Anda di halaman 1dari 32

MAKALAH

STRATEGI PEMASARAN SERTA SEGMENTASI PADA STUDI KASUS


PT UNILEVER DALAM PRODAK KECAP BANGO

Disusun Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah


Manajemen Pemasaran

Dosen Pengampu :
Abdul Halim.SE,M.SI

Disusun Oleh
Raja Tua Ritonga 1801100179

UNIVERSITAS LABUHAN BATU TAHUN AJARAN 2018-2019


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap
pelaku bisnis yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan
memberikan perhatian penuh pada srategi pemasaran yang dijalankannya .
Produk – produk yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas
akan memiliki sejumlah keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan
konsumen atas penggunaan produk tersebut. Dengan demikian pelanggan mau
dan rela untuk kembali menikmati apa yang ditawarkan oleh perusahaan dan
menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Sedangkan untuk dapat
mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh
karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada
perhatian penuh dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level
bawah.
PT.Unilever memberikan produk-produk yang berkualitas yang dapat diterima
oleh masyarakat kalangan atas maupun bawah, dengan penjualan yang semakin
tahun semakin meningkat Pt.Unilever berhasil menjadi yang terbaik bak di
ndonesia maupun di luar negri.

B. Rumusan masalah
Permasalahan yang akan kita bahas dalam makalah ini antara lain:
1. Sejarah unilever
2. Jenis-jenis produk unilever
3. Sasaran, Rencana Strategi & Pemasaran PT.Unilever Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN

SEJARAH PT UNILEVER
PT Unilever Indonesia Tbk (perusahaan) didirikan pada 5 Desember 1933
sebagai Zeepfabrieken N.V. Lever dengan akta No. 33 yang dibuat oleh Tn.A.H.
van Ophuijsen, notaris di Batavia. Akta ini disetujui oleh Gubernur Jenderal van
Negerlandsch-Indie dengan surat No. 14 pada tanggal 16 Desember 1933,
terdaftar di Raad van Justitie di Batavia dengan No. 302 pada tanggal 22
Desember 1933 dan diumumkan dalam Javasche Courant pada tanggal 9 Januari
1934 Tambahan No. 3.
Dengan akta No. 171 yang dibuat oleh notaris Ny. Kartini Mulyadi tertanggal
22 Juli 1980, nama perusahaan diubah menjadi PT Unilever Indonesia.

A. PROFIL PT UNILEVER INDONESIA, Tbk


Sejak didirikan pada 5 Desember 1933, Unilever Indonesia telah tumbuh
menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal Care
serta Foods & Ice Cream di Indonesia.
Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang
disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona,
Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-
lain.lanjutan
Selama ini, tujuan perusahaan tetap sama, dimana Unilever bekerja untuk
menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari; membuat pelanggan merasa
nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati kehidupan melalui brand dan
jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun orang lain; menginspirasi
masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya yang bila digabungkan

3
akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa mengembangkan cara
baru dalam berbisnis yang memungkinkan kami untuk tumbuh sekaligus
mengurangi dampak lingkungan.
Saham perseroan pertama kali ditawarkan kepada masyarakat pada tahun 1981
dan tercatat di Bursa Efek Indonesia seja 11 Januari 1982. Pada akhir tahun 2009,
saham perseroan menempati peringkat ketujuh kapitalisasi pasar terbesar di Bursa
Efek Indonesia.
Perseroan memiliki dua anak perusahaan : PT Anugrah Lever (dalam
likuidasi), kepemilikan Perseroan sebesar 100% (sebelumnya adalah perusahaan
patungan untuk pemasaran kecap) yang telah konsolidasi dan PT Technopia
Lever, kepemilikan Perseroan sebesar 51%, bergerak di bidang distribusi ekspor,
dan impor produk dengan merek Domestos Nomos.

B. TUJUAN PT.UNILEVER INDONESIA


Tujuan Unilever, memenuhi kebutuhan sehari-hari setiap anggota masyarakat
di manapun mereka berada, mengantisipasi aspirasi konsumen dan pelanggan,
serta menanggapi secara kreatif dan kompetitif dengan produk-produk bermerek
dan layanan yang meningkatkan kualitas kehidupan.Akar perusahaan yang kokoh
dalam budaya dan pasar lokal di dunia merupakan warisan yang tak ternilai dan
menjadi dasar bagi pertumbuhan Unilever di masa yang akan datang. Unilever
menyertakan kekayaan pengetahuan dan kemahiran internasional yang dimiliki
dalam melayani konsumen lokal, sehingga menjadikannya Perseroan
multinasional yang benar-benar multi-lokal.
Keberhasilan jangka panjang Unilever menuntut komitmen yang menyeluruh
terhadap standar kinerja dan produktivitas yang sangat tinggi, terhadap kerja sama
yang efektif, dan kesediaan untuk menyerap gagasan baru serta keinginan untuk
belajar secara terus-menerus. Unilever percaya bahwa keberhasilan memerlukan
perilaku korporasi yang berstandar tinggi terhadap karyawan, konsumen dan
masyarakat, serta dunia tempat kita tinggal. Inilah jalan yang ditempuh Unilever
untuk mencapai pertumbuhan yang langgeng dan menguntungkan bagi usaha serta
tercapainya nilai jangka panjang yang berharga bagi para pemegang saham serta
seluruh karyawan Unilever.

4
C. PERLUASAN UNILEVER INDONESIA
Pada tanggal 22 November 2000, perusahaan mengadakan perjanjian dengan
PT Anugrah Indah Pelangi, untuk me
ndirikan perusahaan baru yakni PT Anugrah Lever (PT AL) yang bergerak di
bidang pembuatan, pengembangan, pemasaran dan penjualan kecap, saus cabe
dan saus-saus lain dengan merk dagang Bango, Parkiet dan Sakura dan merk-
merk lain atas dasar lisensi perusahaan kepada PT Al.
Pada tanggal 3 Juli 2002, perusahaan mengadakan perjanjian dengan Texchem
Resources Berhad, untuk mendirikan perusahaan baru yakni PT Technopia Lever
yang bergerak di bidang distribusi, ekspor dan impor barang-barang dengan
menggunakan merk dagang Domestos Nomos. Pada tanggal 7 November 2003,
Texchem Resources Berhad mengadakan perjanjian jual beli saham dengan
Technopia Singapore Pte. Ltd, yang dalam perjanjian tersebut Texchem Resources
Berhad sepakat untuk menjual sahamnya di PT Technopia Lever kepada
Technopia Singapore Pte. Ltd.
Dalam Rapat Umum Luar Biasa perusahaan pada tanggal 8 Desember 2003,
perusahaan menerima persetujuan dari pemegang saham minoritasnya untuk
mengakuisisi saham PT Knorr Indonesia (PT KI) dari Unilever Overseas Holdings
Limited (pihak terkait). Akuisisi ini berlaku pada tanggal penandatanganan
perjanjian jual beli saham antara perusahaan dan Unilever Overseas Holdings
Limited pada tanggal 21 Januari 2004. Pada tanggal 30 Juli 2004, perusahaan
digabung dengan PT KI. Penggabungan tersebut dilakukan dengan menggunakan
metoda yang sama dengan metoda pengelompokan saham (pooling of interest).
Perusahaan merupakan perusahaan yang menerima penggabungan dan setelah
penggabungan tersebut PT KI tidak lagi menjadi badan hukum yang terpisah.
Penggabungan ini sesuai dengan persetujuan Badan Koordinasi Penanaman
Modal (BKPM) dalam suratnya No. 740/III/PMA/2004 tertanggal 9 Juli 2004.
Pada tahun 2007, PT Unilever Indonesia Tbk. (Unilever) telah
menandatangani perjanjian bersyarat dengan PT Ultrajaya Milk Industry &
Trading Company Tbk (Ultra) sehubungan dengan pengambilalihan industri
minuman sari buah melalui pengalihan merek “Buavita” dan “Gogo” dari Ultra ke

5
Unilever. Perjanjian telah terpenuhi dan Unilever dan Ultra telah menyelesaikan
transaksi pada bulan Januari 2008.

D. VISI
Produk Unilever telah menyentuh sekitar 2 milyar orang setiap hari, baik itu
melalui perasaan yang luar biasa karena mereka memiliki rambut yang kemilau
dan senyum yang menawan, membuat rumah mereka segar dan bersih, atau
dengan menikmati secangkir kopi, makanan yang lezat atau snack yang sehat.
 Arah yang jelas
Empat pilar utama dari visi Unilever menggambarkan arah jangka panjang
dari perusahaan:
1. Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap hari
2. Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik dan
lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang baik bagi
mereka dan bagi orang lain
3. Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal kecil
setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia
4. Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis dengan
tujuan membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil mengurangi
dampak lingkungan
5. Kami selalu percaya akan kekuatan brand kami dalam meningkatkan
kualitas kehidupan orang-orang dan dalam melakukan hal yang benar.
Semakin bertumbuhnya bisnis kami, meningkat pula tanggung jawab
kami. Kami mengenali tantangan global seperti perubahan iklim yang
menjadi kepedulian kita bersama. Mempertimbangkan dampak yang lebih
luas dari tindakan kami selalu menyatu dalam nilai-nilai kami dan
merupakan bagian fundamental mengenai siapa diri kami.

6
E. MISI
1. Menjadi yang pertama dan terbaik di kelasnya dalam memenuhi kebutuhan dan
aspirasi konsumen
2. Menjadi rekan yang utama bagi pelanggan,konsumen dan komunitas.
3. Menghilangkan kegiatan yang tak bernilai tambahdari segala proses.
4. Menjadi perusahaan terpilih bagi orang-orangdengan kinerja yang tinggi.
5. Bertujuan meningkatkan target pertumbuhan yangmenguntungkan dan memberikan
imbalan di atasrata-rata karyawan dan pemegang saham.

7
BAB III
SASARAN, RENCANA STRATEGI & PEMASARAN PT.UNILEVER
INDONESIA

1. Sasaran Jangka Panjang


Pembuatan sasaran jangka panjang ini mengacu kepada strategi induk yang
telah ditetapkan sebelumnya. Sasaran Jangka Panjang Unilever adalah memiliki
standar perilaku yang tinggi pada perusahaan dalam bekerja sama dengan semua
orang, masyarakat dapat tersentuh dan produk yang diciptakan dapat berdampak
di lingkungan sekitar
 Strategi Fungsional
Sasaran jangka pendek mengacu pada strategi fungsional yang sifatnya
operasional. Strategi fungsional yang sifatnya lebih operasional ini mengarah
kepada berbagai bidang fungsional dalam perusahaan untuk memperjelas
hubungan makna strategi utama dengan identifikasi rincian yang sifatnya spesifik.
Strategi fungsional ini menjadi penuntun dalam melakukan berbagai aktivitas agar
konsisten bukan hanya dengan strategi utamanya saja, melainkan juga dengan
strategi dibidang fungsional lainnya. Didalam dunia binis, perusahaan harus
mempunyai bidang-bidang fungsional yang utama agar dapat bersaing dengan
pesaing bisnisnya, antara lain :
 Strategi Manajemen Keuangan
Strategi ini harus mampu menentukan arah penggunaan dana baik untuk
jangka panjang maupun jangka pendek. Strategi ini umumnya berkisar pada tiga
hal, yaitu bagaimana perusahaan memperoleh modal, alokasi kapital, dan
manajemen modal kerja termasuk dalam hal pembagian keuntungan.
Unilever saat ini memang fokus melakukan pertumbuhan organik seperti
peningkatan omset penjualan, laba perusahaan dan menekan struktur biaya.
Namun tidak menutup kemungkinan melakukan pertumbuhan anorganik.
Sepanjang kiprahnya di Indonesia, Unilever telah empat kali mengakuisisi merek.
Akuisisi teh celup Sari Wangi dilakukan tahun 1990, Yoohan (dengan berbagai
merek seperti Molto, Trisol, Whipol) tahun 1998, kecap Bango tahun 2000 dan

8
Taro tahun 2003. Dalam melakukan akuisisi, Unilever selalu menggunakan dana
keuangan internal, tidak perlu injeksi dana kantor pusat. Ia menekankan, akuisisi
hanya akan dilakukan jika bisa mendukung bisnis utama Unilever yang telah ada.
Unilever tidak akan keluar dari bisnis utamanya, memproduksi dan memasarkan
barang-barang konsumer. Strategi manajemen keuangan Unilever dilakukan
melalui pendirian kantor pemasaran Unilever Indonesia ke berbagai negara seperti
Singapura, Jepang dan Australia. Sabun Lux buatan Rungkut, ice cream Wall’s
dan teh Sari Wangi buatan made in Cikarang bisa ditemukan di ketiga negara ini.
Total ekspor produk Unilever Indonesia mencapai 6% dari omset penjualan.
 Strategi Manajemen Sumber Daya Manusia
Kegiatan manajemen sumber daya manusia berkisar pada pengadaan,
penggunaan dan pemeliharaan sumber daya manusia. Agar ketiga pokok kegiatan
tersebut berjalan lancar perlu disiapkan sistem yang handal. Tahap pengadaan
mencakup perencanaan SDM, rekrutmen, seleksi dan orientasi. Tahap penggunaan
perlu memperhatikan kesesuaian antara kemampuan SDM dan apa yang menjadi
tugas serta tanggung jawabnya. Juga perlu diperhatikan hal-hal mengenai
kesempatan memperoleh pelatihan dan pendidikan, supervisi, penilaian kinerja,
imbalan serta jaminan perlindungan dan kesehatan kerja. Terakhir, pada tahapan
pemeliharaan sumber daya manusia tujuannya adalah bagaimana agar karyawan
merasa puas bekerja.
Salah satu kekuatan Unilever ada pada kualitas sumber daya manusia.
Unilever secara rutin merekrut lulusan baru dari universitas terkemuka. Setelah itu
diberikan pelatihan sistem produksi, pemasaran dan keuangan selama tiga bulan.
Mereka tidak langsung kerja tetapi ditraining terlebih dahulu di berbagai bidang
seperti manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan. Saat ini tenaga
kerja yang diserap oleh Unilever secara langsung berjumlah 3.000 orang ini belum
termasuk tenaga kerja tidak langsung. Total tenaga kerja yang terserap berjumlah
25.000 orang. Jika diansumsikan satu orang memiliki empat anggota keluarga
maka perusahaan menanggung nasib sekitar 100.000 orang.

9
2. Mengembangkan SDM untuk Pertumbuhan
Pertumbuhan merupakan topik yang umum dibicarakan dan menjadi perhatian
utama di Unilever Indonesia. Pandangan kami terhadap karyawan terwujud dalam
visi kami: ‘mengembangkan Sumber Daya Manusia untuk pertumbuhan’. Agar
perusahaan dapat terus tumbuh, karyawanpun perlu terus dibina dan
dikembangkan secara berkesinambungan. Harus diupayakan terciptanya sinergi
antara strategi perusahaan dan perkembangan karyawan. Agar dapat mencapai
hasil terbaik, strategi kami harus berdasarkan pada dinamika antara organisasi dan
manusianya. Energi inilah yang membangkitkan keunggulan kami dalam
menghadapi persaingan.
Bagi kami, mengembangkan karyawan tidak cukup dengan mengasah
intelektualitas dan keahlian, melainkan juga mendekati secara emosional dengan
menyentuh hati mereka. Kami menginginkan tim yang beranggotakan orang-
orang penuh energi yang berjuang untuk melampaui target bisnis dan
melakukannya semata-mata karena mereka mau sambil sekaligus menikmati
proses dalam mencapainya.

3. Keragaman
Unilever bangga dengan keragaman dalam organisasi kami, bukan saja dari
segi jender, melainkan juga aspek lain seperti suku, latar belakang sosioekonomi,
pendidikan, usia, agama dan jabatan sewaktu bergabung. Kami sadar akan
perlunya keragaman pikiran dan hati yang mandiri dan berbakat untuk membuka
potensi peluang bisnis. Hanya dengan cara inilah kami dapat menciptakan sinergi
sejati dalam perusahaan untuk mencapai titik puncak. Melangkah ke depan, kami
akan terus merekrut, mempekerjakan, mengembangkan dan mempromosikan
karyawan berdasarkan kemampuan, kualifi kasi, hasil kerja dan potensi mereka.

4. Memupuk Kepemimpinan
Unilever sadar, bahwa aset kami yang paling penting adalah sumber daya
manusia yang tepat. Itulah sebabnya kami menginvestasikan banyak waktu dan
tenaga untuk pengembangan karyawan. Pendekatan ini secara penuh mencakup
kebutuhan individu, tanggung jawab dan kinerja. Kami mengidentifi kasi

10
individu-individu dengan potensi dan hasil kerja terbaik, kemudian
mengembangkan mereka melalui penempatan di berbagai bidang kerja serta
pelatihan. Ada penekanan khusus bagi para manajer muda yang membutuhkan
program pembinaan yang sesuai. Melalui Leadership Growth Profi le kami
menyusun rencana bagi program pengembangan mereka masing-masing.Untuk
mencapai tujuan, perusahaan terus meningkatkan standar untuk menghapus
kinerja yang buruk dan mendorong orang keluar dari “zona kemapanan”, agar
mereka tertantang dan berjuang untuk mencapai yang terbaik.
Melalui Senior Executive Development Programme, para manajer mendapat
pelatihan tentang cara-cara mengenali diri sendiri, motivasi, kepribadian, minat
kerja, serta cara belajar dan pembinaan yang sesuai untuk mereka. Melalui
masukan-masukan dari rekan lain, mereka juga belajar tentang kekuatan mereka
serta segi apa yang harus dikembangkan. Dengan mengenali diri secara lebih baik,
mereka akan terbantu dalam meraih sukses baik dari segi profesi maupun
pribadi.Kami yakin bahwa investasi yang kami tanamkan untuk mengembangkan
pemimpin masa depan telah membuahkan hasil, sebagaimana tercermin dari
proses suksesi yang mulus pada beberapa anggota direksi. Adanya persamaan
keyakinan yang diwariskan dari satu anggota direksi ke anggota lain telah
memastikan bahwa aspirasi perusahaan akan senantiasa diteruskan oleh generasi
yang lebih muda.

5. Membangun Budaya Wirausaha


Untuk meraih sukses, semua karyawan harus berpikir dan bertindak seperti
wiraswastawan, yakni terfokus, kreatif dan bermotivasi melakukan tindakan.
Kami ingin mereka mempunyai rasa memiliki yang tinggi terhadap perusahaan ini
dan selalu bergairah untuk mewujudkan pikiran serta ide-ide unik ke dalam
tindakan nyata. Dengan menyelenggarakan program seperti Enterprise Award
yang memberi kebebasan pada tiap karyawan untuk melahirkan ide kreatif dan
cara kerja baru, karyawan didorong untuk mengasah dan mewujudkan
kreativitasnya. “Semangat Wirausaha” ini terbukti menjadi motor penggerak yang
kuat bagi tekad perusahaan untuk berkembang.

11
6. Blue Umbrella – Prinsip Bisnis Unilever
Walaupun perusahaan telah memiliki Prinsip Bisnis Unilever yang merupakan
pedoman etika bisnis, perusahaan sepenuhnya sadar bahwa harus ada
keseragaman pemahaman agar prinsip ini dapat dijalankan dengan benar. Unilever
terus mencari cara yang kreatif dan mengena untuk mengkomunikasikan serta
berbagi dalam memecahkan kasus-kasus dimana intepretasi terhadap Prinsip itu
mungkin berlainan. Termasuk juga penggunaan teater dimana karyawan dapat
memerankan beberapa segmen dengan harapan mereka dapat memahami Prinsip
dengan lebih nyata. Dengan demikian, mereka terdorong untuk mempelajari dan
mengembangkan pemahaman tentang pentingnya Prinsip itu.

7. Kepemimpinan – Menjalankan Nilai-nilai


Selama ini, Unilever Indonesia telah sukses dalam menjalani berbagai
perubahan. Hal ini dimungkinkan oleh proses transformasi pribadi yang juga
dialami oleh karyawan kami. Perubahan hanya mungkin dilakukan karena pihak
manajemen pun bersedia bekerja berlandaskan nilai-nilai yang disepakati
bersama. Langkah ini berbuah sukses karena nilai dan perilaku tersebut juga
ditularkan ke seluruh perusahaan. Setiap orang harus mengenal dan bangga
terhadap nilai-nilai tersebut, dan yang terpenting, menjalankannya. Untuk itu,
nilai-nilai tersebut secara terus menerus dikomunikasikan melalui poster, kartu
dan artikel-artikel, dan didukung dengan serangkaian pemberian penghargaan bagi
mereka yang dipandang pantas menjadi teladan. Di dalam acara-acara besar yang
diadakan perusahaan selalu mengambil kesempatan untuk mengetengahkan salah
satu nilai dan mengkomunikasikannya secara kreatif kepada karyawan.
Unilever mendorong semua manajer untuk membangun rasa memiliki
terhadap rencana pertumbuhan perusahaan, menjadikannya agenda pribadi dan
terus menjalankan nilai-nilai dengan menjadi teladan bagi orang lain. Dengan cara
ini, mereka berkembang sebagai individu, dan selanjutnya sebagai bagian dari
keluarga yang lebih besar, mereka akan mengembangkan perusahaan kami.

12
8. Strategi Manajemen Operasional
Merumuskan strategi manajemen operasional paling tidak membutuhkan dua
komponen, yaitu adanya sarana dan prasarana yang memadai dan cara
menyediakan sarana dan prasarana tersebut. Dari dua komponen diatas, hal-hal
pokok dalam manajemen operasional dapat dijabarkan menjadi beberapa bidang,
yaitu inventarisasi, prosedur, pembelian barang, pengendalian mutu, biaya
produksi, produktivitas kerja, jadwal produksi, tenaga kerja, penggunaan fasilitas,
dan pemeliharaan peralatan.
Strategi Manajemen Operasional Unilever adalah penyertaan, merangkul
perbedaan, menciptakan kemungkinan dan berkembang bersama-sama untuk
bisnis yang lebih baik kinerjanya. Perusahaan merangkul keragaman dalam tenaga
kerja. Ini berarti memberikan perhatian penuh dan adil kepada semua pemohon
dan pembangunan berkelanjutan semua karyawan tanpa memandang jenis
kelamin, kebangsaan, ras, kepercayaan, cacat, atau status sosial. Keanekaragaman
memainkan peranan penting dalam memastikan perusahaan memahami kebutuhan
konsumen. Produktivitas kerja yang berusaha ditingkatkan dari tahun per tahun
dengan melatih SDM dalam bidang produksi dan keuangan.
 Strategi Manajemen Pemasaran
Ada empat komponen pokok bidang pemasaran yang dapat dikendalikan
perusahaan yang kita kenal dengan sebutan 4P (Product, Price, Place, dan
Promotion), termasuk pula kondisi persaingan
A. PRODUCT
Dalam strategi pemasaran, Unilever menciptakan brand masing-masing
pada setiap produk, sehingga membagi pasar produk sabunnya dalam 3 merek,
yaitu Lux (untuk kecantikan wanita dengan segala manfaat dari sabun Lux),
Lifebuoy (Kesehatan-keluarga) dan Dove (kecantikan sejati karena cantik itu tidak
mengenal usia, ras dan batasan yang lain sera menonjolkan keistimewaan
formulanya yang hingga kini belum bisa dicontoh oleh produsen sabun
dimanapun), atau bagaimana Sosro membagi konsumennya berdasarkan jenis
produk teh botol Sosro (umum), Estee (menyukai volume/isi lebih banyak) dan
Fruit tee (anak muda/khususnya anak sekolah yang menyukai teh rasa buah &
cenderung suka rasa manis).Unilever tidak saja menjawab kebutuhan pasarnya

13
tetapi juga memastikan kempetitornya untuk berfikir beberapa kali sebelum
menyemplungkan diri kekancah persainga Produk Unilever terus
memperkenalkan kemasan-kemasan yang terbaru, tetapi Unilever tetap
mempertahankan kualitas produknya. Baik itu kemasan yang botol kaca, sachet,
botol kecil dan masih banyak lagi kemasannya tersebut.
B. PRICE
Unilever menggarap pangsa pasarnya dengan menetapkan harga yang bisa
masuk ke segala kalangan. Mulai dari kalangan menengah ke bawah sampai
kalangan menengah keatas. Unliver juga memberikan potongan harga langsung
ditempat pembelian.
C. PLACE
Produk Unilever menggunakan sistem informasi pelanggan yang beda dengan
yang lain, produk masuk kedalam pasar dengan cara mempromosikan barang-
barangnya dengan cara terjun langsung ke masyarakat dengan bukti-bukti kualitas
secara real, misalnya dengan diadakannya perlombaan-perlombaan kepada
masyarakat perbandingan antara produk Unilever dengan produk-produk pesaing
lainnya.
Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui
media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan
PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga
melalui media cetak, sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan
produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo
Pantene, dan lain-lain. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media
elektronik maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang
optimal. Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan
sosial yang beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat
semua kalangan maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan
yang ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai
kalangan, karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh
perusahaan agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever
juga menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program

14
pemasaran yang dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk
unilever adalah salah satu cara promosi yang dilakukan oleh Unilever, selain itu
diskon-diskon yang diberikan juga banyak menarik perhatian pelanggan yang
berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah.
Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang
menggunakan ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para
klien dan praktisi periklanan memandangnya hanya sebagai sarana untuk
berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini merupakan bagian dari bauran
promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public Relations), promosi
penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga sangat berperan
penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan.
Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-
beda.
Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam program
promosi yang dilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan
juga dilakukan oleh Unilever dengan memberikan keuntungan khusus yang
diberikan pada pelanggan setia pengguna produk Unilever. Dengan program
pemasaran ini diharapkan Unilever dapat mencakup pangsa pasar yang luas di
pasar konsumen Indonesia.
Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam
mengembangkan ide pemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun
internasional. Dalam hal ini khususnya perusahaan Unilever harus bisa membuat
sebuah grand design mahakarya khususnya pemasaran global yang menuntut
sebuah keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan karir sebuah perusahaan
khususnya unilever selain memantau jalannya proses globalisasi dari para pesaing.
Mutlak adanya selalu diadakan apa yang disebut dengan inovation
treatment dalam setiap sesi langkah-langkah perusahaan.
Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika mengapa promosi perlu
diadakan, jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa aspek perusahaan
salah satu tujuan pengembangan mutu perusahaan ialah dapat menyentuh seluruh
lapisan konsumen dalam hal ini adalah sasaran global yang diadakan dan dibuat
dari grand design tersebut, oleh karena itu sebuah perusahaan unilever

15
dapat fight dengan para pesaingnya baik dari dunia asing maupun pesaing-pesaing
unggulan dalam negeri.
Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen,
melakukan inovasi dan aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal
ini merupakan sebagian dari strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand-brand Unilever.
Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagai media cetak maupun
elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi
kedepannya PT. Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap
memiliki citra baik pada konsumennya, antara lain: branding, design, technical
printing, dan merchandising. Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat
mempengaruhi konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk-produk
yang dikeluarkan oleh PT. Unilever.

D. PROMOTION
Promosi strategi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1. Periklanan
Semua bentuk penyajian nonpersonal dan promosi ide, barang atau jasa yang
dibayar oleh suatu sponsor tertentu.
2. Promosi Penjualan
Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong keinginan mencoba atau
membeli suatu produk atau jasa.
3. Hubungan Masyarakat dan Publisitas
Berbagai program untuk mempromosikan dan atau melindungi citra perusahaan
atau produk individualnya.
4. Penjualan Secara Pribadi
Interaksi langsung dengan satu calon pembeli atau lebih untuk melakukan
presentasi, menjawab pertanyaan, dan menerima pesan
5. Pemasaran Langsung
Penggunaan surat, telepon, faksimili, e-mail, dan alat penghubung non personal
lain untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau mendapatkan tanggapan
langsung dari pelanggan tertentu dan calon pelanggan.

16
Akan tetapi dengan bertambahnya zaman, persaingan pasar semakin ketat,
berkembangnya berbagai jenis media baru dan semakin canggihnya konsumen
maka Strategi Promosi dirumuskan menjadi:
1. Advertising
2. Consumer Sales Promotion
3. Trade Promotion and Co-Marketing
4. Packaging. Point Of Purchase
5. Personal Selling
6. Public relations
7. Brand Publicity
8. Corporate Advertising
9. The Internet
10. Direct Marketing
11. Experiential contact: Event, sponsorship
12. Customer Service
13. Word Of Mouth

6. Menguatkan hubungan pemasok dan konsumen


Menggunakan sistem informasi untuk memfasilitasi akses langsung dari
pemasok terhadap jadwal produksi.dan bahkan mengizinkan pemasok untuk
memutuskan bagaimana dan kapan mengirim pasokan kepada pemasok. Selain itu
Unilever juga melakukan Tanya jawab kepada para konsumen dan membuat suara
konsumen tempat para konsumen mengeluh.
Dalam PT Unilever Indonesia, promosi yang dilakukan paling banyak melalui
media elektronik. Namun dalam kehidupan sehari-hari promosi yang dilakukan
PT. Unilever Indonesia tidak hanya lewat media elektronik tetapi banyak juga
melalui media cetak, sponsorship, mengadakan event-event yang memasukkan
produk-produk dari PT. Unilever seperti Kecap Bango, Pepsodent, Shampo
Pantene, dll. Karena jika promosi yang dilakukan hanya melalui media elektronik
maka PT. Unilever Indonesia tidak mendapatkan keuntungan yang optimal.
Masyarakat di Indonesia terdiri dari berbagai kalangan dan tingkatan sosial yang
beragam. Jika perusahaan tidak bisa menyentuh hati masyarakat semua kalangan

17
maka perusahaan tidak dapat berkembang pesat. Makna dari iklan yang
ditawarkan oleh perusahaan juga harus bisa dipahami oleh berbagai kalangan,
karena iklan adalah salah satu cara promosi yang bisa dilakukan oleh perusahaan
agar dapat memperoleh keuntungan yang optimal.
Selain melalui iklan elektronik proses pemasaran yang dilakukan Unilever
juga menggunakan berbagai cara, diantaranya dengan berbagai program
pemasaran yang dapat menarik perhatian pelanggan. Kupon belanja gratis produk
unilever adalah salah satu cara promosi yang dilakukan oleh Unilever, selain itu
diskon-diskon yang diberikan juga banyak menarik perhatian pelanggan yang
berasal dari kalangan masyarakat menengah kebawah.
Iklan itu sendiri adalah kandungan utama dari manajemen promosi yang
menggunakan ruang media bayaran untuk menyampaikan pesan, sementara para
klien dan praktisi periklanan memandangnya hanya sebagai sarana untuk
berkomunikasi dengan konsumen. Iklan ini merupakan bagian dari bauran
promosi, yang terdiri dari pemasaran langsung, PR (Public Relations), promosi
penjualan, dan penjualan personal. Peranan merek produk juga sangat berperan
penting, karena merek merupakan simbol dari sebuah produk yang dipasarkan.
Bahkan dalam satu perusahaan terdapat berbagai macam merek yang berbeda-
beda.
Pemasaran berskala besar seperti ini hanya satu daripada beragam program
promosi yang dilakukan Unilever, promosi inter-personal langsung ke pelanggan
juga dilakukan oleh Unilever dengan memberikan keuntungan khusus yang
diberikan pada pelanggan setia pengguna produk Unilever. Dengan program
pemasaran ini diharapkan Unilever dapat mencakup pangsa pasar yang luas di
pasar konsumen Indonesia.
Dalam pemasaran global, eksistensi perusahaan diperlukan dalam
mengembangkan ide pemikiran, baik dalam cakupan nasional maupun
internasional. Dalam hal ini khususnya perusahaan Unilever harus bisa membuat
sebuah grand design mahakarya khususnya pemasaran global yang menuntut
sebuah keajaiban-keajaiban dalam mengembangkan karir sebuah perusahaan
khususnya unilever selain memantau jalannya proses globalisasi dari para pesaing.

18
Mutlak adanya selalu diadakan apa yang disebut dengan inovation
treatment dalam setiap sesi langkah-langkah perusahaan.
Oleh karena itu pertanyaan lain dapat muncul seketika mengapa promosi perlu
diadakan, jawabannya tentu saja iya, karena dalam beberapa aspek perusahaan
salah satu tujuan pengembangan mutu perusahaan ialah dapat menyentuh seluruh
lapisan konsumen dalam hal ini adalah sasaran global yang diadakan dan dibuat
dari grand design tersebut, oleh karena itu sebuah perusahaan unilever
dapat fight dengan para pesaingnya baik dari dunia asing maupun pesaing-pesaing
unggulan dalam negeri.
Unilever juga terus mempelajari kebutuhan dan keinginan konsumen,
melakukan inovasi dan aktivasi produk, serta terus membangun citra produk. Hal
ini merupakan sebagian dari strategi perusahaan untuk dapat mempertahankan dan
meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap brand-brand Unilever.
Komunikasi yang disampaikan melalui iklan di berbagai media cetak maupun
elektronik sangat efektif dan langsung mengenai sasaran,untuk evaluasi
kedepannya PT. Unilever Indonesia, Tbk akan melakukan 4 hal demi tetap
memiliki citra baik pada konsumennya, antara lain: branding, design, technical
printing, dan merchandising. Sehingga dengan cepat hal tersebut dapat
mempengaruhi konsumen untuk membeli dan mengkonsumsi produk-produk
yang dikeluarkan oleh PT. Unilever.

9. Program Pelaksanaan, Pengendalian, dan Evaluasi


Agar sasaran yang ingin diraih dapat direalisasikan dengan strategi yang telah
ditetapkan, strategi perlu ditindaklanjuti dengan pelaksanaan (action). Pelaksanaan
tidak akan efektif bila tidak didahului dengan perencanaan. Perencanaan yang
baik minimal mengandung asas-asas untuk mencapai tujuan, realistis dan wajar,
efisien serta merupakan cerminan dari strategi dan kebijakan perusahaan.
Perencanaan yang masih dalam bentuk global hendaknya dibuat dalam bentuk
yang lebih detail, misalnya dalam bentuk program-program kerja. Jika program
kerja telah disiapkan berikut sumber daya yang dibutuhkan, maka pelaksanaan
kerja sudah dapat dimulai. Pengendalian atau pengawasan dimaksudkan untuk
lebih menjamin bahwa semua kegiatan yang diselenggarakan oleh perusahaan

19
hendaknya didasarkan pada rencana yang telah disepakati, sehingga sasaran tidak
menyimpang atau keluar dari batas-batas toleransi. Tiga pengujian dapat
digunakan untuk mengevaluasi pilihan strategi terbaik, yakni :
1. Goodness of Fit Test – Strategi yang baik harus benar-benar cocok
terhadap kondisi industri dan kompetisi, peluang dan ancaman pasar, dan
aspek lain dari lingkungan eksternal perusahaan. Pada sisi lain, ia juga
harus selaras dengan kekuatan dan kelemahan sumber daya, kompetensi,
dan kemampuan kompetitif perusahaan .
2. Competitive Advantage Test – Strategi yang baik harus mampu
menigkatkan daya saing perusahaan.
3. Performance Test – Strategi yang baik harus mampu meningkatkan
kinerja perusahaan. Dua jenis peningkatan kinerja yang paling sering
dikatakan mengenai kemampuan strategi adalah : meningkatkan
profitabilitas serta meningkatkan kekuatan kompetitif perusahaan dan
posisi pasar dalam jangka panjang.

20
BAB IV
PEMBAHASAN PRODUK

1. KECAP BANGO
Kecap Bango atau Bango adalah merek kecap manis yang diproduksi oleh PT.
Anugrah Setia Lestari untuk PT. Unilever Indonesia Tbk. Kecap Bango sering
membuat acara Festival Jajan Bango untuk memperkenalkan kuliner asli
Indonesia.
Pendirian
Kecap Bango awalnya merupakan sebuah industri rumah tangga yang dimulai
pada tahun 1928 di daerah Benteng, Tangerang, Jawa Barat. Perjalanan Bango
dimulai oleh Tjoa Pit Boen yang pertama kali dijajakan di toko kecil di garasi
rumahnya. Nama Bango dipilih pendirinya dengan satu visi, yaitu agar produknya
dapat terbang tinggi hingga ke manca negara.
Ketika usaha Yunus Kartadinata berkembang, pabrik Kecap Bango pindah di
Jalan Asem Lama (sekarang Jalan Wahid Hasyim), Tanah Abang, Jakarta Pusat,
persis di belakang gedung Badan Pengawas Pemilu. Namun kawasan itu sudah
berubah menjadi deretan rumah perkantoran. Kecap Bango tumbuh dan populer di
Jawa Barat dan Jakarta.
Kecap Bango berubah menjadi perseroan terbatas, yaitu PT Anugrah Indah
Pelangi dan PT Anugrah Damai Pratama. Manajemen dikelola anak Yunus yang
keempat, Eppy Kartadinata, pada 1982. Pabrik kini menempati area seluas
delapan hektaree di Desa Wantilan, Cipeundeuy, Subang, Jawa Barat.[3]
Di bawah naungan Unilever
Pada tahun 1992, PT. Unilever Indonesia tertarik untuk mengakuisisi
merek dan usaha Kecap Bango di bawah naungan perusahaan mereka. Akhirnya
Kecap Bango resmi menjadi salah satu produk PT. Unilever Indonesia pada tahun
2001. Setelah proses akuisisi, nama dan performa Kecap Bango semakin kencang
dan dikenal hingga luar Jakarta. Langkah awal setelah akuisisi, Unilever
mengubah tampilan merek, logo, dan kemasan Bango. Dulu mereknya ”Kecap
Bango”. Pada 1 Februari 2008, mereknya resmi menjadi ”Bango”.

21
Unilever dan keluarga Kartadinata membentuk perusahaan patungan
bernama PT Anugrah Lever. Perusahaan ini memproduksi dan memasarkan
kecap, sambal, dan saus bermerek Bango. Unilever menguasai 65 persen saham,
sisanya 35 persen dimiliki Anugrah Indah Pelangi dan Anugrah Damai Pratama.
Pada 2007, Unilever mengakuisisi sisa saham Bango milik keluarga Kartadinata.
Menurut Ainul Yaqin, Foods Director Unilever Indonesia, 'dari beberapa
hasil survei lembaga riset, Bango menjadi pemimpin pasar kecap nasional.
Performa bagus tersebut dimulai sejak paska diakusisi.
Bahan baku dan pembuatan
Bahan baku yang digunakan Kecap Bango adalah kacang kedelai hitam,
gula kelapa, garam, dan air. Kacang kedelai hitam difermentasi selama beberapa
bulan,[1][5] sehingga akan menghasilkan flavor yang berbeda dibandingkan kecap
yang dibuat dengan metode kimia atau kombinasi fermentasi dan kimia.
Sejak awal tahun 2000-an, Unilever bekerjasama dengan Universitas
Gadjah Mada menghasilkan kedelai hitam kualitas baik bernama Malika. Kedelai
tersebut menjadi kekuatan rasa dan merek Kecap Bango. Profesor Mary Astuti,
penemu kedelai Mallika serta peneliti dan Guru Besar Fakultas Teknologi
Pertanian, UGM, mengemukakan bahwa kedelai hitam Mallika memiliki banyak
keunggulan dibandingkan varietas kedelai lainnya. Selain lebih tahan cekaman
fisik dan serangan penyakit, kedelai hitam Mallika juga bernutrisi.
Sumbangsih bagi Indonesia
Sumbangsih yang diberikan perusahaan Kecap Bango bagi Indonesia:
1. Memberikan modal kerja, bantuan penanaman, dan jaminan pasar tertentu
atas hasil panen petani kedelai hitam. Kecap Bango membina lebih dari
9000 petani kedelai Malika dengan total persebaran lahan pertanian
Malika semakin luas, dari 5 hektare pada tahun 2001 menjadi 1.600
hektare. Program tersebut membantu meningkatkan pendapatan serta
kesejahteraan petani kedelai hitam Malika.
2. Melakukan kegiatan Festival Jajan Bango yang diikuti sejumlah penjaja
makanan tradisional serta memberikan pembinaan di bidang penjualan.
Acara tersebut juga memungkinkan penjaja makanan tradisional untuk

22
memperkenalkan usaha mereka kepada masyarakat yang datang
berkunjung.
3. Memperkenalkan makanan tradisional melalui acara TV, Bango Cita Rasa
Nusantara, sehingga dapat mengungkap berbagai makanan tradisional di
seluruh Indonesia dan memberikan peragaan memasak

23
SEGMENTASI PASAR PADA PT UNILEVER SEPERTI
KECAP BANGO

1. APA ITU SEGMENTASI PASAR?

Menurut para ahli ekonomi segmentasi pasar adalah

 Swastha & Handoko (1997) : Segmentasi pasar adalah sebagai kegiatan


membagi–bagi pasar yang bersifat heterogen kedalam satuan–satuan pasar
yang bersifat homogen.
 Hermawan Kertajaya : Segmentasi pasar adalah sebuah metode
bagaimana cara memandang podusen pada pasar secara kreatif. produsen
perlu secara kreatif mengidentifikasi dan memanfaatkan peluang yang
muncul dipasar.
 Pride & Ferrel (1995) : segmentasi pasar adalah suatu proses membagi
pasar ke dalam segmen-segmen pelanggan potensial dengan kesamaan
karakteristik yang menunjukkan adanya kesamaan perilaku pembeli.

2. MENGAPA PRODUSEN MEMBUAT SEGMENTASI PASAR ?

Menurut Porter (1991) : Mengapa harus membuat segmentasi pasar karena banyak
perusahaan yang melakukan segmentasi pasar atas dasar pengelompokkan
variabel tertentu. Dengan menggolongkan atau mensegmentasikan pasar seperti
itu, dapat dikatakan bahwa secara umum perusahaan mempunyai motivasi untuk
mempertahankan dan meningkatkan tingkat penjualan mereka dan yang lebih
penting lagi agar operasi perusahaan dalam jangka panjang dapat berkelanjutan
dan kompetitif.

Segmentasi telah menjadi bagian utama dan paling vital dari strategi marketing,
agar manajer pemasaran bisa membuat keputusan berkenaan dengan pasar yang
diinginkan. Segmentasi atau membagi pasar menjadi beberapa segmen adalah
dasar atau fondasi dari kinerja bisnis yang superior. Penting sekali untuk mengerti
apa saja kebutuhan dan keinginan konsumen supaya produsen mampu merancang
strategi pemasaran yang efektif. Setiap perusahaan kini dituntut untuk dapat
semakin mengerti kebutuhan konsumen dan menciptakan produk yang dapat
memuaskan kebutuhan mereka karena kebutuhan menjadi semakin berbeda/unik
dan juga karena faktor teknologi yang semakin

24
Ada Tiga dasar umum untuk mengsegmentaskan pasar

1. Segmentasi Geografik
Segmentasi geografik adalah membagi pasar menjadi beberapa unit secara
geografik seperti negara, regional, propinsi, kota, wilayah kecamatan,
wilayah kelurahan dan kompleks perumahan. Sebuah perusahaan mungkin
memutuskan untuk beroperasi dalam satu atau beberapa wilayah geografik
ini atau beroperasi di semua wilayah tetapi tidak memperhatikan
kebutuhan dan keinginan psikologis konsumen. Banyak perusahaan
dewasa ini merigionalkan program pemasaran produknya, dengan
melokalkan produk, iklan, promosi dan usaha penjualan agar sesuai
dengan kebutuhan masingmasing regional, kota, bahkan kompleks
perumahan.
2. Segmentasi Demografi
Segmentasi pasar demografik adalah membagi pasar menjadi kelompok
berdasarkan pada variabel seperti jenis kelamin, umur, status perkawinan,
jumlah keluarga, umur anak, pendapatan, jabatan, lokasi geografi,
mobilitas, kepemilikan rumah, pendidikan, agama, ras atau kebangsaan.
Faktor-faktor demografik ini merupakan dasar paling populer untuk
membuat segmen kelompok konsumen. Alasannya utamanya, yakni
kebutuhan konsumen, keinginan, dan mudah diukur. Bahkan, kalau
segmen pasar mula-mula ditentukan menggunakan dasar lain, maka
karakteristik demografik pasti diketahui agar mengetahui besar pasar
sasaran dan untuk menjangkau secara efisien.
3. Segmentasi Psikografik
Segmentasi psikografik adalah membagi pembeli menjadi kelompok
berbeda berdasarkan pada karakteristik kelas sosial, gaya hidup atau
kepribadian. Dalam kelompok domografik, orang yang berbeda dapat
mempunyai ciri psikografik yang berbeda.

25
KRITERIA PRODUSEN DALAM MEMBIDIK SEGMENTASI PASA DALAM PT UNILEVER
SEPERTI PRODAK KECAP BANGO

 Terukur

Segmen pasar harus dapat membantu perusahaan dalam mengukur potensi pasar,
daya beli konsumen serta ukuran alokasi sumberdaya.

 Banyak

Segmen tersebut harus menghasilkan profit yang besar untuk dilayani

 Dapat diakses

Segmen tersebut harus mudah dijangkau para konsumen untuk menghasilkan


kepuasan konsumen dan mempengaruhi profit dari produsen tersebut.

 Dapat Dibedakan

Segmen tersebut dapat dibedakan dengan jelas, maksudnya adalah setiap produk
yang dihasilkan harus dapat dibedakan dengan produk lain atau produk kompetitif
lain untuk memberi ciri khas pada produk tersebut

 Dapat dilayani

Segmen tersebut dapat dijangkau dengan sumber daya yang dimiliki produsen
tersebut, dengan berbasis pada efisiensi produsen tersebut untuk menghasilkan
profit yang sebesar-besarnya dari modal yang sekecil-kecilnya.

26
SEGMENTASI

Segmentation adalah upaya memetakan atau pasar dengan memilah-


milahkan konsumen sesuai persamaan di antara mereka. Pemilahan ini bisa
berdasarkan usia, tempat tinggal, penghasilan, gaya hidup, atau bagaimana cara
mereka mengkonsumsi produk.

Kecap Bango memiliki berbagai macam kemasan mulai dari kemasan botol kaca
sampai kemasan botol plastik yang bervariasi ukurannya. Jadi kita bisa memilih
ukuran apa saja yang sesuai dengan kebutuhan, suasana dan tentunya budget kita

Demografis

Usia 2 tahun seperti anak anak , anak sangat suka sekali jika olahan ini
dicamprkan ke jenis makanan atau lauk yang sedan meraka lahap .usia 15 sampai
35 tahun yakni Remaja dan Dewasa

Perempuan dan Laki-laki sama-sama bisa mengonsumsi produk ini.

Harga Mulai dari Rp1.500 - 3000, saja sudah bisa mengonsumsi produk ini
karena harga Teh Botol Sosro sangat terjangkau.

Geografis

Baik yang berada di perkotaan maupun di pedesaan. Dan dapat di beli di warung-
warung kecil di perdesaaan.

Psikografis

Pelajar, Mahasiswa, Karyawan, PNS, Pengusaha, Buruh dan berbagai jenis


pekerjaan lainnya bisa mengonsumsi produk ini.

Gaya hidup: Penikmat Manis yang bisa dinikmati kapanpun waktunya.

Mulai dari masyarakat menengah kebawah sampai masyarakat menengah keatas


bisa mengonsumsi minuman ini.

27
Ada beberapa strategi pemasaran yang tepat dijalankan untuk produk Kecap
Bango di tengah-tengah kompetitor yang mulai bermunculan :

1. Iklan di media cetak maupun televisi dengan jalan endors terhadap tokoh
terkemuka yang kompeten terhadap produk minuman ini
2. Menekankan positioning bahwa Kecap Bango bukan semata-mata
makanan untuk tertentu, tapi bias saja di campurkan dalam memenuci cita
rasa yang lezat di adukkan ke dalam makann baik ringan dan yang
mengandungg kuah dan bisa dipakai kapan saja dan dalam kondisi apa
saja.
3. Penambahan varian kemasan bukan pada rasa ataupun ingredient, dengan
jalan meluncurkan kemasan botol plastik isi 200 ml yang berharga hanya
Rp. 2.500,-. Dengan demikian, hal ini dapat memperluas Kecap Bango ke
segmen-segmen konsumen yang lebih rendah

TARGET MARKET

Setelah memetakan pasar, tahap targeting seperti namanya adalah


membidik targetmarket yang telah kita pilih dalam analisa segmentasi pasar.
Dalam hal ini tentu sajaserangkaian program pemasaran yang dilakukan harus pas
dengan karakteristik pasar sasaran yang hendak kita tuju.

Target pasar yang dituju oleh Kecap Bango terbagi dalam dua segmen inti yaitu:

• Kalangan usia 2 tahun 18-35 tahun dengan aktivitas yang dinamis.

Keluarga, khususnya membidik keluarga dari pasangan muda yang cenderung


ingin menikmati penambah adukan cita rasa makanan bersama-sama diruang
keluarga. Ini terlihat dari kemasan produk family ukuran 1L. Dalam komunikasi
pemasarannya, pasar dididik untuk menyadari bahwa dalam aktivitas sehari-hari
bahwa menambahkan Kecap Bango dapat meningkatkan mood untuk makan.

28
POSITIONING

Kecap Bango untuk siapa saja.

Apabila target pasar sudah jelas, positioning adalah bagaimana kita menjelaskan
posisi produk kepada konsumen. Apa beda produk kita dibandingkan kompetitor
dan apa saja keunggulannya.

Kecap Bango melakukan positioning dengan mengedukasi masyarakat agar tidak


merasa aneh untuk meminum teh dalam kemasan botol dan dengan diasajikan
dingin. Karena pada awal kemunculan produk, masyarakat Indonesia masih
terbiasa untuk minum teh yang disajikan panas. Ternyata proses diferensiasi yang
dilakukan Kecap Bango membuahkan hasil baik, sehingga Kecap Bango dikenal
sebagai penambah adukan makanan dalam kemasan botol yang dapat memberikan
kesegaran. Dalam perkembangannya, untuk bersaing dengan competitor Kecap
Bango mulai melakukan kampanye bahwa dengan mengkonsumsi teh akan
membuat tubuh menjadi sehat, karena teh mengandung anti oksidan. Hal ini
menambah keunggulan kompetitif dari Kecap Bango.

Pengukuran terhadap kekuatan merek atau Top Brand Index (TBI) tersebut
berdasarkan hasil survei dari Frontier Consulting Group. Pengukuran ini
menggunakan tiga parameter, yaitu mind share, market share, dan commitment
share. Mind share mengindikasikan kekuatan merek di dalam benak konsumen
kategori produk bersangkutan. Market share menunjukkan kekuatan merek di
dalam pasar tertentu dalam hal perilaku pembelian aktual dari konsumen.
Commitment share menjelaskan kekuatan merek dalam mendorong konsumen
untuk membeli merek terkait di masa mendatang

29
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kesimpulan yang dapat diambil dalam makalah ini adalah:
 Pendekatan penjualan dan promosi penjualan akan efektif dan efisien apabila
dirancangdengan menerapkan pola regionalisasi atau diterapkan di daerah-daerah atau
kawasantertentu. Unilever sudah menerapkan pola regionalisasi karena Unilever telah
memilikipabrik-pabrik atau juga cabang perusahaan di tiap-tiap negara
 Strategi-strategi yang ditempuh PT. Unilever ini sangat baik dalam dunia usaha
sehingga kendala dan masalah yang dihadapi sangat sedikit dan tidak menjadi masalah
besar dalampeusahaan besar ini.
 Strategi promosi yang dapat dilakukan oleh PT. Unilever yaitu:
1.Periklanan
2.Promosi Penjualan
3.Hubungan Masyarakat dan Publisitas
4.Penjualan Secara Pribadi
5. Pemasaran Langsung
 Sangat baik dalam dunia usaha sehingga patut ditiru perusahaan lain
disamping kualitas yang bagus

30
B. SARAN
Dalam masalah yang dihadapi PT. Unilever yaitu mengenai penipuan kupon
yang diselipkan dalam produk kemasan. Sebaiknya diadakan penyuluhan mengenai hal
tersebut kepadamasyarakat sehingga konsumen tidak merasa dirugikan. dan
penanganan serius dalam tindak penipuan kupon tersebut. Kesetiaan pelangaan
menjadi kunci sukse tidak hanya dalam jangka pendek tetapikeunggulan bersaing
yang berkelanjutan. Contohnya seperti sabun kecantikan merek Lux,yang
merupakan sabun kecantikan pertama yang masuk ke pasaran di Indonesia. Sabunkecantikan
merek Lux memperluas jenis produk sabun mandinya, yang tidak hanya
sabunmandi yang berupa batangan padat tetapi juga berupa sabun mandi cair.Merek perlu
dipersepsikan sebagai produk yang berkualitas tinggi, sehingga konsumen
dapatmemahami sebuah produk hanya melalui eksistensi, fungsi, citra dan mutu.
Kualitas di matakonsumen lebih bersifat subyektiif, tergantung bagaimana
persepsi konsumen terhadap produk itu.

31
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/9186790/Competing_In_Global_Marketplace_Bersaing_Di_Pasar_Global_

http://antoghdoank.mhs.narotama.ac.id/2014/06/14/manajemen-strategi-perusahaan/unileverkecap bango

http://swa.co.id/business-strategy/management/empat-strategi-business-excellence-unileverbango

https://siskarachman.wordpress.com/category/persaingan-bisnis-internasional-dan-nasional

http://id.wikipedia.org/wiki/Unileverl

32

Anda mungkin juga menyukai