MAKALAH
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Pemasaran
Dosen : Dr. Sri Wahyuni Mega Hastuti, Dra., M.Si.
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS ISLAM KADIRI
2017
1
BAB I. PENDAHULUAN
2
Kalimantan. Selain itu, tagline juga menjadi pelajaran baru bagi manajemen PT Dua
Kelinci bahwa tagi line yang sepele ternyata bisa menjadi senjata yang sangat ampuh
untuk mencuri pasar. Strategi pemasaran yang sering dilakukan dalam memasarkan
produknya melalui media periklanan adalah membidik segmen pasar tertentu. Dalam
menghadapi pasar bebas di era global tentunya strategi ini sangat efisien dan tepat,
karena sesuai faktor pasar, seperti: geografis, demografis, psikologis, dan behavioristik.
(Lukitaningsih, 2013)
Kemudian PT Dua Kelinci dan Artex menggali informasi apa yang bisa
ditonjolkan dari produk Sanghai PT Dua Kelinci yang belum pernah di iklankan. Dari
diskusi kecil yang telah diselenggarakan, mandapatkan hasil bahwa masyarakat juga
takut dengan makanan yang ditambahi bahan kimiawi, misalnya pewarna, dan pemanis
karena bisa mengandung unsur karsinogenik. Akhirnya tim PT Dua Kelinci dan Artex
bersepakan mengkomunikasikan sanghai PT Dua Kelinci dengan tagline “tanpa pemutih
dan tanpa pemanis buatan” yang juga dipasang di kemasan dan juga iklan kacang atom.
Hanya saja untuk iklan Artex mencari endorser wanita karena lebih efektif untuk
menyampaikan pesan.
Promosi yang dilakukan sangat intensif, semua media dipakai. Untuk radio dan
koran dilakukan didaerah karena PT Dua Kelinci menggarap pasar luar jawa karena
dijawa keberadaan pesaing masih terlalu kuat sedangkan di sumatra, kaliantan dan
sulawesi, posisi PT Dua Kelinci dan Garuda cukup berimbang. Begitupun dengan
Upaya yang diterapkan PT. Dua Kelinci Cabang Kendari dapat dikategorikan cukup
baik. Dimana dari 3 cara pokok perusahaan ini terapkan dapat tercapai dengan baik, 3
cara pokok tersebut adalah mendapatkan laba, menunjang pertumbuhan perusahaan dan
mencapai volume penjualan (Rumagia, 2017)
Perjuangan PT Dua Kelinci untuk bangkit tidaklah mudah jika hanya
bermodalkan kecerdikan mencari peluang. Keberanian menghadapi persaingan yang
tidak sehat dan menggunakan pikiran jernih sangat dibutuhkan. Menurut Lisa Fecilia,
Strategi yang dikembangkan PT Dua Kelinci memang efektif dan jeli. Aspek
komunikasi memang bisa mencari ruang differensiasi. Komunikasi telah meningatkan
citra dan brand recall dari pelnggan potensial PT Dua Kelinci. Tapi kontinuitas harus
terjaga, dan inovasinya juga harus diikuti pengembangan pada aspek lain. Sebaiknya PT
Dua Kelinci dan Garuda tak perlu konfrontatif karena potensi pasar yang belum digarap
3
masih sangat besar. Mestinya bukan diorientasikan mengambil pasar tapi mengedukasi
konsumen yang selama ini mengkonsumsi kacang tanpa merek ke produk kacang yang
bermerek.
4
BAB II. PEMBAHASAN
5
Perusahaan ini selalu menjunjung tinggi program manajemen kualitas yang
mana setiap karyawan bertanggung jawab penuh atas produk masing-masing yang
kemudian dikhususkan kepada Divisi Quality Control (QC) atau Quality Assurance
(QA) yang dilakukan mulai dari proses pengadaan bahan baku hingga pengiriman
dalam produksi. Dua Kelinci juga menyediakan fasilitas laboratorium yang meliputi
Laboratorium Mikrobiologi, Kimia Pangan, Limbah, Organoleptik dan lain-lain
yang dibantu dengan tenaga-tenaga ahli di bidangnya. Selain itu, Dua Kelinci juga
dibantu oleh Divisi Riset dan Pengembangan guna menyempurnakan dan
mengembangkan produk-produk demi memanjakan konsumen-nya dengan
menggunakan mesin-mesin berteknologi modern yang dapat menjaga kualitas dan
rasa. Saat ini produk Dua Kelinci tidak hanya mampu memenuhi permintaan
konsumen dalam negeri saja, namun juga mampu hingga menembus pasaran
internasional, seperti Australia, Brunei Darussalam, Filipina, Malaysia, Singapura,
Thailand, Hong Kong, China, Saudi Arabia, Amerika Serikat, Kanada dan beberapa
negara lain di Eropa. Beberapa produk Dua Kelinci antara lain Kacang Garing "Dua
Kelinci", Garlic Nut, Sanghai, Supernut, Kacang Sukro, Snack Tic Tac, Sir Jus, Jus
Cup dan beberapa varian produk makanan dan minuman lainnya.
6
3. Bersaing dalam kualitas dengan menjadi efisien dan menerapkan teknologi baru,
dan tetap responsif terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen di Indonesia
dan internasional.
Tujuan :
Memproduksi produk halal yang terbaik dan teraman untuk dikonsumsi.
Meningkatkan produktivitas dan daya saing melalui aplikasi teknologi terkini
dan mengembangkan produk secara berkesinambungan.
KACANG POLONG
LOW FAT
MIXNUT
KACANG KORO
MARNING
7
DUA KELINCI
KACANG SHANGHAI
8
2.4 Analisa SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat)
9
A. Identifikasi Faktor Internal
Identifikasi Faktor Internal Kekuatan
1. PT. Dua Kelinci Memiliki Standar ISO 9002 dan Standar HACCP.
PT. Dua Kelinci sudah diakui secara internasional untuk sistem manajemen
mutu dan manajemen keamanan pangan/HACCP, serta kehalalan pangan yang
diakui secara nasional.
2. Standar Quality Control Yang Ketat.
PT. Dua Kelinci telah mengaplikasikan cold storage berkapasitas besar untuk
menampung bahan baku, berhasil mengembangkan mesin berteknologi terkini,
seperti mesin continuous cooking, continuous drier/roaster dan continuous frier,
serta emiliki laboratorium yang mendukung dalam pembuatan produknya.
Sehingga memberikan jaminan mutu produk yang dapat dipertanggung
jawabkan.
3. Terus Melakukan Pengembangan dan Diferensiasi Produk.
PT. Dua Kelinci mengembangkan produk berbasis biji-bijian. Salah satu yang
tengah dikembangkan yaitu produk berbasis jagung, di kembangkannya jagung
karena jagung tidak umum karena jagung ini khusus, empuk, dan tak lengket.
Pengembangan ini bukan hanya untuk product development, tetapi juga untuk
mengantisipasi semakin minimnya baha baku.
4. Mengadakan Wisata Industri.
PT. Dua Kelinci mengadakan wisata industri dengan mengajak para grosir untuk
membuktikan sendiri kualitas produk yang di produksi oleh PT Dua Kelinci.
Undangan bertandang langsung ke pabrik PT Dua Kelinci merupakan bagian
dari proses membangun “customer trust” (dalam hal ini para grosir). Lebih-lebih
karena para grosir melihat produk yang mereka jual diproses dengan mesin-
mesin modern terjamin kebersiha dan mutunya. Pada intinya, PT Dua Kelinci
mau membangun trust menyangkut kuantitas dan kualitas produknya. Ini di
tambah pula dengan personal touch kepada para pelanggannya itu.
5. Memiliki Kurang Lebih 10.000 Grosir Yang Tersebar Di Seluruh Nusantara.
PT Dua Kelinci sendiri sangat mengandalkan 10.000 grosir yang tersebar di
seluruh nusantara. Di pasar ekspor pun, PT Dua Kelinci tetap mengandalkan
jaringan keagenan yang ada (ada 30-an agen di luar negeri), dan sudah
10
merambah Asia, Australia, Amerika, dan Timur Tengah. Meski begitu, pasar
terbesar tetaplah Asia dan khususnya Indonesia.
Identifikasi Faktor Internal Kelemahan
1. Produk Kacang Dari Brand / Kompetitor Lain Lebih Melekat Di Hati
Masyarakat.
Produk Kacang Garuda lebih dikenal oleh masyarakat karena selain lebih dulu
dipasarkan, harganya pun juga terjangkau.
2. Pernah Dituduh Membohongi Konsumen Dengan Iklan Bebas Kolesterolnya.
PT. Dua Kelinci pernah mengiklankan produknya dengan tagline bebas
kolesterol. Banyak pemberitahuan yang menyudutkan, bahkan ada tuntutan agar
produknya ditarik dari pasar. Akibat itu, PT Dua Kelinci sempat stag selama
lima tahun. Tapi, Hadi Sutiono selaku pemilik perusahaan tidak patah arang, ia
bangkit untuk memutar roda bisnisnya lagi dengan cara terus menerus
mengedukasi pasar bahwa produknya nyata bebas kolesterol. Salah satunya
dengan mengundang para grosir untuk melihat sendiri proses produksi mereka.
11
3. Pengembangan Produk Selain Kacang.
Agar tetap eksis, PT. Dua Kelinci juga harus melihat bahwa pasar kacang juga
harus dikritisi. Soalnnya, kaum muda terutama anak-anak kecil kini cenderung
jarang suka kacang. Karena itu, pengembangan dan diferensiasi produk penting
di lakukan.
4. SDM Yang Professional.
Untuk mendapatkan pasar yang lebih luas, pimpinan harus menciptakan
lingkungan kerja yang nyaman untukkaryawan. Hal ini dibuktikan oleh
pimpinan PT. Dua kelinci yaitu berhasil menciptakan lingkungan kerja yang
memungkinkan seluruh karyawan merasa dimanusiakan. Selain itu, juga berhasil
menciptakan total quality management dimana seluruh karyawan terlibat
mewujudkan tujuan bersama.
5. Menggali Informasi Kepada Konsumen
Dengan mendengarkan keluhan dari konsumen mengenai kacang, maka PT. Dua
Kelinci dapat memberikan strategi dan inovasi baru sehingga target pasar dapat
terpenuhi.
6. Bekerja sama dengan PT. Garuda Indonesia untuk menyediakan makanan ringan
selama perjalanan.
Terciptanya kerja sama dengan PT. Garuda Indonesia, maka akan membuat PT.
Dua Kelinci semakin terkenal dan semakin memperluas pangsa pasar hingga ke
manca negara. Dikarenakan PT. Garuda Indonesia tidak hanya melayani
penerbangan domestik saja melainkan juga penerbangan internasional. Karena
dengan adanya istilah menjadi “ teman selama perjalanan “ maka akan membuat
produk PT. Dua Kelinci semakin diminati khalayak ramai dari bebagai kalangan
serta berbagai usia.
12
Direktorat Jenderal Hak Atas Kekayaan Intelektual (Ditjen HAKI), menggugat
dua kelinci di pengadilan Niaga Semarang. Selain itu, PT. Dua Kelinci pernah
dituduh membohongi konsumen dengan iklan bebas kolestrol. Banyak
pemberitahuan yang menyudutkan,bahkan ada tuntutan agar produknya ditarik
dari pasar. Akibat hal itu, PT. Dua Kelinci sempat stag selama lima tahun.
2. Bahan Baku Menjadi Minim Dan Langka Sewaktu-Waktu.
Minimnya bahan baku harus menjadi hal yang harus diperhatikan, sebab, apabila
bahan baku yang dibutuhkan tidak dapat mencukupi produksi maka dapat
menurunkan produksi. Selain itu, keadaan cuaca juga harus diperhatikan karena
dapat menyebabkan gagal panen.
3. Pemasok Bahan Baku Pindah Ke PT. Yang Bergerak Di Bidang Yang Sama.
Hal ini menjadi ancaman bagi PT. Dua Kelinci apabila kepuasan suplayer tidak
terpenuhi. Suplayer yang merasa dirugikan atau mendapatkan harga lebih tinggi
dari perusahaan lain rawan untuk berpindah.
13
Berdasarkan definisi tersebut di atas, dapat diketahui bahwa pemasaran mencakup
berbagai kegiatan secara terpadu. Artinya, untuk memperoleh hasil yang maksimal
meningkatkan penjualan dan akhirnya meningkatkan laba dan segala kegiatan harus
dilakukan bersama-sama, saling berhubungan dan saling mempertimbangkan satu sama
lain.
C. Konsep Strategi Pemasaran
Strategi pemasaran adalah gambaran besar yang memperlihatkan hal-hal yang akan
dilakukan perusahaan dalam pasar tertentu. Philip Kotlet (2000 : 98) mengatakan bahwa
strategi pemasaran merupakan prinsip yang menyeluruh untuk mencapai tujuan-tujuan
pemasaran dan bisnis yang mencakup keputusan-keputusan pengeluaran pemasaran,
bauran pemasaran dan alokasi pemasaran.
Dari beberapa defenisi strategi pemasaran di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
dalam menetapkan strategi pemasaran yang akan dijalankan oleh suatu perusahaan
harus lebih dahulu melihat situasi dan kondisi pasar serta nilai posisi pasar. Dengan
mengetahui keadaan dan situasi pasar dari produknya serat posisi perusahaan dalam
memasarkan produknya di pasar, maka akan ditentukan tujuan dan sasaran apa yang
diharapkan akan dapat dicapai dalam bidang pemasaran yang harus dilakukan untuk
mencapai tujuan dan sasarannya.
Menurut Coray dan Dolan (1991), strategi pemasaran suatu perusahaan terbagi
dalam hal berikut:
a. Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan menjadi layanan, mulai dengan
melakukan segmentasi pasar dan kemudian memilih pasar sasaran yang paling
memungkinkan untuk dilayani oleh perusahaan.
b. Perencanaan produk, meliputi produk spesifik yang dijual, pembentukan lini
produk dan desain penawaran individual pada masing-masing lini. Penetapan
harga, yaitu menentukan harga yang dapat mencerminkan nilai kualitatif dari
produk kepada pelanggan.
c. Penetapan harga
d. Sistem distribusi, yaitu saluran perdagangan grosir dan eceran yanf dilalui produk
hingga mencapai konsumen akhir yang akan membeli dan menggunakannya.
e. Komunikasi pemasaran (promosi), yang meliputi periklanan, personal selling,
promosi penjualan, direct marketing, dan public relation.
14
ANALISIS STRATEGI PEMASARAN DUA KELINCI
A. Pemilihan Pasar
Perusahaan PT Dua Kelinci pemilihan pasar sangat bermanfaat bagi perencanaan
pemasaran. Segmen pasar yang di bidik oleh PT. Dua Kelinci adalah dapat
mendistribusikan produknya di seluruh Indonesia . PT. Dua Kelinci saat ini sudah dapat
masuk di berbagai area di Indonesia dari sabang hingga merauke dan bahkan sudah
merambah pemasarannya sampai ke luar negeri. Artinya pemilihan pasar yang dibidik
oleh PT. Dua Kelinci telah tepat. PT. Dua Kelinci dapat membuka distribusi baru agar
pangsa pasar yang dibidik semakin luas atau dapat menurukan harga untuk menarik
presentasi pembelian dari pasar.
PT. Dua Kelinci juga membidik konsumen mulai dari anak-anak hingga orang
dewasa dengan berbagai macam produk yang dimiliki yang dapat dinikmati oleh
konsumen dari segala umur.
B. Perencaan Produk
1. Jenis Produk
PT. Dua Kelinci Cabang Kendari adalah perusahaan yang bergerak dibidang
distributor coustamer good atau makanan ringan, yang dimana proses produksinya
didukung dengan mesin-mesin produksi berteknologi modern, serta tim Riset dan
Pengembangan yang solid, Dua Kelinci telah mengembangkan dan memproduksi
beragam produk yang kini telah mencapai lebih dari 80 varian.
Ragam produk Dua Kelinci meliputi :
1) Kacang kulit,
2) Kacang bersalut tepung,
3) Produk kacang rendah lemak bermerek Lofet.
4) Produk makanan ringan berbahan dasar tepung,
5) Produk biji-bijian / serealia
2. Penetapan Harga
Harga merupakan satu-satunya unsur dari bauran pemasaran yang
memberikan pemasukan dan pendapatan bagi perusahaan itu sendiri. Disamping
itu harga merupakan unsur bauran pemasaran yang bersifat fleksibel, artinya dapat
berubah dengan cepat. Berbeda halnya dengan karakteristik produk atau
15
komitmen terhadap distribusi. Penetapan harga untuk PT. Dua Kelinci itu berasal
dari Pusat, tetapi ketika dijual di daerah terdapat kenaikan beberapa persen dari
harga yang telah ditetapkan oleh perusahaan sesuai dengan daerah distributor.
Untuk penjualan internasional Dua Kelinci menggunakan cara pemasaran kartu
kredit dengan menerima American Express, Master Card dan Visa. Pembenan
pada pembiayaan kartu kredit dilakukan ketika barang yang ada telah terima.
C. Sistem Distributor
Secara garis besar pendistribusian dapat diartikan sebagai kegiatan
pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang
dan jasa dari produsen kepada konsumen sehingga penggunaanyan sesuai dengan
yang diperlukan. Dengan kata lain proses distribusi merupakan aktivitas
pemasaran yang mampu menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi-fungsi
yang dapat merealisasikan kegunaan bentuk,tempat, waktu dan kepemilikan, dan
memperlancar arus saluran pemasaran secara fisik dan non fisik.
Adapun sistem distribusi yang dilakukan oleh perusahaan PT. Dua kelinci
menggunakan dua macam saluran distribusi yaitu sebagai berikut
Distributor
2. Terciptanya kerja sama dengan PT. Garuda Indonesia, membuat PT. Dua
Kelinci semakin terkenal dan semakin memperluas pangsa pasar hingga ke
manca negara. Dikarenakan PT. Garuda Indonesia tidak hanya melayani
penerbangan domestik saja melainkan juga penerbangan internasional.
Karena dengan adanya istilah menjadi “ teman selama perjalanan “ maka
akan membuat produk PT. Dua Kelinci semakin diminati khalayak ramai dari
bebagai kalangan serta berbagai usia.
E. Branding
Kekuatan utama PT. Dua Kelinci adalah fokus pada performa tinggi serta
manajemen yang inovatif. PT. Dua Kelinci berupaya menjadi brand kelas dunia
dengan terus memperkuat jaringan lokal dan global. PT. Dua Kelinci telah
17
berhasil mengekspor produk asli Indonesia berkualitas melalui jaringan distribusi
global yang luas. Pangsa pasar PT. Dua Kelinci tersebar di Asia, Australia,
Afrika, Timur Tengah, Eropa dan Amerika Utara. Produk PT. Dua Kelinci.
Dilihat dari segi kemasan, produk ini mempunyai kualitas yang bagus. Design
yang yang menarik dan degradasi warna yang bagus.
18
BAB III
KESIMPULAN
PT Dua Kelinci merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang
penyedia makanan ringan, yakni produk kacang garing. Dengan berkembangnya bisnis,
pada tanggal 15 Juli 1985, didirikanlah PT Dua Kelinci yang kini menjelma menjadi
produsen kacang terkemuka di Indonesia dengan menerapkan sistem manajemen
kualitas produk berstandar internasional. Pada tahun 2001 PT Dua Kelinci menunjuk
biro iklan “Artex n partner” untuk menghasilkan ide-ide kreatif yang belum pernah
dikeluarkan oleh biro iklan lainnya yakni dengan menggunakan ikon bebas kolesterol
serta dengan tagline “tanpa pemutih dan tanpa pemanis buatan” yang juga dipasang di
kemasan dan juga iklan kacang atom.
Dengan melihat hasil analisa SWOT faktor internal yang meliputi kekuatan dan
kelemahan serta melihat faktor eksternal yang meliputi peluang dan ancaman. Dapat
disimpulkan bahwa PT Dua Kelinci memiliki lebih banyak kekuatan dan peluang.
Dengan memanfaatkan strategi pemasaran yang baik, PT Dua Kelinci dapat terus
mengembangkan usahanya ke berbagai pangsa pasar. Strategi pemasaran yang
dilakukan PT. Dua Kelinci sudah tepat, yakni mendistribusikan produknya ke seluruh
Indonesia dan bahkan sudah merambah pemasarannya sampai ke luar negeri. PT. Dua
Kelinci juga membidik konsumen mulai dari anak-anak hingga orang dewasa dengan
berbagai macam produk yang dimiliki yang dapat dinikmati oleh konsumen dari segala
umur.
PT. Dua Kelinci memperkenalkan produknya pada masyarakat lokal maupun
internasional melalui sepakbola. Salah satunya menjadi sponsor resmi Real Madrid. PT.
Dua Kelinci juga telah bekerjasama dengan PT. Garuda Indonesia dalam hal penyediaan
makanan ringan selama perjalanan penerbangan. Ini merupakan salah satu cara promosi
PT. Dua Kelinci untuk mengenalkan produknya di dalam dan luar negeri, dan strategi
ini dianggap berhasil dan telah memberikan hasil yang positif.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://duakelinci.co.id/id/our-product/.
Rumagia, Siti rahma., Utha, Arifin dan Mustakim. 2016. Analisis Strategi Pemasaran
Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Kacang Kulit dan Snack / Tictac Pada PT.
Dua Kelinci Cabang Kendari. Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Administasi
Universitas Halu Oleo Kendari, diunduh pada 28 Desember 2017.
Wibowo, Dimas Hendika., Arifin, Zainul dan Sunarti. 2015. Analisis Strategi
Pemasaran Untuk Meningkatkan Daya Saing UMKM (Studi pada Batik Diajeng Solo).
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB) Vol. 29 No.1, diunduh pada 28 Desember 2017.
20