BAB II
KERANGKA TEORI
Akuntansi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua tipe yaitu akuntansi
akuntansi tersendiri yang terpisah dari dua tipe tersebut di atas, namun merupakan
Perhatian utama dari akuntansi biaya yaitu pada akumulasi dan analisis
informasi yang relevan yang dilakukan oleh manajemen dalam memonitor dan
Menurut Matz dan Usry (1997:10) dala buku Cost Accounting, Planning
manajemen membuat anggaran bagi masa depan atau menetapkan biaya bahan,
upah dan gaji dimuka, dan biaya pabrikan lainnya serta pemasaran produksinya.
besar laba yang akan diterima dengan juga memperhitungkan persaingan dan
dicapai dengan standard an anggaran yang dibuat sebelumnya. Untuk bisa berhasil
pengawasan biaya sangat bergantung pada perencanaan biaya yang tepat bagi
setiap kegiatan, fungsi dan keadaan. Melalui medium akuntansi biaya, manajemen
“Akuntansi Biaya adalah salah satu cabang akuntansi yang merupakan alat
manajemen dalam memonitor dan merekam transaksi biaya secara sistematis serta
menyajikan informasi biaya dalam bentuk laporan biaya.”
Jadi dapat dikatakan bahwa akuntansi biaya merupakan alat bagi
Secara umum dapat dikatakan bahwa tujuan dari akuntansi biaya adalah
untuk menyediakan salah satu informasi yang diperlukan oleh manajemen dalam
mengelola perusahaannya.
bagiannya. Agar akuntansi biaya dapat mencapai tujuan tersebut biaya yang dikeluarkan
oleh atau terjadi didalam perusahaan harus dicatat dan digolongkan sedemikian rupa
sehingga memungkinkan :
1. Penentuan harga pokok secara teliti
2. Pengendalian biaya
3. Analisis biaya-biaya
Menurut R.A Supriyono (1992:14) dalam buku Akuntansi Biaya,
5. Memilih di antara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka
operasi yang terintegrasi dan sejalan, dengan tujuan perusahaan, dan prosedur-
yang sesuai dengan perencanaan, dengan asumsi bahwa rencana tersebut sudah
benar.
harga pokok pada produk yang dihasilkan sebesar harga pokok yang ditentukan di
(estimated cost) atau standar atas biaya produksi yang mungkin akan dikeluarkan
sebagai berikut :
“Sistem biaya taksiran adalah sistem akuntansi biaya produksi yang menggunakan suatu
bentuk biaya yang ditentukan di muka dalam menghitung harga pokok produk yang
diproduksi.”
Sistem biaya taksiran merupakan sistem penentuan biaya di muka yang
memakai dasar untuk norma fisiknya terbatas pada pengalaman masa lampau. Jika
tidak terjadi penyimpangan dari norma fisik tersebut, maka perlu dilakukan
atau produksi, waktu dan biaya yang diperlukan untuk penentuan biaya
“Biaya standar adalah biaya yang ditentukan dimuka, yang merupakan jumlah
biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk membuat satu satuan produk untuk membiayai
kegiatan tertentu di bawah asumsi kondisi ekonomi, efisiensi dan faktor-faktor lain
tertentu.”
Biaya yang seharusnya dikeluarkan mengandung arti bahwa biaya yang
maka yang dianggap besar adalah biaya standar sepanjang asumsi-asumsi yang
seharusnya terjadi dan berapa laba yang akan diperoleh sehingga dapat di analisis
yang ditentukan dimuka untuk menetapkan harga jual produk sehingga harga jual
“Dalam sistem biaya actual dan historis, biaya dicatat pada saat dikeluarkan,
tetapi penyajian hasil operasi akan ditangguhkan sampai hasil operasi pabrikasi pada
periode akuntansi dibentuk atau dalam perusahaan jasa sampai jasa diberikan.”
produk atau pesanan yang dihasilkan sesuai dengan harga pokok produksi. Pada
sistem ini, harga pokok baru dihitung pada akhir periode setelah biaya
dikumpulkan.
Jika ditinjau dari tujuan pokok akuntansi biaya, maka sistem harga pokok
harga pokok produk baru dapat dihitung pada akhir periode setelah biaya
sesungguhnya dikumpulkan.
Dan defenisi diatas dapat dipahami bahwa sistem ini dapat bermanfaat
untuk penentuan harga pokok produk sedangkan untuk tujuan pengendalian biaya
dan sebagai dasar pengambilan keputusan tidak dapat menyajikan informasi yang
memadai, karena :
1. Tidak ada alat untuk mengukur prestasi pelaksanaan sehingga tidak dapat
2.2 Biaya
dengan tujuan apa informasi biaya tersebut diperlukan. Informasi biaya yang baik,
tepat dan akurat diperlukan oleh setiap pemakai informasi biaya, oleh karenanya
para manajer dituntut untuk memahami konsep biaya agar dapat mengambil
perusahaan. Istilah biaya mempunyai arti yang sangat luas, karena adanya
berikut:
“Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dengan satuan uang
yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tujuan tertentu.”
Dari definisi biaya tersebut di atas maka ada 4 unsur pokok dalam biaya
yaitu:
pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan mata uang, yang terjadi
jadi, ada biaya yang dikenal dengan biaya produksi atau manufacturing cost. Pada
umumnya biaya ini terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
sebagai berikut:
“Frequently the term “cost” is used synonymously with the term “expense”.
However, an expenses may be defined as measured outlow of goods or service, which is
matched with revenue to determine income, or …, when the term “cost” is used
specifically, it should be modified by such descriptions as direct, prime, conversion,
indirect, fixed, variable, controllable, product, period, joint, estimated, standard, sunk, or
out-of-pocket.”
Dari definisi tersebut diatas dapat diuraikan sebagai berikut:
nilai uang dan dianggap akan membebankan manfaat di masa yang akan
datang.
laba.
akuntansi biaya diartikan dalam dua pengertian yang berbeda, yaitu biaya dalam
artian cost dan biaya dalam artian expense. Biaya (Cost) adalah pengorbanan
sumber ekonomis yang diukur dalam satuan uang yang telah terjadi atau
kemungkinan akan terjadi untuk mencapai tujuan tertentu. Biaya ini belum habis
masa pakainya, dan digolongkan sebagai aktiva yang dimasukkan dalam neraca.
Sedangkan Beban (Expense) adalah biaya yang telah memberikan manfaat dan
sekarang telah habis. Biaya yang belum dinikmati yang dapat memberikan
manfaat di masa akan datang dikelompokkan sebagai harta. Biaya ini dimasukkan
diukur dengan satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi
informasi biaya oleh pemakainya. Untuk tujuan penggunaan informasi biaya yang
berbeda, diperlukan klasifikasi biaya yang berbeda pula. Dengan demikian, suatu
pengelompokkan biaya secara sistematis atas keseluruhan elemen biaya yang ada
dengan:
1. Produk
2. Volume produksi
4. Periode Akuntansi
5. Pengambilan keputusan
pada pemahaman yang menyeluruh atas hubungan antara biaya dengan aktivitas
bisnis. Studi dan analisis yang hati-hati atas dampak aktivitas bisnis terhadap
1. Biaya langsung adalah biaya yang dapat ditelusur ke produk. Contoh biaya
langsung adalah biaya bahan baku. Biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk membeli bahan baku, dapat dengan mudah ditelusur ke dalam produk.
2. Biaya tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat secara langsung ditelusur ke
1. Biaya variabel adalah biaya yang jumlah totalnya berubah proporsional dengan
perubahan volume kegiatan atau produksi tetapi jumlah per unitnya tidak
berubah.
2. Biaya tetap adalah biaya yang jumlah totalnya tidak terpengaruh oleh volume
3. Biaya campuran adalah biaya yang jumlahnya terpengaruh oleh volume kegiatan
perusahaan tetapi tidak secara proporsional. Bila tidak ada kegiatan atau volume
kegiatan nol-biaya campuran tidak akan menjadi nol, tetapi bila volume kegiatan
1. Biaya bahan baku adalah besarnya nilai bahan baku yang dimasukkan ke dalam
proses produksi untuk diubah menjadi barang jadi. Biaya bahan baku merupakan
bagian penting biaya barang yang digunakan untuk memproduksi barang jadi.
2. Biaya tenaga kerja adalah besarnya biaya yang terjadi untuk menggunakan tenaga
dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu biaya tenaga kerja langsung dan biaya
tenaga kerja tidak langsung. Biaya tenaga kerja langsung adalah biaya tenaga
kerja yang secara langsung berhubungan dengan produksi barang jadi. Sedangkan
biaya tenaga kerja tidak langsung adalah upah atau gaji tenaga kerja yang tidak
3. Biaya overhead pabrik adalah biaya-biaya yang terjadi di pabrik selain biaya
bahan baku maupun biaya tenaga kerja langsung. Biaya bahan penolong dan
1. Biaya produksi terdiri atas tiga jenis biaya, yaitu biaya bahan baku, biaya tenaga
2. Biaya administrasi dan umum adalah biaya yang terjadi dalam rangka
barang jadi. Biaya administrasi dan umum meliputi biaya gaji pegawai, biaya
3. Biaya pemasaran meliputi berbagai biaya yang terjadi untuk memasarkan produk
atau jasa. Contoh biaya pemasaran adalah biaya gaji pegawai pemasaran dan
biaya iklan.
1. Biaya standar (standard cost). Biaya standar adalah biaya ditentukan di muka
2. Biaya actual (actual cost). Biaya actual adalah biaya yang sesungguhnya
yang secara tidak langsung dapat dipengaruhi oleh seorang manajer tingkatan
tertentu.
5. Biaya komitan (committed cost). Biaya committed adalah biaya yang terjadi
7. Biaya relevan (relevant cost). Biaya relevan adalah biaya masa depan yang
alternatif lain.
produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh pengusaha untuk dapat
menghasilkan output.
Secara garis besar biaya produksi dapat digolongkan ke dalam biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Biaya bahan baku
dan biaya tenaga kerja langsung sering pula disebut prime cost atau biaya utama,
sedangkan biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik sering pula
disebut dengan istilah conversion cost atau biaya konversi, yang artinya biaya
Biaya produksi adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan barang dan
penyediaan jasa (Masiyah Kholmi dan Yunigsih, 2009:26). Biaya produksi dapat
dklasifikasikan lebih lanjut sebagai bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
produk setengah jadi (barang jadi) atau menjadi bagian wujud dari suatu produk
yang dapat ditelusuri ke produk tersebut. Tenaga kerja langsung adalah tenaga
kerja yang mengubah (konversi) bahan baku langsung menjadi produk setengah
jadi (barang jadi) atau menjadikan jasa kepada pelanggan. Biaya overhead pabrik
adalah biaya produksi selain biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja
Perhitungan biaya produk dan jasa merupakan fungsi akuntansi biaya yang
berdasarkan pesanan (Job Order Costing) adalah suatu sistem akuntansi yang
menelusuri biaya pada unit individual atau pekerjaan, kontrak, tumpukan produk
atau pesanan pelanggan yang spesifik. Pada sistem akuntansi harga pokok
(kalkulasi biaya) pesanan setiap pesanan dibuatkan satu kartu sendiri yang
tersebut, yaitu kartu harga pokok pesanan (job order cost sheet). Kartu harga
menyelesaikan pesanan sesuai dengan pesanan dan sesuai dengan tanggal yang
ditentukan.
menggunakan sistem ini melakukan pekerjaan yang sering kali berbeda dari
produk satu ke produk lainnya. Karena setiap produk atau jasa dapat
membutuhkan operasi yang berbeda, cara terbaik untuk menentukan biaya dari
suatu produk atau jasa adalah dengan mengakumulasikan biaya-biaya untuk suatu
Biaya dan Penentuan Harga Pokok, memberikan definisi Job Order Cost Sistem,
sebagai berikut :
“Metode Harga Pokok Pesanan adalah metode pengumpulan harga pokok produk
dimana biaya dikumpulkan untuk setiap pesanan atau kontrak atau jasa secara terpisah,
dan setiap pesanan atau kontrak dapat dipisahkan identitasnya.”
Dalam kalkulasi biaya Job Order, setiap job atau pesanan adalah suatu
satuan akuntansi yang dibebankan biaya bahan, upah dan biaya overhead dengan
untuk pelanggan tertentu dicatat dalam suatu kartu yang disebut kartu biaya Job
Order (Job Order Cost Sheet) kartu induknya disusun untuk mengumpulkan
semua biaya bahan, upah, dan biaya overhead yang dibebankan khusus pada
pesanan itu menyangkut produksi suatu jumlah persediaan barang, maka kalkulasi
produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja,
3. Bahwa biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan atau
rate).
selesai.
berikut:
bentuk produk atau jasa yang beraneka ragam dan berbeda antara pesanan
yang satu dengan yang lain, atau dengan kata lain produk yang dihasilkan
heterogen.
3. Biaya per unit produk dihitung dengan cara membagi total biaya pesanan
tertentu.
sebagai berikut:
3. Harga pokok per unit produk pesanan dihitung dengan cara membagi
harga pokok produk pesanan dengan jumlah unit produk pesanan yang
bersangkutan.
biaya terlebih dahulu sebelum mereka memesan, dan seringkali mereka memesan
perusahaan harus dapat mengestimasi biaya secara akurat agar dapat bersaing
dengan perusahaan lain dan menghasilkan laba yang optimal (Bastian dan Nurlela
2009:62).
5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses
pesanan.
1. Memberikan struktur yang lengkap dalam hal ini terbatas, terbatas pada
mengikuti sistem pelaporan yang telah ada yaitu planning production dan
membandingkan suatu Job Cost dengan yang lain atau dengan Cost
Estimate.
seharusnya terjadi. Dengan kata lain biaya-biya tidak dapat dipisahkan dengan
yang digunakan, yaitu proses produksi pesanan diurutkan menurut lay out pabrik
oleh perencana produksi. Data biaya yang harus dilaporkan meliputi direct
material dan direct labor (bahan langsung dan tenaga kerja langsung). Hal yang
dilakukan pertama kali adalah membuat Job Order. Number atau nomor pesanan
Setelah perusahaan menerima order dari langganan atau pemesan yang berisi jenis
perintah produksi untuk membuat produk sesuai dengan apa yang dikehendaki
pemesan.
atau pembuatan produk yang dipesan tersebut. Nomor itu harus dicantumkan pada
setiap laporan biaya dari pemesan. Dalam hal ini dipergunkan Job Order Cost
Harga Pokok Produk, memberikan pengertian Job Order Cost Sheet sebagai
berikut :
“Kartu harga pokok tidak lain adalah suatu formulir yang didalam sistem harga
pokok pesanan digunakan untuk mencatat informasi tentang nomor order
produksi/pesanan, spesifikasi produk, dan ringkasan data biaya produksi yang diperlukan
untuk menyesuaikan suatu pesanan.”
Job Order Sheet mempunyai bentuk, isi dan susunan yang berbeda untuk
setiap pesanan. Tetapi pada umumnya Job Order Cost Sheet dibuat untuk
Rincian Job Order Cost Sheet harus dirancang dengan tepat dan teratur
Berikut ini adalah contoh Job Order Cost Sheet (Kartu Biaya Pesanan)
Penjualan xxxx
Biaya Produksi
Biaya Bahan Baku xxxx
Biaya Tenaga Kerja Langsung xxxx
Biaya Overhead Pabrik xxxx
Total Biaya Produksi xxxx
Laba Kotor xxxx
Biaya Pemasaran xxxx
Biaya Administrasi dan Umum xxxx
Jumlah (xxxx)
Laba Operasi xxxx
menyatakan :
merupakan catatan pelengkap serta control dengan perkiraan barang dalam proses.
Pesanan yang diselenggarakan atas dasar spesifikasi khusus dari pelanggan yang
manajemen memerlukan informasi total harga pokok pesanan yang akan diterima
tersebut. Informasi total harga pokok pesanan memberikan dasar perhitungan bagi
kerugian. Tanpa memiliki informasi total harga pokok pesanan, manajemen tidak
memiliki jaminan apakah harga yang diminta oleh pemesan dapat mendatangkan
bahan dan tenaga kerja yang bersangkutan. Dalam pemakaian bahan yang
pengumpulan data biaya tenaga kerja digunakan jam kerja (Job Time Ticket) bagi
pekerja langsung digunakan untuk dua tujuan. Satu salinan digunakan untuk
memposting pada Job Order Cost Sheet, salinan berikutnya untuk menentukan
ikhtisar harian atau mingguan dan material requisition yang dibebankan pada
departemen.
Perbandingan dilakukan antara perdiksi dari Job Cost Sheet dan Cost yang
pesanan hanya membutuhkan delapan bentuk ayat jurnal akuntansi untuk setiap
elemen biaya: pembelian bahan baku, penggunaan bahan baku, pencatatan gaji
dan upah, pendistribusian beban gaji dan upah, pencatatan biaya overhead pabrik
a. pembelian bahan
b. pemakaian bahan
Harga pemerolehan bahan baku & bahan penolong dicatat ke dalam buku
Penolong, dan Kas atau Utang Dagang. Jurnal yang dibuat untuk mencatat
(Untuk mencatat pembelian bahan baku penolong secara tunai atau kredit)
Bahan baku dan bahan penolong yang digunakan dalam proses produksi
mencatat pemakaian bahan dalam proses produksi adalah Barang Dalam Proses-
Baku dan Persediaan Bahan Penolong. Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
pencatatan terjadinya gaji dengan mendebit beban gaji, dan mengkredit utang
Jurnal:
langsung ke setiap pesanan dan dapat diukur secara lebih akurat. Sedangkan untuk
biaya overhead pabrik lebih sulit, karena membutuhkan perhitungan yang lebih
rumit, mengingat jenis biaya ini sangat beragam yaitu semua biaya yang
berhubungan dengan proses pabrikasi, selain bahan baku langsung dan tenaga
memerlukan dasar tersendiri seperti jam kerja langsung, jam kerja mesin, biaya
tenaga kerja, biaya bahan baku langsung dan unit produksi. Pencatatan untuk
biaya overhead pabrik dapat dilakukan dua langkah yaitu saat terjadi overhead
pesanan.
Jurnal:
produk jadi.
Jurnal:
dibebankan kepada produk atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan. Informasi
mengenai harga pokok produk atau jasa dan biaya-biaya lainnya disajikan untuk
akuntansi biaya secara terinci untuk setiap produk dan bagian organisasi.
factory cost) yaitu jumlah dari biaya pemakaian bahan baku langsung (direct
material cost), upah langsung (direct labor) dan biaya-biaya produksi tidak
langsung (factory overhead cost). Selama suatu periode accounting, bagian dari
Harga pokok produksi adalah kumpulan biaya produksi yang terdiri dari
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik ditambah
persediaan produk dalam proses awal dan dikurang persediaan produk dalam
proses akhir (Bastian Bustami dan Nurlela 2009:49). Harga pokok produksi
terikat pada waktu tertentu. Harga pokok produksi akan sama dengan biaya
produksi apabila tidak ada persediaan produk dalam proses awal dan akhir.
disusun suatu skedul pendukung untuk harga pokok penjualan dengan bagian-
1. Bagian bahan langsung terdiri dari persediaan awal bahan, pembelian dan
disesuaikan untuk persediaan barang dalam proses pada awal dan akhir
periode itu.
“Jadi harga pokok produk merupakan pengorbanan sumber ekonomi yang diukur
dengan satuan uang, yang telah terjadi untuk memperoleh suatu produk. Produk
merupakan suatu output dari suatu proses produksi. Biaya-biaya yang terjadi pada suatu
proses produksi umumnya terjadi dari biaya material ditambah dengan Conversion Cost,
sehingga harga pokok produk meliputi unsur biaya yang sama.”
Dari definisi diatas dapat kita simpulkan bahwa harga pokok produk
merupakan suatu pengorbanan dari sumber ekonomi yang diukur dengan satuan
mengenai harga pokok produk dapat digunakan sebagai dasar penentu harga jual
tujuan dari pemberian harga pokok produksi adalah untuk menentukan jumlah
biaya per unit produk jadi, selain itu juga mempunyai tujuan-tujuan lain yaitu:
2. Menilai persediaan
Penerapan metode tersebut pada suatu perusahaan tergantung pada sifat atau
yang diterapkan pada perusahaan yang menghasilkan produk atas dasar pesanan.
c. Harga pokok per unit produk pesanan dihitung dengan cara membagi
harga pokok produk pesanan dengan jumlah unit produk pesanan yang
bersangkutan.
dari langganan/pembeli mulai dari satu unit pesanan sampai kepada suatu partai
besar yang diproses pada saat yang sama. Pada metode ini, masing-masing unit
pesanan yang selesai di produksi pada periode yang sama, mungkin sekali berbeda
spesifikasi pemesan dan setiap jenis produk perlu dihitung harga pokok
produk menjadi dua kelompok berikut ini : biaya produksi langsung dan
3. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga
5. Harga pokok produksi per unit dihitung pada saat pesanan selesai
untuk pesanan tersebut dengan jumlah unit produk yang dihasilkan dalam
harga pokok produksi per pesanan, informasi harga pokok produksi per pesanan
5. Menentukan harga pokok persediaan produk jadi dan produk dalam proses yang
Pada metode ini, harga pokok (biaya produksi) dikumpulkan atas dasar
proses atau departemen untuk suatu periode tertentu biasanya satu bulan. Biaya
bahan baku, biaya tenaga kerja dan biaya produksi tidak langsung (overhead)
departemen. Pada setiap akhir periode, total harga pokok (biaya produksi) yang
terjadi pada suatu departemen dibagi dengan jumlah unit yang selesai diproduksi
bulan).
c. Harga pokok per unit produk dihitung dengan cara membagi harga pokok
produk selesai periode dengan jumlah unit produk selesai, dalam periode yang
bersangkutan.
Harga Pokok Produk memberikan pengertian harga pokok proses sebagai berikut :
“Harga Pokok Proses merupakan suatu sistem pengumpulan biaya produksi yang
dilakukan untuk setiap departemen atau pusat biaya.”
Dari pendapat ini dijelaskan, bahwa departemen didefenisikan sebagai
departemen secara otomatis merupakan pusat biaya juga. Tetapi jika dalam suatu
departemen terdapat lebih dari satu proses atau tahap pengolahan produk, maka
setiap proses produksi itu disebut juga sebagai pusat biaya. Untuk tujuan
penentuan harga pokok produk, biaya produksi dikumpulkan pada setiap proses
tersebut.
Harga pokok dihitung dengan cara membagi jumlah biaya produksi yang
yang dikeluarkan dalam menghasilkan produk terdiri dari biaya bahan baku, biaya
produksi tersebut.
pengumpulan biaya produksi dalam metode harga pokok pesanan dan metode
akan dijual
akan dijual
identitasnya
dikumpulkan
Kapan biaya produksi Pada saat pesanan selesai Setiap satuan waktu
dihitung
konsultan akuntansi
suatu produk atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara
Full Costing adalah suatu metode dalam penentuan harga pokok suatu
produk dengan memperhitungkan semua biaya produksi, seperti biaya bahan baku
langsung, tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya
Variabel Costing adalah suatu metode dalam penentuan harga pokok suatu
produk, hanya memperhitungkan biaya produksi yang bersifat variabel saja seperti
bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel.
Dalam metode ini biaya overhead tetap tidak diperhitungkan sebagai biaya
produksi tetapi biaya overhead tetap akan diperhitungkan sebagai biaya periode
yang akan dibebankan dalam laporan laba-rugi tahun berjalan (Bastian dan
Nurlela 2009:40).
Pesanan
bahan baku menjadi produk selesai yang siap untuk dijual sedangkan biaya non
distribusi serta biaya-biaya penjualan seperti gaji dan komisi bagian pemasaran.
Biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan
biaya overhead pabrik. Biaya ini digunakan untuk menghitung harga pokok
produk selesai dan harga pokok pada akhir periode akuntasi dalam proses.
1. Direct materials
2. Direct Labour
3. Manufacturing overhead”
membentuk harga pokok adalah biaya bahan baku langsung, biaya tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik. Pada umumnya biaya bahan baku langsung
dan biaya tenaga kerja langsung disebut biaya utama (prime cost) sedangkan
biaya tenaga kerja dan biaya overhead pabrik sering disebut dengan biaya konersi
langsung dan membentuk bagian integral dari produk selesai, dan biayanya dapat
dibebankan secara langsung dalam biaya per unit dari produk selesai, dan
biayanya dapat dibebanan secara langsung dalam biaya per unit dari produk
jadi. Dengan demikian bahan langsung merupakan bagian dari barang jadi yang
banyaknya bahan langsung yang digunakan dengan harga per unitnya, dimana
harga per unit tersebut terdiri dari harga beli ditambah dengan biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk menyiapkan bahan langsung tersebut dalam keadaan siap untuk
diolah.
untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi. Biaya tenaga kerja
langsung meliputi gaji karyawan yang dapat dibebankan langsung pada produk
tertentu. Jadi yang dimaksud dengan biaya tenaga kerja langsung adalah biaya
dinyatakan dalam jam kerja atau hari kerja. Biaya tenaga kerja yang dibebankan
ke dalam biaya produksi dapat dilihat dengan mengalikan tarif upah yang
karyawan di perusahaan, sedangkan kartu jam kerja adalah kartu catatan yang
tertentu.
pokok yang relatif besar dengan jenis dan tingkah laku yang beraneka ragam.
Biaya produksi tidak langsung adalah biaya produksi selain biaya bahan langsung
dan biaya tenaga kerja langsung. Yang termasuk biaya produksi tidak langsung
antara lain adalah biaya bahan penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan
biaya produksi lainnya yang tidak dapat dibebankan pada barang hasil produksi
tertentu, seperti biaya penyusutan, biaya reparasi dan biaya pemeliharaan mesin
Biaya produksi tidak langsung ini mempunyai dua karakteristik yang harus
diperhatikan, yaitu:
membuat produk.
volume produksi.
langsung pada suatu produk. Oleh karena itu, biaya produksi tidak langsung harus
di alokasikan pada setiap pesanan atas dasar tarif yang ditentukan dimuka
(predetermined rate). Tarif ini ditentukan pada awal tahun dengan cara membagi
taksiran biaya produksi tidak langsung yang akan terjadi dalam suatu tahun
satuan produk, biaya tenaga kerja langsung, jam kerja langsung dan jam mesin.
2.6 Peranan Metode Job Order Costing Dalam Menentukan Harga Pokok
Produksi
pengakumulasian biaya produksi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja
langsung dan biaya overhead pabrik. Perhitungan harga pokok produksi untuk
setiap pesanan melalui metode job order costing yang diterapkan pada perusahaan
1. Titik pokok penerapan metode job order costing adalah perusahaan yang
individual.
produksi langsung yang terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga
kerja langsung dan biaya produksi tidak langsung yang sering disebut
yang sesungguhnya terjadi yaitu biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja
4. Harga pokok produksi dihitung pada saat pesanan telah selesai dikerjakan
dengan adanya buku pembantu kartu harga pokok untuk setiap pesanan.
Informasi yang handal ini yaitu berupa informasi mengenai harga pokok yang
akurat, lengkap, tepat waktu dan relevan. Tolak ukur harga pokok yang handal ini
yaitu adanya sistem akuntansi biaya dalam penerapan metode job order costing