(PT.INDOFOOD)
Disusun Oleh :
PT Indofood CBP sukses Makmur, Tbk – Divisi Noodle adalah salah satu perusahaan yang
berdiri di bawah naungan Indofood group perusahaan ini merupakan salah satu perusahaan mie
instan terkemuka serta merupakan market leader mie instan di Indonesia, yang muncul pertama
kali dengan nama PT Sanmaru Food Manufacturing Co.Ltd pada tahun 1970. Pada tahun 1984,
perusahaan ini bergabung dengan PT Sarimi Asli Jaya Divisi Noodle, kemudian pada tahun 1988
bergabung dengan PT Lambang Insan Makmur dan pada tahun 1994 namanya berubah menjadi Pt
Indofood Sukses Makmur. Perusahaan ini memulai proses restrukturisasi internal group CBP
melalui pembentukan PT Indofood CBP Sukses Makmur ( ICBP ) dan pemekaran kegiatan usaha
mie instan dan bumbu pada tahun 2009 yang diikuti dengan penggabungan usaha seluruh anak
perusahaan di group produk konsumen bermerk ( CBP ) kedalam ICBP. Pada tanggal 1 januari
2011 , secara resmi namanya berubah menjadi PT Indofood CBP Sukses Makmur, Tbk.
Pabrik PT Indofood CBP Sukses Makmur,Tbk Divisi Noodle cabang Jakarta merupakan
pabrik Indofood yang tertua dan mulai beroperasi secara kormersial pada tahun 1971 dengan
jumlah karyawan pada saat itu sebanyak 70 orang, sedangkan untuk saat ini terdapat sekitar 1025
orang. Hingga saat ini telah memiliki 15 cabang yang tersebar diseluruh Indonesia dengan total
pabrik sebanyak 16 buah yang terletak di Medan, Pekanbaru, Palembang, Lampung, Tangerang,
Jakarta, Cibitung, Bandung, Padalarang, Semarang, Surabaya, Banjarmasin, Makasar,
Ujungpandang, Pontianak, dan Manado.
Kebutuhan – kebutuhan informasi minimum yang harus di hasilkan oleh system adalah sebagai
berikut
Tanggal
Nama langkah/tugas/sub tugas No formulir Petugas
RK S/F Realisasi S/F
1. Identifikasi Masalah
a. Penyebab Masalah F-002
b. Titik Keputusan F-003
c. Personil Kunci F-004
2. Memahami
a. Jenis Penelitian F-005
b. Jadwal F-006
- Wawancara F-007
- Observasi F-008
- Sample F-009
DOKUMEN LAPORAN HASIL ANALISIS SISTEM
UNTUK PROYEK
PENGENDALIAN PEMASARAN
Untuk :
PT. INDOFOOD
I. ALASAN MELAKUKAN ANALISIS SISTEM
II. PERMASALAHAN-PERMASALAHAN
1. Stok Garam
- Kuota import garam tidak terselesaikan
- Terlalu banyak stok yang ada dipetani kadar air 4-5% yang tidak bisa dipakai, yang
bisa dipakai hanya sebagian kecil
- Alasannya industri membutuhkan kadar NAEL 97% dengan kadar air max 0,5%
sedangkan produksi lokal tak mampu memenuhi syarat garam industri tersebut.
2. Berlangganan karena pelayanan yang kurang baik dan barang yang dikirim sering tidak
sesuai dengan yang dibeli.
3. Pelanggaran Etika Bisnis
- Karena pada produk indomie yang diproduksi oleh perusahaan mengandung 2 zat
berbahaya yaitu methyl parahydroxybenzoale dan benzoic acid(asam benzoat) dimana
dua zat tersebut seharusnya hanya untuk kosmetik bukan untuk makanan
- Perusahaan telah melanggar prinsip etika dalam berbisnis yaitu prinsip keadilan dan
prinsip saling menguntungkan dimana perusahaan hanya mementingkan keuntungan
semata tanpa memikirkan konsumen yang mengkonsumsi produk yang mengandung
zat berbahaya
Permasalahan-masalah tidak akan terjadi dengan sendiri- nya, tetapi mesti ada yang
menyebabkannya. Kami menyebabkan penyebab dari masalah-masalah yang terjadi sebagai
berikut ini.
1. Stok garam. Penyebab masalah ini terjadi karena garam didalam negeri tidak mencukupi
kebutuhan didalam negeri, itu menyebabkan harus import garam. Sedangkan, import
garam belum bisa terselesaikan masalahnya. Dan kadar garam didalam negeri mengandung
kadar air yang cukup tinggi hingga tidak bisa digunakan.
2. Berlangganan karena pelayanan yang kurang baik dan barang yang dikirim sering tidak
sesuai dengan yang dipesan. Penyebab masalah ini secara implisit telah diuraikan, yaitu
sebagai berikut ini. Sebuah. Pelayanan yang kurang baik untuk pelanggan. b. Barang
yang dipesan sering tidak sesuai.
3. Pelanggaran Etika Bisnis. Perusahaan telah melanggar prinsip etika dalam berbisnis yaitu
prinsip keadilan dan prinsip saling menguntungkan dimana perusahaan hanya
mementingkan keuntungan semata tanpa memikirkan konsumen yang mengkonsumsi
produk yang mengandung zat berbahaya.
Berdasarkan pada dokumen bagan alir sistem untuk sistem lama yang ada di PT
indofood, kami mencoba untuk mengidentifikasikan titik-titik keputusan apa saja yang dapat
mengakibatkan terjadinya masalah ini. Titik keputusan menunjukkan suatu kondisi yang
menyebabkan sesuatu terjadi. Dengan mengidentifikasi titik-titik keputusan ini, kami berusaha
untuk melacak darimana penyebab-penyebab masalah tersebut terjadi.
1. Penyebab masalah adalah stok garam. Titik keputusan yang mengakibatkan terjadinya
sebab masalah ini adalah :
a. “Produksi produk terhambat “ di bagian order pemasaran.
Titik keputusan ini dapat mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik bila
waktu penanganan order pemasaran lama. Penanganan order pemasaran merupakan
proses pertama kali pembuatan produk.
b. “Proses pembuatan order pemasaran” di bagian order pemasaran.
Titik keputusan ini dapat mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik bila
proses pembuatan order pemasaran juga lama. Proses pembuatan order pemasaran
adalah proses membuat dokumen tertulis dari order langganan yang telah diterima
dengan tembusan-tembusan berupa :
- Tembusan untuk membuat faktur dan untuk catatan akuntasi (journal/register
copy);
- Tembusan untuk slip pengepakan (packing slip copy);
- Tembusan untuk meminta barang dari gudang (stock request copy);
- Tembusan untuk membuat slip pengepakan (packing slip) dan laporan pengiriman
(shipping notice);
- Tembusan pemberitahuan kepada langganan bahwa order telah diterima
(acknowledgement copy atau advice copy);
- Tembusan otorisasi kredit (credit copy).
c. “Proses evaluasi kredit” di bagian kredit.
Titik keputusan ini dapat mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik bila
proses evaluasi kredit lama dan berbelit-belit.
d. “Proses pengambilan barang” di gudang.
Titik keputusan ini dapat mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik bila
proses pengambilan barang lama.
e. “Proses pembuatan dokumen pengiriman” (packing slip) dan laporan pengiriman
(shipping notice) di bagian pengiriman.
Titik keputusan ini dapat mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik bila
proses pembuatan dokumen dan laporan pengiriman lama. Proses pengirimannya
sendiri juga harus cepat sampai barang diterima oleh langganan, tetapi proses ini tidak
termasuk dalam ruang lingkup sistem pengendalian penjualan dan pemasaran (masuk
dalam sistem distribusi).
f. “Proses pembuatan faktur” di bagian billing.
Titik keputusan ini dapat mengakibatkan pelayanan kepada langganan kurang baik bila
proses membuat faktur dengan barang yang dipesan dan barang yang dikirim lama.
2. Penyebab masalah adalah barang yang dikirim sering tidak sesuai.
Titik keputusan yang mengakibatkan terjadinya sebab masalah ini adalah :
a. “Kebenaran data di faktur” di bagian billing.
Titik keputusan ini dapat mengakibatkan barang yang dikirim tidak sesuai dengan yang
tercantum di faktur bila faktur salah.
b. “Kelengkapan faktur yang didukung dengan laporan pengiriman” di bagian billing.
Titik keputusan ini dapat mengakibatkan barang yang dikirim Tidak sesuai dengan
yang dikirim bila bagian billing tidak menerima laporan pengiriman.
Dengan demikian titik-titik keputusan penyebab masalah yang dapat kami identifikasi
adalah sebagai berikut ini.
1. Penanganan order langganan di bagian order pemasaran.
2. Proses pembuatan order penjualan di bagian order pemasaran.
3. Proses evaluasi kredit di bagian kredit.
4. Proses pengambilan barang di gudang.
5. Proses pembuatan dokumen pengiriman di bagian pengiriman.
6. Proses membuat faktur di bagian billing.
7. Kebenaran data di faktur di bagian billing.
8. Kelengkapan faktur yang didukung dengan laporan pengiriman di bagian billing.
9. Dukungan informasi untuk pemberian kredit di bagian kredit.
10. Proses pembuatan laporan di bagian akuntansi.
Kami telah dapat mengidentifikasi apa penyebab dari masalah dan dimana terjadinya
masalah tersebut. Untuk menjawab pertanyaan mengapa masalah ini terjadi dan apakah benar
masalah ini terjadi, maka kami perlu melakukan penelitian yang terinci. Penelitian ini
dimaksudkan untuk mengumpulkan fakta atau data. Teknik pengumpulan fakta yang kami
gunakan adalah wawancara, pengamatan (observasi) dan pengambilan sampel (sampling).
Penelitian yang telah kami lakukan adalah sebagai berikut ini.
Dari hasil penelitian yang telah dikumpulkan dan telah kami analisis, maka kami dapat
memberikan hasil sebagai berikut ini.
Tugas dan tanggung jawab untuk setiap-unit dan unit organisasi di PT.INDOFOOD telah
menyetujui dan menerapkan dengan jelas. Hal ini dapat diketahui dari deskripsi pekerjaan yang
telah dibuat untuk masing-masing personil dan dari hasil observasi.
JADWAL PENGAMBILAN SAMPLE
Halaman :
Untuk Proyek : Tanggal :
Nomor Proyek : Dibuat :
Sitem :
Disetujui :
Tahap :
Observasi :
Observasi :
Billing / Wawancara :
Perlengkapan Observasi
Perlengkapan Observasi
Perlengkapan Observasi
- Proses
pembuatan
order
penjualan
03-04- 08.30 AK1 Bpk. Jono Bagian - Proses
89 (manajer kredit evaluasi
kredit) kredit
- Dukungan
informasi
untuk
pemberian
kredit
03-04- 08.30 BS2 Ibu Wati Billing - Proses
89 (staff) membuat
faktur
- Proses
pembuatan
laporan
03-04- 08.30 CS1 Bapak Iwan Gudang - Proses
89 (kepala pengambilan
bagian) barang
03-04- 08.30 CS2 Bapak Hadi Bag. - Proses
89 (Staff) Pengiriman pembuatan
dokumen
pengiriman
Persiapan proposal dibagi menjadi tiga tahap yakni, penyajian analisis biaya /keuntungan,
persiapan proposal, dan penyajian proposal. Jumlah detail -detail yang diperlukan tergantung pada
proyek, namun semua langkah-langkah penting ini perlu dimunculkan dalam rencana.
- Mempersiapkan proposal
3
- Menyajikan proposal
5
B Melakukan observasi 4
C Menyusun kuisioner A 2
D Membaca laporan Perusahaan Tidak ada 4
I Mempersiapkan proposal G 5
J Proposal Jadi H 2
Te = 1/6 (a + 4m + b)
S = 1/6 (b-a)
V = Variansi
V = S2
3 2
[7,3,13] [3,2,5]
2 4 6 8
[6,2,13]
5
1 2 3 [6,5,10]
[2,3,8] [1,4,3]
3 4
8 3 2
[2,4,8]
4 [4,8,10] [1,3,3] [2,2,5]
5 7 9 10
Waktu penyelesaian untuk tiap-tiap jalur adalah sebagai berikut - jalur kegiatan
- jalur kegiatan A, B, C, D, F, H, I, J adalah 3 + 4 + 2 + 3 + 2 + 5 + 2 = 21
- jalur kegiatan A, B, C, E, G, I, J adalah 3+ 4 + 4 + 8 + 3 + 2 = 24 jalur kritis
Kegiatan TE TL
I J Kurun ES EF LS LF SLACK TE S V
Waktu
1 2 2, 4 ,8 0 3 0 3 0 4 1 1
2 3 1, 4 ,3 3 7 3 7 0 3 0,33 0,1089
3 5 2, 4 ,8 7 11 7 11 0 4 1 1
5 7 4, 8 ,10 11 19 11 19 0 8 1 1
6 8 3, 2 ,5 12 14 15 17 3 3 0,33 0,1089
7 9 1, 3 ,3 19 22 19 22 0 3 0,33 0,1089
9 10 2, 2 ,5 22 24 22 24 0 3 0,5 0,25
1+2+3+5+7+9+10
= 37
VIII. MANFAAT PENGEMBANGAN PROYEK SYSTEM INFORMASI
A. Biaya konsultan :
c. Biaya perawatan perangkat keras (reparasi, servis) 0 1jt 1,5jt 1,5jt 1jt
d. Biaya manajemen yang terlibat dalam operasi sistem 0 1jt 1jt 1,5jt 1,5jt