PENDAHULUAN
Indonesia, terbuktikan dengan banyaknya variasi serta merek dari produk kategori
merupakan bagian budaya kehidupan di Indonesia dan aneka jenis makanan ringan
adalah aneka jenis kerupuk dan keripik. Beberapa analisis bahkan menunjukkan
bahwa stress karena resesi ekonomi justru mendorong konsumsi makanan ringan.
disebut sebagai impulse products. Makanan ringan dikonsumsi bukan karena lapar,
tetapi karena impulse untuk ngemil. Sebab itu, makanan ringan tidak semata-mata
experiences serta healthy inilah maka industri perlu selalu berinovasi. Industri
makanan ringan diprediksi akan tetap tumbuh dengan kuat. Packaged Facts
hingga 2013 dan akan terus tumbuh tiap tahunnya. Hal ini didukung dengan
ini.
1
2
pada bulan April 2015 bahwa terjadi penurunan Indeks Keyakinan Konsumen
(IKK) menjadi 107,4 apabila dibandingkan pada bulan Maret 2015 yaitu sebesar
116,9 dan 118,2 pada Maret 2014. Namun demikian, IKK bukan merupakan satu-
satunya alat ukur yang dapat menentukan prospek penjualan untuk perusahaan
konsumen. Hal tersebut dapat dipastikan pada pertumbuhan penjualan emiten yang
memproduksi makanan ringan ini. Penjualan Indofood CBP (ICBP) pada divisi
makanan ringan tumbuh sebesar 57,7% sejak perusahaan tersebut didirikan tahun
2009, dari Rp 0,2 triliun menjadi Rp 2 triliun. Pertumbuhan yang solid ini dilatar
rumah tangga Indonesia berada dalam posisi net saving, dimana posisi tersebut
bertahan setidaknya sejak tahun 2011. Disamping itu, sebesar 73% dari rumah
Sementara itu, tingkat rasio pembayaran utang dari sebahagian besar rumah tangga
dibawah 30% yang merupakan posisi aman, serta posisi total utang terhadap
pendapatan yang berada pada tingkat 19%, hal ini menunjukkan rumah tangga
Indonesia dalam kedaan posisi keuangan yang likuid. Kesimpulan atas penjelasan
diatas adalah bahwa pasar kategori makanan ringan telah memberikan pengaruh
yang cukup besar bagi pertumbuhan pasar dan hal ini menunjukkan bahwa
pelaku bisnis makanan ringan terus berkompetisi untuk memunculkan ide-ide dan
Chitato Potato Chips adalah makanan ringan berbahan dasar kentang yang
diproduksi oleh PT. Indofood Fritolay Makmur yang merupakan anak perusahaan
dari PT. Indofood, sebuah produsen makanan yang cukup besar di Indonesia
merupakan salah satu merek kategori produk makanan ringan yang ikut
kentang,
Chitato Potato Chips disukai oleh banyak orang dari berbagai kalangan di
banyak yang menjadikan kentang sebagai makan pokok pengganti nasi dibeberapa
daerah di
Indonesia maupun dunia. Menurut informasi yang diperoleh dari Product Brief
Chitato 2008, Chitato sudah hadir di pasar makanan ringan (snack) Indonesia sejak
tahun 1994. Tidak heran jika brand awareness Chitato selalu menempati posisi
Tabel 1.1
Top Brand Index Keripik Kentang Olahan
TBI TBI TBI TBI
Merek
2013 2014 2015 2016
Chitato 58,3% 56.1% 57.0% 58.3%
Mister Potato 13,5% 12.3% 12.2% 14.2%
Lays 10,8% 11.2% 8.3% 13.2%
Leo 5,9% 6.2% 7.0% 3.5%
Piattos 6,6% 5.4% 6.5% 4.1%
Sumber : www.topbrand-award.com
Chitato Potato Chips terus melakukan inovasi-inovasi terutama dari sisi
produk yaitu kemasan dan rasa. Dari sisi kemasan produk, Chitato kini hadir
dengan kemasan yang lebih berwarna-warni untuk menarik konsumen. Dan dari sisi
rasa, Chitato hadir dengan berbagai varian rasa yang lebih mantap. Hal ini
4
dilakukan agar dapat terus hidup di tengah persaingan pasar kategori produk
Awal tahun 2016, Chitato mengumumkan varian rasa baru yaitu Chitato
baru yang dilakukan oleh PT Indofood, hal ini karena konsumen mie instan
memiliki karakteristik sangat beragam, mereka dapat dari segmentasi manapun baik
mie instan lebih cenderung memiliki model pembelian ulang jenis straight rebuy
artinya, mereka melakukan pembelian rutin dengan bentuk produk yang sedikit
Konsumen yang mengkonsumsi mie instan ingin praktis dan serba cepat,
sesuai dengan karakter mie instan yang harganya murah, mudah mendapatkannya,
yang cepat saji atau instan kian digemari sebagai substitusi nasi. Brand Indomie
menjadi brand nomor satu di Indonesia dalam kelompok mie instan dalam kemasan,
hal ini dapat dilihat bahwa setiap tahunnya brand Indonesia tetap menduduki
peringkat teratas
Viral Chitato Rasa Indomie Goreng ini dibawa ke dunia offline oleh Indofood
(produsen Chitato dan Indomie), lewat penyediaan produk Chitato varian baru ini
5
strategi dimana konsumen dibuat penasaran dan berusaha mengalamai first moment
second moment of truth. Saat mereka membuka kemasan Chitato rasa Indomie
Goreng, mencium aromanya untuk pertama kali, dan mencoba menggigit kepingan
Hal yang terjadi sebelumya sudah pasti demikian dahsyat, stimulus datang
produk tersebut. The zero moment of truth (ZMOT). Moment ini didapat dari
review dan testimoni konsumen lain yang membagikan kesan yang didapat setelah
mencoba pertama atau kedua kalinya, atau disebut ultimate moment of truth
(UMOT).
Produk Chitato dengan rasa Indomie goreng ini merupakan sebuah bentuk
inovasi yang menarik yang dilakukan oleh Indofood selaku produsen dari kedua
produk tersebut. Inovasi tersebut memang bisa dikatakan cukup sederhana dalam
artian tidak menghasilkan sebuah produk yang benar-benar baru dari awal. Tapi
juga inovasi tersebut dapat dikatakan jenius karena kecerdikan Indofood yang
keunggulan dari kedua produk tersebut. Kedua produk tersebut memiliki value
brand yang sangat kuat dan pemimpin di pasar masing-masing. Chitato telah lama
Indonesia. Manfaat yang besar utamanya memang akan lebih dirasakan oleh
Chitato, karena Chitato rasa Indomie goreng adalah perluasan varian produk dari
Chitato rasa Indomie Goreng ini tidak akan meng”kanibal” Indomie goreng,
karena bentuk produk yang jelas berbeda. Bahkan bisa diartikan bahwa dengan
mengkonsumsi Chitato rasa Indomie goreng merupakan alternatif lain dari cara
mengkonsumsi mie goreng. Chitato juga tidak perlu khawatir bahwa varian rasa
produk yang baru. Dari sisi pemasaran, penambahan varian rasa Indomie goreng ini
Indomie goreng, dan karenanya bisa menjadi pintu masuk bagi Indofood untuk
merek yang digabungkan menciptakan tampilan konsumen yang lebih luas dan
memperluas merek yang sudah ada kedalam suatu kategori yang mungkin sulit jika
Indofood bisa jadi sedang mempromosikan pada tahap awal produk Chitato
rasa Indomie goreng sekaligus melakukan test pasar bagaimana respon awal
pada dua aspek kunci, yakni aspek kebaruannya dan aspek penerapannya. Jika
idenya baru namun belum atau tidak bisa diterapkan, maka ide tersebut belum dapat
dianggap sebagai ide yang inovatif. Inovasi menjadi penting bagi perusahaan untuk
dunia usaha.
7
dengan latar belakang masalah yang ada. Dari uraian latar belakang masalah,
produk co-brand ?
produk co-brand ?
produk co-brand ?
Untuk dapat melaksanakan penelitian ini dengan baik dan mengenai sasaran,
maka peneliti harus mempunyai tujuan, adapun tujuan dari penelitian ini adalah
menguji pengaruh:
produk co-brand
8
produk co-brand
1. Bagi Manajemen
2. Bagi Investor
sumber informasi sebagai bahan pertimbangan kepada semua pihak yang akan
propsal skripsi ini, sehingga keterangan yang didapat dari skripsi ini dapat tersusun
dengan baik dan terperinci. Masing-masing bab dapat secara singkat menjelaskan
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
dalam proposal skripsi ini. Di dalam bab ini juga menjelaskan tentang