Tujuan
oMencegah masuknya pesaing
o Membalas tindakan pesaing yang masulk
pasar upper end
oMemanfaatkan pertumbuhan yang lebih
cepat dipasar lower end
Perusahaan dapat Menerapkan Strategi Produk Tunggal, Strategi Multi Produk, atau Strategi system of
products
1. Strategi Produk Tunggal : strategi ini bertujuan meningkatkan skala ekonomis, efisiensi, dan daya
saing dengan jalan berspesialisasi pada satu produk saja.
Keungulan : Kelemahan :
1. Biaya Produksi lebih murah 1. Produk belum sesuai dengan kebutuhan dan
2. Faktor Experence effect(biaya per unit turun keinginan spesifik pasar sasaran.
seiring dg jumlah produksi) 2. Perusahaan terlalu fokus pada penghematan
3. Produk dipasar secara nasional dan secara biaya per unit, sehingga mengabaikan tuntutan
lebih efisien perubahan atau modifkasi desain produk.
2. Customized Product, tujuannya memanfaatkan fleksibilitas desain produk sebagai strategi bersaing menghadapi para
produsen masal produk-produk masal . Harga bukan faktor utama pada customized produk. Sukses tidaknya pemasaran
customized product tergantun pada karakteristik produk.
3. Produk Standar dengan Modifikasi , adalah memanfaatkan kombinasi dari kedua tipe desain sebelumnya (Desain
produk standar dan customized product) Contoh Domino’s Pizza komsumen diberikan keluasaan merancang sendiri topping
pizza sesuai selera.
6. Strategi Eliminasi Produk
Secara garis besar, produk-produk yang masuk dalam kategori ini memiliki ciri-ciri :
1. Profitabilitas rendah
2. Pertumbuhan volume penjualan /pangsa pasar stagnan atau bahkan menurun,
serta kerapkali terlalu mahal untuk merevitalisasi produk bersangkutan.
3. Resiko keusangan teknologi relatif besar
4. Produk mulai masuk tahap kedewasaan atau penurunan pada siklus hidup produk.
5. Produk bersangkutan kurang sesuai dengan kekuasaan atau misi unit bisnis
Alternatif Strategi yang bisa diambil untuk eliminasi produk yaitu:
1. Harvesting, yakni memerah atau menyedot segala kemungkinan arus kas masuk
selagi produk bersangkutan masih ada. Beberapa langkah spesifik yang bisa
ditempuh antara lain : memangkas investasi baru, mengurangi pemeliharaan
fasilitas, mengurangi anggaran periklanan dan riset, mengurangi jumlah mode,
mengurangi jumlah model yang diproduksi, mengurangi saluran distribusi dan
mengurangi layanan. Contoh :Du Pont pada bisnis rayon dan GE pada bisnis
artileri.
2. Perampingan lini produk(line simplification), yakni memangkas lini produk
sedemkian rupa sehingga menjadi lebih sedikit dan lebih mudah dikelola. Contoh :
Unilever memangkas 400 dari total 1.600 merek dan kodak mengeliminasi 27%
item produk yang dijualnya.
3. Total Line divestment, yakni melepas produk yang tidak berkembang atau tidak
sesuai dengan rencana strategik perusahaan.Contoh : SC Johnson menjual lini
bisnis skin care Johnson & Johnsosn
7. Strategi Produk Baru
Pengembangan Produk baru merupakan Risiko bagi perusahaan. Risiko
pengembangan produk baru kian hari kian meningkat. Penyebabnya antara lain :
Konsumen semakin banyak menuntut (demanding) dan sulit dipuaskan, pasar semakin
terfragmentasi, siklus hidup produk semakin singkat, Payback period semakin panjang,
ekspetasi distributor semakin besar, kecepatan perubahan teknologi, dan persaingan
semakin ketat.