Made Suardani
PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
TESIS
Made Suardani
NIM. 0891061007
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
ii
ANALISIS KEPUTUSAN PENGUNJUNG
MEMBELI AYAM BETUTU PADA RUMAH MAKAN
AYAM BETUTU KHAS GILIMANUK DI TUBAN BALI
Made Suardani
NIM: 0891061007
PROGRAM MAGISTER
PROGRAM STUDI KAJIAN PARIWISATA
PROGRAM PASCA SARJANA
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2011
iii
LEMBAR PENGESAHAN
Pembimbing I Pembimbing II
Prof. Dr. Nengah Bawa Atmaja, M.A Dr. I Nyoman Madiun, M.Sc
NIP. 195102171979031004 NIP. 195302111982031001
Mengetahui
Ketua Direktur
P.S Magister Kajian Pariwisata Program Pascasarjana
Program Pascasarjana Universitas Udayana
Universitas Udayana
Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH., MS Prof. Dr. dr. A A. Raka Sudewi, Sp.S(K)
NIP. 194409291973021001 NIP. 195902151985102001
iv
Tesis Telah Di Uji Pada
Tanggal: 15 Agustus 2011
v
KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL
UNIVERSITAS UDAYANA
PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) KAJIAN PARIWISATA
JL. P.B. Sudirman Denpasar, Kode Pos 80232 Telp (0361) 229079 Fax: (0361)229079
E-mail: magisterparunud@yahoo.co.id
SURAT PERNYATAAN
Nomor: /H14.4/PP.01.02/2011
Dengan ini saya menyatakan bahwa Tesis ini bukan merupakan Jiplakan sebagian atau
seluruh karya dari seseorang, dan apabila dikemudian hari ditemukan adanya plagiat
maka gelar yang saya terima akan dicabut.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan tanpa ada paksaan dari
pihak manapun serta akan dilaksanakan dengan sebagaimana mestinya.
Made Suardani
NIM: 891061007
vi
UCAPAN TERIMA KASIH
Om Swastiastu,
Puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa (Tuhan Yang
Maha Esa) karena dengan tuntunan-Nya penulis berhasil menyelesaikan tesis yang
berjudul Analisis Keputusan Pengunjung Membeli Ayam Betutu Pada Rumah Makan
Ayam Betutu Khas Gilimanuk Di Tuban Bali, sebagai salah satu syarat dalam
Satu hal yang sangat berarti penulis rasakan karena adanya dorongan moral dan
penulis sampaikan kepada Prof. Dr. Nengah Bawa Atmaja, MA. selaku pembimbing I
yang dengan teliti dan sabar dalam membimbing dan mengarahkan penulis untuk
membuat tesis ini menjadi sempurna. Terimakasih juga penulis ucapkan kepada Dr. I
Dalam kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan rasa terima kasih dan
2. Prof. Dr. I Nyoman Sirtha, SH., MS selaku Ketua Program Studi Kajian Pariwisata
penulis termotivasi dan mempunyai acuan yang jelas dalam menyelesaikan tesis
ini.
vii
3. Prof. Dr. I Nyoman Kutha Ratna, S.U., dan Drs. I Nyoman Sunartha, M.Si, selaku
dosen pembahas pada seminar proposal dan seminar hasil atas masukan dan arahan
yang diberikan.
5. Direktur Politeknik Negeri Bali, atas ijin serta kesempatan yang diberikan dalam
6. Orang tua tercinta, Cening Soden dan Ni Luh Putu Sukrining, yang telah membantu
Suradipta dan I Gede Ngurah Adhi Darmawan yang selalu memberikan dukungan
8. Rekan seangkatan, atas dorongan, motivasi dan kerjasamanya sehingga tesis ini
dapat terselesaikan
Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari sempurna untuk itu saran dan
kritik yang bersifat membangun sangat dihargai dan diharapkan agar tesis ini lebih
sempurna. Sebagai akhir kata, diharapkan tulisan ini berguna bagi pembaca.
Penulis
viii
ABSTRAK
Bali bukan hanya menarik dari sisi budaya, juga hidangan tradisionalnya yang
mempunyai keunikan tersendiri, baik makanan utama maupun kudapan. Salah satu
makanan yang sudah sangat terkenal adalah ayam betutu.
Latar belakang pengunjung mengambil keputusan mengkonsumsi ayam betutu
khas Gilimanuk dipengaruhi oleh beberapa hal seperti: (a) harga yang relatih murah, (b)
citarasa/aroma yang khas dengan unsur pedas yang dominan, (c) merek gambar Dolar
nama tokoh komedian tradisional Bali sebagai ciri khas pembeda, (d) kemasan, (e)
kualitas makanan ayam betutu, (f) pelayanan yang diberikan, (g) ukuran/makanan yang
sangat variatif.
Persepsi wisatawan dan pihak-pihak terkait tentang strategi pengembangan usaha
ayam betutu agar seni kuliner ini menjadi daya tarik wisata meliputi: (a) pengunjung
yang melakukan pembelian sudah dapat memperkirakan seberapa pedas rasa, (b)
sebelum memasak semua bahan dicuci lebih dahulu supaya tidak menempel kotoran
serta kebersihan juga tetap dijaga, (c) harga ayam betutu khas Gilimanuk relatif murah,
(d) penyajiannya sangat sederhana, (e) pelayanan staf sudah sesuai dengan harga yang
diberikan, (f) pegawai sangat profesional, (g) areal parkir yang tidak begitu luas.
Strategi pengembangan dapat dilakukan dengan strategi SO dengan memanfaatkan
teknologi informasi sebagai pusat informasi. Strategi WO dengan melakukan promosi
yang lebih gencar. Strategi ST dengan mempertahankan cita rasa. Strategi WT Promosi
perlu ditingkatkan baik dengan menggunakan media masa TV maupun internet. Dari
segi adaptasi dapat berupa adaptasi bentuk, fungsi, bahan, rasa, penataan, penyajian
dan cara makan.
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disarankan penampilan pelayan agar lebih
menunjukkan kekhasan orang Bali jika pelayan rumah makan ayam betutu memakai
pakaian adat madya Bali atau dengan menggunakan kemben. Penataan parkir agar lebih
ditata lagi sehingga pengunjung merasa lebih gampang dalam memarkir
kendaraan.Penataan meja perlu lebih dirapikan sehingga dapat menambah kenyamanan
bagi pengunjung selama menikmati makanan.
ix
ABSTRACT
Bali is not just interesting for its culture but also the traditional dishes which
have their own uniqueness. One of Bali the most popular Balinesse dish is ayam betutu
or braissed chicken.
The decisiona of the visitors of the ayam betutu khas Gilimanuk restaurant are
influences by: (a) low price, (b) hot teste, (c) brand dolar as a different brand as the
other restaurant, (d) packaging, (e) dish quality, (f) the service given, (g) the variety of
the size.
The perception of visitors and other related visitors about the strategy in developing
of ayam betutu as a tourism culinary covering : (a) the visitor before buying have
already known how hot it is, (b) before cooking all of the ingredients must be wash in
order to keep its cleanliness, (c) the price is cheap anough, (d) simple presenting, (e) the
service is match with the pricem (f) the professional staffm (g) the parking area is not
wide.
The developing strategy can be done by: So strategy by abusing the information
technology as the information centre. WO strategy by promoting continously. St
strategy by maintaining the taste. WT strategy by promoting uses mass media such as
TV and internetm the addaptation are the adaptation of form, functions, ingredients,
taste, ordering, presenting and eating ways.
Based on the above explanations, it can be suggested that the staff performance should
show the Balinese style by wearing the simple Balinese sarong. The parking area must
be arrange so the visitors can park the vihicle easily. The table set up must be arrange
in a good order so it make more comfprtable for the visitor while enjoy the dish.
x
RINGKASAN
Bali bukan hanya menarik dari sisi budaya, namun juga menarik dari sisi
maupun kudapan. Salah satu masakan Bali yang terkenal adalah ayam betutu. Ayam
betutu khas Gilimanuk terkenal tidak saja bagi orang lokal Bali namun juga kalangan
pejabat dari Jakarta bahkan wisatawan asing. Begitu populer dan larisnya sehingga
warung betutu khas Gilimanuk ini membuka cabang di Denpasar, Nusa Dua dan Tuban.
Berdasarkan hal tersebut maka yang menjadi tujuan penulisan ini adalah untuk
mengetahui latar belakang keputusan pengunjung membeli ayam betutu pada rumah
makan ayam betutu khas Gilimanuk Tuban Bali, untuk mengetahui persepsi pengunjung
dan pihak-pihak terkait tentang strategi pengembangan usaha ayam betutu agar seni
kuliner ini menjadi daya tarik wisata, dan untuk mengetahui strategi adaptasi dalam
memasak dan menghidangkan ayam betutu yang dilakukan pengelola rumah makan
tertentu, sehingga pengertiannya sejajar jenis teknik sampling yang dikenal sebagai
purposive sampling. Data yang telah dikumpulkan akan divalidasi dengan triangulasi
atau disebut dengan triangulasi sumber yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang
xi
memanfaatkan sesuatu yang lain. Lebih jauh dikatakan bahwa ada tiga komponen utama
dalam proses analisis kualitatif yang meliputi: reduksi data, sajian data, penarikan
Gilimanuk dipengaruhi oleh beberapa hal seperti: (a) harga yang relatih murah yang
sesuai dengan fasilitas yang dimiliki, sesuai dengan pelayanan yang diberikan, (b)
citarasa/aroma yang khas, unsur pedas yang dominan juga bisa menyesuaikan dengan
selera pengunjung, (c) merek gambar Dolar nama tokoh komedian tradisional Bali
sebagai ciri khas pembeda dengan rumah makan ayam betutu lainnya. Jika pengunjung
yang ingin makan ayam betutu khas Gilimanuk cukup dengan mencari maskot rumah
makan ayam betutu khas Gilimanuk yaitu Dolar, (d) kemasan. makanan yang dibawa
keluar rumah makan dikemas dengan aluminium foil kemudian dibungkus dengan
Hal ini dilakukan guna menjaga agar tidak terjadi kebocoran. Setelah semua dibungkus
baik itu sambal, plecing kangkung dan kacang goreng, maka akan dimasukkan ke dalam
kotak sehingga memudahkan untuk dibawa, (e) kualitas makanan ayam betutu khas
Gilimanuk sangat menjaga kualitas, karena ayam dimasak selama 1 jam jika jumlah
ayam yang dimasak sebanyak 50 (lima puluh) ekor dalam satu panci namun jika jumlah
ayam 20-30 ekor dalam satu panci maka waktu memasaknya menjadi 30 menit. Lama
waktu memasak selain untuk membunuh kuman yang ada juga untuk menjaga
keempukan ayam betutu, (f) pelayanan yang diberikan pada rumah makan ayam betutu
khas Gilimanuk, secara umum hampir sama dengan pelayanan warung makan
tradisional di Bali. Tidak mengikuti standar pelayanan yang diberikan pada restaurant,
xii
(h) ukuran/makanan yang ditawarkan rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk sangat
variatif. Porsi dapat menyesuaikan dengan isi kantong, dan kebutuhan dan selera
pengunjung. Pengunjung dapat memesan seperempat, setengah atau satu ekor. Jadi
sangat menyesuaikan dengan isi kantong dan kebutuhan. Dengan adanya porsi makanan
yang variatif menunjukkan bahwa ukuran/porsi makanan ayam betutu khas Gilimanuk
usaha ayam betutu agar seni kuliner ini menjadi daya tarik wisata: (a) pengunjung yang
melakukan pembelian sudah dapat memperkirakan seberapa pedas rasa yang ada pada
ayam betutu khas Gilimanuk, (b) sebelum memasak semua bahan dicuci lebih dahulu
supaya tidak menempel kotoran serta kebersihan juga tetap dijaga, (c) harga ayam
betutu khas Gilimanuk relatif murah. (d) penyajiannya sangat sederhana seperti rumah
makan tradisional pada umumnya. Penyajian makanan pada rumah makan ayam betutu
khas Gilimanuk Tuban sangat sederhana, (e) pelayanan staff sudah sesuai dengan harga
yang diberikan, (f) pegawai yang ada di rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk
sudah sangat profesional sehingga manajemen sudah sangat baik, (g) areal parkir yang
tidak begitu luas cukup menampung 4-5 kendaraan kecil dan parkir sering
menggunakan pinggiran jalan dan di sebuah biro perjalanan yang ada disebelahnya.
teknologi dapat dilakukan dengan membuat web, FB atau twitter. Strategi WO.
xiii
Kelemahan yang dimiliki oleh rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk adalah
mengingatkan keberadaan rumah makan ayam betutu. Strategi ST. Agar pengembangan
ayam betutu dapat berjalan dengan baik maka cita rasa yang dimiliki harus
dipertahankan, sehingga kepopuleran ayam betutu dapat tetap terjaga. Strategi WT.
Kurangnya promosi juga dapat menyebabkan kurang berkembangnya ayam betutu khas
Gilimanuk ini. Promosi perlu ditingkatkan baik dengan menggunakan media masa TV
maupun internet. Strategi adaptasi dapat berupa strategi bentuk, fungsi, rasa, penatan,
penampilan pelayan akan lebih menunjukkan kekhasan orang Bali jika pelayan rumah
makan ayam betutu memakai pakaian adat madya Bali atau dengan menggunakan
kemben. Penataan parkir agar lebih ditata lagi sehingga pengunjung merasa lebih
gampang dalam memarkir kendaraan, dan penataan meja perlu lebih dirapikan sehingga
xiv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.......................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL DALAM........................................................................ ii
LEMBAR PERSYARATAN GELAR MAGISTER........................................... iii
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. iv
PENETAPAN PANITIA PENGUJI................................................................... v
UCAPAN TERIMAKASIH................................................................................ vi
ABSTRAK........................................................................................................... ix
ABSTRACT........................................................................................................ x
RINGKASAN..................................................................................................... xi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... xv
TABEL ............................................................................................................... xviii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xix
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xxi
xv
2.3.2 Teori Permintaan................................................................................... 34
2.3.3 Teori Kebutuhan Maslow..................................................................... 37
2.3.4 Teori Persepsi............ 38
2.3.5 Teori Adaptasi....................................................................................... 39
2.4 Model Penelitian............................................................................................ 41
xvi
5.2.1 Persepsi pengunjung dan pihak-pihak terkait........................ 88
5.2.2 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman (SWOT)... 88
5.3 Strategi adaptasi dalam memasak dan menghidangkan ayam betutu..... 94
5.3.1 Adaptasi bentuk...... 94
5.3.2 Adaptasi Fungsi dan Makna....... 95
5.3.3 Adaptasi Bahan Makanan....... 96
5.3.4 Adaptasi Rasa..... 96
5.3.5 Adaptasi Pengolahan/cara memasak....... 97
5.3.6 Adaptasi Penataan... 98
5.3.7 Adaptasi Penyajian dan Cara makan...... 99
100
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN....
6.1 Simpulan.... 100
6.2 Saran...... 103
xvii
TABEL
xviii
DAFTAR GAMBAR
No Gambar Halaman
4.1 Mascot Rumah Makan Ayam Betutu Khas Gilimanuk Jl. Buluh Indah No.
51 X Denpasar Bali..... 58
4.2 Mascot Rumah Makan Ayam Betutu Khas Gilimanuk Jl. Merdeka No. 88
Renon Denpasar Bali.. 59
4.3 Mascot Rumah Makan Ayam Betutu Khas Gilimanuk Jl. By Pass Ngurah
Rai No.89, Nua Dua-Bali...... 59
4.4 Mascot Rumah Makan Ayam Betutu Khas Gilimanuk Jl. Raya Tuban No.
2X, Kuta-Bali. 0361-75753560... 60
4.6 Foto satu set menu satu ekor ayam betutu (foto diambil tanggal 1Juni
2011)..... 63
4.7 Struktur Organisasi Rumah Makan Ayam Betutu Khas Gilimanuk di Tuban
Bali.......... 64
xix
4.12 Foto Ruangan Dan Penataan Meja Rumah Makan Ayam Betutu Khas
Gilimanuk Tuban Bali (diambil tanggal 11 Juni 2011)..
70
4.13 Foto Areal Parkir Rumah Makan Ayam Betutu Khas Gilimanuk Tuban
Bali (diambil tanggal 11 Juni 2011).... 71
4.14 Foto Areal Parkir Rumah Makan Ayam Betutu Khas Gilimanuk Tuban
Bali.. 71
4.21 Penyajian makanan pada rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk
Tuban Bali (diambil tanggal 11 Juni 2011)... 86
xx
DAFTAR LAMPIRAN
No Lampiran Halaman
xxi
BAB I
PENDAHULUAN
juga karena adat istiadat yang unik pada masing-masing pulau. Salah satu
pulau yang terkenal di Indonesia adalah Pulau Bali. Ketenaran pulau ini
target yang harus dikunjungi oleh sebagian besar pelancong ke tanah air ini.
macam motivasi. Ada yang ingin menikmati keindahan alam Bali, ada pula
yang bertujuan untuk mengetahui adat istiadat, tradisi, dan budaya Bali atau
wisatawan manca negara menganggap bahwa alam Bali masih asli, dan
52,87 persen menganggap bahwa budaya Bali menjadi daya tarik utama.
semakin meningkat. Hal ini tidak terlepas dari gencarnya promosi yang
1
2
dilakukan baik oleh pemerintah maupun oleh pihak swasta yang terlibat
wisatawan ke Bali empat tahun terakhir dari tahun 2006 sampai dengan
Tabel 1.1
Data Kunjungan Wisatawan Mancanegara di Bali dan
Pertumbuhannya Tahun 2006-2010
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun bahkan tahun 2009 dan tahun
2010 jumlah kunjungan wisatawan ke Bali lebih dari dua juta wisatawan.
tahun terakhir sebesar 9,54 persen. Jumlah kunjungan wisatawan yang kian
berbagai bidang, termasuk dalam hal wisata kuliner yang semakin dilirik
wisatawan.
3
makanan dan minuman khas yang ada di setiap daerah. Hampir setiap suku
betutu ayam dan babi guling adalah makanan khas Bali (Ardika 2011).
dan akan menjadikan wisata kuliner sebagai bagian dari pariwisata yang juga
hubungannya dengan makanan atau masakan yang lebih profesional baik itu
kuliner di Bali. Lebih jauh dikatakan bahwa kuliner di Bali sangat erat
(seperti: laos, kunir, kencur dan jahe); banyak penduduk menanam sebagian
Bali bukan hanya menarik dari sisi budaya, juga hidangan tradisionalnya
kerap menggunakan kencur yang banyak, seperti pada ayam atau bebek
menikmati makanan khas Bali, seperti latar belakang, kebiasaan makan dan
tertarik pada makanan khas Bali adalah faktor kualitas makanan yang
komposisi bahan makanan, cara pengolahan makanan, cita rasa dan aroma
pada makanan dan kekentalan makanan, dan sub faktor yang kedua yakni
faktor penyajian yang dipengaruhi secara nyata oleh faktor porsi dan harga
tersebut, cita rasa makanan yang ditawarkan, harga makanan dan minuman
5
Seni kuliner Bali yang merupakan salah satu daya tarik wisata Bali
sini. Makanan khas Bali ini dapat dipromosikan sebagai hidangan yang
nantinya dapat dinikmati bukan hanya tamu lokal tetapi juga tamu asing.
Oleh karena itu Bali diharapkan dapat mengembangkan wisata boga, dimana
makanan khas Bali digunakan sebagai objek dan aset pariwisata yang
betutu, bebek betutu, babi guling, sate kakul, lawar, serapah, jukut ares,
serta produk makanan khas Bali lainnya, dikenal memiliki cita rasa dan
kekhasan tersendiri yang tidak dimiliki daerah lain. Agar masakan tradisional
menerapkan strategi yang tepat. Selain hal tersebut perlu juga melakukan
6
sangat penting agar makanan yang sudah dimasak dengan susah payah
beberapa alasan mengapa wisata kuliner tersebut penting yaitu: (1) hampir
100 persen wisatawan makan di luar ketika melakukan perjalanan; (2) makan
merupakan satu dari tiga aktivitas yang menjadi favorit bagi wisatawan, (3)
makan dan minum; (4) adanya korelasi yang tinggi antara wisatawan yang
dan festival film; (5) wisatawan kuliner lebih suka berpartisipasi dalam
bentuk seni yang dapat menjangkau seluruh panca indera; (8) wisatawan
kuliner adalah penjelajah; (9) Atraksi kuliner tersedia sepanjang tahun; (10)
suatu destinasi.
Badung terkenal dengan ikan bakar khas Jimbaran, Kota Madya Denpasar
dilirik untuk makan pagi, makan siang ataupun makan malam adalah babi
guling, bebek betutu dan ayam betutu. Berbicara ayam betutu tidak terlepas
dari adanya ayam betutu khas Gilimanuk. Ayam betutu Gilimanuk sangat
terkenal tidak saja bagi orang lokal Bali, bahkan pejabat-pejabat yang berasal
dari Jakarta, jika melakukan kunjungan ke Bali pasti berusaha untuk dapat
Gilimanuk ini membuka cabang di Denpasar, Nusa Dua dan Tuban. Hal ini
karena kalau mereka datang ke Gilimanuk hanya untuk seporsi ayam betutu
terlalu jauh. Pemilihan lokasi Tuban sebagai tempat membuka cabang adalah
Bali seperti ayam juga layak untuk dikonsumsi baik oleh wisatawan dometik
maupun asing.
tidak saja orang Bali, tetapi banyak wisatawan domestik dan asing. Dari
8
Cabang Tuban, dan menyatakan mereka suka dengan cita rasanya, serta
harga juga tidak terlalu mahal. Alasan mereka mencicipi makanan ayam
betutu tersebut selain karena ingin tahu juga didasarkan pada kebutuhan akan
khas Bali ini ternyata sangat diminati oleh wisatawan baik asing maupun
domestik walaupun rasa dan aroma khas makanan Bali tetap dipertahankan.
Selain itu dibandingkan ayam betutu yang lain ayam betutu Gilimanuk ini
rasanya yang gurih karena ayam yang dipakai betutu adalah ayam yang
sudah berumur 3 bulan dimana teksture dari daging ini memang muda dan
lembut. Selain itu ayam betutu Gilimanuk rasanya sangat pedas dan
disajikan utuh.
Kalau dilihat pola makan orang asing yang berbeda dengan pola
orang Indonesia hal itu bukan menjadi alasan karena orang asing rasa ingin
tahunya tinggi serta ingin mencoba sesuatu yang baru. Selain itu citarasa
khas dengan bumbu pedas yang meresap kedalam daging ayam betutu
ditambah sambal bawang matah, sayur plecing dan kacang goreng menjadi
khas Gilimanuk, Anak Agung Oka Suci, setiap hari warungnya bisa menjual
9
(http://en.wikipedia.org/wiki/Culinary_art).
pengembangan usaha ayam betutu agar seni kuliner ini menjadi daya tarik
ayam betutu khas Gilimanuk yang dilakukan pengelola rumah makan ayam
ayam betutu pada rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk Tuban
Bali?
strategi pengembangan usaha ayam betutu agar seni kuliner ini menjadi
ayam betutu yang dilakukan pengelola rumah makan ayam betutu khas
tentang seni kuliner Bali yang mampu berperan sebagai salah satu daya tarik
wisata di Tuban. Selanjutnya dapat dijadikan acuan bagi pihak terkait seperti
betutu pada rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk Tuban Bali.
strategi pengembangan usaha ayam betutu agar seni kuliner ini menjadi
ayam betutu yang dilakukan pengelola rumah makan Ayam Betutu Khas
kuliner. Selain itu tercapainya penelitian ini juga sangat bermanfaat bagi
yang bergerak di bidang jasa boga, sebagai acuan untuk mengelola usaha
3. Bagi Lembaga
penelitian ini.
Gilimanuk.
usaha ayam betutu khas Gilimanuk agar seni kuliner ini menjadi daya
rumah makan.
BAB II
dalam memilih makanan khas Bali terutama ayam betutu. Agar penelitian
lebih terarah maka berikut ini diuraikan beberapa penelitian yang relevan
ini mempunyai fungsi non biologis misalnya rasa ingin tahu, sosial,
ekonomis dan unsur kenikmatan serta estetika; (2) Seni kuliner Bali sebagai
wisata boga (wisata kuliner). Adaptasi tersebut dari segi bentuk , fungsi dan
penyajian dan cara makan; (3) Seni kuliner Bali sebagai penunjang
13
14
kebudayaan fisik namun terkait dengan sistem sosial. Hal ini tampak
variabel yang dikaji. Penelitian ini lebih bersifat mengkhusus yaitu hanya
membahas seni kuliner ayam betutu yang ada di rumah makan ayam betutu
mineral.
adalah variabel bebas yang terdiri dari produk, harga, tempat, promosi,
proses, orang, dan bukti fisik. Sedangkan variabel terikatnya adalah proses
secara parsial. Selain itu, hasil analisis regresi dalam penelitian ini
(produk, harga, lokasi, promosi, orang, proses, dan bukti fisik) secara
Montana I Malang.
2.2. Konsep
diperlukan sebagai sumber kritik agar nilai keilmuan penelitian ini dapat
2.2.1. Pengunjung
setiap orang yang berkunjung ke suatu negara selain dari negara di mana ia
Dengan demikian seseorang dapat dihitung lebih dari satu kali kunjungan
(http://caretourism.wordpress.com/2010/08/12/pengertian dasar-dasar
lokal atau masyarakat Bali, dapat pula wisatawan yang baik asing maupun
domestik.
dengan pembahasan pada penelitian ini maka tujuan penulisan ini adalah
menjadikan ayam betutu sebuah daya tarik wisata. Daya tarik wisata
Tahun 1990 yang dimaksud dengan obyek dan daya tarik wisata adalah
2009 yang menyebutkan bahwa daya tarik wisata adalah segala sesuatu
kata tourist attraction untuk istilah obyek dan daya tarik wisata serta
yaitu yang berbasiskan aktivitas manusia; (3) atraksi jenis khusus yaitu
pemandangan yang indah, laut dan pantai, flora dan fauna, pemandangan
alam yang spesial, area konservasi dan taman, serta pariwisata kesehatan
didasarkan pada hasil aktivitas manusia seperti situs budaya, sejarah, dan
penduduk setempat.
bentuk yang diciptakan seperti taman bermain dan hiburan, sirkus, tempat
tampak jelas dan mudah diamati saja yang merupakan suatu bagian dari
pada kegiatan-kegiatan yang sulit dan tidak dapat diamati yang selalu
keputusan yaitu :
nyata dan tidak nyata didalamnya sudah tercakup warna, kemasan, prestise
pengecer dan pelayanan dari pabrik, serta pengecer yang mungkin diterima
21
2007;162). Dengan adanya atribut yang melekat pada suatu produk yang
adalah harga yang berfungsi sebagai harga beli yang berlaku bagi
konsumen. Berikut ini adalah atribut yang harus ada dalam suatu produk,
yaitu :
1) Harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau
dari konsumen.
22
yang mempelajari tentang makanan dan minuman yang memiliki ciri khas
dalam dunia memasak identik dengan seni menari atau seni lainnya.
dengan cara atau seni seorang juru masak, hal itu disebut Gastronomi.
(http://www.beritabali.com/index.php)
termasuk Bali adalah makanan yang dijumpai dan diolah, dihidangkan dan
wisata kuliner.
tempat-tempat di luar lingkungan dimana biasa dia tinggal untuk tidak lebih
dari satu tahun secara berurutan untuk tujuan bersenang-senang, bisnis dan
hanya makanan yang dimiliki oleh hotel berbintang empat atau hotel yang
merupakan satu dari tiga aktivitas yang menjadi favorit bagi wisatawan, (3)
kebutuhan makan dan minum; (4) adanya korelasi yang tinggi antara
pertunjukan, belanja, music dan festival film; (5) Wisatawan kuliner lebih
25
indera; (8) wisatawan kuliner adalah penjelajah; (9) Atraksi kuliner tersedia
misalnya dalam sebuah gua kuno; (3) sebuah restoran di pedesaan yang
tiga jam untuk mencapainya; (4) beer yang unik, orang-orang melakukan
suatu perjalanan ke daerah pembuatan beer paling tidak satu kali seumur
hidup; (5) sebuah produk makanan dan minuman yang unik dan
rahasia turun menurun yang memiliki kekhasan dan rasa terbaik, (6)
memuaskan rasa lapar dari manusia sehingga apapun bahan makanan yang
berasal dari daerah asalnya yang mudah dijumpai di Bali tetapi sebagian
tidak terbatas pada konsumsi nasi tulen dan lauknya. Pembuatan makanan
erat dengan kehidupan sehari-hari. Sebab, makanan seperti lawar, sate dan
babi guling selalu dipakai dalam setiap pelaksanaan upacara, entah itu adat
ini dimaksudkan suatu ramuan yang dibuat dari hasil cincangan yang
nilai ritual dan nilai sosial tetapi juga mengandung nilai ekonomis sehingga
makanan berfungsi sebagai salah satu aspek pelayanan wisata atau sebagai
mata pencaharian.
Makanan
Pokok Amikan
Gambar 2.1 : Klasifikasi Makanan Khas Bali (Suci, dalam Marsiti, 2005 : 41)
28
Kelompok pertama adalah makanan pokok yang terdiri atas nasi, lauk pauk
dan sambel. Nasi juga dibedakan menjadi dua yaitu nasi oran dan nasi
matang. Pada kelompok makanan amikan dibagi menjadi enam yaitu buah,
mengalami proses perubahan baik dalam bentuk, fungsi dan makan untuk
memperkuat rasa dan aroma pada makanan yang dihasilkan ; (2) agar lebih
makanan.
dan aroma makanan yang dihasilkan, (2) agar lebih mudah dicerna, (3)
mengoven), teknik memasak kombinasi panas basah dan kering seperti nasi
piring yang dahulu dibuat dari lidi (ingka) atau disajikan dengan
menggunakan tamas (piring yang dibuat dari daun kelapa). Sampai saat ini
sepinggan. Tidak ada orang yang bertugas untuk melayani makan, karena
dikenal enam cara penyajian yaitu : (1) American service, (2) English
service, (3) Russian service, (4) French service, (5) Rijttafel service, (6)
buffet service. Keenam jenis service ini biasanya menyesuaikan dengan asal
wisatawan yang akan makan. Namun yang paling seiring digunakan untuk
Bumbu yang dimaksud adalah kunyit, jahe, kencur, bawang putih, bawang
merah, daun salam dan cabai. Semua bumbu tersebut dicampur dan
30
perkawinan.
Kata betutu berasal dari kata tunu dan dirangkai dengan kata be
daging yang dibakar. Pembakaran daging ini melalui proses yang agak
lama yang dimulai dengan membalur badan ayam dengan racikan bumbu
rongga dada ayam kemudian direbus atau bisa juga langsung dibakar.
lemak daging berantai pendek ikut menguap dan semakin panas/kering uap
http://traditionalcuisine.unud.ac.id/ind/wp-content/uploads/2009/02/betutu-
bebek.pdf )
betutu yang dibuat rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk. Adapun
serabut kelapa dan lain-lain, base genep (bumbu komplit), terdiri dari:
kemiri 3 butir, cabai rawit 2,5 persen, ketumbar 0,5 sdm, jahe 2,5 persen
31
cengkeh 2 buah, kunir 2 persen pala, 4 iris tipis kencur, 2 persen tabya bun,
disembelih, dibersihkan dari : bulu, jeroan, paruh dan kulit kaki yang keras
leher, rongga perut hingga kloaka beserta semua permukaan kulitnya bebas
dimasukkan kedalam panci untuk direbus dengan jumlah air sama dengan
sehingga matang dan semua bumbu meresap kedalam daging. Ayam yang
Kandungan gizi dan nutrisi setiap 100 gram ayam betutu mengandung:
32
protein 20,61 gram, lemak 7,82 gram, karbohidrat 4,54 gram, energi
170,98 kkal
landasan teori yang relevan dengan penelitian ini yang meliputi teori
adaptasi.
tujuan tertentu, dimana dorongan itu berasal dari dalam atau dari luar diri
tujuan dan persepsi orang atau kelompok yang bersangkutan; (3) cara
(visitor) sebagai titik tolak yng diartikan setiap orang yang datang ke suatu
(exercurtionist).
bersifat konstan, maka kuantitas atau jumlah barang yang akan dibeli per
unit waktu (dalam suatu rentang waktu tertentu) akan menjadi semakin
sumbu harga.
konsumen pada tingkat harga tertentu dalam kondisi dimana semua faktor
lain bersifat ceteris paribus atau tidak berubah. Jadi kurva permintaan
34
sekarang, segala sesuatu yang berda di bawah garis itu sangat mungkin
Kondisi inilah yang akan kita bahas di dalam bab ini. Dengan demikian,
kurva permintaan adalah batas kondisi. Penting untuk diingat kurva ini
adalah konsepsi yang bersifat maksimum. Pada suatu tingkat harga tertentu,
yang sangat kecil, kalau jumlah itu jelas-jelas merupakan batas daya
belinya. Ia tidak akan dapat dipaksa untuk membeli lebih banyak dari
konsumen atas berbagai jenis barang dalam jumlah dan dalam rentang
tetapi mudah sekali dibujuk untuk membayar lebih rendah bagi setiap
bersifat kontinyu.
3. Pendapatan/penghasilan konsumen
perjalanan.
daya beli, atau mendapat liburan yang dibiayai oleh lembaga lain,
efektif.
3. Tidak ada permintaan (no demand), yaitu orang-orang yang tidak akan
bepergian
Penawaran pariwisata ditandai oleh tiga ciri khas utama yaitu: penawaran
jasa-jasa, yang ditawarkan sifatnya kaku dalam arti sulit mengubah sasaran
perjalanan dan karena itu mereka dalam keadaan siap untuk bepergian ke
air pakaian dan tempat berlindung untuk bisa bertahan hidup. Maslow telah
tingkat dari lima kebutuhan dasar, orang tidak merasa perlu kedua hingga
tuntutan pertama telah puas, maupun ketiga sampai kedua telah puas, dan
37
Mereka adalah kebutuhan kuat karena jika seseorang tidak diberi semua
penghargaan dari orang lain, rasa ingin dihormati dan lain sebagainya.
sebagai orang perlu untuk menjadi dan melakukan apa yang orang itu lahir
untuk dilakukan.
38
adaptasi tata cara memasak, adaptasi bentuk, fungsi dan makna. Adaptasi
39
dengan cara yang lebih modern dan dengan bantuan alat memasak yang
dibuat untuk konsumsi tamu maka nilai religius makanan tersebut hilang.
makan (Sujatha,2001:52).
b. Novelty atau hal yang baru yang membandingkan yang baru dengan
yang lama
deringan telpon.
tidak menarik
41
perhatian
indera.
memiliki penilaian tertentu terhadap daya tarik dan fasilitas pariwisata yang
tersedia. Oleh karena itu Teori Persepsi diharapkan dapat membantu dalam
strategi pengembangan usaha ayam betutu agar menjadi daya tarik wisata.
Teori Konsep
Teori Motivasi Keputusan Konsumen
Teori Permintaan Wisatawan
Teori Kebutuhan Seni Kuliner
Maslow
Teori Adapatsi
Teori Persepsi
Temuan
Simpulan
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yaitu penelitian yang mendalam
tentang studi deskriptif seni kuliner di rumah makan ayam betutu khas
Gilimanuk Tuban Bali. Dalam pelaksanaan penelitian ini dapat ditinjau dari
penelitian studi kasus berlaku secara terbatas hanya pada daerah yang diteliti
43
44
heterogen.
Gilimanuk pada Rumah Makan Ayam Betutu khas Gilimanuk di Tuban Bali,
usaha ayam betutu agar seni kuliner ini menjadi daya tarik wisata, dan strategi
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis
yaitu : data kualitatif adalah jenis data yang tidak dapat dinyatakan dalam
khas Gilimanuk sebagai daya tarik wisata kuliner. Sedangkan data kuantitatif
yaitu data yang dapat dinyatakan dalam bentuk angka-angka, seperti jumlah
kunjungan wisatawan.
45
arsip. Data atau informasi yang paling penting untuk dikumpulkan dan
dikaji dalam penelitian ini sebagian besar berupa data kualitatif. Informasi
tersebut akan digali dari beragam sumber data, dan jenis sumber data yang
1) Data Primer
Sumber primer yaitu data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber
dari wisatawan yang dijumpai saat makan di Rumah Makan Ayam Betutu
Data Skunder adalah data yang diperoleh dengan terlebih dahulu telah
dikumpulkan dan dilaporkan oleh orang lain atau data yang diperoleh dari
berbagai sumber yang terkait dengan penelitian baik data internal yang
tersedia dalam rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk Tuban Bali
dan juga data eksternal yang diperoleh dari artikel, jurnal, kliping, internet
bersifat studi kasus yang dikaji secara kualitatif. Penelitian ini lebih
membuat prediksi. Penelitian ini menitik beratkan pada observasi dan suasana
lapangan tanpa harus memanipulasi data. Pada penelitian ini peneliti hanya
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku-perilaku yang dapat diamati
atau menolak hipotesis yang telah disusun sebelum penelitian dimulai, tetapi
kunci terhadap apa yang sudah diteliti. Dengan demikian, laporan penelitian
3.6.1 Wawancara
beragam hal seperti itu sebagai bagian dari pengalaman masa lampau, dan
peneliti berbeda-beda antara subjek yang satu dan subjek lain, subjek yang
3.6.2 Dokumentasi
3.6.3 Observasi
penelitian. Cara seperti ini adalah untuk lebih meyakinkan peneliti tentang
situasi dan kondisi obyek yang sedang diteliti, untuk itu maka akan dilakukan
Tuban Bali.
yang diambil lebih bersifat selektif. Sampling tidak digunakan dalam usaha
tetapi lebih mengarah pada generalisasi teoritis. Sumber data yang digunakan
di sini tidak sebagai sumber data yang mewakili populasinya tetapi lebih
(Zuriah,2005:124).
penelitian ini bersifat kualitatif yang mempunyai sifat yang lentur terbuka
yang akan diwawancara adalah orang yang mengetahui tentang ayam betutu
sumber data yang mantap (Sutopo, 2006:64). Informan dalam penelitian ini
adalah orang-orang yang dianggap tahu tentang seluk beluk rumah makan
51
2. Juru masaknya
mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi atau data yang telah
dokumen terkait. Hal ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
beragam perspektif mengenai gejala yang diteliti (Pawito, 2007:99). Hal ini
Hubermen,1992:16-19)
catatan observasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti, data resmi
data dan juga semua pandangan yang diperoleh dari manapun serta dicatat.
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari,
dan memutuskan apa yang dapat diceriterakan kepada orang lain (Moleong,
2009:248).
hal ini, analisis tidak dimaksudkan untuk membuktikan suatu prediksi atau
hipotesis penelitian, tetapi semua simpulan yang dibuat sampai dengan teori
yang mungkin dikembangkan, dibentuk dari semua data yang telah berhasil
53
Lebih jauh dikatakan bahwa ada tiga komponen utama dalam proses
a. Reduksi data
abstraksi dari semua jenis informasi yang tertulis lengkap dalam catatan
lapangan (fieldnote). Reduksi data adalah bagian dari proses analisis yang
tidak penting dan mengatur data sedemikian rupa sehingga narasi sajian
b. Sajian data
penelitian dapat dilakukan. Sajian data dapat berupa narasi kalimat, yang
atau verifikasi.
BAB IV
Gilimanuk di Tuban Bali. Dipilihnya lokasi ini karena letaknya yang strategis
yaitu berada dikawasan wisata Kuta tepatnya di Jl. Raya Tuban No. 2X, Kuta-
Bali. Lokasi berdekatan dengan Bandara Ngurah Rai dan akses dari kawasan
masyarakat lokal yang melakukan pembelian ayam betutu khas Gilimanuk. Hal ini
Orang Bali mengenal istilah lauk dengan be yang artinya ikan. Hal ini
disebabkan ikan mempunyai protein yang dominan. Orang Bali tidak hanya
mengenal be yang berarti ikan itu sendiri, tetapi juga be sampi, be celeng, be siap,
be tahu, be tempe, atau be nyuh, yang secara bebas terjemahannya adalah ikan
sapi, ikan babi, ikan ayam, ikan tahu, ikan tempe, ikan kelapa.
Untuk sayur-mayur dikenal dengan istilah jukut. Sedang, kombinasi antara be dan
jukut yang dikenal dengan lawar, jukut balung dan komoh. Makanan tradisional
Bali dikelompokkan menjadi empat jenis: olah-olahan kering seperti sate dan
55
56
urutan, olah-olahan basah seperti lawar, timbungan dan brengkes, olah-olahan cair
seperti komoh dan gerang asem dan olah-olahan yang dimasak utuh seperti betutu
dan be guling.
Ayam untuk sarana upacara diolah dengan berbagai cara seperti di goreng,
dipanggang, ataupun dijadikan betutu. Betutu ayam sangat popular, hampir semua
desa di Bali mengenal betutu. Betutu ayam yang sangat terkenal dewasa ini adalah
betutu ayam khas Gilimanuk. Ayam betutu khas Gilimanuk sudah cukup lama
terkenal dimasyarakat baik masyarakat Bali, maupun masyarakat luar Bali bahkan
sejumlah wisatawan asing pun cukup menggemari ayam betutu khas Gilimanuk.
Ayam betutu khas Gilimanuk mempunyai cita rasa yang khas yaitu bumbu
pedas yang meresap ke dalam daging ayam betutu serta dagingnya yang empuk.
Berbicara kekhasan ayam betutu Gilimanuk tidak terlepas dari nama Men Tempeh
yang mempunyai nama asli Men Jenek. Usaha ayam betutu berdiri sejak tahun
1978. Men Tempeh berasal dari Abianbase Gianyar dan suaminya berasal dari
Desa Tanggaan Bangli. Setelah menikah mereka tinggal di Denpasar dan bekerja
sebagai buruh bangunan tidak lama setelah itu mereka pindah ke Gilimanuk dan
membuka usaha dengan berjualan nasi. Men Jenek meninggal tahun 2004, sejak
saat itu usaha rumah makan ayam betutu ini dilanjutkan oleh suaminya Made
Oka Suci mencoba merintis rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk di Jalan
Buluh Indah No 51 X Denpasar Telp. +62 361 7407509. Setelah sukses maka
57
dibuka cabang lainnya yaitu di Jl. Merdeka 88 Telp. 0361-263464 Renon, di Jl.
By Pass Ngurah Rai No.89, Nua Dua-Bali Telp. 08123853232 dan terakhir adalah
yang berlokasi di Jalan Raya Tuban No. 2 0361-757535. Walaupun Anak Agung
Oka Suci bukan berasal dari Gilimanuk namun karena racikan bumbunya berasal
dari racikan bumbu khas Gilimanuk maka dinamakan Gilimanuk. Sejak berdiri
belum ada yang memperotes nama tersebut. Bahkan itu merupakan promosi bagi
Nama Dolar diambil dari tokoh drama komedi Bali seperti yang terlihat pada
Gambar 4.1
Mascot Rumah Makan Ayam Betutu Khas Gilimanuk
Jl. Buluh Indah No. 51 X Denpasar Bali
58
Gambar 4.2
Maskot Rumah Makan Ayam Betutu Khas Gilimanuk
Jl. Merdeka No. 88 Renon Denpasar Bali
Gambar 4.3
Mascot Rumah Makan Ayam Betutu Khas Gilimanuk
Jl. By Pass Ngurah Rai No.89, Nua Dua-Bali
59
Gambar 4.4
Mascot Rumah Makan Ayam Betutu Khas Gilimanuk
Jl. Raya Tuban No. 2X, Kuta-Bali. 0361-757535
Gambar 4.1 merupakan maskot rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk
makan tersebut merupakan rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk. Gambar
tersebut dipampang di sebelah kiri jalan pada jalur Denpasar Tabanan. Gambar
4.2 adalah gambar maskot rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk yang
maskot tersebut dapat dijumpai sebelah kiri jalan dari arah Jalan Merdeka menuju
Jalan Hayam Wuruk. Gambar 4.3 adalah gambar maskot rumah makan ayam
betutu khas Gilimanuk yang berlokasi di Jl By Pass Ngurah Rai No.89 dan berada
60
di sebelah kiri jalan dari arah Denpasar menuju Nusa Dua. Gambar maskot
Gambar 4.4 merupakan papan nama rumah makan ayam betutu khas
Gilimanuk yang berlokasi di Jalan raya Tuban No 2X, Kuta-Bali, dimana objek
penelitian ini dilakukan. Papan nama ini terpampang di kanan jalan dari arah
Bandara Ngurah Rai menuju Kuta sehingga dapat dengan mudah dikenali. Rumah
makan ayam betutu khas Gilimanuk juga melayani delivery ke hotel. Menurut
Wayan Mudita delivery juga sangat banyak diterima, terutama melalui telepon.
memberikan kesan bahwa rumah makan ini tidak mahal. Orang yang
Pada gambar 4.5 dapat dilihat bahwa bangunan rumah makan ayam betutu
khas Gilimanuk sangat sederhana seperti yang diceritakan oleh Bapak Wayan
Mudita pada saat wawancara pada tanggal 19 Juli 2011 sebagai berikut:
61
Gambar 4.5
Bangunan Fisik Rumah Makan Ayam Betitu Khas Gilimanuk
di Tuban Bali
mencipatakan image bahwa rumah makan ini dapat dikunjungi oleh semua
golongan.
Luas bangunan yang tidak begitu luas membuat sulit dalam mengatur
ruangan. Ruangan ditata atau diatur dengan sangat sederhana seperti yang
Gambar 4.6
Penataan Ruangan Rumah Makan Ayam Betutu Khas Gilimanuk
di Tuban Bali
Pada Gambar 4.6 dapat dilihat bahwa meja yang digunakan adalah meja
dengan bangku panjang sebagai tempat duduk, di atas meja ada tempat tissue dan
pekerjaan yang harus dilakukan, siapa pelaksananya dan apa wewenangnya maka
63
untuk lebih memudahkan mengetahui tugas dan tanggung jawab karyawan maka
ayam betutu khas Gilimanuk di Tuban Bali memiliki struktur organisasi berbentuk
garis. Dimana struktur ini memiliki hubungan wewenang dari atasan kebawahaan
dan bertanggung jawab dari bawahan keatasan. Adapun skema struktur organisasi
rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk di Tuban Bali seperti Gambar 4.7
berikut.
Owner
Gambar 4.7 merupakan struktur organisasi rumah makan ayam betutu khas
berminat membeli setelah merasakan adanya kebutuhan atau keinginan. Hal ini
budaya konsumen, sosial, pribadi, dan psikologi. Selain itu harga, merek,
5.1.1 Harga
Harga adalah jumlah uang yang ditagihkan untuk suatu produk atau jasa,
jumlah ini yang dipertukarkan konsumen untuk manfaat yang dimiliki dengan
menggunakan produk atau jasa (Kotler, 2007). Dari hasil pemantauan harga ayam
betutu di rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk di Tuban Bali sangat
bervariasi. Harga tertinggi sekitar Rp. 63.000 dan terendah sekitar Rp. 21 000.
64
65
Harga tersebut diluar harga nasi dan minuman. Untuk set menu harganya sekitar
Rp. 62.000 yang terdiri atas: pelecing kangkung, kacang goreng, sambal matah
dan satu ekor betutu ayam. Set menu ini untuk 4-5 orang. Menurut Agnes
pengunjung asal Jakarta (hasil wawancara tanggal 11 Juni 2011), harga ayam
betutu Khas Gilimanuk tidaklah mahal. Lebih lanjut dikatakan bahwa harga
makanan ayam betutu khas Gilimanuk sesuai dengan kualitas masakan yang
disajikan. Budi Santoso seorang pengunjung dari Medan menyatakan harga yang
ditawarkan relatif murah kalau kita ingin membeli setengah maka harganya
menjadi Rp. 34.500. kalau ingin makan berempat cukup menambahkan nasi
sebanyak tiga porsi. Lebih jauh dikatakan bahwa harga yang ditawarkan sangat
untuk satu ekor ayam yang terdiri atas satu ekor ayam betutu, pelecing kangkung,
Gambar 5.1
Foto satu set menu satu ekor ayam betutu (foto diambil tanggal 1Juni 2011)
66
Gambar 5.1 menunjukkan gambar set menu satu ekor ayam betutu yang
penyajiannya dilengkapi dengan satu piring pelecing kangkung, satu piring kecil
sambal matah dan satu piring kecil kacang tanah goreng. Set menu satu ekor
ayam betutu ini dapat dibeli untuk 4 orang. Dan jika ingin menambahkan nasi
cukup menambahkan nasi sesuai jumlah orang yang akan makan karena harga
nasi terpisah dari harga set menu seperti yang terlihat pada Gambar 5.1 berikut
Gambar 5.2
Satu Set Menu Ayam Utuh dengn Tiga Piring Nasi
Gambar 5.2 merupakan gambar set menu dengan tambahan 3 piring nasi. Satu
ekor ayam utuh disajikan untuk tiga orang. Dengan melihat set menu pada gambar
67
5.2 maka kalau dihitung harga perorangnya tidaklah mahal, sangat terjangkau
Gambar 5.3
Harga menu sesuai dengan porsinya
yang diberikan juga sudah sesuai dengan fasilitas yang dimiliki, seperti
penataan meja juga tidak terlalu mewah atau sudah sesuai dengan harga yang
diberikan. Parkir juga tidak terlalu luas hanya dapat menampung empat sampai
lima kendaraan roda empat. Sedangkan jika ada bus maka parkirnya dipinggir
jalan atau di tempatkan pada areal parkir biro perjalanan wisata Bali Paradise
Tour yang ada di sebelahnya. Dari hasil wawancara dengan Bapak Made Mudita
yang dilakukan pada tanggal 9 Agustus 2011 diperoleh bahwa dari jumlah
pengunjung, 75% pengunjung berkeluarga memilih menu ayam utuh. Hal ini
68
menu yang ayam. Sedangkan dari jumlah pengunjung yang bukan keluarga
Gambar 5.4
Fasilitas Ruangan
ayam betutu khas Gilimanuk sangat sederhana. Pelayan datang menawarkan menu
Pelayan hanya mengenakan celana jeans dan kaos seragam sebagai baju
atasannya. Pelayan hanya mengenakan seragam kaos biru dan memakai bawahan
69
yang tidak seragam. Ada yang memakai rok, dan ada yang memakai celana
Harga yang diberikan juga sudah sesuai dengan fasilitas yang dimiliki,
seperti tempat/bangunan yang tidak mewah dan cenderung sangat sederhana, atau
penataan meja juga tidak terlalu mewah atau sudah sesuai dengan harga yang
diberikan. Parkir juga tidak terlalu luas hanya dapat menampung empat sampai
lima kendaraan roda empat. Sedangkan jika ada bus maka parkirnya dipinggir
jalan atau di tempatkan pada areal parkir biro perjalanan wisata Bali Paradise
Tour yang ada di sebelahnya. Berikut disajikan foto fasilitas ruangan dan penataan
meja serta areal parkir yang dimiliki oleh rumah makan ayam bertutu khas
Gambar 5.5
Foto Ruangan Dan Penataan Meja Rumah Makan Ayam Betutu Khas
Gilimanuk Tuban Bali (diambil tanggal 11 Juni 2011)
70
Pada Gambar 5.5 terlihat bahwa penataan meja (table set up) sangat
sederhana. Meja hanya ditutup dengan taplak meja plastik. Bahkan cenderung
tidak rapi. Antara satu meja dengan meja lainnya juga tidak ditata dengan baik.
Penataan meja seperti ini memang sengaja dilakukan, karena kalau terlalu indah
dan bagus maka pengunjung akan menyangka bahwa harga yang kami tawarkan
sangatlah mahal. (Bapak Made Mudita, Hasil wawancara tanggal 11 Juni 2011)
Gambar 5.6
Foto Areal Parkir Rumah Makan Ayam Betutu Khas Gilimanuk Tuban Bali
(diambil tanggal 11 Juni 2011)
71
Gambar 5.7
Foto Areal Parkir Rumah Makan Ayam Betutu Khas Gilimanuk Tuban Bali
(diambil tanggal 11 Juni 2011)
Seperti sudah dikatakan diatas, bahwa harga ayam betutu khas Gilimanuk
relatif murah dan sudah sesuai dengan fasilitas yang dimiliki. Pada Gambar 5.6
dan 5.7 menunjukkan bahwa fasilitas yang dimiliki rumah makan ayam betutu
khas Gilimanuk sudah sesuai dengan harga yang ditawarkan. Fasilitas parkir yang
Pelayanan yang diberikan mengacu pada pelayanan rumah makan di Bali secara
umum, tidak ada yang istimewa. Setelah pengunjung duduk pelayan dengan
diberikan sangat sederhana dan waktu yang dibutuhkan juga sangat singkat
5.1.2 Citarasa/aroma
Rasa atau aroma merupakan suatu nilai yang terkandung dalam produk
yang langsung dapat dinikmati oleh konsumen. Rasa atau aroma yang dimiliki
ayam betutu khas Gilimanuk sangat khas. Kekhasan yang dimiliki adalah khas
Juni 2011) yang bertugas di dapur bahwa racikan bumbu ini sangat dirahasiakan.
namun untuk ayam betutu khas Gilimanuk mempunyai komposisi yang berbeda.
Lebih lanjut dikatakan oleh Bapak Made Mudita bumbu tidak diolah di rumah
makan tetapi diracik di Denpasar dan ditangani langsung oleh pemiliknya. Bumbu
yang sudah diracik dikirim ke semua rumah makan yang menjadi cabang rumah
makan ayam betutu khas Gilimanuk, seperti yang ada di jalan Buluh Indah, di Jl
By Pass Ngurah Rai Nusa Dua, Jalan Merdeka 88 dan di Jalan Raya Tuban Bali.
Hal ini dilakukan untuk menjaga aroma dan cita rasa ayam betutu disemua cabang
tidak berbeda.
Dari hasil wawancara dengan pengunjung asal Jakarta (Agnes dan Sindy
Mertya, wawancara tanggal 11 Juni 2011) menilai rasa atau aroma ayam betutu
khas Gilimanuk sangat khas dengan rasa pedas dan rempah-rempah yang
digunakan khas masakan tradisional Bali. Lebih jauh dikatakan bahwa cita rasa
Selain cita rasa yang khas, unsur pedas yang dominan juga bisa
yang tidak pedas, rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk juga tersedia. Hal
73
ini dilakukan agar pengunjung yang tidak menyukai rasa pedas dapat menikmati
Gambar 5.8
Foto saat wawancara dengan pengunjung asal Jakarta Agnes
(Tanggal 11 Juni 2011)
Menurut sumber yang yang diposted oleh Popo jumat, 01 Mei 2009 di
sangat unik dan bumbu dimasukkan ke ayam, dan melalui proses yang panjang
Aneh memang, ayam betutu ini "pueddyess" tenan rasa ne, tapi
banyak yang prefer makannya di siang hari panas terik....terbayang
kan betapa basah kuyupnya kita oleh keringat klo makan di sini.
Cuma orang "hebat" yang bisa habiskan 1 ekor Ayam Betutu
Gilimanuk ini seorang diri. Udah porsi gede, pedes nya mengalahkan
nasi Kapau Bukittinggi yang restoran nya berseberangan tidak jauh
dari restoran ini. Bayangin aja pedesnya, udah di dalam ayam nya
berisi bumbu, disiram kuah gulai yang tingkat kepedasan nya gak
kalah pula. Mantab sih, walau pedas, namun rasa bumbunya itu kalo
hangat2 wuihh.....maknyoss.....makan ditemani nasi hangat pula.
(http://superheru.multiply.com)
diwawancarai dan komentar yang dirilis maka dapat diketahui bahwa cita rasa dan
aroma yang pedas menunjukkan ciri khas masakan Bali dan mereka sangat
75
menikmatinya. Dari hasil wawancara dengan Bapak Made Mudita diperoleh data
bahwa pengunjung yang memilih rasa pedas sekitar 75 persen. Rasa pedas dipilih
karena ciri khas ayam betutu khas Gilimanuk ini adalah rasa pedas.
5.1.3 Merek
Merek adalah semua nama, istilah, tanda, simbol, desain atau kombinasi
dari semua yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi produk dari satu penjual
antara produk yang satu dengan yang lainnya. Merek-merek yang mampu
memberikan kesan yang berarti bagi konsumen akan mudah mendapat perhatian
khusus dari konsumen. Rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk mempunyai
merek tersendiri yaitu gambar Dolar nama tokoh komedian tradisional Bali
sebagai ciri khas pembeda dengan rumah makan ayam betutu lainnya. Jika
pengunjung yang ingin makan ayam betutu khas Gilimanuk cukup dengan
mencari maskot rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk yaitu dolar. Maskot
ayam betutu khas Gilimanuk tersaji dalam Gambar 4.1, 4.2, 4.3 dan 4.4.
pertama liat logonya hehehe terus terang serem juga yach begini amat bikin
logo-nya tapi, justru itu juga yang membuat aku penasaran untuk mencobanya
(http://wisataseru.com/2010/03/260/)
5.1.4 Kemasan
produk atau bahkan sekaligus dapat dijadikan alat promosi ketika produk yang
5.1.5 Kualitas
Faktor kualitas makanan dimana faktor ini secara nyata dipengaruhi oleh
makanan, cara pengolahan makanan, cita rasa dan aroma pada makanan dan
kekentalan makanan, dan sub faktor yang kedua yakni faktor penyajian yang
dipengaruhi secara nyata oleh faktor porsi dan harga makanan dengan variabel
porsi makanan dan kelayakan harga makanan, faktor temperatur, faktor penataan
Gambar 5.9
Foto Ayam Betutu Yang Dimasak (diambil 11 Juni 2011)
matang dan dalam Gambar 5.9 terlihat tingkat kematangannya sehingga bakteri
dapat terbunuh. Ayam dimasak tidak dibuka namun dalam penyajiannya ayang
akan dibuka.
5.1.6 Pelayanan
memberikan kepuasan kepada konsumen. Pelayanan ini dapat terlihat pada cara
pelayanan yang diberikan pada rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk, secara
umum hampir sama dengan pelayanan warung makan tradisional di Bali. Tidak
mengikuti standar pelayanan yang diberikan pada restauran seperti yang dilakukan
manner). Hal ini dilakukan agar tidak terlalu banyak menghabiskan waktu di meja
makan, serta tamu yang datang juga sudah mengetahui bahwa cara pelayanan
yanga kan mereka dapatkan jika makan di rumah makan ayam betutu khas
Gilimanuk.
5.1.7 Ukuran
menyediakan produk dengan berbagai macam ukuran. Hal ini bertujuan agar
Gilimanuk sangat variatif. Porsi dapat menyesuaikan dengan isi kantong, dan
setengah atau satu ekor. Jadi sangat menyesuaikan dengan isi kantong dan
Gambar 5.10
Foto ukuran ayam betutu
yang makan sendiri dapat menikmati set menu ayam betutu. Satu set menu
terdiri dari seperempat ayam betutu yang bisa dipilih bagian dada atau pahanya
ditambah plecing kangkung, kacang goreng dan sambal matah. Kalau membeli
ayam betutu maka ukurannya tidak terlalu besar untuk 1 orang. Atau ada juga
pengunjung yang tidak bisa makan bersama sehingga mereka perlu makan sendiri
untuk satu porsi. Pilihan mereka akan jatuh pada ayam betutu yang porsinya .
80
Gambar 5.11
Foto ukuran ayam betutu
Gambar 5.11 merupakan ayam betutu, jadi cukup untuk satu sampai
dua orang. Set menu ini juga ditambah dengan pelecing kangkung, sambal matah
dan kacang tanah goreng. Gambar 5.10 dan 5.11 menunjukkan porsi yang atau
ayam betutu. Biasanya yang memesan ayam betutu adalah pengunjung yang
datang sendiri. Jadi ukuran ayam betutu menyesuaikan dengan pemesanan. Hal ini
5.1.8 Lokasi
Lokasi rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk sangat strategis, berada
Rai. Posisi yang strategis ini sangat menguntungkan karena sangat mudah
terjangkau dari berbagai arah. Selain itu kedekatan dengan hotel-hotel juga sangat
tersendiri karena wisatawan yang masih mempunyai waktu sebelum terbang dapat
asalnya. Hal ini diungkapkan oleh Bapak Made Mudita sebagai berikut:
Fasilitas parkir yang tidak begitu luas membuat rumah makan ini menjadi
semakin sempit. Kecilnya tempat parkir menjadikan rumah makan ayam betutu
khas Gilimanuk ini kelihata semrawut. Hal ini terjadi karena kesulitan menata
tempat parkir seperti yang terlihat pada Gambar 5.12, 4.14 dan 4,19.
82
Gambar 5.12
Areal Parkir Rumah Makan Ayam Betutu Khas gilimanuk
Pada Gambar 5.12 terlihat parkir yang tidak tertata rapi. Hal ini
disebabkan areal parkir yang tidak begitu luas. Bahkan pengunjung juga harus
memarkir kendaraannya di jalan jika areal parkir di dalam telah penuh. Areal
parkir rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk hanya dapat menampung 4
mobil kecil.
Label halal sangat mempengaruhi minat pembeli untuk makan disini. Tanpa
sertifikat halal maka pengunjung yang datang paling orang lokal dan penjualan
tidak seberapa. Jadi dengan adanya label halal maka pengunjung dapat datang dari
berbagai kalangan tidak terbatas orang lokal. Menurut Bapak Made Mudita:
Ayam tidak dipotong di Bali, ayam dipotong di Jawa Timur disebuah desa ,
sehingga ayam ini halal. Walaupun pemiliknya orang Bali bisa juga mendapatkan
sertifikat halal dan Bapak Ari (staf rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk
sertifikat halal sudah diperoleh dari MUI dan disimpan di Jalan Merdeka No 88 X
diambil gambarnya.
mempunyai persepsi yang sangat variatif. Dalam pembahasan ini akan dibahas
dilakukan melalui wawancara dengan pihak pengelola yaitu Bapak Made Mudita
dan Bapak Komang Yudha Prawira serta Bapak Wardawan dari Dinas Daerah.
tentang ayam betutu khas Gilimanuk yaitu rasa pedas. Rasa pedas yang
ditimbulkan tidak saja dari cabai, namun juga dari rempah-rempah seperti jahe,
memperkirakan seberapa pedas rasa yang ada pada ayam betutu khas Gilimanuk.
tentang pedasnya ayam betutu khas Gilimanuk. Informasi ini diperoleh dari
Selain informasi dari teman Agnes juga sudah melakukan pencarian informasi di
Juni 2011.
sanitasi dan hygiene merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk
pengunjung, semua sudah memenuhi standar. Hal ini dikatakan oleh Bapak Made
Mudita yang bertugas di dapur. Dan ditambahkan oleh I Komang Agus Yudha
Prawira, yang bertugas sebagai kasir sebagai hasil wawancara yang dilakukan
ayam betutu pada rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk di semua cabang
membeli ayam betutu khas Gilimanuk. Sudah sesuai dengan apa yang yang
dijanjikan.
bersama menyatakan hal yang sama seperti Ibu Lilis P Tyas bahwa harga
piring, penggunaan janur untuk menambah nilai seni dan estetika yang dapat
Namun pada rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk Tuban Bali, teknik
Penyajian makanan pada rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk Tuban Bali
Gambar 5.13
Penyajian Makanan Pada Rumah Makan Ayam Betutu Khas Gilimanuk
Tuban Bali (diambil tanggal 11 Juni 2011)
87
menurut Agnes, bukan masalah, karena harga sudah sesuai dengan cara
berpendapat bahwa penyajian juga sudah sangat bagus sama dengan penyajian
makanan di Jakarta.
diberikan tergantung tempat dan situasinya seperti apa. Pelayanan yang diberikan
rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk Tuban Bali, sangat sederhana, ramah
dan cekatan. Bagi para pengunjung pelayanan bukanlah prioritas utama karena
harga yang ditawarkan juga tidak mahal. Hal ini mengindikasikan bahwa pelyanan
dan harga sudah sangat sesuai. Kita tidak bisa mendapatkan pelayanan lebih jika
pesanan makanan sangat penting sifatnya. Hal ini untuk menghindari situasi tidak
menangani order sudah sangat cepat kurang dari sepuluh menit. Hal ini terjadi
karena persiapan di dapur sudah sangat baik, dan koordinasi antar pegawai juga
sudah sangat bagus. Pegawai yang ada di rumah makan ayamm betutu khas
Gilimanuk sudah sangat profesional dan manajemen sudah sangat baik. Wiwin
88
menyatakan bahwa pelayanan sudah bagus dan cepat jadi tidak usah terlalu
dibuat-buat.
merupakan hal yang perlu diperhatikan bagi pengelola usaha restoran atau rumah
makan. Kebersihan suatu tempat bisa dilihat dari bersih atau tidaknya toilet yang
terdapat tempat tersebut. Area parkir yang memadai juga sangat penting artinya
ketika calon pembeli datang tidak akan mengalami kesulitan untuk memarkir
memadai untuk ukuran rumah makan sekecil ini (wawancara tanggal 20 Juni
2011).
pemilik serta beberapa chefs), menyatakan bahwa ayam betutu khas Gilimanuk
b. Harga terjangkau
d. Kepopuleran namanya
89
kekhasan yang dimiliki menjadikan ayam betutu ini sangat digemari baik oleh
betutu juga dapat dipesan sesuai selera yang tidak menyukai rasa pedas maka
kuah yang diberikan tidak begitu banyak sehingga dapat mengurangi rasa pedas.
Dari segi harga, ayam betutu khas Gilimanuk relatif murah jadi
pengunjung merasa harga yang diberikan sudah sesuai dengan apa yang didapat.
Sedangkan kekuatan lainnya adalah ayam betutu pada rumah makan ayam betutu
khas Gilimanuk sudah mempunyai label halal jadi sangat gampang dipasarkan.
Agar lebih meyakinkan pengunjung bahwa ayam yang digunakan adalah ayam
dan wisatawan nusantara (Sunar 2011). Kepopuleran ini merupakan modal yang
yang melekat pada produk tersebut. Tidak terkecuali pengembangan ayam betutu
d. Kurang promosi
yang dimiliki ayam betutu khas Gilimanuk. Hampir semua masakan tradisional
Bali menggunakan rempah sehingga dikenal dengan spicy food. Tidak semua
dengan masakan barat, maka ayam betutu khas Gilimanuk ini sangat spicy.
Ayam betutu atau makanan tradisional Bali pada umumnya tidak tahan
lama. Begitu juga ayam betutu original yang disajikan pada rumah makan ayam
betutu khas Gilimanuk ini cuma bertahan 2 jam. Jika ada pengunjung yang
terbangnya. Promosi ayam betutu khas Gilimanuk sangat kurang. Informasi hanya
Dari hasil wawancara dengan pengunjung dan stake holder maka diperoleh
a. Teknologi informasi
semakin terkenal.
penjualan ayam betutu. Seperti yang dikatakan oleh I Komang Agus Yudha
Prawira dan Bapak Made Mudita, bahwa makanan pada hari libur nasional atau
hari libur cuti bersama ayam yang dapat dihabiskan mencapai 150 ekor
perharinya. Sedangkan pada hari biasa ayam yang dihabiskan antara 75-100 ekor.
menjadi sebuah peluang. Ancaman berasal dari luar perusahan dan yang menjadi
a. Banyaknya persaingan
b. Barang substitusi
yang tersebar diseluruh Bali, bahkan di daerah kawasan pariwisata Kuta dapat
dilihat bahwa usaha ayam betutu ini merupakan pemandangan yang biasa bagi
wisatawan. Selain itu persaingan lainnya juga dapat dilihat dari banyaknya
yang berbahan utama ayam juga sudah sangat banyak seperti KFC, Mc.D dan
strategi SWOT yang diberikan dalam bentuk gambar matrik SWOT berikut ini.
peluang)
teknologi dapat dilakukan dengan membuat web, FB atau twitter. Hal ini
dilakukan agar selain untuk promosi juga untuk memperoleh informasi tentang
harga dan pelayanan dapat dimanfaatkan sebagai media untuk memperbaiki citra
peluang)
Kelemahan yang dimiliki oleh rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk
Agar pengembangan ayam betutu dapat berjalan dengan baik maka cita rasa
yang dimiliki harus dipertahankan, sehingga kepopuleran ayam betutu dapat tetap
terjaga.
ancaman )
betutu khas Gilimanuk ini. Promosi perlu ditingkatkan baik dengan menggunakan
perubahan baik dalam bentuk, fungsi dan makna untuk tujuan wisata kuliner.
Adaptasi tersebut dari segi bentuk, fungsi dan makna yang meliputi adaptasi
Ayam betutu yang disajikan pada rumah makan ayam betutu khas
Gilimanuk sudah mengalami proses adaptasi dari segi bentuk. Bentuk awal ayam
betutu adalah satu ekor ayam utuh yang dikeluarkan isi perutnya dan diganti
dengan bumbu. Agar bumbu tidak keluar dari perut ayam maka perut ayam
dijahit. Kemudian dimasak sampai matang. Namun pada rumah makan ayam
betutu khas Gilimanuk bentuk ayamnya sudah sangat variasi. Ayam dipotong
95
menjadi empat dua paha dan dua dada. Kalau potong maka ayam akan dibagi
dua. Perubahan bentuk itu dilakukan agar lebih mudah menyajikan sesuai dengan
pesanan pengunjung. Kalau 1 ekor ayam maka ayam dibuka seperti yang terlihat
membeli tamu maka nilai religius makanan tersebut hilang. Begitu pula dengan
makna sosialnya yang tercermin dalam megibung menjadi keterikatan sosial yaitu
Ayam betutu pada rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk hanya
kebutuhan pengunjung. Tradisi megibung juga diambil pada pesanan ayam betutu
1 ekor karena bisa dibeli untuk 3-4 orang seperti yang terjadi dalam tradisi
megibung.
96
Ayam sebagai bahan utama ayam betutu khas Gilimanuk juga mengalami
adaptasi dalam bahan utamanya. Kalau aslinya ayam yang digunakan adalah ayam
menggunakan ayam ras. Selain mudah didapat ayam ras mempunyai tekstur yang
lebih lembut sehingga bumbu lebih gampang meresap ke dalam daging ayam.
gabungan berbagai bahan makanan dan menciptakan sesuatu rasa baru yang
dirasakan oleh lidah. Sedangkan aroma merupakan hasil dari uap proses
pengolahan makanan, uap ini tercipta dari bahan2 makanan yang diolah, tiap
bahan memiliki aroma yang berbeda, proses dan metode memasak juga akan
menentukan hasil dari aroma yang akan tercium. Tekstur makanan adalah hasil
atau rupa akhir dari makanan, mencakup: warna tampilan luar, warna tampilan
mengurangi rasa pedas maka kuahnya akan dikurangi pada saat menyajikannya.
Dalam Segi rasa, ayam betutu yang awalnya sangat pedas namun seiring dengan
menikmatinya. Hal ini sesuai dengan pernyataan Bapak Made Mudita yang
kombinasi panas basah dan kering seperti nasi goreng maka disini dipakai teknik
makanan dengan cara yang lebih modern dan dengan bantuan alat memasak yang
canggih. Teknik pengolahan makanan yang tepat akan berpengaruh pada kualitas
rasa dan aroma makanan. Teknik pengolahan makanan merupakan suatu cara
atau perlakuan yang diberikan kepada makanan sehingga bahan tersebut siap
meningkatkan dan memperkuat rasa dan aroma pada makanan yang dihasilkan ;
(2) agar lebih mudah dicerna, (3) membasmi bibit penyakit yang terkandung
dalam makanan.
aroma makanan yang dihasilkan, (2) agar lebih mudah dicerna, (3) membasmi
memasak. Ada beberapa teknik awal memasak ayam betutu seperti ayam
dibungkus dengan daun selama dua jam. Atau ada yang dibungkus daun kemudian
dibungkus lagi dengan upih (pelepah pinang) kemudian dipanggang dalam bara
sekam. Namun ayam betutu pada rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk
proses adaptasi yang dilakukan adalah ayam sebelum dimasak dilumuri racikan
bumbu kemudian diungkep selama satu jam jika jumlah ayam yang diungkep
sebanyak 50 ekor. Sedangkan jika jumlah ayam yang dimasak sebanyak 25 maka
dimasak selama setengah jam atau 30 menit. Adaptasi memasak ini bertujuan
untuk mengurangi jumlah waktu yang diperlukan serta tuntutan pengunjung juga.
Jika memasak dengan cara konvesional memerlukan waktu 2 jam dan daging
ayam kelihatan kecoklatan karena terlalu lama dimasak. Alasan lainya dimasak
dengan cara diungkep adalah lebih mudah dalam menyajikan sesuai dengan
keinginan pengunjung.
keinginan dan selera pengunjung. Penataan dipisahkan atau tidak dicampur seperti
makanan tradisional Bali pada umumnya. Penataan dapat dilihat pada gambar 5.1.
99
dimana masing-masing makanan di taruh pada tempat yang terpisah. Hal ini
dilakukan untuk tetap menjaga agar cita rasanya tetap terjaga seperti kuah ayam
betutu tidak bercampur dengan rasa plecing kangkung dan sambal matah, begitu
piring yang dahulu dibuat dari lidi (ingka) atau disajikan dengan menggunakan
tamas (piring yang dibuat dari daun kelapa). Sampai saat ini penyajian makanan
Bali disajikan di atas piring sebagai makanan sepinggan. Tidak ada orang yang
kebutuhannya.
Penyajian ayam betutu pada rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk
dipisahkan antar lauk dan nasinya yang ditata atau ditaruh pada piring yang
Penataan seperti ini untuk menjaga agar cita rasa dari ayam betutu
tidak berkurang, begitu juga pelecing kangkung disajikan tersendiri
agar tidak tercampur dengan rasa ayam betutu. begitu juga sambal
matahnya akan tetap mempunyai cita rasa yang asli tanpa tercampur
bumbu ayam betutu.
BAB VI
6.1 Simpulan
sebagai berikut:
betutu khas Gilimanuk dipengaruhi oleh beberapa hal seperti: (a) harga yang
relatih murah yang sesuai dengan fasilitas yang dimiliki, sesuai dengan pelayanan
yang diberikan; (b) citarasa/aroma yang khas, unsur pedas yang dominan juga bisa
menyesuaikan dengan selera pengunjung. (c) merek gambar Dolar nama tokoh
komedian tradisional Bali sebagai ciri khas pembeda dengan rumah makan ayam
betutu lainnya. (d) kemasan. makanan yang dibawa keluar rumah makan dikemas
dengan aluminium foil kemudian dibungkus dengan plastik; (e) kualitas makanan
ayam betutu khas Gilimanuk sangat menjaga kualitas; (f) pelayanan yang
diberikan pada rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk, secara umum hampir
yang ditawarkan rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk sangat variatif.
pengembangan usaha ayam betutu agar seni kuliner ini menjadi daya tarik wisata:
pedas rasa yang ada pada ayam betutu khas Gilimanuk; (b) sebelum memasak
semua bahan dicuci lebih dahulu supaya tidak menempel kotoran serta kebersihan
100
101
juga tetap dijaga; (c) harga ayam betutu khas Gilimanuk relatif murah: (d)
Penyajian makanan pada rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk Tuban sangat
sederhana: (e) pelayanan staf sudah sesuai dengan harga yang diberikan; (f)
pegawai yang ada di rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk sudah sangat
profesional sehingga manajemen sudah sangat baik; (g) areal parkir yang tidak
begitu luas, cukup menampung 4-5 kendaraan kecil dan parkir sering
disebelahnya.
meliputi sebagai makanan khas Bali, harga terjangkau, punya label halal,
(Jember), penggunaan bumbu yang kebanyakan rempah, tidak tahan lama, kurang
promosi. Dari faktor eksternal rumah makan ayam betutu khas Gilimanuk
accaman berasal dari luar perusahan dan yang menjadi ancaman pengembangan
informasi, agar ayam betutu lebih berkembang dan penjualan dapat ditingkatkan.
Strategi WO. Kelemahan yang dimiliki oleh rumah makan ayam betutu khas
produk atau mengingatkan keberadaan rumah makan ayam betutu. Strategi ST.
Agar pengembangan ayam betutu dapat berjalan dengan baik maka cita rasa yang
berkembangnya ayam betutu khas Gilimanuk ini. Promosi perlu ditingkatkan baik
pemesanannya. Kalau potong makan ayam dibagi menjadi empat dua paha dan
dua dada. Kalau potong maka ayam akan dibagi dua. Perubahan bentuk itu
Sedangkan dari segi adaptasi Fungsi dan Makna. Ayam betutu pada rumah makan
ayam betutu khas Gilimanuk hanya berfungsi sebagai pemenuhan kebutuhan akan
diambil pada pesanan ayam betutu 1 ekor karen bisa dikonsumsi untuk 3-4 orang
seperti yang terjadi dalam tradisi megibung. Adaptasi bahan makanan. Ayam
sebagai bahan utama ayam betutu khas Gilimanuk juga mengalami adaptasi dalam
bahan utamanya. Kalau aslinya ayam yang digunakan adalah ayam kampung
ayam ras. Selain mudah didapat ayam ras mempunyai tekstur yang lebih lembut
sehingga bumbu lebih gampang meresap ke dalam daging ayam. Adaptasi rasa
pada makanan memiliki pengertian sebuah reaksi kimia dari gabungan berbagai
103
bahan makanan dan menciptakan sesuatu rasa baru yang dirasakan oleh lidah.
Sedangkan aroma merupakan hasil dari uap proses pengolahan makanan, uap ini
tercipta dari bahan2 makanan yang diolah, tiap bahan memiliki aroma yang
berbeda, proses dan metode memasak juga akan menentukan hasil dari aroma
yang akan tercium. Tekstur makanan adalah hasil atau rupa akhir dari makanan,
mengalami adaptasi dalam teknik memasak. Ada beberapa teknik awal memasak
ayam betutu seperti ayam dibungkus dengan daun selama dua jam. Atau ada yang
kemudian dipanggang dalam bara sekam. Namun ayam betutu pada rumah makan
ayam betutu khas Gilimanuk proses adaptasi yang dilakukan adalah ayam
Penataan. Adaptasi penataan atau penyajian juga dilakukan agar sesuai dengan
6.2 Saran
yang diberikan sudah sesuai dengan harga yang diberikan. Walaupun demikian
Selain itu penataan meja perlu lebih dirapikan sehingga dapat menambah
beli pengunjung begitu juga dari segi rasa. Namun dari segi penyajian perlu
dilakukan adalah penambahan alas daun pada piring terutama untuk nasi karena
Label halal ternyata lebih banyak menarik minat pengunjung. Untuk itu
perlu dilakukan penelitian lanjutan sejauh mana label halal itu dapat menarik
minat pengunjung dalam membeli ayam betutu pada rumah makan ayam betutu
khas Gilimanuk.
DAFTAR PUSTAKA
...............http://caretourism.wordpress.com/2010/08/12/pengertian-dasar-
kepariwisataan/. Download 18 Mei 2011
(http://lusiangelina.wordpress.com/makanan-tradisional-bali/)
Download 18 Mei 2011
Ariani, Risa Panti. 1994. Studi Kelayakan Seni Kuliner Bali Mengenai
Hidangan Tradisional Propinsi Bali . Laporan Penelitian. Singaraja
STKIP Singaraja.
Cooper, Chris, 2005. Tourism Principles and Practise. Third edition. London.
Pitman Publishing
105
106
Sadjuni, Ni Luh Gde Sri, 2006. Ekspektasi Dan Persepsi Wisatawan Terhadap
Gastronomi Makanan Bali (Kasus : Pada Restauran Hotel Di
Kawasan Pariwisata Nusa Dua). Tesis. Universitas Udayana.
Sujatha, Ketut, 2001. Seni Kuliner Bali sebagai Aspek Kebudayaan Dalam
Menunjang Industri Pariwisata Laporan Penelitian Universitas
Udayana.
Putri, Ida Ayu Trisna Eka, Agung Sri Sulistyawati, Fanny Maharani Suarka,
dan Yuyun Indrawati. 2010. Eksistensi Dan Esensi Makanan
Tradisional Bali Sebagai Penunjang Culinary Tourism Di Kabupaten
Badung. Analisis Vol. 10 No. 1 Th. 2010, Hal. 97
Lampiran 1 : Pedoman wawancara untuk pengunjung tentang keputusan
membeli ayam betutu pada rumah makan ayam betutu khas
Gilimanuk di Tuban Bali
109
110
Daftar Pertanyaan
a. Dikukus
c. Di oven. Alasannya:
Daftar Pertanyaan
2. Apa yang menjadi kelemahan ayam betutu khas Gilimanuk sebagai daya
tarik wisata kuliner?
3. Apa yang menjadi peluang ayam betutu khas Gilimanuk sebagai daya
tarik wisata kuliner?
4. Apa yang menjadi hambatan ayam betutu khas Gilimanuk sebagai daya
tarik wisata kuliner?
111
Daftar Pertanyaan