Anda di halaman 1dari 4

Novita Tri Yulia

170301108
Manajemen Pemasaran / A.Sore
Semester 6

Tugas Perilaku Konsumen

Jenis produk Mi instan

Pemilik Indofood CBP Sukses Makmur

Negara Indonesia
Pemilik Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd.
sebelumnya (1972-1990-an)

Jargon Indomie Seleraku

Situs web www.indomie.co.id

Ketika mi instan pertama kali diperkenalkan kepada masyarakat Indonesia di tahun 1969,
banyak yang meragukan bahwa mi instan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan pangan
pokok. Akan tetapi, karena mi instan sendiri harganya relatif terjangkau, mudah disajikan dan
awet, Indomie berkembang pesat seiring dengan diterimanya mi instan di Indonesia. Produk
Indomie yang pertama kali diperkenalkan adalah Indomie Kuah Rasa Kaldu Ayam yang saat
itu sesuai dengan selera lidah masyarakat Indonesia. Kemudian pada tahun 1982, penjualan
produk Indomie mengalami peningkatan yang sangat signifikan dengan diluncurkannya
varian Indomie Kuah Rasa Kari Ayam. Puncaknya pada tahun 1983, Produk Indomie kembali
semakin digemari oleh masyarakat Indonesia dengan diluncurkannya varian Indomie
Mi Goreng.
1. Segmentasi
 Segmentasi Geografis
Indomie melakukan segmentasi geografis di seluruh wilayah Indonesia, dari Sabang
sampai Merauke. Indofood memiliki jaringan distribusi mi instan yang terluas di
Indonesia, yang menembus sampai hampir ke setiap sudut kepualuan. Gudang stok
ditempatkan pada area-area yang memiliki outlet retail yang banyak, termasuk pasar
tradisional, sehingga setiap gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam
waktu yang sesingkat mungkin.
Indomie juga memasarkan produknya di banyak negara lainnya seperti Singapura,
Malaysia, Arab Saudi, Nigeria, China, Jepang, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Italia,
dan Perancis. Bahkan, di Nigeria, Indomie menjadi sebuah produk mi instan yang sangat
terkenal dan disukai sebagian besar masyarakat Nigeria. Indomie dapat dibeli secara
satuan per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket per 5 bungkus dan paket 1 kardus
yang berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga Indomie relatif ekonomis, di Indonesia
pada tahun 2015, Indomie dihargai Rp. 1.550,- per bungkusnya atau sekitar 10 sen dolar
Amerika. Di Australia, pada tahun 2009 Indomie dijual dengan harga 25 sen per
bungkusnya atau AUD 10 untuk satu kardus berisi 40 bungkus Indomie, sedangkan di
Amerika Serikat pada tahun 2009, Indomie biasa dijual dengan harga 1 dolar per 3
bungkusnya, dan dapat ditemukan di berbagai supermarket Asia seperti Lion
Supermarket, Marina Food, atau 99 Ranch Market. Produk Indomie diproduksi
berdasarkan wilayah, sehingga cita rasa Indomie disesuaikan dengan lidah konsumen di
setiap daerah, seperti contoh; Indomie rasa kari ayam yang dijual di pulau Jawa dengan
Sumatera memiliki cita rasa yang berbeda walaupun perbedaan rasanya tidak terlalu jauh.

 Segmentasi Demografis
a. Segmentasi Berdasarkan Usia
Produk Indomie (goreng dan kuah) cocok dikonsumsi oleh usia remaja hingga dewasa.
Produk ini tidak untuk bayi. Pengembangan produk Indomie tidak ditujukan untuk bayi
dan balita. Usia remaja 15-24 tahun merupakan konsumen terbanyak yang
mengonsumsi produk mi instan. Menurut studi MARS, jika dilihat dari usia konsumen,
tingkat konsumsi mi instan terbesar adalah kalangan remaja berusia 15-24 tahun, yaitu
sebesar 95,6%. Namun demikian, baru-baru ini Indomie memproduksi sebuah produk
inovasi baru yang dikhususkan untuk anak-anak, yaitu Indomie My Noodlez. My
Noodlez merupakan mi pertama untuk anak-anak yang dibuat dengan bahan-bahan
yang lebih aman bagi anak, yakni wortel dan rumput laut. Produk ini dibuat untuk anak-
anak yang menyukai makan mi instan, sehingga dapat dikatakan bahwa Indomie
melakukan segmentasi demografis berdasarkan usia ke kalangan anak-anak, melalui
produk Indomie My Noodlez.
b. Segmentasi Berdasarkan Jenis Kelamin
Pemasaran produk Indomie tidak difokuskan untuk laki-laki maupun perempuan saja.
Indomie cocok dikonsumsi oleh siapa saja, semua jenis kelamin, yakni laki-laki dan
perempuan.
c. Segmentasi Berdasarkan Pendapatan dan Pendidikan
Harga mi instant Indomie tergolong murah, sehingga dapat dibeli oleh siapa saja yang
mengiginkannya. Produk ini ditujukan untuk semua kalangan, mulai dari kalangan
bawah hingga kalangan atas. Mahasiswa sangat menggemari produk Indomie. Hal ini
dikarenakan produk Indomie mudah didapat, harganya murah, dan rasanya yang
enak. Produk Indomie sangat sesuai dengan kebutuhan rumah tangga maupun yang
belum berumah tangga khususnya anak-anak kos.

 Segmentasi Psikografis
Hadirnya produk mi instan Indomie tentunya disambut antusias oleh masyarakat. Produk
Indomie cocok untuk dikonsumsi oleh semua karakteristik masyarakat, terutama bagi
mereka yang memiliki gaya hidup cenderung konsumtif dan praktis.

2. Targeting
Targeting dilakukan untuk menentukan berapa banyak segmen pasar yang akan dipilih, dan
bagaimana mengidentifikasikan segmen-segmen tersebut (Zaharuddin, 2006). Produk
Indomie varian goreng dan kuah memiliki target pasar untuk semua umur kecuali bayi dan
balita. Untuk varian Produk Indomie My Noodlez, target pemasarannya adalah anak-anak.
Indomie melakukan perubahan strategi target pasar, perusahaan melakukan beberapa inovasi
produk yang memiliki karakteristk yang berbeda yaitu Indomie Goreng, Indomie Kuah,
Indomie Jumbo, Selera Nusantara, Mi Kriting, Taste of Asia, Kuliner Indonesia, My
Noodlez, Real Meat, dan yang terbaru adalah Bite Me. Perubahan ini dilakukan untuk
memenuhi keinginan konsumen akan variasi Indomie.
3. Positioning
Positioning merupakan suatu proses menciptakan image yang di inginkan dari suatu
perusahaan dan produk-produknya di benak pengguna pada segmen yang dipilih. Tujuannya
untuk membangun image yang relevan dan penting untuk konsumen. Indomie untuk saat ini
merupakan market leader dalam medan persaingan berbagai produk mi instan di Indonesia.
Posisinya yang kuat disebabkan oleh faktor Indomie sebagai produk mi instan yang pertama
kali hadir di Indonesia serta strategi promosi dan pemasaran yang gencar. Indomie sangat
terkenal di Indonesia dan Nigeria. Positioning yang dilakukan PT. Indofood dengan
produknya yaitu Indomie diantaranya:

 Perusahaan Indofood menanamkan produk mi instan Indomie di benak konsumen


Indonesia bahwa produk Indomie merupakan mi asli dan milik Indonesia. Sebagai mi
instan asli Indonesia, Indomie juga menghadirkan varian Indomie Selera Nusantara yang
hadir dengan rasa-rasa terpopuler dari berbagai makanan khas di Indonesia. Melalui
varian ini, Indomie memperkenalkan varian tersebut sebagai wisata kuliner Indonesia.
Tagline yang dibuat oleh Indomie yakni “Indomie Seleraku”, dimana setiap orang pasti
sangat mudah untuk mengingatnya.
 Di Indonesia sendiri, sebutan "Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang
merujuk kepada mi instan.
 Produk Indomie merupakan produk mi instan yang praktis dan nikmat untuk dikonsumsi,
dapat disajikan kapan saja dengan cepat dan dapat dikonsumsi bersama lauk pauk
lainnya.
 Di Nigeria, Indomie telah dianggap sebagai makanan pokok, bahkan tak sedikit warga
Nigeria yang mengira bahwa Indomie merupakan produk buatan asli Nigeria. Tagline
Indomie di Indonesia berbeda. Jika di Indonesia, Indomie mempunyai tagline “Indomie
Seleraku”, sedangkan di Nigeria tagline Indomie adalah “Tasty Nutrition, Good For
You”.

Anda mungkin juga menyukai