Anda di halaman 1dari 40

1

BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Gastritis adalah suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut
dengan kerusakan erosi. Penyebabnya yaitu obat analgesik, anti inflamasi, terutama
aspirin, bahan-bahan kimia, morokok, alkohol, stres fisik yang disebabkan oleh luka
bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagl ginjal, kerusakan susunan
saraf pusat, refluks usus ke lambung, endotoksin.
Gejalanya adalah muntah darah, nyeri epigastrium, neusea dan rasa ingin
vomitus, nyeri tekan yang ringan pada epigastrium. Cara pencegahannya yaitu makan
makanan yang bergizi tinggi, istirahat yang cukup, olah raga, hindari hal-hal
penyebab gastritis.
Pengobatan lebih ditujukan pada pencegahan terhadap setiap pasien yang
berisiko tinggi. hal yang dapat dilakukan adalah mengatasi kedaruratan medis yang
terjadi, mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai, pemberian
obat-obatan H+ blocking, antasida atau obat-obat ulkus lambung yang lain.

B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara
menyeluruh dan dapat mengutamakan pada pencegahan dan kekambuhan
penyakit yang diderita, serta mengutamakan pemecahan masalah pada
keluarga.
2. Tujuan Khusus
a. Keluarga bertambah pengetahuannya tentang penyakit yang dideritanya.
b. Memutuskan tindakan yang tepat untuk mengatasi masalah kesehatan
keluarga.
c. Melakukan gaya hidup sehat.
2

C. Metode Pengumpulan data


a. Melalui wawancara.
b. Melalui pemeriksaan.
c. Melalui observasi, aktifitas sehari-hari.
d. Melalui kunjungan rumah.

D. Sistematika penyusunan
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Tujuan Penulisan
C. Metode Pengumpulan Data
D. Sistematika Penyusunan
BAB II PENGKAJIAN KESEHATAN KELUARGA
A. Pengumpulan Data
B. Identifikasi Masalah Keluarga
C. Perioritas Masalah
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
A. Perencanaan
B. Evaluasi
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
3

BAB II
FORMAT PENGKAJIAN KELUARGA

IDENTITAS DATA
1. NAMA KELUARGA : Tn. B
2. ALAMAT : Desa Karangsono RT. 23 RW. 08 Kecamatan
Dander Kabupaten Bojonegoro
3. KOMPOSISI KELUARGA : Suami, istri, anak
NAMA TEMPAT,
JENIS
NO (AKHIR, HUBUNGAN TANGGAL PEKERJAAN PENDIDIKAN
KELAMIN
DEPAN) LAHIR
1. Tn. B L KK 8-3-1952 Petani -
2. Ny. M P Istri 21-7-1960 Petani -

RIWAYAT IMUNISASI :
Status Imunisasi
No NAMA Polio DPT Hepatitis
BCG Campak
1 2 3 4 1 2 3 1 2 3

4. GENOGRAM
Keterangan :
: Laki-laki
: Perempuan
: Meninggal
: Meninggal
: Identifikasi Klien
: Tinggal dalam satu
rumah

: Hubungan sedarah
Tipe Bentuk Keluarga : Nuclear family/keluarga inti dimana terdiri dari kepala
keluarga, ibu dan anak.
4

5. Latar Belakang Budaya (Etnis)


5.1 Latar Belakang Enis Keluarga atau Anggota Keluarga
Seluruh anggota keluarga suku bangsanya adalah suku jawa.
5.2 tempat Tinggal Keluarga (bagian dari sebuah lingkungan yang secara etnis
bersifat homogen). Uraikan !
di lingkungan tempat tinggal Tn. B semuanya bersuku bahasa jawa dan
sifatnya homogen.
5.3 Kegiatan-kegiatan Keagamaan, social, budaya, rekreasi, pendidikan (Apakah
kegiatan-kegiatan ini berada dalam kelompok cultural /budaya keluarga).
Sebutkan !
Anggota keluarga Tn. B tidak ada yang memiliki organisasi dalam
masyarakat, tetapi jika masyarakat mengadakan kerja bakti Tn. B selalu ikut
serta dan mereka tidak ada kebiasaan melakukan rekreasi/keluar rumah.
5.4 Kebiasaan-kebiasaan Diet dan berbusana (tradisional atau modern) Sebutkan!
Keluarga sudah menggunakan bahasa modern.
5.5 Struktur kekuasaan keluarga tradisional atau modern. Sebutkan !
Kekuasaan keluarga teradisional.
5.6 Bahasa (bahasa-bahasa) yang digunakan di Rumah
Dalam kehidupan sehari-hari semua anggota keluarga menggunakan bahasa
jawa.
5.7 Penggunaan jasa-jasa perawatan kesehatan keluarga dan praktisi (apakah
keluarga mengunjungi pelayanan praktisi, terlibat dalam praktik-praktik
pelayanan kesehatan tradisional, atau memiliki kepercayaan tradisional asli
dalam bidang kesehatan asli dalam bidang kesehatan) Uraikan !
Jika ada anggota keluarga yang sakit maka maka anggota keluarga yang sakit
tersebut langsung di bawa ke Pelayanan Kesehatan.
6. Identifikasi Religius
6.1 Apakah anggota keluarga berbeda dalam praktek keyakinan beragamaan
mereka. Jelaskan !
Semua anggota keluarga beragama islam.
5

6.2 Seberapa aktif keluarga tersebut terlibat dalam kegiatan agama atau
organisasi-organisasi keagamaan lain. Jelaskan !
Tn. B aktif mengikuti sedangkan Ny. M mengikuti tadarusan.
6.3 Keluarga menganut agama apa. Sebutkan !
Semua keluarga menganut agama islam.
6.4 Kepercayaan-kepercayaan dan nilai-nilai keagamaan yang dianut dalam
kehidupan keluarga terutama dalam hal kesehatAn. Lebutkan !
Keluarga tidak percaya akan dukun/yang lain oleh sebab itu keluarga selalu
menjaga kesehatan dengan membawa anggota keluarga ke Puskesmas.
7. Status Kelas Sosial (berdasarkan pekerjaan, pendidikan dan keluarga)
7.1 Status Ekonomi
Jumlah pendapatan perbulan : > Rp. 1.000.000,-
sumber-sumber pendapatan perbulan : dari hasil pertanian dan jualan
di pasar
Jumlah pengeluaran perbulan : ± Rp. 300.000,- - Rp. 400.000,-
Apakah sumber pendapatan mencukupi kebutuhan keluarga :
√ ya Tidak
8. Aktifitas rekreas atau waktu luang
8.1 Tulislah aktifitas-aktifitas waktu luang dari subsistem keluarga !
Pada waktu luang keluarga nonton TV bersama dan dengerin radio dan
bersepeda.

RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN


9. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Pertumbuhan dan perkembangan keluarga tidak mengalami gangguan masing-
masing anggota keluarga tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia masing-
masing individu.
6

10. Sejauh mana keluarga memenuhi tugas-tugas perkembangan yang sesuai dengan
tahap perkembangan saat ini.
Keluarga telah mampu memenuhi tugas-tugas perkembangan dimana Ayah
sebagai kepala keluarga, ibu sebagai pengatur rumah tangga, serata anak juga
memenuhi perannya pada masa pertmbuhan.
11. Riwayat keluarga mulai lahir hingga saat ini, termasuk riwayat perkembangan dan
kejadian-kejadian dan pengalaman-pengalaman kesehatan yang unik atau yang
berkaitan dengan kesehatan (perceraian, kemaian, hilang dan lain-lain) yang
terjadi dalam kehidupan keluarga. Sebutkan.
Dalam keluarga tidak ada yang mengaklami perceraian dan kematian maupun
hilang.
12. Keluarga asal kedua orang tua (seperti apa kehidupan keluarga asalnya ;
hubungan masa silam dan saat dengan orang tua dari kedua orang tua). Ceritakan.
Hubungan dalam keluarga mereka baik, hubungan Tn. B dan Ny. M baik. Jika
terjadi masalah biasanya diselesaikan secara damai dan kekeluargaan.

DATA LINGKUNGAN
13. Karakteristik Rumah
13.1 Denah Rumah
Sumur

Kamar U
Dapur
Kamar
B T

Kamar
Gudang S
7

13.2 Di dapur, amati suplai air minum, penggunaan alat-alat masak,


pengamanan untuk kebakaran. Jelaskan
Untuk memenuhi kebutuhan Tn. B dan Ny. M mengambil air dari PDAM
untuk memasak, mencuci dan mandi.
13.3 Di kamar Mandi, amati sanitasi, air, fasilitas toilet, ada tidaknya sabun dan
handuk. Jelaskan
Pembuangan air di selokan mengalir , toilet berupa WC latrin, terdapat
sabun dan handuk dikamar mandi.
13.4 Kaji pengaturan tidur didalam rumah. Apakah pengaturan tersebut
memadai bagi para anggota keluarga, dengan pertimbangan usia mereka,
hubungan dan pertimbangan-pertimbangan khusus mereka lainnya.
Jelaskan.
Pengaturan kamar tidur sudah memadai dan sesuai dengan umur anggota
keluarga.
13.5 Amati keadaan umum kebersihan dan sanitasi rumah. Apakah ada serbuan
serangga-serangga kecil (khususnya didalam) dan / atau masalah-masalah
sanitasi yang disebabkan oleh kehadiran binatang-binatang piaraan.
Jelaskan.
Masih terdapat serbuan serangga kecil , misal semut dan nyamuk sebab
disekitar lingkungan agak kumuh dan jarang dilakukan kerja bakti.
13.6 Kaji perasaan-perasaan subjektif keluarga terhadap rumah. Apakah
keluarga menganggap rumahnya memadai bagi mereka. Jelaskan.
Keluarga Tn. B menilai bahwa rumah mereka sudah cukup memadai bagi
keluarganya.
13.7 Evaluasi pengaturan privasi dan bagaimana keluarga merasakan privasi
mereka memadai. Jelaskan.
Semua anggota keluarga merasa mempunyai prifasi masing-masing dan
saling menghormati antar anggota yang lain.
8

13.8 Evaluasi ada dan tidaknya bahaya-bahaya terhadap keamanan rumah /


lingkungan
Masih ada perabot rumah tangga yang belum ditempatkan dengan benar.
13.9 Evaluasi adekuasi pembuangan sampah. Jelaskan.
Di dalam rumah ada tempat sampah kecil yang setiap hari di buang
dibelakang rumah (membuat lubang) dan jika sampah sudah menumpuk
dibakar.
13.10 Kaji perasaan puas / tidak puas dari anggota keluarga secara keseluruhan
dengan pengaturan/penataan rumah. Jelaskan.
Keluarga sudah puas dengan pengaturan rumahnya.
14. Karakteristik lingkungan dan tempat tinggal yang lebih luas
14.1 Apakah karakteristik-karakteristik fisik dari lingkungan yang paling dekat
dan komunitas yang lebih luas ?
 Tipe lingkungan / komunitas (desa, kota, sub kota, antar kota).
Sebutkan
Tempat tinggal Tn. B dan Ny. M dan An. L di daerah Desa
 Tipe tempat tinggal (hunian, industrial, campuran hunian dan industri
kecil, agraris) di lingkungan. Jelaskan.
Keluarga Tn. B bertempat tinggal didaerah hunian.
 Keadaan tempat tinggal dan jalan raya (terpelihara, rusak, terpelihara,
sementara diperbaiki). Jelaskan.
Jalan yang ada di tempat tinggal Tn. B adalah jalan beton.
 Sanitasi jalan, rumah (keberhasilan, pengumpulan sampah, dll).
Jelaskan.
Kebersihan di jalan agak kumuh karena jarang melakukan kerja bakti,
sampah dibuang dibelakang rumah jika sudah penuh dibakar.
 Adanya dan jenis-jenis industri di lingkungan (udara, kebisingan,
masalah-masalah polusi air). Jelaskan.
-
9

14.2 Bagaimana karakteristik demografis dari lingkungan dan komunitas ?


 Kelas social dan karakteristik etnis penghuni. Sebutkan.
Kelas sosial menengah kebawah dari karakteristik etnisnya adalah
rata-rata jawa.
 Perubahan-perubahan secara demografis yang berlangsung
belakangan ini dalam lingkungan / komunitas. Jelaskan.
Terdapat iklim kemarau tidak terjadi perubahan demografi lain.
14.3 Pelayanan-pelayanan kesehatan dan pelayanan-pelayanan social apa yang
ada dalam lingkungan dan komunitas ?
 Fasilitas-fasilitas ekonomi (warung, toko,apotik, pasar). Sebutkan.
Di lingkungan tempat tinggal An. L hanya ada satu warung dan satu
toko tetapi letaknya agak jauh.
 Lembaga-lembaga kesehatan (klinik-klinik, rumah sakit, dan
fasilitas-fasilitas gawat darurat). Sebutkan.
Rumah An. L agak jauh dari Puskesmas pembantu.
 Lembaga-lembaga pelayanan sosial (kesejahteraan, konseling,
pekerjaan).
Tidak ada lembaga pelayanan sosial.
14.4 Bagaimana mudahnya sekolah-sekolah di lingkungan atau komunitas
dapat diakses dan bagaimana kondisinya ? Jelaskan.
Sekolah yang ada dilingkungan tersebut mudah dijangkau (dengan naik
sepeda) dan kondisinya masih baik.
14.5 Fasilitas-fasilitas yang dimiliki daerah ini. Sebutkan
Puskesmas, sekolah, masjid, mushola, toko.
14.6 Tersedianya transportasi umum. Bagaimana pelayanan-pelayanan dari
fasilitas-fasilitas tersebut dapat diakses (dalam arti, jarak, kecocokan dan
jam, dan lain-lain) kepada keluarga. Jelaskan.
Tidak terdapat transportasi umum sekitar tempat tinggal An. L.
10

14.7 Bagaimana insiden kejahatan dilingkungan dan komunitas ? Apakah ada


masalah keselamatan yang serius ? Jelaskan.
Dalam lingkungan An. L jarang sekali insiden kejahatan.
15. Mobilitas Geografis keluarga
15.1 Sudah berapa lama keluarga tinggal di daerah ini.
Keluaraga An. L sudah lama sekali tinggal di Desa ini.
15.2 Apakah sering berpindah-pindah tempat tinggal ? jelaskan.
Keluarga An. L tidak mempunyai kebiasaan pindah rumah/pindah tempat.
16. Hubungan keluarga dengan fasilitas dalam komunitas
16.1 Siapa didalam keluarga yang sering menggunakan fasilitas kesehatan ?
Sebutkan tempat pelayanan kesehatannya.
Yang sering menggunakan fasilitas kesehatan adalah An. L yaitu di
Puskesmas.
16.2 Berapa kali atau sejauh mana mereka menggunakan pelayanan dan
fasilitas ?
Mereka sering menggunakan pelayanan dan fasilitas kesehatan terutama
jika An. L sakit.
16.3 Apakah keluarga menggunakan lembaga-lembaga yang ada di komunitas
untuk kesehatan keluarga (JPS, JPKM, Dana sehat, LSM) ? Sebutkan ?
Keluarga tidak menggunakan JPS.
16.4 Bagaimana keluarga memandang system komunitasnya ?
Keluarga memandang masyarakat merupakan bagian dari mereka
sehingga rasa keterikatan masih ada misal gotong royong.
17. Sistem Pendukung atau Jaringan Social Keluarga
17.1 Siapa penolong keluarga pada saat keluarga membutuhkan bantuan,
dukungan konseling aktivitas-aktivitas keluarga (sebutkan Lembaga
Formal atau Informal : Ikatan Keluarga, teman-teman dekat, tetangga,
Formal : Lembaga Resmi Pemerintahan maupun Swasta / LSM).
Biasanya keluarga meminta bantuan pada tetangga bila ada masalah
11

STRUKTUR KELUARGA
18. Pola-pola Komunikasi
18.1  Apakah mayoritas pesan anggota keluarga sesuai dengan isi dan
instruksi ?
Pesan yang disampaikan sesuai dengan isi dan intruksi.
 Apakah anggota keluarga mengutarakan kebutuhan-kebutuhan dan
perasaan-perasaan mereka dengan jelas.
Semua anggota keluarga dapat mengutarakan perasaan masing-
masing dengan jelas.
 Apakah anggota keluarga memperoleh dan memberikan respons
dengan baik terhadap pesan.
Anggota keluarga memberikan respon yang baik terhadap pesan yang
disampaikan.
 Apakah anggota keluarga mendengar dan mengikuti suatu pesan ?
Jika pesan yang diterima baik biasanya mereka mendengarkan dan
mengikuti.
 Bahasa apa yang digunakan dalam keluarga ?
Dalam komunikasi menggunakan bahasa jawa.
 Apakah keluarga berkomunikasi secara langsung atau tidak
langsung?
Keluarga dalam berkomunikasi di lakukan secara langsung.
18.2  Bagaimana pesan-pesan emosional (afektif) disampaikan dalam
keluarga ? (langsung, terbuka).
Biasanya dalam keluarga pesan dilakukan secara langsung. Bercanda
kadang jika berupa kritikan.
 Jenis-jenis emosi apa yang disampaikan dalam keluarga ? sebutkan.
Emosi yang disampaikan biasanya berupa gurauan/bercanda tapi
kadang, jika berupa kritikan.
12

 Apakah emosi-emosi yang disampaikan bersifat negatif, positif atau


keduanya ? Sebutkan.
Emosi yang disampaikan bersifat positif tetapi kadang-kadang
bersifat negatif.
 Apakah anggota keluarga mendengar dan mengikuti suatu pesan?
Jika pesan yang diterima baik biasanya mereka mendengar dan
mengikuti.
 Bahasa apa yang digunakan dalam keluarga?
Menggunakan bahasa jawa.
 Apakah keluarga berkomunikasi secara langsung atau tidak
langsung? Jelaskan.
Keluarga biasanya berkomunikasi secara langsung
18.3  Bagaimana frekuensi dan kualitas komunikasi yang berlangsung
dalam keluarga ? sebutkan.
Keluarga Tn. B selalu mengatakan komunikasi sesama anggota
keluarga pada waktu malam hari dalam situasi nonton TV bersama
yang hanya bercanda maupun dalam hal mendiskusikan suatu
masalah.
 Pola-pola umum yang digunakan menyampaikan pesan-pesan penting
? (langsung, tidak langsung, sebutkan caranya).
Pesan biasanya disampaikan secara langsung.
18.4 Jenis-jenis disfungsional komunikasi apa yang nampak dalam pola-pola
komunikasi keluarga ? Sebutkan.
Semua anggota keluarga mempunyai sifat terbuka antara satu dengan yang
lainnya dan tidak nampak disfungsi anal komunikasi.
18.5 Adakah hal-hal / masalah dalam keluarga yang tertutup untuk didiskusikan
? sebutkan.
Semua anggota keluargamemiliki sifat terbuka dalam mendiskusikan suatu
masalah.
13

19. Struktur Kekuasaan


Keputusan dalam Keluarga
19.1  Siapa yang membuat keputusan dalam keluarga ?
Dalam keluarga yang membuat keputusan adalah semua anggota
keluarga (dengan musyawarah).
 Siapa yang memutuskan dalam penggunaan keuangan keluarga ?
Keluarga diatur Ny. M selaku ibu rumah tangga tetapi denga meminta
pertimbangan Tn. B dan anaknya.
 Sioapa yang memutuskan dalam masalah pindah pekerjaan atau
tempat tinggal ?
Yang memutuskan masalah pindah pekerjaan/tempat tinggal adalah
semua anggota keluarga.
 Siapa yang mendiskusikan dan memutuskan kegiatan-kegiatan anak ?
Yang mendiskusikan dan memutuskan kegiatan anak adalah Tn. S.
19.2  Bagaimana cara keluarga dalam mengambil keputusan (otoriter,
musyawarah / kesepakatan, diserahkan pada masing-masing
individu) ?
Dalam mengambil keputusan dilakukan dengan musyawarah
/kesepakatan
 Apakah keluarga merasa puas dengan pola pengambilan keputusan
tersebut ?
Keluarga merasa puas dengan pola pengambilan tersebut.
19.3 Atas dasar kekuasaan apa anggota keluarga membuat keputusan ?
(kekuasaan tak berdaya, keahlian, penghargaan, paksaan kekuasaan
berdasarkan kekuasaan / berpengaruh, kekuasaan aktif ?
Anggota keluarga membuat keputusan atas dasar kesepakatan yaitu cara
musyawarah.
19.4 Kekuasaan dalam keluarga didominasi oleh siapa ? Sebutkan dan jelaskan
Kekuasaan dalam keluarga di dominasi oleh Tn. B tetapi dalam
pengambilan keputusan yaitu cara musyawarah.
14

20. Struktur Peran


Struktur Peran Formal
20.1 Posisi dan peran formal apa pada setiap anggota keluarga ?
 Gambarkan bagaimana setiap anggota keluarga melakukan peran-
peran formal mereka
Tn. B sebagai kepala keluarga
Ny. M sebagai ibu rumah tangga
An. L sebagi anak.
 Adakah konflik peran dalam anggota keluarga ? Jelaskan
Tidak ada konflik peran dalam keluarga, semuanya melaksanakan
peran masing-masing.

STRUKTUR PERAN INFORMAL


20.2  Apakah peran-peran informal dalam keluarga ? Jelaskan
Tidak ada
 Siapa yang memainkan peran-peran tersebut dan berapa kali peran-
peran tersebut sering dilakukan atau bagaimana peran-peran tersebut
dilaksanakan secara konsisten ?
Ny. M melakukan peran tersebut secara konsisten jika An. L sakit.
 Tujuan dari peran-peran informal yang dijalankan keluarga adalah ?
sebutkan
Untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
20.3 Jika peran-peran informal bersifat disfungsional, siapa yang melaksanaka
peran-peran ini pada generasi sebelumnya ?
-
20.4 Apa pengaruh / dampak terhadap orang-orang yang memainkan peran-
peran tersebut ?
Mereka melakukan peran tersebut dengan rasa senang karena peran
tersebut merupakan suatu kebutuhan keluarga mereka.
15

Analisa Model Peran


20.5 Siapa yang menjadi model dalam menjalankan peran di Keluarga ?
Sebutkan.
Yang menjadi model dalam menjalankan peran keluarga adalah diri
mereka masing-masing.
20.6 Apakah status social keluarga mempengaruhi dalam pembagian peran di
keluarga ?
Ya, status sosial mempengaruhi pembagian peran keluarga.
20.7 Apakah budaya masyarakat, agama mempengaruhi dalam pembagian
peran keluarga?
Ya, sangat berpengaruh.
20.8 Apakah peran yang dijalankan oleh anggota keluarga sesuai dengan tahap
perkembangannya ?
Peran yang dijalankan anggota keluarga sesuai dengan tahap
perkembangannya.
20.9  Bagaimana masalah-masalah kesehatan mempengaruhi peran-peran
keluarga
-
 Adakah pengaturan kembali peran-peran baru dalam keluarga
(sehubungan dengan adanya yang sakit, meninggal, pindah, berpisah,
dll)
Jika ada yang sakit/meninggal maka akan ada pengaturan kembali
peran-peran keluarga.
 Bagaimana anggota keluarga menerima peran-peran baru /
menyesuaikan diri ?
Biasanya mereka akan segera menerima/menyesuaikan dengan peran
baru mereka.
 Apakah ada bukti tentang stress atau konflik akibat peran ?
Tidak ada.
16

 Bagaimana respon anggota keluarga yang sakit bereaksi terhadap


perubahan atau hilangnya peran ?
Respon yang ditunjukan biasanya berupa menyalahkan diri sendiri
dan sering meminta maaf pada yang sehat.

21. Nilai-nilai Keluarga


21.1 Apakah ada kesesuaian antar nilai-nilai keluarga dengan kelompok atau
komunitas yang lebih luas ? Jelaskan.
Ada kesesuaian antara nilai-nilai yang ada dalam keluarga dengan
komunitas yang ada dilinkungan tersebut.
21.2 Bagaimana pentingnya nilai-nilai yang dianut dalam keluarga ? jelaskan.
Mereka menganggap nilai dalam keluarga sangat mempengaruhi setiap
tingkah laku mereka.
21.3 Apakah nilai-nilai ini dianut secara sadar atau tidak sadar ?
Setiap anggota keluarga menganut niloai-nilai ini secara tidak sadar
karena sudah ada sejak mereka belum lahir (turun-menurun).
21.4 Apakah ada konflik nilai yang menonjol dalam keluarga ? Sebutkan.
Tidak ada konflik nilai yang menonjol.
21.5 Bagaimana kelas social keluarga, latar belakang budaya mempengaruhi
nilai-nilai keluarga ? Jelaskan.
Tn. B tinggal di suatu daerah yang mempunyai kebudayaan daerah maka
secara otomatis nilai-nilai keluarga akan mengikuti kebudayaan/nilai-nilai
yang ada di daerah tersebut.
21.6 Bagaimana nilai-nilai keluarga mempengaruhi status kesehatan keluarga ?
jelaskan
Nilai-nilai keluaraga mempegaruhi status kesehatan keluarga adalah
berupa pantangan terhadap suatu makanan.
17

FUNGSI KELUARGA
22. Fungsi Afektif
Pola kebutuhan keluarga respon
22.1  Apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan-kebutuhan individu
lain dalam keluarga ?
Dalam kuluarga yang lebih peka terhadap kebutuhan anggota keluarga
lain adalah Tn. S.
 Apakah orang tua (suami / istri) mampu menggambarkan kebutuhan-
kebutuhan psikologis anggota keluarganya ?
Ny. M lebih mampu mengambarkan kebutuhan ” psikologis ” anggota
keluarganya dari pada Tn. S.
 Apakah setiap anggota keluarga memiliki orang yang dipercaya
dalam keluarga untuk memenuhi kebutuhan psikologisnya ?
Ya, setiap anggota keluarga memiliki memiliki orang yang orang
yang dipercaya misal : anak lebih percaya kepada bapak dalam
mengumpulkan kebutuhan psikologisnya.
22.2  Apakah kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan, perbedaan
dihormati oleh anggota keluarga yang lain ?
Kebutuhan dan keingginan yang ada dalam keluarga sangat dihormati
oleh anggota keluarga sangat dihormati oleh anggota keluarga yang
lain karena mereka merasa setiap anggota keluarga saling
membutuhkan.
 Apakah dalam keluarga ada saling menghormati satu sama lain ?
Setiap anggota keluarga saling menghormati satu sama lain karena
mereka saling membutuhkan.
 Apakah keluarga sensitive terhadap persoalan-persoalan setiap
individu ?
Yang paling sensitif dalam keluarga adalah An. L.
18

Saling memperhatikan (mutual naturance), keakraban, dan identifikasi


22.3  Sejauhmana anggota keluarga memberikan perhatian satu sama lain ?
Dalam keluarga mereka saling mengingatkan.
 Apakah mereka saling mendukung satu sama lain ?
22.4  Apakah terdapat perasaan akrab dan intim diantara lingkungan
hubungan keluarga ?
Semua penghuni rumah mempunyai keakraban dan kehidupan
mereka sangat dekat satu sama lain terutama Ny. M dengan Tn. S.
 Apakah menunjukkan kasih sayang satu sama lain ?
Tiap anggota keluarga saling menghargai satu sama lain.
Keterpisahan dan Keterkaitan
22.5  Bagaimana keluarga menghadapi keterpisahan dengan anggota
keluarga?
Selama ini mereka selalu tinggal bersama belum pernah terpisah, jika
dengan keluarga yang lain biasanyamereka akan sangat merindukan
dan berharap mereka akan datang.
 Apakah anggota keluarga merasa adanya keterikatan yang erat antara
satu dengan yang lainnya ?
Antara anggota keluarga mempunyai keterkaitan dan hubungan yang
sangat erat terutama Ny. M dengan Tn. S.
23. Fungsi Sosialisasi
23.1  Adakah otonom setiap anggota dalam keluarga ? jelaskan
Setiap anggota keluarga mempunyai hak untuk menyelesaikan
urusannya masing-masing tetapi jika masalah tersebut memerlukan
pemecahan bersama dan mereka akan mendiskusikan untuk mendapat
keputusan yang baik.
 Adakah saling ketergantungan dalam keluarga ?
Ada anggota keluarga saling tergantung satu sama lain.
19

23.2  Siapa yang menerima tanggung jawab untuk peran membesarkan


anak atau fungsi sosialisasi ?
Tn. B dan Ny. M bersama-sama membesarkan anaknya.
 Apakah fungsi ini dipikul bersama ?
Fungsi sosialisasi ini oleh keluarga Tn. B dilakukan bersama-sama.
 Jika demikian, bagaimana hal ini diatur ?
Jika Ny. M banyak memberikan kasih sayang (mengasuh dan
menyayangi) maka Tn. B lebih banyak berpengaruh dalam
pembentukan sikap disiplin.
23.3 Adakah faktor sosial budaya yang mempengaruhi pola-pola membesarkan
anak ? Jelaskan.
Ada sosial budaya di suatu lingkungan sangat mempengaruhi dalam
membesarkan anak, misalnya anak perempuan dibesarkan untuk menjadi
seorang anak perempuan dalam arti diajari untuk memasak dan
mengerjakan pekerjaan perempuan.
23.4 Apakah saat keluarga saat ini mempunyai masalah / resiko dalam
mengasuh anak ? Sebutkan.
Tidak ada masalah.
23.5  Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak-anak untuk
bermain (cocok dengan tahap perkembangan) ?
Sudah memahami.
 Apakah ada peralatan / permainan anak-anak yang cocok dengan
usia?
Tidak ada.
24. Fungsi Keperawatan Kesehatan
24.1 Keyakinan-keyakinan, nilai-nilai dan perilaku keluarga
 Nilai-nilai yang dianut keluarga terkait dengan kesehatan ?
Jika ada yang sakit sebelum sembuh tidak boleh memotong kuku.
 Apakah terdapat kekonsistenan antara nilai-nilai kesehatan keluarga
dengan perilakunya ? Jelaskan.
20

Ya, kuku yang tidak dipotong menjadi sumber penyakit.


 Kegiatan-kegiatan apa saja peningkatan kesehatan apa saja yang
dilaksanakan dalam keluarga ? Sebutkan.
Jalan-jalan pada saat pagi hari saat berangkat ke sawah.
 Apakah perilaku dari semua anggota keluarga mendukung
peningkatan kesehatan keluarga ? jelaskan.
Ny. M meludah disembarang tempat dan saat batuk tidak di tutup.
24.2 Definisi dari keluarga tentang sehat / sakit dan tingkat pengetahuan
mereka
 Apakah keluarga mendefinisikan kesehatan dan sakit bagi anggota
keluarga ?
Kurang mengerti tentang pengertian hidup sehat yang mereka ketahui
jika mereka tidak merasa sakit itulah sehat.
 Apakah keluarga dapat melaporkan dan mengobservasi gejala-gejala
dan perubahan-perubahan penting pada anggota yang sakit ?
Mengerti tentang tanda-tanda dan gejala penyakit yang diserita oleh
anggota keluarga yang lain.
 Apa sumber-sumber informasi kesehatan dari anggota keluarga ?
Biasanya keluarga memperoleh informasi tentang kesehatan dari
televisi.
 Bagaimana pengetahuan tentang kesehatan diteruskan kepada
anggota keluarga ?
Pengetahuan kesehatan diteruskan kepada anggota keluarga lainnya
dengan cara bincang-bincang, bercerita setelah nonton TV.
24.3 Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa /
diketahui ;
 Apakah keluarga mengetahui bahwa anggota keluarga mengalami
masalah kesehatan ?
Jika salah satu anggota keluarga mengalami masalah kesehatan
biasanya yang lain segera mengetahui.
21

 Masalah-masalah kesehatan apa yang saat ini diidentifikasi oleh


keluarga ? Sebutkan.
Batuk dan pilek.
 Masalah kesehatan apa dianggap serius sangat penting bagi keluarga?
Sebutkan.
Penyakit diare.
 Tindakan-tindakan yang telah dilakuan keluarga terhadap masalah
kesehatan saat ini. Sebutkan.
Pergi berobat ke Puskesmas.
24.4 Praktik diit keluarga
 Apakah keluarga mengetahui tentang makanan yang bergizi ?
Jelaskan.
Kurang begitu mengetahui makanan bergizi, mereka makan apa yang
tersedia.
 Apakah diet keluarga memadai ? (catatan riwayat pola-pola makan
keluarga untuk tiga hari) Sebutkan.
 Siapa yang bertanggung jawab terhadap perencanaan, belanja, dan
penyiapan makanan ?
Ny. M
 Bagaimana makanan disiapkan ? Apakah kebanyakan di goreng,
direbus, dipanggang, dimasak dengan microwave, atau disaji mentah?
Kebanyakan makan dimasak di rebus dan di goreng.
 Jenis makanan yang dikonsumsi keluarga setiap hari ? Sebutkan.
Nasi, sayur (bayam, daun ketela, dll), tahu, tempe, telur, ikan,
pindang, ayam, dll.
 Apakah ada pembatasan-pembatasan anggaran ?
Ya ada.
 Apakah makanan disimpan pada tempat yang benar ? Jelaskan.
Ya disimpan dalam almari.
22

 Jadwal makan keluarga (Utama dan selingan) Sebutkan


Jadwal makan pagi, siang dan sore/malam.
24.5 Kebiasaan tidur dan istirahat :
 Pada jam berapa keluarga bisa tidur ?
Keluarga biasanya tidur jam 21.00 WIB.
 Apakah jumlah jam tidur setiap anggota keluarga cukup ? Bila tidak
lasannya ?
Jumlah tidur setiap anggota keluarga cukup.
 Adakah kesulitan tidur pada keluarga ? Sebutkan.
Jika ada suatu masalah yang belum selesai kadang keluarga kesulitan
saat tidur.
 Dimana anggota keluarga tidur ?
Di kamar tidur.
24.6 Latihan dan Rekreasi
 Apakah keluarga menyadari bahwa reaksi dan olah raga secara aktif
sangat dibutuhkan untuk kesehatan ? (Menyadari/tidak).
Tidak menyadari.
 Jenis-jenis rekreasi dan aktivitas-aktivitas fisik apa yang anggota
keluarga lakukan secara reguler ? Sebutkan.
Tn. B setiap pagi jalan-jalan.
 Apakah kegiatan-kegiatan ini diikuti oleh semua anggota keluarga
atau hanya anggota keluarga tertentu ? Sebutkan.
Hanya di ikuti oleh Tn. B.
24.7 Kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga
 Apakah ada kebiasaan penggunaan alkohol, tembakau, kopi, cola atau
teh (kafein danteobromin, adalah stimulan yang dilakukan oleh
keluarga) ?
Ada Tn. B biasa merokok dan minum kopi.
23

 Apakah anggota keluarga secara reguler menggunaka obat-obatan


tanpa resep atau dengan resep ? (dengan resep / tidak).
Dengan resep.
 Apakah keluarga menyimpan obat-obatan dalam jangka waktu lama
dan menggunakannya kembali ? (Ya / Tidak).
Tidak.
 Apakah obat-obatan diberi label secara tepat dan berada ditempat
yang aman, jauh dari jangkauan anak-anak ? (Ya, Tidak).
Ya.
24.8 Peran keluarga dalam praktek perawatan diri ?
 Apa yang keluarga lakukan untuk memperbaiki status kesehatan ?
Jelaskan.
Dengan makan yang teratur dan cukup, serta minum air matang yang
cukup.
 Apa yang keluarga lakukan untuk mencegah sakit / penyakit ?
jelaskan.
Dengan makan minum cukup.
 Siapa yang membuat keputusan dalam bidang kesehatan dalam
keluarga ?
Tn. B tetapi melalui musyawarah.
 Apakah keluarga mengetahui cara perawatan pada anggota keluarga
yang sakit ? Jelaskan.
Keluarga tidak mengetahui cara perawatan orang sakit.
24.9 Praktek lingkungan
 Apakah saat ini keluarga terpapar polusi udara, air, suara dari
lingkungan ? Jelaskan.
Tidak karena tidak terdapat pabrik/industri tetapi masih terdapat
debu-debu yang berterbangan karena jalan masih belum beraspal.
24

 Apakah anggota keluarga menggunakan pestisida, cairan pembersih,


lem, pelarut, logam berat, dan racun dalam rumah ? Sebutkan.
Tn. B menggunakan pestisida untuk membasmi hama di sawah.
 Jelaskan bagaimana pola keluarga dalam mandi, cuci, penggunaan
jamban !
Keluarga mandi ± 2-3x sehari dikamar mandi, penggunaan jamban
setiap hari, mencuci 2 hari sekali.
24.10 Cara-cara pencegahan secara medis
 Bagaimana pendapat keluarga tentang kondisi sehat ?
Keluarga kurang mengerti tentang hidup yang sehat.
 Kapan pemeriksaan terakhir terhadap kesehatan dilakukan ?
1 bulan yang lalu.
 Apa status imunisasi dari keluarga pada bayi, balita, ibu hamil ?
jelaskan.
Keluarga Tn. B pernah mendapatkan imunisasi (lengkap).
24.11 Praktik Kesehatan Gigi
 Apakah keluarga teratur dalam pemeriksaan gigi ? Jelaskan.
Tidak, keluarga tidak pernah memeriksakan gigi.
 Jelaskan bagimana keluarga melakukan perawatan gigi ?
Dengan gosok gigi tiap mandi.
 Apakah ada kebiasaan makan anis (permen, coklat) ?
Tidak ada.
24.12 Riwayat kesehatan keluarga
 Buatlah riwayat dan penyakit keluarga pada masa lalu mauun masa
sekarang diabetes, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, kanker,
stroke dan rematik, penyakit ginjal, tiroid, asma, keadaan alergi lain.
Penyakit-penyakit darah, dan penyakit keluarga lainnya !
Ayah Ny. M menderita asma anggota keluarga yang lain tidak ada
yang menderita penyakit darah/penyakit lainnya.
25

 Apakah terdapat penyakit-penyakit keluarga yang berkaitan dengan


lingkungan ?
Tidak ada.
24.13 Pelayanan kesehatan yang diterima
 Dari praktisi kesehatan apa dan / atau lembaga perawatan kesehatan
apa anggota keluarga menerima perawatan ?
Keluarga mendapatkan perawatan kesehatan di rumah sakit.
 Apakah praktisi atau lembaga ini bertemu dengan semua anggota
keluarga dan memperhatikan kebutuhan-kebutuhan perawatan
kesehatan anggota keluarga ?
Ya, praktisi/lembaga ini memperhatikan kebutuhan perawatan
kesehatan anggota keluarga.
24.14 Perasaan dan persepsi menyangkut pelayanan perawatan kesehatan
 Apa perasaan keluarga terhadap jenis-jenis pelayanan perawatan
kesehatan bagi keluarga yang tersedia dalam komunitas ? Jelaskan.
Keluarga merasa bahwa pelayanan kesehatan sangat penting bagi
mereka.
 Apakah keluarga memiliki pengalaman masa lalu dengan pelayanan
perawatan kesehatan yang keluarga terima ? Jelaskan.
Sejak dahulu keluarga percaya pada pelayanan perawatan kesehatan.
 Apakah keluarga merasa uas, nyaman, percaya dengan perawatan
yang diterimanya dari pemberian pelayanan kesehatan ? Jelaskan.
Kurang merasa puas, nyaman, percaya dengan perawatan yang
diterimanya dari pemberi pelayanan kesehatan.
 Apa sikap dan harapan keluarga terhadap peran perawat ?
Dapat melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu merawat dan
menolong masyarakat/orang yang membutuhkan pertolongan.
26

24.15 Pelayanan kesehatan darurat


 Jika tidak ada pelayanan darurat, apakah keluarga tahu dimana
pelayanan terdekat (menuju syarat-syaratnya) baik untuk anak-anak
maupun anggota keluarga yang dewasa ? Jelaskan.
Ya, keluarga tau misal : pergi ke bidan desa/mantri yang ada disekitar
tempat tinggalnya.
 Apakah keluarga tahu bagaimana memanggil ambulance dan
perawatan paramedis ? Jelaskan.
Keluarga tidak tahu cara memanggil ambulan tetapi kalau memanggil
perawat medis (bidan) mereka tahu.
 Apakah keluarga memiliki suatu perencanaan kesehatan darurat ?
Jelaskan.
Tidak.
24.16 Sumber Pembiayaan
 Bagaimana keluarga akan membayar pelayanan-pelayanan
kesehatan? Jelaskan.
Keluarga Tn. B memiliki JPS dalam melakukan pembayaran
pelayanan kesehatan.
 Apakah keluarga memiliki asuransi swasta atau bantuan medis ?
Haruskah keluarga membayar penuh atau sebagian ? Jelaskan.
Keluarga tidak memiliki asuransi swata jika ke bantuan medis
keluarga membayar sebagian.
 Apakah keluarga mendapat pelayanan gratis (atau mengetahui
pelayanan gratis bagi mereka) ?
-
24.17 Transportasi untuk mendapat perawatan
 Berapa jauh perawatan dari rumah keluarga ?
Sekitar 5 Km dari Puskesmas dan 500 m dari bidan desa.
27

 Alat transportasi apa yang keluarga gunakan untuk mencapai fasilitas


perawatan ?
Menggunakan sepeda motor.
 Jika keluarga harus menggunakan angkutan umum, masalah-masalah
apa yang timbul dalam hubungannya dengan jam pelayanan dan
lamanya perjalanan kefasilitas pelayanan kesehatan ? Jelaskan
25.  Sebutkan stresor jangka pendek (kurang dari 6 bulan) dan stressor jangka
panjang (lebih dari enam bulan) yang saat ini terjadi pada keluarga.
Keluarga menghawatirkan penyakit An. L kambuh.
 Apakah keluarga dapat mengatasi stressor biasa dan ketegangan
sehari-hari ? Jelaskan.
Keluarga dapat mengatasi stresor dan keteganganya dengan cara berkumpul
bersama.
26. Bagaimana keluarga mengatasi masalah tersebut ? Jelaskan.
Mengatasi masalah dengan musyawarah.
27.  Strategi koping apa yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi tipe-tipe
masalah ? Koping apa yang dibuat ?
Mengatasi masalah dengan musyawarah.
 Strategi koping apa yang digunakan oleh keluarga untuk menghadapi
tipe-tipe masalah ?
 Apakah anggota keluarga berbeda dalam cara-cara koping terhadap
masalah-masalah mereka sekarang ? jelaskan.
Tidak, mereka sama-sama mencoba menyelesaikan masalah dengan
bermusyawarah.
28

BAB III
PEMERIKSAAN KESEHATAN TIAP INDIVIDU ANGGOTA KELUARGA
(PEMERIKSAAN FISIK HEAD TO TOE)

1. Pemeriksaan Fisik Tn. B


a) Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 130/90 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36, 50C
Respirasi : 24x/menit
b) Pemeriksaan kepala dan leher
1) Bentuk kepala simetris, tidak ada benjolan dan nyeri tekan.
2) Mata
Mata kanan dan kiri simetris, tidak ada kelainan penglihatan, pupil
mengecil bila terkena cahaya.
3) Leher
Bentuk leher simetris tidak ada benjolan.
c) Pemeriksaan integumen dan kuku
Kulit : warna kulit tidak pucat, (CRT < 2 detik), tidak ada lesi.
Kuku : kuku agak kotor dan panjang.
d) Pemeriksaan ketiak
Ketiak : tidak ada pembesaran limfe, berbulu.
e) Pemeriksaan thorak dan paru
Inspeksi : tidak menggunakan otot bantu pernafasan RR : 24x/menit.
Perkusi : terdengar suara sonor.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, teraba denyut jantung sebelah kiri di
bawah papila mamae coste ke IV-V.
Auskultasi : tidak ada suara tambahan whezing/ronchi.
29

f) Jantung
Terdengar Bj 1 tunggal Bj 2 tunggal (auskultasi).
Teraba detak jantung di dada sebelah kiri dibawah papila mamae ICS 4-5.
g) Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi.
Auskultasi : peristaltik 10x/menit.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : terdengar suara tympani.
h) Pemeriksaan muskuluskeletal
Pergerakan ekstremitas baik, tidak ada kekakuan otot pada ekstremitas atas
dan bawah.
5 5
5 5

2. Pemeriksaan Fisik Ny. M


a) Tanda-tanda vital
Tekanan darah : 120/80 mmHg
Nadi : 80x/menit
Suhu : 36,50C
Respirasi : 20x/menit
b) Pemeriksaan kepala dan leher
1) Bentuk kepala simetris, tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan,
penyebaran rambut rata, rambut lurus tidak beruban.
2) Mata
Mata kanan dan kiri simetris, tidak ada gangguan penglihatan, pupil
mengecil bila terkena cahaya.
3) Leher
Bentuk leher simetris tidak ada benjolan.
30

c) Pemeriksaan integumen dan kuku


Kulit : warna kulit tidak pucat, tidak ada lesi, kulit bersih (CRT < 2 detik).
Kuku : keadaan kuku pendek dan bersih.
d) Pemeriksaan thorak dan paru
Inspeksi : tidak menggunakan otot bantu pernafasan RR : 20x/menit.
Perkusi : terdengar suara sonor.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, teraba denyut jantung di ICS 4-5 di
bawah papila mamae.
Auskultasi : tidak ada suara tambahan whezing atau ronchi.
e) Jantung
Auskultasi : terdengar Bj 1 tunggal Bj 2 tunggal.
Palpasi : teraba detak jantung di dada sebelah kiri dibawah papila mamae ICS
4-5.
f) Abdomen
Inspeksi : tidak ada lesi.
Auskultasi : peristaltik 15x/menit.
Palpasi : tidak ada nyeri tekan.
Perkusi : terdengar suara tympani.
g) Pemeriksaan muskuluskeletal
Pergerakan ekstremitas baik, tidak ada kekakuan otot pada ekstremitas atas
dan bawah.
5 5
5 5
31

DIAGNOSIS KEPERAWATAN KELUARGA

1. Analisa Data
No Data Masalah Penyebab
1 Ds : Kurangnya Kerusakan
- Tn. B mengatakan pengetahuan keluarga penatalaksanaan
membuang sampah ditimbun tentang hubungan rumah (hisiene
dulu baru dibakar. lingkungan dengan lingkungan).
- Tn. B mengatakan kesehatan
membuang air limbah di
sembarang tempat.
- Tn. B mengatakan
penampungan sampah
sementara ditaruh di bak
sampah plastik.
- Ny. M mengatakan jarang
sekali menyapu rumah.
Do :
- Ruang makan bercampur
dengan dapur.
- Rumah kotor, tidak
berjendela.
- Lantai rumah masih dari
tanah.
- Kandang ternak tidak
terawat.
2 Ds : Kurangnya Perubahan
- Tn. B mengatakan setiap mau pengetahuan pemeliharaan
makan jarang cuci tangan. tentang gaya kesehatan
- Tn. B mengatakan makan hidup sehat.
buah-buahan tanpa dicuci
terlebih dahulu.
- Tn. B mengatakan makan
32

jarang menggunakan sendok.


- Tn. B suka minum kopi.
3. DS : Risiko serangan Kurang pengetahuan
- Tn. B mengatakan suka gastritis berulang tentang pencegahan
minum kopi. (kambuh) serangan gastritis
- Tn. B mengatakan makan berulang (kambuh)
banyak tetapi tidak teratur
waktumnya dan lauk yang
disukai adalah sambal.
DO :
- Tampak kopi diatas meja.

2. Perumusan Diagnosis Keperawatan


No Diagnosa Keperawatan
1. Kerusakan penatalaksanaan rumah (hisiene lingkungan) b.d Kurangnya
pengetahuan keluarga tentang hubungan lingkungan dengan kesehatan.
2. Perubahan pemeliharaan kesehatan b.d Kurangnya pengetahuan tentang
gaya hidup sehat.
3. Kurang pengetahuan tentang pencegahan serangan gastritis berulang
(kambuh) b.d Risiko serangan gastritis berulang (kambuh).
33

3. Penilaian (scoring) diagnosis Keperawatan


No. Dx.
Kriteria Skor Pembenaran
Kep.
1 a. Sifat masalah : aktual 3/3x1 = 1 Masalah sudah
tampak dan berisiko
terhadap kesehatan

b. kemungkinan masalah dapat 1/2x2 = 1 Keluarga masih bisa


diubah : sebagian menyerap informasi

c. Potensial masalah untuk 2/3x1 = 2/3 Keluarga mau


dicegah : cukup diajak kerjasama

d. Menonjolnya masalah : 2/2x1 = 1 Bila tidak segera


masalah dirasakan dan harus ditangani maka
segera di tangani akan terjadi dampak
yang besar
Total Skor 3 2/3
2 a. Sifat masalah : resiko 3/3x1 = 1 Keluarga tidak tahu
tentang gaya hidup
yang sehat.

b. kemungkinan masalah dapat 1/2x2 = 1 Keluarga sudah


diubah : sebagian
terbiasa dan
menjadi kebiasaan

c. Potensial masalah untuk dicegah 2/3x1 = 2/3 Keluarga mau


: cukup
diberikan informasi

d. Menonjolnya masalah : ada 1/2x1 = 1/2


masalah tetapi tidak perlu segera
ditangani
Total Skor 2 2/3
3 a. Sifat masalah : resiko 2/3x1 = 2/3 Keluarga tidak tahu
tentang gaya hidup
yang sehat.
Keluarga sudah
Kemungkinan masalah dapat 1/2x2 = 1
34

No. Dx.
Kriteria Skor Pembenaran
Kep.
diubah : sebagian terbiasa dan
menjadi kebiasaan

Keluarga mau
Potensial masalah untuk dicegah : 2/3x1 = 2/3
cukup diberikan informasi

Menonjolnya masalah : ada masalah 0/2x1 = 0


tetapi tidak perlu segera
ditangani
Total Skor 2 1/3

4. Prioritas Diagnosis Keperawatan


Prioritas Diagnosis Keperawatan Skor
1. Kerusakan penatalaksanaan pemeliharaan 3 2/3
rumah (hygiene lingkungan) berhubungan
dengan kurangnya pengetahuan keluarga
tentang hubungan kebersihan lingkungan
dengan kesehatan.
2. Perubahan pemeliharaan kesehatan 3 2/3
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan
tentang gaya hidup yang sehat.
3. Risiko serangan gastritis berulang (kambuh) 2 1/3
berhubungan dengan kurang pengetahuan
pencegahan serangan gastritis berulang
(kambuh)
35

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Diagnosa
No Tujuan / Kriteria standart Intervensi
Kep
1. I Tujuan jangka panjang : a. Tingkatan pemahaman klien tentang
Setelah dilakukan penyuluhan pentingnya penatalaksanaan
keluarga mengenai kerusakan pemeliharaan rumah yang sehat.
penatalaksanaan pemeliharaan b. Berikan pengetahuan tentang risiko
rumah, keluarga mampu merubah dari penatalaksanan pemelihraan rumah
kebiasaan pemeliharaan kesehatan yang kurang hygienis.
lingkungan yang kurang baik. c. Bantu klien dalam melaksanakan
Kriteria standart : penatalaksanaan pemeliharan rumah
- Klien dan keluarga mampu yang pantas, sehat dan nyaman.
melaksanakan pemeliharaan d. Anjurkan pada klien untuk selalu
rumah/ lingkungan. menata ruangan serapi mungkin.
- Klien dapat menyebutkan
dampak yang ditimbulkan dari
pemeliharaan lingkungan yang
kurang sehat.
- Klien dapat mengerti
pentingnya menjaga dan
memelihara agar lingkungan
tetap sehat dan nyaman
2. II Tujuan jangka panjang : a. Tingkat pemahaman keluarga tentang
Setelah dilakukan penyuluhan perilaku atau kebiasaan yang tidak
keluarga mengenai kerusakan sesuai.
penatalaksanaan pemeliharaan b. Berikan informasi tentang risiko-risiko
kesehatan berhubungan dengan yang akan timbul dari kebiasaan-
kurang pengetahuan, keluarga kebiasaan yang tidak sehat.
mampu mengubah gaya hidup yang c. Diskusikan bersama klien strategi yang
tidak sehat ke gaya hidup yang sehat. dapat digunakan untuk merubah
Kriteria standart : kebiasaan yang tidak sehat.
36

Diagnosa
No Tujuan / Kriteria standart Intervensi
Kep
- Klien mampu bersikap positif d. Berikan dukungan dan dorongan pada
dan berupaya untuk mencegah keluarga untuk merubah kebiasaan
suatu masalah tidak terulang yang tidak sehat.
lagi. e. Anjurkan klien untuk mengatur nutrisi
- Klien mampu merubah segala yang seimbang dan pola makan.
kebiasaan-kebiasaan yang f. Berikan penyuluhan kesehatan dan
tidak sesuai dengan ciri hidup rujukan sesuai indikasi.
sehat.
- Klien mampu mengungkapkan
dan mendiskusikan masalah
yang terjadi dan memberi
solusi yang terbaik.
3. III Tujuan jangka panjang : a. Anjurkan klien untuk berhenti
Setelah dilakukan penyuluhan mengkonsumsi kopi.
mengenai pencegahan gastritis dapat b. Anjurkan klien makan secara teratur/
kambuh pada Tn. B tepat waktu.
Kriteria standart : c. Anjurkan klien untuk membatasi
- Klien mengetahui cara konsumsi sambal.
mencegah kekambuhan
gastritis.
- Klien tidak melakukan hal-hal
yang memicu serangan
gastritis berulang.
37

IMPLEMENTASI

No. Dx Tanggal dan Waktu Implementasi Evaluasi


I 30-04-2010 1. Memberikan penyuluhan 1. Struktur
jam 16.00 WIB pada penatalaksanaan - Keluarga dapat bekerjasama
pemeliharaan rumah yang dengan mahasiswa
hygienis. - Tn. B mengerti maksud dan
30-04-2010 2. Membantu klien dalam tujuan kunjungan hari ini
jam 16.40 WIB penatalaksanaan rumah. 1. Proses
II 30-04-2010 3. Menganjurkan untuk - Keluarga menunjukkan minat
jam 17.00 WIB menata rungan dengan rapi. terhadap kegiatan atau
III 30-04-2010 4. Memberikan penyuluhan tindakan yang dilakukan.
jam 16.00 WIB tentang pencegahan - Keluarga kooperatif selama
serangan berulang oleh kegiatan berlangsung.
gastritis - Keluarga dapat memberikan
30-04-2010 5. Mengajurkan Tn. B makan respon verbal non verbal
jam 17.20 WIB secara teratur dan tepat yang baik.
waktu 2. Hasil
- Keluarga dapat atau mampu
melaksanakan pemeliharaan
rumah/ lingkungan.
- Keluarga dapat menyebutkan
dampak yang timbul dari
pemeliharaan lingkungan
yang kurang baik.
- Klien/ keluarga dapat
mengerti pentingnya menjaga
dan memelihara agar
lingkungan tetap sehat dan
nyaman.
EVALUASI
38

No. Diagnosa Tanggal dan


Evaluasi
Kep. Waktu
I 02-05-2010 S : Ny. M mengatakan sekarang dapat menata ruangan
jam 15.00 dengan baik dan benar/teratur.
O : Ny. M tampak mampu menata ruangan dengan
teratur dan perabotan bertempat sesuai ditempatnya.
A : Masalah teratasi.
P : Rencana dihentikan.

II 02-05-2010 S : Ny. M mengatakan dapat diit makanan yang seseuai


jam 15.00 dengan kondisi kesehatan keluarga.
Ny. M mengatakan mampu mengubah gaya hidup
yang kurang sehat.
O : Tn. B tampak mampu tidak minum kopi.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.

III 02-05-2010 S : Tn. B mengatakan mau berhenti minum kopi dan


jam 15.00 menghentikan makan sambal.
O : Tn. B tampak makan tanpa sambal.
A : Masalah teratasi.
P : Intervensi dihentikan.
39

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah dilakukan tindakan asuhan keperawatan keluarga dengan kasus
gastritis selama praktek kerja lapangan di Desa Karangsono tanggal 12 April
2010-08 Mei 2010 penulis dapat mengambil keputusan sebagai berikut :
1. Asuhan keperawatan keluarga dengan diare dibuat atau disusun sesuai
dengan masalah yang ditemukan dengan pertimbangan kondisi klien,
keluarga dan kemampuan keluarga.
2. Untuk mendapatkan data lengkap yang ada pada keluarga dengan kasus diare
diperlukan kerja sama antar klien, keluarga masyarakat dan petugas
kesehatan.
3. Kunci utama kebersihan asuhan keperawatan keluarga dengan masalah diare
kesan pertama dan tanggapan keluarga atau klien pada penulis berkunjung
pertama kali dan pada saat pengkajian.

B. Saran
1. Bagi petugas kesehatan di Puskesmas
Perlu meningkatkan mutu pelayanan kesehatan masyarakat dan lebih sering
mengadakan penuturan yang menunjang dalam melaksanakan pelayanan
kesehatan masyarakat.
2. Bagi keluarga
Perlu adanya pendekatan yang lebih baik dan terus menerus dengan keluarga
untuk menciptakan sikap saling percaya dan keterbukaan agar keluarga ikut
aktif berperan serta dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga kepada
anggota keluarga.
3. Bagi mahasiswa
Sebelum melaskanakan asuhan keperawatan keluarga sebaiknya setiap
mahasiswa mampu mengetahui dan ketrampilan dalam asuhan keperawatan
keluarga.
40

DAFTAR PUSTAKA

Mansjoer Arief, (2000), Kapita Selekta Kedokteran, Jilid II, Media Ausculapius,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai