 2 4 2 15
84

No. Label halal (X1) Kualitas produk (X2) Harga (X3) Keputusan pembelian (Y)
Resp. 1 2 3 4 5 X1 6 7 8 9 10 X2 11 12 13 14 15 X3 16 17 18 19 20 Y
46. 4 3 3 3 3 16 3 3 4 3 3 16 3 4 3 3 4 17 3 3 3 3 4 16
47. 2 3 3 3 3 14 3 3 2 3 3 14 3 2 3 3 2 13 3 3 3 3 2 14
48. 3 4 4 3 2 16 3 2 3 4 3 15 2 3 4 4 3 16 4 4 3 4 3 18
49. 3 3 4 2 3 15 2 3 3 3 4 15 3 3 3 4 3 16 3 4 2 4 3 16
50. 3 3 4 3 3 16 3 3 3 3 3 15 3 3 3 4 4 17 3 4 3 4 4 18
51. 2 3 2 2 4 13 2 4 2 3 3 14 4 2 3 2 2 13 3 2 2 2 2 11
52. 3 2 3 4 3 15 4 3 3 2 3 15 3 3 2 3 3 14 2 3 4 3 3 15
53. 2 3 3 4 4 16 4 4 2 3 2 15 4 2 3 3 3 15 3 3 4 3 3 16
54. 4 3 3 2 3 15 2 3 4 3 3 15 3 4 3 3 3 16 3 3 2 3 3 14
55. 4 3 3 3 4 17 3 4 4 3 3 17 4 4 3 3 3 17 3 3 3 3 3 15
56. 2 3 4 3 3 15 3 3 2 3 3 14 3 2 3 4 2 14 3 4 3 4 2 16
57. 3 3 3 2 3 14 2 3 3 3 3 14 3 3 3 3 4 16 3 3 2 3 4 15
58. 3 4 3 4 3 17 4 3 3 4 3 17 3 3 4 3 3 16 4 3 4 3 3 17
59. 2 3 4 3 3 15 3 3 2 3 4 15 3 2 3 4 2 14 3 4 3 4 2 16
60. 4 3 3 2 4 16 2 4 4 3 3 16 4 4 3 3 3 17 3 3 2 3 3 14
61. 3 3 3 3 4 16 3 4 3 3 3 16 4 3 3 3 2 15 3 3 3 3 2 14
62. 2 4 4 3 4 17 3 4 2 4 4 17 4 2 4 4 2 16 4 4 3 4 2 17
63. 3 4 3 4 4 18 4 4 3 4 3 18 4 3 4 3 3 17 4 3 4 3 3 17
64. 3 4 2 3 4 16 3 4 3 4 3 17 4 3 4 2 3 16 4 2 3 2 3 14
65. 4 2 2 3 3 14 3 3 4 2 4 16 3 4 2 2 3 14 2 2 3 2 3 12
66. 3 3 3 4 3 16 4 3 3 3 4 17 3 3 3 3 3 15 3 3 4 3 3 16
67. 3 2 2 4 3 14 4 3 3 2 4 16 3 3 2 2 3 13 2 2 4 2 3 13
68. 4 2 3 4 4 17 4 4 4 2 3 17 4 4 2 3 3 16 2 3 4 3 3 15
69. 4 3 3 2 3 15 2 3 4 3 3 15 3 4 3 3 3 16 3 3 2 3 3 14
70. 4 3 4 3 4 18 3 4 4 3 3 17 4 4 3 4 2 17 3 4 3 4 2 16
85

No. Label halal (X1) Kualitas produk (X2) Harga (X3) Keputusan pembelian (Y)
Resp. 1 2 3 4 5 X1 6 7 8 9 10 X2 11 12 13 14 15 X3 16 17 18 19 20 Y
71. 2 3 3 3 3 14 3 3 2 3 4 15 3 2 3 3 3 14 3 3 3 3 3 15
72. 3 3 3 2 3 14 2 3 3 3 3 14 3 3 3 3 2 14 3 3 2 3 2 13
73. 3 4 4 4 3 18 4 3 3 4 3 17 3 3 4 4 2 16 4 4 4 4 2 18
74. 2 3 4 3 3 15 3 3 2 3 3 14 3 2 3 4 3 15 3 4 3 4 3 17
75. 4 3 4 4 4 19 4 4 4 3 3 18 4 4 3 4 3 18 3 4 4 4 3 18
76. 3 3 2 3 4 15 3 4 3 3 3 16 4 3 3 2 3 15 3 2 3 2 3 13
77. 4 2 3 3 3 15 3 3 4 2 4 16 3 4 2 3 3 15 2 3 3 3 3 14
78. 3 3 3 4 3 16 4 3 3 3 3 16 3 3 3 3 4 16 3 3 4 3 4 17
79. 3 3 3 3 4 16 3 4 3 3 3 16 4 3 3 3 3 16 3 3 3 3 3 15
80. 4 4 2 3 3 16 3 3 4 4 4 18 3 4 4 2 3 16 4 2 3 2 3 14
81. 3 3 3 4 3 16 4 3 3 3 3 16 3 3 3 3 3 15 3 3 4 3 3 16
82. 3 3 3 4 3 16 4 3 3 3 3 16 3 3 3 3 3 15 3 3 4 3 3 16
83. 4 4 3 4 3 18 4 3 4 4 4 19 3 4 4 3 3 17 4 3 4 3 3 17
84. 4 4 4 2 3 17 2 3 4 4 4 17 3 4 4 4 4 19 4 4 2 4 4 18
85. 4 4 3 2 3 16 2 3 4 4 4 17 3 4 4 3 4 18 4 3 2 3 4 16
86. 2 2 3 3 4 14 3 4 2 2 3 14 4 2 2 3 4 15 2 3 3 3 4 15
87. 2 4 3 3 4 16 3 4 2 4 3 16 4 2 4 3 3 16 4 3 3 3 3 16
88. 3 4 3 4 4 18 4 4 3 4 3 18 4 3 4 3 3 17 4 3 4 3 3 17
89. 3 4 3 3 4 17 3 4 3 4 4 18 4 3 4 3 3 17 4 3 3 3 3 16
90. 4 3 4 3 3 17 3 3 4 3 3 16 3 4 3 4 3 17 3 4 3 4 3 17
91. 3 3 3 4 3 16 4 3 3 3 3 16 3 3 3 3 3 15 3 3 4 3 3 16
92. 3 3 3 4 3 16 4 3 3 3 3 16 3 3 3 3 2 14 3 3 4 3 2 15
93. 4 4 4 4 4 20 4 4 4 4 3 19 4 4 4 4 2 18 4 4 4 4 2 18
94. 4 3 4 3 3 17 3 3 4 3 3 16 3 4 3 4 3 17 3 4 3 4 3 17
95. 4 4 4 3 4 19 3 4 4 4 4 19 4 4 4 4 3 19 4 4 3 4 3 18
86

No. Label halal (X1) Kualitas produk (X2) Harga (X3) Keputusan pembelian (Y)
Resp. 1 2 3 4 5 X1 6 7 8 9 10 X2 11 12 13 14 15 X3 16 17 18 19 20 Y
96. 3 3 2 3 3 14 3 3 3 3 3 15 3 3 3 2 3 14 3 2 3 2 3 13
97. 3 4 3 4 4 18 4 4 3 4 3 18 4 3 4 3 3 17 4 3 4 3 3 17
98. 3 4 3 3 4 17 3 4 3 4 4 18 4 3 4 3 3 17 4 3 3 3 3 16
99. 4 3 4 3 3 17 3 3 4 3 3 16 3 4 3 4 4 18 3 4 3 4 4 18
100. 3 3 4 3 3 16 3 3 3 3 3 15 3 3 3 4 3 16 3 4 3 4 3 17
101. 3 3 3 3 4 16 3 4 3 3 4 17 4 3 3 3 2 15 3 3 3 3 2 14
102. 3 3 4 3 3 16 3 3 3 3 4 16 3 3 3 4 4 17 3 4 3 4 4 18
103. 3 4 2 4 3 16 4 3 3 4 4 18 3 3 4 2 2 14 4 2 4 2 2 14
104. 3 3 2 3 4 15 3 4 3 3 3 16 4 3 3 2 3 15 3 2 3 2 3 13
105. 4 4 3 3 3 17 3 3 4 4 3 17 3 4 4 3 3 17 4 3 3 3 3 16
87

HASIL UJI SPSS

CORRELATIONS
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 X1
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5 X1

P1 Pearson Correlation 1 .043 -.067 -.101 .025 .438**

Sig. (2-tailed) .666 .499 .305 .797 .000

N 105 105 105 105 105 105


P2 Pearson Correlation .043 1 .155 -.027 .094 .547**
Sig. (2-tailed) .666 .113 .783 .342 .000
N 105 105 105 105 105 105
P3 Pearson Correlation -.067 .155 1 -.093 -.019 .428**
Sig. (2-tailed) .499 .113 .344 .850 .000
N 105 105 105 105 105 105
P4 Pearson Correlation -.101 -.027 -.093 1 .070 .405**
Sig. (2-tailed) .305 .783 .344 .476 .000
N 105 105 105 105 105 105
P5 Pearson Correlation .025 .094 -.019 .070 1 .444**
Sig. (2-tailed) .797 .342 .850 .476 .000
N 105 105 105 105 105 105
X1 Pearson Correlation .438** .547** .428** .405** .444** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000

N 105 105 105 105 105 105

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


88

CORRELATIONS
/VARIABLES=P6 P7 P8 P9 P10 X2
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Correlations

P6 P7 P8 P9 P10 X2

P6 Pearson Correlation 1 .070 -.101 -.027 -.191 .391**

Sig. (2-tailed) .476 .305 .783 .051 .000

N 105 105 105 105 105 105


P7 Pearson Correlation .070 1 .025 .094 -.192* .396**
Sig. (2-tailed) .476 .797 .342 .050 .000
N 105 105 105 105 105 105
P8 Pearson Correlation -.101 .025 1 .043 -.040 .478**
Sig. (2-tailed) .305 .797 .666 .683 .000
N 105 105 105 105 105 105
P9 Pearson Correlation -.027 .094 .043 1 .177 .580**
Sig. (2-tailed) .783 .342 .666 .071 .000
N 105 105 105 105 105 105
P10 Pearson Correlation -.191 -.192* -.040 .177 1 .315**
Sig. (2-tailed) .051 .050 .683 .071 .001
N 105 105 105 105 105 105
X2 Pearson Correlation .391** .396** .478** .580** .315** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .001

N 105 105 105 105 105 105


**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
89

CORRELATIONS
/VARIABLES=P11 P12 P13 P14 P15 X3
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Correlations

P11 P12 P13 P14 P15 X3

P11 Pearson Correlation 1 .025 .094 -.019 -.162 .334**

Sig. (2-tailed) .797 .342 .850 .099 .001

N 105 105 105 105 105 105


P12 Pearson Correlation .025 1 .043 -.067 .240* .585**
Sig. (2-tailed) .797 .666 .499 .014 .000
N 105 105 105 105 105 105
P13 Pearson Correlation .094 .043 1 .155 -.048 .531**
Sig. (2-tailed) .342 .666 .113 .625 .000
N 105 105 105 105 105 105
P14 Pearson Correlation -.019 -.067 .155 1 -.108 .419**
Sig. (2-tailed) .850 .499 .113 .271 .000
N 105 105 105 105 105 105
P15 Pearson Correlation -.162 .240* -.048 -.108 1 .425**
Sig. (2-tailed) .099 .014 .625 .271 .000
N 105 105 105 105 105 105
X3 Pearson Correlation .334** .585** .531** .419** .425** 1

Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000 .000


N 105 105 105 105 105 105

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
90

CORRELATIONS
/VARIABLES=P16 P17 P18 P19 P20 Y
/PRINT=TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE.

Correlations

Correlations

P16 P17 P18 P19 P20 Y

P16 Pearson Correlation 1 .155 -.027 .155 -.048 .469**

Sig. (2-tailed) .113 .783 .113 .625 .000

N 105 105 105 105 105 105


P17 Pearson Correlation .155 1 -.093 1.000** -.108 .751**
Sig. (2-tailed) .113 .344 .000 .271 .000
N 105 105 105 105 105 105
P18 Pearson Correlation -.027 -.093 1 -.093 -.022 .328**
Sig. (2-tailed) .783 .344 .344 .821 .001
N 105 105 105 105 105 105
P19 Pearson Correlation .155 1.000** -.093 1 -.108 .751**
Sig. (2-tailed) .113 .000 .344 .271 .000
N 105 105 105 105 105 105
P20 Pearson Correlation -.048 -.108 -.022 -.108 1 .273**
Sig. (2-tailed) .625 .271 .821 .271 .005
N 105 105 105 105 105 105
Y Pearson Correlation .469** .751** .328** .751** .273** 1

Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .005

N 105 105 105 105 105 105

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


91

RELIABILITY
/VARIABLES=P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15
P16 P17 P18 P19 P20
/SCALE('ALL VARIABLES') ALL
/MODEL=ALPHA.

Reliability

Scale: ALL VARIABLES

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 105 100.0

Excludeda 0 .0

Total 105 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items


.728 20
92

Uji Normalitas

EXAMINE VARIABLES=X1 X2 X3 Y
/PLOT BOXPLOT STEMLEAF HISTOGRAM NPPLOT
/COMPARE GROUPS
/STATISTICS DESCRIPTIVES
/CINTERVAL 95
/MISSING LISTWISE
/NOTOTAL.

Explore

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Label Halal 105 100.0% 0 0.0% 105 100.0%


Kualitas Produk 105 100.0% 0 0.0% 105 100.0%
Harga 105 100.0% 0 0.0% 105 100.0%
Keputusan Pembelian 105 100.0% 0 0.0% 105 100.0%

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

Label Halal .176 105 .000 .953 105 .001


Kualitas Produk .151 105 .000 .942 105 .000
Harga .135 105 .000 .946 105 .000
Keputusan Pembelian .150 105 .000 .945 105 .000

a. Lilliefors Significance Correction


93

Label Halal
94
95

Kualitas Produk
96
97

Harga
98
99

Keputusan Pembelian
100
101

Uji Multikonearitas
REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS BCOV R ANOVA COLLIN TOL
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 X3.

Regression

Variables Entered/Removeda

Variables Variables
Model Entered Removed Method

1 Harga, Kualitas
Produk, Label . Enter
Halalb

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian


b. All requested variables entered.

Coefficientsa

Unstandardized Standardized Collinearity


Coefficients Coefficients Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF


1 (Constant) 3.868 1.300 2.976 .004

Label Halal 1.040 .157 .904 6.636 .000 .213 4.687

Kualitas Produk -.622 .136 -.511 -4.589 .000 .319 3.139

Harga .315 .115 .278 2.736 .007 .385 2.600

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian


102

Uji Heteroskedastisitas

Regression

Variables Entered/Removeda
Variables Variables
Model Entered Removed Method
1 Harga, Kualitas
Produk, Label . Enter
Halalb
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. All requested variables entered.

Model Summary
Adjusted R Std. Error of the
Model R R Square Square Estimate
1 .775a .600 .589 1.049
a. Predictors: (Constant), Harga, Kualitas Produk, Label Halal

ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 167.048 3 55.683 50.584 .000b
Residual 111.181 101 1.101
Total 278.229 104
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
b. Predictors: (Constant), Harga, Kualitas Produk, Label Halal

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 3.868 1.300 2.976 .004
Label Halal 1.040 .157 .904 6.636 .000
Kualitas Produk -.622 .136 -.511 -4.589 .000
Harga .315 .115 .278 2.736 .007
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
103

Uji Hipotesis

REGRESSION
/MISSING LISTWISE
/STATISTICS COEFF OUTS R ANOVA
/CRITERIA=PIN(.05) POUT(.10)
/NOORIGIN
/DEPENDENT Y
/METHOD=ENTER X1 X2 X3.

Regression

Descriptive Statistics

Mean Std. Deviation N

Keputusan Pembelian 15.51 1.636 105


Label Halal 16.00 1.421 105
Kualitas Produk 15.98 1.344 105
Harga 15.70 1.441 105

Variables Entered/Removeda

Variables
Model Variables Entered Removed Method

1 Harga, Kualitas
Produk, Label . Enter
Halalb

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian


b. All requested variables entered.
104

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .775a .600 .589 1.049

a. Predictors: (Constant), Harga, Kualitas Produk, Label Halalzz


b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 167.048 3 55.683 50.584 .000b

Residual 111.181 101 1.101

Total 278.229 104

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian


b. Predictors: (Constant), Harga, Kualitas Produk, Label Halal

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.


1 (Constant) 3.868 1.300 2.976 .004

Label Halal 1.040 .157 .904 6.636 .000

Kualitas Produk -.622 .136 -.511 -4.589 .000

Harga .315 .115 .278 2.736 .007


a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
105

Residuals Statisticsa

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 12.36 18.52 15.51 1.267 105


Residual -1.911 2.644 .000 1.034 105
Std. Predicted Value -2.492 2.371 .000 1.000 105
Std. Residual -1.821 2.520 .000 .985 105

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Charts
106
107
108

Lampiran
109
110
111

Anda mungkin juga menyukai