Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

DIFERENSIASI

Dosen Pengampu: Dr. Imam Suroso, S.E., M.Si.

Anggota:

Olza Yahzunka Edchinta 170810201170

Laurina Yolanda Putri 170810201174

Ajeng Amilya R. 170810201178

Erin Damayanti 170810201179

Salvina Yulika Sari 170810201182

Noto Prasetyo 170810201184

Mahardana Kusuma W. 170810201247

UNIVERSITAS NEGERI JEMBER

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

MANAJEMEN

2018/2019
KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan Kehadirat Allah SWT.  yang telah
melimpahkan  rahmat serta dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “DIFERENSIASI”, makalah ini
dibuat sebagai penunjang kegiatan perkuliahan pada mata kuliah Manajemen
Pemasaran Lanjutan

Terima kasih yang sebesar-besarnya  kepada dosen mata kuliah


manajemen pemasaran, yang telah membimbing kami dalam pembuatan makalah
dan tak lupa pula kami ucapkan terima kasih kepada teman-teman dari semua
pihak yang telah memberi sumbangan pemikiran dalam penyelesaian makalah ini.

Kami menyadari, makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu
penulis mengharapkan kritik dan saran dari teman-teman yang sifatnya
membangun demi kesempurnaan makalah kami. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat diterima dan dapat memberi manfaat bagi kita semua

Jember, 07 April 2019

Anggota

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I.................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1   Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2  Rumusan Masalah...................................................................................................2
1.3  Tujuan Penulisan.....................................................................................................2
BAB II...............................................................................................................................3
PEMBAHASAN................................................................................................................3
2.1 Diferensiasi Produk..................................................................................................3
2.2 Sumber Diferensiasi.................................................................................................3
2.3 Jenis-jenis Diferensiasi.............................................................................................6
2.4 Strategi Diferensiasi Produk.....................................................................................7
2.5 Kriteria Diferensiasi Yang Baik...............................................................................8
2.6 Penciptaan Nilai Pelanggan......................................................................................9
2.7 Srategi Diferensiasi Produk Aqua bagi Penciptaan  Nilai Pelanggan.....................11
BAB III............................................................................................................................13
PENUTUP.......................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan............................................................................................................13
3.2 Saran......................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang
Pada saat ini persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks.
Banyak perusahaan yang berlomba dalam dunia bisnis dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan tersebut, manajemen
perusahaan harus memiliki keahlian yang baik dan peka terhadap persaingan yang
terjadi agar mampu mengantisipasi dan memenangkan persaingan usaha sehingga
dapat menjalankan perusahaan dengan efektif dan efisien (Handoko,2008).

Untuk menghadapi persaingan tersebut perusahaan perlu membangun


strategi pemasaran yang baik. Strategi yang harus dilakukan dalam upaya
mencapai target pemasaran tersebut dimulai dari dalam diri perusahaan,
khususnya melalui produk yang mereka tawarkan. Dalam hal ini strategi yang
cocok untuk digunakan yaitu strategi pemasaran differensiasi produk. Diferensiasi
produk dapat didefinisikan sebagai proses penambahan serangkaian perbedaan
yang penting dan bernilai, guna membedakan tawaran perusahaan itu dari tawaran
pesaing (Kotler,2005).

Tujuan utama dari differensiasi produk ini adalah untuk menciptakan


pelanggan. Dalam hal menciptakan pelanggan ini maka perusahaan perlu
menganalisis nilai pelanggan terhadap produk. Nilai pelanggan adalah konsep
sentral dalam pemasaran karena pembeli  memilih produk yang dipersepsikan
dapat member nilai yang tertinggi diantara berbagai tawaran yang berbeda. Nilai
pelanggan adalah kombinasi kualitas, pelayanan, harga dari suatu penawaran
produk.

Meningkatnya kesadaran akan hidup sehat, salah satunya dengan


mengonsumsi air putih semakin meningkat pula. Hal ini dimanfaatkan oleh
sebagian Perusahaan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) untuk berlomba –
lomba memproduksi air minum dengan kualitas yang berkualitas tinggi, namun

1
tak jarang ditemui pula perusahaan AMDK  berkualitas rendah.  Persaingan
perusahaan AMDK di Indonesia dikuasai oleh merk Aqua. Hal ini tidak
mengherankan dikarenakan Aqua merupakan perusahaan AMDK pertama di
Indonesia yang juga sebagai pelopor usaha pengemasan air putih dalam kemasan.
Dari awal kemunculannya Aqua telah menerapkan differensiasi dalam produknya.

1.2  Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah diatas, dapat dirumuskan
beberapa permasalahan, sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan strategi diferensiasi produk?


2. Apa yang dimaksud dengan penciptaan nilai pelanggan?
3. Bagaimana strategi diferensiasi produk dilakukan?
4. Bagaimana kriteria diferensiasi yang baik?
5. Bagaimana keterkaitan antara strategi diferensiasi produk Aqua dengan
penciptaan nilai pelanggan?

1.3  Tujuan Penulisan
1. Mengetahui arti penting dari strategi differensiasi produk.
2. Mengetahui definisi dari penciptaan nilai pelanggan dan cara menciptakan nilai
pelanggan.
3. Untuk mengetahui bagaimana diferensiasi tersebut dilakukan.
4. Untuk mengetahui kriteria suatu diferensiasi yang baik.
5. Menganalisis keterkaitan antara strategi differensiasi produk Aqua dengan
penciptaan nilai pelanggan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Diferensiasi Produk


            Diferensiasi adalah proses menambahkan dan memberikan serangkaian
perbedaan yang penting, untuk membedakan produk yang ditawarkan oleh
perusahaan itu dari pesaing, meskipun terkadang dilakukan berdasarkan atribut-
atribut yang tidak relevan. Sedangkan menurut Kertajaya (2004) diferensiasi
didefinisikan sebagai cara mengkonkretkan strategi pemasaran suatu perusahaan
dengan segala macam aspek yang terkait di perusahaan yang membedakan dari
perusahaan pesaing. Jadi diferensiasi dapat diartikan sebagai suatu usaha
perusahaan dalam strategi pemasaran untuk membuat pembedaan produk dengan
perusahaan pesaing sehingga produk tersebut memiliki ciri khas tersendiri.

Menurut Kotler (2004) differensiasi produk dibedakan menjadi Sembilan


yakni berupa pembedaan dalam hal : bentuk, keistimewaan (feature), mutu
kinerja, mutu kesesuaian, daya tahan (durability), keandalan (realibility), mudah
diperbaiki, gaya (style), dan rancangan (design).

Tujuan dari strategi diferensiasi adalah membuat sesuatu yang akan


dianggap berbeda oleh konsumen pada suatu industri tertentu. Differensiasi
memerlukan suatu usaha yang lebih keras dengan biaya yang lebih besar.
Pertimbangan akan kesediaan konsumen untuk membayar lebih atas nilai yang
ditawarkan oleh differensiasi tersebut sangat diperlukan (Kartajaya,2004).

2.2 Sumber Diferensiasi

Perusahaan melakukan deferensiasi terhadap para pesaingnya apabila


brhasil menampilkan keunikan yang bernilai penting oleh pembeli bukan hanya

3
penawaran harga rendah tetapi keunikan yang lain. Diferensiasi dapat brsumber
dari:

a. Diferensiasi Produk
Kotler secara garis besar menyatakan difernsiasi produk adalah penawaran
produk perusahaan yang memiliki sesuatu yang lebih baik, lebih murah, lebih
cepat yang akan menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan
dibandingkan produk pesaing. Produk fisik merupakan hal yang potensial
untuk dijadikan pembeda. Perusahaan dapat membedakan produknya
berdasarkan keistimewaan, kualitas kinerja, kualitas kesesuaian, daya tahan,
keandalan, mudah diperbaiki, gaya dan rancangan, merek, kemasan, ukuran
dan rasa.
b. Diferensiasi Pelayanan
Diferensiasi pelayanan ini membedakan pelayanan utama berdasarkan
kemudahan pemesanan, pengiriman, pemasangan, pelatihan pelanggan,
konsultasi pelanggan, pemeliharaan dan perbaikan. Sebagai tambahan dari
perbedaan secara fisik, perusahaan dapat membedakan servis yang menyertai
produk, misalnya: penyerahan, pemasangan, perbaikan, pelatihan, servis,
konsultasi dan sebagainya. Pembeda pelayanan yang utama adalah kemudahan
pemesanan, pengiriman, pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan.
c. Diferensiasi Personel
Perusahaan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang kuat dengan
mempekerjakan dan melatih orang-orang lebih baik. Terdapat 6 (enam)
karakteristik yang menunjukkan personil yang terlatih, yaitu:
• Kemampuan personel: memiliki keahlian dan pengetahuan yang
diperlukan.
• Kesopanan: ramah, menghormati, dan penuh perhatian.
• Kredibilitas: dapat dipercaya.
• Dapat diandalkan: memberikan pelayanan secara konsisten dan akurat.
• Cepat tanggap: cepat menanggapi permintaan dan permasalahan
konsumen.
• Komunikasi: berusaha memahami pelanggan dan berkomunikasi dengan
jelas.

4
d. Diferensiasi Saluran
Perusahaan-perusahaan dapat mencapai keunggulan bersaing melalui cara
mereka merancang saluran distribusi, terutama yang menyangkut jangkauan,
keahlian ,dan kinerja saluran-saluran tersebut. Dalam melakukan diferensiasi
saluran, perusahaan dapat melakukan strategi berdasarkan pada distribusi
eksklusif, distribusi selektif dan distribusi intensif.
a) Distribusi Intensif
Distribusi intensif adalah strategi distribusi yang menempatkan
produk dagangannya pada banyak retailer atau pengecer serta distributor di
berbagai tempat. Tehnik ini sangat cocok digunakan untuk produk atau
barang kebutuhan pokok sehari- hari yang memiliki permintaan dan
tingkat konsumsi yang tinggi. Contoh seperti sembako, rokok, sikat gigi,
odol, sabun, deterjen, dan lain sebagainya.
b)Distribusi Selektif
Distribusi selektif adalah suatu metode distribusi yang
menyalurkan produk barang atau jasa pada daerah pemasaran tertentu
dengan memilih beberapa distributor atau pengecer saja pada suatu daerah.
Di antara distributor atau pengecer akan terdapat suatu persaingan untuk
merebut konsumen dengan cara, teknik dan strategi masing-masing.
Contoh saluran distribusi selektif adalah produk elektronik, produk
kendaraan bermotor, sepeda, pakaian, buku, dan lain sebagainya.
c) Distribusi Eksklusif
Distribusi eksklusif adalah memberikan hak distribusi suatu produk
pada satu dua distributor atau pengecer saja pada suatu area daerah. barang
atau jasa yang ditawarkan oleh jenis distribusi eksklusif adalah barang-
barang dengan kualitas dan harga yang tinggi dengan jumlah konsumen
yang terbatas. Contoh distribusi ekslusif adalah seperti showroom mobil,
factory outlet, restoran waralaba, produk mlm / multi level marketing /
pasif income, mini market, supermarket, hipermarket, dan lain-lain.
e) Diferensiasi Citra
Para pembeli memiliki tanggapan berbeda terhadap citra perusahaan atau
merek. Identitas dan citra perlu dibedakan. Identitas terdiri dari berbagai cara

5
yang dimaksudkan oleh perusahaan untuk mengidentifikasi atau memposisikan
diri atau produknya. Citra adalah cara masyarakat mempersepsi (memikirkan)
perusahaan atau produknya. Identitas yang efektif adalah membangun karakter
produk dan proposisi nilai. Perusahaan dapat mengekspresikan citra dengan
melalui lambang, media tertulis dan audio visual serta suasana. Diferensiasi
citra adalah bauran yang tepat dari elemen pencitraan, yang menciptakan citra
sebuah merek. Proses pencitraan harus membangun, memaksimalkan,
memanfaatkan, dan mengekploitasikan kekuatan dan kelemahan setiap elemen
citra untuk memastikan bahwa merek itu memiliki prospek yang baik secara
terus- menerus. Agar tujuan citra dapat disampaikan oleh perusahaan tidak
menyimpang dari sasaran tujuan awalnya, perlu beberapa hal yang harus
diperhatikan oleh konsumen. Menurut Siswanto Sutojo (2004:63), hal tersebut
yaitu :
1. Berfokus pada satu atau dua kelebihan (Narrowfocus)
2. Berciri khas (Unique)
3. Mengena (Appropriate)
4. Mendahului persepsi negatif segmen sasran (Foresight)
5. Berkesinambungan dan realistis (Continuity and Realistic)

2.3 Jenis-jenis Diferensiasi


Menurut Rafliansyah (2012), secara umum diferensiasiterbagi menjadi
beberapa jenis, diantaranya:

1. Diferensiasi Psikologis
Adalah diferensiasi yang dibuat berdasarkan pesaingnya melalui pencptaan
kreasi yang bisa diasumsikan oleh konsumen bahwa terdapat produk
terdapat produk yang sesuai dengan harapan konsumennya.
2. Diferensiasi fisik
Adalah diferensiasi yang dibuat ulang berdasarkan bentuk atas suatu
perbedaan secara fisik.

6
2.4 Strategi Diferensiasi Produk
Agar meraih keunggulan yang kompetitif banyak hal yang bisa dilakukan.
Salah satu alternatif strateginya adalah pendiferensiasian penawaran secara efektif
terhadap para pelanggan sasaran. Rangkuti (2009) menyatakan, “Diferensiasi
berkaitan dengan cara membangun strategi pemasaran dalam berbagai aspek di
perusahaan. Kegiatan membangun strategi pemasaran inilah yang membedakan
diferensiasi yang dilakukan suatu perusahaan dengan yang dilakukan oleh
perusahaan lain”.

 Saladin (2004) menyatakan, “Diferensiasi adalah tindakan merancang


serangkaian perbedaan yang bernilai dengan tujuan untuk membedakan
penawaran perusahaan tersebut dari penawaran perusahaan pesaing”. Philip Kotler
dan Kevin Lane Keller menyatakan bahwa diferensiasi produk terdiri dari:

1. Bentuk
Banyak produk dapat didiferensiasikan berdasarkan bentuk-ukuran, model, atau
struktur fisik produk.
2. Fitur
Sebuah perusahaan dapat mengidentifikasi dan menyeleksi fitur baru yang tepat
dengan mensurvei pembeli saat ini dan menghitung nilai pelanggan dibandingkan
dengan biaya perusahaan untuk masing-masing fitur potensial. Perusahaan juga
perlu mempertimbangkan berapa banyak orang yang menginginkan tiap fitur,
apakah pesaing mudah meniru fitur itu.
3. Mutu kinerja
Mutu kinerja adalah level berlakunya karakteristik dasar produk. Perusahaan tidak
harus merancang level kinerja setinggi mungkin.
4. Mutu Kesesuaian
Mutu Kesesuaian adalah tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang
diproduksi terhadap spesifikasi sasaran yang dijanjikan. Masalah yang terkait
dengan mutu kesesuaian yang rendah adalah bahwa produk itu akan
mengecewakan beberapa konsumen.
5. Daya tahan

7
adalah ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam kondisi
normal dan/atau berat, merupakan atribut yang beharga untuk poduk-produk
tertentu.
6. Keandalan
adalah ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak akan rusak atau gagal
dalam periode waktu tertentu.
7. Mudah diperbaiki
Pembeli memilih produk yang mudah diperbaiki, kemudahan diperbaiki adalah
ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk ketika produk itu rusak atau gagal
8.  Gaya
Menggambarkan penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi
pembeli.

2.5 Kriteria Diferensiasi Yang Baik


Sering terjadi bahwa perusahaan merasa sudah membuat diferensiasi
namun ternyata diferensiasi tersebut tidak banyak berarti. Untuk menghindari hal
itu, maka perusahaan perlu mengetahui beberapa kriteria suatu diferensiasi yang
baik, antara lain:

1. Tidak Mudah Ditiru Pesaing


Diferensiasi yang dilakukan hendaknya unik dan sulit ditiru oleh pesaing.
Kalaupun suatu saat dapat ditiru oleh pesaing, perusahaan perlu membuat
diferensiasi baru yang lebih hebat.

2. Penting
Diferensiasi yang dilakukan hendaknya menampilkan atribut-atribut yang
dirasa penting oleh pelanggan. Jika perusahaan mobil menonjolkan perbedaannya
hanya pada tempat duduk saja, tentu saja hal itu bukan merupakan diferensiasi
yang penting. Atribut yang penting pada sebuah mobil misalnya terletak pada
aspek: kinerja mesin, disain, kemudahan perbaikan, kemudahan memperoleh suku
cadang dan lain-lain.

3. Superior

8
Hendaknya diferensiasi yang dilakukan mempunyai banyak kelebihan
dibandingkan perusahaan pesaing. Oleh karena itu, kita harus mengetahui di mana
kekuatan dan kelemahan pesaing. Dengan demikian, kita dapat membuat
diferensiasi yang unik.

4. Dapat Dikomunikasikan
Diferensiasi harus dapat dikomunikasikan dan dapat dilihat oleh
konsumen. Diferensiasi motor bebek merek Honda yang terletak pada mesin 4
tag-nya yang irit bahan bakar, dengan mudah dapat dirasakan atau dibuktikan oleh
konsumen.

5. Terjangkau
Harap diketahui bahwa dalam melakukan diferensiasi itu membutuhkan
biaya yang tidak sedikit. Jangan sampai dengan adanya diferensiasi tersebut pasar
sasaran tidak bersedia membeli. Misalnya, agar berbeda dengan produk pesaing,
sebuah perusahaan elektronik menggabungkan sebuah televisi layar datar dengan
sebuah komputer. Andaikan membeli secara terpisah, harga televisi tersebut Rp.3
juta dan harga komputer Rp.4 juta. Kemudian perusahaan menetapkan harga
televisi baru (yang sudah digabung dengan komputer) sebesar Rp.12 juta. Tentu
saja hal ini sulit diterima oleh konsumen. Kenapa demikian, karena biasanya
konsumen sudah mempunyai taksiran harga yang layak untuk suatu produk. Oleh
karena itu, perusahaan harus pandai-pandai mengaitkan diferensiasi dengan
perkiraan harga yang tepat.

6. Menguntungkan
Meskipun diferensiasi itu membutuhkan biaya besar, namun harus tetap
menguntungkan bagi perusahaan.

2.6 Penciptaan Nilai Pelanggan


Nilai adalah persepsi pelanggan tentang keseimbangan antara manfaat
yang diterima dengan pengorbanan yang diberikan untuk mendapatkan manfaat
tersebut. Nilai pelanggan adalah konsep sentral dalam pemasaran karena para
pembeli memilih produk yang dipersepsikan dapat memberikan nilai tertinggi di
antara berbagai tawaran yang berbeda.

9
Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara nilai pelanggan total dan biaya
pelanggan total. Nilai pelanggan total adalah sekumpulan manfaat yang
diharapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu. Biaya pelanggan total
adalah sekumpulan biaya yang diharapkan oleh konsumen yang dikeluarkan untuk
mengevaluasi, mendapatkan, dan membuang produk atau jasa.

Nilai pelanggan dapat diciptakan melalui beberapa pendekatan yaitu:

1. Biaya daur hidup dan penciptaan nilai


Bagi nilai ekonomi superior, pelanggan harus memperoleh keuntungan
ekonomi diatas daur hidup pengguna. Terdapat enam sumber utama biaya siklus
hidup yang menciptakan nilai yaitu harga yang dibayarkan, biaya penggunaan,
biaya pemeliharaan, biaya kepemilikan, serta biaya pembuangan.

2. Harga kinerja dan penciptaan nilai


Walaupun nilai ekonomi menyediakan dasar yang kuat untuk menciptakan
nilai pelanggan berdasarkan biaya tetapi terdapat aspek – aspek kinerja produk
yang lebih sulit dihitung dalam pembiayaan total pembelian. Kinerja dapat juga
meliputi fitur – fitur dan fungsi – fungsi produk yang tidak menghemat uang
tetapi meningkatkan pemakaian sehingga menciptakan nilai pelanggan.

3. Benefit yang dipersepsikan dan penciptaan nilai


Nilai relatif kinerja harga dan nilai ekonomis memberikan ukuran yang
terbaik mengenai nilai pelanggan tetapi evaluasi pelanggan terhadap produk
sering melampaui ukuran kinerja harga dan ekonomis. Persepsi pelanggan tentang
kualitas layanan, reputasi merek, dan biaya – biaya lain selain harga juga
mempengaruhi nilai pelanggan. Setelah diketahui persepsi manfaat dan persepsi
biaya secara keseluruhan maka selisihnya merupakan nilai pelanggan yang
dipersepsikan.

4. Benefit pelanggan
Sebelum dapat menentukan keseluruhan nilai pelanggan yang diciptakan,
perlu diketahui biaya – biaya pembelian yang dipersepsikan. Posisi daya saing
perusahaan terkait dengan pelayanan yang dipersepsikan lebih tinggi dari pada
kompetitor yang pada gilirannya akan meningkatkan total biaya pembelian yang

10
dipersepsikan. Apabila persepsi mengenai total biaya pembelian dan total manfaat
telah diperoleh maka perusahaan dapat mengevaluasi tingkat nilai yang tercipta
untuk pelanggan.

5. Benefit emosional dan penciptaan nilai


Setiap manusia mempunyai kebutuhan fisik dan psikologis. Setelah
kebutuhan fisik terpenuhi maka manusia memerlukan kebutuhan psikologis
seperti hubungan yang hangat, afiliasi, status, pengakuan, dihormati,
kegembiraan, semangat dan pemenuhan diri. Kebutuhan psikologis dapat dilayani
dengan membeli produk yang menawarkan serangkaian benefit  emosional yang
konsisten dengan kebutuhan itu karena banyak produk memiliki personalitas
dengan makna psikologis.

2.7 Srategi Diferensiasi Produk Aqua bagi Penciptaan  Nilai Pelanggan


Aqua merupakan sebuah merek air minum dalam kemasan (AMDK) yang
diproduksi oleh PT Aqua Golden Missisipi (anak perusahaan Danone Group)
sejak tahun 1973. Aqua adalah merek AMDK dengan penjualan terbesar di
Indonesia dan merupakan salah satu merek AMDK yang paling terkenal di
Indonesia, sehingga telah menjadi seperti merek generik untuk AMDK. Aqua
Group didirikan oleh Tirto Utomo (1930-1994) warga asli wonosobo setelah
mengundurkan diri dari Pertamina dan Petronas.

Sejak awal kemunculannya Aqua telah menerapkan strategi differensiasi


bagi produknya yaitu dengan mengemas air minum dalam kemasan botol. Hal ini
merupakan hal yang baru bagi masyarakat Indonesia yang pada saat itu masih
awan dengan produk air minum dalam kemasan. Seiring perkembangan waktu,
Aqua tidak lantas melupakan strategi differensiasi produk ini. Aqua terus
mengembangkan strategi differensiasi produk. Differensiasi produk yang pernah
Aqua lakukan antara lain yaitu dengan memperbaharui kemasannya dari tutup
galon lama (dengan volume 19 liter) berwarna biru polos yang bertuliskan Aqua,
kini berubah. Sekarang warnanya menjadi dua, biru dan putih. Di permukaannya
terdapat ilustrasi dua sosok manusia bergandengan tangan terbungkus tetesan air.

11
Seolah menggambarkan kebutuhan akan air sebagai syarat kesinambungan
kehidupan, takkan tergantikan.

Untuk memudahkan ketika membuka penutupnya, dipasang tungkai yang


tersambung lebih panjang. Tak perlu ditarik keras, tutup akan terbuka begitu
gampang. Model tutup botol dua warna yang injectionini merupakan yang
pertama di Indonesia dan juga di dunia.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Diferensiasi produk memang sangat diperlukan bagi kelangsungan hidup
perusahaan. Karna dengan adanya differensiasi produk ini maka akan dapat
mempertahankan pangsa pasar kita dan tentunya akan dapat mempertahankan pula
pelanggan atas produk yang kita produksi. Jika dikaitkan dengan penciptaan nilai
pelanggan, maka dapat diciptakan yaitu melalui : biaya daur hidup dan penciptaan
nilai, harga kinerja dan penciptaan nilai, benefit yang dipersepsikan dan
penciptaan nilai, benefit pelanggan, dan benefit emosional dengan penciptaan
nilai. Sejauh ini menurut pengamatan saya differensiasi yang dilakukan Aqua
sudah sangat bagus dan dapat menciptakan nilai pelanggan. Hal ini dibuktikan
dengan Aqua yang menjadi pemimpin industry AMDK ( Air Minum Dalam
Kemasan) di Indonesia serya telah menjadi merek generik bagi masyarakat
Indonesia.

3.2 Saran
Dengan posisinya sebagai pemimpin puncak usaha AMDK di Indonesia
sebaiknya Aqua tidak melalaikan strategi bisnis yang mereka harus lakukan guna
mempertahankan posisi mereka. Sebaiknya Aqua harus terus mengembangkan
bisnis mereka menuju kearah yang lebih baik salah satu jalan yang dapat
ditempuh yakni dengan senantiasa mendifferensiasikan produk Aqua dari produk
AMDK yang sekarang ini banyak bermunculan.

13
DAFTAR PUSTAKA
Kartajaya,dkk.2004.Memenangkan Persaingan dengan Segitiga Positioning,
Differensiasi dan Brand.Gramedia.Jakarta.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller.2009.Manajemen Pemasaran.Erlangga.


Jakarta.

Rangkuti, Freddy.2009. Strategi Promosi Yang Kreatif Dan Analisis Kasus Integrated


Marketing Communication.PT.Gramedia Pustaka Utama.Jakarta.

Saladin, Djaslim.2004.Menejmen Pemasaran.Linda Karya.Bandung.

14

Anda mungkin juga menyukai