NOVEMBER 2019
Ringkasan Eksekutif
Indonesia merupakan negara yang kaya akan kulinernya. Industri kuliner di Indonesia
merupakan sektor yang strategis bagi perkembangan ekonomi Indonesia. Kuliner bukan lagi
produk konsumsi untuk memenuhi kebutuhan biologis manusia semata, saat ini menjadi sebuah
gaya hidup baru di kalangan masyarakat. Pertumbuhan kuliner sangat berkembang pesat,
semakin diminati oleh masyarakat, semakin kreatif, dan inovatif.
Disetiap daerah di Indonesia mempunyai kuliner khas nya masing-masing. Saya mencoba
memperkenalkan salah satu makanan dari darah Bandung, yang mungkin bagi sebagian orang di
daerah Sumatera Utara khususnya kota Pematangsiantar masih asing dengan nama, bentuk, dan
rasanya.
Seblak merupakan makanan khas dari bandung yang berbahan dasar kerupuk yang di
rebus. Cita rasanya yg nikmak, pedas dan tentunya dapat mengenyangkan perut ini diharapkan
dapat disukai oleh masyarakat sekitar. Selain itu SeblakABG tersedia dengan berbagai topping
yang bisa kalian nikmati. Dengan porsi yang banyak, rempah yang berasa, topping yang
melimpah, serta rasa pedas yang nikmat siap membuat lidah kalian bergoyang.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Semakin meningkatnya kebutuhan masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya terutama
dalam kebutuhan pangan, maka semakin meningkatnya pula keanekaragaman
kebutuhan masyarakat terutama dalam hal makanan. Di Indonesia mempunyai banyak sekali
keanekaragaman makanan, dan setiap daerah mempunyai karakteristik tersendiri, dilihat dari
sosial budaya, tingkah laku atau dari segi kebiasaan. Semua itu dipengaruhi oleh
keadaan lingkungan tempat tinggal, iklim atau tingkat penghasilan yang berbeda – beda.
Masyarakat Indonesia semakin kreatif dan inovatif dalam membuat resep baru untuk
meningkatkan kebutuhan pangan mereka sehari – hari, mereka juga kreatif dalam membuat
jajanan dari berbagai daerah. Dalam hal ini saya akan membuat jajanan khas Bandung yang
sudah tidak asing lagi didengar yaitu “Seblak”, dikarenkan masyarakat SumateraUtara yang
mayoritas menyukai jajanan atau makanan dengan rasa pedas maka menu ini bisa menjadi
makanan favorit dari kita yg pecinta pedas. Selain rasanya yang enak dan pedas harganya pun
relatif murah terjangkau oleh semua kalangan dan bahannya pun mudah didapat serta cara
pembuatannya juga cukup mudah.
ANALISIS PRODUK
Produk yang dijual haruslah memiliki kualitas yang baik.”SEBLAK ABG” tersebut dari
bahan yang berkualitas serta diperhatikan mutu manfaat dari produk tersebut.Produk ini memiliki
banyak pilihan topping dan tingkat kepedasan yang bias di request.
A. Segmen Pasar
Sasaran saya yang akan menjadi konsumen adalah seluruh masyarakat Di Kota
Pematangsiantar dari segala usia. Maka dari itu, saya mulai mempromosikan produk saya
melalui sosial media seperti Instagram dan Facebook yang dapat di akses oleh semua
kalangan masyarakat. Hal ini saya lakukan untuk memberi kemudahan dalam pemesanan
serta meluaskan jangkauan promosi produk.
B. Target Pasar
Target pasar yang akan dicapai sebenarnya disemua kalangan usia, namun untuk
konsumen khusus yang paling potensial adalah kalangan anak muda. Tetapi tidak jarang
juga konsumen orang tua yang memesan Seblak ABG yang saya jual, karena jajanan
yang saya jual bukan cuma sekedar jajanan biasa, seblak ini dapat mengenyangkan perut
karena porsi yang saya berikan cukup banyak, dan dapat mengobati rasa rindu konsumen
yang asalnya dari Kota Bandung.
C. Posisi
Produk saya merupakan produk usaha rumahan dengan sistem take away. Untuk
pesaing utamanya yaitu usaha yang sejenis dilingkungan sekitar
1. Produk
Jenis produk yang akan saya jual yaitu berupa makanan yang terbuat dari berbagai
macam bahan dengan cita rasa yang beda dari produk lain yang sudah tidak asing lagi
didengar, sehingga banyak masyarakat yang ingin mencoba rasa
dari “Seblak” produk saya ini.
3. Bahan Baku
Kerupuk Udang
Minyak goring
Topping ( makaroni, mie instan, ceker,bakso,sosis,cilok)
Cabe merah
Kencur
Bawang merah
Bawang putih
Udang halus
sawi
Kecap
Telur
Garam
4. Cara Memasak
Tumis bumbu yang sudah di haluskan terlebih dahulu
Tambahkan sayur dan air secukupnya
Masukan kerupuk, dan topping sesuai pesanan
Masak hingga kerupuk menjadi lembut dan kuah mengental
Masukan telur, garam, dan kecap
Aduk hingga rata
Seblak siap dinikmati
5. Kapasitas Produk
Untuk tahap awal penggunaan bahan didapatkan melalui pembelian dipasar atau
supermarket diwilayah lingkungan sekitar tempat tinggal. Dalam hal ini saya sebagai
pelaku usaha juga melakukan pengamatan secara bertahap, karena jangka waktu
penyimpanan bahan baku terus dijaga agar mendapatkan hasil yangberkualitas . Jika
ketersediaan bahan baku topping dengan merek yang biasa saya pakai sewaktu-waktu
tidak ada maka akan diganti dengan merek lain dengan kualitas yang sama. Dalam
pengecekan kualitas bahan baku dilihat dari bentuk, bau dan ketahanan bahan baku untuk
mengetahui sampai mana kualitas bahan baku tetap terjaga.
A. Biaya Tetap
Dalam usaha Seblak ABG ini tidak ada biaya tetap karena saya sebagai pelaku usaha sendiri
merangkap juga sebagai karyawan, sehingga saya tidak memiliki kewajiban untuk membayar
gaji karyawan tersebut dan juga dalam menjalankan usaha ini saya tidak memiliki pabrik yang
besar melainkan hanya merupakan usaha rumahan.
B. Biaya Variabel
Biaya variabel dalam usaha ini adalah biaya bahan baku langsung untuk pembuatan Seblak
tersebut yang mana biaya bahan baku langsung ini akan berubah sebanding dengan makin
meningkatnya permintaan konsumen.
Bahan Baku/minggu
Kerupuk Udang 30 bks (11.000 x 30) Rp 330.000
Telur 7 ppn (36.000 x 7) Rp 256.000
Mie instan 3 dus (35.000 x 3) Rp 105.000
Minyak goreng 7 kg (11.000 x 7) Rp 77.000
Makaroni 2 bks (12.000 x 2) Rp 24.000
Ceker 3 kg (18.000 x 3) Rp 54.000
Bakso 3 bks (19.000 x 3) Rp 57.000
Sosis 2 bks (28.000 x 2) Rp 56.000
Cabe merah 7 kg (55.000 x 7) Rp 85.000
Kencur 1 kg (25.000 x 1) Rp 25.000
Bawang putih 1 kg (20.000 x 1) Rp 20.000
Udang halus 1 kg (20.000 x 1) Rp 20.000
Sawi 3 kg (10.000 x 3) Rp 30.000
Kecap 1 bks (15.000 x 1) Rp 15.000
Gas 2 Rp 34.000
Garam 2 bks ( 3.000 x 2) Rp 6.000
Total (perminggu) RP.1.195.000
Total perbulan (Rp.1.1951.000 x 4) Rp 4.780.000
Tambahan
Styrofoam 1500 (500 x 1500) Rp 750.000
Plastik kaca 2kg (25.000 x 2) Rp 50.000
Plastik kantong 4 bks (17.000 x 4) Rp 68.000
Sendok Plastik 10 bks ( 12.000 x 10) Rp 120.000
Total perbulan Rp 988.000
Biaya Operasional
Air, listrik, dan BBM Rp 300.000
Gaji karyawan/ bulan Rp 1.000.000
Total Rp. 1.300.000
Harga pokok seblak ABG yakni Rp.5.499 dengan penetapan harga jual
15.000/bks. Dengan perhitungan penjualan perbulan sebagai berikut:
F. Analisa Keuntungan
Laba = Penjualan – Total Biaya Produksi
= Rp. 22.500.000 - Rp. 8.248.000
= Rp. 14.252.000/ bulan
Rp.11.155 / 15.000
= Rp.3.334.827
= Rp. 11.155
= Rp 2.480.000
Rp.15.000 – Rp.3845
= 222 Unit
Tabel Biaya
No Jenis pengeluaran Biaya
1 Peralatan penunjang dan Rp. 1.180.000
produksi
2 Bahan habis pakai Rp. 5.768.000
3 Biaya Operasional Rp. 1.300.000
Jumlah Rp. 8.248.000
ANGGARAN KAS
Uraian Biaya
Penerimaan :
Pengeluaran :
SEBLAK ABG
NERACA
Aset
Aset Lancar
Kas Rp. 8.248.000
Jumlah Aset Lancar Rp. 8.248.000
Aset Tetap
Biaya Listrik dan Air Rp. 300.000
Gaji Karyawan Rp.1.000.000
Jumlah Aset Tetap Rp. 1.300.000
Total Aset Rp. 9.548.000
SEBLAK ABG
LAPORAN LABA/RUGI
PENDAPATAN
Beban Usaha
1. Strength (Kekuatan)
Kekuatan dari produk makanan ini yaitu :
Bahan yang mudah didapat dan berkualitas
Memiliki keunikan rasa dan rasa yang lezat
Topping dan tampilan produk mengikuti zaman
2. Weakness (Kelemahan)
Kelemahan dari produk makanan ini yaitu :
Makanan berkuah seperti ini tdak tahan lama dan lebih nikmat jika dimakan
dalam keadaan hangat
Produk makanan yang mudah untuk ditiru
Harga bahan baku yang tidak stabil
3. Opportunity (Peluang)
Jenis makanan yang sangat disukai oleh masyarakat
Modal yang dibutuhkan tidak besar
Harga yang ditawarkan cukup murah dan terjangkau
4. Threath (Ancaman)
Banyaknya pesaing yang bergerak dibidang yang sama