Anda di halaman 1dari 2

ANALISIS STP INDOMIE

1. SEGMENTASI
a. Segmentasi Demografis
Produk indomie goreng/kuah cocok dikonsumsi oleh usia remaja hingga dewasa.
Produk indomei memiliki rasa rempah yang kuat sehingga tidak cocok untuk
dikonsumsi bayi dan balita. Usia remaja 15-24 tahun merupakan konsumen terbanyak
yang menonsumsi mie instan. Namun saat ini indomie telah melakukan sebuah inovasi
baru pada produk mereka dimana mereka memproduksi Indomie My Noodlez, dimana
indomie My Noodlez ini merupakan mi instan pertama untuk anak-anak karena terbuat
dari bahan yang lebih aman bagi anak-anak. sehingga dapat dikatakan bahwa indomie
melakukan segmentasi demografis berdasarkan usia ke kalangan anak-anak melalui
produk Indomie My Noodlez.
b. Segmentasi Geografis
Produk mi instan indomie dinilai cocok untuk seluruh masyarakat Indonesia. Indomie
juga tidak hanya memasarkan produknya di Indonesia saja, tetapi juga di negara lain
seperti Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, China, Jepang, Amerika, dsb. Produk
Indomie diproduksi berdasarkan wilayah, sehingga cita rasa Indomie disesuaikan
dengan lidah konsumen di setiap daerah, seperti contoh; Indomie rasa kari ayam yang
dijual di pulau Jawa dengan Sumatera memiliki cita rasa yang berbeda walaupun
perbedaan rasanya tidak terlalu jauh. Begitupula Indomie yang dijual di negara lain,
citarasanya menyesuaikan dengan lidah masyarakat negara tersebut meskipun tidak
terlalu jauh perbedaan rasanya dari citarasa indomie yang asli.
c. Segmentasi Psikografis
Hadirnya produk mi instan Indomie tentunya disambut antusias oleh masyarakat.
Produk Indomie cocok untuk dikonsumsi oleh semua karakteristik masyarakat,
terutama bagi mereka yang memiliki gaya hidup cenderung konsumtif dan praktis.
2. TARGETING

Produk Indomie goreng atau rebus memiliki target pasar untuk semua umur kecuali balita
(full market coverage). Untuk varian Produk Indomie My Noodlez, target pemasarannya
adalah anak-anak. Produk Indomie melakukan Differentiated targeting strategy,
perusahaan menghasilkan beberapa produk yang memiliki karakteritik yang berbeda
(yaitu: Indomie Goreng/Fried Noodles, Indomie Rebus/Soup Noodles, Indomie Rasa
Nusantara/Regional Tastes, Indomie Premium /Special Quality Instant Noodles, dab
Indomie Jumbo) dengan pandangan bahwa konsumen membutuhkan variasi dan perubahan
sehingga perusahaan berusaha untuk menawarkan berbagai macam produk yang bisa
memenuhi variasi kebutuhan tersebut

3. POSITIONING

Indomie untuk saat ini merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai produk
mi instan di Indonesia. Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Indomie sebagai produk
mi Instan yang pertama kali hadir di Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran yang
gencar. Indomie sangat terkanal di Indonesia dan Nigeria. Positioning yang dilakukan PT
Indofood dengan produknya (Indomie) diantaranya:
Perusahaan Indofood menanamkan produk mi instan Indomie di benak konsumen
Indonesia bahwa produk Indomie merupakan mi asli dan milik Indonesia. Sebagai mi
instan asli Indonesia, Indomie juga menghadirkan varian Indomie Selera Nusantara yang
hadir dengan rasa-rasa terpopuler dari berbagai makanan khas di Indonesia. Melalui varian
ini, Indomie memperkenalkan varian tersebut sebagai wisata kuliner Indonesia. Tagline
yang dibuat oleh Indomie yakni “INDOMIE SELERAKU”, dimana setiap orang pasti
sangat mudah untuk mengingatnya. Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum
dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan. Produk Indomie merupakan
produk mi instan yang praktis dan nikmat untuk dikonsumsi, dapat disajikan kapan saja
dengan cepat dan dapat dikonsumsi bersama lauk pauk lainnya.
Di Nigeria, Indomie telah dianggap sebagai makanan pokok, bahkan tak sedikit warga
Nigeria yang mengira bahwa Indomie merupakan produk buatan asli Nigeria. Tagline
Indomie di Indonesia berbeda. Jika di Indonesia, Indomie mempunyai tagline “INDOMIE
SELERAKU”, sedangkan di Nigeria tagline Indomie adalah “Tasty Nutrition, Good For
You”.

Anda mungkin juga menyukai