B. SEJARAH
Pada tahun 1930, Dr Minoru Shirota, pendiri perusahaan Yakult, berhasil
mengkulturkan berbagai jenis bakeri asam laktat dan memilih satu jenis bakteri
yang paling tahan terhadap cairan pencernaan seperti asam lambung dan cairan
empedu sehingga bisa
sampai ke usus halus dalam keadaan hidup. Dia kemudian menjadi orang pertama
yang berhasil memperkuat dan budaya strain lactobacillus, yang sekarang dikenal
sebagai Lactobasilus Casei Shirota Strai. Lactobasilus sendiri berarti batang,
sedangkan Casei berati keju dan Shirota Strain adalah penemunya. Dr Shirota,
bersama dengan relawan kemudian mengembangkan sebuah produk minuman
yang diberi nama Yakult.
Pusat penelitian Yakult didirikan pada tahun 1967. Terdapat 300 tenaga
ahli yang melakukan penelitian tentang manfaat bakteri yang menguntungkan bagi
manusia. Pusat penelitian ini bernama Yakult Central Institute for Microbiological
Researh yang berlokasi di Jepang.
. Proses produksi yakult dimulai dari ruang pembibitan yaitu pembibitan bakteri yang
dipersiapkan dalam tangki untuk selanjutnya dipakai pada proses fermentasi dalam
skala besar. fermentasi yakult perlu waktu satu minggu dengan kapasitas tangki 24
liter untuk selanjutnya dicampur dengan gula yakult konsentrat yang kental dan pekat.
selanjutnya pada ruang pengawasan mutu, pengujian dan pengawasan mutu tidak
hanya dilakukan pada tahapan akhir saja. Pengawasan mutu dilakukan mulai dari
penanganan bahan baku hingga ke tangan konsumen.
Melalui sistem ini Yakult didistribusikan oleh ibu - ibu rumah tangga kepada
masyarakat di lingkungan tempat tinggal mereka. Ketika melayani masyarakat,
Yakult Lady juga melakukan propaganda yang berisi tentang penjelasan mengenai
manfaat Yakult. Saat ini PT Yakult Indonesia Persada memiliki kurang lebih 1100
Yakult Lady yang tersebar di 93 center - center di seluruh Jakarta, Bogor, Depok,
Tangerang, Bekasi, Serang, Cilegon, Bandung, Purwakarta, Cirebon, Semarang,
Yogyakarta, Surabaya, Medan, Bali dan Palembang.
Repoeblik Telo didirikan oleh Ir. Unggul Abinowo yang merupakan lulusan
Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya, Malang. Latar belakang berdirinya PT.
Repoeblik telo ini adalah karena adanya peluang (jumlah penduduk semakin
tinggi sehingga kebutuhan pangan bertambah, perekonomian tinggi, wisatawan,
dan pasar retal asing) dan ingin pelahan-lahan mengubah kebiasaan masyarakat
Indonesia yang ketergantungan untuk mengkonsumsi beras secara terus-menerus.
Tujuan didirikannya PT. Repoeblik Telo ini untuk mengubah image telo yang
dikenal sebagai makanan kampung dan tidak bernilai jual tinggi. Selain itu
berdasarkan kandungan dan manfaatnya, telo sangatlah baik dibandingkan
makanan pokok yang lain (misal beras) seperti kandungan vitamin A empat kali
lebih tinggi dibandingkan wortel sehingga sangat baik untuk mencegah penyakit
kebutaan, mengandung beta karoten untuk pertumbuhan tulang, gula rendah dan
alami sehingga baik untuk penderita diabetes, kolesterol rendah baik untuk diet,
dan mengandung zat antioksidan yang mencegah penyakit jantung. Factor lain
mengapa telo dipilih sebagai bahan baku dari semua produk di perusahaan ini
adalah karena telo merupakan jenis tanaman yang mudah beradaptasi dengan
lingkungan manapun.. Selain itu, telo juga dapat ditanam pada musim apapun di
Indonesia dan untuk cara menanamnya tidak ada teknik khusus yang harus
dilakukan.
Visi dari PT. Repoeblik telo adalah menjadi industry terkemuka di Indonesia.
Misi dari PT. Repoeblik Telo adalah memanfaatkan sumber daya alam dan
sumber daya manusia di sekitar PT. Repoeblik Telo. Untuk sumber daya manusia
yang diperjakan di dalam pabrik adalah sekitar 500 pekerja dan masih ada lagi
yang bekerja diluar pabrik. Tenaga kerja yang bertugas menanam, merawat, dan
mengelola kebun rata- rata bukanlah pekerja yang memiliki keahlian khusus
namun mereka adalah pekerja terlatih yang sudah bertahun-tahun dipekerjakan di
pabrik ini sehingga sudah berpengalaman dan terlatih dalam bidangnya masing-
masing.
2.2.4. Pemasaran
Untuk pemasaran produk, repoeblik telo telah mendirikan outlet-outlet di
beberapa daerah khususnya di Jawa. Di outlet inilah dijal berbagai olahan dari
bahan baku telo yang dihasilkan oleh Repoeblik Telo. Selain itu Repoeblik Telo
juga memasarkan produknya ke Luar Negeri seperti Singapura, Thailand, dan
Malaysia. Strategi pemasaran produk telo dari perusahaan ini adalah dapat
membaca keadaan atau memprediksi berapa banyak produk yang harus di
produksi dalam satu hari berdasarkan penjualan hari kemarin sehingga tidak ada
produk yang tidak terjual atau terbuang. Selain itu pelayanan pelanggan
perusahaan ini sangatlah baik dan produk yang dibuat berdasarkan apa yang
disukai konsumen.
2.2.5. SDM
Wewenag
1. melakukan negosiasi dengan customer & menentukan harga penjualan sampai
batas tertentu.
2. menentukan customer baik/tidak untuk bisa dilakukan pengiriman/tidak
memutuskan dan menentukan harga jual dan harga pembelian raw material.
3. menandatangani comersial invoice, packing list dan dokumen lain untuk
pembayaran ekspor dan penjualan lokal, dst.
Wewenag
1. meminta kepada marketing untuk menagguhkan pengiriman barang ke
customer jika ternyata penagihan peutangnya sulit.
2. menclaim customir dalam hal penagihan piutang yang berlarut-larut.
3. meminta segala falsilitas yang diperlukan guna menunjang kelancara proses
pekerjaan, dst.
JOB DEKRIPSI DEPARTEMEN PRODUKSI
Wewenang
1. menkonfirmasi kartu apsensi karyawan yang berkaitan dengan izin, cuti, sakit
dan alfa.
2. membuat surat peringatan dan menyerahkan kepada direksi.
3. memberi penilaian kepada bawahanya secara langsung.
4. melakukan upaya yang mendukung tercapainya sasaran jabatan dengan
koordinasi atasan.
Wewenang
1. menentukan penolakan bahan yang tidak sesuai dengan speksifikasi.
2. mendistribusikan informasi kualitas produk kebagian lain yang membutuhkan.
3. memberi jawaban pada batas penyedian data atas klaim dari luar.
4. membuat standart atau peramenter proses produksi produk baru.
4. menentukan speksifiksi produk, bahan baku, bahan pembantu dan barang
packing untuk produk baru,.Bagi para pelaku UKM industri pengolahan pangan
yang tertarik untuk tumbuh dan berkembang bersama Repoeblik Telo dapat
bergabung dalam wadah ritel UKM, dengan prosedur sebagai berikut :
1. Pendaftaran produk
2. Verifikasi produk
3. Test produk
4. Pelatihan & rekomendasi
Kedepan SPAT Repoeblik Telo juga membuka akses bagi para pelaku UKM
pangan olahan untuk bisa masuk ke pasar yang lebih besar yaitu
supermarket/hypermarket dengan SPAT sebagi penjamin (avalis) untuk mutu &
standar.
Orientasi pasar menjadi suatu hal yang utama, dengan mengkomodasi
kepentingan pasar dan menfasilitasi konsumen, potensi pasar yang besar akan
menjadi kekuatan utama dalam bisnis pertanian.
2.2.6. Keuangan
1.) Permodalan (sumber dan struktur permodalan)
Modal awal berasal dari Unggul Abinowo perintis home industri ini, namun
semakin berkembangnya dan meluasnya industri ini kebutuhan modal untuk
produksi semakin tinggi. Namun modal hingga saat ini diperoleh dari Unggul
Abinowo, perintis, pemilik sekaligus investor satu-satunya. Tidak ada investor
lain yang masuk, bukan karena tidak ada investor yang berminat, namun inilah
salah satu keunikan dari Republik Telo ini, karena dimiliki oleh satu orang yang
mutlak memiliki seluruh saham perusahaan telo ini.
2.) Kinerja finansial
· Omzet/ penjualan : Sedikitnya ada 300 jenis produk dijual di lokasi ini.
Sementara, menurut Unggul, omzet rata-rata setiap bulan terminal agrobisnis ini
mencapai Rp 300 juta-Rp 400 juta
· Aset perusahaan : Kepemilikan dari perusahaan republik telo adalah
Unggul abinowo ( SPAT, transfortasi mobil,dll)
· Kinerja Finansial:
Awalnya pak unggul mencoba membangun brand image lewat produksi bakpao
telo. beliau mencoba buktikan bahwa dari ketela yang harga jualnya sekitar Rp
200 per kg, bisa ditingkatkan menjadi Rp 750 hingga Rp 1.000 per kg, bahkan
lebih dari Rp 2.000 setelah dijadikan bakpao telo. Dari empat hektar lahan
tanaman ubi yang hasilnya diolah menjadi bakpao, saat ini berkembang menjadi
23 hektar dengan 12 petani plasma. Kebutuhan ubi yang dipakai untuk membuat
bakpao saat ini saja mencapai tiga sampai empat ton setiap minggu untuk
memproduksi 2.000-7.000 bakpao setiap minggunya. Sedikitnya ada 300 jenis
produk dijual di lokasi ini. Sementara, menurut Unggul, omzet rata-rata setiap
bulan terminal agrobisnis ini mencapai Rp 300 juta-Rp 400 juta