Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Indomie adalah merek produk mi instan dari Indonesia. Di Indonesia, Indomie diproduksi
oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Produk dari perusahaan milik Sudono Salim ini
mulai dibuat pertama kali pada tanggal 9 September 1970 dan dipasarkan ke konsumen sejak
tahun 1972, dahulu diproduksi oleh PT. Sanmaru Food Manufacturing Co. Ltd., dan pertama kali
hadir dengan rasa Ayam dan Udang. Selain dipasarkan di Indonesia, Indomie juga dipasarkan
secara cukup luas di manca negara, antara lain di Amerika Serikat, Australia, berbagai
negara Asia dan Afrika serta negara-negara Eropa; hal ini menjadikan Indomie sebagai salah satu
produk Indonesia yang mampu menembus pasar internasional. Di Indonesia sendiri, sebutan
"Indomie" sudah umum dijadikan istilah generik yang merujuk kepada mi instan.

Harga Indomie yang ekonomis dan cita rasanya yang telah disesuaikan dengan selera
Indonesia membuat produk mi instan ini sangat digemari oleh masyarakat. Bahkan, tidak jarang
warga Indonesia yang melakukan perjalanan ke luar negeri membawa Indomie untuk mengatasi
masalah ketersediaan makanan yang praktis dan sesuai dengan selera Indonesia. Kepraktisan
dalam penyajiannya dan mudahnya pendistribusian membuat Indomie menjadi andalan
warga Indonesia saat terjadi tragedi bencana alam untuk mengatasi masalah keterbatasan dan
kelangkaan bahan pangan di lokasi dengan segera.

Produk Indomie sendiri bisa dibilang cukup fenomenal sebab menurut beberapa survey
yang dilakuikan seperti dari World-Grain.com yang menyebutkan jika perusahaan yang
memproduksi Indomie, yakni Indofood merupakan produsen terbesar mie instan terbesar di dunia
dengan banyak sekali kantor regional di berbagai negara, hingga pabrik-pabrik yang sengaja
didirikan di beberapa negara seperti Sudan dan Arab Saudi. Survey lain yang dilakukan oleh The
RamenRAter.com menyebutkan jika Indomie merupakan merk mie instan dengan cita rasa terbaik
di dunia, dengan menempati posisi nomor dua satu dan dua, di susul oleh mie sedapp yang juga
menempati posisi kelima sebagai mie instans yang memiliki cita rasa lezat.
Hal tersebut menunjukan jika memang produk Indonesia yang satu ini sudah mendapatkan
posisi yang sangat spesial dihati warga dunia berkat cita rasa yang tetap dijaga hingga kini.
Meskipun dengan banyaknya pabrik berdiri di berbagai negara di seluruh dunia, Indofood tetap
memproduksi bumbu Indomie ini di Indonesia untuk menjaga cita rasa dari mie instans yang satu
ini. Indomie memang bisa dibilang cukup fenomenal, bagaimana di Hongkong saja Indomie sudah
sangat populer, bahkan minimarket sekelas 7eleven hingga kantin-kantin sekolah bisa menjualnya
dalam kondisi sudah diseduh dan bisa dinikmati dalam kondisi take away. Dengan kepopuleran
dari Indomie, bahkan ada seorang musisi hiphop bernama J20 yang menyanyikan sebuah lagu
berjudul Indomie.

 Produk Indomie
 Indomie Goreng
1. Indomie Goreng Spesial
2. Indomie Goreng Spesial Plus (Bawang Goreng Lebih Banyak dan Lengkap dengan
Saus Cabe)
3. Indomie Goreng Cabe Ijo
4. Indomie Goreng Pedas
5. Indomie Goreng Iga Penyet
6. Indomie Goreng Rendang
7. Indomie Goreng Sate
8. Indomie Goreng Spesial JUMBO
9. Indomie Goreng Rasa Ayam Panggang JUMBO
10. Indomie Goreng Kriuuk.. Ayam
11. Indomie Goreng Kriuuk.. Bawang
12. Indomie Goreng Kriuuk.. Pedas
13. Indomie Goreng Rasa Ayam Bawang
14. Indomie Goreng Rasa Soto
15. Chitato Indomie Goreng

 Indomie Kuah
1. Indomie Rasa Ayam Bawang
2. Indomie Rasa Ayam Spesial (varian lama)
3. Indomie Rasa Ayam Spesial (varian baru)
4. Indomie Rasa Baso Sapi
5. Indomie Rasa Kaldu Ayam
6. Indomie Rasa Kaldu Udang
7. Indomie Rasa Kari Ayam
8. Indomie Rasa Kari Ayam (Bawang Goreng Lebih Banyak)
9. Indomie Rasa Soto Mie
10. Indomie Rasa Soto Spesial (Ekstra Koya Gurih)

 Indomie Selera Nusantara


1. Indomie Goreng Rasa Cakalang
2. Indomie Goreng Rasa Rendang Pedas Medan
3. Indomie Rasa Cakalang
4. Indomie Rasa Coto Makassar
5. Indomie Rasa Empal Gentong
6. Indomie Rasa Kari Ayam Medan
7. Indomie Rasa Mi Celor
8. Indomie Rasa Mi Kocok Bandung
9. Indomie Rasa Sop Buntut
10. Indomie Rasa Soto Banjar
11. Indomie Rasa Soto Banjar Limau Kulit
12. Indomie Rasa Soto Betawi
13. Indomie Rasa Soto Medan

 Indomie Kuliner Indonesia


1. Indomie Goreng Rasa Dendeng Balado
2. Indomie Rasa Soto Lamongan
 Indomie Keriting
1. Indomie Keriting Goreng Rasa Ayam Cabe Rawit
2. Indomie Keriting Goreng Spesial
3. Indomie Keriting Rasa Ayam Panggang

 Indomie Taste of Asia


1. Indomie Taste of Asia Mi Kuah Rasa Tom Yum Ala Thailand
2. Indomie Taste of Asia Mi Goreng Rasa Bulgogi Ala Korea
3. Indomie Taste of Asia Mi Kuah Rasa Laksa Ala Singapura

 Indomie My Noodlez
1. Indomie My Noodlez Mi Goreng Rasa Pizza Cheese
2. Indomie My Noodlez Mi Goreng Rasa Rumput Laut
3. Indomie My Noodlez Mi Goreng Rasa Salmon Teriyaki

 Indomie Real Meat


1. Indomie Real Meat Mi Goreng Ayam Jamur
2. Indomie Real Meat Mi Goreng Rendang

 Indomie Bite Mie


1. Indomie Bite Mie Rasa BBQ Pizza
2. Indomie Bite Mie Rasa Rumput Laut
3. Indomie Bite Mie Rasa Udang Tempura

1.2.Rumusan Masalah
1. Strategi apa yang digunakan perusahaan Indomie dalam memasarkan produknya?
2. Siapa saja pesaing Indomie itu sendiri?
3. Bagaimana ekonomi yang ada pada Indomie?

1.3.Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui strategi yang digunakan Indomie
2. Mengetahui pesaing dari produk Indomie itu sendiri
3. Mengetahui perputaran skala ekonomi di Indomie
BAB II
Landasan Teori

2.1.Strategi Pemasaran Indomie


Begitu kuatnya citra Indomie di pasar Indonesia sehingga sebagian masyarakat
menganggap seolah mie instan itu adalah Indomie (Indomie menjadi Top of Mind dalam
mie instan). Dalam Top Brand Index (TBI) periode 2006-2008, Indomie menduduki posisi
pertama dengan TBI berturut-turut 65,8%, 66,5% dan 71,4% (David, S.S., 2008, Majalah
Marketing-Edisi Khusus TOP BRAND). Keberhasilan Indomie terus bertahan di urutan
teratas Top Brand adalah berkat kosistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A,
yaitu :
1. Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen
(Product).
2. Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place).
3. Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yang terjangkau (Price).

2.1.1. Segmentasi Pasar

Segmentasi pasar dapat diartikan sebagai proses mengelompokan pasar


keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau segmen-segmen yang
memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku dan/atau respon terhadap
program pemasaran spesifik (Tjiptono dan Chandra, 2012:150).

Segmentasi pasar Indomie, yaitu :

1. Geografis : wilayah seluruh Indonesia, dari kepadatan tinggi sampai rendah.


2. Demografis : jenis kelamin (semua), agama (semua), pekerjaan (semua),
pendidikan (tidak terbatas), ras (tidak terbatas).
3. Psikografis : gaya hidup konsumtif, praktis dan hemat.
4. Perilaku : tingkat pemakaian tinggi hingga rendah, loyalitas konsumen, tujuan
penggunaan.
2.1.2. Tageting

Pasar sasaran adalah proses mengevaluasi dan memilih satu atau beberapa segmen
pasar yang dinilai paling menarik untuk dilayani dengan program pemasaran spesifik
perusahaan (Tjiptono dan Chandra, 2012:162).

Target pasar Indomie adalah semua umur kecuali balita.

2.2.Pesaing Indomie

Hampir selama 4,5 dekade Indomie menjadi penguasa mutlak pasar mie instant
Indonesia. Pada tahun 2002 Indomie menguasai 90% pangsa pasar
sebagai dominantmarket leader, Indofood sempat terlena me-maintain pasarnya sehingga
kesempatan ini dimanfaatkan oleh pendatang baru Mie Sedaap dari WingsFood dan Mie
Kare dari Orang Tua Group.

Persaingan cepat ini mengakibatkan Indomie kehilangan sebagian pangsa


pasarnya. Market share yang mencapai 90% menjadi 70%.. Penjualan Indofood tetap naik,
namun ada sebagian pasar – bisa jadi konsumen baru – yang direbut oleh merek baru.
Sehingga di pasar yang sebenarnya tumbuh, pertumbuhan pasar Indofood – karena
besarnya – tidak mampu mengimbangi pertumbuhan pasar secara total. Menyadari hal ini,
Indofood ”bangkit” dari tidurnya. Raksasa mie instant ini mengerahkan seluruh brand-nya
untuk bertahan dan mengembalikan market shareyang direbut kompetitor.

Indofood sebetulnya pernah bereaksi atas serangan Mie Sedaap dengan


meluncurkan Indomie Kriuk, varian baru Supermi Sedaaap, dan gimmick ”Beli 5 Gratis 1”
dalam rentang waktu yang cukup panjang. Reaksi Indofood yang cenderung impulsif ini
dinilai para pengamat kurang strategis, terlalu pragmatis, ”terjebak permainanchallenger”–
kesalahan yang sering dilakukan oleh big brands. Tidak mau tersandung di batu yang sama
untuk kedua kalinya, tahun ini Indofood meluncurkan strategi marketing yang lebih
komprehensif yang lebih menunjukkan jati diri Indofood sebagaimarket leader. Hampir
semua brand dalam portfolio-nya disegarkan kembali dengan kampanye baru maupun
peluncuran produk baru. Indomie disegarkan dengan kampanye ”Selera Nusantara” yang
lebih modern. Sarimi lebih difokuskan untuk membendung produk unggulan Mie Sedaap
Soto Ayam—dengan meluncurkan produk Sarimi Soto Koya yang di-endorse oleh Luna
Maya.
Sementara Supermi disegarkan dengan meluncurkan produk baru: mie goreng rasa
soto (GoSo), rasa bawang (GoBang), dan rasa kari (GoKar). Indofood juga menggunakan
Slank untuk meng-endorse Supermi—Supermi tampaknya akan dijadikan brand unggulan
kedua Indofood setelah Indomie yang menyumbang hampir separuh omset divisi noodle
Indofood. Akan halnya Pop Mie, meskipun saat ini bisa dibilang melenggang sendiri
tanpa head on competitor, Indofood sudah mengantisipasinya dengan
upaya building brand melalui kampanye dan promosi di kalangan remaja.

Indomie juga turut mengusung tema “bergizi” seperti halnya yang dilakukan oleh
competitor utamanya yaitu mie sedaap. Kelemahannya adalah kurangnya maintain dalam
program tersebut. Kemiripan target market produk Indofood group yakni Supermi, Pop
Mie menyebabkan terjadinya kanibalisme atau ”perang saudara” antara sesama brand
Indofood.

Pada tahun 2002 Indofood masih menguasai pasar mie sebesar 90%. Begitu Mie
Sedap masuk pada Mei 2003, dengan rasa baru, harga kompetitif, dan promo yang gebyar,
pangsa pasar Indofood mulai goyah. Pada 2006 pangsa pasar Indofood turun, diperkirakan
menjadi sekitar 75%–25% sisanya diperebutkan oleh pesaingnya. Namun dengan strategi
yang tepat per data tahun 2012 Indomie kembali menguat dengan posisi market share 77,9
%. Mie Sedaap terus gencar melakukan promosi yang tidak hanya di above the line tetapi
juga intense dalam tataran trade marketing. Strategi Mie Sedaap antara lain dengan
mengakuisisi warung-warung/ retailer Indomie.

2.3.Ekonomi Indomie.
Dikarenakan kondisi ekonomi di setiap daerah atau bahkan di setiap negara
pendistribusian Indomie berbeda – beda, maka hal tersebut membuat PT Indofood Sukses
Makmur Tbk. merancang strategi pemasaran untuk pendistribusian produk mie instannya,
yaitu Indomie. PT Indofood Sukses Makmur Tbk. juga memasarkan produknya hingga ke
berbagai negara.

Dengan terus menjaga kualitas produk, kualitas kemasan dengan terus


mengembangkan inovasi - inovasi baru sehingga meningkatkan daya beli dan
ketertarikan konsumen terhadap produk Indomie.
Dengan turut serta memperhatikan nilai jual Indomie kepada konsumen agar
harganya tetap dalam range harga yang terjangkau.
BAB III
PEMBAHASAN

3.1.Marketing Mix pada Indomie


Bauran Pemasaran (Marketing Mix) adalah strategi mengkombinasikan kegiatan-
kegiatan marketing, agar tercipta kombinasi maksimal sehingga memunculkan hasil paling
memuaskan (Alma, 2005:205). Bauran pemasaran (marketing mix) terdiri dari:

 Produk (Product)
Produk adalah setiap apa saja yang bisa ditawarkan di pasar untuk mendapatkan
perhatian, permintaan, pemakaian atau konsumsi yang dapat memenuhi keingingan atau
kebutuhan (Sumarni dan Soeprihanto, 2010:274).
Produk yang diproduksi oleh Indomie adalah mie yang memiliki kualitas tinggi
dengan macam varian, yaitu Indomie goreng dengan rasa yang berbagai macam seperti
Indomie goreng Special, Indomie goreng Rendang dan lain-lain, pada Indomie kuah juga
memiliki varian rasa, yaitu Indomie rasa soto special, Indomie kari ayam, Indomie rasa
Ayam Bawang dan bahkan ada Indomie citarasa tradisional seperti Indomie goreng
Cakalang, Indomie rasa soto Betawi dan soto Banjar. Hal tersebut menunjukan bahwa
Indomie ingin terus memberikan mie yang berkualitas kepada konsumennya dengan terus
melakukan inovasi untuk menghasilkan citarasa mie yang sesuai dengan selera konsumen.

 Harga (Price)
Harga adalah jumlah uang (ditambah beberapa produk kalau mungkin) yang
dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta pelayanannya
(Sumarni dan Soeprihanto, 2010:281).
Indomie selain dapat dibeli per bungkus, dapat juga dibeli dengan paket 5 bungkus
atau paket 1 kardus berisi 30 atau 40 bungkus indomie. Harga Indomie juga sangat murah
dan terjangkau bagi semua kalangan masyarakat di Indonesia, per bungkus indomie
dihargai sekitar Rp 2000.
 Tempat (Place)
Tempat dalam marketing mix biasa disebut dengan saluran distribusi, saluran
dimana produk tersebut sampai kepada konsumen. Saluran distribusi adalah saluran yang
digunakan oleh produsen untuk menyalurkan produk tersebut dari produsen sampai ke
konsumen atau industry pemakai (Sumarni dan Soeprihanto, 2010:288).
Group Distribusi Indofood memiliki jaringan distribusi terluas di Indonesia,
menembus sampai hampir ke setiap sudut kepulauan. Jumlah titik stok (gudang) semakin
diperbanyak secara agresif sejak tahun 2005 sehingga mampu menyediakan penetrasi yang
lebih luas melalui rantai supplay dan penghantaran. Gudang stok ditempatkan pada area-
area yang memiliki outlet retail yang banyak termasuk pasar tradisional, sehingga setiap
gudang dapat melayani masing-masing area geografis dalam waktu yang sesingkat
mungkin.

 Promosi (Promotion)
Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran artinya aktivitas pemasaran
yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi/membujuk dan atau meningkatkan
pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal
pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan (Tjiptono, 2008:218).
Promosi yang dilakukan Indomie adalah dengan melalui tagline
“Indomie…Seleraku” demikian sebuah ‘jingle’ iklan yang nyaris selalu ada pada ingatan
masyarakat terhadap produk makanan mie instan. Selain itu, Indomie juga melakukan
promosi dengan memasang billboard, iklan tv dan sponsor acara.

3.2.Analisis
Menurut saya brand name yang telah melekat di masyarakat membuat Indomie
tetap menjadi Market Leader produk mie instan di Indonesia. Bila sudah mendengar atau
membaca jingle “Indomie…Seleraku” otomatis masyarakat langsung teringat produk mie
instan ini. Untuk mempertahankan posisinya sebagai produk mie instan nomor satu dan
berkualitas, Indomie terus melakukan inovasi yaitu, dengan menciptakan berbagai macam
rasa baru yang tidak ada di produk mie instan lain. Dengan menciptakan citarasa Nusantara,
Indomie berhasil memperkenalkan makanan khas daerah yang ada di Indonesia hanya
dengan sebungkus mie instan, sehingga Indomie mampu mempertahankan budaya
Indonesia.
Faktor budaya memiliki pengaruh yang sangat besar dalam kegiatan pemasaran
Internasional yang dijadikan landasan bagi para pelaku bisnis untuk melakukan kegiatan
usahanya. Hal ini karena budaya pada tingkat Internasional sangat beragam, berbeda-beda
dan dinamis sehingga memerlukan cara, strategi yang berbeda-beda pula untuk
memasarkan produk tersebut.

3.3.Penyajian Indomie di Berbagai Tempat

Gambar Indomie Gerobak di Jogja Gambar Indomie di Warung Pinggir Jalan


Harga Kisaran Rp5000 Harga Kisaran Rp7000

Gambar Indomie di Cafe Gambar Indomie Ulangtahun


Harga Kisaran Rp30000 Harga Kisaran Rp120.000

Gambar Kebab Indomie Harga Kisaran Rp32000


BAB IV
PENUTUP

4.1.Simpulan
Brand Name yang telah melekat di masyarakat membuat Indomie tetap
menjadi Market Leader produk mie instant di Indonesia. Walaupun terjadi
persaingan yang sangat ketat, baik dengan grup Indofood itu sendiri (Sarimi,
Supermie, Pop Mie) maupun Wingsfood (Mie Sedaap) dan brand-brand lain, yang
melakukan strategi pemasaran yang sangat gencar yang patut untuk diwaspadai
oleh Indomie. Berbagai inovasi dilakukan untuk mempertahankan posisinya
sebagai Brand Market Leader, salah satunya adalah keluarnya produk terbaru
Indomie dengan berbagai macam variasi Khas Indonesia menonjolkan unsur cinta
terhadap Nusantara yang beragam di Indonesia. Keunggulan Indomie dibanding
dengan produk lain antara lain: cita rasa nusantara yang khas, terbuat dari tepung
yang berkualitas tinggi, rasa bumbu yang khas dengan kualitas premium, ekuitas
pelanggan dan komitmen masyarakat yang tinggi terhadap produk Indomie.

Anda mungkin juga menyukai