Anda di halaman 1dari 10

Buatlah Skema Proses Bisnis Perusahaan; (Contoh Nyata)

Jelaskan bagaimana prosesnya ?

Siapa saja penggunanya ?

Dimana letak penggunaan Sistem Informasi dalam perusahaan tersebut ?

Sebutkan apa hubungan sistem informasi dalam perusahaan tersebut ?

PT. Indofood CBP Sukses Makmur


PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. merupakan salah satu perusahaan mie instant dan
makanan olahan terkemuka di Indonesia yang menjadi salah satu cabang perusahaan yang
dimiliki oleh Salim Group. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Cabang Bandung
didirikan pada bulan Mei 1992 dengan nama PT Karya Pangan Inti.

Pada tahun 1994, terjadi penggabungan beberapa anak perusahaan yang berada di lingkup
Indofood Group, sehingga mengubah namanya menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur
Tbk. yang khusus bergerak dalam bidang pengolahan mie instan. Divisi mie instan
merupakan divisi terbesar di Indofood dan pabriknya tersebar di 15 kota, diantaranya Medan,
Pekanbaru, Palembang, Tangerang, Lampung, Pontianak, Manado, Semarang, Surabaya,
Banjarmasin, Makasar, Cibitung, Jakarta, Bandung dan Jambi, sedangkan cabang tanpa
pabrik yaitu Solo, Bali dan Kendari. Hal ini bertujuan agar produk yang dihasilkan cukup
didistribusikan ke wilayah sekitar kota dimana pabrik berada, sehingga produk dapat diterima
oleh konsumen dalam keadaan segar serta membantu program pemerintah melalui
pemerataan tenaga kerja lokal.

Visi dan Misi yang ditunjukan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah realistik,
spesifik, dan meyakinkan yang merupakan penggambaran citra, nilai, arah dan tujuan untuk
masa depan perusahaan.

Visi : “Menjadi perusahaan yang dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan produk
bermutu, berkualitas, aman untuk dikonsumsi dan menjadi pemimpin di industri makanan”.

Misi : “Menjadi perusahaan transnasional yang dapat membawa nama Indonesia di


bidang industri makanan”

Bahan Baku (Input) PT. Indofood CBP Sukses Makmur

Bahan Baku Utama

Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan beberapa bahan baku dalam pembuatan mie
instan. Bahan baku yang digunakan didatangkan dari beberapa perusahaan yang telah
memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Adapun bahan baku tersebut
adalah :
1. Tepung Terigu
Tepung terigu diperoleh dari biji gandum yang digiling. Fungsi tepung terigu dalam
pembuatan mie instan adalah untuk memberi atau membentuk adonan selama proses
pencampuran, menarik atau mengikat bahan lain dan mendistribusikan secara
merata, mengikat gas selama proses penggorengan, membentuk struktur mie instan,
serta sebagai sumber karbohidrat dan protein.
Divisi Noodle, PT ISM, Tbk menggunakan 3 jenis tepung terigu sebagai bahan baku
utama, yaitu strong flour (tepung keras cap Cakra Kembar), medium flour (tepung
setengah keras cap Segitiga Biru) dan soft flour (tepung lunak cap Segitiga Hijau).
Ketiga jenis tepung tersebut mempunyai klasifikasi khusus sehingga akan
disesuaikan untuk tujuan penggunaan berbeda dan sudah mengandung telur
sehingga mempunyai kadar protein tertentu. Hal ini dimaksudkan untuk
memudahkan penanganan dalam proses pembuatan mie instan. Adapun standar
bahan baku tepung terigu dapat terlihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Standar Bahan Baku Tepung Terigu

No. Jenis Tepung pH Kadar Air Gluten (%) Protein (%)


(%)
1. Cakra Kembar 5,5-6,8 14,5 (max) 31 (min) 13
2. Segitiga Biru 5,5-6,8 14 (max) 25 (min) 10,5-11,5
3. Segitiga Hijau 5,5-6,8 14 (max) 21 (min) 9

Tepung terigu cap Cakra Kembar adalah terigu yang bermutu paling baik untuk pembuatan
roti dan mie karena memiliki kandungan protein yang paling tinggi, yaitu sebesar 13 % yang
dihasilkan dari 100% hard wheat.

2. Tepung Tapioka
Tepung tapioka digunakan untuk membentuk tekstur mie menjadi lebih keras,
sehingga adonan mudah dibentuk sesuai dengan yang diinginkan. Tepung tapioka
yang baik digunakan untuk pembuatan mie instan adalah memiliki pH 4-8 dan
kadar pati 80%. Tepung tapioka ini diperoleh dari perusahaan Darma Grindo,
Lampung. Tepung tapioka ini dikemas dalam karung dengan berat per karung 50
kg.
Bahan Baku Penunjang
1. Air;
Air digunakan untuk membentuk tekstur adonan dan gluten, mengkontrol
kepadatan dan suhu adonan, melarutkan garam dan bahan-bahan tambahan
lainnya, sehingga bahan-bahan tersebut dapat tersebar secara merata dalam
adonan. Air yang digunakan harus air bersih, baik secara kimiawi maupun
mikro biologis dan berasal dari Perusahaan Air Minum (PAM).
2. Alkali;
Alkali merupakan campuran dari zat antioksidan, pengemulsi, pengatur
keasaman, pengental, pengembang, pewarna, mineral dan penguat rasa yang
aman untuk dikonsumsi dan berfungsi untuk membuat bentuk, warna, rasa
dan mutu mie instan lebih baik.

Identifikasi kebutuhan bahan baku adalah penentuan jumlah bahan baku yang diperlukan
untuk produksi mendatang. Identifikasi tersebut dilakukan berdasarkan perkiraan penjualan
produk mie instan yang dihasilkan perusahaan dan pemakaian bahan baku pada periode
sebelumnya.

Pemasok Bahan Baku

PT. Indofood Sukses Makmur TBK Bandung bekerja sama dengan beberapa pemasok
(supplier) yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku (raw material) dan bahan pendukung
lainnya. Adapun supplier-supplier yang ditunjuk untuk pengadaan bahan baku dan bahan
pendukung produksi mie instan dapat dilihat dibawah ini.

Tabel 2 Supplier Raw Material

No Material Supplier Lokasi


1. Tepung Terigu Bogasari flour Mills Jakarta
2. Minyak Goreng Salim Ivomas Jakarta
3. Bumbu PT. Food Ingredient Cikampek
Development
4. Karton Packing Raci Pack Jakarta
Puri Nusa Bandung
5. Etiket Supermova Jakarta
Prima Makmur Jakarta
Respati Jakarta
Cipta Kemas Abadi Jakarta
Sistem pembelian dan penerimaan bahan baku pada Divisi Noodle, PT ISM, Tbk melibatkan
beberapa pihak yang saling berkepentingan menurut fungsinya dalam perusahaan, yaitu
Departemen ASP, PPIC, Purchasing (Pembelian), Ware House (Gudang), PDQC dan Finance
and Accounting. Ke enam bagian ini memegang peranan penting dalam pengadaan bahan
baku baik secara langsung maupun tidak langsung, sehingga produksi dapat berlangsung
karena ketersediaan bahan baku tersebut.

Sistem Persediaan Bahan Baku

Penyimpanan bahan baku berada pada wewenang Departemen Warehouse (Gudang). Dalam
manajemen gudang bahan baku Divisi Noodle , PT. ISM, Tbk terdapat penanganan bahan
baku, yaitu :

1. Penerimaan
Sebelum masuk gudang, bagian penerimaan barang digudang akan mengontrol
jumlah yang diterima berdasarkan pesanan (Purcashe Order) dan selanjutnya
Departemen Quality Control akan mengambil contoh untuk memeriksa mutu yang
telah ditetapkan. Perhitungan jumlah bahan baku tepung terigu dan tepung tapioka
akan disesuaikan dengan standar yang telah ditetapkan oleh Divisi Noodle, PT ISM,
Tbk. Tepung tapioka mempunyai berat 50 kg per zak, dan perusahaan telah
memperhitungkan rendemen, sehingga berat per zak 49,85 kg. Sedangkan untuk
tepung terigu, berat per zaknya 25 kg dan perusahaan juga telah memperhitungkan
rendemennya sehingga berat per zak 24,55-24,85 kg.
2. Penyusunan
Kegiatan pengeluaran bahan baku untuk jenis tepung dilakukan dengan cara
diangkat oleh kuli angkut. Setelah bahan baku diturunkan dari truk atau kontainer,
bahan baku terlebih dahulu ditumpuk secara bersilang agar saling mengunci antar
satu lapisan dengan lapisan lainnya di atas palet, sehingga bahan baku tidak
terkontak langsung dengan lantai. Tinggi tumpukan maksimal tepung adalah 10 zak
per palet.
3. Pengeluaran
Bahan baku yang dikeluarkan mengikuti sistem First In First Out (FIFO) yaitu
bahan baku yang pertama masuk ke gudang dikeluarkan lebih dahulu dari gudang
untuk proses produksi. Hal ini berkaitan dengan sifat bahan baku yang mempunyai
batas kadaluarsa dan kerugian akibat penyimpanan yang terlalu lama. Bahan baku
tepung terigu mempunyai batas penyimpanan di gudang bahan baku, yaitu satu
bulan. Pada cuaca panas, penyimpanan melebihi satu bulan akan menimbulkan kutu
pada tepung terigu.

Proses Produksi yang Terjadi di PT. ISM

Proses pembuatan mie instan terdiri dari 8 tahap dan yang terjadi pada setiap tahap adalah :

a) Mixing atau Pencampuran


Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang
terdiri dari material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa
ingredient yang ditentukan) sehingga diperoleh adonan yang merata atau homogen.
Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek dan tidak perau atau dengan kata
lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini
berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35oC.
b) Pressing atau Pengepresan
Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin
pengepres adonan. Di dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press.
Adonan akan mengalami peregangan pada saat dipress dan terjadi relaksasi pada
saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat melalui roll press
sehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus
dengan ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis
mesin yang digunakan. Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 – 1,18
mm.
c) Slitting atau Pembentukan Untaian
Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap
dibentuk gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam
suatu laluan berbentuk segi empat yang disebut waving net, sehingga terbentuk
gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa jalur.
d) Streaming atau Pengukusan
Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter
secara kontinu dengan menggunakan istream box atau mesin yang memiliki tekanan
upa yang cukup tinggi dengan suhu tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung
selama dua menit dengan suhu pemanasan ± 65oC. Tujuannya adalah memasak mie
mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam proses streaming ini akan
terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan gelombang
mie bersifat tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan terlindungi dari
penyerapan minyak yang terlalu banyak pada proses penggorengan atau frying.
e) Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan
Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran
tertentu dan melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian
mendistribusikannya ke mangkok penggorengan. Mie dipotong dengan
menggunakan alat berupa pisau yang berputar.
f) Frying atau Penggorengan
Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok
pengorengan, kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal
ini minyak olein atau minyak goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu.
Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk mengurangi kadar air dalam mie dan
pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan adalah 4% sehingga
mie menjadi matang, kaku dan awet.
g) Cooling atau Pendinginan
Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas
untuk menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan
tersebut. Tujuan proses pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang
keluar dari proses penggorengan hingga diperoleh suhu ± 30°C sebelum dikemas
dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah sebelum dikemas maka
mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan
menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian
dalam etiket yang dapat menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses
pendinginan adalah kurang lebih dua menit.

Secara Sistematis alur proses produksi mie instan dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 2 Diagram Alur Produksi Mie Instan

Sumber daya yang terlibat dalam proses produksi pembuatan mie instan ini tidak terlalu
membutuhkan sumber daya manusia yang terlalu banyak karena pengerjaan produksi
dilakukan oleh teknologi mesin sehingga SDM yang dibutuhkan pada proses produksi sebatas
pengawas jalannya produksi.

Karakteristik perusahaan dalam melakukan kegiatan produksi yang dimiliki PT Indofood


CBP Sukses Makmur Tbk. yakni bersifat mass production, yaitu jenis barang yang diproduksi
relatif sedikit tetapi dengan volume produksi yang besar, permintaan produk tetap/stabil
demikian juga desain produk jarang sekali berubah bentuk dalam jangka waktu pendek atau
menengah.

Output Produksi PT. ISM

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi noodle merupakan salah satu cabang
perusahaan yang dimiliki Salim Group yang memproduksi mie instan. Jenis produk mie
instant yang dihasilkan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Bandung dapat dilihat
pada Tabel 3 berikut ini:

Tabel 3 Produk yang Dihasilkan PT. Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk

NO PRODUK JUMLAH VARIAN RASA


1 Indomie 8
2 Indomie Special 2
3 Indomie Vegan 2
4 Indomie Regional Flavor 11
5 Indomie Kriuk 3
6 Indomie Jumbo 2
7 Indomie SQN 6
8 Indomie Paket 4
9 Supermie Reguler 4
10 Supermie Sedaaap 3
11 Supermie Go Series 3
12 Sarimi 6
13 Sarimi Extra Besar 6
14 Sakura 6
15 Intermi 1
16 POP Mie 15
17 Mie Telor 2
18 Anak Mas 2
19 POP Bihun Spesial 4
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. memiliki orientasi pasar, dimana produksi yang
dilakukan oleh perusahaan disesuaikan dengan permintaan pasar. Perusahaan selalu berusaha
memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam kuantitas maupun kualitas produk. Oleh karena
itu, perusahaan selalu mengembangkan inovasi guna memenuhi kepuasan pelanggan,
khususnya selera konsumen.
Produk yang dihasilkan PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. divisi mi instan terdiri dari 2
kelompok besar yaitu :

1. Bag Noodle, yaitu mie instan dalam kemasan bungkus; dan


2. Mie telor, yaitu mie yang dalam proses pembuatannya tidak digoreng melainkan
dikeringkan.

Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu
dan solid ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-
kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika
sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke
dalam karton dan karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.

Struktur Organisasi

Gambar 1 Struktur Organisasi PT. Indofood Sukses Makmur, Tbk

Sumber Daya Manusia Perusahaan

Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu sekitar 70%
merupakan pegawai pabrik dan 30% adalah staaf manajemen. Tingkat pendidikan yang
dimiliki oleh karyawan bervariasi mulai dari SD sampai dengan Strata Satu.

Dalam rangka memperbaiki atau meningkatkan komitmen perusahaan terhadap kepercayaan


pelanggan, maka perusahaan berusaha untuk meningkatkan mutu dan inovasi tenaga kerja
adalah melalui pelatihan. Pelatihan yang dilakukan perusahaan terdiri dari tiga kategori, yaitu
pelatihan dasar, pelatihan teknis fungsional, dan pelatihan manajerial.
Deskripsi Pekerjaan

Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi
sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut:

1. Manajer Umum (General Manager)


Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab
atas berlangsungnya segala kegiatan perusahaan, yaitu memimpin mengatur,
membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan, dimana kegiatan tersebut
untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas
dengan jaminan sistem mutu yang selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten.
2. Manajer Pabrik (Factory Manager)
Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi
kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan untuk
kelancaran jalannya proses produksi. Selain itu manajer pabrik memiliki tugas dan
tanggung jawab: (1) Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan manufacturing yang meliputi PPIC, produksi, teknik
purchasing dan gudang untuk memperlancar proses pencapaian sasaran perusahaan
baik jangka pendek maupun jangka panjang. (2) meningkatkan usaha dalam bidang
peningkatan mutu produk, produktifitas kerja dan pengendalian biaya operasional
secara kontinu. (3) Mengatur dan mengendalikan proses manufacturing sesuai dengan
standar yang ditentukan.
a. Supervisor Produksi (Production Supervisor)
Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur dan sistem
kerja guna pencapaian dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan
fasilitas kerja sesuai dengan persyaratan.
b. Manajer Teknik (Manager Technical)
Bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik
sehingga dapat menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan sarana
penunjang. Membuat perencanaan kerja yang diselaraskan dengan tujuan
manajemen khususnya dalam kegiatan yang menyangkut teknik. Serta menjaga
pelaksanaan perawatan dan perbaikan mesin.
c. Manajer Gudang (Warehouse Manager)
Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan
pergudangan, sehingga tercapai tujuan utamanya, diantaranya keamanan,
keakurasian jumlah dan kebutuhan barang yang dikelola, dengan melaksanakan
sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen. Menerapkan prosedur
kerja, termasuk syarat-syarat, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk
menjaga dan memelihara semua aset perusahaan berupa aset tetap atau aset tidak
tetap. Menjaga kelancaran dan pelaksanaan semua kegiatan arus transaksi barang
melalui penentuan tata letak gudang serta penunjang tenaga pelaksana, agar
tercapai pemanfaatan fasilitas dan optimalisasi tenaga kerja.
d. Supervisor PPIC
Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan
pengadaan bahan baku (Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG.
Merencanakan kedatangan RM untuk menunjang kelancaran proses produksi
sesuai jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal produksi berdasarkan
Confirmed Weekly Order (CWO) yang diterima. Memantau tingkat persediaan
dari gudang RM maupun FG sehingga standard dan persediaan penyangga tetap
terjaga.
3. Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process Development
and Quality Manager)
Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan
tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi,
bertanggung jawab atas kelengkapan laboratorium untuk analisa dan pengembangan
produk. Selain itu BPDQC bertugas dan bertanggung jawab: (1) Mengendalikan
semua kegiatan departemen PDQC dalam aspek proses pengendalian mutu untuk
menjamin kelangsungan aktifitas perusahaan. (2) Bertanggung jawab terhadap
pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di laboratorium serta GNP dan HACCP diproses
produksi. (3) Mengendalikan semua kegiatan pengendalian mutu pada proses awal
pengawasan mutu dan hasil pengawasan serta pengembangan produk. (4) Mengatur
dan merencanakan kerja, kebutuhan kerja tenaga kerja, alat bantu dan fasilitas kerja
selama masih dalam batas-batas standar baku yang diselaraskan dengan rencana
manajemen. (5) Menilai/mengevaluasi kerja staff departemen PDQC.
a. Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Spv)
Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC dalam hal
sistem pengendalian mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas
proses produksi dan produk jadi, sesuai standar mutu yang ditetapkan. Memantau
pekerjaan QC Process Spv & bagian administrasi. Melakuaka perbaikan mutu dan
cost peralatan untuk kebutuhan analisis.
b. Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality control Raw
Material/Finished Good Spv)
Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu
BPDQC dalam hal pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses
produksi. Melakukan pengawasan secara langsung terhadap proses Incoming
Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control (OQC) yang meliputi koordinasi
QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa IQC dan OQC
sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM
& FG, OQC RM & FG serta mengembangkan proses. Menjaga kelancaran tugas
penerimaan RM/FG dan OQC RM/FG. Mengawasi pelaksaan GMP HACCP dan
SOP pada pergudangan. Mewakili BPDQC jika tidak ada. Memantau,
mengevaluasi standar mutu yang telah ditetapkan.
4. Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager)
Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan, menyiapkan
budget dan planning (AOP) untuk menentukan tujuan yang harus dicapai. Memonitor
kegiatan operasional dalam hal aspek financial supaya sejalan dengan AOP.
Menandatangani bank instrument (Cek, transfer bank) sesuai dengan batasan yang
ditetapkan perusahaan. Verifikasi setiaap pengeluaran biaya ataupun pembelian aset
dan penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh perusahaan.
Menetapkan pelasanaan sistem dan prosedur yang berkaitan dengan keuangan.
5. Manajer Personalia (Branch Personnerl Manager)
Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir, mengarahkan dan
mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial,
administrasi kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum untuk
mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka
panjang. Lalu bertugas menciptakan hubungan industrial yang harmonis untuk
mencapai ketenangan industrial (ketenangan kerja dan ketenangan usaha)
dilingkungan perusahaan. Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi kerja dalam
rangka mewujudkan hak dan kewajiban karyawan dan administrasi kepegawaian
secara tepat sebagai syarat untuk meningktkan produktifitas kerja yang optimal.
Memberikan dukungan dan pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat mencapai
standar kerja secara optimal. Membuat analisa pengembangan organisasi secara
berkala dan secara aktif ikut mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan mutu/Total
Quality Management (TQM). Turut serta melaksanakan program HACCP (Hazard
Analysis Critical Control Point).
6. Manajer Pemasaran (Areaa Sales and Promotion Manager)
Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir
distribusi produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan
produk, menyiapkan rencana penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan
membuat rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan dan permintaan
produk.
7. Purcashing Office
Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara
prosedur pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen
pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi
pemasok yang telah ditetapkan.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.google.com

https://www.google.com/search?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US
%3Aofficial&channel=sb&q=skema+proses+bisnis+perusahaan+indofood&oq=skema+prose
s+bisnis+perusahaan+in&gs_l=serp.1.0.35i39k1.2486.3259.0.5024.3.3.0.0.0.0.309.576.2-
1j1.2.0....0...1c.1.64.serp..1.2.575.muFYKSLxJa4

https://ervinkurnia88.wordpress.com/2013/09/25/ruang-lingkup-manajemen-produksi-pt-
indofood-sukses-makmur-tbk/

Anda mungkin juga menyukai