Anda di halaman 1dari 11

LATAR BELAKANG

Nasi adalah salah satu makanan berat berasal dari beras yang menjadi menu pokok utama
masyarakat Indonesia. Hingga saat ini bagi 90% penduduk Indonesia, nasi adalah sumber utama gizi dan
energi untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Selain itu, menurut data Susenas menyatakan bahwa dalam
mengkonsumsi nasi, masyarakat Indonesia mencapai 87,63 kg per-tahun atau 240 gr per-hari setiap
individu pada 2014. Adanya makanan pokok lainnya berupa umbi-umbian, sagu, gandum dan sebagainya
bukan menjadi suatu kewajiban yang utama. Karena berdasarkan data BPS, masyarakat Indonesia dalam
mengkonsumsi makanan pokok non beras sangatlah rendah. Maka dari nasi adalah salah satu menu
favorit yang dicari sebagian masyarakat Indonesia pada saat akan makan. Hal ini berkaitan dengan alasan
kami menggunakan Nasi sebagai menu pokok usaha kami.
Kami berkesempatan untuk menjual suatu produk dalam mata kuliah Marketing Manajemen
Program Studi Ilmu Komunikasi. Dengan kesempatan ini, kami diberikan kebebasan dalam menjual
produk apapun. Maka dari itu, dengan data yang telah kami peroleh, kami mencoba untuk menggali
kesempatan tersebut dengan menjual produk makanan berupa Rice Bowl.
Rice Bowl adalah makanan berupa nasi dengan dibungkus oleh mangkuk yang berbentuk bulat
“bowl”. Ide produk kami terinspirasi dari sebuah restoran ternama bernama “Rice Bowl” yang mana
restoran tersebut memiliki konsep oriental semi fastfood dan family restaurant. Juga terinspirasi dengan
kebimbangan mahasiswa dalam membeli produk makanan dengan waktu yang singkat dan keterbatasan
pilihan makanan di kantin. Dengan demikian, produk yang akan kami jual akan kami berikan nama
NABOWL.
NABOWL adalah singkatan dari “Nasi Bowl Nampol”. Kami mencoba untuk membuat varian
yang berbeda dari restaurant yang kami usung. Kami mencoba untuk mendekatkan produk kami dengan
lidah masyarakat Indonesia yang menyediakan menu favorit masyarakat Indonesia dan menu yang jarang
dimakan oleh mahasiswa rantauan. Melihat dari kondisi pasar yang tidak menjual bermacam makanan
yang berbeda, maka kami mencoba untuk menyajikan makanan yang ‘jarang’ dikonsumsi mahasiswa
rantau dengan harga yang sesuai kantong mahasiswa tersebut. Menu tersebut berupa ayam bakar, cumi
balado, udang balado, dan empal gepuk.
ANALISIS SITUASI
1. Hasil Riset Konsumen
Kami menggunakan metode penelitian kuantitatif menggunakan riset primer untuk melihat
ketertarikan konsumen pada produk kami yang nantinya akan dipasarkan. Riset ini kami lakukan dengan
menyebarkan google form di media chat berupa Line yang di targetkan untuk mahasiswa/i Universitas
Pertamina.

Hasil dari riset yang kami peroleh menunjukkan bahwa ketertarikan konsumen kepada produk
kami berhasil mencapai ekspektasi kami. Berdasarkan hasil yang kami terima, hampir 90% mahasiswa/i
Universitas Pertamina menjadikan nasi sebagai jenis makanan pokok favorit. Hal ini berhubungan dengan
produk yang akan kami jual. Dengan menu yang telah kami berikan, konsumen memiliki ketertarikan
yang berbeda, artinya kami juga bisa menyimpulkan bahwa menu yang kami berikan memang sangat
berbeda dan menggugah selera yang berbeda. Dari sini, secara tidak sadar konsumen menempatkan
penilaian tersendiri untuk dirinya yang akan diingat bahwa menu yang dipilihnya berkemungkinan akan
dijual oleh kami.

Harga yang diinginkan oleh konsumen pun beragam. Harga yang memiliki persentase terbesar adalah
harga sebesar Rp 15.000 dan persentase terbesar kedua berada pada harga Rp 20.000 dengan
menambahkan tambahan es teh manis. Dengan ini kami menyimpulkan bahwa produk kami berada pada
range Rp 15.000 - Rp 20.000. Dan hal tersebut sesuai dengan budget yang rela mahasiswa/i Universitas
Pertamina keluarkan untuk produk makanan. Sesuai dengan keinginan konsumen, kami mencoba untuk
menerapkan harga yang sesuai sehingga produk kami bisa terjangkau oleh semua kalangan mahasiswa/i
Universitas Pertamina.

Kami juga menawarkan keterlibatan konsumen dalam ber-


ekspektasi terhadap produk kami, hal ini untuk mendapatkan
saran secara langsung bagi kelangsungan produk kami.
Melihat dari respon yang positif, seperti “sepertinya enak
dan menarik ni ricebowlnya”, dan “dari menunya, sepertinya
enak dan sesuai dengan harga”, secara tidak langsung
menanamkan
keterlibatan harapan konsumen yang mana akan diingat oleh
konsumen itu sendiri. Dengan demikian kami mencoba
untuk mewujudkan ekspektasi konsumen dengan
memberikan produk yang inovatif, enak, harga yang
terjangkau, dan memberikan pelayanan yang memuaskan
untuk konsumen.

2. Analisis Pasar
Universitas Pertamina merupakan institusi pendidikan perguruan tinggi berdiri sejak 2016 yang
dikelola oleh Yayasan Pertamina dan Pertamina Foundation. Mahasiswa Universitas Pertamina saat ini
berjumlah lebih dari 3000 orang yang terdiri dari angkatan 2016-2018. Melihat dari banyaknya jumlah
mahasiswa UP, kami sering melihat dan mendengar keresahan mahasiswa dalam permasalahan sulit
menentukan pilihan makanan karena makanan yang di jual hanya itu-itu saja. Lalu juga keresahan dalam
keterbatasan waktu dalam mengantre dan keterbatasannya fasilitas meja makan. Selain itu, mahasiswa/i
seringkali malas untuk pergi ke kantin jika mahasiswa/i tersebut berada pada gedung lantai yang tinggi,
karena itu sangat membutuhkan banyak waktu. Maka dari itu melihat dari kondisi pasar kantin
Universitas Pertamina kami melakukan inovasi untuk menggali kesempatan dalam membawa variasi
makanan yang berbeda dengan kantin, yang sehat dan jarang di temukan di kantin. Dengan bermodalkan
delivery dan pre-order, konsumen juga tidak perlu kerepotan dalam menyisihkan waktu untuk
mendapatkan makanan yang ia mau. Melihat kondisi fasilitas kantin Universitas Pertamina yang tidak
mencukupi, konsumen bisa membawa makanan tersebut masuk ke dalam kelas dan makan dengan
nyaman.
LANDASAN TEORI
1. Komunikasi Pemasaran
Menurut Duncan, komunikasi pemasaran adalah proses perencanaan, pemantauan, dan pelaksanaan
pesan merek yang mencitrakan hubungan dengan konsumen.
Komunikasi pemasaran ini berkembang menggunakan marketing mix, yang mana menggunakan
gabungan 4P (Product, Place, Price dan Promotion) Menurut Kotler (2007) marketing mix adalah
seperangkat alat pemasaran untuk mencapai tujuan pemasaran pada pasar yang ingin disasar
dan biasanya digunakan oleh perusahaan (Abbas, 2015). Maka marketing mix merupakan 4
elemen yang menjadi kunci dari program pemasaran pada perusahaan. Keempat dari variabel
strategi ini menjadi satu kesatuan yang penting karena hal ini yang mendorong atau
mempengaruhi permintaan pada suatu produk yang dibuat oleh sebuah perusahaan. Dengan
adanya marketing mix ini perusahaan bisa mewujudkan objektivitas dan kepuasan tertinggi dari
consumer.
A. Unsur- unsur Marketing Mix
Adapun penjelasan terkait unsur-unsur dari Marketing Mix sebagai berikut.
 .Product
Produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan kepada pembeli untuk perolehan, perhatian,
digunakan atau dikonsumsi yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka baik itu secara fisik,
dan jasa. Produk merupakan hal terpenting untuk diperhatikan dalam melakukan pemasaran.
 Price
Harga adalah seberapa banyak nominal atau nilai yang dikeluarkan untuk membeli suatu
produk. Biasanya nilai sudah menggunakan ukuran sebagai uang dalam harga. Menurut Philip Kotler,
harga merupakan satu - satunya unsur pada marketing mix yang menghasilkan pendapatan. Dalam
menentukan harga pada suatu produk ada beberapa faktor yang mempengaruhi baik itu internal maupun
eksternal. Seperti melihat harga di pasar, kompetisi , dan menghitung profit pada perusahaan.
 Place
Place atau tempat dalam marketing mix merupakan saluran distribusi yang dimana dimana produk
tersebut bisa sampai ke konsumen. Tempat yang kita pilih untuk memasarkan produk juga harus
diperhatikan dan tempat tersebut sesuai dengan product yang kita jual. Hal ini dikarenakan penempatan
produk dapat menarik konsumen
 Promotion
Menurut Hurryati didalam Abbas (2015) Promosi adalah kegiatan pemasaran yang tujuannya
menyebarkan informasi, mempengaruhi atau membujuk dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan
terkait produknya agar konsumen bersedia dan mau untuk membeli, menerima dan loyal pada produk
yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Hurryati, 2005). Maka, promosi merupakan salah satu
bentuk dari komunikasi pemasaran yang menjalankan aktivitas untuk memperkenalkan produk dengan
memasang membuat iklan, membuat promo, personal selling dan menjalin kerjasama dengan
sponsorship.
B. Marketing tools
 Adveritising
 Sales Promotion
 Direct Selling
 Personal Selling
TUJUAN
Adapun penjualan produk NABOWL ini untuk membangun brand awareness pada produk yang kami jual
terhadap mahasiswa Universitas Pertamina terutama dalam menciptakan citra yang positif.
PEMBAHASAN
a. Product
Produk yang kami pasarkan adalah NABOWL. NABOWL adalah salah satu makanan yang
dikemas dengan tempat yang berbentuk seperti mangkuk, biasa dikenal dengan rice bowl. NABOWL
menghadirkan menu makanan dengan varian lauk diantaranya:
 Paket nasi + Ayam Bakar + Sambal + Lalapan + Es Teh Manis
 Paket nasi + Empal + sambal + Lalapan + Es Teh Manis
 Paket nasi + Cumi Balado + Sambal + Lalapan + Es Teh Manis
Varian lauk yang kami sajikan tersebut berdasarkan dengan minat dari responden yang beberapa
waktu lalu telah dibuat survei mengenai produk kami.
b. Price
Harga yang kami tawarkan dari produk NABOWL ini berdasar dengan survei serta seberapa
banyak volume makanan yang kami sajikan. Kembali lagi dengan dasar enak dan murah serta keinginan
dari calon konsumen kami. NABOWL dipasarkan seharga Rp.18.000/paket.
c. Place
Kami berfokus memasarkan NABOWL di stand yang disediakan pada pelataran Gedung Griya
Legita Universitas Pertamina. Selain dengan memasarkan secara langsung, kami juga memasarkan
dengan sistem pesan antar untuk 5 pemesan pre order pertama pada setiap harinya.
d. Promotion
Menarik adalah salah satu kunci utama dalam mempromosikan sebuah produk. Untuk itu, dalam
melakukan promosi ini ada beberapa strategi dan kegiatan yang kami lakukan.
 Strategy dan taktics:
1) Agar konsumen mengenal brand dari produk yang dibuat, kami membuat logo
dengan penggunaan warna dan desain yang semenarik mungkin sehingga
konsumen tertarik untuk membeli produk kami. Lalu kami juga membuat tagline
terhadap brand kami ialah “Enaknya nampoel”. Dengan adanya tagline ini
menyatakan bahwa produk yang kami buat rasannya pasti enak sehingga
konsumen akan sadar bahwa brand NABOWL menjual makanan yang rasanya
enak sampai nampol.

2) NABOWL memanfaatkan sosial media untuk melakukan promosi produk.


Promosi ini dilakukan pada akun instagram semua anggota kelompok kami untuk
mempromosikan dan akan selalu update tentang infomasi terbaru mengenai
produk yang kami jual seperti memberitahu varian paket yang tersedia hingga
review dari konsumen. Hal ini kami lakukan dengan promosi di Insta stories
karena para pengguna instagram saat ini lebih menikmati dan sering membuka
insta stories walaupun itu berbentuk sebuah iklan, sehingga kami merasa ini
sangat efektif untuk dilakukan.
3) Kami membuat challenge kepada konsumen untuk melakukan review pada
produk kami di instastories mereka. Selanjutnya kami memilih lima akun pada
tiap harinya untuk konsumen yang telah memberi penilaian terbaik terhadap
NABOWL dengan memberikan hadiah refill es teh manis pada setiap pemenang.
Cara kami memberitahu kepada pembeli bahwa ada challenge yang kami lakukan
ialah dengan membuat poster digital pada produk kami dan menyebarkannya di
instastories semua anggota. Challenge ini kami buat agar para konsumen lainnya
merasa tertarik untuk membeli produk kami karena adanya review ini dan juga
nantinya mereka akan mengenal brand kami.
4) Kami juga melakukan promosi secara langsung (direct) dengan menawarkan
kepada para calon konsumen yang berlalu lalang di kawasan Griya Legita
Universitas Pertamina. Bentuk memasarkan secara langsung dengan
memperlihatkan produk pada konsumen akan membuat konsumen merasa
tertarik sehingga disini kami bisa memaksimalkan brand awareness dari
NABOWL pada warga Universitas Pertamina.
5) Kami juga menggunakan personal selling, yang mana kami menghampiri satu-
persatu mahasiswa untuk menawarkan dan memperlihatkan produk kami untuk
meningkatkan brand awareness produk kami di hati konsumen.
6) Kami akan menggunakan kostum yang sama yaitu celemek saat berjualan. Hal
ini dilakukan mengikuti dengan logo yang kami sehingga nantinya akan menarik
perhatian pembeli yang ada pada lokasi penjualan.
7) Kami akan membuat dan menghias bazar untuk berjualan dengan semenarik
mungkin agar terlihat berbeda dari bazar lainnya. Bazar yang menarik yang akan
kami gunakan dengan menggunakan foto produk yang ditembel dengan ukuran
besar, yang mana hal tersebut bisa menarik orang yang malu untuk menghampiri
stand kami. Dan dengan demikian, secara tidak langsung mereka setidaknya tahu
dan sadar ada brand bernama NABOWL saat mereka hanya melihat saja.
 Media of Choice
1) Media chat juga bisa kami manfaatkan untuk mengirimkan broadcast pada grup
angkatan 2016, 2017, 2018 untuk memaksimalkan tujuan besar kami.
2) Kami menggunakan media sosial untuk membangun dan menarik minat
mahasiswa/i Universitas Pertamina terhadap brand dari produk kami.
3) Media cetak yakni poster sebagai media publikasi lainnya yang kami gunakan
untuk memberikan informasi terkait produk kami untuk meningkatkan brand
awareness atau mencari simpati mahasiswa/i Universitas Pertamina.

1. Segmentasi
Segmentasi merupakan strategi yang penting didalam mengembangkan program pemasaran.
segmentasi pasar menurut Kotler (1994) merupakan suatu proses untuk membagi pasar menjadi
kelompok-kelompok konsumen yang lebih homogen, dimana tiap kelompok dapat memilih sebagai target
pasar untuk perusahaan melalui strategi bauran pemasarannya. Intinya, segmentasi pasar ini dilakukan
untuk mengidentifikasi dan menganalisis para pembeli di pasar produk, atau proses yang kami lakukan ini
untuk menganalisis perbedaan antara pembeli di pasar. Kami melakukan segmentasi ini dengan harapan
usaha-usaha pemasaran dapat mencapai tujuan secara efisiensi dan efektif.
Dasar-dasar untuk mensegmentasi pasar konsumen:
1. Segmentasi Geografik
kami membagi pasar menjadi beberapa unit secara geografik, yakni menentukan pasar kami
adalah di Indonesia, di kota Jakarta, khususnya jakarta selatan, di Universitas Pertamina di Jl.
Teuku Nyak Arief, Grogol Selatan, Kebayoran Lama.
2. Segmentasi Demografi
kami membagi-bagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografi berikut;
umur 17-25 tahun (target utama), jenis kelamin perempuan dan laki-laki, merupakan mahasiswa
Universitas Pertamina,

3. Segmentasi Psikografis
Kami menggunakan segmentasi psikografis untukmengklasifikasikan konsumen kedalam segmen
pasar yang dapat diidentifikasikan dengan pola gaya hidup yang spesifik, dengan menggunakan
segmentasi psikografis dapat menjelaskan lebih banyak variasi perilaku atau tindakan konsumen
disbanding hanya menggunakan segmentasi demografi dan geografik
Dalam segmentasi psikografis, kami membagi kelompok pasar berdasarkan kelas sosial, gaya
hidup dan kepribadian. Kami memilih kelas sosial menengah yang kisaran pengeluarannya
dimulai dari Rp.1,000 -25,000. Gaya hidup dan kepribadian kelompok pasar kami adalah
mahasiswa yang mana merupakan individu yang sibuk, tidak sempat sarapan dirumah atau
merupakan anak rantauan yang malas memaksa, atau waktu istirahat yang terbatas di jadwal
kuliah yang ketat, sementara membutuhkan makan siang yang mengenyangkan (nasi), murah,
cepat dan efisien.
Dalam segmentasi ini, kami ingin melihat bagaimana aktivitas kehidupan mahasiswa di kampus
dengan pola makan mereka.
2. Targeting
Setelah kami mengidentifikasi peluang segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen
tersebut untuk memutuskan segmen mana yang menjadi target market kami. Untuk itu, kami
mengidentifikasi bahwa target market utama kami adalah mahasiswa/I yang tingkat kebutuhan dan
keinginan membeli makanan berat (nasi) tinggi, tidak memiliki waktu untuk makan dirumah, serta produk
kami memiliki menu dan cita rasa berbeda dari competitor, serta sesuai dengan karakteristik target market
kami.
Kriteria target market kami adalah; mahasiswa/I yang makanan pokoknya adalah nasi, menginginkan
makanan berat yang terjangkau harganya yakni Rp. 10,000-20.000, dan lokasi dekat serta mudah
dijangkau, tidak memerlukan waktu yang lama menuju lokasi penjualan, yaitu di lantai 1 gedung griya
legita

3.Differensiansi
"NABOWLl" memiliki perbedaan dari produk -produk lain. Dari kemasan yang praktis dan rasa
nya yang khas yang membuat diingat oleh konsumen nya. Kami akan menyajikan dua menu yang bisa
dipilih yaitu nasi + ayam bakar dan nasi + empal goreng. Disinipun harganya juga berbeda dari produk -
produk lainnya yang biasa harganya di atas 20k tetapi kami hanya menjual dengan harga 15k. Dengan
harga yang murah dan dapat mengenyangkan , membuat perbedaan yang dapat menarik konsumen.
Meskipun harga nya murah tetapi bahan - bahan yang kami sajikan disajikan fresh, bersih dan halal.
4.Positioning
Kami akan menawarkan produk kepada konsumer bahwa produk yang kami tawarkan itu terjangkau,
nikmat , mengenyangkan , higienis dan murah. Target utama kami adalah mahasiswa maka kami
membuat nama produk yang menarik yaitu "nabowl" yang merupakan produk yang menjual makanan
berat yang nikmat , murah dan mengenyangkan.
TIMELINE KEGIATAN

Kegiatan Maret April


W W W3 W4
W4 1 2 1 2 3 4 5 6 7 1 2 3 4 5 6 7
Pemilihan nama brand
dan produk
Percobaan produk yang
akan
dijual oleh seluruh
anggota
Penyebaran survey
mengenai ketertarikan
produk pada mahasiswa
Universitas Pertamina
Pengecekan dan
pembuatan hasil riset
konsumen
Pengesahan kerja sama
dengan restoran Rakama
Pembuatan proposal
Pembuatan desain bazar
dan logo produk
Membeli , menyiapkan
dan mendata barang-
barang yang diperlukan
untuk melaksanakan
kegiatan
Mencetak stiker logo
produk
Memesan makanan
kepada restaurant
Rakama
Mendekor bazar
Pelaksaaan kegiatan
Melakukan Survei
terhadap brand kepada
konsumen
Menganalisis hasil survey
Evaluasi

BUDGETING
DEKORASI
NO Jenis Barang Jumlah Barang Harga Total
1 Bambu 2 batang Rp 10.000/batang Rp 20.000
2 Paku 15 pcs Rp 3.000/1 pcs Rp 45.000
3 Styrofoam 2 pcs Rp 6.000 Rp 12.000
4 Print Photo 5 lembar Rp 1.500 Rp 7.500
5 Lem 1 pcs Rp 12.000 Rp 12.000
6 Kain 1 meter Rp 8.000 Rp 8.000
7 Kertas Krep 5 warna Rp 3.000 Rp 15.000
8 Karton 1 pcs Rp 3.000 Rp 3.000
9 Spidol 1 pcs Rp 8.000 Rp 8.000
TOTAL KESELURUHAN Rp 130.500

Untuk mengukur sejauh mana Brand Awareness terhadap produk kami, maka kami akan menambahkan
menu pokok kami NABOWL setiap harinya.

PRODUK
HARI PERTAMA
NO Jenis Barang Jumlah Barang Harga Total
NABOWL 15 pcs Rp 15.000 Rp 225.000
HARI KEDUA
NABOWL 17 pcs Rp 15.000 Rp 255.000

HARI KETIGA

NABOWL 20 pcs Rp 15.000 Rp 300.000


HARI KEEMPAT
NABOWL 23 pcs Rp 15.000 Rp 345.000
HARI TERAKHIR
NABOWL 25 pcs Rp 15.000 Rp 375.000
Jumlah barang sudah x 5 Hari
2 Sticker Logo 105 pcs Rp 12.000/15pcs Rp 84.000

4 Teh Sisri 90 pcs Rp 5.000/10pcs Rp 45.000


5 Air Mineral 10 galon Rp 10.000/1 galon Rp 100.000
6 Es Batu Kristal 25 kg Rp 8.000/5kg Rp 40.000
7 Cup 100 pcs Rp 45.000 Rp 45.000
8 Tutup Cup 100 pcs Rp 15.000 Rp 15.000
TOTAL KESELURUHAN 5 HARI Rp 1.849.000

TRANSPORTASI
NO Jenis Barang Jumlah Barang Harga Total
1 Bensin 5 hari Rp 200.000 Rp 200.000
TOTAL KESELURUHAN Rp 200.000

Kemungkinan budget yang dikeluarkan dalam 5 hari.


Total keseluruhan dekorasi + 5 hari kerja + Transportasi
Rp 130.500 + Rp 1.849.900 + Rp 200.000
Catatan :
1. Harga yang kami cantumkan pada tabel masih dalam perkiraan kami.
2. Kami tidak menggunakan sedotan
3. Penambahan produk NABOWL setiap harinya tergantung dengan keadaan sebelumnya, penjualan
apakah meningkat atau menurun
RENCANA EVALUASI
Rencana evaluasi yang akan kami lakukan untuk mengukur keberhasilan kami dalam membangun brand
awareness dalam mata kuliah marketing komunikasi sebagai berikut :
1. Jika produk laku maka brand awareness otomatis tertanam pada konsumen
2. Jika konsumen kembali membeli maka brand awareness semakin membesar
3. Jika produk tidak laku, 3 pcs yang menunya berbeda akan dijadikan tester dan meminta pendapat
tentang produk kami.
4. Jika produk 10 dari 15 pcs laku, 5 pcs lagi menggunakan promo refill es teh manis
5. Evaluasi harian mengenai berapa jumlah penjualan yang diperoleh, penilaian dari konsumen
mengenai NABOWL.
6. Melihat seperti apa antusiasme konsumen terhadap promosi yang kami buat yaitu sistem pesan
antar dan pre-order untuk 5 orang pemesan setiap harinya.
7. Evaluasi setelah rangkaian kegiatan berlangsung mulai dari pengajuan proposal, persiapan
penjualan, penataan tempat, berjualan, pengukuran terhadap brand awareness,
hingga pengumpulan review

Referensi
1. Abbas, Firdayanti. (2015). Pengaruh Marketing Mix Terhadap Kepuasan Konsumen (Pada
Home Industry Moshimoshi Cake Samarinda. E.journal Administrasi Bisnis. Vol.3. No.1. P. 244-
258.
2. Kotler, Philip. 1994. Marketing management: Analysis, Planning, Implementation, Control. Ed.8,
New jersey: Prentice Hall. Inc.
3. Portal berita : https://tirto.id/makan-nasi-sampai-mati-bofh (diakses pada tanggal 3 April 2019)
4. Siahaan, P. E. (2008). Analisis Strategi Pengembangan Usaha Restoran Rice Bowl. Skripsi. IPB.
Bogor.
5. Surjadi, C. (2013). Globalisasi dan pola makan mahasiswa; studi kasus di Jakarta. Cermin
Dunia Kedokteran, 40(6) 416-421.

Anda mungkin juga menyukai