Anda di halaman 1dari 43

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan manajemen produksi tidak hanya menyangkut pemrosesan
(manufacturing) barang, tetapi lenih luas mencakup organisasi atau orang
yang melaksanakan kegiatan yang menunjang proses produksi. Istilah
manjemen produksi dipandang lebih luas yaitu mencakup seluruh kegiatan
dalam sistem produksi dalam perekonomian. Sistem produksi mempunyai
unsur-unsur yaitu masukan, pentransformasian dan keluaran. Produksi dan
operasi merupakan suatu sistem untuk meyediakan barang-barang dan jasajasa yang dibutuhkan dan akan dikombinasi oleh anggota masyarakat. Sistem
tersebut merupakan suatu rangkaian unsur-unsur yang saling terkait dan dan
tergantung serta saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya,
yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan bagi pelaksanaan kegiatan
bagi pencapaian suatu tujuan tertentu.
Sistem produksi dan operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur
yang

berbeda

secara

terpadu,

menyatu

dan

menyeluruh

dalam

pentransformasian masukan menjadi keluaran. Sistem produksi tidak hanya


terdapat pada industri manufaktur, tetapi juga dalam industri jasa seperti
perbankan, asuransi, pasar swalayan dan rumah sakit.Sistem produksi dan
operasi dalam industri jasa menggunakan bauran yang berbeda dari masukan
yang dipergunakan dalam industri manufaktur. Pemahaman mengenai
manajemen produksi dan operasi akan memiliki manfaat yang besar terhadap
proses produksi. Manajemen produksi dan operasi dapat mengoptimalkan
penggunaan sumber daya seperti faktor-faktor produksi, tenaga kerja, mesinmesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya dalam proses transformasi
bahan mentah dan tenaga kerja menjadi barang atau jasa. Salah satu aspek
penting dalam managemen produksi dan operasi yang biasanya melibatkan
banyak kegiatan adalah perencanaan.Dalam tahapan perencanaan diperlukan
analisis mengenai estimasi durasi suatu proyek. Realita di lapangan
menunjukkan bahwa waktu penyelesaian sebuah proyek bervariasi, akibatnya

perkiraan waktu penyelesaian suatu proyek tidak dapat dipastikan akan dapat
ditepati.
Praktikum manajemen produksi dan operasi ini dilakukan di PT
Nippon Indosari Corpindo Tbk dan PT Coca Cola Amatil Indonesia sebagai
salah satu contoh perusahaan agribisnis dan dilaksanakan pada tanggal 6
November 2014. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dan PT Coca Cola Amatil
Indonesiaini dipilih sebagai lokasi praktikum mengingat perusahaan ini
tergolong perusahaan yang mengolah dan memproduksi hasil pertanian. PT
Nippon

Indosari

Corpindo

Tbk

dan

PT

Coca

Cola

Amatil

Indonesiamerupakan contoh perusahaan yang dianggap telah berhasil


melakukan manajemen produksi dan pemasaran dengan baik, khususnya pada
pengawasan dan manajemen kualitas produksi.
B. Perumusan Masalah
Perencanaan merupakan suatu hal yang sangat penting terutama bagi
organisasi / perusahaan, yakni untuk menetapkan tujuan, apa yang akan di
raih selama periode/ waktu yang akan datang dan apa yang akan dilakukan
untuk mencapai tujuan tersebut. Tak terkecuali perencanaan tenaga kerja
(Sumber Daya Manusia) yang merupakan hubungan vital antara perencanaan
1
strategik dan manajemen SDM. Pengelolaan tenaga kerja adalah kata lain
untuk manajemen personalia, manajemen sumber daya manusia, atau
manajemen tenaga kerja
Manajemen produksi dan operasi sangat penting peranannya dalam sebuah
perusahaan, khususnya dalam Perencanaan dan Pengelolaan Tenaga Kerja.
Berdasarkan uraian tersebut dapat dirumuskan beberapa masalah sebagai
berikut :
1. Bagaimana perencanaan dan pengelolaan tenaga kerja di PT Nippon
Indosari Corpindo Tbk ?
2. Bagaimana perencanaan dan pengelolaan tenaga kerja di PT Coca Cola
Amatil Indonesia ?

C. Tujuan Praktikum

Tujuan dilakukan Praktikum Manajemen Produksi dan Operasi


dalam mengetahui manajemen kualitas perusahaan adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui perencanaan dan pengelolaan tenaga kerja di PT Nippon
Indosari Corpindo Tbk.
2. Mengetahui perencanaan dan pengelolaan tenaga kerja di PT Coca Cola
Amatil Indonesia.

II. TINJAUAN PUSTAKA


A. Manajemen Produksi dan Operasi
Manajemen produksi dan operasi dapat didefinisikan sebagai proses
yang secara kontinyu dan efektif menggunakan fungsi-fungsi manajemen untuk
mengintegrasikan berbagai sumberdaya secara efisien dalam rangka mencapai
tujuan

perusahaan.

Kegiatan

manajemen

ini

berhubungan

dengan

penciptaan/pembuatan barang dan jasa.Kegiatan seperti ini terdapat di berbagai


organisasi. Bagi suatu perusahaan manufaktur, kegiatan produksi yang
menghasilkan barang dapat jelas terlihat. Dalam hal ini, barang yang dibuat itu
berwujud, seperti televisi, kendaraan bermotor dan lain-lain.Untuk kegiatan
seperti ini digunakan istilah manajemen produksi (Husein2003).
Ciri umum dari manajemen operasi unsure utamanya adalah input,
proses transformasi, output, feedback information, dan lingkungan. Lingkungan
di sini merupakan sesuatu yang komplek dan sulit untuk dikontrol seperti :
teknologi, ekonomi, sosial, politik dan lain-lain, sehingga perlu diperhatikan
secara terus menerus leh manajer. Atas dasar unsur tersebut dapat dikatakan
bahwa manajemen operasi adalah kegiatan untuk mengolah input melalui proses
transformasi atau pengubahan atau konversi sedemikian rupa sehingga menjadi
output yang dapat berupa barang atau jasa (Yamir 2003).
Aliansi strategis dan jaringan di bidang manajemen operasi menjadi
lebih penting. Pengenalan istilah "jaringan" ke dalam manajemen rantai pasokan
(SCM) lapangan telah memperluas konsep manajemen rantai pasokan ke bidang
yang lebih strategis. Secara teori, jaringan dan aliansi dianggap kesepakatan
sukarela dan kooperatif antar perusahaan serta ditujukan untuk mencapai
keunggulan kompetitif bagi para mitra perusahaan. Dalam prakteknya,
perusahaan telah membentuk berbagai aliansi antar organisasi dalam rangka
untuk mencari keuntungan dalam pembelian, R&D, desain, produksi dan
distribusi. Dalam era dimana jaringan dan aliansi yang berlaku dalam praktek,
mengelola hubungan antar perusahaan strategis adalah tugas penting dan

tantangan bagi manajer, khususnya di bidang manajemen operasi (Tzu-Ju Ann


Peng et. al., 2010).
Dalam suatu perusahaan, sistem produksi dan operasi telah mengalami
perubahan yang drastis sejalan dengan perkembangan teknologi yang tumbuh
dengan cepat. Keadaan ini menuntut kegiatan operasi harus memperhatikan
prinsip efektivitas dan keinginan konsumen sebagai pemakai barang dan jasa.
Oleh karena itu, kebutuhan akan produksi untuk beroperasi dengan biaya yang
lebih rendah dapat meningkatkan kualitas produktivitas dan menciptakan produk
baru telah menjadi kekuatan yang mendorong teknologi untuk melakukan
berbagai terobosan baru (Edison 2009).
Manajemen Produksi terdiri dari dua kata, yaitu manajemen dan
4
produksi. Terdapat beberapa pengertian manajemen yang pada dasarnya adalah
usaha untuk mencapai tujuan yang dilakukan dengan cara mengkoordinasikan
kegiatan orang lain melalui perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan
pengawasan. Produksi yaitu penciptaan barang dan jasa. Oleh karena itu, istilah
produksi kemudian dikembangkan dengan operasi. Yang dimaksud dengan
operasi atau operations adalah kegiatan merubah masukan menjadi keluaran
sehingga lebih bermanfaat daripada bentuk aslinya. Dengan kata lain, operasi
adalah kegiatan merubah bentuk untuk menambah manfaat atau menciptakan
manfaat baru (Wahyono 2012).
B. Perencanaan dan Pengelolaan Tenaga Kerja
Perencanaan SDM adalah jumlah dari seluruh rencana yang diformulasi
untuk rekrutmen, skrinning, kompensasi, pelatihan, struktur pekerjaan, promosi
dan aturan main dari SDM perusahaan.Ia merupakan sebuah prosesuntuk
menerjemahkan rencana perusahaan dan tujuan ke dalam syarat-syarat pekerjaan,
baik kuantitatif maupun kualitatif. Hal itu dilakukan bersama dengan rencana
memenuhi persyaratan jangka pendek dan panjang melalui pemanfaatan SDM,
pengembangan SDM, pekerjaan dan rekrutmen dan penggunaan sistem informasi
(Mangkuprawira 2003).

Rencana personalia (seperti rencana yang baik lainnya) disusun di atas


premis-asumsi dasar tentang masa depan, dan tujuan peramalan adalah
mengembangkan premis dasar ini. Apabila yang anda rencanakan adalah
kebutuhan personalia, anda mungkin akan memerlukan tiga perangkat ramalan:
satu bagi kebutuhan tenaga kerja, satu bagi persediaan calon dari luar, dan satu
lagi bagi sumber calon yang tersedia di dalam perusahaan (Gary Dessler 2004).
Dalam implementasai organisasi, setelah sebelumnya dilakukan
penyesuaian atau pengintegrasian rencana, maka secara operasional perencanaan
SDM harus mampu menterjemahkan setiap program yang akan dilakukannya dan
meyakinkan bahwa semua rencana SDM tidak akan saling berbenturan dengan
perencanaan bisnis secara keseluruhan. Proses perencanaan SDM pada tingkat ini
merupakan proses memilih dan menentukan kebutuhan jeniskaryawan, baik dari
sisi kaualitas maupun kuantitasnya. Sedikitnya terdapat empat aspek dalam
perencanaan SDM masing-masing sebagai berikut:
1. Proyeksi jumlah karyawan yang dibutuhkan (forecasting of employees).
2. Identifikasi SDM yang tersedia dalam organisasi (human resource audit).
3. Analisis keseimbangan penawaran dan permintaan (demand and suplay
analysis).
4. Program aksi (action program)
(Sunarta 2007).
Perubahan-perubahan yang mendasar dalam lingkungan bisnis telah
menyebabkan pergeseran dalam urutan pentingnya manajemen sumber daya
manusia dan fungsi sumber daya manusia. Departemen sumber daya manusia
diberi kesempatan mengambil peran penting dalam tim manajemen. Hal ini
terjadi karena fungsi sumber daya manusia sedang berubah menjadi fungsi
manajemen yang penting. Menurut pendapat para peneliti dan teoretisi, aset
sumber daya manusia dapat menjadi sumber keunggulan kompetitif yang
berkelajutan karena aset-aset manusia tersebut mempunyai pengetahuan dan
kompleksitas sosial yang sulit ditiru oleh para pesaing. Praktik-praktik
manajemen sumber daya manusia yang diperkirakan dapat menjadi sumber

keunggulan kompetitif yang berkelajutan adalah kepastian kerja, selektivitas


dalam rekrutmen, upah tinggi, upah insentif, kepemilikan karyawan, pembagian
informasi, keterlibatan dan pemberdayaan, tim-tim yang diatur sendiri, pelatihan
dan pengembangan ketrampilan, penggunaan dan pelatihan silang, kesamaan
semua orang, upah/gaji tidak jauh selisihnya, serta kenaikan pangkat bagi orang
dalam (Ellitan 2002).
Perencanaan sumber daya manusia berkaitan dengan penentuan
kebutuhan akan tenaga kerja di masa depan dalam artian jumlah dan
kualifikasinya untuk berbagai jabatan dan menyelenggarakan berbagai aktivitas
baru kelak agar organisasi memperoleh tenaga kerja yang benar-benar sesuai
dengan kebutuhan perusahaan, titik tolak yang harus digunakan manajemen
adalah (1) Tujuan dan sasaran strategis yang ingin dicapai pasti melahirkan
berbagai tuntutan baru, (2) Para karyawan harus dipersiapkan bukan hanya untuk
lebih mampu melakukan tugas sekarang melainkan siap menghadapi tuntutan
tugasnya yang baru di masa depan, (3) ada kemungkinan manajemen harus
mengkaji ulang kebijaksanaannya tentang pencarian tenaga kerja baru antara lain
dengan membuka lateral entry points yang baru. Hal ini berarti kejelasan
kebijaksanaan perusahaan untuk mengisi kekosongan jabatan tertentu. Pada
umumnya memang diakui bahwa kebijaksanaan terbaik untuk kepentingan
tersebut ialah promosi dari dalam karena nilai motivasionalnya yang sangat
tinggi. Akan tetapi, tidak mustahil tenaga kerja yang sudah ada mungkin tidak
memenuhi persyaratan pengetahuan, keterampilan, pengalaman, bakat untuk
jabatan yang dimaksud. Berarti bagi perusahaan terbuka opsi untuk mencari
tenaga kerja baru yang langsung dapat ditempatkan untuk mengisi lowongan
tersebut (Kartika 2011).
III. HASIL PRAKTIKUM DAN PEMBAHASAN
A. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
1. Profil Perusahaan

a. Kondisi Umum PT Nippon Indosari Corpindo Tbk


PT Nippon Indosari Corpindo Tbk adalah sebuah perusahaan roti
dengan merek Sari Roti, yang berdiri pada tahun 1995 di Kawasan Industri
Jababeka, Cikarang.Untuk memenuhi permintaan konsumen yang terus
meningkat, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mengembangkan usahanya
dengan mendirikan pabrik di Pasuruan pada tahun 2005. Pesatnya
peningkatan jumlah produksi di pabrik Kawasan Jababeka membuat PT
Nippon Indosari Corpindo Tbk kembali membangun pabrik Sari Roti pada
tahun 2008 yang juga berlokasi di Kawasan Industri Jababeka Cikarang.
Kemudian disusul dengan pembangunan pabrik di Semarang dan Medan
pada tahun 2011. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk telah secara resmi
mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dan menjual kepada publik
pada tahun 2010.
Berbagai varian roti Sari Roti dengan bermacam rasa yang terdiri
dari Roti Tawar, Roti Manis Isi, Roti Krim, Roti Sobek, Roti Burger &
Plain Roll, Chiffon Cake diproduksi di pabrik Sari Roti dengan
menggunakan teknologi terbaik dan modern dengan mengedepankan
prinsip 3H, yaitu Halal, Hygienic, Healthy. Sebagai bukti komitmen
terhadap prinsip 3H dalam menyediakan produk-produk yang berkualitas
dan aman, PT Nippon Indosari Corpindo Tbkpada tahun 2006 telah
mendapatkan sertifikat HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point)
yaitu sertifikat jaminan keamanan pangan.PT Nippon Indosari Corpindo
Tbkjuga memiliki unit pengembangan produk untuk menghasilkan produk
sesuai dengan keinginan masyarakat. Sebagai produsen roti terbesar di
Indonesia, dengan kiprahnya yang sudah berjalan selama 17 tahun, PT
Nippon Indosari Corpindo Tbk telah mendapatkan banyak penghargaan
untuk brand Sari Roti, diantaranya
Top Brand dan Top Brand for Kids sejak
8
2009 hingga sekarang, Marketing Award 2010, Original Brand 2010,
Investor Award 2012, hingga penghargaan dari Forbes Asia.

b. Kondisi Wilayah PT Nippon Indosari CorpindoTbk


Pada 1995 berdiri sebagai sebuah perusahaan Penanaman Modal
Asing dengan nama PT. Nippon Indosari Corpindo Tbk. Pada tahun 2001
Meningkatkan kapasitas produksi dengan menambahkan dua lini mesin
(roti tawar dan roti manis). Pada tahun 2005 perseroan membuka pabrik
kedua di Pasuruan, Jawa Timur. Pada tahun 2008 perseroan membuka
pabrik ketiga di Cikarang, Jawa Barat Pada tahun 2010 perseroan
melakukan Penawaran Umum Saham Perdana pada tanggal 28 Juni 2010 di
Bursa Efek Indonesia dengan kode emiten ROTI. Pada tahun 2011
Perseroan membangun tiga pabrik di Semarang (Jawa Tengah), Medan
(Sumatera Utara) dan Cikarang Barat (Jawa Barat). Pada tahun 2012
Perseroan membangun dua pabrik baru di Palembang (Sumatera Selatan)
dan Makassar (Sulawesi Selatan), serta menambahkan masing-masing satu
lini mesin pada tiga pabrik yang telah ada di Pasuruan, Semarang dan
Medan.
c. Sejarah PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk berdiri pada tahun 1995, dan
memulai kegiatan pemasarannya pada September 1996. Awal berdirinya,
Perusahaan hanya memiliki pabrik di Kawasan Industri Jababeka-Cikarang,
Jawa Barat dengan kapasitas produksi sebanyak 2 line. Pada Tahun 2002,
mengantisipasi permintaan konsumen yang semakin meningkat, PT Nippon
Indosari Corpindo Tbk menambah kapasitas produksi menjadi total 4 line.
Areal pemasaran Sari Roti saat itu meliputi: Jabodetabek, Bandung (Jawa
Barat) dan Lampung. Pada tahun 2005, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
mengembangkan usahanya di Wilayah Jawa Timur dengan mendirikan
pabrik di Daerah Pasuruan dengan kapasitas produksi sebanyak 3 line.
Dalam perkembangannya, Pabrik di Pasuruan juga melayani pemasaran di
wilayah Jogja, dan Jawa tengah serta Pulau Bali.

10

Dengan semakin pesatnya pertumbuhan penjualan Sari Roti di


Wilayah Jabodetabek, tahun 2008 PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
kembali membangun pabrik yang ke-3 yang juga berlokasi di Kawasan
Industri Jababeka Cikarang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi
sebanyak 2 line, yang kemudian di tahun 2010 mengalami ekspansi
kapasitas produksi menjadi 4 line. Seiring dengan pertumbuhan penjualan
di Jawa Tengah dan Yogyakarta, pada tahun 2011, PT Nippon Indosari
Corpindo Tbk meresmikan pabriknya di Semarang dengan kapasitas
produksi sebanyak 2 line, yang wilayah pemasarannya meliputi kedua
wilayah tersebut. Atas permintaan masyarakat Indonesia, terutama di Pulau
Sumatera, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk kembali membangun
pabriknya di Kota Medan yang diresmikan pada April 2011; dengan
kapasitas produksi sebanyak 2 line. PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
menambah pabrik di Kawasan Industri MM 2100 Cibitung yang memiliki
kapasitas ganda. Selanjutnya, pabrik di Palembang dan Makassar juga akan
mulai beroperasi di tahun 2012.
d. Visi dan Misi PT Nippon Indosari CorpindoTbk
Visi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk yaitu menjadi perusahaan
roti terbesar di Indonesia dengan menghasilkan dan mendistribusikan
produk produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau bagi
rakyat Indonesia. Visi tersebut menjelaskan betapa perusahaan memiliki
orientasi ke depan yang sangat tinggi, sehingga dengan begitu perusahaan
akan selalu memperhatikan segala hal atau aspek yang ada dalam
perusahaan. Visi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk juga menunjukkan
betapa mereka tetap berorientasi pada kepuasaan pelanggan, yaitu
memperhatikan tingkat kemampuan daya beli dari masyarakat. Misi dari
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk yaitu membantu meningkatkan kualitas
hidup bangsa Indonesia dengan memproduksi dan mendistribusikan
makanan yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman bagi pelanggan. Misi

11

tersebut menunjukkan bahwa PT Nippon Indosari Corpindo Tbk sangat


mengutamakan kualitas, sehingga nantinya produk tetap terjaga mutunya
dan aman bagi para pelanggan. Misi yang dimiliki PT Nippon Indosari
Corpindo Tbk memang sangat mengutamakan kepuasan dari konsumennya,
bahkan mereka ikut serta berperan dalam rangka peningkatan kualitas
hidup bangsa Indonesia.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mempunyai tanggung jawab
untuk menerapkan suatu kebijakan mutu yang menjadi kebijakan
perusahaan. Perusahaan mengikrarkan bersama untuk dapat dipahami,
diterapkan, dan dipelihara oleh seluruh karyawan, yang merupakan suatu
gagasan untuk menghasilkan produk yang bermutu sesuai dengan harapan
serta kebutuhan pelanggan. Perusahaan senantiasa menghasilkan produk
yang bermutu tinggi, sehat, halal, dan aman untuk dikonsumsi dalam
rangka pencapaian visi dan misi perusahaan melalui penerapan Good
Manufacturing

Practices (GMP),

Sanitation

Standard

Operating

Procedures (SSOP), Hazard Analysis and Critical Control Point (HACCP),


dan Sistem Jaminan Halal (SJH) sehingga dapat memberikan kepuasan
kepada pelanggan. Menggalang partisipasi aktif dan positif seluruh
karyawan dalam rangka memelihara, mengembangkan, dan meningkatkan
mutu kerja secara berkelanjutan.Di dalam melaksanakan GMP, SSOP, dan
HACCP, PT Nippon Indosari Corpindo Tbk mengacu pada beberapa
pedoman atau regulasi teknis yang dikeluarkan oleh lembaga yang
berwenang.

e. Proses Produksi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk


Proses produksi yang terjadi pada PT Nippon Indosari Corpindo
Tbk meliputi tahap. Tahapan tersebut antaralain adalah sebagai berikut:

12

1) Tahap persiapan
Untuk menghasilkan produk yang berkualitas, salah satu faktor
yang sangat berperan adalah pemilihan bahan baku. Bahan baku yang
berkualitas akan memberikan hasil dengan kualitas yang cukup baik.
Dalam proses pembuatan Sari Roti, bahan baku dipilih melalui proses
seleksi yang ketat sesuai standar yang telah ditetapkan di internal
perusahaan. Bahan baku yang terpilih harus memenuhi syarat dapat
memberikan hasil berupa roti yang berkualitas, baik dari segi
penampakan, tekstur, aroma, hingga rasa. Selain itu, bahan baku yang
digunakan harus memenuhi persyaratan halal agar dapat menjamin
status kehalalan roti yang dihasilkan. Bahan baku yang dikirim oleh
Pemasok diperiksa terlebih dahulu melalui proses yang cukup ketat,
dengan tujuan agar Pemasok yang telah terpilih dapat menjaga
konsistensi kualitas dari bahan baku yang diterima. Bahan baku yang
diterima selanjutnya disimpan di gudang bahan baku sesuai dengan
persyaratan standar penyimpanan masing-masing bahan. Saat proses
pembuatan roti akan dimulai, bahan baku ditimbang sesuai dengan
standar formulasi yang telah ditetapkan. Operator yang bertugas harus
memastikan bahwa masing-masing bahan baku yang digunakan telah
ditimbang dengan benar agar dapat menjaga konsistensi kualitas roti
yang dihasilkan.
2) Tahap Pembuatan
Dalam proses pembuatan roti, dikenal beberapa metode proses
pembuatannya. Mulai dari proses yang hanya memerlukan satu kali
pencampuran seperti straight dough mixing dan no time dough mixing,
hingga proses pembuatan roti yang memerlukan dua kali proses
pencampuran seperti sponge and dough mixing. Masing-masing metode
memiliki kelebihan dan kekurangan. Dalam proses pembuatan roti, Sari
Roti menggunakan metode sponge and dough mixing. Metode ini
memiliki kekurangan berupa proses yang diperlukan memerlukan waktu

13

yang lebih lama, namun kelebihannya adalah dapat memberikan roti


dengan kualitas terbaik, baik dari segi tekstur, kelembutan, aroma, dan
rasa dari roti yang dihasilkan.
Pada proses pencampuran pertama atau sponge mixing,
sebagian bahan baku dicampurkan terlebih dahulu untuk menghasilkan
adonan biang. Bahan baku yang telah tercampur selanjutnya disimpan
pada tempat khusus untuk kemudian disimpan pada ruang fermentasi.
Pada proses fermentasi ini, ragi yang ada pada adonan akan bekerja
memecah karbohidrat yang terdapat pada tepung terigu dan beberapa
bahan lainnya menjadi alkohol dan beberapa jenis asam. Alkohol dan
asam tersebut yang akan berperan besar terhadap aroma dan rasa khas
dari adonan roti yang dihasilkan. Pada proses fermentasi ini juga
dihasilkan gas CO2 yang kemudian terperangkap di dalam adonan
sehingga volume adonan akan mengembang beberapa kali lipat dari
volume adonan awal. Proses fermentasi ini berlangsung antara 3 hingga
4 jam pada ruangan khusus yang dijaga suhu dan kelembabannya agar
proses fermentasi dapat berlangsung secara sempurna. Setelah proses
fermentasi selesai, adonan akan kembali dimasukkan ke dalam mixer
untuk dilakukan proses pencampuran bahan kedua atau dikenal sebagai
dough mixing. Pada proses ini adonan akan ditambahkan beberapa
bahan baku lainnya seperti gula, garam, susu, dan beberapa bahan
lainnya yang bertujuan untuk memberikan rasa yang khas pada masingmasing adonan roti yang dihasilkan. Pada proses pencampuran ini,
adonan yang dihasilkan harus dipastikan telah dalam kondisi kalis,
elastis, dan tidak lengket pada mesin. Kedua hal ini merupakan indikator
utama bahwa adonan roti telah cukup baik dan dapat dilanjutkan ke
proses selanjutnya. Adonan selanjutnya diistirahatkan selama beberapa
menit untuk menstabilkan suhu adonan dan untuk menjaga kualitas
adonan.Selanjutnya adonan roti dipotong sesuai dengan standar berat

14

yang telah ditetapkan untuk setiap produk menggunakan mesin


pemotong khusus (divider) dan kemudian dibulatkan secara otomatis
menggunakan rounder. Adonan yang telah dipotong dan dibulatkan
tersebut selanjutnya akan masuk ke dalam intermediate proofer. Proses
ini bertujuan agar adonan lebih relaks sehingga adonan menjadi lebih
lembut dan mudah untuk dibentuk pada proses selanjutnya.
Untuk menghasilkan adonan roti dengan ukuran pori yang
seragam, adonan dipipihkan terlebih dahulu. Pada proses ini gas yang
terdapat pada kantung udara akan dikeluarkan sehingga adonan akan
memiliki pori-pori yang halus dan seragam. Adonan selanjutnya
dibentuk sesuai dengan bentuk yang dikehendaki.Bentuk dapat berupa
bentuk bulat, oval, bentuk seperti tabung, atau bentuk-bentuk lainnya.
Khusus untuk roti manis, sebelum dibentuk biasanya adonan akan diisi
terlebih dahulu dengan isian roti. Setelah dibentuk, adonan selanjutnya
disusun pada loyang khusus. Loyang yang sudah penuh dengan adonan
selanjutnya disimpan pada rak khusus dan dimasukkan ke dalam ruang
fermentasi akhir. Proses fermentasi akhir (final proofing) ini memiliki
prinsip yang sama dengan proses fermentasi pertama, namun dilakukan
dengan waktu yang lebih singkat. Setelah adonan mengembang dan
diperoleh volume adonan yang sesuai dengan standar yang diharapkan,
adonan selanjutnya dikeluarkan dan siap untuk dipanggang. Proses
pemanggangan adonan (baking) dilakukan pada tunnel oven yang
memiliki panjang sekitar 12 meter selama 10 hingga 30 menit,
tergantung dari jenis roti yang akan dibuat, dengan suhu pemanggangan
yang dijaga ketat agar roti dapat matang dengan sempurna. Selama
proses ini, adonan akan dimatangkan baik di bagian dalam maupun
bagian luar. Pada proses ini akan diperoleh warna roti yang diharapkan.
Demikian pula dengan aroma khas roti akan muncul pada saat proses
pemanggangan berlangsung.

15

Roti yang telah matang selanjutnya akan dikeluarkan dari


loyang (depanning) dan dilakukan proses pendinginan (cooling) pada
cooling tower terlebih dahulu sebelum roti siap untuk dikemas. Proses
pendinginan ini bertujuan agar uap air yang terdapat pada roti dapat
keluar terlebih dahulu secara optimal. Apabila roti dikemas dalam
kondisi yang masih panas akan lebih berpotensi menyebabkan roti
mudah berjamur. Roti yang baru keluar dari oven juga umumnya
kondisinya masih lembek. Khusus untuk roti tawar, jika roti tersebut
langsung dipotong, maka roti akan lebih mudah rusak sehingga
bentuknya tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Setelah
mencapai suhu yang telah ditetapkan, roti selanjutnya siap untuk
dikemas. Khusus untuk roti tawar, roti akan dipotong terlebih dahulu.
Selain itu juga dilakukan proses sortir untuk memastikan bahwa roti
yang akan dikemas adalah roti yang telah memenuhi persyaratan mutu
yang ditetapkan. Pada kemasan Sari Roti selalu tercantum kode
produksi dan dilengkapi dengan tanggal baik sebelum, yang menyatakan
roti baik untuk dikonsumsi sebelum tanggal yang tertera pada
kemasan.Khusus untuk roti tawar Sari Roti, tanggal baik sebelum tertera
pada kwiklok atau penjepit kemasan roti. Roti yang telah dikemas
selanjutnya akan dilewatkan terlebih dahulu pada metal detector. Hal ini
bertujuan agar roti yang akan dijual kepada konsumen bebas dari
kontaminasi fisik dan tidak membahayakan konsumen. Proses metal
detecting ini juga merupakan salah satu bagian implementasi sistem
HACCP (Hazard Analysis and Critical Control Point) pada proses
pembuatan Sari Roti. Roti yang telah lolos dari metal detector
selanjutnya akan disusun pada krat khusus, diserahkan kepada gudang
Finished Goods dan siap untuk didistribusikan.
3) Distribusi

16

Proses pendistribusian produk Sari Rotiberlangsung selama 24


jam. Dan untuk menjamin bahwa produk yang sampai kepada konsumen
adalah produk yang fresh, Sari Roti dibuat setiap hari, sehingga setelah
Sari Roti selesai diproduksi, Sari Roti akan segera dikirimkan kepada
konsumen, baik melalui jalur traditional market maupun modern market.
Dengan 6 pabrik yang ada saat ini yang tersebar di daerah Bekasi (Jawa
Barat), Pasuruan (Jawa Timur), Semarang (Jawa Tengah), dan juga
Medan (Sumatera Utara), hingga saat ini Sari Roti akan mudah
didapatkan di wilayah Pulau Jawa, Bali, Lampung, dan Sumatera Utara.
2. Perancangan dan Pengelolaan Tenaga Kerja PT Nippon Indosari Corpindo
Tbk
Perencanaan merupakan suatu hal yang sangat penting terutama bagi
organisasi / perusahaan, yakni untuk menetapkan tujuan, apa yang akan di raih
selama periode/ waktu yang akan datang dan apa yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan tersebut. Tak terkecuali perencanaan tenaga kerja (Sumber
Daya Manusia) yang merupakan hubungan vital antara perencanaan strategik
dan manajemen SDM. Pengelolaan tenaga kerja adalah kata lain untuk
manajemen personalia, manajemen sumber daya manusia, atau manajemen
tenaga kerja (Sondang, 2005).
a. Desain PekerjaanPT Nippon Indosari Corpindo Tbk
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dalam mengelola perusahaan
dipimpin oleh 3 pemimpin yaitupresiden direktur, direktur dan direktur
operasional serta dibantu oleh beberapa manajer dan beberapa kepala
bagianyang terstrukturdengan baik. Pembagian tugas dalam struktur
organisasi dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Presiden Direktur

17

Adalah pimpinan tertinggi PT Nippon Indosari Corpindo Tbk memiliki


wewenang penuh terhadap perusahaan. Dalam pelaksanaannya, presiden
direktur dibantu oleh seorang direktur.
2) Direktur
Direktur bersama-sama dengan direktur operasional membantu presiden
direktur dan bertanggung jawab penuh atas jalannya kegiatan
operasional perusahaan.
3) Direktur Operasional
Direktur operasional bertanggung jawab atas berlangsungnya kegiatan
perusahaan sehingga tujuan dari perusahaan tercapai, yakni mencapai
prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk yang bermutu.
4) Marketing Manager
Bertanggung jawab dalam hal pemasaran produk, melakukan survey
pasar dengan melakukan penilaian terhadap competitor, menampung
keluhan konsumen yang masuk, membuat konsep awal produk-produk
pengembangan yang telah diperkirakan akan segera diluncurkan
bersama dengan bagian produk, dan melakukan perhitungan biaya
keseluruhan.
5) General Manager (GM) Finance and Accounting
Bertanggungjawab atas aliran keuangan yang dilakukan oleh PT Nippon
Indosari Corpindo Tbk termasuk pembukuannya. Departemen ini terbagi
menjadi beberapa sub bagian,yaitu :
a) Finance and Accounting Manager (FAM)
Bertanggungjawab untuk mengawasi keuangan hasil penjualan dan
juga bertugas dalam menghitung stock opname terhadap bahan
baku,biaya

pajak,

biaya

produk-produk

yang

ditolak

atau

dikembalikan, maupun biaya operasional umum. FAM Cikarang


membawahi accounting yang bertanggungjawab tehadap tagihantagihan para supplier,outlet, agen dan yang lainnya.
b) Internal Audit (IA) and System Procedur Manager
Internal Audit bertugas melakukan pemeriksaan terhadap keuangan
perusahaan dan pemeriksaan terhadap sistem perusahaan serta
bertanggung jawab kepada direktur operasional dan keputusan

18

diserahkan kepadanya. Sistem prosedur memiliki tugas membuat


sistem atau prosedur pembayaran, penagihan, dan hal-hal yang
berhubungan dengan bagian accounting serta audit yang akan
dibakukan oleh perusahaan.Bagian ini juga bertanggungjawab
melakukan audit internal semua kegiatan yang berlangsung dalam PT
Nippon Indosari Corpindo Tbk serta mengawasi prosedur SOP yang
berlaku di perusahaan.
c) Purchasing Manager
Bertanggung jawab penuh terhadap pengadaan barang-barang untuk
perusahaan,baik untuk keperluan produksi maupun untuk keperluan
perusahaan lainnya.
d) Information Technology Manager
Bertanggung jawab terhadap sistem jaringan informasi dalam PT
Nippon Indosari Corpindo Tbk, serta bertugas pula dalam hal
komputerisasi di perusahaan.
6) Product Development and Quality Assurance (PDQA) Manager
Bertanggung jawab terhadap pengembangan produk, menciptakan
produk baru, pengawasan bahan baku, pengawasan saat proses produksi,
dan pengawasan mutu produk. PDQA terbagi atas dua bagian yaitu :
a) Product Development (PD)
Bertugas
untuk
melakukan
pengembangan
produk
baru,pengembangan produk yang sudah ada dengan beberapa
alternative
b) Quality Assurance (QA)\
Bertanggung jawab atas kualitas mutu dan jaminan mutu produk
yang dihasilkan, perbaikan, dan pengontrolan ( pengawasan ) mutu
produk dengan rangkaian sistem pendukung seperti GMP (Good
Manufacturing Practices), SSOP (Sanitation Standard Operating
Procedures), HACCP (Hazard Analysis and Critical Point), dan
Sistem Jaminan Halal (SJH). Pengontrolan dilakukan dari dalam

19

yaitu dari area produksi langsung dan berdasarkan kontak keluhan


konsumen.
7) National Sales Manager
Bertanggung jawab terhadap penjualan produk, biasanya dilakukan
penetapan target jumlah penjualan yang harus dicapai.Bagian ini terbagi
menjadi beberapa sub bagian, yaitu :
a) Branch Sales Jabotabek
Bertanggung jawab terhadap pengaturan penjualan produk pada
agen- agen di daerah Jabotabek hingga Purwakarta dan Banten.
b) Branch Sales Jawa Barat
Bertanggung jawab terhadap pengaturan penjualan produk pada
agen-agen di daerah Bandung dan Cirebon.
c) Key Account
Bertanggung jawab untuk menganalisa pasar, produk-produk yang
ada di pasaran menganalisa produk pada RO (Reguler Outlet) yaitu
untuk estimasi banyaknya produk yang akan dijual, menangani
display produk yang ada di pasaran serta bertanggung jawab terhadap
pembukuan outlet-outlet baru.
8) Supply Chain Management (SCM).
Bertugas dalam hal inventori bahan baku,pendistribusian produk jadi.
Departemen ini terbagi menjadi 2 sub bagian, yaitu :
a) Production Planning and Inventory Control (PPIC)
Bertanggung jawab mengatur atau merencanakan banyaknya produk
yang akan diproduksi, menerima, dan mengeluarkan bahan baku.
Production Planning bertugas mengumpulkan data tentang estimasi
penjualan produk dalam rangka penentuan permintaan barang.
Inventory

Control

bertugas

mengatur

mengatur

pemesanan,

penerimaan, penyimpanan bahan baku serta penggunaanya dalam


produksi agar tidak terjadi penumpukan bahan baku di gudang.
b) Finished Goods (FG) and Distribution
Finished Goods bertanggung jawab terhadap barang (produk jadi)
yang akan dikirim. Distribution bertanggung jawab mengatur
pengiriman barang yang telah di kemas ke RO (Reguler Outlet),

20

distribution channel dan agen berdasarkan jumlah barang, agen atau


outlet , serta area pemasaran.
9) General Manager Plant
Bertanggung jawab terhadap kegiiatan opersional produksi roti.
Departemen ini terbagi menjadi dua sub bagian, yaitu :
a) Production Assistant Manager
Bertanggung jawab terhadap semua hal yang terkait produksi dari
tahap pencampuran hingga pengemasan, yaitu serah terima bahan
baku dari gudang bahan baku hingga pengemasan barang jadi serta
pengawasan serah terima barang jadi ke bagian finished goods.
b) Technician Assistant Manager
Bertanggung jawab terhadap pengaturan, pengawasan dan perbaikan
mesin dan peralatan yang digunakan oleh PT Nippon INdosari
Corpindo Tbk.
10) Human Resources and Development-General Affair (HRD-GA)
Manager
Bertanggung jawab terhadap hal yang berhubungan dengan hak dan
kewajiban sumber daya manusia dalam PT Nippon Indosari Corpindo
Tbk serta kegiatan operasional perusahaan secara umum. Departemen
ini terbagi menjadi dua sub bagian, yaitu :
a) HRD Head
Bertugas mengatur prihal penerimaan karyawan dan pemenuhan
kebutuhan jumlah karyawan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk,
mengatur hak dan kewajiban karyawan, fasilitas karyawan dalam
bentuk uang serta bertugas untuk menjalankan fungsi sosial
perusahaan seperti acara kunjungan pihak luar (masyarakat umum)
dan penerimaan praktek lapang atau magang.
b) General Affair (GA)
Bertanggung jawab terhadap operasional perusahaan non produksi
secara umum seperti pembayaran listrik, telepon, air, taman,
kebersihan serta fasilitas karyawan seperti baju kerja, loker, kantin,
dan lain-lain.

21

Beberapa
Komisaris
Komisi Audit

Presiden direktur
Audit
Internal
Direktur :
1. Direktur
2. Direktur
Kepatuhan
3. Direktur
Pengembangan
Produk
4. Direktur
Pembelian
5. Direktur
CEO
Independen
Manajer direksi

Sekretaris
Perusahaan hukum

Direktur
Hubungan
investor

22

Public Relation

Sistem
Distribusi

Operasi

Keuangan dan
akuntansi

Produksi

Projek
Pembangunan

Gambar 1.Bagan Susunan Jabatan di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk


b. Metode Penarikan Tenaga Kerja PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk melakukan penarikan tenaga
kerja untuk ditempatkan sebagai karyawan berdasarka tingkat pendidikan
seperti contoh karyawan dengan pendidikan SMA akan di tempatkan di
bagian produksi untuk membuat roti, mereka akan dilatih tentang
bagaimana cara membuat roti, menakar bahan baku yang akan
dicampurkan, menata hasil produksi di rak pendinginan, serta mengemas
hasil produksi dikemasan besar untuk dimasukkan ke dalam mobil
pengangkut. Penarikan tenaga kerja PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
seperti penarikan pada umumnya perusahaan, dengan membuka lowongan
pekerjaan, kemudian terdapat tes dari tes tulis, wawancara, kesehatan, dll.
Karyawan keseluruhan yang ada di PT Nippon Indosari Corpindo
Tbk berjumlah 1200 orang, Sehingga bisa terus mengoperasikan produksi
selama 24 jam, karyawan Sari Roti ditetapkan berdasarkan Hold
Employment Constant sehingga ketika demam naik atau turun perusahaan
tetap melakukan penarikan karyawan dan mempesiunkan karyawannya.
c. Upaya Peningkatan Produktifitas dan KompensasiPT Nippon Indosari
Corpindo Tbk
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk memiliki karyawan pria dan
wanita dari berbagai tingkat pendidikan mulai dari sekolah menengah atas
sampai dengan tingkat sarjana. Karyawan terdiri dari 2 yaitu :

23

1) Karyawan tetap, yaitu tenaga kerja yang bekerja secara tetap tanpa
jangka waktu kontrak
2) Karyawan tidak tetap, yaitu tenaga kerja yang bekerja dalam jangka
waktu tertentu, baik secara langsung dikontrak oleh perusahaan maupun
melalui yayasan.
Pembagian jam kerja untuk karyawan PT Nippon Indosari
Corpindo Tbk terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1) Karyawan staf waktu kerja dalam seminggu adalah lima hari kerja dari
Senin hingga Jumat. Contoh : manager fungsional, administrasi, staff
tata usaha, dll.
2) Karyawan non staf yang ditempatkan pada bagian produksi dan raw
material. Waktu kerja selama enam hari dalam seminggu dengan jumlah
jam kerja tujuh jam sehari dan waktu istirahat selama satu jam, dengan
pembagian waktu tiga shift. Contoh seperti satpam, cleaning service,
karyawan produksi harian, raw material.
Sehingga dalam PT Nippon Indosari Corpindo Tbk terjadi keseimbangan
tenaga kerja di perusahaan tersebut.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, gaji pokok yang diberikan
ditetapkan atas dasar nilai jabatan, golongan jabatan, pendidikan, keahlian,
prestasi, dan pengalaman kerja. Selain gaji pokok, semua karyawan
mendapatkan beberapa macam tunjangan. Tunjangan yang diberikan adalah
tunjangan kesehatan, tunjangan premi hadir, dan tunjangan transportasi.
Sistem penggajian dan upah lembur yang berlaku untuk karyawan bagian
produksi berdasarkan pada Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku,
dalam hal ini Upah Minimum Regional Semarang.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk menggunakan sistem SAP
dalam mengelola perencanaan kerja dan SDM mereka sehingga lebih
mudah dan efisie dibandingkan menggunakan sistem manual, mereka
menggunakan SAP untuk memantau proses bisnis dan pengambilan
keputusan untuk mengembangkan bisnisnya, selain itu perusahaan dapat

24

menghemat biaya karena waktu untuk melakukan perancangan kinerja dan


juga SDM dapat dilakukan dengan singkat.
Beberapa pelatihan yang diberikan Perseroan kepada karyawan
baik berupa pelatihan didalam maupun di luar Perseroan adalah :
1) GMP (Good Manufacturing Practice) dan SSOP (Sanitation Standard
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Operating Procedure)
Keselamatan Kerja (K3)
WIT (Work Instruction Training)
TPM (Total Productivity Maintenance)
Baking Training School
HACCP (Hazard Analytical Critical Control Point)
Training
Sosialisasi kebijakan dan SOP (Standard Operating Procedure) dari

LPPOM MUI
9) Pelatihan Pajak
Beberapa fasilitas yang didirikan oleh perusahaan untuk
meningkatkan produktivitas karyawan dan kesejahteraan tenaga kerja
dengan menyediakan fasilitas-fasilitas sebagai berikut :
1) Makan
Penyediaan makan siang gratis bagi seluruh karyawan, serta makan sore
dan malam khusus untuk karyawan shift kedua dan ketiga. Penyediaan
koperasi dalam bentuk simpan pinjam dan penjualan dengan harga
murah yang bertujuan untuk mensejahterakan dan memudahkan
karyawan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
2) Poliklinik
Fasilitas kesehatan berupa poliklinik di pabrik dan penggantian biaya
pengobatan jika berobat di luar. Pemberian jaminan sebesar 100% dari
total biaya perawatan rumah sakit yang diberikan kepada karyawan yang
bersangkutan atau kepada istri dan dua orang anak yang sah terdaftar di
perusahaan. Perusahaan memberikan bantuan untuk kelahiran bagi
karyawan wanita atau istri karyawan yang akan melahirkan. Selain itu
juga terdapat jaminan kesehatan (Jamsostek) bagi seluruh karyawan
yang meliputi jaminan kematian, jaminan kecelakaan kerja, dan jaminan
hari tua.

25

3) Cuti
Pemberian cuti tahunan kepada karyawan selama 12 hari kerja dengan
upah penuh kepada karyawan yang telah bekerja selama 12 bulan
berturut-turut. Khusus bagi karyawan wanita mendapatkan cuti hamil
tiga bulan dan cuti nikah selama dua hari.
4) Pakaian
Pemberian pakaian seragam untuk karyawan bagian produksi dan staf
sebanyak tiga stel setiap tahunnya. Untuk karyawan bagian produksi dan
PDQA

diberikan

berupa

baju

berwarna

putih,

celana

putih

panjang, hairnet, masker, sarung tangan, dan sepatu karet putih.


5) Training
Pembinaan
dan
pengembangan
karyawan
seperti
pengadaan training kepada setiap karyawan.
6) Transportasi
Fasilitas transportasi berupa bus antar jemput khusus bagi karyawan
yang tinggal di luar daerah Cikarang, yakni Bekasi dan Jakarta.
7) Tempat ibadah
Fasilitas ibadah yang disediakan berupa musholla di dalam lingkungan
perusahaan.
d. Hambatan dan Solusi Alokasi Tenaga KerjaPT Nippon Indosari Corpindo
Tbk
Karyawan keseluruhan yang ada di PT Nippon Indosari
Corpindo Tbk 1200 orang.System pengupahannya sendiri menggunakan
uang tunai.Gaji pokok yang diberikan ditetapkan atas dasar nilai jabatan,
golongan jabatan, pendidikan, keahlian, prestasi, dan pengalaman kerja.
Selain gaji pokok, semua karyawan mendapatkan beberapa macam
tunjangan.Sistem penggajian dan upah lembur yang berlaku untuk
karyawan bagian produksi berdasarkan pada Upah Minimum Regional
(UMR) yang berlaku.
Kendala yang dihadapi dalam hal alokasi tenaga kerja adalah
semakin berkurangnya jumlah pekerja.Faktornya adalah karena di sekitar
pabrik PT Nippon Indosari Corpindo Tbk ini banyak berdiri pabrik-pabrik

26

lain yang mempunyai sistem pengupahan yang lebih besar dari pada
sistem pengupahan di PT Sari roti sendiri.Sehingga banyak dari karyawan
borongan yang berpindah profesi menjadi buruh pabrik di pabrik-pabrik
baru tersebut.
B. PT Coca Cola Amatil Indonesia
1

Profil Perusahaan PT Coca Cola Amatil Indonesia


a Kondisi Umum PT Coca Cola Amatil Indonesia
PT Coca Cola Amatil Indonesia, Central Java terletak di desa
Harjosari,

Kecamatan

Bawen,

Kabupaten

Semarang,

Pabrik

dan

Kantorterletak dalam satu lokasi, yang terletak di Jalan Raya SemarangBawenKM 30, PO BOX 119 Ungaran 50501 Jawa Tengah.Berdiri di area
seluas 7 hektar, 3,2 hektar nya merupakan lokasi pabrik, kantor gudang,
dan pemasaran. Sedangkan sisanya untuk gudang dan pemasaran. PT Coca
Cola Amatil Indonesia mulai beroperasi pada 5 Desember 1979. Produkproduknya antara lain adalah Coca Cola, Sprite, Minute Maid Pulpy, Fanta,
Mineral Water bernama Bonaqa, Tie in bottle dengan label Hi-C.
Mesin-mesin yang digunakan berasal dari luar negeri. Kapasitas
produksi untuk minuman botol adalah 500 botol per menit dan ini
merupakan kapasitas maksimal. Sedangkan kemampuan memproduksi
minuman kaleng adalah 300 kaleng per menit. Kemampuan memproduksi
air mineral adalah 100 botol permenit. Kapasitas mesin dalam
memproduksi minuman dalam kaleng dan air mineral dalam botol masih
bisa ditambah. Dalam pembuatan minuman Coca Cola, PT Coca Cola
Amatil memiliki beberapa bagian atau divisi dimana bagian-bagian tersebut
melaksanakan tugasnya masing-masing dan membentuk sistem produksi.
b

Kondisi Wilayah PT Coca Cola Amatil Indonesia


Lokasi PT Coca Cola Amatil Indonesia yakni berada di kota
Ungaran yang merupakan ibu kota kabupaten Semarang, tepatnya di

27

Kelurahan Harjosari, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Perusahaan


terletak di 1100 25 23,91 Bujur Timur dan 70 12 43,63 Lintang Selatan.
Ketinggian dari lokasi pabrik 1000 mdpl. Rata-rata curah hujan di daerah
lokasi pabrik adalah 1979 ml dengan banyaknya hari hujan adalah 104 hari.
PT Coca Cola Amatil Indonesia memiliki batasan-batasan pabrik dimana
sebelah Utara adalah perusahaan lain, sebelah Selatan adalah Jalan Raya
Semarang-Salatiga, sebelah Timur adalah Pabrik PT Apac Inti, dan sebelah
Barat adalah PT. Sinar Sosro.
PT Coca Cola Bottling Indonesia Central Java, terletak diatas
tanah seluas 6 Ha di Jalan raya Semarang Bawean Km 30 PO BOX
119,Ungaran. Tepatnya di kelurahan Harjosari, Kec. Bawen, Kab.
Semarang. Pembagian tanah seluas 6 Ha meliputi 2 bagian yaitu bangunan
utama dan bangunan pendukung gedung perkantoran yaitu bangunan
kantor central marketing, bangunan kantor administrasi, bangunan
departemen operating, bangunan koperasi, terdiri dari pertokoan dan
percetakan, bangunan bahan kimia, bangunan kemasan kosong, bangunan
gudang logistic, bangunan full atau botol isi, bangunan bagian mesin,
bangunan penjagaan satpam, bangunan poliklinik,bangunan ibadah,
bangunan tempat parkir, bangunan bengkel, bangunan tempat pebolahan
limbah, bangunan kamar mandi,bangunan ruang tamu,dan bangunan
tempat istirahat dan kantin.
c

Sejarah PT Coca Cola Amatil Indonesia


Coca-Cola pertama kali diperkenalkan pada tanggal 8 Mei 1886
oleh John Styth Pemberton, seorang ahli farmasi dari Atlanta, Georgia,
Amerika Serikat. Dialah yang pertama kali mencampur sirup karamel yang
kemudian dikenal sebagai Coca-Cola. Frank M. Robinson, sahabat
sekaligus akuntan John, menyarankan nama Coca-Cola karena berpendapat
bahwa dua huruf C akan tampak menonjol untuk periklanan. Kemudian,

28

iamenciptakan nama dengan huruf-huruf miring mengalir, Spencer, dan


lahirlah logo paling terkenal di dunia.
Dr. Pemberton menjual ciptaannya dengan harga 5 sen per gelas di
apotiknya dan mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon
yang dapat ditukarkan untuk mencicipi satu minuman cuma-cuma. Pada
tahun tersebut ia menghabiskan US$46 untuk biaya periklanan. Pada tahun
1892, Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola ke Asa G. Chandler yang
kemudian mendirikan perusahaan Coca-Cola pada 1892.
Chandler piawai dalam menciptakan perhatian konsumen dengan
cara membuat berbagai macam benda-benda cinderamata berlogo CocaCola. Gaya periklanan yang inovatif, seperti desain warna-warni untuk bus,
lampu gantung hias dari kaca, serta serangkaian cinderamata seperti kipas,
tanggalan dan jam dipakai untuk memasyarakatan nama Coca-Cola dan
mendorong penjualan.
Upaya mengiklankan merek Coca-Cola ini pada mulanya tidak
mendorong penggunaan kata Coke, bahkan konsumen dianjurkan untuk
membeli Coca-Cola dengan kata-kata berikut: "Mintalah Coca-Cola sesuai
namanya secara lengkap; nama sebutan hanya akan mendorong
penggantian produk dengan kata lain". Tetapi konsumen tetap saja
menghendaki Coke, dan akhirnya pada tahun 1941, perusahaan mengikuti
selera popular pasar. Tahun itu juga, nama dagang Coke memperoleh
pengakuan periklanan yang sama dengan Coca-Cola, dan pada tahun 1945,
Coke resmi menjadi merek dagang terdaftar.
d

Visi dan MisiPT Coca Cola Amatil Indonesia


Saat ini semua pabrik Coca-Cola Amatil Indonesia di seluruh
Indonesia bertekad untukmeningkatkan nilai pemegang saham dengan
menjadiperusahaan minumannon-alkohol terdepan dalam memuaskan
konsumen dan pelanggan denganproduk dan layanan berkualitas tinggi
melalui kinerjaorang-orang yang dinamis dan berdedikasi.Sehubungan

29

dengan kemajuann di era globalisasimaka sebuah perusahaan besar perlu


memfokuskan
tergetnya

diridengan

dapat

tujuanbisnisnya

dicapaidengan

dengan

efektifitasdan

harapan

efesiensi.Agar

sasaran
dapat

memenuhi semua itu maka perlu adanya penangananpihak ketiga untuk


pengelolaan Sumber Daya Manusia.Misi Coca-Colaadalah menjadi
perusahaan air minum terkemuka di dunia dan salah satu kunciuntuk
mencapai hal ini adalah kinerja dari para karyawan.
e

Proses Produksi PT Coca Cola Amatil Indonesia


Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan Coca Cola dalam
PT Coca Cola Amatil Indonesia terdiri dari:
1

Air

Gula

Jenis gula yang digunakan adalah gula murni


3

Concentrate

Concentrate memberi rasa, warna, aroma pada produk Coca Cola


4

Carbon Dioksida (CO2)


Carbon Dioksida berfungsi untuk menyegarkan produk Coca Cola
Selain bahan baku, terdapat juga bahan-bahan penolong,

diantaranya: Kaporit, lime ( Ca(OH2), Fero Sulphate (FeSO4), Filter


Aid,Active Carbon, Sand Filter, Resin, Caostic Soda, dll.
Bagian-bagian yang membentuk proses produksi terdiri atas:
1

Bagian gudang
Di gudang bahan-bahan berkualitas terbaik yang terdiri atas gula
standart industri, air murni, carbonasi dan concentrate diseleksi.

Bagian pencampuran
Pada tahap selanjutnya adalah pembuatan syrup yang merupakan
campuran antara air gula dan concentrate. Kemudian airnya disaring
untuk mendapatkan kualitas terbaik. Para teknisi pengawasan mutu
menguji air tersebut berkali-kali sebelum digunakan untuk membuat

30

produk akhir. Setelah pencampuran tersebut kemudian ditambahkan


carbon dioksida.
3

Bagian pencucian
Dalam bagian ini botol-botol dicuci, dibilas, kemudian disterilkan
dengan disinfectan. Rangkaian botol dari gelas atau plastik PET
(Polyethelyne teraphtalate) maupun kaleng sekarang dalam jumlah
sangat besar siap untuk diisi dengan produk akhir. Botol-botol pun harus
melalui pemeriksaan yang amat teliti. Pertama-tama dicuci dan dibasuh
kemudian diperiksa secara elektronik dan manual. Barulah botol-botol
tersebut siap untuk diisi.

Bagian pengisian dan penutupan


Botol-botol yang telah bersih dan disterilkan tersebut kemudian diisi.
Botol demi botol diletakkan diatas ban berjalan agar dapat terisi secara
otomatis. Cara tersebut menjamin jumlah dalam tiap botol akurat, dan
penutupan botol secara otomatis menjamin kadar higienis yang
sempurna pula.

Bagian pengkodean
Dalam proses ini, botol-bool yang telah terisi dan sudah diperiksa
jumlah dalam tiap botol dan kadar higienis yang sempurna kemudian
diberi kode sesuai dengan tanggal, bulan, dan shift pabrik pembuatan

Pengemasan dan pengangkutan


Setelah diberi kode produksi dan label, kemudian dikemas dalam
karton-karton atau dimasukkan di dalam krat. Selanjutnya pusat
penjualan siap untuk mengirimkan produk-produk Coca Cola menuju
lebih dari 420000 gerai(outlet) yang menjual produk-produk Coca Cola
di Indonesia.
Sebagian besar produk-produk tersebut diditribusikan melalui

lebih dari 120 pusat penjualan yang tersebar di seluruh Indonesia. Produkproduk tersebut diangkut ke pusat-pusat penjualan oleh armada truk

31

berukuran besar dan kemudian didistribusikan ke pedagang-pedagang


eceran oleh kendaraan distribusi yang lebih kecil. Apabila truk-truk
penjualan ditempatkan berderet, maka akan bisa sepanjang 17 km. Hal ini
lah yang membuat perusahaan Coca Cola sebagai salah satu perusahaan
distribusi terbesar di Indonesia.
Proses produksi pembuatan produk PT Coca Cola Amatil
Indonesia, diantaranya:
1

Pengolahan air (water treatment)


Awalnya air diambil dari sumur artetis dengan kedalaman 80 meter. Air
yang diambil ditaruh dalam bak penampungan. Dari sini air dialirkan ke
suatu tangki yang disebut acelator tank. Di dalam air ini di tambah
bahan kimia yaitu kaporit, lime, dan fero sulphate sehingga terjadi
proses koagulasi. Dari acelator didapatkan air jernih yang dialirkan
untuk ditampung di dalam clear water tank. Setelah itu di saring dari
endapan kotoryang mungkin masih teriku. Setelah itu dialirkan ke
carbon filter yang didalamnya berisi active carbon. Disini air dibebaskan
dari clorin dan bau. Proses terakhir dari water softener ini adalah air
disaring melalui micron filter. Air yg sudah keluar sudah bisa di minum
tanpa direbus. Jadi hasil akhir dari proses ini adalah air memenuhi syarat
untuk diminum.

Pembuatan syrup
Mula-mula, air yang diambil dari water treatment di tampung di sebuah
tangki kemudian dicampur gula pasir sambil dipanasi, suhu pemanasan
tidak boleh lebih dari 25 derajat celcius. Setelah itu dicampur dengan
active karbon untuk menghilangkan bau dan warna, setelah itu disaring
dengan filter proses. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan bakteri. Di
dalam finish syrup tank inilah concentrate ditambahkan dan
penambahan ini sesuai dengan minuman yang akan diproduksi apakah
coca cola, sprite, fanta, atau yang lain.

32

Proses pencampuran
Pencampuran antara air dan deaerator tank dengan finish syrup ini diatur
konsentrasinya oleh flo mix dengan standar yang sudah ditentukan. Di
dalam proses mixing ini pula dilakukan proses pendinginan oleh unit
pendingin. Unit pendingin ini dihubungkan dengan Carbo Cooler tank
dan juga dihubungkan dengan deaerator tank. Sekarang minuman
mempunyai kurang lebih 5 derajat celcius dan akan dicampur dengan
CO2.

Pemurnian CO2
Carbon dioxide yang akan dipergunakan untuk bahan minuman adalah
carbon dioxide dalam bentuk cair dan dikemas dalam tabung-tabung
kecil masing-masing memuat 30 kg. Dari tangki-tangki ini CO 2 akan
dimurnikan dalam sebuah instalasi yang disebut CO2 purifier.

Pengemasan
a) Botol
Botol kosong diambil dari konsumen, dister-dister dibersihkan
melalui mesin, setelah itu di isi produk, dan proses terakhir adalah
menutup botol dengan penutup dua lapis.
b) Can/ kaleng
Kaleng yang digunakan dalam proses produksi adalah jenis beverage
can, yakni kaleng yang khusu untuk mengemas minuman. Jenis
kaleng ini pada bagian dalam dilapisi dengan coating enamel dan
tahan tekanan. Setelah itu kaleng akan menuju tempat mesin pengisi
kaleng. Sesudah diisi minuman kaleng, mesin itu akan menuju mesin
penutup kaleng yang dilengkapi dengan CO2 device yang tujuannya
untuk meniup angin yang ada diatas minuman dalam kaleng masih
terbka sesaat akan ditiup. Setelah itu masuk mesin yang kerjanya
adalah memilih kemasan yang isinya kurang atau lebih.

Perancangan dan Pengelolaan Tenaga KerjaPT Coca Cola Amatil Indonesia

33

Perancangan dan pengelolaan tenaga kerja penting bagi sebuah


perusahaan. Perancangan yang dilakukan salah satunya adalah penarikan
tenaga kerja. Penarikan (recruitment) pegawai merupakan usaha untuk
memperoleh sejumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan, terutama
yang berhubungan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja, penarikan,
seleksi, orientasi dan penempatan. Penarikan pegawai bertujuan menyediakan
pegawai yang cukup agar manajemen dapat memilih karyawan yang
memenuhi kualifikasi yang mereka perlukan (Malthis dan Jackson, 2006).
a. Desain pekerjaanPT. Coca-Cola Amatil Indonesia
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu perusahaan
besar di Indonesia dalam produk minuman ringan (softdrink).Perusahaan
ini juga memilih calon karyawan dengan kualifikasi yang kompeten,
dinamis dan berdedikasi tinggi sesuai dengan tujuan perusahaan.Desain
pekerjaan merupakan faktor yang penting dalam suatu perusahaan. Desain
pekerjaan adalah suatu alat untuk memotivasi dan memberi tantangan
kepada karyawan, atau rincian tugas dan cara pelaksanaan tugas atau
kegiatan yang mencakup siapa yang mengerjakan tugas, bagaimana tugas
itu dilaksankan, dimana tugas itu dikerjakan dan hasil apa yang diharapkan.
Secara garis besar dibawah ini akan diuraikan mengenai tugas dan
wewenang dari organisasi PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Unit Jawa
Tengah :
1. General Manager (GM)
General manager berwenang untuk menetapkan kebijakan
strategis perusahaan sebagaimana dituangkan dalam rencana jangka
panjang, rencana kerja, anggaran perusahaan, dan rencana operasional
lainnya. General manager juga memiliki tugas yang harus ia laksanakan.
Tugas-tugas GM yaitu :
a. Merencanakan, membina dan mengembangkan efektivitas dan
efisiensi organisasi perusahaan sesuai dengan kebutuhan.

34

b. Memelihara dan mengelola kekayaan perusahaan berdasarkan


prinsip, peraturan, dan ketentuan yang berlaku.
2. Technical Operational Manager (TOM)
Manajer operasional teknis ini juga mempunyai wewenang
yaitu membimbing dan mengawasi para kepala bagian yangb menjadi
bawahannya.Sama seperti GM, manajer operasional teknis ini juga
mempunyai tugas yang harus dilakukan. Tugas-tugas tersebut yaitu:
a. Bertanggungjawab atas kegiatan produksi secara keseluruhan.
b. Mengatur keseimbangan antara investasi dan produksi.
c. Melaksankan instruksi General manager.
3. Human Resources Manager (HRM)
Wewenang dari manajer ini adalah bertanggungjawab atas
barang-barang (inventaris) perusahaan. Tugas-tugas dari HRM ini
adalah:
a. Bertanggung jawab tentang penyediaan tenaga kerja, pengembangan
karir, dan kesejahteraan karyawan.
b. Bertanggungjawab terhadap terlaksananya tertib administrasi yang
menyangkut surat-surat atau dokumentasi perusahaan.
4. Finance Manager(FM)
Manajer keuangan berwenang untuk bertanggungjawab dan
mengawasi atas penggunaan dana perusahaan. Tugas-tugasnya adalah :
a. Mengkoordinir tugas-tugas karyawan.
b. Melaksanakan tertib administrasi yang berhubungan dengan sistem
dan prosedur akuntansi.
5. General Sales Manager (GSM)
Manajer Pemasaran berwenang untuk mengkoordinir dan
bertanggungjawab

atas

seluruh

kegiatan

pemasaran,

promosi,

pengelolaan pasar dan warehouse yang ada.Pengelolaan pasar ini baik


ke pengecer maupun langsung ke konsumen.Tugas manajer pemasaran
adalah merumuskan serta menetapkan kebijakan strategis

dan

operasional bagian pemasaran sesuai dengan rencana yang telah


ditetapkan.
6. Information System Manager (ISM)

35

Wewenang dari seorang manajer sistem informasi adalah


memastikan setiap informasi yang dibutuhkan perusahaan.Tugasnya
adlah menyediakan informasi kepada semua unit kerja.Manajer ini juga
berhubungan dengan penggunaan mesin-mesin untuk melakukan
produksi.
7. Public Relation Manager (PRM)
Wewenang dari manajer humas adalah membela produk yang
menghadapi masalah public. Masalah-masalh yang dihadapi salah
satunya adalah complain dari para konsumen tentang produk. Tugastugasnya adalah membantu peluncuran produk baru, membangun minat
konsumen terhadap suatu kategori produk serta mempengaruhi
kelompok sasaran tertentu.
b. Metode Penarikan Tenaga Kerja PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
Perekrutan tenaga kerja merupakan salah satu hal yang harus
dicermati. Tenaga kerja atau karyawanlah yang akan membangun
perusahaan untuk lebih berkembang. Cara perekrutan SDM di PT Coca
Cola Amatil Indonesia Central Java adalah dengan berbagai tes,
diantaranya tes tertulis, tes wawancara atau interview, tes kesehatan dan
training.Adanya tes tes yang begitu banyak diharapkan PT. Coca Cola
Amatil Indonesia Central Java benar benar memperoleh tenaga kerja
yang berkulitas.Para calon karyawan juga harus memenuhi syarat yang
diajukan oleh perusahaan.Pendaftaran para calon karyawan, dilakukan
dengan mengisi form yang dapat didownload di web coca-colaamatil.co.id,
setelah itu dikirim ke email perusahaan. Tenaga kerja di PT. Coca Cola
Amatil Indonesia Central Java diprioritaskan di daerah setempat, akan
tetapi jika ada tenaga kerja di luar daerah tersebut yang sesuai dengan
kriteria maka dapat juga direkrut sebagai tenaga kerja.
c. Upaya Peningkatan Produktifitas dan Kompensasi PT Coca Cola Amatil
Indonesia
Salah satu aspek penting di dalam meningkatkan kemampuan serta
pemanfaatan kemampuan serta pemanfaatan sumber-sumber yang relatif

36

terbatas

adalah

mempergunakan

sumber-sumber

tersebut

seefisien

mungkin. Penggunaaan sumber seefisien mugkin akan cenderung kearah


peningkatan produktivitas tenaga kerja. Produktivitas tenaga kerja adalah
perbandingan antara hasil kerja yang di capai dengan peran serta tenaga
kerja persatuan waktu (Sinungan, 2000)
Peningkatan Produktifitas karyawan merupakan suatu hal yang
harus dilakukan perusahaan. Peningkatan produktivitas akan meningkatkan
kinerja perusahaan. Dalam peningkatan kinerja karyawan PT Coca-Cola
Amatil Indonesia Central Java, perusahaan membuat peraturan dilarang
melakukan kegiatan lain yang mengganggu kinerja karyawan seperti salah
satunya berbicara dengan karyawan lain yang sifatnya tidak berhubungan
dengan pekerjaan membuat karyawan terganggu. Untuk menaikan kinerja
karyawan perusahaan harus melakukan berbagai macam cara sehingga
karyawan bisa bekerja lebih maksimal. Beberapa caranya yaitu:
1

Dekat dengan karyawan


Motivasi tak perlu diberikan oleh atasan, tetapi bisa
dimunculkan dari dalam diri karyawan sendiri. Caranya adalah dengan
dekat dengan karyawan, berbagi tujuan perusahaan, dan menumbuhkan
sense of belonging yang tinggi, sehingga karyawan bisa memotivasi diri
mereka sendiri untuk meningkatkan kinerjanya.

Pujian
Tak ada orang yang tak suka ketika hasil pekerjaannya dipuji.
Mendapatkan pujian atas pekerjaan akan membuat mereka merasa
mampu dan telah bekerja dengan baik. Pada gilirannya ini akan
menumbuhkan semangat untuk bekerja. Kinerja mereka juga akan
semakinmembaik.

Peningkatan karir
Terkadang dalam bisnis yang berkembang dan memiliki skala
kecil, promosi tidak sering terjadi.Meski begitu, tak ada salahnya untuk

37

memotivasi karyawan.Hal tersebut dapat dilakukan dengan memberikan


peningkatan atau perkembangan karir.
4

Buat fleksibel
Berikan karyawan sedikit kebebasan, namun tetap terpantau.
Kebebasan akan memberikan mereka kenyamanan bekerja, yang pada
akhirnya akan meningkatkan kinerja mereka.

Informasi kesuksesan perusahaan


Setiap 5 tahun sekali PT. CocaCola Amatil Indonesia Central
Java juga melakukan tes psikologi bagi karyawannya.Hal ini dilakukan
untuk menganalisis kembali kualitas SDM sehingga dapat mengetahui
apabila terjadi penurunan kerja.Untuk mengantisipasi atau menghindari
penurunan kerja, maka pada waktu tertentu perusahaan mengadakan
kegiatan refresing seperti out bond dan pariwisata.Kompensasi yang
diberikan perusahaan pada karyawannya adalah dalam bentuk tunai dan
non tunai. Tunai disini artinya adalah gaji yang didapatkan oleh
karyawan setiap bulan, sedangkan non tunai adalah tenaga kerja
mendapatkan berbagai fasilitas penunjang yang dapat dijadikan motivasi
kerja seperti adanya komisi intensif apabila dapat meningkatkan
pemasaran produk, jaminan kesehatan dan juga jenjang karir yang
cukup baik sehingga motivasi atau semangat kerja karyawan tinggi.

d. Hambatan dan Solusi Alokasi Tenaga KejaPT Coca Cola Amatil Indonesia
Hambatan yang ada pada tenaga kerja dapat membuat kinerja
mereka menurun.Kinerja karyawan menurun, perusahaan pun tidak dapat
maju dan berkembang.Hambatan yang terjadi di perusahaan ini adalah
karyawan yang tidak disiplin, tidak teliti dalam bekerja dan lainnya.Solusi
yang dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan
memberikan teguran teguran kepada karyawan tersebut sehingga karyawan
tersebut salah dan tidak mengulangi lagi perbuatannya.

38

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum dan pembahasan mengenai Manajemen
Produksi dan Operasi di PT Nippon Indosari Corpindo dan PT Coca-Cola Amatil
Indonesia, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara lain adalah:
1. Perancangan danPengelolaan Tenaga Kerja PT Nippon Indosari Corpindo
a. Desain Pekerjaan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk dalam mengelola perusahaan dipimpin
oleh 3 pemimpin yaitu presiden direktur, direktur dan direktur operasional
serta dibantu oleh beberapa manajer dan beberapa kepala bagianyang
terstruktur dengan baik.

39

b. Metode Penarikan Tenaga Kerja PT Nippon Indosari Corpindo


PT Nippon Indosari Corpindo Tbk melakukan penarikan tenaga kerja untuk
ditempatkan sebagai karyawan berdasarkan tingkat pendidikan seperti
contoh karyawan dengan pendidikan SMA akan di tempatkan di bagian
produksi untuk membuat roti, mereka akan dilatih tentang bagaimana cara
membuat roti, menakar bahan baku yang akan dicampurkan, menata hasil
produksi di rak pendinginan, serta mengemas hasil produksi dikemasan
besar untuk dimasukkan ke dalam mobil pengangkut. Penarikan tenaga
kerja PT Nippon Indosari Corpindo Tbk seperti penarikan pada umumnya
perusahaan, dengan membuka lowongan pekerjaan, kemudian terdapat tes
dari tes tulis, wawancara, kesehatan, dll.
c. Upaya Peningkatan Produktifitas dan Kompensasi PT NipponIndosari
Corpindo
Pembagian jam kerja untuk karyawan PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
1) Karyawan staf waktu kerja dalam seminggu adalah lima hari kerja dari
Senin hingga Jumat. Contoh : manager fungsional, administrasi, staff
tata usaha, dll.
2) Karyawan non staf yang ditempatkan pada bagian produksi dan raw
material. Waktu kerja selama enam hari dalam seminggu dengan jumlah
40
jam kerja tujuh jam sehari dan waktu istirahat selama satu jam, dengan
pembagian waktu tiga shift. Contoh seperti satpam, cleaning service,
karyawan produksi harian, raw material.
PT Nippon Indosari Corpindo Tbk, gaji pokok yang diberikan ditetapkan
atas dasar nilai jabatan, golongan jabatan, pendidikan, keahlian, prestasi,
dan pengalaman kerja. Selain gaji pokok, semua karyawan mendapatkan
beberapa macam tunjangan. Tunjangan yang diberikan adalah tunjangan
kesehatan, tunjangan premi hadir, dan tunjangan transportasi. Sistem
penggajian dan upah lembur yang berlaku untuk karyawan bagian produksi
berdasarkan pada Upah Minimum Regional (UMR) yang berlaku, dalam
hal ini Upah Minimum Regional Semarang.

40

Beberapa fasilitas yang didirikan oleh perusahaan untuk meningkatkan


produktivitas

karyawan

dan

kesejahteraan

tenaga

kerja

dengan

menyediakan fasilitas-fasilitas seperti : makan, poliklinik, cuti, pakaian,


training, transportasi dan tempat ibadah.
d. Hambatan dan Solusi Alokasi Tenaga KerjaPT Nippon IndosariCorpindo
Kendala yang dihadapi dalam hal alokasi tenaga kerja adalah semakin
berkurangnya jumlah pekerja.Faktornya adalah karena di sekitar pabrik PT
Nippon Indosari Corpindo Tbk ini banyak berdiri pabrik-pabrik lain yang
mempunyai sistem pengupahan yang lebih besar dari pada sistem
pengupahan di PT Nippon Indosari Corpindo sendiri.Sehingga banyak dari
karyawan borongan yang berpindah profesi menjadi buruh pabrik di
pabrik-pabrik baru tersebut.
2. Perancangan dan Pengelolaan Tenaga Kerja PT Coca-Cola Amatil Indonesia
a. Desain pekerjaan PT Coca-Cola Amatil Indonesia
Secara garis besar, tugas dan wewenang dari organisasi PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia Unit Jawa Tengah antara lain terdiri dari General
Manager (GM), Technical Operational Manager (TOM), Human
Resources Manager (HRM), Finance Manager (FM), General Sales
Manager (GSM), Information System Manager (ISM) dan Public Relation
Manager (PRM).
b. Metode Penarikan Tenaga KerjaPT Coca-Cola Amatil Indonesia
Cara perekrutan SDM di PT Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java
adalah dengan berbagai tes, diantaranya tes tertulis, tes wawancara atau
interview, tes kesehatan dan training.Adanya tes-tes yang begitu banyak
diharapkan PT Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java benar-benar
memperoleh tenaga kerja yang berkulitas.Para calon karyawan juga harus
memenuhi syarat yang diajukan oleh perusahaan.Pendaftaran para calon
karyawan, dilakukan dengan mengisi form yang dapat didownload di web
coca-colaamatil.co.id, setelah itu dikirim ke email perusahaan. Tenaga
kerja di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java diprioritaskan di

41

daerah setempat, akan tetapi jika ada tenaga kerja di luar daerah tersebut
yang sesuai dengan kriteria maka dapat juga direkrut sebagai tenaga kerja.
c. Upaya Peningkatan Produktifitas dan KompensasiPT Coca-Cola Amatil
Indonesia
Dalam peningkatan kinerja karyawan PT Coca-Cola Amatil Indonesia
Central Java, perusahaan membuat peraturan dilarang melakukan kegiatan
lain yang mengganggu kinerja karyawan seperti salah satunya berbicara
dengan karyawan lain yang sifatnya tidak berhubungan dengan pekerjaan
membuat karyawan terganggu. Untuk menaikan kinerja karyawan
perusahaan harus melakukan berbagai macam cara sehingga karyawan bisa
bekerja lebih maksimal. Adapaun beberapa cara yang dilakukan yaitu
dengan dekat terhadap karyawan, memberikan pujian, peningkatan karir,
dibuat fleksibel serta memberikan informasi kesuksesan perusahaan.
d. Hambatan dan Solusi Alokasi Tenaga KejaPT Coca-Cola Amatil Indonesia
Hambatan yang ada pada tenaga kerja dapat membuat kinerja mereka
menurun. Kinerja karyawan menurun, perusahaan pun tidak dapat maju
dan berkembang. Hambatan yang terjadi di perusahaan ini adalah karyawan
yang tidak disiplin, tidak teliti dalam bekerja dan lainnya. Solusi yang
dapat dilakukan untuk mengatasi hal tersebut adalah dengan memberikan
teguran teguran kepada karyawan tersebut sehingga karyawan tersebut
salah dan tidak mengulangi lagi perbuatannya.
B. Saran
Berdasarkan hasil dan pembahasan di PT Nippon Indosari Corpindo Tbk
dan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, maka beberapa saran yang dapat diajukan
adalah sebagai berikut:
1 Sebaiknya metode-metode yang dilakukan dalam penarikan tenaga kerja lebih
ditingkatkan lagi, agar tenaga kerja yang akan bekerj di perusahaan tersebut
2

dapat memenuhi kualifikasi pekerjaan.


Lebih meningkatkan kinerja dan produktifitas karyawan agar menghasilkan
produk yang baik bagi perusahaan.

42

Dalam

menghadapi

hambatan-hambatan

sebaiknya

pihak

perusahaan

menerapkan peraturan yang tegas agar dapat di taati oleh para karyawan.

DAFTAR PUSTAKA
Dessler, Gary. 2004. Manajemen Personalia terjemahan Agus Dharma. Jakarta :
Erlangga.
Edison., Yuniar. 2009. Evaluasi Atas Sistem Produksi dalam Hubungannya dengan
Efektifitas Operasi (Studi kasus pada PT. Goodyear Indonesia, Tbk). No 2/Vol
9/Oktober. Jurnal Ilmiah Ranggagading.
Ellitan Lena, 2002. Practices Of Human Resources Management And Sustainable
Competitive Advantage.Journal of Management and Entrepreneurship vol: 4
no 2.
Husein, Umar. 2003. Business An Introduction. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Kartika, 2011. Perencanaan dan Tenaga Kerja dalam Organisasi. http://kartika-s-nfisip08.web.unair.ac.id/. Diakses pada tanggal 4 November 2014.
Malthis, L. Robert dan Jackson, H. Jhon. 2006. Human Resource Managemetnt.
Edisi, Kesepuluh. Jakarta : Salemba Empat
Mangkuprawira, Sjafri. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta :
Penerbit Ghalia Indonesia.
Sinungan, Muchdrasah . 2000. Produktivitas, Apa Dan Bagaimana. Jakarta : Bumi
Aksara
Sondang. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Bumi Aksara
Sunarta, SE, MM. 2007. Perencanaan Sumber Daya Manusia (Kunci Keberhasilan
Organisasi). Jurnal Perencanaan MSDM, Vol. 6, No. 1, Maret 2004: 2 8.

43

Tzu-Ju Ann Peng et. al. 2010. Managing Triads in a Military Avionics Service
Maintenance Network in Taiwan. International Journal of Operations &
Production Management, Volume 30, Issue 4, Pages 3.
Wahyono,
Budi.
2012.
Pengertian
Manajemen
Produksi.
http://www.pendidikanekonomi.com. Diakses pada 03 Oktober 2014 pukul
13.00 WIB.
Yamit,Zulian. 2003. Manajemen produksi dan operasi. Yogyakarta: EKONISIA.

Anda mungkin juga menyukai