Anda di halaman 1dari 34

PROBLEM BASE LEARNING

ANALISIS KINERJA PT. GOTO GOJEK TOKOPEDIA DALAM PERSPEKTIF


BALANCED SCORECARD
Disusun untuk memenuhi Ujian Tengah Semester Matakuliah
Akuntansi Manajemen II

Kelompok 1:
Ribka Rosari Nababan (4112111043)
Nanda Atika Sari (4112111057)
Cut Namira Balqis (4112111059)
Dea Amanda Nababan (4112111040)
Nurhayati Napitu(4112111051)
Wahyuni Sinaga (4112111058)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI MANAJERIAL


JURUSAN MANAJEMEN BISNIS
POLITEKNIK NEGERI BATAM
2023
2

Ringkasan Eksekutif
Analisis atas perancangan balanced scorecard pada PT. Goto Gojek
Tokopedia Tbk sebagai suatu sistem pengukuran kinerja perusahaan adalah
untuk mengevaluasi strategi dan sistem pengukuran kinerja yang selama ini
diterapkan oleh PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk dan merumuskan sistem
pengukuran kinerja pada Goto Gojek Tokopedia Tbk dengan menggunakan
konsep balanced scorecard sesuai misi, visi dan strategi perusahaan selaras
dengan upaya manajemen mengadakan perbaikan berkelanjutan di berbagai
bidang dalam rangka menjawab berbagai tantangan yang dihadapi perusahaan.
Analisis dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, yaitu penelitian
kepustakaan. Penelitian kepustakaan dilakukan dengan menggunakan sumber
literatur, artikel, dan referensi yang berhubungan dengan konsep balanced
scorecard.
Dengan menggunakan konsep balanced scorecard yang mencakup
perspektif finansial dan non finansial (pelanggan, proses bisnis internal, serta
pembelajaran dan pertumbuhan) maka pengukuran kinerja akan lebih
komprehensif sehingga tujuan perusahaan dapat tercapai. Berdasarkan hasil
evaluasi yang telah dilakukan, saran yang dapat dikemukakan adalah agar PT
Goto Gojek Tokopedia Tbk lebih memperhatikan kualitas dan kuantitas
pelayanan sehingga dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan,
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia untuk dapat memberikan pelayanan
yang terbaik kepada pelanggan.
3

Daftar Isi
Ringkasan Eksekutif................................................................................................2
BAB I....................................................................................................................... 5
LATAR BELAKANG...................................................................................................5
1.1 Latar Belakang..........................................................................................5
1.2 Tujuan......................................................................................................6
BAB II...................................................................................................................... 7
INFORMASI PERUSAHAAN......................................................................................7
2.1 Sejarah Perusahaan.................................................................................7
2.2 Visi dan Misi Perusahaan.........................................................................8
2.3 Struktur Organisasi Perusahaan...............................................................8
2.4 Lingkup Bisnis Perusahaan.....................................................................12
2.5 Indikator Kinerja (KPI) saat ini dan Peta Strategi....................................13
BAB III................................................................................................................... 17
LANDASAN TEORI.................................................................................................17
3.2 Pengertian Balanced Scorecard..........................................................18
3.3 Fungsi Balanced Scorecard.................................................................21
3.4 Manfaat Balanced Scorecard..............................................................22
3.5 Karakteristik Balanced Scorecard.......................................................22
BAB IV...................................................................................................................24
ANALISIS............................................................................................................... 24
4.1 Strategi Perusahaan...............................................................................24
4.2 Evaluasi indicator kinerja (KPI) Saat Ini..................................................25
4.3 Rekomendasi Indikator Kinerja Yang Baru.............................................28
4.4 PETA STRATEGI BARU.................................................................................30
BAB V....................................................................................................................31
KESIMPULAN DAN SARAN....................................................................................31
5.1. Kesimpulan............................................................................................ 31
5.2. Saran......................................................................................................31
Daftar Pustaka......................................................................................................33
Link Youtube.........................................................................................................33
4
5

Daftar Gambar

Gambar 1. Struktur Perusahaan 1..........................................................................9

Gambar 2. Strategi perusahaan 2022………………………………………………………………..15

Gambar 3. Strategi Perusahaan 2023………………………………………………………………..30


6

BAB I
LATAR BELAKANG

1.1 Latar Belakang

Perkembangan di dunia Industri bertumbuh pesat dan semakin kompleks


yang merupakan tantangan bagi setiap perusahaan untuk tetap bertahan serta
berkembang sesuai dengan kebutuhan yang semakin beragam dan menjadikan
perusahaan tetap unggul dibandingkan perusahaan lainnya. Persaingan yang
sangat ketat membuat beberapa hal yang perlu diperhatikan guna mendorong
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, maka dari itu perusahan harus
lebih memperhatikan proses bisnis yang dijalankan dari segi internal dan
eksternal.
Balanced Scorecard (BSC) merupakan salah satu metode pengukuran
kinerja perusahaan secara keseluruhan yang menjabarkan visi dan strategi
perusahaan kedalam 4 perspektif, yaitu financial perspective, Customer
perspective, Internal Business Process perspective dan Learning and Growth
perspective. (Singgih, et.al, 2001). Hal ini menggambarkan bahwa setiap
perusahaan harus mempunyai pengetahuan serta strategi usaha yang sesuai
dengan jenis usaha yang dikelolanya agar perusahaan tersebut dapat
dikendalikan dengan baik sehingga mampu bersaing pada pasar yang
dimasukinya (Aulia & Andri, 2013).
BSC memiliki keistimewaan dalam hal cakupan pengukurannya yang
cukup komprehensif karena selain tetap mempertimbangkan kinerja keuangan,
BSC juga mempertimbangkan kinerja-kinerja non keuangan, yaitu pelanggan,
proses internal bisnis, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Di samping itu, BSC
tidak hanya mengukur hasil akhir (outcome) tetapi juga mengukur
aktivitasaktivitas penentu akhir (driver). Pengukuran driver tersebut konsisten
dengan dan merupakan perwujudan dari pendapat Porter dalam Kaplan dan
7

Norton (2000) yang menyatakan bahwa “Only by moving to the level of


underlying drivers can the true sources of competitive advantage be identified”.
Pengukuran kinerja merupakan suatu proses sistematis dan
berkesinambungan untuk menilai keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan program, kebijakan, sasaran, dan tujuan yang telah
ditetapkan dalam mewujudkan visi, misi, dan strategi perusahaan (Werther dan
Davis, dalam Suta 2016).
Balanced scorecard dapat diterapkan pada organisasi bisnis yang
menghasilkan produk maupun jasa. Semakin berkembangnya jasa transportasi
online seperti “Gojek” saat ini dirasa semakin mempermudah perjalanan tanpa
harus merasakan kemaceta.PT. Gojek Indonesia saat ini semakin berkembang
pesat sehingga membuat beberapa perusahaan international seperti Google,
investor asal Singapura, platform online China Meituan-Dianping, Tencent
Holdings Ltd yang merupakan salah satu media sosial Tiongkok dan perusahaan
international lainnya berpartisipasi dalam memberikan investasi kepada
perusahaan Gojek (Savithri, 2018). Hal tersebut menunjukkan bahwa “Gojek”
memiliki peluang yang besar untuk mempertahankan posisinya menjadi jasa
transportasi online andalan.

1.2 Tujuan
1. Mahasiswa mampu mengidentifikasi permasalahan balanced scorecard
dalam perusahaan PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk
2. Mahasiswa mampu Mengukur kinerja karyawan dalam menjalankan PT. Goto
Gojek Tokopedia Tbk
3. Mahasiswa mampu Menganalisis KPI yang ada dengan metode analisa SWOT
pada perusahaan PT. Goto Gojek Tokopedia Tbk
8

BAB II
INFORMASI PERUSAHAAN

2.1 Sejarah Perusahaan


Gojek didirikan oleh Nadiem Makarim, warga negara Indonesia lulusan
Master of Business Administration dari Harvard Business School. Ide mendirikan
Gojek muncul dari pengalaman pribadi Nadiem Makarim menggunakan
transportasi ojek hampir setiap hari ke tempat kerjanya untuk menembus
kemacetan di Jakarta. Saat itu, Nadiem masih bekerja sebagai Co-Founder dan
Managing Director Zalora Indonesia dan Chief Innovation Officer Kartuku.
Sebagai seseorang yang sering menggunakan transportasi ojek, Nadiem
melihat ternyata sebagian besar waktu yang dihabiskan oleh pengemudi ojek
hanyalah sekadar mangkal menunggu penumpang. Padahal, pengemudi ojek
akan mendapatkan penghasilan lebih banyak bila terus mencari penumpang.
Selain itu, ia melihat ketersediaan jenis transportasi ini tidak sebanyak
transportasi lainnya sehingga sering kali cukup sulit untuk dicari. Ia menginginkan
ojek yang bisa ada setiap saat dibutuhkan. Dari pengalamannya tersebut,
Nadiem Makarim melihat adanya peluang untuk membuat sebuah layanan yang
dapat menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek.
Pada tanggal 5 Oktober 2010, Gojek resmi berdiri dengan 20 orang
pengemudi. Pada saat itu, Gojek masih mengandalkan call center untuk
menghubungkan penumpang dengan pengemudi ojek dengan GoKilat. Pada
pertengahan 2014, berkat popularitas Uber kala itu, Nadiem Makarim mulai
mendapatkan tawaran investasi. Pada tanggal 7 Januari 2015, Gojek akhirnya
meluncurkan aplikasi berbasis Android dan iOS untuk menggantikan sistem
pemesanan.
9

2.2 Visi dan Misi Perusahaan


Visi Perusahaan :
“Membantu memperbaiki struktur transportasi di Indonesia, memberikan
kemudahan bagi masyarakat dalam melaksanakan pekerjaan sehari-hari seperti
pengiriman dokumen, belanja harian, dengan menggunakan layanan fasilitas
kurir, serta turut mensejahterakan kehidupan tukang ojek di Jakarta dan
Indonesia kedepannya”
Misi Perusahaan :
1. Menjadikan PT Go-Jek Indonesia sebagai jasa transportasi tercepat dalam
melayani kebutuhan masyarakat Indonesia.
2. Menjadikan PT Go-Jek Indonesia sebagai acuan pelaksanaan kepatuhan
dan tata kelola struktur transportasi yang baik dengan menggunakan
kemajuan teknologi.
3. Meningkatkan kepedulian dan tanggung jawab terhadap lingkungan dan
sosial.
4. Memberikan layanan prima dan solusi yang bernilai tambah kepada
pelanggan.

2.3Struktur Organisasi Perusahaan

Gambar Gambar 2. Struktur organisasi perusahaan


10

Struktur yang ada didalam organisasi perusahaan gojek diantaranya :


1. Top Management
Manajemen puncak terdiri atas kelompok yang relative kecil, yang
bertanggung jawab atas manajement keseluruhan dari organisasi, yang
termasuk dalam Top Management diantaranya:
a) Direktur Utama
 Memutuskan dan menentukan peraturan dan kebijakan tertinggi
perusahaan.
 Bertanggung jawab dalam memimpin dan menjalankan perusahaan.
 Bertanggung Jawab atas keuntungan dan juga kerugian yang dialami
Perusahaan.
 Merencanakan serta mengembangkan sember-sumber pendapatan
dan pembelanjaan kekayaan perusahaan.
 Menentukan Strategi untuk mencapai Visi-Misi Perusahaan
 Mengkoordinasi dan mengawasi semua kegiatan perusahaan mulai
bidang administrasi, kepegawaian hingga pengadaan barang.
b) Wakil Direktur
 Membantu Semua Tugas Direktur Utama yang merupakan wakil di
masing-masing area.
2. Middle Management
Manajemen Menengah mencakup lebih dari satu tingkatan didalam
organisasi. Manager menengah mengarahkan kegiatan manager lain, juga
mengarahkan kegiatan-kegiatan yang melaksanakan kebijakan organisasi.
a) Manajer IT
 Mengembangkan dan menyusun strategi dan rencana IT Go-jek dalam
hal mempermudah pekerjaan dan dalam pelayanan kepada
pelanggan.
11

 Mengkoordinir dan mengelola pendayagunaan software, hardware,


Brainware dan jaringan di bidang TIK untuk mencapai kinerja
optimum Go-Jek Indonesia.
 Mengelola layanan perancangan sistem kompterisasi dan progam
aplikasi perangkat yang terintegrasi.
 Menyediakan data-data yang diperlukan oleh Bagian lain yang
menyangkut IT.
b) Manajer Karyawan Front Office & Pemasaran
 Melatih, menetapkan, melatih dan mengevaluasi karyawan front
office.
 Memastikan bahwasaanya karyawan mengetahui sistem
komputerisasi, etika menerika keluahan secara langsung atau via
telephon dan strandar operasional Go-jek.
 Menangani keluahan pelanggan yang tidak bisa di selesaikan
bawahannya.
 Membuat laporan daftar pelanggan.
 Menjaga kedisiplinan petugas kantor dengan memberikan sanksi dan
peringatan bagi yang melanggar.
 Merencanakan dan menetapkan segala sesuatu yang berhubungan
dengan pemasaran.
c) Manajer Keuangan
 Mengkoordinasi perencanaan anggaran
 Mengembangkan format pengajuan danpertanggungjawaban
keuangan.
 Mengkoordinasi pelaksanaan audit
 Melakukan sistem pencatatan keuangan.
 Bertanggungjawab terhadap wakil direktur.
 Merencanakan mengendalikan dan membuat keputusan atas semua
aktivitas akuntansi.
12

 Menerima laporan arus kas keluar dan masuk ke perusahaan.


d) Manajer Ojek
 Membuat kelompok-kelompok tukang ojek
 Mengkoornir semua karyawan tukang ojek
 Selalu melakukan pengontrolan di setiap lini pangkalan Go-jek.
 Bertanggung jawab kepada wakil Direktur atas Semua Karyawan
Tukang Ojek.
3. Low Management
Manajemen ini tingkatan yang paling rendah dalam suatu organisasi, dimana
seorang yang bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain.
a) Bidang Programming
 Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer IT di
bidang Programming
 Bertanggungjawab mengenai progam kepada manajer IT.
b) Bidang Web
 Melaksanakan semua pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer IT di
bidang Web
 Bertanggungjawab mengenai progam kepada manajer IT
c) Front Office (CS, Administrasi & Pemasaran)
 Melaksanakan Semua pekerjaan Front Office yang ditetapkan oleh
Manajer Front office dan administrasi
 Bertanggung Jawab Kepada Manajer Front office dan administrasi
d) Tukang Ojek
 Melaksanakan Semua Pekerjaan yang ditetapkan oleh manajer Bagian
Ojek.
 Mengantarkan penumpang dan pesanan sesuai dengan waktu
ditetapkan dan menjaga hubungan baik dengan pelanggan.
 Bertanggung jawab kepada atasannya
13

2.4Lingkup Bisnis Perusahaan


 Ride-Hailing (GoRide): Gojek pertama kali dikenal sebagai platform ride-
hailing atau ojek online. GoRide adalah salah satu layanan utama yang
memungkinkan pengguna untuk memesan ojek melalui aplikasi Gojek.

 Food Delivery (GoFood): GoFood adalah layanan pengiriman makanan


yang memungkinkan pengguna untuk memesan makanan dari berbagai
restoran dan pedagang makanan lokal dan mengantarkannya ke lokasi
pengguna.

 Logistik dan Pengiriman (GoSend dan GoBox): Gojek menyediakan


layanan pengiriman barang dan paket melalui GoSend dan GoBox, yang
memungkinkan pengguna untuk mengirim atau menerima barang dengan
cepat.

 Pembayaran Digital (GoPay): GoPay adalah platform pembayaran digital


yang dikelola oleh Gojek. Ini digunakan untuk melakukan pembayaran
dalam berbagai layanan Gojek, serta untuk pembelian online dan offline
lainnya.

 Travel (GoTravel): GoTravel adalah layanan yang memungkinkan


pengguna untuk memesan tiket perjalanan, termasuk tiket pesawat dan
kereta api.

 Belanja Online (GoShop): GoShop memungkinkan pengguna untuk


berbelanja produk-produk dari berbagai kategori seperti elektronik,
fashion, kecantikan, dan lainnya melalui aplikasi Gojek.

 Layanan Kesehatan (GoMed dan GoHealth): Gojek telah memperkenalkan


layanan kesehatan seperti GoMed, yang memungkinkan pengguna untuk
berkonsultasi dengan dokter online, dan GoHealth, yang memberikan
layanan kesehatan berbasis rumah.
14

 Pendidikan (GoTix Class): GoTix Class adalah layanan yang memungkinkan


pengguna untuk mendaftar dan mengikuti berbagai kelas dan kursus
online.

 Layanan Lainnya: Gojek terus berkembang dan berinovasi dengan


menghadirkan berbagai layanan baru seperti GoClean (jasa
pembersihan), GoAuto (layanan perbaikan mobil), dan lainnya.

 Ekspansi Internasional: Gojek telah mencoba untuk mengembangkan


bisnisnya ke negara-negara di Asia Tenggara dan telah menggabungkan
bisnisnya dengan Grab, perusahaan ride-hailing besar dari Singapura,
dalam bentuk kemitraan strategis.

2.5Indikator Kinerja (KPI) saat ini dan Peta Strategi


Indikator kinerja PT Gojek (sekarang GoTo) adalah sejumlah metrik atau
ukuran yang digunakan untuk mengevaluasi kesuksesan dan kinerja perusahaan.
Ini adalah beberapa indikator kinerja utama yang umumnya digunakan untuk
mengukur kinerja perusahaan seperti Gojek:
 Pendapatan : Total pendapatan yang dihasilkan oleh perusahaan dari
berbagai layanan mereka, termasuk layanan transportasi, pengiriman
makanan, pembayaran digital, dan lainnya.
 Pertumbuhan Pendapatan : Tingkat pertumbuhan pendapatan perusahaan
dari tahun ke tahun. Ini mencerminkan apakah perusahaan terus
berkembang.
 Pangsa Pasar : Pangsa pasar perusahaan dalam industri layanan transportasi
online dan sektor-sektor terkait. Ini dapat diukur berdasarkan jumlah
pengguna, jumlah transaksi, atau volume layanan.
 Jumlah Pengguna Aktif : Jumlah pengguna yang secara aktif menggunakan
aplikasi Gojek untuk layanan mereka.
15

 Pengemudi dan Pengantar Aktif : Jumlah pengemudi ojek, pengemudi taksi,


dan pengantar makanan yang aktif di platform Gojek.
 Tingkat Kepuasan Pelanggan : Evaluasi tingkat kepuasan pelanggan melalui
umpan balik dan survei pelanggan.
 Efisiensi Operasional : Metrik seperti jumlah perjalanan per pengemudi,
waktu tunggu pelanggan, dan lainnya yang mencerminkan efisiensi
operasional perusahaan.
 Rasio Pengguna Terhadap Pengemudi : Menunjukkan sejauh mana
perusahaan seimbang antara jumlah pengguna dan pengemudi, yang dapat
memengaruhi ketersediaan layanan.
 Penggunaan Pembayaran Digital : Persentase transaksi yang menggunakan
solusi pembayaran digital di dalam aplikasi Gojek.
 Dampak Lingkungan : Upaya perusahaan untuk mengurangi dampak
lingkungan, seperti penggunaan sepeda motor listrik atau inisiatif hijau
lainnya.
 Pendapatan per Pengguna (ARPU) : Pendapatan rata-rata yang diperoleh
perusahaan dari setiap pengguna aktif.
 Metrifikasi Layanan : Menentukan kinerja layanan individual seperti jumlah
pengiriman makanan, perjalanan ojek, dan lainnya.
 Keuntungan Bersih : Laba bersih yang diperoleh oleh perusahaan setelah
mengurangkan semua biaya operasional.
 Penetrasi Pasar Regional : Perluasan geografis Gojek ke berbagai negara atau
wilayah di Asia Tenggara.

A. Indikator Kinerja (KPI) – Finansial


1. Penjualan dan pendapatan usaha
Induk Gojek, Tokopedia, dan GoTo Financial (GTF) itu mencatatkan pendapatan
bersih yang melesat 120% menjadi Rp 11,3 triliun di 2022 dari pendapatan bersih
pada 2022 sebesar Rp 5,2 triliun. Sementara pendapatan bruto juga naik 35%
16

menjadi Rp 22,9 triliun dari tahun sebelumnya Rp 17 triliun. Head of Strategic


Partnerships GOTO Group, Reggy Susanto mengatakan perbaikan kinerja GOTO
sudah berlangsung sepanjang 4 kuartal di 2022 sehingga GOTO optimistis target
profitabilitas di 2023 bisa tercapai.
Beban penjualan dan pemasaran melonjak 138,9 persen menjadi Rp
11,27 triliun hingga September 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp
4,71 triliun. Beban umum dan administrasi bertambah 67,4 persen menjadi Rp
8,62 triliun hingga kuartal III 2022 jika dibandingkan periode sama tahun
sebelumnya Rp 5,15 triliun. Perseroan mencatat penghasilan keuangan naik
menjadi Rp 500,86 miliar hingga September 2022 dari periode sama tahun
sebelumnya Rp 226.19 miliar. Di sisi lain, perseroan mencatat kenaikan
keuntungan selisih kurs 984,7 persen menjadi Rp 626,25 miliar hingga kuartal III
2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 57,7 miliar.PT GoTo Gojek
Tokopedia Tbk membukukan rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk Rp
20,32 triliun hingga September 2022. Rugi tersebut bertambah 75,49 persen dari
periode sama tahun sebelumnya Rp 11,57 triliun. Perseroan membukukan rugi
per saham dilusi Rp 20 hingga September 2022 dari periode sama tahun
sebelumnya Rp 253.
2. Laba Kotor
Laba kotor PT GOTO semester I-2022 tercatat sebesar Rp 3,39 triliun, melesat
73% dari semester I-2021 senilai Rp 1,96 triliun.
17

Gambar 2. Peta Strategi 2022


18

BAB III
LANDASAN TEORI

3.1 Sejarah Balanced Scorecard


Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen strategis yang
pertama kali dikemukakan oleh David P. Konsep balanced scorecard (BSC)
dikembangkan dan diperkenalkan oleh Robert Kaplan dan David Norton pada
tahun 1992 untuk membantu akuntan manajemen memberikan lebih banyak
informasi tentang keberhasilan perusahaan dalam menerapkan strategi. Dengan
menerapkan balanced scorecard, akuntan manajemen dapat melakukan lebih
dari memprediksi keuntungan (sebagai bagian dari anggaran) atau memberikan
informasi untuk keputusan tentang harga produk atau membeli peralatan baru.
BSC juga memberikan informasi untuk membantu manajer dan investor menilai
seberapa dekat perusahaan bergerak mencapai berbagai tujuan dan sasarannya.
Balanced scorecard merupakan sistem manajemen strategis yang
menterjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam tujuan dan ukuran
operasional. Empat perspektif tersebut yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis
internal serta pembelajaran dan pertumbuhan.
Konsep balanced scorecard pertama kali dikembangkan oleh Robert S.
Kaplan dan David P. Norton dalam bukunya yang berjudul Translating Strategy
into Action: The Balanced Scorecard. Pada awal tahun 2000 balanced scorecard
tidak lagi hanya dimanfaatkan oleh seluruh personel (manajemen dan karyawan)
untuk mengelola perusahaan. Balanced scorecard memberi kerangka yang jelas
bagi seluruh personel untuk menghasilkan kinerja keuangan melalui perwujudan
berbagai kinerja non keuangan. Penggunaan teknologi informasi telah
mendukung penerapan balanced scorecard untuk dikomunikasikan ke seluruh
personel, sehingga dapat dilakukan koordinasi dalam mewujudkan berbagai
sasaran strategik perusahaan yang telah ditetapkan. Balanced scorecard pada
19

tahun 2006 mulai dikembangkan untuk mengintegrasikan dua metode, yaitu:


metode manajemen strategik berbasis balanced scorecard dan metode
pengelolaan kinerja personel.

Balanced scorecard terdiri dari dua kata: (1) kartu skor (scorecard) dan (2)
berimbang (balanced). Kartu skor adalah kartu yang digunakan untuk mencatat
skor hasil kinerja perusahaan. Kartu skor juga dapat digunakan untuk
merencanakan skor yang hendak diwujudkan di masa depan. Melalui kartu ini
skor yang hendak diwujudkan perusahaan di masa depan dibandingkan dengan
hasil kinerja sesungguhnya. Hasil perbandingan ini digunakan untuk melakukan
evaluasi atas kinerja perusahaan diukur serta berimbang dari dua aspek
keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang, maupun
internal dan eksternal.

3.2 Pengertian Balanced Scorecard


Balanced Scorecard adalah suatu sistem manajemen yang bertujuan
untuk menterjemahkan tujuan strategis organisasi kedalam serangkaian tujuan
kinerja. Balanced Scorecard dapat disebut sebagai kartu kinerja yang
berimbang,yang digunkana sebagai media untuk mengukur aktivitas operasional
suatu perusahaan. Berikut konsep dasar dari balanced scorecard:
1. Strategi
 memilih segmen pasar dan pelanggan yang ingin dilayani oleh unit bisnis.
 mengidentifikasi proses internal dan bisnis penting yang harus dikuasai
unit untuk memberikan proposisi nilai kepada pelanggan di segmen pasar
yang ditargetkan.
 memilih kemampuan individu dan organisasi yang diperlukan untuk
tujuan internal, pelanggan, dan keuangan.
2. Analisis nilai proses
 dasar untuk akuntansi pertanggungjawaban berbasis aktivitas
 berfokus pada akuntabilitas untuk kegiatan daripada biaya
20

 menekankan maksimalisasi kinerja seluruh sistem daripada kinerja


individu.
 berkaitan dengan Analisis pengemudi,Analisis aktivitas,Pengukuran
kinerja

Terdapat empat perspektif dari Balanced Scorecard, yaitu:


1. Finansial perspektif (kinerja perspektif keuangan)
Financial perspektif keuangan berkaitan dengan pemasukan dan pengeluaran
perusahaan. perusahaan harus mampu mengelola keuangan dengan baik
agar keuangannya terus stabil. Misalnya, biaya operasional, biaya produksi,
biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, termasuk keuntungan dari aktivitas
penjualan. Menurut Devani & Setiawarnan (2015), perspektif keuangan
terdiri dari beberapa ukuran utama sebagai berikut:
a) Return on Assets (ROA)
ROA merupakan rasio yang mengukur seberapa efisien suatu perusahaan
dalam mengelola asetnya untuk menghasilkan laba dalam suatu periode
yang biasanya dinyatakan dalam persentase (%).
b) Profit margin
Profit margin merupakan salah satu rasio profitabilitas yang
menggambarkan laba atau rugi bersih per penjualan yang dihasilkan.
Semakin tinggi nilai profit margin berarti semakin baik, karena dianggap
kemampuan perusahaan dalam mendapatkan laba cukup tinggi.
c) Operating rasio
Rasio operasi menggambarkan perputaran operating assets dalam
hubungannya dengan penjualan bersih dan aktiva lancar yang dimiliki
oleh perusahaan.
2. Customer perspektif (perspektif pelanggan)
Customer perspective atau perspektif pelanggan berkaitan erat dengan cara
perusahaan melayani pelanggan. Dalam hal ini, setiap pelanggan harus
21

diperlakukan secara layak. Sehingga para pelanggan merasa puas atas


pelayanan yang diberikan.
3. Proses perspektif (Perspektif Proses Bisnis Internal)
Dalam internal process perspective, perusahaan menilai seberapa besar
ukuran dan sinergi dari setiap unit kerja. pemimpin perusahaan harus rutin
mengamati bagaimana kondisi internal dalam perusahaan. Apakah semuanya
dijalankan sesuai dengan metode yang ditetapkan atau malah melenceng
dari peraturan. Rantai nilai proses yaitu:
a) Poses Inovasi
Tujuannya adalah meningkatkan jumlah produk baru, meningkatkan
persentase pendapatan dari produk yang dimiliki dan penurunan waktu
untuk mengembangkan produk baru.
b) Proses operasional,
meningkatkan kualitas proses, meningkatkan efisiensi proses, dan
menurunkan waktu proses. Perbaikan kualitas,efisiensi, dan waktu proses
adalah dasar dari Lean Manufactuing. Contohnya :
FTT = (Total unit yang diproses – Ditolak dan dikerjakan ulang)
Total unit yang diproses
4. Learning and growth perspektif (Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan)
Dimana karyawan menjadi aset berharga perusahaan yang harus dijaga.
Tanpa adanya karyawan, proses pertumbuhan dan perkembangan
perusahaan akan menghadapi banyak kendala. Selain itu, karyawan juga
menjadi faktor pendukung dalam perspektif keuangan dan pelanggan.
Menurut Devani & Setiawarnan (2015), perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan terdiri dari beberapa ukuran utama sebagai berikut:
a) Produktivitas Karyawan
Tingkat produktivitas karyawan digunakan untuk mengetahui
produktivitas karyawan dalam periode tertentu. Semakin tinggi tingkat
22

produktivitas karyawan menunjukkan semakin tinggi output untuk laba


yang dihasilkan masing-masing karyawan.
b) Retensi Karyawan
Retensi karyawan dihitung menggunakan perhitungan turnover
karyawan. Semakin tinggi tingkat turnover karyawan menunjukkan
semakin tinggi pula persentase perputaran karyawan.
c) Kepuasan Karyawan
Kepuasan kerja adalah keadaan emosi yang senang atau emosi positif
yang berasal dari penilaian pekerjaan atau pengalaman kerja seseorang.
Kepuasan karyawan sebagai penentu dari pengukuran tingkat
produktivitas karyawan dan tingkat retensi karyawan.

3.3 Fungsi Balanced Scorecard


Beberapa fungsi dari balanced scorecard yaitu mempermudah
Perencanaan Strategis, Meningkatkan Komunikasi Strategis dan Eksekusi,
Membantu Menyelaraskan Proyek, Inisiatif, dan Proses, Memberikan Informasi
Manajemen yang Lebih Berkualitas, Pelaporan Kinerja yang Lebih Terfokus, dan
Memastikan Satu Organisasi Bergerak Ke Arah Tujuan Strategis yang Sama.
Ada 4 Langkah-langkah Balance Scorecard proses manajemen baru yaitu:
1. Menerjemahkan visi, misi dan strategi perusahaan
Untuk menentukan ukuran kinerja, visi organisasi dijabarkan dalam tujuan
dan sasaran. Visi adalah gambaran kondisi yang akan diwujudkan oleh
perusahaan di masa datang. Tujuan juga menjadi salah satu landasan bagi
perumusan strategi untuk mewujudkannya dalam proses perencanaan
strategik dengan ukuran pencapaiannya.
2. Mengkomunikasikan dan mengaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis
Balance Scorecard memperlihatkan kepada tiap karyawan apa yang dilakukan
perushaan untuk mencapai apa yang menjadi keinginan parapemegang
23

saham dan konsumen, karena oleh tujuan tersebut dibutuhkan kinerja


karyawan yang baik.
3. Merencanakan, menetapkan sasaran, menyelaraskan berbagai inisiatif
strategis
Rencana bisnis memungkinkan organisasi mengintegrasikan antara rencana
bisnis dan rencana keuangan mereka. Balance Scorecard sebagai dasar untuk
mengalokasikan sumber daya dan mengatur mana yang lebih penting untuk
diprioritaskan, akan menggerakkan kearah tujuan jangka panjang perusahaan
secara menyeluruh.
4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis
Proses keempat ini akan memberikan strategic learning kepada perusahaan.
Dengan Balance Scorecard sebagai pusat sistem perusahaan. Maka
perusahaan melakukan monitoring terhadap apa yang telah dihasilkan
perusahaan dalam jangka pendek

3.4 Manfaat Balanced Scorecard


Berikut manfaat-manfaat yang didapat jika menggunakan balance scorecard:
1. Mengklarifikasi dan menghasilkan consensus mengenai strategi.
2. Mengkomunikasikan strategi ke seluruh perusahaan.
3. Menyelaraskan berbagai tujuan departemen dan pribadi dengan strategi
perusahaan.
4. Mengkaitkan berbagai tujuan strategis dengan jangka panjang dan anggaran
tahunan.
5. Mengidentifikasikan dan menyelaraskan berbagai inisiatif strategis.
6. Melaksanakan peninjauan ulang strategis secara periodik dan sistematis.
7. Mendapatkan umpan balik yang dibutuhkan untuk mempelajari dan
memperbaiki strategi.

3.5 Karakteristik Balanced Scorecard


Berikut karakteristik yang ada pada balanced scorecard:
24

1. Komprehensif
BSC memperluas perspektif yang terdapat pada pengukuran kinerja yang
semula hanya terdiri dari perspektif pelanggan, proses bisnis perusahaan,
serta pembelajaran dan pertumbuhan kemudian melahirkan perspektif lain
yaitu data keuangan. Data keuangan menghasilkan manfaat dan
mempersiapkan perusahaan untuk memasuki lingkungan perusahaan yang
penuh rintangan.
2. Koheren
BSC harus menghubungkan setiap perspektif untuk membangun relasi yang
merupakan sebab akibat diantara berbagai sasaran strategis yang dihasilkan
dalam perencanaan strategis. Setiap sasaran yang ditetapkan dalam
perspektif selain dari data keuangan, harus memiliki hubungan sistematis
dengan data keuangan baik secara langsung maupun tidak langsung.
3. Seimbang
Proses keseimbangan antara perspektif dalam BSC yang dihasilkan oleh
sistem perencanaan strategis, yang harus menghasilkan menghasilkan kinerja
data keuangan yang bersifat jangka panjang.
4. Terukur
BSC mengukur sasaran strategis yang cukup rumit untuk diukur, seperti
perspektif yang disebutkan diatas merupakan sasaran yang tidak mudah
terukur.
25

BAB IV
ANALISIS

4.1 Strategi Perusahaan


Potensi Gojek yang terus bertumbuh turut diperkuat oleh tren
penggunaan layanan digital oleh konsumen paska pandemi. Menurut studi
Google, Temasek and Bain & Company, masyarakat tetap berminat dan bahkan
berniat meningkatkan intensitas penggunaan layanan berbasis digital. Di mana
dalam 12 bulan ke depan, 75% masyarakat di Indonesia berencana tetap
menggunakan layanan transportasi, 82% masyarakat berniat terus menggunakan
layanan pesan-antar makanan dan 82% berniat untuk terus berbelanja e-
commerce yang merupakan potensi bagi layanan pengiriman barang. Langkah
Gojek untuk fokus pada perubahan tren masyarakat di era digital mendapat
apresiasi dan dukungan penuh dari Pemerintah. Tiga strategi utama gojek
meliputi :
1. Inovasi teknologi untuk kepuasan pelanggan. Optimalisasi teknologi untuk
memberikan solusi yang lebih tepat sasaran dan sesuai kebutuhan serta
preferensi pelanggan, seperti teknologi machine learning untuk rekomendasi
makanan dan strategi promo tepat sasaran di GoFood, perluasan akses untuk
memesan GoFood (GoFood di Tokopedia, web ordering), Jadwalin GoFood,
hingga fitur GoSend untuk estimasi ongkir lebih cepat dan draft order serta
penjadwalan pesanan GoBox. Tak hanya itu, layanan transportasi Gojek juga
akan dilengkapi dengan fitur opsi Alokasi Prioritas bagi pelanggan serta
promo GoPay Coins yang tepat sasaran.
2. Variasi produk yang terus dikembangkan untuk dorong pertumbuhan
berbagai segmen pelanggan. Gojek terus mengembangkan produknya untuk
dapat mengakomodir dan menyasar kebutuhan masyarakat di berbagai
26

segmen pelanggan. Contohnya, untuk merambah segmen pelanggan baru,


GoFood menghadirkan fitur Mode Hemat yang memberikan opsi gratis
maupun diskon ongkir bagi pelanggan. Sementara di sisi layanan transportasi,
Gojek terus melakukan ekspansi GoTransit untuk mempermudah mobilitas
multi-moda, serta menghadirkan layanan premium seperti GoCar Luxe dan
GoRide XL yang tawarkan pengalaman perjalanan lebih nyaman. Di layanan
logistik, Gojek meluncurkan layanan GoSend Car untuk pengiriman barang
besar hingga kargo untuk ukuran maksimal 100 kg.
3. Dukungan bagi mitra untuk dampak jangka panjang. Sejalan dengan
komitmen menjadi partner pertumbuhan bagi mitra di ekosistem, Gojek
terus meluncurkan beragam inisiatif seperti pelatihan, program dukungan
dan pengembangan komunitas. Untuk mitra driver, Gojek memperluas
manfaat melalui Gojek Swadaya, Bengkel Belajar Mitra, serta Tips Pintar di
aplikasi GoPartner. Sedangkan untuk mitra usaha kuliner, Gojek terus
menambah modul pembelajaran baru di Komunitas Partner GoFood
(KOMPAG). Di sisi lain, untuk online seller, Gojek mendorong komunitas Best
Seller GoSend serta ragam program menarik agar produk seller semakin
dilirik pelanggan. Semua ini bertujuan agar para mitra dapat memberikan
layanan terbaik dan andal bagi para pelanggan, dan pada akhirnya, dapat
memberikan dampak sosial-ekonomi bagi para mitra.

4.2Evaluasi indicator kinerja (KPI) Saat Ini


Berikut adalah beberapa indikator kinerja perusahaan Gojek :
1. Indikator Kinerja (KPI) Direksi
PENILAIAN KINERJA DIREKSI
Penilaian kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris berdasarkan
pencapaian Key Performance Indicator (KPI) Direksi yang mencakup :
a. penilaian kinerja
b. perkembangan kinerja karyawan secara periodic
27

c. Pencapaian target bisnis

Untuk mengukur perkembangan kinerja karyawan secara periodik berdasarkan


tujuan yang telah ditetapkan secara spesifik pada setiap karyawan. Kemudian
mengelompokkan karyawan menjadi 5 sampai 10 kelompok dari yang tertinggi
hingga yang terendah dengan kurva normal. Sebelum memasukkannya ke dalam
kelompok karyawan, supervisor atau manajer perusahaan harus lebih dulu
mengobservasi kinerja karyawan tersebut.
Berikut adalah beberapa indikator kinerja perusahaan Gojek :
1. Perspektif Keuangan:
 Pendapatan Kotor dari Layanan Utama (Gross Revenue from Core
Services): Ini mencerminkan seberapa sukses Gojek dalam menghasilkan
pendapatan dari layanan inti seperti pengiriman makanan, transportasi,
dan logistik.
 Margin Keuntungan (Profit Margin): Indikator ini mengukur seberapa
efisien Gojek dalam mengelola biaya operasionalnya dan
mempertahankan keuntungan.
 Pendapatan dari Layanan Inovatif (Revenue from Innovative Services):
Mengevaluasi pendapatan dari layanan baru atau inovatif yang Gojek
perkenalkan.
2. Perspektif Pelanggan:
 Tingkat Kepuasan Pelanggan (Customer Satisfaction Rate): Indikator ini
mencerminkan sejauh mana Gojek memenuhi harapan pelanggan dan
meningkatkan loyalitas mereka.
 Pangsa Pasar (Market Share): Mengukur seberapa besar pangsa pasar
Gojek dalam industri layanan berbasis aplikasi dan sejauh mana mereka
bersaing dengan pesaing.
28

 Rasio Retensi Pelanggan (Customer Retention Ratio): Indikator ini


mengukur sejauh mana Gojek berhasil mempertahankan pelanggan
mereka dari waktu ke waktu.
3. Perspektif Proses Internal:
 Efisiensi Operasional (Operational Efficiency): Ini mencakup indikator
seperti jumlah pesanan per pengemudi, waktu tunggu rata-rata, dan
efisiensi penggunaan sumber daya.
 Tingkat Keluhan Pelanggan (Customer Complaint Rate): Indikator ini
mengukur sejauh mana Gojek berhasil mengelola keluhan pelanggan dan
memperbaiki layanan mereka.
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran:
 Jumlah Layanan Baru yang Diluncurkan (Number of New Services
Launched): Mengukur seberapa sering Gojek memperkenalkan layanan
baru atau fitur yang meningkatkan nilai bagi pengguna.
 Investasi dalam Pelatihan Karyawan (Investment in Employee Training):
Indikator ini mencerminkan komitmen Gojek terhadap pengembangan
karyawan dan pembelajaran organisasi.
 Peningkatan Keterampilan Karyawan (Employee Skill Improvement):
Mengukur sejauh mana karyawan Gojek mengembangkan keterampilan
dan kompetensi yang diperlukan untuk mencapai tujuan perusahaan.

Berikut adalah evaluasi indikator kinerja perusahaan Gojek berdasarkan


beberapa perspektif tambahan :
1. Perspektif Lingkungan (Environmental Perspective):
Gojek dapat mempertimbangkan untuk mengukur jumlah kendaraan listrik
atau kendaraan beremisi rendah yang mereka miliki dalam armada mereka.
Mereka juga bisa melacak pengurangan jejak karbon total yang disebabkan
oleh penggunaan layanan Gojek.
2. Perspektif Masyarakat (Community Perspective):
29

Gojek dapat mengukur jumlah proyek sosial yang telah mereka dukung atau
dana yang telah mereka alokasikan untuk CSR. Mereka juga dapat memantau
dampak positif yang telah dihasilkan dari program-program ini, seperti
jumlah orang yang telah dibantu atau perubahan positif dalam komunitas
yang mereka dukung.
3. Perspektif Inovasi (Innovation Perspective):
Gojek dapat mengukur jumlah produk atau fitur baru yang telah mereka
luncurkan dalam periode tertentu. Mereka juga dapat melacak jumlah paten
yang telah mereka ajukan atau investasi dalam riset dan pengembangan.
4. PerspIndikator yang Diusulkan:
Gojek dapat lebih mendalam dalam mengukur kualitas produk atau layanan
dengan melacak tingkat kesalahan dalam pesanan, waktu pengiriman yang
tepat, atau pengukuran lain yang mencerminkan kualitas layanan secara lebih
spesifik.
5. Perspektif Keamanan (Safety Perspective):
Gojek dapat mengukur jumlah pelanggaran lalu lintas yang melibatkan
pengemudi mereka, tingkat kepatuhan dengan protokol keamanan, atau
jumlah insiden yang terkait dengan pelanggan. Mereka juga dapat melacak
efektivitas pelatihan keamanan yang mereka berikan kepada pengemudi.

4.3 Rekomendasi Indikator Kinerja Yang Baru


Berikut adalah rekomendasi indikator kinerja perusahaan Gojek berdasarkan
analisis SWOT yang baru:
1. Strengths (Kelebihan):
 Pendapatan Kotor dari Layanan Inti : Mengukur pendapatan yang
dihasilkan dari layanan inti seperti pengiriman makanan dan transportasi.
 Pengguna Aktif Bulanan : Mengukur pertumbuhan dan pemanfaatan
aplikasi Gojek oleh pengguna.
30

 Penggunaan Rata-rata per Pengguna : Menunjukkan sejauh mana


pengguna memanfaatkan berbagai layanan yang ditawarkan oleh Gojek.
2. Weaknesses (Kelemahan):
 Tingkat Keluhan Pelanggan : Mengukur sejauh mana kelemahan dalam
layanan pelanggan dan operasional Gojek berdampak pada tingkat
keluhan pelanggan.
 Waktu Tunggu Rata-rata : Ukur waktu tunggu rata-rata pengguna untuk
mengidentifikasi efisiensi dalam pelayanan.
3. Opportunities (Peluang):
 Pendapatan dari Layanan Inovatif : Mengukur pendapatan dari layanan
baru atau inovatif yang diperkenalkan sebagai respons terhadap peluang
pasar.
 Ekspansi Ke Wilayah Baru : Mengukur kesuksesan dalam ekspansi ke
wilayah baru sebagai respons terhadap peluang pasar yang ada.
4. Threats (Ancaman):
 Persaingan dengan Pesaing Utama : Ukur pangsa pasar relatif Gojek
dibandingkan dengan pesaing utama di pasar.
 Kendala Regulasi : Jika ada perubahan dalam peraturan pemerintah yang
memengaruhi operasi Gojek, ukur dampaknya pada kinerja operasional
dan keuangan.
 Tingkat Kepuasan Pelanggan dalam Tengah Ancaman : Mengukur
kepuasan pelanggan di tengah ancaman yang ada, seperti gangguan
layanan atau persaingan yang intens.
31

4.4 PETA STRATEGI BARU

Gambar 3. Peta Strategi 2023


32

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dan pada laporan Balanced Scorecard (BSC) PT GoTo Gojek
akan mencakup analisis kinerja perusahaan berdasarkan perspektif keuangan,
pelanggan, proses internal, dan pembelajaran serta pertumbuhan,Kinerja
keuangan PT GoTo terus meningkat, dengan pertumbuhan pendapatan yang
signifikan. Namun, ada perlunya lebih fokus pada pengelolaan biaya dan
peningkatan profitabilitas.Kepuasan pelanggan tetap tinggi, tetapi ada beberapa
area yang memerlukan perhatian, seperti perbaikan waktu tunggu dan kualitas
layanan. Perlu terus memahami kebutuhan pelanggan untuk meningkatkan
pengalaman mereka.Proses operasional perusahaan terus berkembang, tetapi
efisiensi harus ditingkatkan, terutama dalam manajemen logistik dan
penggunaan kendaraan. PT GoTo telah memperkenalkan teknologi terbaru
dalam operasionalnya, tetapi perlu focus pada pelatihan pengemudi dan
peningkatan keberlanjutan lingkungan.

5.2. Saran
Saran dari laporan Balanced Scorecard (BSC) pada PT GoTo Gojek dapat
membantu perusahaan untuk fokus pada langkah-langkah konkret yang akan
memperbaiki kinerja mereka di berbagai aspek. Berikut adalah beberapa saran
berdasarkan perspektif BSC Fokus pada upaya untuk meningkatkan profitabilitas
dengan mengoptimalkan biaya operasional dan mengevaluasi tarif. Lalu
diversifikasi pendapatan dengan memperkuat layanan non-transportasi, seperti
pengiriman makanan, dan eksplorasi layanan baru. Lalu perbaiki kualitas layanan
dan kecepatan respons kepada pelanggan.
33

Lakukan survei kepuasan pelanggan secara teratur.Pertimbangkan


program loyalitas untuk menghargai pelanggan yang setia.Perkuat program
pelatihan bagi pengemudi, termasuk aspek keselamatan dan layanan pelanggan.
Perbarui dan sesuaikan rencana tindakan sesuai dengan perubahan dalam
lingkungan bisnis.
Saran ini didasarkan pada evaluasi BSC yang menyeluruh dan harus
mencerminkan tujuan strategis PT GoTo dan tantangan yang dihadapinya.
Dengan implementasi yang efektif dan konsisten, PT GoTo dapat terus
memperkuat posisinya di pasar dan memenuhi harapan pelanggan serta
pemangku kepentingan lainnya.
34

Daftar Pustaka

https://www.gotocompany.com/news/press/paparan-kinerja-indikatif-2022-
grup-goto-catat-peningkatan-ebitda-yang-disesuaikan-empat-kuartal-berturut-
turut
https://pluginongkoskirim.com/strategi-marketing-gojek/
https://www.idnfinancials.com/id/goto/pt-goto-gojek-tokopedia-tbk
https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/
123456789/28983/17211007%20Shanaz%20Dara%20Masita.pdf?
sequence=1&isAllowed=y
http://eprint.stieww.ac.id/700/1/26-34%20Ani%20Muttaqiyathun.pdf

Link Youtube

https://youtu.be/JxZsxReZmpM?si=komntL-1eDDz9U3f

Anda mungkin juga menyukai