Anda di halaman 1dari 38

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI

ANALISA PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE S.W.O.T

PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK (SARI ROTI)


PALEMBANG

Dosen Pembimbing:

Kiky Rizky Nova Wardani, M.Kom.

Disusun Oleh:

1. Jerry Ilham Panzali (151410034)


2. Dimas Adinegara (151410121)
3. Willy Anggara (151410212)
4. Yolanda Agustin (151410367)

Kelompok 20

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS BINA DARMA
2017
Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji dan syukur atas berkat rahmat Allah SWT yang
telah memberikan nikmatnya kepada penulis, baik nikmat kesehatan, maupun
nikmat kesempatan, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Salam dan salawat selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW,
yang telah membawa manusia dari zaman jahiliyah samapai ke zaman yang berilmu
seperti sekarang ini., sehingga penyusunan laporan kunjungan industri yang
diadakan pada tanggal 17 Januari 2017 di PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO,
TBK (SARI ROTI) PALEMBANG, Banyuasin – Palembang ini dapat terselesaikan
dengan baik. Penulis juga mengucapkan Terima Kasih kepada ibu Kiky Rizki Nova
Wardani,M.Kom selaku dosen pembimbing yang telah memberikan bimbingannya
kepada penulis dalam proses penyusunan laporan ini. Dan juga laporan ini dapat
hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan banyak pihak. Untuk itu kami
mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya buat mereka yang telah
berjasa membantu penulis selama proses pembuatan laporan ini dari awal hingga
akhir. Namun, kami menyadari bahwa laporan ini masih ada hal-hal yang belum
sempurna dan luput dari perhatian penulis. Baik itu dari bahasa yang digunakan
maupun dari teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan
kerendahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
sekalian demi perbaikan laporan ini kedepannya. Akhirnya, besar harapan penulis
agar kehadiran laporan ini dapat memberikan manfaat yang berarti untuk para
pembaca, dan yang terpenting adalah semoga dapat turut serta memajukan ilmu
pengetahuan.

PALEMBANG, 20 Mei 2017

Penulis
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISA PENJUALAN DENGAN MENGGUNAKAN METODE S.W.O.T

PADA PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK (SARI ROTI)


PALEMBANG

Disusun Oleh :

1. Jerry Ilham Panzali (151410034)


2. Dimas Adinegara (151410121)
3. Willy Anggara (151410212)
4. Yolanda Agustin (151410367)

Telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing


Pada tanggal : 08 April 2017

Mengetahui,

Program Studi Sistem Informasi Pembimbing KKL

Ketua,

Linda Atika, M.Kom. Kiky Rizky Nova Wardani, M.Kom.

NIDN. 0215017601 NIDN. 0225118702


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Sekarang ini di Indonesia, banyak bertumbuh dan berkembang industri-


industri. Pertumbuhan dan perkembangan industri tersebut bisa kita rasakan dan
lihat saat ini dalam kehidupan sehari-hari kita, mulai dari teknologi, perangkat
komunikasi, transportasi, dan lain sebagainya. Tentunya, industri yang banyak
orang berkecimpung di dalamnya, yaitu industri makanan yang juga ikut bertumbuh
dan berkembang saat ini. Hal ini bisa kita lihat dan rasakan, contohnya makanan
tradisional yang sekarang sudah dikemas modern dengan penampilan yang menarik
dan variasi yang beragam. Industri ini juga memegang peranan dalam
pembangunan ekonomi Indonesia karena sektor industri ini mempunyai prospek ke
depan untuk dikembangkan. Bertumbuh dan berkembangnya sektor industri
makanan mengakibatkan banyak orang menggunakan kesempatan ini untuk
bermain di sektor tersebut sehingga menimbulkan tingkat persaingan yang tinggi
karena mereka berusaha menjadi yang terbaik di sektornya dan merebut semua hati
konsumen. Kondisi ini menuntut atau bahkan memaksa para pengusaha di sektor
industri makanan untuk menjadi beda dan unik dari pengusaha yang bergerak di
sektor industri yang sama karena dengan menjadi beda dan unik maka konsumen
akan lebih mudah untuk mengingat perusahaan, mengenal produk-produk yang
diproduksi oleh perusahaan, atau bahkan menjadikan perusahaan menjadi pilihan
utama konsumen saat mencari makanan. Roti merupakan salah satu produk yang
dihasilkan di dalam sektor industri makanan. Salah satu perusahaan di Indonesia
yang bergerak di sektor industri makanan adalah PT. Nippon Indosari Corpindo,
Tbk dengan merek dagang Sari Roti.

Menghasilkan dan mendistribusikan produk-produk roti berkualitas tinggi


dengan harga yang terjangkau bagi rakyat indonesia, PT. Nippon Indosari
Corpindo, Tbk. Salah satu dari sekian banyak pabrik roti di indonesia, yang berdiri

1
2

pada tahun 1996 di kawasan industri jababeka, cikarang. Memproduksi roti-roti


tersebut yang dikenal dengan merek sari roti. Beragam varian roti sari roti dengan
bermacam rasa diproduksi di pabrik sari roti dengan menggunakan teknologi
terbaik dan modern, dengan mengedepankan prinsip 3H, yaitu Halal, Hygenic,
Healthy. Hal ini dilakukan dengan harapan agar produk yang dihasilkan benar-
benar sesuai dengan keinginan masyarakat.

1.2 MAKSUD DAN TUJUAN


Adapun maksud dan tujuan dari penulisan laporan KKL ini adalah :

1. Untuk Mengetahui S.W.O.T pada proses penjualan di PT. Nippon Indosari


Corpindo, Tbk

2. Untuk mengetahui strategi penjualan pada PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk

1.3 MANFAAT

Adapun manfaat yang di dapatkan dari kunjungan ke PT. Nippon Indosari


Corpindo, Tbk ini adalah sebagai berikut :

1. Bisa mengetahui proses penjualan pada PT. Nippon Indosari Corpindo, Tbk.
2. Bisa melihat secara langsung proses pembuatan roti sari roti yang halal dan
higenis.
3. Bisa melihat secara langsung pengelolaan SDM pada PT. Nippon Indosari
Corpindo, Tbk
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 PENGERTIAN ANALISA S.W.O.T SECARA UMUM

Analisa S.W.O.T adalah suatu bentuk analisa di dalam manajemen


perusahaan atau di dalam organisasi yang secara sistematis dapat membantu dalam
usaha penyusunan suatu rencana yang matang untuk mencapai tujuan, baik itu
tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka panjang. MENURUT SIAPA

A. Penjelasan Lain Analisa S.W.O.T

Definisi analisis S.W.O.T yang lainnya yaitu sebuah bentuk analisa situasi
dan juga kondisi yang bersifat deskriptif (memberi suatu gambaran). Analisa ini
menempatkan situasi dan juga kondisi sebagai sebagai faktor masukan, lalu
kemudian dikelompokkan menurut kontribusinya masing-masing. Satu hal yang
perlu diingat baik-baik oleh para pengguna analisa ini, bahwa analisa S.W.O.T ini
semata-mata sebagai suatu sebuah analisa yang ditujukan untuk menggambarkan
situasi yang sedang dihadapi, dan bukan sebuah alat analisa ajaib yang mampu
memberikan jalan keluar yang bagi permasalahan yang sedang dihadapi.

S.W.O.T adalah singkatan dari:

 S = Strength (kekuatan).
 W = Weaknesses (kelemahan).
 O = Opportunities (Peluang).
 T = Threats (hambatan).

3
4

B. Penjelasan Mengenai 4 (Empat) Komponen Analisa S.W.O.T, Yaitu :

a. Strenght (S)

Yaitu analisia kekuatan, situasi ataupun kondisi yang merupakan kekuatan


dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Yang perlu di lakukan di dalam
analisis ini adalah setiap perusahaan atau organisasi perlu menilai kekuatan-
kekuatan dan kelemahan di bandingkan dengan para pesaingnya. Misalnya jika
kekuatan perusahaan tersebut unggul di dalam teknologinya, maka keunggulan itu
dapat di manfaatkan untuk mengisi segmen pasar yang membutuhkan tingkat
teknologi dan juga kualitas yang lebih maju.

b. Weaknesses (W)

Yaitu analisa kelemahan, situasi ataupun kondisi yang merupakan


kelemahan dari suatu organisasi atau perusahaan pada saat ini. Merupakan cara
menganalisis kelemahan di dalam sebuah perusahaan ataupun organisasi yang
menjadi kendala yang serius dalam kemajuan suatu perusahaan atau organisasi.

c. Opportunity (O)

Yaitu analisa peluang, situasi atau kondisi yang merupakan peluang diluar
suatu organisasi atau perusahaan dan memberikan peluang berkembang bagi
organisasi dimasa depan. Cara ini adalah untuk mencari peluang ataupun terobosan
yang memungkinkan suatu perusahaan ataupun organisasi bisa berkembang di masa
yang akan depan atau masa yang akan datang.

d. Threats (T)

Yaitu analisa ancaman, cara menganalisis tantangan atau ancaman yang


harus dihadapi oleh suatu perusahaan ataupun organisasi untuk menghadapi
berbagai macam faktor lingkungan yang tidak menguntungkan pada suatu
perusahaan atau organisasi yang menyebabkan kemunduran. Jika tidak segera di
5

atasi, ancaman tersebut akan menjadi penghalang bagi suatu usaha yang
bersangkutan baik di masa sekarang maupun masa yang akan datang.

C. Manfaat analisa S.W.O.T

Metode analisa S.W.O.T bisa dianggap sebagai metode analisis yangg


paling dasar, yang bermanfaat untuk melihat suatu topik ataupun suatu
permasalahan dari 4 empat sisi yang berbeda. Hasil dari analisa biasanya berupa
arahan ataupun rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan untuk
menambah keuntungan dari segi peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan
dan juga menghindari ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisis ini akan
membantu untuk melihat sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
Dari pembahasan diatas tadi, analisa S.W.O.T merupakan instrumen yang
bermanfaat dalam melakukan analisis strategi. Analisis ini berperan sebagai alat
untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau
organisasi serta menekan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi.

2.1.2 ADAPUN PENGERTIAN S.W.O.T MENURUT PARA AHLI, YAITU


SEBAGAI BERIKUT:

A. S.W.O.T adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts), kelemahan (Weakness),


peluang (Opportunities), dan ancaman (Threats) dari lingkungan eksternal
perusahaan. Menurut Jogiyanto (2005:46), S.W.O.T digunakan untuk menilai
kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang
dimiliki perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangan-
tantangan yang dihadapi.
B. Menurut David (Fred R. David, 2008,8), Semua organisasi memiliki kekuatan
dan kelemahan dalam area fungsional bisnis. Tidak ada perusahaan yang sama
6

kuatnya atau lemahnya dalam semua area bisnis.


Kekuatan/kelemahan internal, digabungkan dengan peluang/ancaman dari
eksternal dan pernyataan misi yang jelas, menjadi dasar untuk penetapan tujuan dan
strategi.Tujuan dan strategi ditetapkan dengan maksud memanfaatkan kekuatan
internal dan mengatasi kelemahan.

Berikut Ini Merupakan Penjelasan Dari S.W.O.T (David,Fred R.,2005:47), Yaitu:

1. Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau keungulan-keungulan lain
yang berhubungan dengan para pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang
dapat dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani. Kekuatan adalah
kompetisi khusus yang memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan di
pasar

2. Kelemahan (Weakness)

Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya,


keterampilan, dan kapabilitas yang secara efektif menghambat kinerja perusahaan.
Keterbatasan tersebut daoat berupa fasilitas, sumber daya keuangan,kemampuan
manajemen dan keterampilan pemasaran dapat meruoakan sumber dari kelemahan
perusahaan.

3. Peluang (Opportunities)

Peluang adalah situasi penting yang mengguntungkan dalam lingkungan


perusahaan. Kecendrungan – kecendrungan penting merupakan salah satu sumber
peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya hubungan antara
perusahaan dengan pembeli atau pemasokk merupakan gambaran peluang bagi
perusahaan.
7

4. Ancaman (Threats)

Ancaman adalah situasi penting yang tidak menguntungan dalam lingkungan


perusahaan. Ancaman merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau
yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan pemerintah yang baru
atau yang direvisi dapat merupakan ancaman bagi kesuksesan perusahaan.

2.1.3 BERIKUT INI FUNGSI DARI S.W.O.T:

Menurut Ferrel dan Harline (2005), fungsi dari Analisa S.W.O.T adalah
untuk mendapatkan informasi dari analisis situasi dan memisahkannya dalam pokok
persoalan internal (kekuatan dan kelemahan) dan pokok persoalan eksternal
(peluang dan ancaman). Analisa S.W.O.T tersebut akan menjelaskan apakah
informasi tersebut berindikasi sesuatu yang akan membantu perusahaan mencapai
tujuannya atau memberikan indikasi bahwa terdapat rintangan yang harus dihadapi
atau diminimalkan untuk memenuhi pemasukan yang diinginkan. Analisa S.W.O.T
dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan analisis dalam usaha
penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah sebagai kerangka /
panduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi altenatif dasar yang
mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.

2.1.4 PENGERTIAN DARI MATRIKS S.W.O.T

Menurut Rangkuti (2006), Matriks S.W.O.T dapat menggambarkan secara


jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat
disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matriks ini dapat
menghasilkan empat set kemungkinan altenatif strategis.
8

IFAS Kekuatan (Strength) Kelemahan (Weaknes)


EFAS
Peluang (Opportunity) STRATEGI SO STRATEGI WO
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan meminimalkan
untuk memanfaatkan kelemahan untuk
peluang memanfaatkan
peluang
Ancaman (Threats) STRATEGI ST STRATEGI WT
Ciptakan strategi yang Ciptakan strategi yang
menggunakan kekuatan meminimalkan
untuk mengatasi ancaman kelemahan dan
menghindari ancaman
Tabel Matriks S.W.O.T

Berikut ini adalah keterangan dari matriks S.W.O.T diatas :

1. Strategi SO (Strength and Oppurtunity). Strategi ini dibuat berdasarkan jalan


pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar – besarnya.
2. Strategi ST (Strength and Threats). Strategi dalam menggunakan kekuatan
yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
3. Strategi WO (Weakness and Oppurtunity). Strategi ini diterapkan
berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan
kelemahan yang ada.
4. Strategi WT (Weakness and Threats). Strategi ini berdasarkan kegiatan yang
bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada serta
menghindari ancaman.

2.2 PENGERTIAN PENJUALAN

Penjualan adalah kegiatan yang terpadu untuk mengembangkan rencana-


rencana strategis yang diarahkan kepada usaha pemuasan kebutuhan serta
keinginan pembeli/konsumen, guna untuk mendapatkan penjualan yang
9

menghasilkan laba atau keuntungan. Atau definisi penjualan adalah merupakan


suatu kegiatan transaksi yang dilakukan oleh 2 (dua) belah pihak/lebih dengan
menggunakan alat pembayaran yang sah. Penjualan juga merupakan salah satu
sumber pendapatan seseorang atau suatu perusahaan yang melakukan transaksi jual
& beli, dalam suatu perusahaan apabila semakin besar penjualan maka akan
semakin besar pula pendapatan yang diperoleh seseorang atau perusahaan tersebut.

2.2.1 PENJUALAN MENURUT PARA AHLI

A. Menurut Moekijat “Dalam Buku Kamus Istilah Ekonomi” Yang menyatakan


bahwa “selling” melakukan penjualan ialah suatu kegiatan yang ditujukan untuk
mencari pembeli, mempengaruhi dan memberikan petunjuk agar pembeli dapat
menyesuaikan kebutuhannnya dengan produk yang ditawarkan serta mengadakan
perjanjian mengenai harga yang menguntungkan bagi kedua belah pihak
“2000:488”.

B. Menurut Philip Kotler, Yang diterjemahkan oleh Ronny A. Rusli dan Hendra
dalam buku “Manajemen Pemasaran” pengertian penjualan ialah “penjualan ialah
proses sosial manaherial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang
mereka butuhkan dan inginkan, menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan
produk yang bernilai dengan pihak lain, “2000:8”.

C. Menurut Nitisemito “1998:13”

Mengemukakan bahwa “penjualan ialah semua kegiatan yang bertujuan untuk


melancarkan arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien
dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif”.
10

D. Menurut Assuari “2004:5”

Berpendapat bahwa “penjualan ialah sebagai kegiatan manusia yang mengarahkan


untuk memenuhi dan memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui proses
pertukaran”.

E. Menurut Haryono “2003:327”

Bahwa penjualan kredit ialah penjualan yang dilakukan bilamana pembayaran baru
diterima beberapa waktu kemudian.

F. Menurut Mulyadi “1997:204”

Menyatakan bahwa, dalam transaksi penjualan kredit, jika order dari pelanggan
telah dipenuhi dengan pengiriman barang atau penyerahan jasa, untuk jangka waktu
tertentu perusahaan memiliki piutang kepada pelanggannya.

G. Menurut Kusnadi “Dalam Buku Akuntansi Keuangan”

Menjelaskan bahwa penjualan “sales” ialah sejumlah uang yang dibebankan kepada
pembeli atas barang atau jasa yang dijual”, “2000:19”.

H. Menurut Basu Swastha “Dalam Bukunya Berjudul Azas-Azas Marketing”

Penjualan ialah ilmu dan seni mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual,
untuk mengajak orang lain bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkan. Jadi
dalam buku Basu Swastha menerangkan bahwa penjualan yaitu proses menawarkan
barang atau produk kepada konsumen dengan cara merayu konsumen tersebut.

2.2.2 TUJUAN PENJUALAN

Tujuan penjualan adalah tujuan utama dari penjualan yaitu mendatangkan


keuntungan atau laba dari produk-produk atau jasa yang dihasilkan produsennya
dengan pengelolaan yang baik dan juga mengharapkan keuntungan yang sebesar-
11

besarnya. Akan tetapi hal ini perlu peningkatan kinerja dari pihak distributor dalam
menjamin mutu dan kualitas barang ataupun jasa yang akan di jual. Mencapai suatu
tujuan yaitu dalam perusahaan setiap penjualan harus mempunyai tujuan penjualan
yang dicapai.

2.2.3 JENIS-JENIS PENJUALAN

A. Trade selling

Penjualan yang dapat terjadi bilamana produsen dan pedagang besar


mempersilakan pengecer untuk berusaha memperbaiki distribusi produk mereka.
Hal ini melibatkan para penyalur dengan kegiatan promosi, peragaan, persediaan
dan produk baru.

B. Missionary Selling

Penjualan berusaha ditingkatkan dengan mendorong pembeli untuk membeli


barang – barang dari penyalur perusahaan.

C. Technical Selling

Berusaha meningkatkan penjualan dengan pemberian saran dan nasihat kepada


pembeli akhir dari barang dan jasa.

D. New Businies Selling

Berusaha membuka transaksi baru dengan membuat calon pembeli seperti halnya
yang dilakukan perusahaan asuransi.

E. Responsive Selling

Setiap tenaga kerja penjual dapat memberikan reaksi terhadap permintaan pembeli
melalui route driving and retailing. Jenis penjualan ini tidak akan menciptakan
penjualan yang besar, namun terjalinnya hubungan pelanggan yang baik yang
12

menjurus pada pembelian ulang.Selain dari jenis-jenisnya juga terdapat bentuk-


bentuk dari pada penjualan antara lain:

A. Penjualan Tunai, Penjualan yang bersifat cash and carry dimana penjualan
setelah terdapat kesepakatan harga antara penjual dengan pembeli, maka pembeli
menyerahkan pembayaran secara kontan dan bisa langsung dimiliki oleh pembeli.

B. Penjualan Kredit, Penjualan non cash dengan tenggang waktu tertentu, rata-rata
diatas satu bulan.

C. Penjualan Secara Tender, Penjualan yang dilaksanakan melalui prosedur tender


untuk memenuhi permintaan pihak pembeli yang membuka tender.

D. Penjualan Ekspor, Penjualan yang dilaksanakan dengan pihak pembeli, luar


negeri yang mengimpor barang yang biasanya menggunakan fasilitas letter of
credit.

E. Penjualan Secara Konsinyasi, Penjualan barang secara titipan kepada pembeli


yang juga sebagai penjual. Apabila barang tersebut tidak terjual maka akan
dikembalikan kepada penjual.

F. Penjualan secara Grosir, Penjualan yang tidak langsung kepada pembeli, tetapi
melalui pedagang perantara yang menjadi perantara pabrik atau importir dengan
pedagang eceran
BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 PROFIL INDUSTRI

PT.Nippon Indosari Corpindo, Tbk (“Perseroan”) berdiri pada tahun 1995,


dan memulai kegiatan pemasarannya pada tahun 1997. Awal berdirinya,
Perusahaan hanya memiliki pabrik di Kawasan Industri Jababeka-Cikarang, Jawa
Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line. Pada Tahun 2002, mengantisipasi
permintaan konsumen yang semakin meningkat, Perseroan menambah kapasitas
produksi menjadi total 4 line. Areal pemasaran Sari Roti saat itu meliputi :
Jabodetabek, Bandung (Jawa Barat) dan Lampung. Kemudian pada tahun 2005,
Perseroan mengembangkan usahanya di Wilayah Jawa Timur dengan mendirikan
pabrik di Daerah Pasuruan dengan kapasitas produksi sebanyak 3 line. Dalam
perkembangannya, Pabrik di Pasuruan juga melayani pemasaran di wilayah Jogja,
dan Jawa tengah serta Pulau Bali. Dengan semakin pesatnya pertumbuhan
penjualan Sari Roti di Wilayah Jabodetabek, tahun 2008 Perseroan kembali
membangun pabrik yang ke-3 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka –
Cikarang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line, yang kemudian
di tahun 2010 mengalami ekspansi kapasitas produksi menjadi 4 line. Seiring
dengan pertumbuhan penjualan di Jawa Tengah dan Yogyakarta, pada tahun 2011,
Perseroan meresmikan pabriknya di Semarang dengan kapasitas produksi sebanyak
2 line, yang wilayah pemasarannya meliputi kedua wilayah tersebut. Atas
permintaan masyarakat Indonesia, terutama di Pulau Sumatera, Perseroan kembali
membangun pabriknya di Kota Medan yang diresmikan pada April 2011; dengan
kapasitas produksi sebanyak 2 line. Perseroan menambah pabrik di Kawasan
Industri MM 2100 Cibitung yang memiliki kapasitas ganda. Selanjutnya, pabrik di
Palembang dan Makassar juga mulai beroperasi di tahun 2012.

13
14

3.1.1 NAMA, VISI, DAN MISI OBJEK INDUSTRI/ORGANISASI BISNIS

PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK (SARI ROTI)

 Visi
Menjadi perusahaan roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan dan
mendistribusikan produk – produk berkualitas tinggi dengan harga yang
terjangkau bagi rakyat Indonesia.
 Misi
Membantu meningkatkan kualitas hidup bangsa Indonesia dengan
memproduksi dan mendistribusikan makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal,
dan aman bagi pelanggan.

Penghargaan Yang Pernah Diraih PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK


(SARI ROTI) :

Sebagai produsen roti terbesar di Indonesia, dengan kiprahnya yang sudah


berjalan selama 17 tahun, PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK telah
mendapatkan banyak penghargaan untuk brand Sari Roti:
1. TOP BRAND periode 2009 – 2014
2. TOP BRAND KIDS periode 2009 – 2013
3. ReBi REKOR BISNIS
4. MARKETING AWARD periode 2010
5. INDONESIA ORIGINAL BRANDS periode 2010
6. FORBES ASIA Kategori Best Under A Billion
7. INVESTOR AWARDS Kategori Best Listed Companies periode 2012
8. FORBES INDONESIA Kategori Best of the Best (The Top 50
Companies) periode 2012
9. ICSA Kategori The Best in Achieving Total Customer Satisfaction periode
2012
10. SILVER CHAMPION of Care Towards The Special Needs of Muslim
Community Kategori Food periode 2013
15

11. PEDULI GIZI atas inovasi Roti Tawar Gandum periode 2013

3.1.2 ALAMAT/LOKASI OBJEK INDUSTRI/ORGANISASI BISNIS

Waktu dan alamat kunjungan industri :

Hari dan tanggal : Selasa, 17 Januari 2017

Pukul : 10.00-11.30 WIB

Alamat : PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK (SARI

ROTI)

Jl. Krani Ahmad Rt.38 Rw.08 Kel.Sukamoro Kec. Talang Kelapa Kab. Banyuasin,
Palembang, Sumatera Selatan 30961 Telp: 0711 - 5645454 / 5610111.

3.1.3 SEJARAH

A. Tahun 1995 : Berdiri sebagai sebuah perusahaan penanaman modal asing


dengan nama PT.NIPPON INDOSARI CORPORATION.

B. Tahun 1996 : Perseroan beroperasi secara komersial dengan memproduksi roti


“Sari Roti” dan mengoperasikan pabrik pertama di cikarang, Jawa Barat.

C. Tahun 2001 : Meningkatkan kualitas produksi dengan menambahkan dua lini


mesin (roti tawar dan roti manis).

D. Tahun 2003 : Merubah nama perseroan dari PT.NIPPON INDOSARI


CORPORATION menjadi PT. NIPPON INDOSARI CORPINDO.

E. Tahun 2005 : Perseroan mengoperasikan pabrik kedua di Pasuruan, Jawa


Timur.
16

F. Tahun 2008 : Perseroan mengoperasikan pabrik ketiga di Cikarang, Jawa Barat.

G. Tahun 2010 : Perseroan melakukan penawaran umum saham perdana pada


tanggal 28 Juni 2010 di bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI.

H. Tahun 2011 : Perseroan mengoperasikan dua pabrik baru di Semarang (Jawa


Tengah) dan Medan (Sumatera Utara).

I. Tahun 2012 : Perseroan mengoperasikan pabrik keenam di Cibitung (Jawa


Barat), serta menambahkan masing-masing satu lini mesin pada tiga pabrik yang
telah ada di Pasuruan, Semarang dan Medan.

J. Tahun 2013 : Perseroan mengoperasikan dua pabrik baru di Makassar (Sulawesi


Selatan) dan Palembang (Sumatera Selatan).

K. Tahun 2014 : Perseroan mengoperasikan dua pabrik berkapasitas ganda di


Purwakarta dan Cikande.

L. Tahun 2015 : Perseroan menerapkan standar ISO 9001:2008 (Quality


Management System) dan ISO 2200:2005 (Food Safety Management System) pada
pabrik Cibitung, Cikarang, Cikande, Purwakarta, Semarang.

3.1.4 PRODUK/JASA YANG DITAWARKAN

Berikut ini adalah produk yang ditawarkan pada saat kunjungan industri di
Palembang, yang di persentasikan oleh pihak PT.NIPPON INDOSARI
CORPINDO, TBK (SARI ROTI) :

1. Roti Tawar :
17

Gambar 1. Roti Tawar Spesial

Gambar 2. Roti Tawar Kupas

Gambar 3. Roti Choco Chip


18

Gambar 4. Roti Tawar Gandum

Gambar 5. Roti Tawar Pandan

Gambar 6. Roti Tawar Double Soft


19

Gambar 7. Roti Tawar Mini Double Soft

2. Roti Sobek :

Gambar 8. Roti Sobek Coklat

Gambar 9. Roti Sobek Coklat Keju


20

Gambar 10. Roti Sobek Coklat Sarikaya

Gambar 11. Roti Sobek Coklat Blueberry

Gambar 12. Roti Sobek Coklat Strawberry


21

Gambar 13. Roti Sobek Coklat Nanas

*CATATAN : TIDAK SEMUA PLANT MEMPRODUKSI SEMUA VARIAN


LENGKAP

3.1.5 STRUKTUR ORGANISASI

Berikut ini adalah Profil Direksi Dan Struktur Organisasi dari PT.NIPPON
INDOSARI CORPINDO, TBK (SARI ROTI) :

1. Wendy Yap : Presiden Direktur & CEO

Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Presiden Direktur & CEO PT


Nippon Indosari Corpindo, Tbk. sejak 1998. Meraih gelar Bachelor of Commerce
dari University of Melbourne, Australia. Sebelumnya menjabat sebagai Direktur PT
Suryamas Duta Makmur, Tbk., Presiden Direktur PT Wendy Citrarasa, Alternate
Director Kerry Trading Hong Kong, President Wemith Corporation California,
Amerika Serikat dan Presiden Prima Development Company, Amerika Serikat.
Merupakan Direktur Bonlight Investments Limited, salah satu pemegang saham
Perseroan.
22

2. Indrayana : Direktur

Warga Negara Indonesia. Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan PT Nippon


Indosari Corpindo, Tbk. sejak 2010. Meraih gelar Sarjana dalam Bidang Teknologi
Pangan dan Gizi dari Institut Pertanian Bogor dan Master of Business
Administration dari Central Institute of Management Jakarta. Saat ini menjabat pula
sebagai Business Development Grup Salim. Sebelumnya pernah menjabat sebagai
Marketing Director PT Samsung Electronics Indonesia, Regional Director
Electrolux Asia, General Manager PT Philips Electronics Indonesia, Executive
Director PT Top Jaya Sarana Utama Indonesia, Sales Marketing Manager PT Total
Thread Indonesia, Marketing Manager Consumer Goods & Cosmetics PT Tempo
Scan Pacific dan bagian produksi di Verkade Biskuit PT Makindo Perdana.

3. Kaneyoshi Morita : Direktur

Warga Negara Jepang. Menjabat sebagai Direktur Pengembangan Produk dan


Teknologi PT Nippon Indosari Corpindo, Tbk. sejak tahun 2010. Lulus dari
Departemen Ekonomi, College of Economics, Aoyama Gakuin University.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai Senior Managing Director, Managing
Director, Director, General Manager dan Manager Pasco Shikishima Corporation,
serta staf The Fuji Bank Ltd. Merupakan Direktur Pasco Shikishima Corporation
salah satu pemegang saham Perseroan.

4. Seiji Kusunoki : Direktur

Warga Negara Jepang. Menjabat sebagai Direktur Pembelian PT Nippon


Indosari Corpindo, Tbk. sejak tahun 2015. Lulus dari Tohoku University. Saat ini
23

menjabat sebagai Direktur dan General Manager di PT Sojitz Indonesia.


Sebelumnya menduduki berbagai posisi penting.

5. Chin Yuen Loke : Direktur Independen

Warga Negara Singapura. Menjabat sebagai Direktur Independen PT Nippon


Indosari Corpindo, Tbk. sejak tahun 2010. Meraih gelar Barchelor of Arts di Bidang
Ekonomi dari University of Western Ontario. Jabatan senior sebelumnya termasuk
Presiden Canexcel International Pte. Ltd., Direktur Credit Suisse Private Banking,
dan Senior Manager Standard Chartered Bank.

6. Ryoji Ippuri : Calon Direktur

Warga Negara Jepang. Lulus dari Osaka City University, Jepang. Saat ini
menjabat sebagai Deputi Manager di Foodstuffs & Marine Products Departement,
pada Sojitz Corporation. Sebelumnya menduduki beberapa posisi penting di Nisso
Iwai Corporation, PT Nissho Iwai Indonesia, Seafesta Corporation, Sojitz
Corporation, dan Dalian Global Foods Corporation. Sojitz Corporation merupakan
salah satu Pemegang Saham Pendiri Perseroan.
24

Struktur Organisasi :

BOARD OF
COMMISSIONERS

NOMINATION & AUDIT COMMITTEE


REMUNERATION COMMITTEE
PRESIDENT DIRECTOR

INTERNAL AUDIT

BOARD OF DIRECTORS

CORPORATE SECRETARY

CHIEF EXECUTIVE OFFICE

INVESTOR RELATIONS,
INTERNATIONAL & PR DIRECTOR

CHIEF OPERATING
CHIEF FINANCIAL
OFFICER
OFFICER

VP-HCGA VP-BUSINESS
DEVELOPMENT
VP-MARKETING

LEGAL SALES SALES FACTORY PROD.DEV.& PRODUCTION SCM BRANCH


MT GT EXPANSION QA/AC & TECHNIC MANAGER

SYSDUR IT DSS FINANCE & ACCOUNTING


PURCHASING & TAX
25

3.1.6 PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Sebagai produsen makanan, Perseroan memiliki potensi terjadinya


pencemaran lingkungan yang mungkin dapat disebabkan oleh limbah produksi
Perseroan. Untuk mengantisipasi potensi munculnya pencemaran lingkungan
hidup, Perseroan senantiasa menerapkan dan melaksanakan sistem pengelolaan
lingkungan dan melakukan pemantauan lingkungan secara berkala.

Limbah Perseroan dapat dikategorikan menjadi:

 Limbah padat

Dalam pengelolaan limbah padat, Perseroan bekerjasama dengan pihak ketiga


yang berpengalaman.

 Limbah cair

Sebagian besar pabrik Perseroan berlokasi didalam kawasan industri, oleh karena
itu dalam mengolah limbah cair, Perseroan bekerjasama dengan pihak kawasan
industri. Untuk pabrik yang berlokasi diluar kawasan industri, Perseroan melakukan
pengolahan limbah cair secara mandiri dengan memperhatikan standar pengolahan
limbah.

 Debu dan gas

Perseroan senantiasa menjaga lingkungan kerja Perseroan agar terbebas dari


ganggung debu dan gas dengan membuat sistem sirkulasi yang baik sehingga
sirkulasi udara dapat berjalan dengan baik.
26

 Kebisingan

Tingkat kebisingan pada area pabrik Perseroan berada dibawah batas yang telah
ditetapkan oleh Peraturan Menakertrans No.PER-13/MEN/X/2011 atau masih
berada dibawah 85 dBA.

Pengolahan limbah Perseroan senantiasa memperhatikan standar pengolahan


limbah dan pelaksanaannya dilaporkan secara berkala kepada Badan Lingkungan
Hidup.

3.2 TINJAUAN MEKANISME KERJA INDUSTRI

Berbagai aktivitas dalam perusahaan manufaktur dalam menghasilkan suatu


produk yang di pengaruhi oleh volume suatu produksi dan variasi produk yang akan
dihasilkan oleh suatu perusahaan. PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK
sebagai salah satu perusahaan roti yang setara dengan perusahaan farmasi lainnya.
PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK memiliki berbagai macam variasi
produk seperti roti tawar, roti manis, roti sobek, roti hamburger, roti hotdog, dan
lain sebagainya. yang membuat perusahaan ini menjadi produsen yang bisa dibilang
kompetitif dalam menghadapi persaingan pasar. dalam proses pemilihan bahan
baku tentunya harus melewati beberapa proses yang ketat, proses pengolahan yang
harus memenuhi beberapa standar, proses pengemasan sampai ke proses penjualan.
sehingga produk dapat di distribusikan langsung ke masyarakat. Dengan persaingan
pasar yang cukup ketat. perusahaan PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK
memiliki beberapa aktivitas bisnis perusahaan yang dirancang dan direncanakan
seefisien mungkin guna menekan biaya operasional dan memperbesar laba. setiap
perusahaan memiliki strategi yang berbeda-beda guna memenangkan persaingan
pasar. salah satu masalahnya yaitu bagaimana mengorganisir seluruh kegiatan
manufaktur itu sendiri mulai dari pemenuhan order produksi, pemenuhan
permintaan customer dan reordering pada pihak supplier. Untuk mencapai sasaran,
27

perusahaan hanya memproduksi sebatas jumlah yang dibutuhkan konsumen dan


pada saat dibutuhkan sehingga dapat mengurangi biaya pemeliharaan maupun
menekan kemungkinan kerusakan atau kerugian akibat menimbun barang.

3.3 PEMBAHASAN

Sari Roti merupakan salah satu produk makanan siap saji yang banyak
digemari masyarakat. Sari Roti sendiri diproduksi oleh PT.NIPPON INDOSARI
CORPINDO, TBK yang memiliki beberapa pabrik seperti di Purwakarta,
Semarang, Palembang dan Pasuruan, Jawa Timur. Cukup menarik
mempelajari cara distribusi dan penjualan dari Sari Roti ini, mengingat produknya
memiliki daya tahan yang relatif singkat, yakni 4 hari terhitung dari proses
produksi.

A. Penjualan Produk Sari Roti

1. Pengendalian kualitas produk akhir Sari Roti dilakukan dengan melakukan


sistem distribusi, dengan 6 kali waktu pengiriman dalam satu hari, dimana lokasi
area pengiriman terjauh berada pada urutan pertama dan lokasi area pengiriman
terdekat berada pada urutan terakhir. Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan
waktu simpan dan waktu penarikan produk yang dilakukan pada H+4 malam agar
pada tanggal kadaluarsanya produk Sari Roti tidak sampai ke tangan konsumen.

2. Produk akhir yang dipasarkan kepada konsumen adalah produk Sari Roti yang
telah memenuhi standar mutu yang telah di tetapkan, dengan beberapa variabel
standar mutu. Salah satunya yaitu produk tidak mengalami kecacatan baik secara
fisik maupun visual, dibuktikan dengan lolosnya produk setelah menjalani proses
scanner dengan detector.
28

3. Sementara itu untuk proses pemasaran Sari Roti dilakukan melalui perantara
agen, distributor dan toko-toko kecil. Salah satu keunggulan proses distribusi dan
penjualan dari Sari Roti sendiri yaitu sudah adanya pabrik cabang di berbagai
daerah, sehingga produk bisa dengan mudah didapatkan oleh konsumen maupun
agen dalam keadaan segar.
4. Sistem distribusi Sari Roti sampai dengan saat ini dilakukan dengan
menggunakan jasa outsource dengan sistem delivery order, dimana proses
distribusi dilakukan kepada agen, distributor, dan toko kecil. Untuk agen dan
distributor langsung, sari roti melakukan supply produk dengan sistem refund yang
berarti jika ada produk tidak terjual dan kadaluarsa sepenuhnya menjadi
tanggungan perusahaan atau tidak lepas. Sedangkan bagi toko kecil menggunakan
sistem lepas yang artinya jika produk tidak habis terjual dan kadaluarsa sepenuhnya
menjadi tanggungan toko, namun saat melakukan pembelian produk penjual toko
akan mendapat diskon yang jauh lebih besar dari perusahaan.

B. Analisa S.W.O.T Produk Sari Roti

Strength:

 -Memiliki 10 pabrik produksi yang tersebar di Jawa, Sumatra, Sulawesi dan


Filipina
 -Memiliki beragam varian rasa
 -Memiliki tiga kelompok produk utama yang memiliki berbagai varian rasa
 -Berhasil meraih berbagai penghargaan termasuk Top Brand dan Top Brand for
Kids selama 4 tahun berturu-turut (2009-2013)
 -Membangun jaringan dengan sistem keagenan
 -Sistem pendistribusian yang cepat
 -Harga produk yang terjangkau
 -Memperoleh sertifikat Halal dari Majelis UlamaIndonesia
29

Weakness:

 -Resiko terkontaminasinya bahan baku ataupun produk saat pendistribusian


 -Produk memiliki masa kadaluwarsa yang singkat
 -Roti tidak hangat jika dibandingkan dengan produk roti rumahan
 -Intensitas yang tinggi dalam pendistribusian, sehingga menigkatkan biaya
dalam distribusi
 -Masih menggunakan bahan baku impor

Opportunity:

 -Peluang pasar industri roti tinggi, dengan populasi masyarakat indonesia yang
sangat besar
 -Perubahan pola makan masyarakat indonesia dikota-kota besar yang mulai
berubah mengkonsumsi roti sebagai pengganti nasi
 -Belum terlalu banyak kompetitor untuk industri roti berskala besar
yang memiiliki fasilitas produksi berkualitas tinggi pada proses produksinya
 -Lokasi pemasaran berada dalam jangkauan wilayah pabrik

Treath:

 -Industri roti adalah industri dengan persaingan sempurna, dimana banyak


kompetitor keluar masuk dengan mudah, terdiri dari industri produksi masal,
industri rumahan, dan industri toko-toko roti bermerek
 -Banyak kompetitor dari industri rumahan atau kompetitor yang memiliki gerai
menyediakan produk yang masih hangat
 -Selera dan cita rasa masyarakat Indonesia tergantung pada budaya setempat,
dan Indonesia memiliki beragam budaya
 -Isu penggunaan bahan- bahan pengawet dan kualitas bahan baku
30

 -Fluktuasi mata uang yang sering berubah karena perseroan menggunakan


bahan baku impor
 -Kebijakan pemerintah mengenai UMR

C. Strategi S.W.O.T Produk Sari Roti

Strategi WT (Weakness Treath):


 -Melakukan sistem jaminan mutu agar bahan baku yang digunakan tetap
terjaga kualitasnya dan tidak sampai menggunakan bahan pengawet yang
berlebihan untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap produk
 -Mempelajari pola budaya masyarakat untuk mengetahui cita rasa yang
diinginkan oleh konsumen mengingat budaya ikut mempengaruhi.

Strategi ST (Strength Treath):


 -Memanfaatkan kepercayaan yang telah tertanam di masyarakat untuk terus
mengembangkan usaha didalam persaingan yang semakin ketat dan
mudahnya kompetitor yang terus keluar masuk dengan mudah.
 -Mengoptimalkan pendistribusian dengan memanfaatkan supply chain. yang
luas agar sebisa mungkin produk sampai di tangan konsumen dalam kondisi
yang fresh meskipun tidak dalam kondisi hangat.
 -Melakukan penghitungan yang tepat agar sebisa mungkin tetap menawarkan
harga yang terjangkau meskipun terjadi fluktuasi mata uang dan perubahan
kebijakan UMR

Strategi WO (Weakness Opportunity):


 -Memanfaatkan sedikitnya kompetitor untuk memperluas pemasaran terutama
di pulau Sumatra dan Sulawesi dengan membuka pabrik baru, memperbanyak
agen dan memperluas supply chain
 -Mengoptimalkan pendistribusian dengan mengelompokkan lokasi-lokasi
yang berada dalam jangkauan pabrik
31

Strategi SO (Strength Opportunity):


 -Memanfaatkan peluang sedikitnya competitor untuk menjangkau pasar
seluas-luasnya dengan membuka pabrik di kota-kota strategis sehingga dapat
menjangkau kota kota kecil disekitarnya
 -Memanfaatkan semaksimal mungkin sistem keagenan dan supply chain yang
luas untuk lebih memperbanyak konsumen dan lebih dekat dengan konsumen.
 -Memanfaatkan perubahan pola konsumsi masyarakat modern dengan
menawarkan berbagai varian rasa dengan harga yang terjangkau.

Informasi Tambahan:

Produk Sari Roti yang ada di minimarket seperti Alfamart dan Indomaret,
jikalau roti tersebut sudah kadaluarsa, maka akan ditarik oleh pihak PT.NIPPON
INDOSARI CORPINDO, TBK lalu roti yang telah kadaluarsa tersebut, nantinya
akan dihancurkan dan dijadikan pakan ternak, begitu pula dengan roti-roti yang
telah gagal produksi (cacat) dan juga pinggiran-pinggiran roti tawar yang di buang,
itu semua akan dijadikan pakan ternak.
BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN

Secara keseluruhan yang telah kelompok kami analisa, PT.NIPPON


INDOSARI CORPINDO, TBK memiliki kekuatan pasar yang sangat besar
dengan market share yang sangat mendominasi, yang membuat perusahaan ini
menjadi perusahaan terkuat pada industri roti di indonesia.

4.2 SARAN

1. Terus pertahankan atau tingkatkan kualitas produk yang sudah ada, melihat
peluang pesaing yang semakin tinggi untuk masuk di industri ini membuat
persaingan produk menjadi lebih kompetitif dan panas.

2. Terus tingkatkan pelayanan pada konsumen

3. Sebaiknya PT.NIPPON INDOSARI CORPINDO, TBK tetap menggunakan


promosi melalui iklan di televisi dan lebih meningkatkan kualitas produknya

4. Mengeluarkan varian rasa baru, yang berbau khas italia

32
DAFTAR PUSTAKA

Website Sari Roti : http://www.sarirotil.com

https://www.slideshare.net/ElsiaRahyuani/analisis-pt-nippon-indosari-corpindo-
tbk
http://novapungki.blogspot.co.id/2015/04/analisis-terhadap-pt-nippon-
indosari.html
http://diaskurnia89.blogspot.co.id/
http://junk-shinta.blogspot.co.id/2012/05/artikel.html
http://www.sariroti.com/0_repository/AR_SR_final%203%20april%202012-
final.pdf
http://wahyu-wijaya.mhs.narotama.ac.id/2013/04/13/pt-nippon-indosari-
corpindo-tbk/
http://ragamkomunikasi.blogspot.co.id/2016/12/v-
behaviorurldefaultvmlo_11.html
http://triseptiana17.blogspot.co.id/2013/06/mid-test-2-pia.html
LAMPIRAN

Berikut ini adalah bukti kunjungan industri pada PT.NIPPON INDOSARI


CORPINDO, TBK (SARI ROTI) yang dilaksanakan pada tanggal 17 januari 2017

Bukti 1

Bukti 2
Bukti 3

Anda mungkin juga menyukai