A. LATAR BELAKANG
Mie instan saat ini dijadikan seperti pengganti makanan pokok (disamping nasi).
Saat ini terdapat kecenderungan bahwa mie instan lebih digandrungi daripada produk
pengganti nasi lainnya (Oat, Roti, Bar, Ketela, Ubi, Kentang, dsb) selain karena harga
terjangkau juga karena rasa yang ‘nagih’ dan awet untuk disimpan lama. Bantuan
kemanusiaan di setiap terdapat bencana juga tidak terlepas dari ‘mie instan’, bahkan
orang-orang Afrika mengganggap produk ‘Indomie’ sebagai produk mereka karena
sudah seperti makanan pokok dan terdapat dua pabrik yaitu di Nigeria dan Saudi
Arabia.
Awal dari Mie instan di Indonesia diperkenalkan pertama kali pada tahun 1969
yang pada awalnya diragukan untuk mengganti kebutuhan pokok selain nasi. Dari
beberapa banyak produk dan merk mie instan di Indonesia, salah satu yang paling
merajai dan menjadi ‘ikon’ mie instan adalah Indomie yang berada di bawah naungan
PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. bahkan di PT ICBP juga terdapat merk Mie
instan lainnya seperti Supermi, Sarimi, Pop Mie, Sakura, Pop Bihun, dan Mi Telur Cap
3 Ayam, tetapi yang paling sukses di pasaran adalah Indomie. Dari awal perilisan
hingga sekarang, Indomie seperti tidak pernah lekang dimakan jaman dimana saingan
mereka semakin banyak. Bahkan Indomie sudah menjamah dan merajai produk Mie
instan di hampir seluruh Dunia. Itu semua tidak terlepas dari proses pemasaran yang
intens dan cerdas, sehingga kita sebagai mahasiswa dapat belajar dari produk
‘INDOMIE’.
Indomie pertama kali muncul tahun 1972 dibawah perusahaan PT Sanmaru Food
Manufacturing Co. Ltd., dengan produk pertamanya varian rasa Indomie Kaldu Ayam
dan rasa Sari Udang. Produk indomie sebagai mie instan langsung mendapat sambutan
positif dari masyarakat Indonesia pada saat itu karen produk Indomie harganya relatif
terjangkau, mudah disajikan, awet. Begitu keluar, merek ini secara cepat langsung
merajai pasar, mencaplok sekitar 70% market share pasar mie instan Indonesia.
Titik dari peningkatan pesat Indomie dimulai pada tahun 1982 ketika diluncurkan
varian rasa Indomie Rasa Kari Ayam. Dari situ produk indomie semakin kuat untuk
A. PERMASALAHAN
Merk Indomie yang mejadi ‘raja’ di sektor mie instan tidak terlepas dari
persaingan bisnis, bahkan dari satu induk perusahaan yang menaunginya juga terdapat
beberapa merk mie instan seperti Supermi, Sarimi, Pop Mie, Sakura, Pop Bihun, dan Mi
Telur Cap 3 Ayam. Saingan terberat dari Indomie adalah Mie Sedap yang berada dibawah
naungan WINGS FOOD yang meluncur di tahun 2003. Mie Sedap dengan slogannya
‘nendang rasanya’ dan tagline ‘Puas rasanya’ sejak kemunculannya lngsung bersaing
dengan Indomie’Selereku’ dan perlahan mulai mengikis eksistensi Indomie yang selama
30 tahun hampir tidak terkalahkan.
Strategi awal Mie Sedap dalam masuk pasar adalah dengan harga yang ekonomis
dan gencar dalam berbagai promosi termasuk adalah “testimoni” yang belum pernah
digunakan oleh kompetitor sebelumnya. Selain itu juga menggunakan metode mengajak
sebanyak-banyaknya orang untuk mencoba Mie Sedap secara gratis. Satu hal yang belum
terpatahkan oleh WINGS FOOD adalah mengubah stetotip masyarakat bahwa ‘mie instan
itu Indomie’, dan sampai sekarang Mie Sedaap masih terpaut jauh dari Indomie walau di
tengah masyarakat terdapat opini dan perdebatan mie instan mana yang lebih bagus, itu
tergantung dari selera masing-masing masyarakat. Pada intinya pemasaran mereka selalu
bersaing dan hampir belum menggoyahkan ‘raja’ mie instan yaitu INDOMIE. Karena
sejak awal metode pemasaran dari Indomie sangat cerdas, dimulai dari menciptakan
stetotip kepada masyarakat bahwa ‘mie instan itu Indomie’ hingga ‘boombardir’ iklan
dan varian rasa baru.
Dari semua promosi itu, tidak terlepas dari proses teori ‘7P’ (Produc, Price, Place,
Promotion, People, Process, Phisycal Evidence) yang merupakan dasar untuk pemasaran
secara tepat dan efektif. Pondasi pemasaran yang tidak terlepas dari 7P itu yang sekarang
membentuk PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Sangat sukses. Pada kesempatan kali
ini akan kami bahas bagaimana 7P di tubuh INDOMIE.
PRODUCT
Mie sekarang sudah menjadi sebuah kebutuhan pangan pokok selain nasi. Untuk
itu, diperlukan produk mie berkualitas yang menjaga kepuasan, keamanan, dan kebutuhan
konsumen. Masyaraka membutuhkan inovasi dan cita rasa baru, banyak juga makanan
yang tidak bisa mereka rasakan saat itu juga, Indomie hadir untuk menutup kekurangan
itu, dengan banyaknya varian rasa dan jenis mie, Indomie menawarkan berbagai varian
rasa Mie instan yang selalu menawarkan cita rasa baru dan menjawab atas kebutuhan itu.
Satu Bungkus Indomie standard memiliki massa 85 gram, dan terdapat berbagai macam
bumbu yang disertakan tergantung dari rasa yang disajikan. Produk unggulan Indomie
adalah indomie goreng yang di dalamnya sudah termasuk 2 sachet berisi 5 bumbu-bumbu
yang disertakan, yakni: kecap manis, saus sambal, minyak palm, bubuk perasa dan
bawang goreng, selain itu juga tersedia dalam versi jumbo dengan massa 120 gram.
Terdapat 7 jenis produk indomie dengan berbagai varian rasa. Tujuh jenis
produk indomie adalah :
1. Indomie Goreng
Produk ini adalah produk andalan Indomie dibuktika dengan penjualan Indomie
goreng selalu menampati urutan pertama pada jumlah permintaan dan penjualan.
Produk yang dari dulu sampai sekarang menjadi banyak primadona dan
dipertahankan rasanya.
2. Indomie Goreng Kriuk
3. Indomie Kuah
4. Indomie Selera Nusantara
5. Indomie Keriting
6. Indomie Vegan
7. Indomie Jumbo
Produk yang diproduksi oleh Indomie adalah mie berkualitas tinggi dengan
pemrosesan yang terjamin, berteknologi tinggi, dan higienis, dibuktikan pada pemrosesan
di pabriknya yang sudah tidak menggunakan tenaga manusia yang terlibat langsung
PRICE
Harga dari Indomie sehingga bisa ditekan sedimikian rupa tidak terlepas dari
perusahaan induknya PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Yang memproduksi
Indomie Mie Instant Rasa Ayam Special 68g x 40 pcs Rp. 62.000/dus
Indomie Mie Instant Rasa Ayam Bawang 69g x 40 pcs Rp. 60.000/dus
Indomie Mie Instant Regular Kaldu Ayam 65g x 40 pcs Rp. 69.000/dus
Indomie Mie Instant Rasa Soto Betawi 75g x 40 pcs Rp. 71.000/dus
Produk Indomie dapat diperoleh dengan mudah, mulai dari warung rakyat
hingga supermarket besar, bahkan hotel-hotel mewah juga menyediakan Indomie.
Agen-Indofood juga bekerjasama dengan banyak pihak dalam menyediakan Indomie
dengan warung-warung seperti Warmindo/Warung makan Indomie/ Burjo (warung
yang menyediakan nasi + lauk-laukan dan mie instan/mie goreng sebagai menu utama)
ataupun stand Indofood yang lebih menonjolkan produk Indomie dimana sudah jamak
dan diperlukan dari berbagai kalangan.
Mudah sekali bagi masyarakat untuk membeli dan menemukan produk Indomie
dimana saja.
PROMOTION
- Pembuatan Shop Sign (Spanduk Nama Burjo dengan tema Indomie untuk setiap Burjo
diYogyakarta) Ditinjau dari aspek product life-cycle Indomie saat ini berada pada posisi
mature, sudah stabil, memiliki brand equity yang sangat kuat sehingga dapat bertahan
sebagai Top of Mind merek mie instan. Pada tahap ini Indomie tidak lengah, dan selalu
mengadakan promosi untuk me-remind dan memperbarui informasinya.
- Indomie menggunakan endorser artis terkenal seperti 3 Diva, Gita Gutawa, maupun non
artis seperti remaja/pelajar yang bertujuan untuk menarik minat masyarakat luas
tergantung dari pasar yang akan ditembus. Menggunakan artis-artis muda dan pelajar
guna memperkenalkan produk yang lebih baru dan menarik kalangan muda.
- Indomie jugamengadakan acara ´Indomie Jingle Dare´ untuk para pelajar SMA yang
bertujuan untuk lebih memodernisasi Jingle-nya. Hal ini dimaksudkan untuk lebih
meningkatkan brand awarenessremaja/pelajar mengenai produk Indomie. Indomie
melihat remaja/pelajar sebagai customer masa depan, jadi sejak sekarang Indomie mulai
memberikan semacam ´edukasi´ mengenai Indomie.
- Pemasaran Indomie juga sudah mencapai sektor luar negeri dimana beberapa negara di
Asia, Eropa dan Amerika sudah terdapat produk Indomie, juga termasuk banyak negara
di Afrika yang sangat membutuhkan Indomie, contohnya Nigeria.
Orang yang terlibat dalam pemasaran Indomie, yaitu sebagai Endorsmen, Artis,
maupun icon dari Indomie yang menjadikan Indomie banyak dikenal orang melalui
tokoh-tokoh tersebut.
1. Al Ghazali
Dipakai Al Ghazali ditujukan untuk kaum mileniel sekarang terutama pada
perempuan usia muda guna menarik minat mereka dengan model seperti Al. Untuk laki-
laki juga akan menambah keyakinan mereka bahwa memakan indomie itu untuk semua
kalangan dari rakyat biasa hingga artis sekelas Al Ghazali.
Pada saat ini Divisi Noodle, PT ISM memiliki lebih dari 1500 karyawan yaitu sekitar 70%
merupakan pegawai pabrik dan 30% adalah staaf manajemen.
PROCESS
Proses dimulai dari pencampuran bahan baku, lalu mengaduk adonan, setelah
semua tercampur rata, akan dimasukkan ke dalam mesin penggiling. Setelah itu akan
dipotong menjadi berbentuk untaian mie, dan akan dimatangkan di mesin ‘Steam
basah’. Setelah di ‘steam’, Indomie akan dilapisi minyak, lalu dipotong sesuai
ketentuan, dan digoreng guna menghindari pengurangan kadar air. Setelah digoreng,
mie akan didinginkan dan diperiksa menggunakan mesin X-ray. Setelah itu akan
dikemas bersama bumbu-bumbu yang sudah disediakan.
Selain dari proses itu, ada juga proses pengujian beberapa sampel mie dan dites
oleh orang-orang yang kompeten dibidangnya. Setelah dilakukan serangkaian tes dan
uji kelayakan, mie akan dikemas sesuai rasa dan isi box sebelum siap diedarkan di
pasaran.
PHISYCAL EVIDENCE
Indomie sebagai salah satu ‘pioneer’ produk mie instan yang kini menjadi
stetotip masyarakat bahwa Mie Instan itu adalah INDOMIE adalah sebuah proses
panjang yang dari semua segi sangat memperhatikan pemasarannya. Menjadi raja
‘Dunia’ mie instan tentunya membutuhkan waktu yang panjang bahkan hingga
mencapai dan menguasai pasar di luar negeri, bahkan di Afrika, masyarakat mereka
terutama di Nigeria mengganggap produk Indomie adalah produk mereka dan
makanan pokok ‘baru’ bagi mereka. Kecerdikan dan kecerdasan pemasaran yang
didasari dari ‘circle’ PT Indofood sangat berpengaruh besar dalam bisnis ‘kerajaan
Indomie’, bahkan menempati posisi 1 dan 5 dari mie instan terbaik di dunia dari 10
jajaran mie instan terbaik dunia. Dari semua proses pemasaran Indomie yang tidak
tergoyahkan, kita dapat mengambil pembelajaran bahwa semua itu tidak terlepas dari
metode pemasaran yang didasari oleh ‘7P’ (Produc, Price, Place, Promotion, People,
Process, Phisycal Evidence) Indomie terutama ketika menjadi bagian dari PT.
Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Yang memang sangat sukses untuk merajai setiap
pasar mereka yang berfokus pada produk makanan dan bahan makanan, bahkan dalam
naungan yang sama mereka berhasil menyatukan dan mengkompetisikan produk
mereka, sehingga di dalam suatu perusahaan terdapat persaingan dan juga kolaborasi
yang akan meningkatkan terus kualitas mereka dan melampaui mereka sendiri dan
berpengaruh besardalam proses perjalanan Indomie menjadi Raja Mie Instan Dunia.
Saran dari kelompok kami adalah, mempelajari hal yang dilakukan Indofood,
mereka dapat melampaui diri mereka sendiri di tengah kompetisi dalam tubuh
perusahaan sendiri maupun persaingan pada pasar. Hal ini memotivasi kita sebagai
mahasiswa untuk dapat melampaui apa yang kita capai dan akan lebih baik lagi pada
kedepannya.
productnation.co. Ini Dia 10 Rasa Indomie Paling Enak, Lezat & Gurih Untuk Kamu
Santap! Productnation. 26 Februari 2019. Diakses pada 29 Oktober 2019 pukul 13.50.
diakses dari : https://productnation.co/id/kuliner/makanan/19727/indomie-instan-enak-
spesial-indonesia/
www.cnbcindonesia.com. Jadi Raja Mie Instan Dunia Begini Sejarah Panjang Indomie. 10
November 2019. Diakses pada 11 November 2019 pukul 12.57. diakses dari
https://www.cnbcindonesia.com/news/20191110165712-4-114111/jadi-raja-mi-instan-dunia-
begini-sejarah-panjang-indomie
https://www.wingscorp.com/content/product/product_detail.php?
h=1&b=4&c=22&l=2&m=63. Diakses pada 11 November 2019 pukul 13.05.