Anda di halaman 1dari 6

MANAJEMEN BIAYA

PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO.Tbk

Kelompok 3-3C.AKM:

 Agus Trihari Krismantara (05)


 Destanti Savira Arintasari (08)
 Fila Sartika Sari (11)
 Shinta Putri Hermawati (27)

2-36 Strategi Perusahaan

Menurut kelompok kami strategi yang digunakan PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk.
Adalah strategi diferensiasi, karena beberapa alasan :

 PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. Merupakan satu satunya produsen roti dengan
produksi masal terbesar di Indonesia, untuk saat ini hampir tidak ada perusahaan
industry roti murni yang memilki asset maupun pangsa pasar seperti sari roti.
 PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. selalu melakukan perubahan untuk tiap tiap
produk yang dihasilkan, baik dari segi rasa, bentuk, maupun ukuran, semua perubahan
yang dilakukan PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. semata-mata dalam rangka
pemenuhan kepuasan konsumen.
 PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. menjual produk kesemua kalangan, namun
mayoritas konsumen dari produk ini adalah kalangan menengah keatas, dengan biaya
yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk serupa dengan kualitas yang terjamin
tanpa disertai adanya bahan pengawet.
 PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. mengadopsi konsep Product-oriented layout
dimana mesin mesin terletak berdekatan dan saling terhubung satu sama lain dan
proses produksi berlangsung setiap hari secara teratur sehingga tercipta sanitas
didalam pabrik.

2-37 Analisis SWOT


1. Strenght (Kekuatan)
a) Memiliki 10 pabrik produksi yang tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi
serta Filipina.
b) Memiliki beragam varian produk yang terdiri dari Roti Tawar, Roti Manis Isi,
Roti Cream, Roti Sobek, Roti Burger dan Plain Roll, Chiffon Cake.
c) Berhasil meraih penghargaan sebagai produk favorit masyarakat Indonesia.
d) Brand “Sari Roti” yang sudah dikenal oleh masyarakat.
e) Memiliki Supply Chain yang luas.
f) Sistem pendistribusian yang cepat.
g) Membangun jaringan dengan sistem keagenan.
h) Harga produk yang terjangkau.
i) Memperoleh sertifikat Halal dari Majelis Ulama Indonesia.
j) Inovasi kemasan terbaru yang lebih efisien.
2. Weakness (Kelemahan)
a) Masih terdapat resiko kontaminasi bahan baku pada saat proses pra-produksi,
selama produksi dan distribusi walaupun sudah berusaha menerapkan standar
mutu tinggi dalam proses produksi.
b) Produk memiliki masa kadaluwarsa yang singkat sehingga meningkatkan
terjadinya pengembalian produk (retur penjualan).
c) Belum menjangkau seluruh pulau di Indonesia.
d) Produk tidak disajikan dalam keadaan hangat.
e) Aktivitas distribusi memiliki intensitas tinggi dan berbiaya tinggi karena sifat
produk yang harus sering disupply mengingat produk tidak tahan lama.
f) Menggunakan bahan baku impor.
3. Opportunity (Peluang)
a) Peluang pasar industri roti tinggi dengan populasi masyarakat Indonesia yang
sangat besar.
b) Lokasi pemasaran berada dalam jangkauan wilayah pabrik.
c) Adanya bahan baku yang berkualitas baik.
d) Bahan baku selalu tersedia karena memiliki SCM yang luas.
e) Lingkup pemasaran produk luas serta bekerjasama dengan beberapa perusahaan
minimarket
f) Mendapatkan kepercayaan yang tinggi dari pelanggan akan kualitas produknya.
g) Sosialisasi produk dan pencapaian perusahaan membangun kepercayaan
masyarakat akan Sari Roti.
4. Threat (Ancaman)
a) Industri roti adalah industri dengan persaingan sempurna, dimana kompetitor
mudah untuk keluar masuk. Terdiri dari industri produksi masal, industri rumahan,
dan industri toko-toko roti bermerk (Hollandbakery, breadtalk, dll).
b) Banyak kompetitor dari industri rumahan dan butik-butik roti yang menyediakan
roti-roti hangat fresh from the oven.
c) Selera dan cita rasa masyarakat Indonesia yang beragam tergantung budaya
setempat.
d) Isu penggunaan bahan-bahan pengawet dan kualitas bahan baku.
2-38 Analisis Rantai Nilai

a) Logistik ke dalam :

Penerimaan Bahan Baku : Para pemasok bahan baku utama, tambahan, dan packaging untuk
PT. NIC mengantarkan langsung barang-barangnya ke pabrik PT. NIC terdekat di setiap
wilayahnya. Untuk proses penerimaan bahan baku dari supplier. PT. NIC melakukan
pemeriksaan terlebih dahulu melalui proses yang cukup ketat, dengan tujuan agar pemasok
yang telah terpilih dapat menjaga konsistensi kualitas dari bahan baku yang diterima. Bahan
baku yang diterima selanjutnya disimpan di gudang bahan baku sesuai dengan persyaratan
standar penyimpanan masing-masing bahan.

Pengendalian Kualitas : Pengendalian kualitas dilakukan oleh tenaga ahli di bidang Quality
Control melalui penyeleksian untuk masing-masing bahan baku, tambahan serta packaging
kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi.

b) Operasi:

Proses Produksi dan Operasional : Perusahaan mampu memproduksi secara terus menerus
selama 24 jam dalam sehari dan 7 hari dalam seminggu untuk memenuhi kebutuhan
konsumen. Kapasitas produksi perseroan mencapai 4,2 juta potong roti per hari. Peningkatan
kapasitas produksi dilakukan seiringan dengan meningkatnya permintaan pasar terhadap
produk sari roti. Perusahaan menerapkan sistem Just In Time sehingga barang yang
dihasilkan sesuai dengan permintaan konsumen. Seluruh proses produksi perseroan mengacu
kepada GMP (Good Manufacturing Practice), SSOP (Standard Sanitation Operational
Procedure), SJH (Sistem Jaminan Halal), serta penerapan ISO 9001:2008 (Quality
Management System) dan ISO 22000:2005 (Food Safety Management System).

Pengendalian Proses Produksi dan Operasional : Sari Roti menjaga kualitas dari roti yang
dihasilkan dengan menyeleksi roti tersebut sebelum dikemas dan dipasarkan, roti harus
memenuhi standar bentuk dan ukuran yang telah ditetapkan perusahaan sehingga kualitas dari
produk yang dihasilkan sama untuk memaksimalkan penjualan dan meminimalkan barang
kembali. Perseroan mengelompokkan dan mengevaluasi usahanya secara geografis yaitu
Bekasi, Pasuruan, Semarang, Medan, Palembang, Makassar, Purwakarta, dan Cikande.

c) Logistik ke Luar :

Membangun pabrik-pabrik baru yang dekat dengan wilayah pemasaran :

NIC mendekati pasar dengan membangun pabrik-pabrik baru yang berlokasi dekat
dengan wilayah pemasaran yang dituju. Berawal dari satu pabrik yang berlokasi di Cikarang
yang kemudian berkembang menjadi 3 buah pabrik di Jabodetabek yang melayani pasar
Jabodetabek, Bandung dan sekitarnya. Pabrik baru di Pasuruan melayani pasar di Jawa Timur
dan Bali. Pabrik di Semarang melayani pasar di Jawa tengah dan pabrik di Medan untuk
wilayah Sumatera Utara dan sekitarnya.

d) Pemasaran dan Penjualan :

 Melaksanakan aktivitas promosi baik above the line, through the line, dan below the line
secara terarah dan berkesinambungan.
 Memanfaatkan beragam kegiatan aktivasi seperti Rumah Sari Roti di Kidzania Jakarta
dan kegiatan Sari Roti Goes To School untuk meningkatkan Brand Awareness serta
membina hubungan dengan konsumen.
 Menyelenggarakan program Factory Visit dan dapat diikuti oleh setiap lapisan
masyarakat tanpa dipungut biaya apapun.

e) Pelayanan:

NIC bukanlah perusahaan yang langsung berfokus ke pelayanan kepada masyarakat.


Mereka memanfaatkan instansi-instansi minimarket untuk menjual produk roti yang mereka
produksi. Perseroan secara berkala melakukan peninjauan terhadap produk dan senantiasa
melakukan pengembangan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan serta
melakukan penetrasi pasar yang lebih luas dan dalam.
2-39 Kartu Skor Berimbang

Faktor Pelanggan Kualitas Keluhan pelanggan


Kepuasan Pelanggan Retur dan keluhan pelanggan
Pemasaran dan penjualan Aktivitas riset pemasaran
Distributor Kekuatan hubungan antara
penjual dan distributor
Penyerahan Jumlah pengiriman yang tepat
waktu
Faktor keuangan Penjualan Presentase penjualan produk
baru
Harga Pokok Penjualan Mengusahakan untuk tetap atau
turun setiap tahunnya
Profitabilitas Laba operasi
Likuiditas Perputaran piutang usaha
Faktor Bisnis Kualitas Jumlah retur barang
Internal Produktifitas produksi Efisiensi tenaga kerja
Penetrasi penjualan Penjualan aktual lebih besar
dibandingkan rencana penjualan
Kesuksesan produk baru Jumlah pesanan produk baru
Faktor Kualitas tenaga kerja Jumlah pelatihan,jumlah
Pembelajaran dan sertifikasi,mengadakan gathering
Pertumbuhan
2-40 Peta Strategi

PETA STRATEGI

Ekuitas Kepemilikan

Meningkatkan
Mengefisienkan Meningkatan
Tingkat
Biaya Operasi Penjualan
Pengembalian
Investasi

Memenuhi Ketepatan
Menjaga Brand
Kebutuhan Waktu
Produk
Pelanggan Pendistribusian
Produk

Meningkatkan mengedepankan Memperketat Menetapkan


prinsip 3H (Halal, Mengefisienkan
Jumlah tempat Pemasok bahan Manajemen produk yang
Healthy, Hygienic)
produksi produk pada setiap produk baku dengan Resiko tidak laku terjual
sari roti Sari Roti banyak tahapan Perusahaan

Meningkatkan Memaksimalkan Menyatukan Visi Menciptakan


Kedisiplinan dan Penggunaan & Misi Pimpinan Hubungan baik
dengan
Kejujuran Teknologi maupun Lingkungan
karyawan Karyawan sekitar
Perusahaan

Anda mungkin juga menyukai