Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL KEWIRUSAHAAN

“Kapurung”

OLEH :

SISKA AUDINA

NIM : 1621042026

PENDIDIKAN TEKNIK BANGUNAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2019/2020

1
DAFTAR ISI

Lembar Judul………………………………………………….……………………..1
Daftar Isi………………………………………………………….………………….2
Bab I Pendahuluan
1. Latar Belakang Masalah……………………………………………………. 3
2. Tujuan………………………………………………………………………. 4
Bab II Diskripsi Usaha
A. Nama Perusahaan………………………………………………..………….. 5
B. Lokasi Usaha……………………………………………………………..…..6
C. Peralatan/mesin……………………………………………………………….6
D. Recruitment…………………………………………………………………..6
E. Promotion………………………………………………………………….....6
F. Unsur pendukung yang diperlukan…………………………………………..6
G. Aspek Keuangan……………………………………………………………..9
Bab III Aspek Perencanaan Unit Usaha
A. AnalisaSWOT…………………………………………………………….….10
Bab IV Penutup
A. Kesimpulan……………………………………………………………….…11

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Menjalankan suatu usaha dibidang kuliner – dalam hal ini kuliner


makanan khas Sulawesi Selatan merupakan jenis usaha yang berkelanjutan,
dimana usaha ini dapat dijalankan oleh semua kalangan dan dapat dinikmati
semua orang. Dalam kehidupan sehari-hari, masyarakat Indonesia tidak lepas
dengan makanan pokok yang menjadi menu utama. Hal ini dapat dibuktikan
dengan menjamurnya bisnis warung makan dari mulai warung kecil-kecilan
hingga restourant dengan jenis menu yang variatif.
Usaha kuliner yang satu ini merupakan jenis usaha favorit para
pengusaha khususnya pengusaha yang berasal dari Sulawesi Selatan yang bisa
dilakukan dengan mudah dan bisa dimulai dengan modal yang tidak begitu besar.
Oleh karena itu, usaha Kapurung ini menjadi tujuan pemasaran bagi pengusaha
pemula seperti saya.
Rumah Makan Kapurung merupakan industry rumahan yang dalam
proses produksinya bisa dalam skala kecil. Kapurung sendiri adalah makanan
berkuah berbahan dasar Sagu dengan tambahan lauk pauk dan sayur mayur.
Kapurung dipercaya merupakan makanan sehat bergizi karena memiliki
komposisi sayur dan ikan yang sangat banyak. Hampir semua zat yang berguna
bagi tubuh ada di dalam olahan makanan ini. Sebab itu, inovasi dan kreatifitas
adalah acuan besar dalam menjalankan usaha rumahan ini sehingga bisa bersaing
dalam pasar yang semakin kompetitif dan dapat dinikmati masyarakat luas.

3
B.TUJUAN

Dalam melakukan usaha tentunya ada tujuan yang ingin dicapai, tujuan tersebut
adalah sebagai berikut:

 Menerapkan ilmu kewirausahaan dalam pengembangan diri.


 Meraup untung sebanyak-banyaknya tanpa mengesampingkan kualitas
terhadap produk
 Menciptakan lapangan kerja yang dapat memperlambat laju
pengangguran.
 Memenuhi keinginan masyarakat.

4
BAB II

DISKRIPSI USAHA

A. NAMA PERUSAHAAN

Salah satu yang bisa menjadi “magnet” konsumen untuk melirik produk
yang dihasilakan adalah dari segi penamaan. Maka dari itu, pengusaha pemula
haruslah cerdas dalam pemilihan nama, sehingga nama produk yang akan
dipasarkan dapat melekat diingatan masyarakat. Mengacu pada hal tersebut,
terpilihlah nama usaha untuk industri rumahan ini adalah KAPURUNG LaWA
LUWU. Alasan pemilihan nama tersebut dikarenakan Kapurung merupakan
makanan tradisional yang berasal dari daerah Luwu Palopo, Sulawesi Selatan dan
Lawa merupakan sayur bunga pisang yang dicampurkan didalam kapurung.

B. LOKASI USAHA

Lokasi pemasaran Kapurung ini masih berupa rumahan tepatnya di Bukit Baruga
Jl.Brantas II no.22, Hal ini dikarenakan kami belum menemukan lokasi yang tepat
namun karena permintaan yang cukup banyak sehingga kami masih memproduksi
nya di rumah.

C.PERALATAN

Dalam mengolah makanan khas ini, tidak diperlukan mesin apapun.


Peralatan yang dipergunakan adalah peralatan dapur pada umumnya.

5
D. RECRUITMENT

Dalam usaha ini minimal memiliki tiga orang tenaga kerja untuk
melakukan keseluruhan proses produksi, tentunya masing-masing tenaga kerja
tersebut memilki keahlian yang dapat menunjang keberlangsungan perusahaan.
Atau bisa juga mengambil tenaga kerja dari internal, misalnya sanak saudara,
tetangga, atau teman dekat.

E. PROMOTION

 Pada tahap awal promosi yang bisa dilakukan adalah secara mulut ke
mulut. Dimulai dari sanak saudara, lingkungan perumahan, tetangga
dan teman-teman kampus.
 Untuk mencakup pelanggan yang lebih luas lagi, promosi bisa juga
dilakukan dengan menawarkan ke warung makan, toko-toko kue.
 Mengandalkan media social yang ada pada saat ini sedang maraknya

F. UNSUR PENDUKUNG YANG DIPERLUKAN

1. RENCANA PRODUKSI

Produk yang akan saya pasarkan adalah makanan berat, berorientasi terhadap
keinginan konsumen.

6
Kapurung

Macam Kapurung Harga

Kapurung Ikan Rp 18.000

Kapurung ayam kampung Rp. 20.000

Dilihat dari tabel diatas, dari segi rasa memiliki dua varian rasa yang akan
mempengaruhi minat konsumen terhadap produk. Apalagi dengan rasa Ayam
kampung yang akan membuat pelanggan penasaran karena jarang sekali ada
warung makan yang menyajikan Kapurung kuah ayam kampung. Rencana
produksi dalam perharinya bisa menjual kurang lebih 40 porsi

 Berikut bahan yang dibutuhkan dalam membuat Kapurung.


a) Bahan Utama: Sagu Sulawesi
b) Sayur- sayuran :
1) Luwu (Jantung pisang)
2) Bayam
3) Kacang panjang
4) Jagung manis
5) Terong
c) Lauk
1) Ikan Mairo
2) Ayam kampung
3) Ikan teri kering

d) Bahan dan bumbu

7
1) Kacang tanah
2) Lombok
3) Tomat
4) Terasi
5) Mangga muda serut
6) Garam
7) Jeruk nipis
 Cara membuat Kapurung :
 Rebus semua sayuran hingga lunak dan tiriskan
 Buat ikan masak kuning hingga lunak kemudian pisahkan ikan
dengan kuah kuningnya. buang tulang ikan, kemudian haluskan
ikan atau ikan disuwir-suwir
 Buat bola-bola sagu : Letakkan sagu 1 gelas ke dalam wadah,
kemudian campurkan air ¼ gelas kemudian aduk-aduk terus.
Sambil mengaduk, siram sagu dengan air mendidih sampai sagu
matang atau berwarna jerhih/bening. Kemudian aduk hingga
mengental dan dibuat bola-balu sagu dengan menggunakan
sumpit dengan gerakan memutar
 Kemudian bola –bola sagu tersebut dimasukkan dalam kuah ikan
kuning.
 Sangrai ikan teri kemudian tumbuk kasar
 Sangrai kacang tanah kemudian tumbuk kasar
 Kacang tanah dan teri yang telah ditumbuk kasar dicampurkan
ke dalam kuah ikan dan sagu tadi
 Campurkan pula sayur-sayuran yang btelah direbus dan aduk
hingga merata
 Buat sambel terasi untuk menambah cita rasa pedas

8
G. ASPEK KEUANGAN

 Rencana Produksi

Jenis Produk : Kapurung

Jumlah Produksi : 40 porsi / hari

 Biaya Tetap

Peralatan : Rp 000

Bahan Baku : Rp 500.000

Jumlah Total : Rp 500.000

Modal : Rp 500.000

Keuntungan 40 % dari Modal = 40 % x 500.000

= 200.000

Modal + Keuntungan = 500.000 + 200.000

= Rp 700.000

Harga Jual = 700.000 / 40

= Rp 17.500

Digenapkan menjadi = Rp 18.000 / porsi

9
BAB III

ANALISIS SWOT

a. Strength (Kekuatan)
- Memiliki SDM dengan etos kerja yang baik
- Produk higenis dan harga ekonomis
- Inovasi rasa yang berbeda dan beraneka ragam

b. Weakness (Kelemahan)
- Harga bahan baku yang tidak stabil

c. Opportuniy (Kesempatan)
- Budaya masyarakat yang konsumtif

d. Threat (Hambatan)
- Kompetitor yang bergerak di bidang usaha yang sama

10
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kapurung adalah makanan khas dari Sulawesi Selatan tepatnya daerah


Luwu. Kapurung adalah makanan pokok yang sangat bergizi karena mengandung
Karbohidrat, Protein, Tinggi serat dan vitamin. Usaha yang akan saya mulai ini
merupakan usaha yang sangat menjanjikan karena akan menghasilkan omset yang
cukup tinggi dengan modal yang relative rendah.

Namun untuk pengusaha pemula seperti saya harus memiliki kecakapan


dibidang marketing/pemasaran dan mampu melihat peluang pemasaran agar
kedepannya produk saya mampu bersaing secara berkelanjutan dan tidak
menimbulkan kegagalan produksi ditengah jalan. Dan tentunya saya akan terus
melakukan inovasi dan mengandalkan kreatifitas untuk menciptakan varian rasa
yang baru agar konsumen tidak merasa bosan dan menjadi pelanggan yang loyal.

11

Anda mungkin juga menyukai