Anda di halaman 1dari 21

PROPOSAL BUSINESS PLAN KEWIRAUSAHAAN

“KUE MANGKUK LAKU”

Disusun Guna Melengkapi Tugas Mata Kuliah Kewirausahaan

Dosen Pengampu : Dra. Hj. Yenita Morena, M.Si.

Oleh:

Dendy Witawan Putra


NIM: 1507037655

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL D3


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS RIAU
2018
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang paling diminati dan memiliki
prospek yang baik. Hal ini disebabkan peluang bisnis pada sektor makanan sangat
menggiurkan. Dapat dikatakan peluang bisnis pada sektor makanan sangat terbuka
lebar karena semua manusia pasti membutuhkan makanan. Pada era buyers
market saat ini, pengusaha dituntut untuk melakukan diferensiasi dalam bidang
usaha yang digelutinya sehingga dapat membedakan tawaran pengusaha dengan
pesaingnya. Selain itu, pengusaha juga harus meningkatkan pelayanan serta
melakukan inovasi-inovasi.
Pengusaha dituntut untuk selalu memenuhi kebutuhan dan keinginan
konsumen. Apalagi, pelaku usaha pada sektor makanan juga sangat banyak. Salah
satu makanan kegemaran masyarakat Indonesia, yaitu kue mangkuk yang pada
umumnya berbahan tebung beras dengan gula dan pewarna ini merupakan salah
satu makanan yang digemari setiap harinya oleh masyarakat Indonesia.
Oleh karena itu, dengan adanya peluang yang sangat menjanjikan ini maka kami
membuka usaha “Kue Mangkuk LAKU” yang tentunya kami melakukan
diferensiasi dalam bidang usaha kami ini agar para konsumen lebih tertarik untuk
membeli produk kami. Kue Mangkuk LAKU yang merupakan suatu produk kue
mangkuk yang unik dari kebanyakan produk kue mangkuk lainnya, karena
memiliki tampilan yang unik dan menarik dengan adanya warna, aroma, dan dan
rasa alami dari labu kuning dan ubi ungu yang terdapat pada kue mangkuk
tersebut. Penggemar jajanan di Indonesia terbilang cukup banyak. Mulai dari
anak-anak hingga orang dewasa. Pembuatan “Kue Mangkuk LAKU” yang
bersifat kreatif dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, tetapi lebih higienis,
serta akan dijual dengan harga yang sangat terjangkau, maka tentunya hal ini akan
menarik minat masyarakat untuk membelinya.
1.2. Visi dan Misi
Visi
“Menciptakan produk makanan unggulan yang berkualitas dan banyak
diminati atau disukai masyarakat dengan mengedepankan tampilan yang
unik dan menarik serta terbuat dari bahan – bahan yang berkualitas dan
bergizi.”

Misi
 Terus melakukan inovasi – inovasi agar selalu menarik minat beli
masyarakat.
 Menjaga kualitas produk agar menjadi produk yang unggul.
 Selalu membuat kesan yang baik kepada setiap pelanggan.
 Menyediakan layanan bagi konsumen yang ingin memberikan saran.

1.3. Tujuan dan Manfaat Penyususan Proposal


Adapun tujuan dan manfaat untuk menyusun proposal bisnis ini adalah sebagai
berikut:
1. Untuk memenuhi tugas akhir mata kuliah Kewirausahaan.
2. Menjadikan mahasiswa lebih kreatif dan inofatif tentang berwirausaha.
3. Melatih mahasiswa agar dapat berwirausaha dengan baik.
4. Untuk menambah pengalaman dan pengetahuan tentang berwirausaha.
5. Agar dapat belajar sendiri dan mangisi waktu luang dengan kegiatan yang
bermanfaat.
6. Untuk selalu berpikir aktif, kreatif dan inovatif serta mengasah
kemampuan mahasiswa dalam berbisnis sehingga memunculkan banyak
ide-ide baru yang dapat menjadi peluang usaha yang menguntungkan.
7. Untuk membantu berfikir kritis dan objektif atas bidang usaha yang
dijalankan.
1.4. Data Perusahaan
Nama Perusahaan : Kue Mangkuk LAKU
Bidang Usaha : Kuliner
Jenis Produk : Kue Mangkuk
Alamat Perusahaan : Jl. Kapau Sari, Tenayan Raya, Pekanbaru
Nomor Telepon : 0761-0000007
Email : mangkuaklabu_pelo@gmail.com

1.5. Data Pemilik


Nama : Dendy Witawan Putra
Jenis kelamin : Laki-laki
Tempat, Tanggal Lahir : Pekanbari, 19 Januari 1997
Alamat : Jl. Kapau Sari, Tenayan Raya, Pekanbaru
Nomor Telepon : 0761-0000007
Email : dendy.witawan@gmail.com
Peran Dalam Perusahaan :Owner

1.6. Konsep Usaha


Kue Mangkuk LAKU yang merupakan suatu produk kue mangkuk yang
unik dari kebanyakan produk kue mangkuk lainnya, karena memiliki tampilan
yang unik dan menarik dengan adanya warna alami yang terdapat pada kue
mangkuk tersebut, yaitu warna kuning, dan ungu. Warna kue mangkuk tersebut
bukan berasal dari pewarna melainkan dari ekstrak labu kuning dan ubi ungu.
Dengan warna kue mangkuk yang cantik , dengan mangkuknya yang terbuat dari
daun pisang hijau, membuat Kue Mangkuk Labu Kuning dan Ubi Ungu menjadi
daya tarik bagi konsumen untuk membelinya.
Outlet Kue Mangkuk LAKU terdapat di lokasi yang strategis yang dapat
dijangkau oleh kendaraan umum maupun kendaraan pribadi. Suasana yang
diciptakan outlet Kue Mangkuk LAKU pun juga bersih dan nyaman, sehingga
para konsumen dapat menyantap langsung produk Kue Mangkuk LAKU di outlet
dan dapat juga langsung dibawa pulang. Selain kue mangkuk dalam tampilan
yang unik dan menarik Kue Mangkuk LAKU pun terjangkau dan dapat disantap
dari usia anak – anak hingga dewasa. Kue Mangkuk LAKU bisa didapatkan juga
oleh pelanggan di luar kota Pekanbaru, karena terdapat layanan sistem pemesanan
online sehingga konsumen dari berbagai kota dapat memesan produk ini dengan
tambahan biaya pengiriman.
BAB II
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN

2.1.Aspek Pasar
2.1.1. Gambaran Umum Pasar dan Sasaran
Usaha penjualan “Kue Mangkuk LAKU” ini merupakan usaha kecil yang
dijalankan dari awal dengan membuka satu outlet yang berlokasi di rumah
pemilik. Jika usaha ini berhasil atau sukses dan dapat mencapai tujuan yang
diharapkan, maka pemilik akan memperbesar usaha ini dengan membuka
cabang-cabang.
2.1.2. Jenis Produk yang Dipasarkan
Produk yang kami pasarkan merupakan kue mangkuk yang mempunyai
tampilan yang unik yaitu warna kuning dan warna ungu dan juga memiliki
kandungan yang bergizi.
2.1.3. Target Pasar
Produk “Kue Mangkuk LAKU” ini bisa dinikmati oleh berbagai kalangan
mulai dari anak sekolah, mahasiswa, pegawai kantoran, ibu rumah tangga,
sampai dengan lansia sekalipun dapat menikmati produk ini karena
menggunakan bahan-bahan yang alami dan berkualitas.
2.1.4. Pesaing
Untuk saat ini kami mempunyai beberapa pesaing. Seperti pedagang kue
mangkuk di pinggir jalan dan kue mangkuk yang dijual di outlet – outlet.
Pengaruh pesaing terhadap penjualan Kue Mangkuk LAKU sedikit
berpengaruh karena para pesaing sudah terlebih dahulu berjualan kue
mangkuk dan juga tempat berjualannya yang cukup strategis sehingga banyak
orang yang melakukan aktifitas disekitar ditempat tersebut dan sering
membeli kue mangkuk mereka.
2.1.5. Sasaran Pembeli
Sasaran dari Kue Mangkuk LAKU ini adalah para penikmat kue manis
dari semua kalangan mulai dari anak sekolah, pegawai kantoran, mahasiswa,
ibu rumah tangga, dan lain-lain. Terutama yang sangat tertarik dengan
tampilan kue mangkuk yang unik dan kualitas kue mangkuk yang diproduksi
dengan higienis dan terbuat dari bahan – bahan yang berkualitas.
2.1.6. Differensiasi
Strategi diferensiasi yang dilakukan Kue Mangkuk LAKU adalah
diferensiasi produk yang mencakup pada tampilan yang menarik yaitu
terdapat warna unik dan kandungan gizi yang dihasilkan dari warna kue
mangkuk tersebut.
2.1.7. Strategi STP (Segmentasi ,Targeting ,Positioning)
1) Segmentation
 Demografis
Segmentasi ini dilakukan dengan membagi pasar ke dalam
kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis seperti: Usia,
jenis kelamin, besarnya keluarga, pendapatan, ras, pendidikan,
pekerjaan.
1. Umur
Produk Kue Mangkuk LAKU ini dapat dikonsumsi oleh kaum
anak-anak hingga dewasa.
2. Jenis Kelamin
Produk Kue Mangkuk LAKU dapat dikonsumsi oleh semua jenis
kelamin.
3. Pendapatan
Produk Kue Mangkuk LAKU ini dapat dibeli dengan pendapatan
konsumen, dimana pendapatan konsumen golongan menengah
keatas dan golongan menengah. Karena Produk Kue Mangkuk
LAKU memiliki harga yang terjangkau untuk golongan menengah
keatas dan golongan menengah.
4. Segmentasi Demografik Multivariasi
Produk Kue Mangkuk LAKU ini diarahkan pada segmentasi umur,
jenis kelamin dan pendapatan sehingga produk dapat secara
maksimal diterima oleh konsumen dan memberikan suatu kepuasan
konsumen .
2) Targeting
Setelah memetakan pasar, tahap targeting adalah membidik kelompok
konsumen mana yang akan kita sasar atau strategi target market. Setiap
perusahaan pasti mempunya target penjualan produksinya, dalam hal ini
target pemasaran Kue Mangkuk LAKU adalah anak – anak, remaja hingga
dewasa. Hal ini disebabkan karena produk Kue Mangkuk LAKU memiliki
tampilan yang unik dan menarik bagi anak – anak dan remaja dan juga
rasa yang lezat dan bergizi juga akan menjadi hal yang menarik bagi
konsumen dewasa.
3) Positioning
Pada posisi pasar Kue Mangkuk LAKU merupakan makanan tradisional
yang bergizi tanpa adanya bahan kimia yang berbahaya. Kami juga
berinovasi pada warna kue mangkuk yang mempunyai berbagai varian
warna dan rasa yang lezat dan memiliki kandungan yang bergizi dan
mampu memberikan kesan cantik, dan lezat agar konsumen lebih tertarik
dan juga diimbangi oleh bahan dasar yang memberikan gizi baik.

2.2. Aspek Pemasaran


2.2.1. Promosi
Promosi yang akan kami lakukan dengan menyebarkan brosur tempat-
tempat ramai dan menyebarkannya di sosial media seperti Blogger,
Facebook, Twitter, BBM, dan lain-lain. Pada bulan-bulan pertama kami
juga akan memberikan diskon maupun potongan harga kepada para
konsumen, agar para konsumen tertarik terhadap produk kami dan dapat
berkunjung kembali.
2.2.2. Pengembangan Pasar
Setelah berhasil pada usaha pertama kami akan mencoba untuk
membuka cabang “Kue Mangkuk LAKU” baik didalam kota maupun
luar kota agar nantinya para konsumen bisa lebih mengenal keunikan dan
citarasa dari “Kue Mangkuk LAKU”.
2.2.3. Pengembangan Produk
Pengembangan produk kedepan untuk produk Kue Mangkuk LAKU
ini agak sulit mengingat bahwa Model atau jenis dari makanan kue
mangkuk memiliki karakteristik tersendiri, pasar tersendiri dan
langganan atau customer tersendiri pula. Kemungkinan yang dapat
dikembangkan adalah cara penyajian ataupun cara pendistribusian ke
langganan. Kue mangkuk yang unik dan menarik pastinya akan menjadi
salah satu daya tarik bagi para konsumen.
2.2.4. Langkah-langkah Promosi
Pada permulaan kami akan mencoba memberikan potongan harga pada
konsumen dan terus mempertahankan citarasa yang kami punya tanpa
mengubahnya ke yang lebih buruk.

2.3. Analisis SWOT


1. KEKUATAN (Strength)
a. Kue Mangkuk LAKU memiliki tampilan yang unik dan menarik karena
memiliki berbagai varian warna sehingga membuat konsumen ingin
merasakan produk Kue Mangkuk LAKU.
b. Kue Mangkuk LAKU menyediakan beberapa varian warna kue mangkuk
dengan inovasi warna yang berbeda ini akan menjadi ciri khas produk Kue
Mangkuk LAKU.
c. Kue Mangkuk LAKU memiliki rasa yang lezat karena pemilihan bahan
baku yang berkualitas.
d. Harga Kue Mangkuk LAKU sangat terjangkau bagi semua kalangan.
e. Lokasi outlet yang letaknya strategis sehingga mudah dijangkau oleh
konsumen baik dengan kendaraan pribadi atau kendaraan umum.
f. Terdapat layanan sistem pemesanan online sehingga konsumen dari
berbagai kota dapat memesan produk ini dengan tambahan biaya
pengiriman.
2. KELEMAHAN (weakness)
a. Produk hanya satu jenis
Produk yang ditawarkan hanya satu jenis dari kebanyakan kue
tradisional yang ada, jika selera konsumen terus berubah, bukan tidak
mungkin produk ini akan di tinggalkan dan beralih ke produk lain yang
lebih inovatif.
b. Masa expired singkat
Kue Mangkuk LAKU mempunyai masa expired yang relatif singkat
yaitu sekitar 2 hari pada suhu kamar dan maksimum 1 minggu jika
disimpan di lemari pendingin (kulkas).

3. PELUANG (opportunities)
a. Selera
Produk Kue Mangkuk LAKU membuat kue mangkuk yang rasanya
lezat dan mempunyai berbagai varian warna, Inovasi warna ini juga
dimaksudkan untuk membidik/menarik semua segmen pasar sehingga
produk Kue Mangkuk LAKU menjadikan selera masyarakat sebagai
peluang untuk mendapatkan lebih banyak profit.
b. Persaingan
Melihat dari persaingan peluang bisnis ini akan sangat menjanjikan
sekali, hal ini karena saingan untuk usaha ini bisa dikatakan belum
banyak.

4. ANCAMAN (threats)
a. Keadaan Tempat
Karena kebanyakan produk makanan tradisional, termasuk kue
mangkuk berada di kota besar sehingga setiap tahunnya semakin
banyak pendatang di kota – kota tersebut sehingga akan muncul tempat
usaha kue tradisional lain di sekitar lingkungan toko, hal ini membuat
bisnis ini mempunyai prospek yang kurang baik.
b. Akan banyak pihak lain yang akan meniru usaha Kue Mangkuk LAKU
ini, terutama keunikan dan produknya hal ini tentu akan membuat
saingan yang baru bagi kita.
c. Adanya pedagang – pedagang asongan atau tradisional yang ada di
masyarakat dan berkeliling menjajakan dagangan kue magkok mereka
dengan harga yang lebih terjangkau.

2.4. Analisa 4P
a. Produk (Product)
Produk Kue Mangkuk LAKU merupakan makanan tradisional yang dapat
mengenyangkan pelanggan. Disamping itu makanan ini tidak
menggunakan bahan pengawet dan aman dikonsumsi. Untuk menarik
minat pelanggan, produk makanan Kue Mangkuk LAKU dikemas dan
disajikan menarik, praktis, dan siap dimakan.

b. Harga Jual (Price)


Harga jual produk Kue Mangkuk LAKU disesuaikan dengan harga para
pesaing yakni seharga Rp. 20.000,00 untuk setiap porsi. Satu porsi yang
berisi 20 pcs campuran kue mangkuk labu dan kue mangkuk ubi ungu.
Dengan tampilan menarik serta rasa yang lezat dan bergizi, Kue Mangkuk
LAKU ini dapat menarik minat para konsumen dan juga kaya akan protein
serta sebagai makanan penunda lapar. Tetapi, jika pelanggan tidak tertarik
untuk membeli 1 paket sekaligus yang kita sediakan, maka pelanggan
dapat membeli satuan yaitu seharga Rp. 1.000,00 per pcs nya.

c. Promosi (Promotion)
Promosi Kue Mangkuk LAKU dilakukan dengan memberikan discount
untuk pembelian dalam satu bulan pertama. Promosi yang akan kami
lakukan dengan menyebarkan brosur tempat-tempat ramai dan
menyebarkannya di sosial media seperti Blogger, Facebook, Twitter,
BBM, dan lain-lain. Pada bulan-bulan pertama kami juga akan
memberikan diskon maupun potongan harga kepada para konsumen, agar
para konsumen tertarik terhadap produk kami dan dapat berkunjung
kembali.

d. Sistem Pemasaran dan Distribusi (Place)


Tempat yang kami gunakan dalam usaha ini adalah tempat tinggal pemilik
yang berlokasi strategis di pinggir jalan raya dan dapat diakses oleh
kendaraan pribadi maupun umum.

2.5.Distribusi
Tempat penjualan produk Kue Mangkuk LAKU berada di tempat yang
strategis, dengan Traffic yang padat dan Jumlah Populasi orang di sekitar tempat
penjualan padat. Dengan tempat yang cukup strategis akan sedikit banyak
menimbulkan Efek Buying Signal, Orang yang tadinya belum tahu keberadaan
Produk kita akan dengan segera tahu, dengan demikian Faktor Manusia yang
biasanya suka mencoba coba hal hal baru akan timbul.
BAB III
ASPEK PRODUKSI

3.1. Deskripsi Produk


Kue Mangkuk LAKU merupakan suatu produk siomay yang memiliki
tampilan yang unik dan menarik dengan adanya berbagai varian warna yang
terdapat pada kue mangkuk tersebut. Warna kue mangkuk tersebut bukan berasal
dari pewarna melainkan dari ekstrak labu kuning dan ubi ungu. Dengan warna kue
mangkuk yang cantik dan dengan mangkuknya dari daun pisang hijau. Ada
berbagai macam kue mangkuk dengan warna yang berbeda-beda. Yaitu warna kue
mangkuk kuning yang terbuat dari buah labu kuning dan warna kue mangkuk
ungu yang terbuat dari ubi ungu. Kandungan gizi yang terdapat di buah labu
kuning dan ubi ungu yang kaya akan karbohidrat dan vitamin A yang bermanfaat
untuk menunda lapar dan untuk menjaga kesehatan mata.

3.2. Jenis Produk


Jenis produk yang ada pada “Kue Mangkuk LAKU” terdiri dari satu paket
yang terdiri dari :
 11 Kue mangkuk labu kuning
 11 Kue mangkuk ubi ungu

Jika konsumen tidak ingin memilih menu paket yang telah disediakan, maka
konsumen dapat menentukan pilihannya sendiri tetapi jumlah total kue
mangkuknya tetap 22 pcs.

3.3. Kualitas Produk


Kualitas produk yang kami berikan sangatlah berkualitas karena bahan-bahan
yang digunakan merupakan bahan-bahan alami tanpa mengandung pengawet
apapun.
3.4. Komposisi Produk
Komposisi dari Rainbow Siomay adalah :
1. Labu Kuning / Ubi Ungu
2. Gula
3. Tepung Terigu
4. Garam
5. Susu kental manis
6. Ragi Instan
7. Mentega
8. Santan
9. Telur
10. Vanile

3.5. Proses Pembuatan


Cara Membuat Kue Mangkuk LAKU :
Langkah 1.
Labu kuning atau ubi ungu dikukus terlebih dahulu sampai lunak.
Langkah 2.
Labu kuning atau ubi ungu yang telah dikukus, hancurkan labu kuning
atau ubi ungu menggunakan garpu atau sendok.
Langkah 3.
Tambahkan gula, susu, mentega, ragi instan, vanile, dan garam sesuai
takaran. Lalu aduk sampai rata.
Langkah 4.
Perlahan ditambahkan tepung terigu dan santan secara bergantian.
Kemudian menambahkan telur dan aduk sampi rata.
Langkah 5.
Diamkan adonan selama lebih kurang 1 jam agar adonan mengembang.
Langkah 6.
Siapkan daun pisang hijau lalu bentuk seperti corong kecil untuk membuat
mangkuknya kue mangkuk LAKU.
Langkah 7.
Tuangkan adonan yg telah mengembang ke dalam mangkuk daun pisang
lalu kukus sampai matang. Angkat dan sajikan.

3.6. Pengemasan Produk

Kue mangkuk yang telah jadi dan dikukus akan dikemas dengan kemasan tempat
kue dari plastik. Kemudian disusun dan dimasukkan ke tempat kue untuk
pengemasan.
BAB IV
ASPEK KEUANGAN

4.1. Kebutuhan Modal Awal Untuk Memulai Usaha


Kebutuhan modal awal untuk memulai usaha adalah sebesar Rp.
4.064.000,-. Dana tersebut dialokasikan untuk kebutuhan pengeluaran awal
produksi. Berikut ini adalah rincian kebutuhan awal yang dibutuhkan untuk
menjalankan usaha pada awal produksi.

a. Investasi
Harga Total Umur
Jumlah Penyusutan/
No Komponen per Unit Biaya Ekonomis
(unit) Tahun (Rp)
(Rp) (Rp) (Tahun)
1 Gerobak/Etalase 1 1.500.000 1.500.000 3 500.000
2 Kompor Gas 1 150.000 150.000 3 50.000
3 Tabung Gas 3Kg 1 120.000 120.000 3 40.000
4 Dandang 1 180.000 180.000 2 60.000
5 Baskom 2 12.000 24.000 3 8.000
6 Panci 1 60.000 60.000 3 20.000
7 Pisau 2 50.000 100.000 3 50.000
8 Sendok 1 25.000 25.000 2 12.500
9 Talenan 2 5.000 10.000 1 10.000
10 Hekter 1 10.000 10.000 1 10.000
Total Biaya (Rp) 2.179.000 760.500

Biaya Investasi per hari


= Biaya penyusutan / 330 hari
= Rp. 760.500 / 330 hari
= Rp. 2.305 / hari
= Rp. 2.400 / hari
b. Bahan Baku Untuk Produksi
1. Kue Mangkuk Labu Kuning
Total Harga Total harga per
No Bahan Utama Jumlah
Produksi Tahunan
1 Labu Kuning 1 kg Rp 2.000 Rp 660.000
2 Tepung Terigu 600 gr Rp 4.800 Rp 1.584.000
3 Gula 600 gr Rp 7.200 Rp 2.376.000
4 Mentega 50 gr Rp 1.500 Rp 495.000
5 Susu Kental Manis 1 saset Rp 2.000 Rp 660.000
6 Santan 500 gr Rp 6.000 Rp 1.980.000
7 Telur 1 btr Rp 1.500 Rp 495.000
8 Vanile 1 saset Rp 250 Rp 82.500
9 Garam -
10 Ragi Instan 1,5 sdt Rp 400 Rp 132.000
JUMLAH BIAYA Rp 25.650 Rp 8.464.500

2. Kue Mangkuk Ubi Ungu


Total Harga Total harga
No Bahan Utama Jumlah
Produksi per Tahunan
1 Ubi Ungu 1 kg Rp 5.000 Rp 1.650.000
2 Tepung Terigu 600 gr Rp 4.800 Rp 1.584.000
3 Gula 600 gr Rp 7.200 Rp 2.376.000
4 Mentega 50 gr Rp 1.500 Rp 495.000
5 Susu Kental Manis 1 saset Rp 2.000 Rp 660.000
6 Santan 500 gr Rp 6.000 Rp 1.980.000
7 Telur 1 btr Rp 1.500 Rp 495.000
8 Vanile 1 saset Rp 250 Rp 82.500
9 Garam -
10 Ragi Instan 1,5 sdt Rp 400 Rp 132.000
JUMLAH BIAYA Rp 28.650 Rp 9.454.500
*1 tahun kerja = 330 hari
3. Bahan Pelengkap
Bahan Total harga Total biaya per
Jumlah
Pelengkap produksi tahun
Kantong Kresek 2 bks Rp 28.000 Rp 9.420.000
Anak Hekter 1 kotak Rp 3.000 Rp 990.000
Tempat Kue 7 Rp 3.500 Rp 16.500.000
JUMLAH BIAYA Rp 81.000 Rp 26.730.000

Total biaya bahan baku untuk setiap produksi adalah Rp. 67.800,00
Total kue mangkuk labu kuning dan kue mangkuk ubi ungu untuk setiap produksi
adalah 140 buah kue.

c. Biaya Tenaga Kerja


= 23% X Total biaya bahan baku setiap produksi
= 24% X Rp. 67.800,00
= Rp. 16.272 / hari
= Rp. 16.300 / hari

d. Biaya Operasional
= 20% X Total biaya bahan baku setiap produksi
= 20% X Rp. 67.800,00
= Rp. 13.560 / hari
= Rp. 13.600 / hari

e. Biaya Resiko
= 10% X Total biaya bahan baku setiap produksi
= 10% X Rp. 67.800,00
= Rp. 6.780 / hari
= Rp. 6.800 / hari
f. Untung
= 50% X Total biaya bahan baku setiap produksi
= 50% X Rp. 67.800,00
= Rp. 33.900 / hari
= Rp. 33.900 X 330 hari
= Rp. 11.187.000 / tahun

g. Harga Jual Per Unit


= (Biaya Investasi + Biaya Bahan Baku + Biaya Tenaga Kerja + Biaya
Operasional + Biaya Resiko + Untung) / 140 pcs kue
= ( Rp. 2.400 + Rp. 67.800 + Rp. 16.300 + Rp. 13.600 + Rp. 6.800 +
Rp. 33.900 ) / 140
= Rp. 1.004 / pcs
= Rp. 1.000 / pcs
= Rp. 1.000 / pcs X 140 pcs/hari X 330 hari
= Rp 42.200.000/tahun
BAB V
ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN

5.1. Resiko/Hambatan
Selain memiliki peluang usaha, kami juga memiliki resiko yang harus
dihadapi dan dicari solusinya. Beberapa resiko yang mungkin akan kami hadapi
diantaranya adalah:
a. Persaingan
Seiring perkembangan zaman, semakin banyak makanan yang dikreasikan dan
dimodifikasi dari aslinya sehingga banyak konsumen juga akan melirik produk –
produk seperti itu.
b. Daya Tahan Produk
Produk Kue Mangkuk LAKU tidak bersifat tahan lama, produk ini hanya
bertahan 2 hari hari di suhu ruang dan tujuh hari didalam kulkas. Produk yang
kami hasilkan ini tidak menggunakan bahan pengawet maka dari itu tidak
memiliki ketahanan yang cukup lama.

5.2. Tindakan Alternatif


Tindakan yang akan kami lakukan untuk mengatasi resiko dan hambatan
tersebut adalah sebagai berikut:
a. Persaingan
Usaha yang kami lakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan
melakukan promosi produk secara berkesinambungan serta membuat produk
dengan tampilan menarik dengan berbagai warna sesuai dengan selera konsumen
yang diminati pada saat ini.
b. Daya Tahan Produk
Upaya untuk mengatasi hal tersebut adalah bisa memperkirakan berapa jumlah
penjualan setiap harinya sehingga produk bisa habis setiap harinya.
BAB VI
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Usaha Kue Mangkuk LAKU ini termasuk usaha yang cukup menjanjikan karena
memiliki peluang memperoleh keuntungan yang cukup tinggi karena menjadi
sasaran penjualan yang belum banyak menjual Kue Mangkuk dengan rasa dan
warna yang menarik. Diharapkan bisnis ini bisa bersaing dengan makanan lain
dan menjadi suatu trend di masyarakat, selain terjangkau harga produknya serta
menjadi makanan yang sehat bagi masyarakat.
6.2. Saran
Dari proposal bisnis ini diharapkan usaha ini dapat berjalan lancar, sesuai yang
diharapkan dan banyak diminati konsumen. Saran dari saya yaitu dalam berbisnis
apapun kita harus mempunyai kreatifitas yang tinggi, sehingga para konsumen
tidak bosan atau jenuh untuk memakan atau memakai produk yang kita buat.
Dalam berbisnis pembuatan siomay ini kita harus mempunyai konsep untuk
menarik para konsumen, sehingga banyak konsumen yang mau membeli produk
kita, kita juga harus memperhatikan minat masyarakat untuk pengembangan
produk kita, dan juga kita harus mengingat bahwa pembeli adalah raja sehingga
kita harus ramah pada setiap konsumen atau pembeli.

Anda mungkin juga menyukai